Anda di halaman 1dari 36

ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN NORMAL

PADA NY.W USIA 18 TAHUN DENGAN ANEMIA SEDANG


DI UPT PUSKESMAS KAMPUNG SAWAH
TAHUN 2022

DI SUSUN OLEH :
Rindi Atika
Melati Oktaviani
Anita Despita
Heryanah
Rilly. Woba

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIDYA DHARMA HUSADA


KOTA TANGERANG TAHUN 2022
DAFTAR ISI
Daftar isi......................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A. Latar belakang.................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 2
C. Tujuan.............................................................................................. 3
D. Ruang Lingkup Studi kasaus .......................................................... 3
E. Manfaat........................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................... 4
A. Pengertian Persalinan....................................................................... 4
B. Pengertian Masa Nifas..................................................................... 5
C. Pengertian Kehamilan Usia Muda................................................... 6
D. Pengertian Anemia........................................................................... 7

BAB III TINJAUAN KASUS....................................................................... 12


BAB IV PEMBAHASAN............................................................................. 20
BAB V PENUTUP........................................................................................ 33
A. Kesimpulan...................................................................................... 33
B. Saran................................................................................................ 33
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 34

I
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

AKI adalah jumlah kematian ibu, nifas dan nifas per 100.000 kelahiran
hidup karena kehamilan, dan nifas atau penanganannya dari pada sebab lain
seperti kecelakaan atau jatuh (DepKes, 2016). Menurut laporan Organisasi
Kesehatan Dunia (2014), rasio kematian ibu global (AKI) adalah 289.000.
Lima penyebab kematian ibu terbesar adalah perdarahan, hipertensi
gestasional (HDK), infeksi, partus lama/sulit, dan keguguran. Kematian ibu di
Indonesia masih didominasi oleh tiga penyebab utama kematian yaitu
perdarahan, hipertensi gestasional (HDK) dan infeksi (DepKes, 2014).
Anemia adalah salah satu masalah kesehatan global yang paling umum,
mempengaruhi 56 juta wanita di seluruh dunia, dua pertiga dari mereka di
Asia. Anemia merupakan masalah serius di negara berkembang karena
pengaruhnya terhadap ibu dan janin yang dapat menyebabkan kematian ibu
(Sharma dan Meenakshi, 2010, Ratna Prahesti, 2010).
Menurut Studi Kesehatan Dasar (Riskesdas 2013), (Riskesdas 2013)
ibu hamil mengalami anemia yaitu dengan kadar Hb di bawah 11,0 g, hampir
sama dengan di perkotaan dan pedesaan. Anemia pada kehamilan adalah suatu
keadaan dimana kadar hemoglobin kurang dari 11 mg/dL. Anemia
diklasifikasikan menjadi anemia ringan (Hb 10-10,9 mg/dL), anemia sedang
(Hb 8,5-10 mg/dL), dan anemia berat (<8,5 mg/dL) (Townsley 2008).
Menurut derajat/beratnya anemia, Anemia merupakan masalah yang
dialami oleh 38,2% ibu hamil di seluruh dunia pada tahun 2011. Sekitar
setengah dari kejadian anemia disebabkan oleh kekurangan zat besi (WHO
2015). Di Indonesia, hasil Studi Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013
menunjukkan bahwa prevalensi anemia pada ibu hamil adalah 37,1%
(Kementerian Kesehatan 2013), menunjukkan bahwa anemia masih menjadi
masalah kesehatan masyarakat (WHO 2010). Anemia pada kehamilan masih
sering ditemukan di Indonesia, termasuk di Provinsi Banten yaitu sebesar
43,6%. Seorang ibu hamil yang telah menderita anemia sebelum masa

1
kehamilan, dapat memperberat kondisi dan keadaan ibu hamil tersebut pada
saat proses persalinan dan hal ini dapat berakibat fatal bagi ibu hamil tersebut.
Indonesia, penyebab paling banyak anemia adalah kekurangan zat
besi,zat besi merupakan zat yang diperlukan untuk pembentukan hemoglobin,
yang disebut anemia defisiensi besi. Anemia pada ibu hamil membawa hasil
risiko tinggi dan komplikasi keguguran, perdarahan, berat badan lahir rendah,
BBLR, kelemahan rahim, dan retensi plasenta. Anemia pada masa kehamilan
dapat menimbulkan dampak yang merugikan terutama pada masa kehamilan,
persalinan, dan masa nifas. Seperti halnya ketuban pecah dini (KPD) atau
prematur. Wanita hamil dengan anemia memiliki peningkatan risiko kematian
ibu yang lebih besar daripada wanita tanpa anemia (Rustam, 2011)
Tingginya kejadian ibu hamil dengan anemia dipengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu factor usia, jarak kehamilan, usia kehamilan, faktor
paritas, faktor pekerjaan, faktor pendidikan, faktor status ekonomi dan faktor
KEK.
Pada ibu bersalin anemia akan lebih mudah mengalami keletihan otot
uterus yang mengakibatkan his menjadi terganggu. Apabila his yang di
timbulkan sifatnya lemah, pendek, dan jarang maka akan mempengaruhi
turunnya kepala dan pembukaan serviks atau yang di sebut inkoordinasi
kontraksi otot rahim, yang akhirnya akan mengganggu proses persalinan.
(Sherwood, 2000)

Dari penelitian PKK UPT Kampung sawah didapatkan data ibu


bersalin dengan kasus anemia sebanyak 6 orang dimana kasus tersebut terjadi
dikerenakan Hemoglobin ( Hb ) pada ibu hamil kurang dari batas normal yaitu
12 - 14 g/dl.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalahnya adalah
“Bagaimana asuhan kebidanan pada ibu bersalin dengan anemia di UPT
Puskesmas Kampung sawah”?.

2
C. Tujuan
1. Mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu bersalin dengan anemia
di UPT Puskesmas Kampung Sawah dengan menggunakan pendekatan 7
langkah manajemen Varney.
2. Mampu melakukan asuhan kebidanan pada ibu bersalin dengan Usia
remaja
3. Mampu mendokumentasikan asuhan kebidanan ibu bersalin dengan
anemia di UPT Puskesmas Kampung Sawah

D. Ruang Lingkup Studi Kasus


1. Sasaran
Ny W usia 18 tahun G2P1A0 hamil 38 imnggu dengan anemia
2. Tempat
UPT Puskesmas Kampung Sawah
3. Waktu
15 Juli 2022

E. Manfaat
1. menerapkan ilmu pengetahuan yang di dapat selama pendidikan kedalam
situasi nyata
2. meningkatkan kualitas pelayanan yang bermutu

3
BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Persalinan

Persalinan adalah proses pengeluaran janin pada kehamilan cukup bulan


yaitu sekitar 37-42 minggu dan lahir secara spontan yang berlangsung selama 18-
24 jam tanpa komplikasi. Persalinan adalah perlakuan oleh rahim ketika bayi
akan dikeluarkan. Bahwa selama persalinan, rahim akan berkontraksi dan
mendorong bayi sampai ke leher rahim. Sehingga dorongan ini menyebabkan
leher rahim mencapai pembukaan lengkap, kontraksi dan dorongan ibu akan
menggerakan bayi ke bawah (Nurasih, Nurkholifah, 2016).

(Menurut ulfatul Dkk. )Persalinan adalah suatu proses yang normal tapi jika
tidak di kelola dengan tepat dapat menjadi abnormal. Masih banyak para ibu
hamil mengalami komplikasi saat persalinan. Karena tingkat kesehatan ibu,
kurang pemahaman ibu tentang kehamilan, dan kurang pemahaman ibu tentang
pemeriksaan kehamilan yang mengakibatkan saat persalinan mengalami
komplikasi atau penyulit. komplikasi itu sendiri dapat mengancam nyawa ibu dan
janin saat persalinan berlangsung. Salah satu komplikasi tersebut yaitu partus
lama dan tidak secara langsung partus lama menimbulkan efek berbahaya baik
terhadap ibu maupun janinnya. Beratnya cedera terus meningkat dengan semakin
lamanya proses persalinan, risiko tersebut naik dengan cepat setelah waktu 24
jam. Partus lama merupakan komplikasi persalinan yang salah satunya di
sebabkan oleh anemia. Karena ibu hamil yang anemia membuat keadaan ibu
menjadi kelelahan, kelemasan dan kurang tenaga. Jika kehamilan anemia tidak
teratasi dengan baik akan mengakibat komplikasi pada proses persalinan salah
satunya persalinan kala I lama karena kelelahan otot rahim di dalam berkontraksi.

Selama persalinan mengakibatkan aktivitas yang berat dan mengeluarkan


banyak tenaga, oksigen yang tersimpan akan di gunakan dengan cepat dan
sirkulasi darah normal tidak dapat menyuplay oksigen dengan baik sehingga
kinerja otot akan kehabisan oksigen yang menyebabkan keletihan otot untuk
berkontraksi. (Scanlon, 2007)

4
Pada ibu bersalin anemia akan lebih mudah mengalami keletihan otot uterus
yang mengakibatkan his menjadi terganggu. Apabila his yang di timbulkan
sifatnya lemah, pendek, dan jarang maka akan mempengaruhi turunnya kepala
dan pembukaan serviks atau yang di sebut inkoordinasi kontraksi otot rahim,
yang akhirnya akan mengganggu proses persalinan. (Sherwood, 2000)

Pada keadaan normal proses persalinan baik persalinan normal maupun


persalinan SC wanita melahirkan akan kehilangan darah kurang dari 500 cc.
Dimana hilangnya darah tersebut akan berdampak pada penurunan kadar Hb.
Dalam suatu penelitian didapatkan bahwa rata-rata penurunan kadar HB pada ibu
bersalin normal adalah 0,7 gr% lebih sedikit dibandingkan dengan penurunan
kadar HB akibat persalinan SC yang artinya ada perbedaan yang signifikan
besarnya rata-rata penurunan kadar Hb pada kelompok ibu yang bersalin secara
SC dengan ibu yang bersalin secara normal (Rusmiati, 2019)

B. Pengertian Nifas

Masa nifas adalah masa yang dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir
ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil, masa ini
Berlangsung 42 hari (Rustam, Mochtar.1998). Periode nifas adalah masa dari
kelahiran plasenta dan selaput janin yang menandakan akhir periode intrapartum
hingga kembalinya traktus reproduksi wanita pada kondisi tidak hamil (Varney,
2007).

1. Tahapan masa nifas :

a) Puerperium dini Merupakan masa pemulihan awal dimana ibu


diperbolehkan untuk berdiri dan berjalan- jalan. Ibu yan melahirkan
pervagina tanpa komplikasi dalam 6 jam pertama setelah kala IV
dianjurkan untuk mobilisasi segera.

b) Puerperium intermedial Yaitu : pemulihan menyeluruh alat-alat genetalia


yang lamanya 6-8 minggu.

c) Remote puerperium Yaitu : waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat
sempurna terutama bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai
komplikasi. Rentang waktu remote puerperium berbeda untuk setiap ibu,

5
tergantung dari berat ringannya komplikasi yang dialami selama hamil
atau persalinan.( Maritalia, dewi. 2012)

C. Pengertian Kehamilan Usia Muda

Kehamilan remaja adalah kehamilan yang terjadi pada usia yang relatif
muda yaitu usia kurang dari 20 tahun. Kurangnya pengetahuan tentang waktu
yang aman untuk melakukan hubungan seksual mengakibatkan terjadi kehamilan
remaja, yang sebagian besar tidak dikehendaki. Kehamilan telah menimbulkan
posisi remaja dalam situasi yang serba salah dan memberikan tekanan batin
(stres) yang disebabkan oleh beberapa faktor (Rohan dan Siyoto (2013).

Penelitian Aziza dan Amperaningsih (2014) menyatakan faktor penyebab


terjadinya kehamilan pada remaja diantaranya yaitu kurangnya pengetahuan
mengenai kehamilan remaja, kurangnya peran orangtua dalam memberikan
pengetahuan tentang kesehatan reproduksi remaja khususnya tentang kehamilan
remaja, kurangnya pendidikan penyuluhan kesehatan reproduksi remaja,
kurangnya penerapan ajaran agama dan iman dalam diri remaja, perkembangan
IPTEK, sosial budaya.

Rohan dan Siyoto (2013) menyatakan dampak kehamilan di usia muda


yaitu :

1. Keguguran Keguguran pada usia muda dapat terjadi secara tidak disengaja.
misalnya : karena terkejut, cemas, stres.

2. Persalinan prematur, berat badan lahir rendah (BBLR), dan kelainan bawaan
Prematuritas terjadi karena kurang matangnya alat reproduksi terutama rahim
yang belum siap dalam suatu proses kehamilan, berat badan lahir rendah
(BBLR) juga dipengaruhi gizi saat hamil kurang dan juga umur ibu yang
belum menginjak 20 tahun. cacat bawaan dipengaruhi kurangnya
pengetahuan ibu tentang kehamilan, pengetahuan akan asupan gizi rendah,
pemeriksaan kehamilan (ANC) kurang, keadaan psikologi ibu kurang stabil.

3. Mudah terjadi infeksi Keadaan gizi buruk, tingkat sosial ekonomi rendah,
dan stress memudahkan terjadi infeksi saat hamil terlebih pada kala nifas.

6
4. Anemia kehamilan atau kekurangan zat besi Penyebab anemia pada saat
hamil di usia muda disebabkan kurang pengetahuan akan pentingnya gizi
pada saat hamil di usia muda.karena pada saat hamil mayoritas seorang ibu
mengalami anemia. tambahan zat besi dalam tubuh fungsinya untuk
meningkatkan jumlah sel darah merah, membentuk sel darah merah janin dan
plasenta.lama kelamaan seorang yang kehilangan sel darah merah akan
menjadi anemia.

5. Keracunan kehamilan (Gestosis) Kombinasi keadaan alat reproduksi yang


belum siap hamil dan anemia, makin meningkatkan terjadinya keracunan
hamil dalam bentuk pre-eklampsia atau eklampsia.

6. Kematian ibu yang tinggi Kematian ibu pada saat melahirkan banyak
disebabkan karena perdarahan dan infeksi.

Upaya Mencegah Terjadinya Kehamilan Usia Dini Program pencegahan


kehamilan remaja mencakup hal-hal berikut (Papri, Zubaida, Sarwat dan
Marsheda 2016) yaitu :

a. Remaja harus didorong untuk menunda aktivitas seks dini. Pentingnya


pemberian konseling dan informasi tentang pencegahan kehamilan, jika
mereka menjadi seksual yang aktif.

b. Tenaga kesehatan harus peka terhadap masalah yang berkaitan dengan


seksualitas remaja dan mempunyai riwayat perkembangan seksual yang tepat
pada semua pasien remaja.

c. Harus dipastikan bahwa semua remaja yang melakukan hubungan seksual


aktif memiliki pengetahuan tentang alat kontrasepsi.

D. Pengertian Anemia

Anemia adalah suatu keadaan dimana jumlah kadar Hb (Hemoglobin),


hematokrit, dan jumlah sel darah merah di bawah nilai normal atau bisa disebut
juga penurunan kuantitas sel-sel darah merah dalam sirkulasi atau jumlah kadar
hemoglobin (Hb) dibawah batas normal. Menurut American Society of
Hematology, anemia adalah menurunnya jumlah hemoglobin dari batas normal
sehingga tidak dapat memenuhi fungsinya sebagai pembawa oksigen dalam

7
jumlah yang cukup ke jaringan perifer. Anemia ditandai dengan beberapa gejala
yaitu sering lesu, lemah, pusing, mata berkunang-kunang dan wajah pucat. Hal ini
dapat berdampak pada penurunan daya tahan tubuh sehingga mudah terserang
penyakit dan mengakibatkan menurunnya aktivitas dan kurang konsentrasi.

Anemia pada kehamilan sudah menjadi trand nasional yang memberikan


dampak bagi penerus bangsa. Menurut data riset kesehatan dasar,37% ibu hamil
di indonesia mengalami anemia. Ketika seorang wanita hamil,akan terjadi
perubahan dalam tubuh yang akan berpengaruh pada kondisi kesehatan. Secara
alami,tubuh ibu hamil akan membentuk lebih banyak sel darah merah untuk
mencukupi kebutuhan oksigen dan nutrisi janin. Produksi sel darah merah dan
hemoglobin membutuhkan berbagai komponen,seperti zat besi, asam folat,dan
vitamin B12. Jika tubuh kekurangan salah satu zat ini,maka dapat terjadi anemia (
kekurangan sel darah merah ). Anemia pada ibu hamil tidak boleh diabaikan
karena bisa membahayakan diri sendiri dan juga janin dalam kandungan.

Anemia pada kehamilan adalah dimana kondisi ibu kadar hemoglobinnya


dibawah 11 gr% pada trimester 1 dan 3 atau kadar dibawah 10,5 gr% pada
trimester 2. Anemia defisiensi besi pada wanita merupakan problema kesehatan
yang dialami oleh wanita diseluruh dunia terutama di negara berkembang
( Susiloningtyas , 2012 )

1. Etiologi

Penyebab anemia menurut Sudoyo dkk dalam penelitian Indartanti dan


Apoina (2014) antara lain karena gangguan pembentukan eritrosit oleh
sumsum tulang belakang, kehilangan darah (perdarahan), proses
penghancuran eritrosit dalam tubuh sebelum waktunya (hemolisis),
kurangnya asupan zat besi, vitamin C, vitamin B12, dan asam folat.

Menurut Agragawal S, penyebab utama anemia adalah gizi dan infeksi.


Masalah gizi yang berkaitan dengan anemia adalah kekurangan zat besi, hal
tersebut karena mengkonsumsi makanan yang tidak beragam atau cenderung
monoton dan kaya akan zat yang dapat menghambat penyerapan zat besi
(phytates) sehingga zat besi tidak dapat dimanfaatkan oleh tubuh.
Kekurangan zat besi juga dapat diperburuk oleh status gizi yang buruk,
terutama yang berkaitan dengan kekurangan asam folat, vitamin B12 dan

8
vitamin A. Pola konsumsi sumber penghambat penyerapan zat besi
(inhibitor) dapat berpengaruh terhadap status anemia. Sumber makanan yang
mengandung zat penghambat zat besi (inhibitor) atau yang mengandung
tanin dan oksalat adalah kacang-kacangan, pisang, bayam, kopi, teh, dan
coklat.

2. Kadar Hb Umum Pada Ibu Hamil

Berdasarkan klasifikasi dari WHO kadar hemoglobin pada ibu hamil


dapat di bagi menjadi 4 kategori yaitu :

a. Hb > 11 gr/dl Tidak anemia (normal)

b. Hb 9-10 gr/dl Anemia ringan

c. Hb 7-8 gr/dl Anemia sedang

d. Hb < 7 gr/dl Anemia berat

3. Pengaruh Anemia Terhadap Kehamilan Persalinan, dan Nifas.

a. Pengaruh anemia terhadap kehamilan

1) Dapat terjadi abortus.

2) Persalinan prematuritas.

3) Mudah terjadi infeksi.

4) Molahilatidosa.

5) Hiperemesis gravidarum.

6) Perdarahan antepartum.

7) Ketuban pecah dini.

b. Bahaya saat persalinan

1) Kala pertama dapat berlangsung lama.

2) Kala dua berlangsung lama sehingga menyebabkan kelelahan dan


sering pusing memerlukan tindakan operasi kebidanan.

9
3) Kala uri dapat terjadi diikuti retensio plasenta, dan perdarahan post
partum karena atonia uteri.

4) Kala empat dapat terjadi perdarahan post partum sekunder atonia


uteri.

c. Pada kala nifas

1) Terjadi sub involusio uteri menimbulkan perdarahan post partum.

2) Pengeluaran ASI berkurang.

3) Anemia kala nifas.

4) Mudah terjadi infeksi mammae.

4. Pencegahan Anemia

Menurut program KIA menetapkan pemberian tablet FE minimal 90


tablet selama hamil diberikan sejak trimester I kehamilan kemudian masa
nifas dengan dosis 250 mg/hari, di tambah asam folat 25 mg / hari. Tablet FE
mengandung zat besi yang di perlukan ibu. Selain itu dinasehatkan pula
untuk makan lebih banyak protein dan sayur-sayuran yang banyak
mengandung mineral dan vitamin (Prawirohardjo, 2007). Beberapa bentuk
umum dari anemia yang paling mudah dicegah dengan makan makanan yang
sehat dan menghindari penggunaan alkohol. Semua jenis anemia sebaiknya
di hindari dengan memeriksakan diri ke dokter secara teratur ketika masalah
itu timbul, sehingga dapat terdeteksi adanya anemia dan meminta dokter
mencari penyebab yang mendasari. (Proverawaty, 2011)

5. Penanganan Anemia
a) Penanganan anemia ringan
1) Pemberian kombinasi 60 mg/ hari besi dan 400 mg asam folat
peroral sekali sehari.
b) Penanganan anemia sedang
1) Pengobatan dapat dimulai dengan pemberian preparat besi feros
600-1000 mg/hari seperti SF atau glukonas ferossus.
2) Pemberian tablet Fe 3x1
c) Penanganan anemia berat

10
1) Cukup suplemen vitamin dan Fe di dalamnya
2) vitamin C menambah kemampuan resorpsi Fe di deudenum
3) Asam folat 1 gr/ hari.
4) Pemberian vitamin B12 1000 mg sionokobalamin IM/bulan
5) Pengobatan anemia penyakit menahun perlu dilaksanakan secara
multidisipliner sesuai dengan penyakitnya
6) Dapat diinduksi oleh obat-obatan yang diberikan sehingga mudah
menimbulkan hemolisis berbagai tingkat
7) Penghentian pemberian obat-obatan dapat menurunkan sampai
menghilangkan hemolisisnya
8) Pengobatan anemia karena penyakit menahun perlu dilaksanakan
secara multidisipliner sesuai dengan penyakitnya.
9) Pengobatan penyakitnya paling utama diikuti dengan perbaikan
anemianya dengan: Diet, 4 sehat 5 sempurna, Tambahan sebutir
telur/ hari, Obat-obatan suportif:, Vitamin B kompleks, Fe
10) Transfusi darah secara terus-menerus.

BAB III

11
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN NORMAL
PADA NY.W USIA 18 TAHUN DENGAN ANEMIA DI UPT PUSKESMAS
KAMPUNG SAWAH

No. Reg : 04 48 26

Hari Tanggal : 15 juli 2022

Waktu Pengkajian : 00.00

Tempat Pengkajian : PKM kampung sawah

KALA I

A. Data Subjektif

Tabel 3.1 (Biodata Pasien)

Identitas Istri Suami


Nama Ny. W Tn. M
Umur 18 tahun 19 tahun
Pendidikan SMP SMP
Pekerjaan IRT Wiraswasta
Suku/Bangsa Betawi Betawi
Agama Islam Islam
Golongan Darah
Alamat Jl. H. Amit Jl. H.Amit
No.Tlp
1. Keluhan Utama

Ibu datang ke UPT puseksmas kampung sawah pukul 18.00 wib mengatakan

mules sejak sore jam 16.00 wib dan ibu mengatakan keluar lendir darah

2. Tanda-tanda persalinan

a. Mules

Frekuensi : 3 kali

Lokasi ketidaknyaman : Perut bagian bawah

12
Waktu awal dirasakan : Sejak pukul 16.00 WIB

b. Pengeluaran pervaginam

Jenis : lendir darah

Sejak : Pukul 16.00 WIB

c. Pengeluaran ketuban : belum ada

3. Riwayat Kehamilan Ini

HPHT : 17- 10- 2021

TP : 24-02-2022

UK : 38minggu 4 hari

Gerakan janin terakhir : 10 menit yang lalu

Pemeriksaan ANC terakhir

Tanggal : 01 juli 2022

Tempat : PMB Bidan Imas

Hasil Pemeriksaan : Normal

Obat yang dikonsumsi : kalsium dan tablet fe 1x1

4. Riwayat penyakit

Penyakit yang diderita sekarang/dulu : Tidak ada

Penyakir menular : Tidak ada

Penyakit keturunan : Tidak ada

5. Riwayat obstetrik

G2P1A0

6. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu :

13
Anak Tahun Usia Jenis Tempat Penyulit Nifa Anak
ke Lahir Kehamilan Persalinan Persalinan s BB/ J Keadaan
& PB K
Penolong
1 2020 38 normal puseksmas Tidak nor 2500 sehat
ada ma
ml
2 hamil ini
7. Riwayat KB terakhir

Ibu mengatakan pernah menggunakan kb suntik 3 bulan 7 bulan terakhir

8. Aktivitas sehari-hari

a. Makan Terakhir

Waktu : 30 menit yg lalu

Jenis : Roti

Porsi : Sedang

b. Minum Terakhir

Waktu : Baru saja

Jumlah : Sedikit

Jenis : Air putih

c. BAK Terakhir

Waktu : 30 menit yg lalu

Keluhan : Tidak ada

d. BAB terakhir

Waktu : 2 jam yg lalu

Keluhan : Tidak ada

e. Istirahat terakhir

Jumlah jam : 1 jam, dari 3 jam yang lalu

Keluhan : Kurang nyenyak karna sudah merasa mules

9. Persiapan persalinan

14
Pendamping persalinan : Suami

Perlengkapan ibu dan bayi : Sudah disiapkan

Biaya persalinan : memakai BPJS

B. Data Objektif

1. Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : Baik

a. Kesadaran : Composmentis

b. Keadaan emosional : Stabil

c. Tanda-tanda vital

Tekanan darah : 100/70 mmHg

Nadi : 78x/ menit

Pernafasan : 22x/ menit

Suhu : 36,2 ̊C

a. Muka

Odema : Tidak ada

Muka terlihat pucat

b. Mata

Konjungtiva : pucat

Sclera : Putih

c. Payudara

Kebersihan : Bersih

Tanda infeksi : Tidak ada

Pengeluaran : Tidak ada

Putting susu : Menonjol

d. Adbomen

15
Bekas Luka Operasi : Tidak ada

TFU (Mc. Donald) : 28 cm

TBJ : (28-11) x 155 = 2.635 gram

Pemeriksaan Leopold

Leopold I : TFU : 2 jari dibawah prosesus xypoideus

teraba bulat, lunak dan tidak melenting.

Leopod II : Di perut kanan ibu teraba tahanan keras

memanjang seperti papan dan di perut kiri ibu

teraba bagian-bagian kecil janin.

Leopold II : Teraba bulat, keras, sulit digoyangkan dan

sudah masuk PAP.

Leopold IV : Sudah masuk PAP 3/5.

DJJ : Djj terdengar jelas, kuat, dan teratur pada kuadran

kanan perut ibu bawah pusat dengan frekuensi 130 x/m

HIS : 3x10’15” kuat dan teratur

e. Ekstremitas

Odema : Tidak ada

Varices : Tidak ada

Refleks patella kanan (+) kiri (+)

2. Pemeriksaan Genetalia Eksterna

Vulva

Kebersihan : Bersih

Pengeluaran : (-)

Odema : Tidak ada

3. Pemeriksaan Genetalia Interna

16
Vagina

Portio :Tebal lunak

Pembukaan : 5 cm

Selaput ketuban : (+)

Presentasi bagian terendah : Kepala

Posisi : Belum jelas teraba

Penurunan bagian terendah : Hodge II

Molage : Tidak ada

4. Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium

a. Darah :

b. Urine

Protein urine : (-)

Glukosa urine : (-)

C. Assasment

G2P1A0 hamil 38 minggu 4 hari kala I fase laten dengan anemia

Janin tunggal hidup intrauterine presentasi kepala.

D. Planning

1. Memberikan ibu dan suami hasil pemeriksaan dalam batas normal. Tekanan

darah : 100/70 mmHg, nadi : 78x/menit, 22x/menit, suhu 36,2 °C.

Ev : Ibu dan suami mengetahui.

2. Melakukan informed consent dan menjelaskan seluruh prosedur tindakan yang

akan dilakukan.

Ev : Sudah dilakukan.

17
3. Memantau kesejahteraan ibu dan janin yaitu dengan mengobservasi djj, his

tiap 1 jam dan td, suhu, VT tiap 4 jam atau jika ada indikasi.

Ev : Sudah dilakukan.

Tabel 3.2 Catatan Perkembangan pertama

Waktu TD Nadi Pernafasan Suhu DJJ


HIS VT
(WIB) (mmHg) (x/menit) (RR) (⁰C) (x/menit)
19.00 100/70 82x/menit 22x/ menit 36,2 ̊C 130x/menit 3x10’25”
mmHg
20.00 100/70 80x/menit 21x/menit 36,3 ̊C 140x/menit 4x10’35”
mmHg
20.30 100/80 78x/menit 20/menit 36,5 ̊C 150x/menit 5x10’40”
mmHg

4. Menganjurkan ibu untuk tidak menahan BAK dan BAB agar proses penurunan

kepala janin berlangsung cepat.

Ev : Ibu mengerti dan bersedia melakukan anjuran bidan.

5. Menganjurkan ibu teknik relaksasi untuk mengurangi rasa nyeri, yaitu dengan

menarik nafas melalui hidung dan mengeluarkannya lewat mulut secara

perlahan.

Ev : Ibu mengerti dan mengikuti anjuran bidan.

6. Memberikan ibu nutrisi dan hidrasi di sela sela kontraksi agar tidak lemas.

Ev : Ibu mengerti

7. Memberitahu keluarga untuk mempersiapkan perlengkapan ibu dan bayi.

Ev : Persiapan persalinan sudah disiapkan berupa perlengkapan bayi dan

ibu(baju bayi dan ibu) persiapkan karti identitas yang sudah di foto copy, dan

persiapkan kain untuk menjelang persalinan.

8. Persiapan kegawatdaruratan yaitu segera bawa ke pusat kesehatan jika

mengalami tanda-tanda persalinan dan ada keluhan yang dirasakan.

9. Menyiapkan ruangan, lingkungan, partus set, hecting set, dan APD.

Ev : Ruangan dan peralatan sudah disiapkan.

18
DOKUMENTASI KALA II

Waktu Pengkajian : 21.00 WIB

A. Data Subjektif

19
Keluhan : Ibu mengatakan mules semakin sering dan

merasa ingin meneran.

B. Data Objektif

1. Keadaan Umum : Baik

2. Kesadaran : Composmentis

3. Keadaan Emosional : Stabil

4. Tanda-tanda vital

Tekanan darah : 100/70 mmHg

Nadi : 83x/ menit

Pernafasan : 22x/ menit

Suhu : 36,5 ̊C

5. Palpasi Abdomen

HIS : 3x10”20” teratur, kuat

DJJ : 135x/ menit

Kandung Kemih : Kosong

6. Pemeriksaan Genetalia Interna

Portio : Sudah tidak teraba

Pembukaan : 10 cm

Selaput ketuban : Sudah Pecah pada pukul 21.00 WIB

Warna : Jernih

Bau : Khas

Presentasi bagian terendah : Kepala

Posisi : Ubun-ubun kecil anterior-poterior

Penurunan bagian terendah : Hodge IV

Molage : Tidak ada

20
C. Assasment

G2P1A0 Intrauterine hamil 38 minggu 4 hari kala II.

Janin tunggal hidup intrauterine presentasi kepala.

D. Planning

1. Memberitahukan ibu hasil pemeriksaan bahwa pembukaan sudah lengkap.

Ev : Ibu sudah mengetahui.

2. Mendekatkan alat dan bahan yang telah disiapkan.

Ev : Sudah didekatkan

3. Menghadirkan suami atau keluarga saat persalinan.

Ev : Ibu didampingi oleh suami.

4. Menawarkan ibu posisi yang nyaman.

Ev : Ibu memilih posisi lithotomi.

5. Melihat adanya tanda dan gejala kala II (dorong untuk meneran, tekakanan

padaa anus, perineum menonjol dan vulva membuka).

Ev : Terdapat tanda dan gejala kala II.

6. Menganjurkan ibu untuk meneran yang baik yaitu gigi atas bertemu gigi

bawah, pandangan ke arah perut dan pusat jika tidak ada his anjurkan ibu

untuk istirahat.

Ev : Ibu mengerti dan bersedia.

7. Memberikan dukungan kepada ibu untuk tetap tenang, semangat dan sabar

dalam menghadapi proses persalinan.

Ev : Ibu lebih semangat saat proses persalinan.

8. Memimpin persalinan

a. Tanda gejala kala II (dorongan untuk meneran, tekanan pada anus,

perineum menonjol, vulva membuka)

21
b. Membimbing ibu untuk meneran

c. Persiapan pertolongan kelahiran bayi

d. Pasang handuk diatas perut ibu

e. Lindungi perinium ibu untuk menghindari robekan akibat kepala bayi

ekspulsi

f. Mengecek apakah ada lilitan tali pusat atau tidak, dengan cara meraba

sekitar leher bayi

g. Tunggu bayi melakukan putaran paksi luar

h. Tangan biparietal untuk melahirkan bahu

i. Sanggah bahu bayi

j. Susur badan bayi sampai ketungkai

k. Nilai sepintas lalu letakkan diatas perut ibu (kulit kemerahan, tangis kuat,

tonus otot baik)

l. Keringkan bayi

m. Potong tali pusat

Ev : Sudah dilakukan. Bayi lahir spontan pukul : 21.30 wib

9. Melakukan IMD minimal 1 jam sampai dengan bayi menghisap puting susu

ibu.

Ev : Sudah dilakukan.

DOKUMENTASI KALA III

Waktu pengkajian : 15 Juni Pukul : 21.40 WIB

A. Data Subjektif

22
Keluhan : Ibu mengatakan merasa senang atas kelahiran anaknya, serta merasa

lelah dan perutnya masih merasa mules.

B. Data Objektif

1. Keadaan Umum : Baik

2. Kesadaran : Composmentis

3. Palpasi janin kedua : Tidak ada

4. Tanda-tanda pelepasan plasenta

Uterus Globuler : Ada

Pemanjangan tali pusat : Ada

Semburan darah : Ada

5. Kandung kemih : Kosong

C. Assasment

P2A0 Partus kala III

D. Planning

1. Memberitahu ibu dan keluarga pemeriksaan dalam batas normal yaitu

Tekanan darah : 100/80 mmHg, nadi : 84x/menit, pernafasan : 22x/menit, suhu

: 36,5 °Cdan kontraksi baik

Ev : Ibu mengetahui hasil pemeriksaan.

2. Mengeringkan bayi mulai dari kepala sampai kaki dengan sedikit rangsangan

taktil. Selimuti agar tidak kedinginan.

Ev : Bayi sudah dikeringkan dan sudah dipakaikan kain.

3. Memeriksa kembali uterus pastikan tidak ada janin kedua.

Ev : Tidak ada janin kedua.

4. Melakukan Manajemen Aktif Kala III

23
a. Melakukan penyuntikan oksitosin 10 iu secara IM dipaha kanan 1/3 bagian

luar.

b. Tanda – tanda kala III

1) Uterus globuler

2) Semburan darah

3) Tali pusat memanjang

c. Melakukan PTT (Penegangan Tali pusat Terkendali).

d. Melahirkan plasenta. Pukul 21.40 wib

e. Melakukan masase uterus (meletakkan telapak tangan di fundus dan

melakukan gerakan melingkar dengan lembut hingga uterus berkontraksi/

fundus teraba keras).

Ev : plasenta lahir spontan pada pukul 21.40

DOKUMENTASI KALA IV

Waktu Pengkajian : 15 juli 2022 Pukul : 21.15 WIB

A. Data Subjektif

24
1. Keluhan : Ibu mengatakan perutnya masih merasakan mules.

B. Data Objektif

1. Pemeriksaan Umum

2. Keadaan Umum : Baik

3. Kesadaran : Composmentis

4. Tanda-tanda Vital

Tekanan darah : 100/70 mmHg

Nadi : 80x/ menit

Pernafasan : 19x/ menit

Suhu : 36,2 ̊C

5. Palpasi Abdomen

Kontraksi : Baik

TFU : 2 jari dibawah pusat

Kandung Kemih : Kosong

6. Pemeriksaan Pervaginam

Jumlah Darah : 150 cc

Luka laserasi jalan lahir : Tidak ada

7. Pemeriksaan penunjang : HB : 8,2 gr/dl

C. Assasment

P2A0 Partus kala IV

D. Planning

1. Memeriksa kelengkapan plasenta.

Ev : Sudah dilakukan hasil plasenta lengkap

2. Memeriksa TFU ibu yaitu dua jari dibawah pusat.

Ev : Sudah dilakukan

25
3. Memberitahu ibu dan keluarga KU baik kesadaran composmentis TD : 100/70

mmHg, suhu : 36,2 ̊C, N : 80x/ menit, RR : 19x/ menit, perdarahan 150 cc.

Ev : Ibu dan keluarga sudah mengetahui

4. Melakukan penimbangan, pengukuran antropometri dan pemeriksaan fisik

pada bayi baru lahir.

Ev : Keadaan bayi baik Jenis kelamin : Laki-laki, BB : 2769 gram, PB : 46,

Lingkar Dada : 30 cm Lingkar Kepala : 32 cm, semua refleks (+)

5. Mengajarkan ibu dan keluarga cara masase uterus dengan telapak tangan

searah jarum jam sampai kontraksi sehingga perut ibu berkontraksi dengan

baik.

Ev : Ibu dan keluarga mengerti

6. Melakukan observasi jumlah perdarahan pada ibu dan perdarahan ibu dalam

batas normal.

Ev : Sedang dilakukan

7. Melakukan observasi kandung kemih ibu tiap 15 menit pada jam pertama

pasca persalinan dan 30 menit pada jam kedua pasca persalinan, kandung

kemih ibu kosong.

Ev : Sedang dilakukan

8. Melakukan observasi kandung kemih ibu tiap 15 menit pada jam pertama

pasca persalinan dan 30 menit pada jam jam kedua pasca persalinan, kandung

kemih kosong.

Ev : sedang dilakukan

9. Melakukan pemeriksaan ulang keadaan umum untuk memastikan kondisi Ibu

baik, bernafas dengan baik, suhu dalam batas normal

Ev : Sudah dilakukan

26
10. Membersihkan ibu dengan air DTT menggunakan waslap serta memakaikan

pembalut dan kain bersih.

Ev : Ibu sudah terlihat nyaman.

11. Memberikan makanan dan minuman kepada ibu untuk menggantikan cairan

yang hilang selama persalinan.

Ev : Ibu sudah mau makan dan minum

12. Memberikan kepada itu terapi asam mefenamat 500mg 3x1, amoxilin 500mg

3x1, vitamin C 100mg 1x1, tablet fe 1x1

Hasil : telah diberikan kepada ibu

13. pasca persalinan, dan hasilnya kontraksi uterus baik.

Ev : Sudah dilakukan. Hasil ada di form partogra bagian belakang.

Tabel 3.4 (Hasil Pemantauan Kala IV)

Jam Waktu TD Nadi Suhu TFU His Kandung Perdarahan


ke Kemih
1 21.15 100/70 80x/ 36,2 2 Jari Baik Kosong 100 cc
mmHg menit dibawah
pusat
21.30 100/80 80x/ 2 Jari Baik Kosong 50 cc
mmHg menit dibawah
pusat
21.45 100/70 88x/ 2 Jari Baik Kosong 50 cc
mmHg menit dibawah
pusat
22.00 100/60 72x/ 2 Jari Baik Kosong 50 cc
mmHg menit dibawah
pusat
2 22.30 110/80 76x/ 36,1 2 Jari Baik Kosong 20 cc
mmHg menit dibawah
pusat
23.00 120/80 78x/ 2 Jari Baik Kosong 10 cc
mmHg menit dibawah
pusat

DOKUMENTASI MASA NIFAS


Hari Tanggal : 16 juli 2022

Waktu Pengkajian : 09.00

27
A. Data Subjektif

1. Keluhan : Ibu mengatakan sudah tidak ada keluhan

B. Data Objektif

1. Pemeriksaan Umum

2. Keadaan Umum : Baik

3. Kesadaran : Composmentis

4. Tanda-tanda Vital

Tekanan darah : 100/70 mmHg

Nadi : 80x/ menit

Pernafasan : 20x/ menit

Suhu : 36, ̊C

5. Palpasi Abdomen

Kontraksi : Baik

TFU : 2 jari dibawah pusat

Kandung Kemih : Kosong

6. Pemeriksaan penunjang : HB : 8,2 gr/dl

C. Assasment

P2A0 Postpartum 11 jam dengan Anemia Sedang

Masalah : ibu mengalami Anemia sedang

Kebutuhan : Nutrisi & hidrasi, pemberian tablet Fe

D. Planning

1. Menjelaskan kepada ibu bahwa ibu menggalami anemia sedang

Hasil : ibu dan keluaraga sudah mengetahui

28
2. Menjelaskan hasil pemeriksaan dalam batas normal TTV: TD: 100/70

mmHg, N: 80x/m, R: 20x/m, S:36°C

Hasil : ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaanya

3. Menambah dosis Fe yaitu 2 x 1

Hasil : telah diberikan kepada ibu

4. Memberi pendidikan kesehatan pada ibu tentang gizi ibu nifas terutama

mengandung zat besi seperti sayuran bewarna hijau, makan yang

mengandung protein, istirahat tidur yaitu menjelaskan bahwa pola tidur ibu

menyesuaikan pola tidur bayi

Hasil : ibu sudah mengetahui dan mengerti

5. Memberitahu ibu tanda-tanda bahaya pada masa nifas seperti pendarahan

berlebihan demam tinggi lebih dari 38°C, sakit kepala yang hebat, kesulitan

bernafas, nyeri dada dan gangguan buang air kecil

Hasil : ibu sudah mengetahui dan mengerti

6. Menganjurkan kepada ibu untuk menyusui bayinya 2 jam sekali

Hasil : ibu sudah mengetahui dan mau melakukan

BAB IV
PEMBAHASAN

29
Pada bab ini penulis akan membahas tentang managemen asuhan kebidanan pada
kasus Ny. w yang mengalami anemia sedang. Pembahasan ini di susun berdasarkan
teori dan alasan nyata dengan pendekatan managemen kebidanan, pengumpulan data,
analisis data dan melakukan penatalaksanaan asuhan sesuai dengan managemen
kebidanan yang terdiri dari 7 langkah varney.

A. Pengkajian

Pengkajian yang melalui anamnese yang meliputi identitas klien, data


biologis, data psikologis, sosial, ekonomi dan spiritual. Data lainnya diperoleh
dari petugas kesehatan yang menangani klien, serta hasil pemeriksaan
laboratorium klien. (Varney, 2007). Data subjektif adalah data yang didapatkan
dari hasil wawancara langsung dengan pasien atau dengan keluarga (sudarti,
2010).

Kehamilan yang terjadi pada wanita usia muda tersebut memberikan risiko
komplikasi yang sangat besar pada ibu dan bayi yang dikandungnya seperti,
terjadinya anemia, eklampsia, terjadinya abortus, partus prematurus,
meningkatnya kematian perinatal, perdarahan dan tindakan operatis obstetrik.
(setjiningsih, 2011)

Menurut Nurhidayat yang menyatakan bahwa ibu hamil dengan jarak


kehamilan yang terlalu dekat dapat meyebabkan anemia. Hal ini terjadi karena
kondisi ibu yang belum terlalu pulih sehingga pemenuhan kebutuhan asupan zat
gizi untuk tubuh ibu kurang optimal. Jika asupan gizi selama hamil tidak
mencukupi maka dapat menyebabkan ibu hamil kekurangan energi kronik dan
bisa menyebabkan ibu mengalami anemia (Nurhidayati RD 2013). Menurut
Manuba (2007), tanda dan gejala anemia sedang adalah cepat lelah, sering pusing,
mata berkunang-kunang, badan terasa lemas, nafsu makan berkurang. Dikatakan
anemia sedang jika Hb 7-8 gr%. Menurut Aru (2009) Pada pemeriksaan fisik
muka pucat, konjungtiva pucat, mukosa bibir kering di karenakan kurangnya 02
dalam darah ke seluruh jaringan tubuh dan perifer. Berdasarkan tanda dan gelaja
yang dialami Ny. W menunjukan antara teori dan kasus tidak ada kesenjangan.

Berdasarkan hasil pengumpulan data dasar seperti data subjektif pada Ny. W
G2P1A0 umur 18 tahun pekerjaan sebagai IRT dengan tingkat pendidikan SMP,
usia kehamilan 38 minggu 4 hari dengan keluhan utama ibu merasa tidak ada

30
keluhan. Sedangkan dari data objektif dengan keadaan umum: sedang, kesadaran:
compos mentis, TD: 100/70, N:80x/m, Rr:20x/m, S: 36 C, konjungtiva pucat,
mukosa bibir kering dan hasil pemeriksaan penunjang di dapatkan Hb: 8,2 gr/dl,

B. Interpretasi Data
Diagnosa kebidanan adalah diagnosa yang ditegakkan dalam lingkup praktek
kebidanan dan memenuhi standar nomenklatur diagnosa kebidanan yang
dikemukaan dari hasil pengkajian atau menyertai diagnosa (varney, 2007). Ny.X
umur X tahun GXPXA umur kehamilan X minggu, dengan anemia sedang.
Masalah adalah hal-hal yang berkaitan dengan pengalaman klien yang ditemukan
dari hasil pengkajian menyertai diagnosa (kusbandiyah 2010). Kebutuhan pada
ibu hamil dengan anemia sedang memberikan dukungan moril pada ibu dan
memberikan informasi tentang penyebab keluhan (sulistyowati, 2011).
Pada interpretasi data diperoleh diagnosa Ny.W G2P1A0 umur 18 tahun 38
minggu 4 hari dengan anemia sedang. Kebutuhan yang diberikan adalah memberi
dukungan moril dan memberikan informasi tentang penyebab anemia.

C. Diagnosa Potensial
Menurut manuba (2007), diagnosa potensial kemungkinan bahwa pasien akan
mengalami anemia berat.
Pada kasus Ny. W penulis menyimpulkan tidak terjadi Anemia berat karena
dilakukan penanganan yang baik dan tepat.

D. Antisipasi
Pada langkah antisipasi ini penulis menyusun dan merencanakan berdasarkan
diagnosa dan masalah yang ada, yaitu mengkonsumsi makanan bergizi dan
pemberian terapi asam mafenamat 1x500mg, amoksilin 1x 500mg, tablet fe
2x60mg, vitamin C 100mg. Kemudian berkolaborasi dengan petugas pemeriksaan
hemoglobin, sehingga tidak terjadi anemia berat.

E. Perencanaan
Pada kasus Ny. W nifas dengan anemia sedang, tindakan yang dilakukan
memberitahukan kepada ibu, KIE tentang nutrisi ibu nifas, pemberian terapi asam

31
mafenamat 1x500mg, amoksilin 1x 500mg, tablet fe 2x60mg, vitamin C 100mg
dan kolaborasi dengan petugas laboratorium.
Menurut Manuba (2002), rencana tindakan pada ibu nifas dengan anemia
sedang meliputi meningkatkan konsumsi makanan bergizi/sayuran hijau yang
mengandung zat besi,memberi suplemen zat besi secara peroral atau parental dan
tranfusi darah.

F. Pelaksanaan
Dalam pelaksanan dilakukan berdasarkan rencana yang telah disusun penulis,
dalam kasus ini dilakukan pemberian terapi tablet besi, mengkonsumsi makanan
yang bergizi tinggi dan yang mengandung zat besi, kolaborasi dengan petugas
laboratorium
Terdapat kesamaan antara teori dan praktek, karena penanganan pada ibu
nifas dengan anemia yaitu dengan meningkatkan suplemen zar besi dan makanan
yang mengandung besi (hudono, 2002).

G. Dokumentasi
Setelah melakukan pengkajian, penulis melakukan pencatatan atau
pendokumentasian asuhan kebidanan secara singkat, jelas, dan efisien, dalam 7
langkah varney dan SOAP pada Ibu bersalin.

BAB V
PENUTUP

32
A. Kesimpulan
setelah melakukan Asuhan kebidanan pada Ny. W maka penulis
menyimpulkan bahwa Ny. W mengalami anemia sedang
1. dari data objektif di temukan hasil pemeriksaan lab yang menyatakan Hb ibu
8,2 gr/dl yang dimana seharusnya Kadar darah itu minimal 11 gr/dl
2. Anemia yang Ny. W alami kemungkinan dikarenakan kehamilan diusia
remaja serta jarak kehamilan yang terlalu dekat.
3. Bahaya Anemia yang kemungkinan di alami Ny. W ialah Terjadi sub
involusio uteri menimbulkan perdarahan post partum, Pengeluaran ASI
berkurang, Anemia kala nifas, Mudah terjadi infeksi mammae.
4. Pencegahan dan penanganan anemia dilakukan dengan pemberian tablet Fe
dan pemenuhan nutrisi ibu nifas terutama yang mengandung tinggi zat besi.
B. Saran
Pada akhir pembuatan laporan penulis mengaharapkan kedepannya para
tenaga kesehatan terutama bidan dapat melakukan sosialisasi bahaya kehamilan
di usia remaja dan terus meningkatkan kemampuan dan pengetahuan mengenai
anemia sehingga dapat memberikan asuhan yang sesuai dengan kebutuhan ibu.
Selain itu, kemampuan komunikasi yang dimiliki oleh seorang bidan harus dapat
terus ditingkatkan agar dapat memberikan dukungan kepada setiap ibu hamil dan
bersalin untuk terhindar dari anemia.

DAFTAR PUSTAKA

33
Scanlon, VC dan Sanders, T. 2007. Ensessial Of Anatomi physiologi. Phlila Dhelpia :
F.A davis company.

Sherwood, 2000. Dunia Kesehatan : Hubungan Antara Anemia Dalam Kehamilan


Dengan Kejadian Perdarahan Post Partem.

Oxorn dan William. 2010. Ilmu Kebidanan Patologi dan Fisiologi Persalinan.
Jogjakarta : Andi Offset.

Fitri paradilla dkk. 2015. Kepatuhan Konsumsi Suplemen Besi Dan Pengaruhnya
Terhadap Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Kota Tangerang. J. Gizi Pangan,
November 2015

Prawirohardjo, Sarwono. 2007. Ilmu Kandungan Edisi 2 Jilid 4. Jakarta: YBP-SP.

Varney, Helen, dkk. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta: EGC

Nurhidayati RD. 2013. “Analisis Faktor Penyebab Terjadinya Anemia Pada Ibu
Hamil Diwilayah Kerja Puskesmas Tawangsari Kabupaten Sukoharjo.” Naskah
Publikasi 1–16.

Manuaba. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC. 2007

Aru W, Sudoyo. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, jilid II, edisi V. Jakarta:
Interna Publishing.

Proverawati, Atikah. Anemia & Anemia Kehamilan. Yogyakarta: Nuha Medika. 2011

Soetjiningsih, dr, spA (K). Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta :
Sagung Seto. 2011.

Rohan, H.H dan Siyoto, S., 2013. Buku Ajar Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta :
Nuha Medika.

Aziza, N. dan Amperaningsih, Y., 2014. Determinan Kehamilan pada Remaja di


Wilayah Kerja Puskesmas Natar Kabupaten Lampung Selatan. Jurnal Keperawatan,
10(1), hal. 143–153.

34

Anda mungkin juga menyukai