Anda di halaman 1dari 28

Tugas Makalah

Kelompok 2
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER II
NY. S UMUR 30 TAHUN G1P0A0 USIA KEHAMILAN 16 MINGGU
DENGAN ANEMIA RINGAN
DI RSUD MALINGPING

Disusun Oleh :
Sri Yuliasih
Resy Susanti
Indah Puspitasari
Faradhita Dwi lestari
Afina askasaffanah
Siti Mulyanah
Siti Suryani
Erni Junaedi

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA TERAPAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU
JAKARTA
2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirrobil’alamin. Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan yang menguasai


alam semesta ini. Yang mana telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya pada
kita semua, sehingga dengan izin-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan
seminar Praktek Klinik Kebidanan dengan judul “Asuhan Kebidanan Ibu Hamil
Patologi Trimester II pada Ny. S Umur 30 Tahun G1P0A0Ah0 Usia Kehamilan 16
Minggu Dengan Anemia Ringan di RSUD MALINGPING”.

Penyusunan laporan seminar ini tidak akan terlaksana tanpa bantuan,


bimbingan dan pengarahan dari semua pihak. Untuk itu pada kesempatan ini,
penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Dosen mata kuliah pengkayaan praktek
2. Anggota kelompok 2
3. Semua pihak yang telah memberikan dukungan dalam kelancaran
penyusunan makalah ini.
Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik,
saran dan evaluasi demi peningkatan kualitas makalah.

Malingping, Desember 2021

Penulis
DAFTAR IS

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................2
C. Tujuan........................................................................................................2
D. Manfaat......................................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................4
A. Pengertian Anemia....................................................................................4
B. Tanda dan Gejala Anemia.........................................................................4
C. Etiologi Anemia........................................................................................5
D. Patofisiologi anemia..................................................................................5
E. Klasifikasi anemia dalam kehamilan.........................................................6
F. Dampak anemia dalam kehamilan................................................................7
G. Pencegahan anemia...................................................................................8
H. Penatalaksanaan anemia dalam kehamilan................................................8
I. Pendokumentasian Varney..........................................................................10
BAB III KASUS....................................................................................................14
BAB IV PEMBAHASAN......................................................................................23
BAB V KESIMPULAN.........................................................................................25
A. Kesimpulan..............................................................................................25
B. Saran........................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................26
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Angka anemia pada kehamilan di Indonesia cukup tinggi sekitar 67%
dari semua ibu hamil dengan variasi tergantung pada daerah masing-masing.
Sekitar 10-15% tergolong anemia berat yang sudah tentu akan mempengaruhi
tumbuh kembang janin dalam rahim, Menurut WHO kejadian anemia saat
hamil berkisar antara 20% sampai 89% dengan menetapkan Hb 11 gr %
sebagai dasarnya. (Manuaba, I.B.G, 2007).
Hasil Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia menyebutkan bahwa
AKI pada tahun 2012, rata-rata angka kematian ibu (AKI) tercatat mencapai
359/100000 kelahiran hidup. Rata-rata kematian ini jauh melonjak
dibandingkan tahun 2007 sebesar 228/100000 kelahiran hidup atau kondisi
ini kembali ke tahun 1997 yang berarti kesehatan ibu mengalami kemunduran
selama 15 tahun. (Depkes, 2012)
Menurut sistem kesehatan nasional (SKN) tahun 2001 angka anemia
pada ibu hamil sebesar 40%, kondisi ini mengatakan bahwa anemia cukup
tinggi di Indonesia bila diperkirakan pada tahun 2003-2010 prevalensi anemia
masih tetap di atas 40% maka angka kematian ibu sebanyak 18.000 pertahun
yang disebabkan perdarahan setelah melahirkan. Hal ini terlihat dari
tingginya angka kematian ibu (AKI) di Asia Tenggara pada tahun 2005 yaitu
berkisar 290,8 per 100.000 kelahiran hidup. (anonym, 2010).
Faktor yang berpengaruh terhadap kejadian anemia ini adalah ; kurang
gizi, selain itu anemia pada ibu hamil disebabkan karena kehamilan berulang
dalam waktu singkat, cadangan zat besi ibu sebenarnya belum pulih, terkuras
oleh keperluan janin yang dikandung berikutnya.
Tingginya anemia yang menimpa ibu hamil memberikan dampak
negatif terhadap janin yang dikandung dari ibu dalam kehamilan, persalinan
maupun nifas yang diantaranya akan lahir janin dengan berat badan lahir
rendah (BBLR), partus premature, abortus, pendarahan post partum, partus
lama dan syok. Hal ini tersebut berkaitan dengan banyak factor antara lain ;
status gizi, umur, pendidikan, dan pekerjaan ( Sarwono Prawirohardjo, 2005).
Karena masalah anemia pada ibu hamil merupakan masalah penting
yang erat hubungannya dengan masalah mortalitas maternal, maka dianggap
penting untuk diatasi dengan cara yang tepat dengan memperhatikan status
gizi setiap ibu hamil.Oleh karena itu kami mengambil kasus ini agar kami
lebih mengetahui tentang asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia.

B. Rumusan Masalah
Bagaimana asuhan kebidanan pada ibu hamil patologi dengan anemia?

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memberikan asuhan kebidanan kepada ibu hamil dengan anemia
ringan pada Ny. S dengan metode Varney.
2. Tujuan Khusus
a. Dapat melakukan pengkajian data kepada ibu hamil dengan anemia
pada Ny. S
b. Dapat membuat intepretasi data kepada ibu hamil dengan anemia pada
Ny. S
c. Dapat menentukan diagnosa potensial kepada ibu hamil dengan
anemia pada Ny. S
d. Dapat membuat antisipasi tindakan segera kepada ibu hamil dengan
anemia pada Ny. S
e. Dapat melakukan perencanaan kepada ibu hamil dengan anemia pada
Ny. S
f. Dapat melakukan pelaksanaan kepada ibu hamil dengan anemia pada
Ny. S
g. Dapat melakukan evaluasi kepada ibu hamil dengan anemia pada Ny.
S
D. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
Makalah ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan
wawasan mahasiswa, sehingga dapat mengaplikasikannya dalam
memberikan asuhan kebidanan.
2. Bagi Petugas Kesehatan
Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi petugas
kesehatan khususnya bidan dalam memberikan asuhan kebidanan.
3. Bagi Ibu Hamil
Makalah ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi untuk
mengetahui anemia dan cara penangannya yang dapat terjadi pada ibu
hamil.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Anemia
Anemia adalah kondisi dimana sel darah merah menurun atau
menurunnya hemoglobin, sehingga kapasitas daya angkut oksigen untuk
kebutuhan organ-organ vital pada ibu dan janin menjadi berkurang. Selama
kehamilan, indikasi anemia adalah jika konsentrasi hemoglobin kurang dari
10,50 sampai dengan 11,00 gr/dl (Varney H, 2006).
Darah bertambah banyak dalam kehamilan yang tidak diimbangi
dengan jumlah plasma menyebabkan pengenceran darah. Plasma 30%, sel
darah 18%, dan hemoglobin 19%. Pengenceran darah dianggap sebagai
penyesuaian diri secara fisiologis dalam kehamilan dan bermanfaat bagi
wanita. Pertama – tama pengenceran itu meringankan beban jantung yang
harus bekerja lebih berat dalam masa hamil, karena sebagai akibat hidremia
cardiac output meningkat (Saifuddin, 2006).
Anemia dalam kandungan ialah kondisi ibu dengan kadar Hb < 11,00 gr
% pada trimester I dan III atau kadar Hb < 10,50 gr% pada trimester II.
Karena ada perbedaan dengan kondisi wanita tidak hamil karena hemodilusi
terutama terjadi pada trimester II (Sarwono P, 2002).
E. Tanda dan Gejala Anemia
Gejala umum berdasarkan klasifikasi menurut organ yang terkena:
1. Sistem kardiovaskular: lesu, cepat lelah, palpitasi, takikardi, sesak napas
saat beraktifitas, angina pektoris, dan gagal jantung.
2. Sistem saraf: sakit kepala, pusing, telinga mendenging, mata berkunang,
kelemahan otot, iritabilitas, lesu, serta perasaan dingin pada ekstermitas.
3. Sistem urogenital: gangguan haid dan libido menurun
4. Epitel: warna pucat pda kulit dan mukosa, elastilitas kulis menurun, serta
rambut tipis dan halus.
Gejala khas yang menjadi ciri dari masing masing jenis anemia:
1. Anemia defisiensi besi: disfagia, atrofi papil lidah, stomatitis
angularis.
2. Anemia defisiensi asam folat: lidah merah (buffy tongue)
3. Anemia hemolitik: ikterus dan hepatosplenomegali
4. Anemia aplastik: perdarahan kulit atau mukosa dan tanda tanda
infeksi.
Tanda anemia pada pemeriksaan fisik kadang tidak menunjukkan tanda
apapun, diantaranya:
1. Mungkin ada pucat ( telapak tangan, konjungtiva)
2. ‘flow’ murmur sistolik
3. Tanda tanda penyakit yang mendasari
4. Pada anemia defisiensi fe yang telah berlangsung lama bisa dijumpai
koilonikia (kuku berbentuk sendok, spoon nail).
Tanda dan gejala menurut (Solihah, 2008 ; Saifuddin, 2006)
Cepat lelah, lesu, mata berkunang, pusing, gampang pingsan, sesak
nafas saat beraktivitas atau berolahraga berat,permukaan kulit dan wajah
pucat, mual muntah lebih hebat dari hamil muda, jantung berdebar –
debar.
F. Etiologi Anemia
Kebanyakan anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi
dan perdarahan akut bahkan tidak jarang keduannya saling berinteraksi.
Penyebab anemia pada umumnya adalah sebagai berikut:
1. Kurang gizi (malnutrisi)
2. Kurang zat besi dalam diit
3. Malabsorpsi
4. Kehilangan darah banyak seperti persalinan yang lalu, haid dan lain-lain
5. Penyakit-penyakit kronik seperti TBC paru, cacing usus, malaria dan
lain-lain.
G. Patofisiologi anemia
Timbulnya anemia mencerminkan adanya kegagalan sum-sum tulang
atau kehilangan sel darah merah berlebihan atau keduanya. Kegagalan sum-
sum tulang dapat terjadi akibat kekurangan nutrisi, pajanan toksik, inuasi
tumor, atau kebanyakan akibat penyebab yang tidak diketahui. Sel darah
merah dapat hilang melalui perdarahan atau hemolisis (destruksi) pada kasus
yang disebut terakhir, masalah dapat akibat efek sel darah merah yang tidak
sesuai dengan ketahanan sel darah merah normal atau akibat beberapa faktor
diluar sel darah merah yang menyebabkan destruksi sel darah merah.
Lisis sel darah merah (disolusi) terjadi terutama dalam system fagositik atau
dalam system retikuloendotelial terutama dalam hati dan limpa. Sebagai hasil
samping proses ini bilirubin yang sedang terbentuk dalam fagosit akan masuk
dalam aliran darah. Setiap kenaikan destruksi sel darah merah (hemolisis)
segera direpleksikan dengan meningkatkan bilirubin plasma (konsentrasi
normalnya 1 mg/dl atau kurang ; kadar 1,5 mg/dl mengakibatkan ikterik pada
sklera.
Anemia merupakan penyakit kurang darah yang ditandai rendahnya kadar
hemoglobin (Hb) dan sel darah merah (eritrosit). Fungsi darah adalah
membawa makanan dan oksigen ke seluruh organ tubuh. Jika suplai ini
kurang, maka asupan oksigen pun akan kurang. Akibatnya dapat menghambat
kerja organ-organ penting.
H. Klasifikasi anemia dalam kehamilan

Klasifikasi dalam kehamilan menurut (Prawiroharjo,2006)


1. Anemia defiensi besi
Anemia dalam kehamilan yang sering dijumpai ialah anemia akibat
kekurangan besi. Kekurangan ini dapat disebabkan karena kurang
masuknya unsur besi dalam makanan, karena gangguan reabsopsi,
gangguan pecernaan, atau karena terlampau banyaknya besi yang keluar
dari badan, misal pada perdarahan.
2. Anemia megaloblastik
Anemia dalam kehamilan disebabkan karena defisiensi asam folik, jarang
sekali karena defisiensi B12. Hal itu erat kaitanya dengan defisiensi
makanan.
3. Anemia hipoplastik
Anemia pada wanita hamil dikarenakan sumsum tulang kurang mampu
membuat sel – sel darah baru.
4. Anemia hemolitik
Anemia disebabkan karena penghancuran sel darah merah berlangsung
lebih cepat dari pada pembuatannya.
I. Dampak anemia dalam kehamilan
1. Bahaya selama kehamilan
a. Dapat terjadi abortus
b. Persalinan prematuritas
c. Hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim
d. Mudah terjadi infeksi
e. Ancaman dekoinpensasi kordis (Hb < 6 gr%)
f. Mola Hidatidosa
g. Hiperemesis Gravidarum
h. Pendarahan antepartum
i. Ketuban pecah dini (KPD)
2. Bahaya saat persalinan
a. Gangguan his – kekuatan mengejan
b. Kala pertama dapat berlangsung lama, dan terjadi portus terlantai
c. Kala kedua berlangsung lama sehingga dapat melelahkan dan sering
memerlukan tindakan operasi kebidanan.
d. Kala uri dapat diikuti retensio plasenta, dan pendarahan postpartum
karena atonia uteri
e. Kala keempat dapat terjadi pendarahan post partum sekunder dan
atonia uteri
3. Pada Kala nifas
a. Terjadi subinvolusi uteri menimbulkan pendarahan post partum
b. Memudahkan infeksi puerpertum
c. Pengeluaran ASI berkurang
d. Terjadinya dekompensasi kordis mendadak setelah persalinan
e. Anemia kala nifas
f. Mudah terjadi infeksi
4. Bahaya terhadap janin
Akibat anemia dapat terjadi gangguan dalam bentuk :
a. Abortus
b. Terjadi kematian intro uterin
c. Persalinan prematuritas tinggi
d. Berat badan lahir rendah
e. Dapat terjadi cacat bawaan
f. Bayi mudah mendapat infeksi sampai kematian perinantal
g. Intelegensi lemah.
J. Pencegahan anemia
Upaya pencegahan dapat dilakukan dengan pemberian suplemen Fe dosis
rendah 30 mg pada trimester III ibu hamil non anemik Hb ≥11 gr/dl,
sedangkan untuk hamil dengan anemia defisiensi besi dapat diberikan
suplemen sulfat 325 mg 1-2 kali sehari. Untuk yang disebabkan oleh
defisiensi asam folat dapat diberikan asam folat 1 mg/hari atau untuk dosis
pencegahan dapat diberikan 0,4 mg/hari. Dan bisa juga diberi vitamin B12
100-200 mcg/hari (Budiarti, 2009).
K. Penatalaksanaan anemia dalam kehamilan
1. Tatalaksana Umum
a. Apabila diagnosis anemia telah ditegakkan, lakukan pemeriksaan
apusan darah tepi untuk melihat morfologi sel darah merah.
b. Bila pemeriksaan apusan darah tepi tidak tersedia, berikan
suplementasi besi dan asam folat. Tablet yang saat ini banyak tersedia
dipuskesmas adalah tablet tambah darah yang berisi 60 mg besi
elemental dan 250 µg asam folat. Pada ibu hamil dengan anemia,
tablet tersebut dapat diberikan 3 kali sehari. Bila dalam 90 hari
muncul perbaikan, lanjutkan pemberian tablet sampai 42 hari pasca
salin. Apabila setelah 90 hari pemberian tablet besi dan asam folat
kadar hemoglobin tidak meningkat, rujuk pasien kepusat pelayanan
yang lebih tinggi untuk mencari penyebab anemia.
2. Penatalaksanaan Khusus
a. Bila tersedia fasilitas pemeriksaan penunjang, tentukan penyebab
anemia berdasarkan hasil pemeriksaan darah perifer lengkap dan apus
darah tepi.
b. Anemia micrositik hipokrom dapat ditemukan pada keadaan:
1) Defisiensi besi: Lakukan pemeriksaan ferritin. Apabila ditemukan
kadar ferritin < 15 mg/ml, berikan terapi besi dengan dosis setara
180mg besi elemental perhari. Apabila kadar ferritin normal,
lakukan pemeriksaan SI dan TIBC.
2) Thalassemia : Pasien dengan kecurigaan thalassemia perlu
dilakukan tatalaksana bersama dokter spesialis penyakit dalam
untuk perawatan yang lebih spesifik.
c. Anemia normocitik normokrom dapat ditemukan pada keadaan:
1) Perdarahan: Tanyakan riwayat dan cari tanda dan gejala aborsi,
mola, kehamilan ektopik atau perdarahan pasca persalinan.
2) Infeksi kronik
d. Anemia macrositik hiperkrom dapat ditemukan pada keadaan:
1) Defisiensi asam folat dan vitamin B12 berikan asam folat 1 x
2mg dan vitamin B12 1x 250-1000µg
e. Tranfusi untuk anemia dilakukan pada pasien dengan kondisi berikut:
1) Kadar Hb <7gr% atau kadal hematokrit < 20%
2) Kadar Hb >7gr% dengan gejala klinis: pusing, pandangan
berkunang kunang atau takikardia (frekuensi nadi> 100x/mnt)
f. Lakukan penilaian pertumbuhan dan kesejahteraan janin dengan
memantau pertambahan tinggi fundus, melakukan pemeriksaan USG,
dan memeriksa denyut jantung secara berkala.
L. Pendokumentasian Varney
Manajemen kebidanan merupakan proses pemecahan masalah yang
digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan
berdasarkan teori ilmiah, temuan-temuan, keterampilan, dalam rangkaian
tahap-tahap yang logis untuk pengambilan suatu keputusan yang berfokus
terhadap klien.
Varney (2008) menambahkan satu langkah lagi dimana bidan
diharapkan dapat menggunakan kemampuannya untuk melakukan deteksi
dini dalam proses manajemen sehingga bila klien membutuhkan tindakan
segera atau kolaborasi, konsultasi bahkan dirujuk, segera dapat
dilaksanakan. Proses manajemen kebidanan ini ditulis oleh Varney
berdasarkan Proses Manajemen Kebidanan American College of Nurse
Midwife (ACNM) yang pada dasar pemikirannya sama dengan proses
manajemen menurut Varney.
Langkah Manajemen Kebidanan Menurut Varney adalah sebagai
berikut :
Langkah I
PENGKAJIAN
Pada langkah pertama ini dilakukan pengkajian dengan
mengumpulkan semua data yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan
klien secara lengkap, yaitu :
1. Anamnesa
a. Mengenai identitas pasien, nama, umur, agama, suku/bangsa,
pendidikan, pekerjaan, dan alamat.
b. Keluhan utama yang dirasakan pasien
c. Riwayat ginekologi dengan mengkaji perdarahan diluar haid,
riwayat keputihan, riwayat dismenore.
d. Riwayat perkawinan dengan mengkaji umur pernikahan, dan
menikah yang keberapa.
e. Riwayat Obsterti dengan mengkaji G P Ab Ah
f. Riwayat Kontrasepsi pasien
g. Riwayat Kesehatan sekarang maupun yang pernah diderita
h. Riwayat Kesehatan Keluarga ada atau tidaknya riwayat penyakit
menurun
i. Pola kebiasaan, pola makan, nutrisi makanan, minum,
mengeleminasi bab, maupun bak, pola istirahat yang teratur, dan
aktivitas ibu sehari-hari.
Kebersihan, pola seksualitas.
j. Riwayat psikologis, spiritual, dan pengetahuan ibu mengenai nifas
2. Pemeriksaan Fisik
a. Mengenai keadaan umum, kesadaran, vital sign, bb, tb
b. Pemeriksaan khusus mengenai inspeksi kepala, muka, mata, mulut,
bibir, leher, dada, perut, genetalia, ekstremitas.
c. Pemeriksaan penunjang dengan mengukur hb
Langkah II
INTERPRETASI DATA
Pada langkah ini dilakukan identifikasi  yang benar terhadap
diagnose atau masalah dan kebutuhan klien berdasarkan interpretasi yang
benar atas data-data yang telah dikumpulakan. Data dasar yang sudah
dikumpulkan diinterpretasikan sehingga ditemukan masalah atau diagnose
yang sfesipik. Kata masalah dan diagnosa keduanya digunakan karena
beberapa masalah tidak dapat diselesaiakan seperti diagnosa tetapi
sungguh membutuhkan penanganan yang dituangkan kedalam sebuah
rencana asuhan terhadap klien.
Langkah III
DIAGNOSA POTENSIAL
Pada langkah ini mengidentifikasi masalah potensial atau diagnose
potensial berdasarkan diagnosa/masalah yang sudah diidentifikasi.
Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan
pencegahan. Pada langkah ketiga ini bidan dituntut untuk mampu
mengantisipasi masalah potensial tidak hanya merumuskan masalah
potensial yang akan terjadi tetapi juga merumuskan tindakan antisipasi
agar masalah atau diagnose potensial tidak terjadi.
Langkah IV
ANTISIPASI TINDAKAN SEGERA
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan/dokter
dan/untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim
kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien. Langkah ini
mencerminkan kesinambungan dari proses penatalaksanaan kebidanan.
Bidan dalam melakukan tindakan harus sesuai dengan prioritas
masalah/kebutuhan yang dihadapi kliennya. Setelah bidan merumuskan
tindakan yang perlu dilakukan untuk mengantisipasi diagnosa/masalah
potensial pada langkah sebelumnya, bidan juga harus merumuskan
tindakan emergency/segera untuk segera ditangani baik ibu maupun
bayinya. Dalam rumusan ini termasuk tindakan segera yang mampu
dilakukan secara mandiri, kolaborasi atau yang bersifat rujukan.
Langkah V
PERENCANAAN
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh yang
ditentukan oleh langkah-langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan
kelanjutan penatalaksanaan terhadap masalah atau diagnosa yang telah
teridentifikasi atau diantisipasi. Pada langkah ini informasi data yang tidak
lengkap dapat dilengkapi.
Dan bidan memberikan perencanaan yang akan diberikan kepada
pasien.Semua keputusan yang dikembangkan dalam asuhan menyeluruh
ini harus rasional dan benar-benar valid berdasarkan pengetahuan dan teori
yang up to date serta sesuai dengan asumsi tentang apa yang akan
dilakukan klien.
Langkah VI
PELAKSANAAN
Pada langkah ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah
diurakan pada langkah kelima dilaksanakan secara efisien dan aman.
Dalam situasi dimana bidan dalam manajemen asuhan bagi klien adalah
bertanggungjawab terhadap terlaksananya rencana asuhan bersama yang
menyeluruh tersebut. Manajemen yang efisien akan menyingkat waktu dan
biaya serta meningkatkan mutu dari asuhan klien.
Langkah VII
EVALUASI
Pada langkah ke VII ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan
yang sudah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah
benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan sebagaimana telah diidentifikasi
didalam masalah diagnosa.
BAB III
KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN PATOLOGI

NY S UMUR 30 TAHUN G1P0A0Ah0 USIA KEHAMILAN

16 MINGGU DENGAN ANEMIA RINGAN

DI RSUD MALINGPING

No. MR : 07.64.21

Tanggal Masuk : 06 Desember 2021

Jam : 14.00 WIB

I. PENGKAJIAN DATA 06 desember 2021/14.00 WIB


A. Data Subyektif
1. Anamnesa
a. Identitas Istri Suami
Nama : Ny. S Tn. H
Umur : 30 tahun 32 tahun
Agama : Islam Islam
Suku/Bangsa : Sunda/ Indonesia Sunda/Indonesia
Pendidikan : SMA SMK
Pekerjaan : IRT Wiraswasta
Alamat : Kp. Gintung Cipeundeuy Malingping
No. Telp : 0857 – 2646 - 6420
b. Alasan datang
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya.
c. Keluhan utama
Ibu mengatakan sering lemas dan agak pusing.
d. Riwayat menstruasi
Menarche umur 14 tahun, siklus 28 hari, teratur, lama 5-7 hari, 3x
ganti pembalut, tidak disertai dismenore.
HPHT : 13 September 2021 HPL : 20 Juni 2022
Usia kehamilan 16 minggu

e. Riwayat perkawinan
Ibu mengatakan ini merupakan pernikahan yang pertama dengan suami
sekarang, menikah sejak umur 28 tahun lama pernikahan 2 tahun,
pernikahan sah menurut agama dan negara.
f. Riwayat Obstetri
Ibu mengatakan ini adalah kehamilannya yang pertama dan belum
pernah keguguran.
g. Riwayat Kontrasepsi
Ibu mengatakan selama ini tidak menggunakan alat kontrasepsi
apapun.
h. Riwayat kesehatan
1. Riwayat kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan tidak pernah mempunyai riwayat penyakit
menurun seperti DM, hipertensi, penyakit menular seperti TBC,
Hepatitis, penyakit kronis seperti jantung.
2. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan menderita penyakit anemia dan tidak menderita
penyakit menurun seperti DM, hipertensi, Penyakit menular seperti
TBC, Hepatitis, penyakit kronis seperti jantung.
3. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan baik keluarganya maupun keluarga suaminya tidak
ada yang menderita penyakit menurun seperti DM, hipertensi,
penyakit menular seperti TBC, Hepatitis, penyakit kronis seperti
jantung dan riwayat kehamilan kembar.
i. Riwayat kehamilan sekarang
Memeriksakan kehamilan pertama kali dilakukan di RSUD
MALINGPING pada umur kehamilan 16 minggu saat ini dan ibu
belum pernah mengkonsumsi tablet Fe selama kehamilannya.

Keluhan selama hamil

TM Keluhan KIE yang diberikan


TM I Sering BAK,mual kurangi minum dimalam hari dan di ganti
muntah, pusing, pada siang hari, makan sedikit tapi
lemas sering, hindari makanan yang berlemak,
mengatur pola makan, istirahat,
konsumsi tablet Fe.
TM II Lemas dan pusing Istirahat yang cukup, kurangi aktifitas ,
asupan nutrisi yang mengandung zat besi
serta mengkonsumsi tablet Fe

Kebiasaan waktu hamil


Ibu mengatakan tidak pernah mempunyai kebiasaan merokok tidak
mengkonsumsi obat obatan dan jamu jamuan selain yang dianjurkan
oleh bidan atau dokter.
Ibu mengatakan belum pernah mengkonsumsi tablet Fe
j. Pola kebutuhan sehari hari
1. Nutrisi
Makan : 3x sehari, 1 piring sedang, jenis nasi, lauk, buah, sayur,
keluhan tidak suka makan lauk amis amis an seperti daging,
telur, ayam.
Minum: 8-10 gelas/hari jenis air putih, teh, keluhan tidak suka susu
2. Eliminasi
BAK :5-6 x/hari, warna kuning, keluhan tidak ada
BAB : 1 x/hari, warna coklat kehitaman, konsistensi padat lunak,
keluhan tidak ada
3. Istirahat
Tidak pernah tidur siang, malam 4-6 jam, keluhan sering kurang
tidur karena harus menjaga anak pertamanya
4. Aktifitas
Ibu mengatakan hanya beraktifitas pekerjaan rumahan seperti
menyapu rumah dsan menjaga anaknya.
5. Personal hygiene
Ibu mengatakan mandi 2x/hari, keramas 3x/minggu, ganti pakaian
2x/hari, ganti celana dalam sesuai kebutuhan
6. Pola seksual
Ibu mengatakan tidak ada masalah pola hubungan seksual bersama
suaminya.
k. Riwayat psikososial spiritual
1. Ibu mengatakan senang dengan kehamilannya saat ini.
2. Ibu mengatakan sedikit khawatir tentang keadaannya sekarang.
3. Pengambilan keputusan dalam keluarga adalah suami.
4. Ibu mengatakan taat beribadah sesuai dengan kepercayaannya.
5. Hubungan ibu dengan keluarga maupun tetangga sangat baik
ditandai dengan ibu ikut berpartisipasi dalam kegiatan disekitar
rumahnya.
6. Ibu mengatakan tidak memelihara hewan peliharaan dirumah.

B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Vital Sign : TD: 90/60 mmHg, N: 80x/mnt, R: 24x/m, S: 36,5 c
BB : Sekarang: 57 kg Sebelum hamil: 52 kg
TB : 156 cm
LILA : 28 cm
2. Pemeriksaan fisik
Kepala : Bentuk mesocepal, bersih, tidak ada benjolan, tidak ada
nyeri tekan
Muka : Pucat, simetris, tidak ada cloasma gravidarum, tidak odem
Mata : Simetris, konjungtiva pucat, sclera putih
Hidung : Bersih tidak ada polip, tidak ada secret
Mulut : Bibir pucat, tidak ada stomatitis,tidak ada caries.
Telinga : Bersih, simetris, tidak ada kelainan
Leher : Tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid, limfe dan vena
jugularis
Dada : Simetris, puting susu meninjol, tidak ada benjolan,
hiperpigmentasi pada aerola, tidak ada nyeri tekan,
kolostrum belum keluar
Abdomen : Pembesaran sesuai umur kehamilan, ada linea nigra, tidak
ada strie gravidarum
TFU : 3 jari bawah pusat, Ballotement( +)
Djj : 143 x/ menit
Genetalia : Tidak ada odem, tidak ada varices
Ekstremitas : Simetris, tidak ada odem, tidak ada varices, tidak
ada luka, ujung kuku pucat
3. Pemeriksaan penunjang 06 desember 2021/ 14.05 WIB
Hb : 9,0 gr%

II. INTEPRETASI DATA 06 desember 2021/ 14.05 WIB


1) Diagnosa Kebidanan
Ny. S umur 30 tahun G1P0A0 usia kehamilan 16 minggu dengan anemia
ringan.
DS : Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya
Ibu mengatakan lemas, pusing
DO : KU : Sedang
Kesadaran : Composmentis
TD : 90/60 mmHg N : 80x/mnt
R : 24x/mnt S : 36,5 c
Hb : 9,0 gr%
Muka : Pucat, simetris, tidak ada cloasma gravidarum,
tidak odem
Mata : Simetris, konjungtiva pucat, sclera putih
Abdomen : Pembesaran sesuai umur kehamilan, ada linea
nigra, tidak ada strie gravidarum
TFU : 3 jari bawah pusat, ballottement (+)
Djj : 143 x/menit
Genetalia : Tidak ada odem, tidak ada varices
2). Diagnosa Masalah
Tidak ada

III. DIAGNOSA POTENSIAL 06 desember 2021/ 14.10 WIB


Anemia ringan

IV. ANTISIPASI TINDAKAN SEGERA 06 desember 2021/ 14.11 WIB


KIE asupan nutrisi, cara konsumsi tablet Fe yang benar

V. PERENCANAAN 06 desember 2021/ 14.12 WIB


1. Beritahu ibu hasil pemeriksaan
2. Beritahu ibu nutrisi ibu hamil dengan anemia
3. Beritahu ibu dampak anemia
4. Beritahu ibu tanda bahaya kehamilan
5. Beritahu ibu untuk mengonsumsi tablet Fe
6. Beri tablet Fe kepada ibu
7. Beritahu ibu untuk kunjungan ulang
8. Dokumentasi
VI. PELAKSANAAN 06 desember 2021 / 14.15 WIB
1. Memberitahu ibu bahwa keadaan janin baik dengan hasil pemeriksaan
DJJ: 143 x/m. Hanya saja ibu mengalami anemia ringan atau keadaan
dimana kadar Hb dalam darah kurang dari 11 gr% dengan hasil
pemeriksaan TD: 90/60 mmHg dan hasil pemeriksaan Hb: 9,0 gr%.
2. Memberitahu ibu nutrisi ibu hamil dengan anemia yaitu dengan
menambah asupan nutrisi guna memperbaiki kadar Hb seperti
mengonsumsi sayuran hijau dan makanan yang tinggi protein dan zat
besi. Selain itu ibu harus makan dengan gizi seimbang yaitu yang
mengandung karbohidrat (nasi, gandum,ketela), protein (lauk pauk),
vitamin (sayur dan buah), lemak (sayur dan lauk pauk), mineral (air
susu, buah,sayur) dan minum 1-2 liter sehari. Sebagai contoh menu
pagi: nasi 1,5 porsi (150 gram) dengan ikan 1 potong sedang (40
gram), tempe 2 potong sedang (50 gram), sayur bayam 1 mangkok(100
gram) dan buah jambu biji 1 potong besar (100 gram). Makan selingan:
susu 1 gelas dan buah melon 1 potong besar (190 gram). Makan siang:
nasi 3 porsi (300 gram), dengan dada ayam tanpa kulit 1 potong sedang
(40 gram), telur ayam goreng (55 gram), sayur sawi 1 mangkok(100
gram) dan buah apel 1 potong (85 gram). Selingan siang: susu 1 gelas
dan buah pisang 1 potong sedang. Makan malam: nasi 2,5 porsi (250
gram), 1 mangkuk sayur buncis (100 gram), 1 buah sedang hati ayam
(30 gram), 1 jeruk manis (55 gram), 1 gelas air putih.
3. Memberitahu ibu dampak anemia: gangguan his–kekuatan mengejan,
kala pertama dapat berlangsung lama, kala kedua berlangsung lama
sehingga dapat melelahkan dan sering memerlukan tindakan operasi
kebidanan, kala uri dapat diikuti retensio plasenta, dan pendarahan
postpartum karena atonia uteri, kala keempat dapat terjadi pendarahan
post partum sekunder dan atonia uteri, abortus, terjadi kematian intra
uterine, persalinan prematuritas tinggi, berat badan lahir rendah, dapat
terjadi cacat bawaan, bayi mudah mendapat infeksi sampai kematian
perinantal.
4. Memberitahu ibu tanda bahaya kehamilan seperti: pusing hebat dan
menetap, mata berkunang-kunang, pandangan kabur, bengkak pada
muka tangan dan kaki, ketuban pecah dini, kejang, demam tinggi. Jika
ibu mengalami hal di atas segera memeriksakan ke tenaga kesehatan
terdekat.
5. Memberitahu ibu untuk mengonsumsi tablet Fe ekstra untuk anemia
ringan yaitu tambahan 60mg 1 kali sehari diminum menggunakan air
putih atau air jeruk. Hindari minum dengan teh, susu, kopi karena akan
menghambat penyerapan tablet Fe. Minum tablet Fe minimal 2 jam
setelah makan, diusahkan dalam kondisi lambung yang kosong agar
penyerapannya maksimal.
6. Memberikan tablet Fe kepada ibu diminum 2x60 mg sehari pada pagi
dan malam hari minimal 2 jam setelah makan, diusahakan dalam
kondisi lambung yang kosong agar penyerapannya maksimal, diminum
menggunakan air jeruk atau air putih, hindari menggunakan air teh,
kopi ataupun susu karena akan mengganggu penyerapan Fe.
7. Memberitahu ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 bulan lagi atau
jika ada keluhan lain.
8. Mendokumentasikan dalam rekam medis dan buku KIA.

VII. EVALUASI 06 desember 2021/ 14.20 WIB


1. Ibu mengerti tentang keadaanya saat ini
2. Ibu mengerti dan bersedia untuk menambah asupan nutrisi
3. Ibu mengerti tanda bahaya anemia
4. Ibu mengerti tanda bahaya kehamilan
5. Ibu mengerti dan bersedia mengonsumsi tablet Fe
6. Tablet Fe sudah diberikan
7. Ibu bersedia melakukan kunjungan ulang
8. Dokumentasi telah dilakukan
BAB IV
PEMBAHASAN

Dari kasus diatas ibu mengatakan datang ke RSUD MALINGPING


dengan keluhan merasa lemas dan pusing.Berdasarkan teori anemia pada
ibu hamil adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin (Hb) dalam
darahnya kurang dari 11 gr%, tanda dan gejala cepat lelah, lesu, mata
berkunang, pusing, gampang pingsan, sesak nafas saat beraktivitas atau
berolahraga berat,permukaan kulit dan wajah pucat, mual muntah lebih
hebat dari hamil muda, jantung berdebar – debar. Hal ini menunjukan
bahwa keluhan pada kasus sesuai dengan teori.
Berdasarkan anamnesa ibu mengatakan belum pernah minum tablet
Fe dan memeriksakan kehamilannya. Pada TM II ini ibu didiagnosa
mengalami anemia ringan dengan kadar hb 9,0 gr% dan dianjurkan untuk
mengatur pola makan dengan tinggi zat besi dan tablet Fe tetap diminum,
tetapi ibu tidak melakukan sesuai yang dianjurkan . Berdasarkan teori
salah satu penyebab anemia pada ibu hamil adalah anemia yang terjadi
akibat kekurangan zat besi dalam darah, Kebutuhan zat besi pada wanita
hamil yaitu rata-rata mendekatai 800 mg. Kebutuhan ini terdiri dari,
sekitar 300 mg diperlukan untuk janin dan plasenta serta 500 mg lagi
digunakan untuk meningkatkan massa haemoglobin maternal. Kurang
lebih 200 mg lebih akan dieksresikan lewat usus, urin dan kulit. Makanan
ibu hamil setiap 100 kalori akan menghasilkan sekitar 8–10 mg zat besi.
Perhitungan makan 3 kali dengan 2500 kalori akan menghasilkan sekitar
20–25 mg zat besi perhari. Selama kehamilan dengan perhitungan 288
hari, ibu hamil akan menghasilkan zat besi sebanyak 100 mg sehingga
kebutuhan zat besi masih kekurangan untuk wanita hamil (Manuaba,
2001). Hal ini menunjukkan bahwa penyebab terjadinya anemia sudah
sesuai dengan teori.
Untuk mengetahui lebih lanjut ibu dianjurkan untuk cek lab kadar
hb untuk dilakukan tindakan lebih lanjutdan hasilnya adalah 9,0 gr%, dari
teori yang ada penatalaksanaan awal pada ibu hamil dengan anemia
dilakukan penegakkan diagnosa dengan pemeriksaan penunjang yaitu cek
kadar hb dalam darah, data penunjang pada kasus sudah sesuai dengan
teori.
Pelaksanaan pada kasus yaitu memberikan tablet Fe ekstra untuk
anemia ringan yaitu tambahan 60mg 1 kali sehari, berdasarkan teori yang
ada pengobatan diberikan suplementasi besi dan asam folat. Tablet yang
saat ini banyak tersedia dipuskesmas adalah tablet tambah darah yang
berisi 60mg besi elemental dan 250 µg asam folat. Pada ibu hamil dengan
anemia, tablet tersebut dapat diberikan 3 kali sehari. Bila dalam 90 hari
muncul perbaikan, lanjutkan pemberian tablet sampai 42 hari pasca salin.
Apabila setelah 90 hari pemberian tablet besi dan asam folat kadar
hemoglobin tidak meningkat, rujuk pasien kepusat pelayanan yang lebih
tinggi untuk mencari penyebab anemia, dari kasus yang terjadi
menunjukkan sudah sesuai dengan teori.
Ny S umur 30 tahun mengalami anemia ringan ditandai dengan
gejala lemas dan pusing, penyebab utama anemia yang terjadi pada ibu
adalah defisiensi zat besi karena ibu tidak rutin meminum tablet Fe dan
mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi yang bertujuan untuk
meningkatkan kadar hb nya, setelah dilakukan pemeriksaan kadar hb ibu
9,0 gr% dan tidak memiliki perubahan yang baik dari pemeriksaan dahulu.
Ini menunjukkan bahwa kasus tersebut sesuai dengan teori yang ada
ditambah dengan kebiasaan ibu yang sering meminum teh yang dapat
menghambat penyerapan Fe.
BAB V
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan kasus diatas ibu mengatakan pusing dan lemas, dari hasil
pengkajian data dan melakukan diagnosa ibu mengalami anemia ringan
dan telah dilakukan perencanaan serta pelaksanaan dan evaluasi untuk
mengatasi ibu hamil dengan anemia ringan, tidak ada kesenjangan antara
teori dan kasus.

M.Saran
1. Bagi mahasiswa diharapkan lebih memahami lagi dalam pengaplikasian
asuhan kebidanan pada ibu dengan anemia
2. Bagi petugas kesehatan agar lebih ikut berperan serta dalam pencegahan
dan penanganan anemia pada ibu hamil
3. Bagi ibu hamil diharapkan untuk menjaga kehamilannya dengan menjaga
pola makan yang bergizi untuk mempertahankan kadar hb yang normal
untuk mencegah terjadinya anemia.
DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, E. 2014. Hamil Waspadai anemia.


https://anggrainierni14.wordpress.com/. Diakses tanggal 27 Mei 2015
jam 17.00 WIB.
Davey, P. 2005. At a glance medicine. Jakarta: Gelora Aksara Pratama
Depkes RI. 2013. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan
Dasar dan Rujukan. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia.
Farrer, H. 2001. Perawatan Maternitas. Jakarta: EGC.
Handayani, W. & Haribowo, A S. 2008. Asuhan Keperawaatan Pada Klien dengn
Gangguan Sistem Hematologi. Jakarta: Salemba Medika.
Leveno, K J., et al. 2009. Obstetri Williams Panduan Ringkas. Jakarta: EGC
Manuaba. 2001. Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi dan
KB. Jakarta: EGC
Manuaba. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC
Prawirohardjo, Sarwono. 2006.Ilmu Kebidanan: Yayasan Bina Pustaka
Saifuddin, A. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal Dan
Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Saifuddin, Bari. 2006. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan
Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Sasmita, T.Y. 2013. Anemia Pada Ibu Hamil. http://tyogasas.blogspot.com/.
Diakses tanggal 27 Mei 2015 jam 17.51 WIB.
Sinsin, I. 2008. Masa Kehamilan dan Persalinan. Jakarta: Elex Media
Komputindo.
Varney, H. 2008.Buku Ajar Asuhan Kebidanan.Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Wiknjosastro, H. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo

26

Anda mungkin juga menyukai