Kelompok 2
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER II
NY. S UMUR 30 TAHUN G1P0A0 USIA KEHAMILAN 16 MINGGU
DENGAN ANEMIA RINGAN
DI RSUD MALINGPING
Disusun Oleh :
Sri Yuliasih
Resy Susanti
Indah Puspitasari
Faradhita Dwi lestari
Afina askasaffanah
Siti Mulyanah
Siti Suryani
Erni Junaedi
Penulis
DAFTAR IS
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................2
C. Tujuan........................................................................................................2
D. Manfaat......................................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................4
A. Pengertian Anemia....................................................................................4
B. Tanda dan Gejala Anemia.........................................................................4
C. Etiologi Anemia........................................................................................5
D. Patofisiologi anemia..................................................................................5
E. Klasifikasi anemia dalam kehamilan.........................................................6
F. Dampak anemia dalam kehamilan................................................................7
G. Pencegahan anemia...................................................................................8
H. Penatalaksanaan anemia dalam kehamilan................................................8
I. Pendokumentasian Varney..........................................................................10
BAB III KASUS....................................................................................................14
BAB IV PEMBAHASAN......................................................................................23
BAB V KESIMPULAN.........................................................................................25
A. Kesimpulan..............................................................................................25
B. Saran........................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................26
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka anemia pada kehamilan di Indonesia cukup tinggi sekitar 67%
dari semua ibu hamil dengan variasi tergantung pada daerah masing-masing.
Sekitar 10-15% tergolong anemia berat yang sudah tentu akan mempengaruhi
tumbuh kembang janin dalam rahim, Menurut WHO kejadian anemia saat
hamil berkisar antara 20% sampai 89% dengan menetapkan Hb 11 gr %
sebagai dasarnya. (Manuaba, I.B.G, 2007).
Hasil Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia menyebutkan bahwa
AKI pada tahun 2012, rata-rata angka kematian ibu (AKI) tercatat mencapai
359/100000 kelahiran hidup. Rata-rata kematian ini jauh melonjak
dibandingkan tahun 2007 sebesar 228/100000 kelahiran hidup atau kondisi
ini kembali ke tahun 1997 yang berarti kesehatan ibu mengalami kemunduran
selama 15 tahun. (Depkes, 2012)
Menurut sistem kesehatan nasional (SKN) tahun 2001 angka anemia
pada ibu hamil sebesar 40%, kondisi ini mengatakan bahwa anemia cukup
tinggi di Indonesia bila diperkirakan pada tahun 2003-2010 prevalensi anemia
masih tetap di atas 40% maka angka kematian ibu sebanyak 18.000 pertahun
yang disebabkan perdarahan setelah melahirkan. Hal ini terlihat dari
tingginya angka kematian ibu (AKI) di Asia Tenggara pada tahun 2005 yaitu
berkisar 290,8 per 100.000 kelahiran hidup. (anonym, 2010).
Faktor yang berpengaruh terhadap kejadian anemia ini adalah ; kurang
gizi, selain itu anemia pada ibu hamil disebabkan karena kehamilan berulang
dalam waktu singkat, cadangan zat besi ibu sebenarnya belum pulih, terkuras
oleh keperluan janin yang dikandung berikutnya.
Tingginya anemia yang menimpa ibu hamil memberikan dampak
negatif terhadap janin yang dikandung dari ibu dalam kehamilan, persalinan
maupun nifas yang diantaranya akan lahir janin dengan berat badan lahir
rendah (BBLR), partus premature, abortus, pendarahan post partum, partus
lama dan syok. Hal ini tersebut berkaitan dengan banyak factor antara lain ;
status gizi, umur, pendidikan, dan pekerjaan ( Sarwono Prawirohardjo, 2005).
Karena masalah anemia pada ibu hamil merupakan masalah penting
yang erat hubungannya dengan masalah mortalitas maternal, maka dianggap
penting untuk diatasi dengan cara yang tepat dengan memperhatikan status
gizi setiap ibu hamil.Oleh karena itu kami mengambil kasus ini agar kami
lebih mengetahui tentang asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana asuhan kebidanan pada ibu hamil patologi dengan anemia?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memberikan asuhan kebidanan kepada ibu hamil dengan anemia
ringan pada Ny. S dengan metode Varney.
2. Tujuan Khusus
a. Dapat melakukan pengkajian data kepada ibu hamil dengan anemia
pada Ny. S
b. Dapat membuat intepretasi data kepada ibu hamil dengan anemia pada
Ny. S
c. Dapat menentukan diagnosa potensial kepada ibu hamil dengan
anemia pada Ny. S
d. Dapat membuat antisipasi tindakan segera kepada ibu hamil dengan
anemia pada Ny. S
e. Dapat melakukan perencanaan kepada ibu hamil dengan anemia pada
Ny. S
f. Dapat melakukan pelaksanaan kepada ibu hamil dengan anemia pada
Ny. S
g. Dapat melakukan evaluasi kepada ibu hamil dengan anemia pada Ny.
S
D. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
Makalah ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan
wawasan mahasiswa, sehingga dapat mengaplikasikannya dalam
memberikan asuhan kebidanan.
2. Bagi Petugas Kesehatan
Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi petugas
kesehatan khususnya bidan dalam memberikan asuhan kebidanan.
3. Bagi Ibu Hamil
Makalah ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi untuk
mengetahui anemia dan cara penangannya yang dapat terjadi pada ibu
hamil.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Anemia
Anemia adalah kondisi dimana sel darah merah menurun atau
menurunnya hemoglobin, sehingga kapasitas daya angkut oksigen untuk
kebutuhan organ-organ vital pada ibu dan janin menjadi berkurang. Selama
kehamilan, indikasi anemia adalah jika konsentrasi hemoglobin kurang dari
10,50 sampai dengan 11,00 gr/dl (Varney H, 2006).
Darah bertambah banyak dalam kehamilan yang tidak diimbangi
dengan jumlah plasma menyebabkan pengenceran darah. Plasma 30%, sel
darah 18%, dan hemoglobin 19%. Pengenceran darah dianggap sebagai
penyesuaian diri secara fisiologis dalam kehamilan dan bermanfaat bagi
wanita. Pertama – tama pengenceran itu meringankan beban jantung yang
harus bekerja lebih berat dalam masa hamil, karena sebagai akibat hidremia
cardiac output meningkat (Saifuddin, 2006).
Anemia dalam kandungan ialah kondisi ibu dengan kadar Hb < 11,00 gr
% pada trimester I dan III atau kadar Hb < 10,50 gr% pada trimester II.
Karena ada perbedaan dengan kondisi wanita tidak hamil karena hemodilusi
terutama terjadi pada trimester II (Sarwono P, 2002).
E. Tanda dan Gejala Anemia
Gejala umum berdasarkan klasifikasi menurut organ yang terkena:
1. Sistem kardiovaskular: lesu, cepat lelah, palpitasi, takikardi, sesak napas
saat beraktifitas, angina pektoris, dan gagal jantung.
2. Sistem saraf: sakit kepala, pusing, telinga mendenging, mata berkunang,
kelemahan otot, iritabilitas, lesu, serta perasaan dingin pada ekstermitas.
3. Sistem urogenital: gangguan haid dan libido menurun
4. Epitel: warna pucat pda kulit dan mukosa, elastilitas kulis menurun, serta
rambut tipis dan halus.
Gejala khas yang menjadi ciri dari masing masing jenis anemia:
1. Anemia defisiensi besi: disfagia, atrofi papil lidah, stomatitis
angularis.
2. Anemia defisiensi asam folat: lidah merah (buffy tongue)
3. Anemia hemolitik: ikterus dan hepatosplenomegali
4. Anemia aplastik: perdarahan kulit atau mukosa dan tanda tanda
infeksi.
Tanda anemia pada pemeriksaan fisik kadang tidak menunjukkan tanda
apapun, diantaranya:
1. Mungkin ada pucat ( telapak tangan, konjungtiva)
2. ‘flow’ murmur sistolik
3. Tanda tanda penyakit yang mendasari
4. Pada anemia defisiensi fe yang telah berlangsung lama bisa dijumpai
koilonikia (kuku berbentuk sendok, spoon nail).
Tanda dan gejala menurut (Solihah, 2008 ; Saifuddin, 2006)
Cepat lelah, lesu, mata berkunang, pusing, gampang pingsan, sesak
nafas saat beraktivitas atau berolahraga berat,permukaan kulit dan wajah
pucat, mual muntah lebih hebat dari hamil muda, jantung berdebar –
debar.
F. Etiologi Anemia
Kebanyakan anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi
dan perdarahan akut bahkan tidak jarang keduannya saling berinteraksi.
Penyebab anemia pada umumnya adalah sebagai berikut:
1. Kurang gizi (malnutrisi)
2. Kurang zat besi dalam diit
3. Malabsorpsi
4. Kehilangan darah banyak seperti persalinan yang lalu, haid dan lain-lain
5. Penyakit-penyakit kronik seperti TBC paru, cacing usus, malaria dan
lain-lain.
G. Patofisiologi anemia
Timbulnya anemia mencerminkan adanya kegagalan sum-sum tulang
atau kehilangan sel darah merah berlebihan atau keduanya. Kegagalan sum-
sum tulang dapat terjadi akibat kekurangan nutrisi, pajanan toksik, inuasi
tumor, atau kebanyakan akibat penyebab yang tidak diketahui. Sel darah
merah dapat hilang melalui perdarahan atau hemolisis (destruksi) pada kasus
yang disebut terakhir, masalah dapat akibat efek sel darah merah yang tidak
sesuai dengan ketahanan sel darah merah normal atau akibat beberapa faktor
diluar sel darah merah yang menyebabkan destruksi sel darah merah.
Lisis sel darah merah (disolusi) terjadi terutama dalam system fagositik atau
dalam system retikuloendotelial terutama dalam hati dan limpa. Sebagai hasil
samping proses ini bilirubin yang sedang terbentuk dalam fagosit akan masuk
dalam aliran darah. Setiap kenaikan destruksi sel darah merah (hemolisis)
segera direpleksikan dengan meningkatkan bilirubin plasma (konsentrasi
normalnya 1 mg/dl atau kurang ; kadar 1,5 mg/dl mengakibatkan ikterik pada
sklera.
Anemia merupakan penyakit kurang darah yang ditandai rendahnya kadar
hemoglobin (Hb) dan sel darah merah (eritrosit). Fungsi darah adalah
membawa makanan dan oksigen ke seluruh organ tubuh. Jika suplai ini
kurang, maka asupan oksigen pun akan kurang. Akibatnya dapat menghambat
kerja organ-organ penting.
H. Klasifikasi anemia dalam kehamilan
DI RSUD MALINGPING
No. MR : 07.64.21
e. Riwayat perkawinan
Ibu mengatakan ini merupakan pernikahan yang pertama dengan suami
sekarang, menikah sejak umur 28 tahun lama pernikahan 2 tahun,
pernikahan sah menurut agama dan negara.
f. Riwayat Obstetri
Ibu mengatakan ini adalah kehamilannya yang pertama dan belum
pernah keguguran.
g. Riwayat Kontrasepsi
Ibu mengatakan selama ini tidak menggunakan alat kontrasepsi
apapun.
h. Riwayat kesehatan
1. Riwayat kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan tidak pernah mempunyai riwayat penyakit
menurun seperti DM, hipertensi, penyakit menular seperti TBC,
Hepatitis, penyakit kronis seperti jantung.
2. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan menderita penyakit anemia dan tidak menderita
penyakit menurun seperti DM, hipertensi, Penyakit menular seperti
TBC, Hepatitis, penyakit kronis seperti jantung.
3. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan baik keluarganya maupun keluarga suaminya tidak
ada yang menderita penyakit menurun seperti DM, hipertensi,
penyakit menular seperti TBC, Hepatitis, penyakit kronis seperti
jantung dan riwayat kehamilan kembar.
i. Riwayat kehamilan sekarang
Memeriksakan kehamilan pertama kali dilakukan di RSUD
MALINGPING pada umur kehamilan 16 minggu saat ini dan ibu
belum pernah mengkonsumsi tablet Fe selama kehamilannya.
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Vital Sign : TD: 90/60 mmHg, N: 80x/mnt, R: 24x/m, S: 36,5 c
BB : Sekarang: 57 kg Sebelum hamil: 52 kg
TB : 156 cm
LILA : 28 cm
2. Pemeriksaan fisik
Kepala : Bentuk mesocepal, bersih, tidak ada benjolan, tidak ada
nyeri tekan
Muka : Pucat, simetris, tidak ada cloasma gravidarum, tidak odem
Mata : Simetris, konjungtiva pucat, sclera putih
Hidung : Bersih tidak ada polip, tidak ada secret
Mulut : Bibir pucat, tidak ada stomatitis,tidak ada caries.
Telinga : Bersih, simetris, tidak ada kelainan
Leher : Tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid, limfe dan vena
jugularis
Dada : Simetris, puting susu meninjol, tidak ada benjolan,
hiperpigmentasi pada aerola, tidak ada nyeri tekan,
kolostrum belum keluar
Abdomen : Pembesaran sesuai umur kehamilan, ada linea nigra, tidak
ada strie gravidarum
TFU : 3 jari bawah pusat, Ballotement( +)
Djj : 143 x/ menit
Genetalia : Tidak ada odem, tidak ada varices
Ekstremitas : Simetris, tidak ada odem, tidak ada varices, tidak
ada luka, ujung kuku pucat
3. Pemeriksaan penunjang 06 desember 2021/ 14.05 WIB
Hb : 9,0 gr%
A. Kesimpulan
Berdasarkan kasus diatas ibu mengatakan pusing dan lemas, dari hasil
pengkajian data dan melakukan diagnosa ibu mengalami anemia ringan
dan telah dilakukan perencanaan serta pelaksanaan dan evaluasi untuk
mengatasi ibu hamil dengan anemia ringan, tidak ada kesenjangan antara
teori dan kasus.
M.Saran
1. Bagi mahasiswa diharapkan lebih memahami lagi dalam pengaplikasian
asuhan kebidanan pada ibu dengan anemia
2. Bagi petugas kesehatan agar lebih ikut berperan serta dalam pencegahan
dan penanganan anemia pada ibu hamil
3. Bagi ibu hamil diharapkan untuk menjaga kehamilannya dengan menjaga
pola makan yang bergizi untuk mempertahankan kadar hb yang normal
untuk mencegah terjadinya anemia.
DAFTAR PUSTAKA
26