Anda di halaman 1dari 42

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.

U UMUR 30 TAHUN
G2P1A0 35 MINGGU DENGAN ANEMIA RINGAN DI
PUSKESMAS SUKARAJA KABUPATEN TASIKMALAYA
TAHUN 2019

LAPORAN
Disusun untuk memenuhi tugas akhir Praktik Kebidanan 1

Oleh :
SELLY TRI RAHAYU
0200170012

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN


STIKes RESPATI TASIKMALAYA
Tahun 2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT atas rahmat dan karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan laporan yang berjudul “Asuhan Kebidanan pada Ny.
U 30 tahun G2P1A0 35 minggu di Puskesmas Sukaraja Kabupaten Tasikmalaya”
Lapora ini diajukan untuk memenuhi tugas akhir praktik klinik 1 di
puskesmas sukaraja kabupaten Tasikmalaya.
Dalam penyusunan laporan ini penulis menyadari sepenuhnya masih jauh
dari kata sempurna, sehingga masih terdapat kekurangan baik dalam penyajian
materi maupun dalam tata bahasanya. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan
rasa terimakasih kepada yang terhormat :
1. Dadan Yogaswara, S.KM.,M.KM selaku ketua STIKes Respati
Tasikmalaya
2. Fenty Agustiny, SST,.M.Kes selaku ketua program studi Kebidanan
STIKes Respati Tasikmalaya.
3. Santi Susanti, S.SiT.,M.Kes., selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan bimbingan, arahan, serta dukungan kepada penulis.
4. Dewi Irma Ilmiyati, S.Tr.Keb,SKM selaku bidan koordinator dan
pembimbing lahan puskesmas sukaraja kabupaten Tasikmalaya.
5. Orang tua yang selalu memberikan dukkungan, doa dan motivasinya
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini.

Semoga apa yang telah diberikan mendapatkan balasan dari Alloh SWT
Amiin. Penulis menyadari adanya keterbatasan pengetahuan dan kemampuan
dalam membuat laporan ini, untuk itu penulis terbuka dalam menerima saran dan
kritik yang membangun demi kemajuan ilmu kebidanan dimasa yang akan dating

Tasikmalaya, November 2019

Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
DAFTAR SINGKATAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
C. Manfaat
D. Ruang Lingkup
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Ibu Hamil
B. Pengertian Anemia
BAB III TINJAUAN KASUS
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Tinggi Fundus Uteri (TFU) Menurut Leopold dan Mc. Donald
Tabel 1.2 Rentang Waktu Pemberian Imunisasi TT dan Lama Perlindungan
DAFTAR SINGKATAN
AGB : Anemia Gizi Besi
AKI : Angka Kematian Ibu
AKB : Angka Kematian Bayi
ANC : Antenatal Care
ASI : Air Susu Ibu
BAB : Buang Air Kecil
BAK : Buang Air Kecil
BBL : Bayi Balu Lahir
BBLR : Bayi Baru Lahir Rendah
HB : Hemoglobin
IMD : Inisiasi Menyusui Dini
IMT : Indeks Masa Tubuh
KB : Keluarga Berencana
KEK : Kekurangan Energi Kronik
PONED : Pelayanan Obstetri Neonatal Essensial
Dasar
SDGs : Sustainable Development Goals
SDKI : Survei Demografi Kesehatan Indonesia
TBC : Tuberculosis
TT : Tetanus Toksoid
WHO : World Health Organizition
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Peningkatan kesehatan ibu adalah salah satu dari tujuan Milenium
Development Goals (MDGs) yang diadopsi oleh komunitas internasional
pada tahun 2000, dibawah MDGs, Negara- Negara berkomitmen untuk
mengurangi angka kematian ibu sebanyak tiga perempat antara tahun 1990
sampai 2015 (WHO, 2012).
Kehamilan dapat berkembang menjadi masalah dan membawa
resiko bagi ibu, World Healt Organization (WHO) Tahun 2012
memperkirakan bahwa sekitar 15% dari seluruh wanita hamil akan
berkembang menjadi kompilikasi yang berkaitan dengan kehamilan, serta
dapat mengancam jiwa (Feryanto, 2012). Berdasarkan hasi Survey
Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun 2017, AKI dan AKB
di Indonesia sangat tinggi, yaitu AKI sebesar 24/1000 kelahiran hidup dan
AKB sebesar 32/1000 kelahiran hidup, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
Barat telah mencatat AKI dan AKB di Jawa Barat pada tahun 2015, AKI
mencapai 823 kasus. Di kabupaten Taikmalaya tercatat kasus kematian ibu
tahun 2018 sebanyak 28 kasus, sementara kasus kematian bayi sebanyak
45 kasus. Akibat masih tingginya AKI dan AKB menempatkan kabupaten
Taikmalaya di posisi ketujuh di jawa barat dengan kategori angka
kematian ibu dan rangking ke 4 dalam kematian bayi.
Penyebab kematian ibu dibagi menjadi penyebab langsung dan
penyebab tidak langsung, Penyebab kematian langsung adalah sebagai
aktibat komplikasi kehamilan, persalinan atau masa nifas, atas segala
intervensi atau penanganan tidak tepat dari komplikasi tersebut. Penyebab
kematian ibu tidak langsung merupakan akibat penyakit yang timbul dari
sewaktu kehamilan yang berpengaruh pada kehamilan misalnya malaria,
anemia, HIV/AIDS dan penyakit kardiovaskuler. (Jurnal kesmas, Nurul
Aeni, 2013).
Selain itu, keadaan sejak pra-hamil dapat berpengaruh terhadap
kehamilnannya. Penyebab tak langsung kematian ibu ini antara lain adalah
anemia (Saifuddin,2009).
Anemia dalam kehamilan ialah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin
dibawah 11 gr% pada trimester 1 dan 3 atau kadar <10,5 gr% pada
trimester 2. Nilai batas tersebut dan perbedaannya dengan kondisi wanita
tidak hamil terjadi karena hemodilusi, terutama pada trimester 2
(Prawiroharjo,2010).
Menurut Manuaba (2009), angka anemia pada kehamilan di
Indonesia cukup tinggi sekitar 67% dari semua ibu hamil dengan variasi
tergantung pada daerah masing-masing, sekitar 10-15% tergolong anemia
berat yang sudah tentu akan mempengaruhi tumbuh kembang janin dalam
Rahim.
Anemia pada kehamilan dipengaruhi oleh karakteristik ibu
meliputi; umur, pendidikan, paritas, dan pekerjaan. (Padila, 2014 dalam
Diastuti 2015). Deteksi dini adalah suatu usaha yang dilakukan untuk
mengetahui adanya kelainan/gangguan yang terjadi pada individu (Kamus
Besar Bahasa Indonesia). Salah satu upaya untuk mencegah anemia yang
dapat dilakukan oleh ibu hamil adalah dengan melakukan deteksi dini
anemia. Kemampuan deteksi dini anemia akan membantu ibu untuk
mencegah kondisi yang tidak diinginkan pada kehamilan, sehingga akan
memudahkan bagi petugas kesehatan untuk memberikan penanganan bagi
ibu hamil.
Angka kejadian anemia di Indonesia semakin tinggi dikarenakan
penanganan anemia dilakukan ketika ibu hamil bukan dimulai sebelum
kehamilan. Berdasarkan profil kesehatan tahun 2010 didapatkan data bahwa
cakupan pelayanan k4 meningkat dari 80,26% (tahun 2007) menjadi 86,04%
(tahun 2008).
Tingginya anemia yang menimpa ibu hamil memberikan dampak negative
tehadap janin yang dikandung dari ibu kehamilan, persalinan maupun nifas
yang di antarannya akan lahir janin dengan berat badan lahir rendah (BBLR),
partus premature, abortus, perdarahan post partum, partus lama dan syok. Hal
ini tersebut berkaitan dengan banyak faktor antara lain: status gizi, umur,
pendidikan, dan pekerjaan (Sarwono Prawirohardjo, 2011).
Dampak kekurangfan zat besi pada wanita hamil dapat diamati dari
besarnya angka kesakitan dan kematian maternal, peningkatan angka
kesakitan dan kematian janin, serta peningkatan resiko terjadinya berat badan
lahir rendah. Penyebab utama kematian maternal antara lain adalah
perdarahan pasca partum (disamping eklmapsia, dan penyakit infeksi) dan
plasenta previa yang semuanya berangkat dari pada anemia difensiensi
(Arisman, 2004).

Berdasarkan paparan dan penjelasan di atas maka penulis merasa tertarik untuk

melakukan “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Ny. U Umur 30 Tahun G2P1A0

35 Minggu dengan Anemia Ringan di Puskesmas Sukaraja Kecamatan Sukaraja

Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2019”. Sebagai bukti Praktik Kebidanan (PK) 1.

B. Tujuan Asuhan

1. Tujuan Umum

Mampu memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil Ny.U umur

30 tahun G2P1A0 35 minggu dengan Anemia Ringan di Puskesmas

Sukaraja kecamatan Sukaraja kabupaten Tasikmalaya tahun 2019 dengan

pendekatan manajemen kebidanan dan didokumentasikan dalam bentuk

SOAP.

2. Tujuan Khusus

1) Melakukan pengkajian data subjektif kepada Ny.U umur 30

tahun G2P1A0 35 minggu dengan Anemia Ringan di

Puskesmas Sukaraja.

2) Melakukan pengkajian data objektif kepada Ny.U umur 30

tahun G2P1A0 35 minggu dengan Anemia Ringan di

Puskesmas Sukaraja.
3) Menegakan diagnosis berdasarkan data pengkajian kepada

Ny.U umur 30 tahun G2P1A0 35 minggu dengan Anemia

Ringan di Puskesmas Sukaraja.

4) Melakukan penatalaksanaan kepada Ny.U umur 30 tahun

G2P1A0 35 minggu dengan Anemia Ringan di Puskesmas

Sukaraja

5) Melakukan pendokumentasian dalam bentuk SOAP dari hasil

pengkajian data subjektif dan objektif

C. Manfaat

1. Bagi Klien

Ibu hamil dapat mengetahui resiko dari anemia dalam kehamilan

sehingga mendorong ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya

secara rutin dan mengkonsumsi tablet penambah darah dan juga

mengonsumsi gizi seimbang selama kehamilannya.

2. Bagi Bidan

Diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi dalam rangka meningkatkan

sistem pelayanan dan pelaksanaan asuhan kebidanan pada ibu hamil.

3. Bagi Penulis

Dapat menambah wawasan dan pengetahuan serta pengalaman

dalam memberikan pelayanan yang professional dan kompeten pada ibu

hamil sesuai dengan standar kebidanan.


D. Ruang Lingkup

1. Lingkup Masalah

Lingkup masalah dalam kasus ini adalah asuhan kebidanan pada

ibu hamil dan pentingnya pemeriksaan ANC.

2. Lingkup Metode

Dalam penyusunan laporan ini, penulis menggunakan metode

deskriptif dalam bentuk studi kasus melalui pendekatan manajemen

kebidanan, adapun metode dan teknik pengumpulan data diperoleh

dari: studi kasus dan pengambilan sebagai berikut :

a. Anamnesa

Teknik ini dilakukan melalui auto anamnesa dengan klien

untuk meperoleh data yang berhubungan dengan permasalahan klien

yang akann dijadikan sebagai laporan sehingga diperoleh data yang

akurat.

b. Pemeriksaan Fisik

Penulis melakukan meriksaan fisik pada klien dengan teknik

inpeksi, palpasi, dan ausultasi.

c. Partisifasi Aktif

Penulis melakukan asuhan secara langsung dan memberikan

konseling sesuai dengan kebutuhan klien pada saat hamilan.

d. Pemeriksaan Penunjang
Penulis melaukan pemeriksaan labratorium pada kehamila

yaitu berupa pemeriksaan hemoglobin (Hb), glukosa urine, dan

protein urine.

e. Studi Dokumentasi

Dalam hal ini penulis mendapatkan data-data dari stastus

pasien.

f. Studi Kepustakaan

Membaca dan mempelajari buku-buku sumber yang dapat

dijadikan dasar teoritis yang berhubungan dengan kasus yang diambil.

3. Lingkup Sasaran

Sasaran laporan kasus ini adalah Ny. U umur 30 tahun.

4. Lingkup Tempat dan Waktu

Pengkajian laporan kasus ini dilaksanakan di PONED

Puskesmas Sukaraja Kecamatan Sukaraja Kabupaten Tasikmalaya.


BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Konsep Dasar Kehamial


1. Pengertian Kehamilan
Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional dalam buku
Ilmu Kebidanan (2009; h. 213), kehamilan didefinisikan sebagai
fertilisasi atau penyatuan spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan
dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga
bayi lahir, kehamilan normal akan berlangsung dalam 12 minggu,
trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan trimester
ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40).
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin

intrauterine mulai sejak konsepsi sampai permulaan persalinan (Dewi dan

Sunarsi, 2011).

Kehamilan trimester III merupakan trimester terakhir dari masa

kehamilan. Pada periode ini pertumbuhan janin berada pada tahap

penyempurnaan dan masa ini berlangsung dalam rentang waktu 29-40

minggu ( Manuaba,2009)

2. Tujuan Asuhan Kehamilan

Asuhan kehamilan yang harus diupayakan oleh bidan melalui asuhan

antenatal yang efektif adalah mempromosikan dan menjaga kesehatan

fisik mental sosial ibu dan bayi dengan pendidikan kesehatan, gizi,

kebersihan diri, dan proses kelahiran bayi,

 Tujuan Ante Care (ANC) adalah sebagai berikut :


a. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan

ibu dan tumbuh kembang janin.

b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental,

dan sosial pada ibu dan bayi.

c. Mengenali secara dini adanya ketidak normalan atau

komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk

riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan

d. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan

selamat, ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal

mungkin.

e. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan

pemberian ASI ekslusif.

f. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima

kelahiran bayi adar dapat tumbuh kembang secara normal.

3. Standar Asuhan Kehamilan


Standar 1 : Identifikasi ibu hamil.
Standar 2 : Pemeriksaan dan pemantauan
Antenatal.
Standar 3 : Palpasi abdominal.
Standar 4 : Pengelolaan anemia pada kehamilan.
Kehamilan.
Standar 5 : Pengelolaan dini hipertensi pada kehamilan.
Standar 6 : Persiapan persalinan
4. Periode kehamilan
a. Menurut prawiharjo (2011), periode kehamilan dibagi menjadi 3
trimester, yaitu :
1) Trimester I : di mulai dari konsepsi sampai 3 bulan (0-12
minggu)
2) Trimester II : dari bulan ke 4 sampai ke 6 bulan (13-27
minggu)
3) Trimester III : dari bulan ke 7 sampai 9 bulan (28-40
minggu)
b. Kunjungan Antenatal Care (ANC) minimal :
1) Satu kali pada trimester I (usia kehamilan 0-12 minggu)
2) Satu kali pada trimester II (usia kehamilan 13-27 minggu)
3) Dua kali pada trimester III (usia kehamilan 28-40 minggu)

5. Tanda-tanda kehamilan
1) Tanda-tanda tidak pasti (presumtif) kehamilan
Menurut (Siswosudarmo,2008) meliputi:
 Terlambat Datang Bulan
 Mual
 Ngidam
 Pingsan (Sinkope)
 Mastodinia
 Konstipasi
 Hiperpigmentasi Kulit
 Perubahan Berat Badan
2) Tanda-tanda pasti hamil
Menurut Manuaba (2013; h. 127) tanda pasti hamil adalah

1. Gerakan janin dalam rahim

Gerakan janin ini harus dapat diraba dengan jelas oleh

pemeriksa. Gerakan janin baru dapat dirasakan pada

usia kehamilan sekitar 20 minggu.


2. Denyut jantung janin

Dapat didengar pada usia 12 minggu dengan

menggunakan alat fetal electrocardiograf (misalnya

dopler). Dengan stetoskop Laenec, DJJ baru dapat

didengar pada usia kehamilan 18-20 minggu.

3. Bagian-bagian janin

Bagian-bagian janin yaitu besar janin (kepala dan

bokong) serta bagian kecil janin (lengan dan kaki) dapat

diraba dengan jelas pada usia kehamilan lebih tua

(trimester terakhir). Bagian janin ini dapat dilihat lebih

sempurna lagi menggunakan USG.

4. Kerangka janin

Kerangka janin dapat dilihat dengan foto rontgen

maupun USG.

3) Tanda-tanda kemungkinan hamil

Menurut Manuaba (2013 h. 174- 176) tanda mungkin hamil

adalah:

 Amenore

 Mual dipagi hari

 Mengidam

 Sering buang air kecil

 Pingsan

 Mammae menjadi tegang dan membesar


 Anoreksia (tidak ada nafsu makan)

 Konstipasi dan Obstipasi

 Pigmentasi kulit

 Epulis

 Varises

 Pembesaran perut .

 Tanda Hegar

 Tanda Goodel

 Tanda Chadwicks

 Kontraksi braxton hicks

 Teraba ballottement

 Pemeriksaan tes biologis kehamilan positif

6. Tanda- tanda Bahaya Kehamilan


1. Muntah terus dan tidak mau makan
2. Demam tinggi
3. Bengkak kaki, tangan dan wajah, atau sakit kepala disertai
kejang
4. Janin dirasakan kurang bergerak dibandingkan dengan
sebelumnya
5. Perdarahan pada hamil muda dan hamil tua
6. Air ketuban keluar sebelum waktunya
7. Komplikasi dalam kehamilan
Menurut Manuaba (2012; h. 227-303) komplikasi dalam kehamilan

antara lain:
a) Hiperemesis Gravidarum (HEG)

b) Abortus

c) Mola hidatidosa

d) Kehamilan ektopik terganggu (KET)

e) Plasenta previa

f) Solusio plasenta

g) Hipertensi, preeklamsia dan eklamsia

h) Kehamilan kembar

8. Standar Pelayanan ANC

1. Timbang tinggi badan dan berat badan

Bila tinggi badan <145 cm, maka factor resiko panggul

sempit, kemungkinan sulit melahirkan secara normal.

Penimbangan berat badan sejak bulan ke 4 pertambahan BB

paling sedikit 1 kg/bulan.

2. Pengukuran tekanan darah

Tekanan darah normal 120/80 mmHg. Bila tekanan darah

lebih besar atau sama dengan 140/90 mmHg, ada factor

hipertensi (tekanan darah tinggi) dalam kehamilan.

3. Pengukuran lingkar lengan atas (LILA)

Bila <23,5 cm menunjukan ibu hamil menderita Kurang

Energi Kronik (KEK) dan beresiko melahirkan Bayi Berat

Lahir Rendah (BBLR).

4. Pengukuran tinggi fundus uteri


Pengukuran tinggi Rahim berguna untuk melihat

pertumbuhan janin apahkah sesuai dengan usia kehamilan.

Tabel 1.1 Tinggi fundus Uteri (TFU) menurut

Leopold dan Mc.Donald.

Tinggi Fundus Uteri


No Usia Kehamilan
Leopold Mc. Donald

1 12 mg Setinggi simfisis pubis

Pertengan antara simfisis dan


2 16 mg
umbilikus

3 20 mg 1-2 jari dibawah umbilikus

4 24 mg Setinggi pusat 24-25 cm diatas syim

5 28 mg 1-2 jari diatas umbilikus 26,7 cm diatas syimp

6 32 mg 2/3 dari umbilikus dan xypoid 29,6-30 cm diatas syim

7 36 mg 1 jari dibawah xypoid 32 cm diatas syimpi

8 40 mg 2-3 jari dibawah xypoid 37,7 cm diatas syimp

5. Penetuan letak janin (persentasi janin) dan penghitungan

denyut jantung janin

Apabila trimester III bagian bawah janin bukan kepala atau

kepala belum masuk panggul, kemungkinan ada kelainan

letak atau ada masalah lain. Bila denyut jantung janin


kurang dari 120 kali/menit menunjukan ada tanda gawat

janin,segera rujuk.

6. Pemberian Imunisasi Tetanus Toksoid (TT)

Tabel 1.2 Rentang waktu pemberiamn imunisasi TT dan

lama perlindungannya.

Imunisasi TT Selang Waktu Minimal Lama Perlindungan

Langkah awal pembentukan

TT 1 kekebalan tubuh terhadap


penyakit Tetanus

TT 2 1 bulan setelah TT 1 3 tahun

TT 3 6 bulan setelah TT 2 5 tahun

TT 4 12 bulan setelah TT 3 10 tahun

TT 5 12 bulan setelah TT 4 >25 tahun

7. Pemberian tablet penambah darah

Ibu hamil sejak awal kehamilan minum 1 tablet tambah

darah setiap hari minimal 90 hari. Tablet tambah darah

diminum pada malam hari untuk mengurangi rasa mual.

8. Tes laboratorium

 Tes golongan darah, untuk mempersiapkan donor bagi

ibu hamil bila diperlukan

 Tes hemoglobin, untuk mengetahui apahkah ibu

kekurangan darah (Anemis)


 Tes pemeriksaan urin (air kencing)

 Tes pemeriksaan darah lainnya, seperti HIV dan sifilis,

sementara pemeriksaan malaria di lakukan didaerah

endemis.

9. Konseling atau penjelasan

Tenaga kesehatan memberi penjelasan mengenai perawatan

kehamilan, pencegahan kelainan bawaan, persalinan dan

inisiasimenyusui dini (IMD), nifas, perawatan

10. Tatalaksana atau mendapatkan pengobatan jika ibu

mendapatkan masalah kesehatan pada saat hamil.

9. Perubahan Fisiologi pada Wanita Hamil

Dengan terjadinya kehamilan maka seluruh genitalia wanita


mengalami perubahan yang mendasar sehingga dapat menunjang
perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim. Plasenta dalam
perkembangannya mengeluarkan hormone somatomatropin,
estrogen, dan progesteron yang menyebabkan perubahan pada:
1. Rahim atau uterus

Selama kehamilan uterus akan beradaptasi untuk

menerima dan melindungi hasil konsepsi (janin, plasenta,

amnion) sampai persalinan. Uterus mempunyai

kemampuan yang luar biasa untuk bertambah besar

dengan cepat selama kehamilan dan pulih kembali

seperti keadaan semula dalam beberapa minggu setelah

persalinan. Pada perempuan tidak hamil uterus

mempunyai berat 70 gram dan kapasitas 10 ml atau

kurang. Selama kehamilan, uterus akan berubah menjadi


suatu organ yang mampu menampung janin, plasenta,

dan cairan amnion rata-rata pada akhir kehamilan

volume totalnya mencapai 5 liter bahkan dapat mencapai

20 liter atau lebih dengan berat rata-rata 1100 gram

(Prawirohardjo, 2008).

2. Vagina (liang senggama)

Selama kehamilan peningkatan vaskularisasi dan

hyperemia terlihat jelas pada kulit dan otot-otot di

perineum dan vulva, sehingga pada vagina akan terlihat

bewarna keunguan yang dikenal dengan tanda

Chadwicks. Perubahan ini meliputi penipisan mukosa

dan hilangnya sejumlah jaringan ikat dan hipertrofi dari

sel-sel otot polos.

3. Ovarium

Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan

pematangan folikel baru juga ditunda. Hanya satu korpus

luteum yang dapat ditemukan di ovarium. Folikel ini akan

berfungsi maksimal selama 6-7 minggu awal kehamilan

dan setelah itu akan berperan sebagai penghasil

progesterone dalam jumlah yang relative minimal

(Prawirohardjo, 2008).

4. Payudara
Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan
sebagai persiapan memberikan ASI pada saat laktasi.
Perkembangan payudara tidak dapat dilepaskan dari
pengaru hormone saat kehamilan, yaitu estrogen,
progesterone, dan somatromatropin (Prawirohardjo,
2008).

5. Sirkulasi darah ibu Peredaran darah ibu dipengaruhi oleh


beberapa faktor, antara lain:
a. Meningkatnya kebutuhan sirkulasi darah sehingga dapat
memenuhi kebutuhan perkembangan dan pertumbuhan
janin dalam rahim.
b. Terjadi hubungan langsung antara arteri dan vena pada
sirkulasi retro-plasenter.
c. Pengaruh hormon estrogen dan progesteron semakin
meningkat. Akibat dari faktor tersebut dijumpai beberapa
perubahan peredaran darah, yaitu:
1. Volume darah

Volume darah semakin meningkat di mana jumlah serum


darah lebih besar dari pertumbuhan sel darah, sehingga
terjadi semacam pengenceran darah (hemodilusi), dengan
puncaknya pada hamil 32 minggu. Serum darah (volume
darah) bertambah sebesar 25-30% sedangkan sel darah
bertambah sekitar 20%. Curah jantung akan bertambah
sekitar 30%. Bertambahnya hemodilusi darah mulai tampak
sekitar umur hamil 16 minggu, sehingga pengidap penyakit
jantung harus berhati-hati untuk hamil beberapa kali.
Kehamilan selalu memberatkan kerja jantung sehingga
wanita hamil dengan sakit jantung dapat jatuh dalam
dekompensasio kordis. Pada postpartum terjadi
hemokonsentrasi dengan puncak hari ketiga sampai kelima.
2. Sel darah

Sel darah merah makin meningkat jumlahnya untuk dapat


mengimbangi pertumbuhan janin dalam rahim, tetapi
pertambahan sel darah tidak seimbang dengan peningkatan
volume darah sehingga terjadi hemodilusi yang disertai
anemia fisiologis. Sel darah putih meningkat dengan
mencapai jumlah sebesar 10.000/ml. Dengan hemodilusi
dan anemia maka laju endap darah semakin tinggi dan dapat
mencapi 4 kali dari angka normal.
3. Sistem respirasi

Pada kehamilan terjadi juga perubahan sistem respirasi


untuk dapat memnuhi kebutuhan O2. Disamping itu terjadi
desakan diafragma karena dorongan rahim yang membesar
pada umur hamil 32 minggu. Sebagai kompensasi
terjadinya desakan rahim dan kebutuhan O2 yang
meningkat, ibu hamil akan bernafas lebih dalam sekitar 20-
25% dari biasanya.
4. Sistem pencernaan Terjadi peningkatan asam lambung

karena pengaruh estrogen

5. Traktus urinarius

Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih akan


tertekan oleh uterus yang mulai membesar sehingga
menimbulkan sering kemih. Keadaan ini akan hilang
dengan makin tuanya kehamilan bila uterus keluar dari
rongga panggul. Pada akhir kehamilan, jika kepala janin
sudah mulai turun ke pintu panggul, keluhan itu akan
timbul kembali.
6. Perubahan pada kulit

Pada kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna


menjadi kemerahan, kusam, dan kadang-kadang juga akan
mengenai daerah payudara dan paha. Perubahan ini dikenal
dengan nama striae gravidarum.
7. Metabolisme

Dengan terjadinya kehamilan, metabolisme tubuh


mengalami perubahan yang mendasar, dimana kebutuhan
nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan janin dan persiapan
pemberian ASI. Diperkirakan selama kehamilan berat
badan akan bertambah 12,5 kg. Sebgaian besar penambahan
berat badan selama kehamilan berasal dari uterus dan
isinya. Kemudian payudara, volume darah, dan cairan
ekstraselular. Pada kehamilan normal akan terjadi
hipoglikemia puasa yang disebabkan oleh kenaikan kadar
insulin, hiperglikemia postprandial dan hiperinsulinemia.
Zinc (Zn) sangat penting untuk pertumbuhan dan
perkembangan janin. Beberapa peneliatian menunjukkan
kekurangan zat ini dapat menyebabkan pertumbuhan janin
terhambat. (Prawirohardjo, 2008).

1.1. Anemia Dalam Kehamilan


Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar

hemoglobin (HB0 < 11 gr% pada trimester I dan III sedangkan

pada trimester II kadar hemoglobin <10,5 gr%.

Anemia kehamilan disebut “potentional danger to mother

and child” (potensi membahayakan ibu dan anak), karena itulah

anemia memerlukan perhatian serius dari semua pihak yang terkait

dalam pelayanan kesehatan (Manuaba,2010;Bobak dalam

yanti,dkk.,)

Anemia merupakan penyakit kekurangan sel darah merah

apabila jumlah sel darah merah berkurang, asupan oksigen dan

aliran darah menuju otak juga semakin berkurang

(Sutanto,dkk,.2017)

1.2. Etiologi
Menurut Marmi (2011) anemia umumnya di sebabkan oleh :
a. Kurang Gizi (malnutrisi)
b. Kurang zat besi dalam diet
c. Malabsorbesi
d. Kehilangan darah yang banyak ; persalinan yang lalu, haid, dll
e. Penyakit-penyakit kronis; TBC, paru-paru, cacing usus, malaria, dll
1.3 Tanda Dan Gejala Anemia Pada Ibu Hamil

Anemia adalah bentuk mekanisme kompensansi tubuh

terhadap penurunan kadar hemoglobin. Gejala ini muncul pada

setiap saetiap kasus anemia setelah penurunan hemoglobin sampai

kadar tertentu (Hb < 7 g/dl}. Sindrom anemia antara lain rasa

lemah, lesu, cepat lelah, telinga berdenging, mata berkunang-

kunang, kaki terasa dingin, dan sesak nafas. Pada pemeriksaan,

pasien tampak pucat yang terlihat dari konjungtiva, mukosa mulut,

telapak tangan, dan jaringan dibawah kuku.

 Klasifikasi Menurut Manuaba (2010), Anemia dalam

kehamilan terbagi menjadi :

1. Tidak anemia bila Hb 11gr%

2. Anemia ringan bila Hb 9-10 gr%

3. Anemia sedang bila Hb 7-8 gr%

4. Anemia berat bila Hb <7 gr%

 Kategori tingkat keparahan pada anemia (Nugraheny E,


2009) adalah sebagai berikut :
1. Kadar Hb < 10 gr% disebut anemia ringan
2. Kadar Hb 7-8 gr% disebut anemia sedang
3. Kadar Hb <6 gr% disebut anemia berat
4. Kadar Hb normal pada ibu nifas adalah 11-12 gr%
1.4 Klasifikasi Anemia dalam Kehamilan

Anemia dalam kehamilan terbagi atas anemia defisiensi besi,

anemia megaloblatik, anemia hipoplastik, dan anemia lainnya

(prawirohardjo, 2013).

1. Anemia defisiensi besi

Anemia ini paling banyak dijumpai pada kehamilan.

Anemia defisiensi besi berarti anemia akibat kekurangan

zat besi. Kekurangan ini disebabkan kurangnya pasokan

unsur besi dalam makanan, gangguan reabsorpsi, terlampau

banyak zat besi yang keluar dari badan ( misalnya

perdarahan ) Tanda dan gejala anemia tipe ini adalah

rambut rapuh dan halu; kuku tipis, rata, dan mudah patah;

lidah tampak pucat, licin, dzn mengkilat, berwarna merah

daging, pecah-pecah yang disertai kemerahan disudut mulut

2. Anemia megaloblastik

Dalam kehamilan, anemia ini disebabkan oleh defisiensi

asam folat.Gejala yang tampak adalah malnutrisi, glositis

berat, diare, dan kehilangan nafsu makan


3. Anemia hipoplastik

Anemia hipoplastik pada ibu hamil terjadi akibat sumsum

tulang belakang kurang mampu membuat sel-sel darah

baru.

4. Anemia hemolatik

Anemia hemolitik disebabkan oleh penghancuran sel darah

merah yang berlangsung lebih cepat dari pada

pembuatannya. Ibu dengan anemia hemolitik biasanya sulit

hamil. Jika ia hamil, biasanya akan terjadi anemia berat.

5. Anemia lainnya

Seorang wanita yang menderita suatu jenis anemia, baik

anemia turunan, anemia karena malaria, cacing tambang,

penyakit ginjal menahun, penyakit hati, dan sebagainya,

jika hamil, dapat berpotensi menimbulkan anemia yang

berat. Dalam hal ini, anemia berat akan berpengaruh

negative tyerhadap ibu dan janinnya.

1. Pencegahan Anemia

Nutrisi yang baik adalah cara terbaik untuk mencegah

terjadinya anemia jika sedang hamil atau mencoba menjadi

hamil. Makan-makanan yang tinggi kandungan zat besi (seperti

sayuran, berdaun hijau, daging merah, sereal, telur, dan kacang

tanah) dapat membantu memastikan bahwa tubuh menjaga

pasokan besi yang diperlukan untuk berfungsi dengan baik.


Pemberian vitamin untuk memastikan bahwa tubuh memiliki

cukup asam besi dan folat. Pastikan tubuh mendapat setidaknya

27 mg zat besi setiap hari. Jika mengalami anemia selama

kehamilan, biasanya dapat diobati dengan mengambil

suplemen zat besi).

2. Pengobatan Anemia Dalam Kehamilan

Untuk menghindari terjadinya anemia sebaiknya ibu

hamil melakukan pemeriksaan sebelum hamil sehingga dapat

diketahui data-data dasar kesehatan umum calon ibu tersebut.

Dalam pemeriksaan kesehatan disertai pemeriksaan

laboratorium, termasuk pemeriksaan feses sehingga diketahui

adanya infeksi parasit (Manuaba, 2010).

3. Penatalaksanaan Anemia Pada Ibu Hamil

Penanggulangan anemia pada ibu hamil dapat

dilakukan dengan cara konsumsi tablet besi serta peningkatan

kualitas makanan sehari-hari. Ibu hamil biasanya tidak hanya

mendapat preparat besi tetapi juga asam folat. Dosis konsumsi

asam folat sebanyak 500 mg dan zat besi sebanyak 120 mg.

Konsumsi zat besi sebanyak 30 mg per hari akan

meningkatkan kadar hemoglobin sebesar 0,3 dl/gr/minggu atau

dalam 10 hari. Berikut penanggulangan anemia

(Sulistioningsih,2011):
a. Meningkatkan konsumsi makanan bergizi

Perhatikan komposisi hidangan setiap kali makan

dan makan makanan yang banyak mengandung besi

dari bahan makanan hewani (daging, ikan, ayam, hati,

telur) dan bahan makanan nabati (sayuran berwarna

hijau tua, kacang-kacangan, tempa). Perlu juga makan

sayur-sayuran dan buah-buahan yang banyak

mengandung vitamin C (daun katuk, daun singkong,

bayam, jambu, tomat, jeruk dan nanas) sangat

bermanfaat untuk meningkatkan penyerapan zat besi

dlam usus. Makanan yang berasal dari nabati meskipun

kaya akan zat besi, namun hanya sedikit yang bisa

diserap dengan baik oleh usus.

b. Menambah pemasukan zat besi ke dalam tubuh dengan

minum tablet tambah darah (tablet besi/ tablet tambah

darah)

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam

mengonsumsi tablet besi yaitu:

1) Minum tablet besi dengan air putih, jangan

minum dengan teh, susu dan kopi karena dapat

menurunkan penyerapan zat besi dalam tubuh

sehingga manfaatnya menjadi berkurang.


2) Kadang-kadang dapat terjadi gejala ringan yang

tidak membahayakan seperti perut terasa tidak

enak, mual-mual, susah buang air besar dan tinja

berwarna hitam.

3) Untuk mengurangi gejala sampingnya, minum

tablet besi setelah makan malam, menjelang

tidur. Akan lebih baik setelah minum tablet besi

disertai makan buah-buahan seperti jambu

merah, pisang, pepaya, jeruk, dll.

4) Tablet besi tidak menyebabkan tekanan darah

tinggi atau kebanyakan darah.

c. Mengobati penyakit yang menyebabkan atau

memperberat anemia seperti kecacingan, malaria dan

penyakit TBC.

4. Komplikasi Anemia Dalam Kehamilan

Menurut manuaba (2008) anemia dalam kehamilan

memiliki resiko baik pada ibu maupun pada janin. Ibu hamil

dengan anemia dapat mengalami keguguran, lahir sebelum

waktunya, BBLR, perdarahan sebelum dan sesudah persalinan

bahkan dapat mengakibatkan kematian pada ibu dan janinnya.

Hal ini disebabkan karena kurangnya asupan suplai nutrisi dan

oksigen pada plasenta yang akan berpengaruh pada fungsi


plasenta terhadap janin. Turunnya kadar hemoglobin pada ibu

hamil akan menambahkan resiko keguguran, pertumbuhan

janin terhambat, resiko perdarahan sebelum dan pada saat

persalinan, bahkan dapat menyebabkan kematian ibu dan

banyinya (Mansjoer, 2011).

Dampak anemia pada kehamilan bervariasi dari

keluhan dari keluhan yang sangat ringan hingga terjadinya

gangguan kelangsungan kehamilan (abortus, partus immatur

atau prematur), gangguan proses persalinan (antonia, partus

lama, perdarahan), gangguan pada nifas (sub involusi rahim,

daya tahan terhadap infeksi, stress, dan produksi ASI rendah),

dan gangguan pada janin (dismaturitas, mikrosomi, BBLR,

kematian perinatal, dll) (Rukiyah, 2010).


BAB III
ASUHAN KEBIDANAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL


G2P1A0 35 MINGGU
DI PUSKESMAS SUKARAJA

Hari / tanggal : Rabu 30 - Oktober - 2019


Tempat : Upt Puskesmas Sukaraja
Jam : 11 : 00 WIB
Pengkaji : Selly Tri Rahayu

A. DATA SUBYEKTIF
1. Identitas
Nama Ibu : Ny. U
Umur : 30 Tahun
Agama : Islam
Suku / bangsa : Jawa / indonesia
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT
Alamat : Kp. Lewi panjang
Ds. sukapura
Goldar : B+
Nama Suami : Tn. Y
Umur : 33 Tahun
Agama : Islam
Suku / bangsa : Jawa / indonesia
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Buruh
Alamar : Kp. Lewi panjang
Ds. Sukapura
Goldar :-

2. Alasan Datang
Ibu ingin memeriksakan kehamilannya
3. Riwayat kehamilan sekarang
Siklus : 28 Hari
Lama : 7 Hari
HPHT : 25 – 02 - 2019
HPL : 02 – 12 - 2019
Gerakan janin : Ada
Tanda2 bahaya / penyulit : Tidak Ada
Keluhan Umum : Batuk
Obat, Vitamin, Jamu : Tablet Fe
Kekhawatiran2 khusus : Tidak Ada
4. Riwayat Kesehatan ( Penyakit yang diderita sekarang / dahulu )
Kardiovaskuler : Tidak Ada
Hipertensi : Tidak Ada
Diabetes : Tidak Ada
Malaria : Tidak Ada
Penyakit kelamin – HIV / AIDS : Tidak Ada
Penyakit Ginjal : Tidak Ada
Penyakit lainnya : Tidak Ada
5. Imunisasi TT
TT1
6. Riwayat KB
Jenis KB : Suntik 3 bulan
Efek Samping : haid tidak lancar
Alasan dihentikan : Merencanakan keahamilannya
7. Riwayat Sosial Ekonomi
Status perkawinan : Kawin, 38 tahun
Respon klien dan keluarga : Baik
Dukungan keluarga : Baik
Pengambilan keputusan : Suami
Gizi yang dikonsumsi : Sayur – Sayuran dan Buah - Buahan
Kebiasaan hiup sehat : Tidak merokok
Aktifitas sehari – hari : Ringan
Rencana persalinan : Di Bidan ( BPM )

B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan fisik
 Keadaan umum : Baik
 Kesadaran : Composmentis
 Tekanan Darah : 110 / 80 mmhg
 Nadi : 81x / menit
 Suhu : 36,2 C
 Pernapasan : 21x / menit
 Berat Badan : 67 kg
 Tinggi Badan : 146 cm
 Lila : 28,2 cm
 Mata : Konjungtiva : Merah muda
Sklera : Putih
 Muka : Tidak ada oedema
 Leher : Tidak ada kelenjar tyroid dan limfe
 Payudara : Simetris, tidak ada benjolan, retraksi dan
dimpling, kolostrum sudah keluar
 Abdomen : Leopold I : Bagian teratas perut ibu (
bokong )
Leopold II : Puka ( punggung ) Puki ( ekstremitas )
Leopold III : Bagian terbawah ( kepala )
Leopold IV : Kepala sudah masuk PAP ( konvergen )
TFU : 29 cm
TTBJ : Minimal : 2.430 kg
Maksimal : 2.790 kg
Djj : 145x / menit
Tangan : Tidak ada oedema, jari tangan tidak pucat
Kaki : Tidak ada oedema dan varises, jari kaki tidak pucat,
replek patela (+)
Vagina : Tidak ada lesi dan cairan

2. Data Penunjang
HB : 10,6 g/dl
Goldar : B+
Protein urine : positif 1 ( + )
Glukosa : Negatif ( - )

C. ANALISA
G2P1A0 35 minggu dengan Anemia Ringan

D. PENATALAKSANAAN
1. Membina hubungan baik dengan ibu ( hubungan baik terjalin )
2. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan ( ibu mengetahui )
3. KIE ketidaknyamanan trimester 3 ( ibu mengerti )
4. KIE pemberian nutrisi dan tablet Fe 1x1 dan cara minumnya ( ibu
mengetahui )
5. KIE tentang tanda bahaya dan masalah lain pada kehamilan ( ibu
mengerti )
6. KIE tanda awal persalinan dan tanda bahaya pada persalinan ( ibu
mengerti )
7. Mengajarkan senam hamil ( ibu mengerti dan melakukannya )
8. memotivasi ibu untuk kunjungan ulang 2 minggu kedepan pada
tanggal 13-11-2019 ( ibu mengetahui )
BAB IV
PEMBAHASAN

Telah dilakukan asuhan kebidanan pada Ny. U di PONED


puskesmas Sukaraja kecamatan Sukaraja Kabupaten Tasikmalaya, pada
tahun 2019, laksanakan berdasarkan teori dan pertimbangan pada kondisi
klien. Menurut teori, pengkajian dilakukan dengan mengumpulkan semua
data yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan klien secara lengkap.
A. Subjektif

Dari hasil pengkajian data subjektif, golongan darah ibu adalah


B+, HPHT 25 Februari 2019, gerakan janin sering dirasakan ±12 kali
dalam sehari, tidak ada tanda bahaya atau penyulit, dan ibu
mengatakan sering batuk malam hari. Ibu mengaku bahwa ini adalah
kehamilan kedua, tidak pernah keguguran. Ibu tidak memiliki riwayat
penyakit apapun , status imunisasi TT1, Sebelumnya ibu
menggunakan alat kontrasepsi suntik 3 bulan selama 6 tahun,
mengeluh haid tidak lancar, dan sengaja diberhentikan karena ingin
merencanakan kehamilannya. Ibu sudah menikah selama 38 tahun, ini
merupakan pernikahan kesatu. Keluarga merespon baik terhadap
kehamilannya dan sangat mendukung. Pengambil keputusan dalam
keluarga oleh suami dan keluarga, ibu makan 3x dalam sehari dan
tidak ada pantangan dalam makanan. Ibu tidak pernah merokok,
meminum alkohol, nafza dan di dalam rumah tidak ada yang merokok.
Sehari-hari ibu hanya bekerja sebagai ibu rumah tangga, tidak ada
beban kerja yang berat, rencana ibu ingin bersalin di BPM
B. Objektif

Kemudian untuk menegakkan diagnose dan pemberian


penatalaksanaan maka dilakukan pengkajian data objektif dengan
dilakukan pemeriksaan fisik head to toe sebagaimana yang dimaksud
oleh peraturan menteri kesehatan republik indonesia nomor 9 tahun
2014 pasal 5 mengenai pelayanan kesehatan masa sebelum hamil.
Dengan hasil keadaan ibu secara keseluruhan normal, tinggi
badan 146 cm, berat badan 65 kg, lingkar lengan atas 28,2 cm,
tekanan darah 110/80 mmHg. Tekanan darah normal 110/80 mmHg
pada wanita hamil, tekanan darah di bawah 110/70 mmHg akan
dianggap sebagai tekanan darah rendah atau hipo-tension, sementara
tekanan darah di atas 140/90 akan dianggap sebagai tekanan darah
tinggi atau .hipertensi ( Sridianti,2018). Jadi Ny. U termasuk pada
tekanan darah normal. Nadi 81 kali/menit, pernapasan 21 kali/menit,
suhu 36,2˚C , tidak ada edema pada wajah, tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid dan limfe, payudara simetris, tidak ada benjolan,
retraksi dan dimpling, kolostrum sudah keluar, TFU 29 cm, leopold I
bokong, leopold II PUKA punggung dan PUKI ekstremitas, leopold
III kepala sudah masuk PAP, leopold IV konvergen,DJJ 1445
kali/menit, TTBJ minimal: 2.430 kg, maksimal 2.790 kg, esktremitas
atas dan bawah tidak ada masalah, reflek patela positif.
Kemudian pemeriksaan penunjang ditemukan hasil protein
urin positif 1, glukosa negatif. kadar HB Ny. U adalah 10,6 gr/dl, dari
kadar Hb 2 minggu lalu adalah 11,6 gr/dl, mengalami penurunan
dikarenakan ibu mengatakan kadang meminum tablet tambah darah
dikarenakan lupa dan asupan nutrisi seadanya, dimana
seharusnyakadar Hb normal ibu hamil adalah 11 gr/dl. Pembagian
anemia berdasarkan pemeriksaan haemoglobin menurut Manuaba
(2010) : Normal 11 gr%, Anemia ringan 9 – 10 gr%, Anemia sedang 7
– 8 gr%, Anemia berat< 7 gr%. Sehingga, menurut Manuaba (2010)
dari hasil pemeriksaan haemoglobin Ny. U termasuk pada kategori
anemia sedang.
C. Analisa

Berdasarkan data subjektif yang telah dikaji langsung oleh


penulis mengenai kehamilannya, Ny. U mengaku bahwa kehamilan
sekarang adalah kehamilan yang ke dua, HPHT 25 februari 2019
sehingga taksiran persalinan menurut rumus NEAGLE hari +7, bulan
+9, tahun +0 (Ai yeyeh dkk. 2009) adalah 2 november 2019, usia
kehamilannya adalah 35 minggu dan TBBJ nya 2.790 gram.
Sedangkan kondisi ibu mengalami anemia Ringan, maka dengan
demikian penulis dapat menarik kesimpulan diagnose bahwa Ny. U
G2P1A0 35 minggu dengan Anemia Ringan

D. Penatalaksanaan

Setelah pengkajian data dan didapat diagnosa, maka dilakukan


penatalaksanaan sesuai dengan kondisi ibu, sebelum dilakukannya
asuhan diawali dengan memberitahu hasil pemeriksaan dan informed
consent, seperti peraturan Menteri Kesehatan nomor 28 tahun 2017
tentang kewajiban dan hak bahwa di pasal 28 bidan berkewajiban
untuk memberikan informasi tentang masalah kesehatan pasien dan
pelayanan yang dibutuhkan, dan meminta persetujuan tindakan yang
akan dilakukan.
Pada pengetahuan dasar mengenai “menentukan umur
kehamilan dan riwayat menstruasi, pembesaran atau tinggi fundus
uteri” dan keterampilan dasar yaitu “menghitung usia kehamilan dan
menentukan perkiraan persalinan”. Dan sesuai dengan Kepmenkes
Pasal 16 : ” Pemeriksaan dan pemantauan antenatal”.
Memberitahukan tentang ketidak nyamanan selama kehamilan,
hal ini sesuai dengan teori saifuddin (2002) yang mengatakan bahwa
dalam pemeriksaan antenatal informasi yang penting untuk
disampaikan adalah mengenangi kewaspadaan tanda bahaya hamil,
dan pada timester III ini ketidak nyamanan yang dirasakan adalah
sakit pinggang, punggung.
Menurut menteri kesehatan republik indonesia nomor 97 tahun
2014 pasal 6 mengenai pemeriksaan status gizi dan maksudnya yaitu
pemeriksaan status anemia. Dan kekurangan kadar hb pada ibu hamil
akan berdampak perdarahan pada saat persalinan.
Anemia dengan kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar
hemoglobin (hb) dibawah 11 gr/dl pada trimester I dan III atau kadar
<10,5 gr/dl pada trimester II (Saefuddin 2002). Anemia yang paling
sering di jumpai dalam kehamilan adalah anemia akibat kekurangan
zat besi, Ny U juga mungkin termasuk pada anemia karena
kekurangan zat besi, karena beliau mengaku tidak setiap hari
meminum tablet Fe. Akibat dari anemia yaitu gangguan pertumbuhan
janin dalam rahim, prematuritas, kematian janin dalam Rahim,
pecahnya ketuban, cacat pada persarafan dan BBLR.
Memberitahu tentang tanda-tanda persalinan, persiapan
persalinan, mengajarkan kepada ibu bagaimana cara senam hamil, dan
juga menganjurkan ibu untuk cek laboratorium ke fasilitas kesehatan
satu bulan kemudian dan menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang
dua minggu kemudian.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan

Telah dilakukan asuhan kehamilan pada Ny. U Umur 30 tahun


G2P1A0 35 minggu dengan anemia ringan di Poned Puskesmas Sukaraja
Kecamatan Sukaraja Kabupaten Tasikmalaya pada bulan Oktober 2019
penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Penulis mampu melakukan pengkajian data subjektif dan objektif

pada Ny. U umur 30 tahun usia kehamilan 35 minggu dengan

anemia ringan. Data diperoleh tekanan darah 110/80mmHg,

kunjunctiva merah muda, jari-jari kuku tidak pucat, Hb 10,6 gr/dl

2. Penulis mampu menegakan diagnosa kebidanan pada Ny. U

adalah G2P1A0 365 minggu dengan anemia ringan

3. Penulis mampu merencanakan asuhan kebidanan sesuai masalah

yaitu dengan memberikan penkes tentang ketidaknyamanan pada

ibu hamil, KIE tentang nutrisi,ketidak nyaman pada trimester

tiga,tanda-tanda persalinan,tanda bahaya persalinan dan persiapan

persalinan. Memberikan terapi obat FE,kalium,vit C dan

menganjurkan untuk selalu meminumnya, maka ibu jadi lebih

paham dan akan melakukannya, menganjurkan ibu cek

laboratorium kembali.

B. Saran

Setelah melakukan asuhan kebidanan pada Ny. U maka pada


kesempatan ini penyusun memberikan saran antara lain :
1. Bagi ibu hamil disarankan untuk rutin melakukan ANC sesuai

dengan kebutuhan dan segera pada saat mengalami keluhan untuk


mengatasi komplikasi dalam kehamilan dan persalinan. Ibu

hendaknya selalu mengkonsumsi obat-obat yang diberikan oleh

tenaga kesehatan.

2. Kepada mahasiswa diharapkan dapat lebih menggali lagi mengenai

kesehatan keluarga dan pengetahuan mengenai asuhan kebidanan.

3. Bagi institusi diharapkan dapat memberikan bimbingan yang dapat

memberikan semangat bagi para mahasiswa.


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai