Anda di halaman 1dari 34

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF ANTENATAL CARE

PADA Ny.’’N’’ G2P1A0 UK 33 MINGGU DENGAN ANEMIA SEDANG


DI PUSKESMAS JEMBER KIDUL

OLEH :

DWI AGUSTIN
NIM 19030013

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS dr. SOEBANDI JEMBER
TAHUN AKADEMIK 2021/ 2022

Jl. Dr. Soebandi No. 99 Jember, Telp/Fax. (0331) 483536


E_mail : jstikesdr.soebandi@yahoo.com
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Tugas PKK II yang berjudul Asuhan Kebidanan Komprehensif Antenatal


Care Pada Ny.”N” Dengan Anemia Sedang di Di Puskesmas Jember Kidul
Kabupaten Jember telah diuji dan disahkan oleh Program Studi Diploma III
Kebidanan Fakultas Imu Kesehatan Universitas dr. Soebandi pada :
Hari : Jumat
Tanggal : 19 November 202
Tempat : Program Studi Diploma III Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan
UNIVERSITAS dr. SOEBANDI

MAHASISWA

DWI AGUSTIN

NIM 19030013

PEMBIMBING AKADEMIK PEMBIMBING PRAKTEK

Yuni Handayani, S.ST., M.M Dyah Aristanti, S.Tr, K.eb

NIDN.0704068402 NIP.197104171991032008

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan
rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Asuhan Kebidanan
Komprehensif untuk memenuhi syarat menyelesaikan kegiatan PKK II di
Universitas dr. Soebandi Jember. Dalam penyusunan Asuhan Kebidanan
Komprehensif ini penulis telah mendapatkan bimbingan, pengarahan dan bantuan
dari berbagai pihak secara langsung. Oleh karena itu penulis menyampaikan
terima kasih kepada:
2 Yuni handayani, S.ST,. M.M selaku Ketua Program Studi DIII Kebidanan.
3 Yuni handayani, S.ST,. M.M selaku Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan pengarahan dan bimbingan.
4 Dyah Aristanti S.TR Keb selaku Pembimbing Lahan yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan pengarahan dan bimbingan dalam
menyusun Asuhan Kebidanan Komprehensif Antenatal Care
5 Berbagai Pihak yang telah membantu sehingga terselesaikannya
penyusunan Asuhan Kebidanan Komprehensif Antenatal Care ini yang
tidak mungkin disebut satu persatu.
Penulis menyadari penyusunan Asuhan Kebidanan Komprehensif ini masih
jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharap kritik dan saran yang
bersifat membangun dari pembaca. Besar harapan penulis semoga Asuhan
Kebidanan Komprehensif ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan juga
diharapkan dapat memberikan manfaat bagi yang membaca.

Jember, 10 November 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER............................................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................. ii
KATA PENGANTAR...................................................................................... iii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iv
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang..................................................................................... 1
1.2 Batasan Masalah.................................................................................. 3
1.3 Tujuan.................................................................................................. 3
1.4 Manfaat................................................................................................ 3
BAB 2 TINJAUAN TEORI.............................................................................. 5
2.1 Pengertian Persalinan.......................................................................... 5
2.2 Sebab-sebab Mulainya Persalinan....................................................... 6
2.3 Tanda dan Gejala Persalinan...............................................................32
2.4 Perubahan Fisiologis Pada Ibu Bersalin..............................................32
2.5 Perubahan Psikologis Ibu Bersalin.....................................................32
2.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persalinan...................................32
2.7 Tanda-tanda Bahaya Persalinan..........................................................32
2.8 Mekanisme Persalinan........................................................................32
2.9 Asuhan Intranatal Care.......................................................................32
2.10............................................................................................................
Partograf.............................................................................................32
2.11............................................................................................................ 60
Langkah APN.....................................................................................32
2.12............................................................................................................
Konsep Asuhan Kebidanan Teori Intranatal Care..............................32
BAB 3 TINJAUAN KASUS............................................................................ 45

iii
BAB 4 PEMBAHASAN................................................................................... 57
BAB 5 PENUTUP............................................................................................ 59
5.1 Kesimpulan.......................................................................................... 59
5.2 Saran.................................................................................................... 59
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 60

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Masa kehamilan adalah sebuah impian yang sangat dinanti dan
diharapkan oleh pasangan suami dan istri. Pada umumnya kehamilan
berkembang dengan normal dan menghasilkan kelahiran bayi sehat cukup
bulan melalui jalan lahir. Namun demikian tidak semua hasil kehamilan
dan persalinan akan menggembirakan seorang suami, ibu dan bayi lahir
sehat, tetapi ibu hamil bisa menghadapi kegawatan dengan derajat ringan
sampai berat yang dapat memberikan bahaya terjadinya ketidaknyamanan,
ketidakpuasan, kesakitan, kecacatan bahkan kematian bagi ibu hamil,
risiko tinggi, maupun rendah yang mengalami komplikasi dalam
persalinan (Saifuddin, 2012).
Anemia dalam kehamilan ialah kondisi ibu dengan kadar
hemoglobin di bawah 11 gr% pada trimester 1 dan 3 atau kadar <10,5 gr%
pada trimester 2. Nilai batas tersebut dan perbedaannya dengan kondisi
wanita tidak hamil terjadi hemodilusi, terutama pada trimester 2
(Prawiroharjo, 2010).
Menurut WHO (2015) prevalensi anemia di Indonesia sebesar
23%, Berdasarkan RISKesdas (2013) terdapat 37,1% ibu hamil anemia,
yaitu ibu hamil dengan kadar HB kurang dari 11,0 gram/dl. Salah satu
factor anemia pada ibu hamil adalah kurangnya asupan zat besi yang
dikonsumsi ibu setiap hari.Oleh krena itu tablrt Fe perlu diberikan kepada
ibu hamil sebagai salah satu upaya untuk mencegah dan menanggulangi
anemia akibat kekurangan zat besi, pemberian tablet Fe dianggap cara
yang efisien untuk mencegah anemia pada ibu hamil di Indonesia
( Kemenkes RI, 2014).
Menurut World Health Organization (WHO) kebutuhan zat besi
yang besar (1000 mg) selama hamil tidak cukup apabila didapatkan dari
makanan saja, sehingga harus dibantu dengan suplemen tablet besi

1
( Kemenkes RI, 2014) Upaya pencegahan dan penanggulangan anemia
besi dilakukan melalui pemberian suplemen zat besi ini diprioritaskan
pada ibu hamil.Oleh karena itu untuk mencegah anemia gizi pada ibu
hamil dilakukan pemberian suplemen zat besi dengan dosis pemberian
sehari sebanyak 1 tablet (60 mg)elemental iron 0,25 g asam folat) berturut
turut minimal selama 90 hari selama masa kehamilan.(badan Penelitian
dan pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, 2013).
Berdasarkan Latar Belakang diatas maka penulis melakukan
asuhan kebidanan kehamilan TM III pada Ny. N G2P1A0 UK 33 minggu
dengan Anemia ringan di Puskesmas Jember Kidul.

1.1 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas “Bagaimana asuhan kebidanan


kehamilan komprehensif pada ibu hamil TM III dengan menggunakan
pendekatan menejemen kebidanan pada Ny.N G2P1A0 dengan kehamilan
resiko tinggi anemia ringan di Puskesmas Jember Kidul di Kabupaten
Jember

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum


Memberikan Asuhan Kebidanan Kehamilan pada Ny. N G2P1A0
UK 33 minggu Trimester III dengan pendekatan menejemen
kebidanan
1.2.2 Tujuan Khusus
1.2.2.1 Mampu melakukan pengkajian data yang meliputi data
subjektif secara lengkap pada Ny. N G2P1A0 UK 33 minggu
Trimester III di Puskesmas Jember Kidul.

2
1.2.2.2 Mampu melakukan pengkajian data yang meliputi data objektif
secara lengkap pada Ny. N G2P1A0 UK 33 minggu Trimester
III di Puskesmas Jember Kidul
1.2.2.3 Mampu menginterpretasikan data yang meliputi diagnosa
kebidanan dan masalah pada Ny.N G2P1A0 UK 33 minggu
Trimester III di Puskesmas Jember Kidul

1.3 Manfaat

1.3.1 Manfaat Teoritis


Menambah wawasan dan kajian mengenai asuhan kebidanan secara
langsung dan komprehensif pada ibu hamil trimester III dengan
Anemia Ringan.
1.3.2 Manfaat Praktis
Menambah pengalaman serta dapat memberikan asuhan pada Ny.
N G2P1A0 UK 33 minggu yang sesuai dengan standar Asuhan
Kebidanan dengan pendekatan asuhan kebidanan

3
BAB 2

TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian

Pelayanan antenatal care terpadu adalah pelayanan antenatal


komprehensif dan berkualitas yang diberikan kepada semua ibu hamil
(Depkes RI, 2013)

2.2 Sasaran Pelayanan


Semua ibu hamil ditargetkan menjadi sasaran pelayanan antenatal
terpadu (Depkes RI, 2013)
2.3 Pelayanan Antenatal Care Terpadu
Menurut Depkes RI (2013) pelayanan antenatal care terpadu dan
berkualitas secara keseluruhan meliputi hal-hal sebagai berikut:
2.3.1 Memberika pelayanan dan konseling kesehatan termasuk gizi agar
kehamilan berlangsung sehat.
2.3.2 Melakukan deteksi dini masalah, penyakit dan penyakit komplikasi
kehamilan.
2.3.3 Menyiapkan persalinan yang bersih dan aman.
2.3.4 Merencanakan antisipasi dan persiapan diri untuk melakukan
rujukan jika terjadi penyulit/komplikasi.
2.3.5 Melakukan penatalaksanaan kasus serta rujukan cepat dan tepat
waktu bila diperlukan.
2.3.6 Melibatkan ibu dan keluarganya terutama suami dalam menjaga
kesehatan dan gizi ibu hamil, menyiapkan persalinan dan kesiagaan
bila terjadi penyulit/komplikasi.

2.4 Standar Pemeriksaan


2.4.1 Ukur berat badan dan tinggi badan (T1)
2.4.2 Ukur tekanan darah (T2)
2.4.3 Ukur tinggi fundus uteri (T3)

4
2.4.4 Pemberian tablet Fe (T4)
2.4.5 Pemberian imunisasi TT (T5)
2.4.6 Pemeriksaan Hb (T6)
2.4.7 Pemeriksaan VDRL (T7)
2.4.8 Perawatan payudara (T8)
2.4.9 Senam ibu hamil (T9)
2.4.10 Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan (T10)
2.4.11 Pemeriksaan protein urine atas indikasi (T11)
2.4.12 Pemeriksaan reduksi urine atas indikasi (T12)
2.4.13 Pemberian terapi kapsul yodium untuk daerah endemis gondok
(T13)
2.4.14 Pemberian terapi anti malaria (T14). (Chandra, 2010).

2.5 Pengertian anemia dalam kehamilan


Anemia dalam kehamilan ialah kondisi ibu dengan kadar
hemoglobin di bawah 11 gr/dl% pada trimester 1 dan 3 atau kadar < 10,5
gr/dl% pada trimester 2. Nilai batas tersebut dan perbedaannya dengan
kondisi wanita tidak hamil karena hemodilusi, terutama pada trimester 2
(Sarwono, 2014).

2.6 Tingkatan Anemia


Klasifikasi anemia berdasarkan usia kehamilan
2.6.1 Trimester 1, Hb 11,0 g/dl
2.6.2 Trimester 2, Hb 10,5 g/dl
2.6.3 Trimester 3, Hb 11,0 g/dl (Sarwono, 2014)
Klasifikasi anemia dengan menggunakan Hb Sahli (Manuaba,
2010),
didapatkan hasil sebagai salah satu dibawah ini:
1) Normal, bila 11 gr%
2) Ringan, bila 9 - 10 gr%
3) Sedang, bila 7 - 8 gr%

5
4) berat, bila < 7 %

2.7 Etiologi
Anemia sering terjadi selama kehamilan, dikarenakan terjadi
peningkatan kadar cairan plasma selama kehamilan mengencerkan darah
(hemodilusi).Tubuh mengalami perubahan yang signifikan saat
hamil.Jumlah darah dalam tubuh meningkat sekitar 20 30%, sehingga
memerlukan peningkatan kebutuhan pasokan zat besi dan vitamin untuk
membuat hemoglobin.Ketika hamil tubuh membuat lebih banyak darah
untuk berbagi dengan bayinya.Tubuh mungkin memerlukan darah hingga
30% lebih banyak dari pada ketika tidak hamil.Jika tubuh tidak memiliki
cukup zat besi, tubuh tidak dapat membuat sel-sel darah merah yang di
butuhkan untuk membuat darah ekstra.Banyak wanita mengalami
defesiensi besi pada TM II dan TM III (Proverawati, 2011).

2.8 Patofisiologi anemia dalam kehamilan


Perubahan hematologi sehubungan dengan kehamilan adalah oleh
perubahan sirkulasi yang semakin meningkat terhadap plasenta dan
pertumbuhan payudara. Volume plasma meningkat 45%-65% dimulai
pada trimester II kehamilan, dan maksimum terjadi pada bulan ke 9 dan
meningkat sekitar 1000 ml, menurun sedikit menjelang aterm serta
kembali normal 3 bulan setelah partus. Stimulasi yang miningkatkan
volume plasma seperti laktogen plasma, yang menyebabkan.Peningkatan
sekresi aldesteron.Anemia selama kehamilan akibat peningkatan volume
darah merupakan anemia ringan dan anemia sedang.Anemia yang lebih
berat bisa meningkatkan resiko tinggi pada bayi (Rukiyah, 2010).

2.9 Dampak Anemia pada kehamilan, persalinan, nifas, BBL dan KB.
2.9.1 Pada kehamilan yaitu resiko kematian maternal, abortus,partus
immature, dan prematuritas tinggi.
2.9.2 Pada persalinan yaitu gangguan pada his, inertia uteri, atonia uteri,

6
partus lama, dan pendarahan antonis.
2.9.3 Pada bayi baru lahir dan neonatus yaitu dapat terjadi cacat bawaan,
BBLR, mikrosomi, bayi mudah terkena infeksi dan cadangan besi
pada bayi kurang.
2.9.4 Pada masa nifas yaitu Pendarahan post partum karena wanita yang
anemis tidak dapat mentolelir kehilangan darah, sub involusirahim,
kurangnya daya tahan terhadap infeksi dan stress, produksi ASI
rendah (Rukiyah, 2010).
2.9.5 Alat kontrasepsi yang sesuai dengan anemia
Adapun alat kontrasepsi jika disesuaikan dengan diagnosa ibu yaitu
bisa dianjurkan untuk menggunakan alat kontrasepsi yang sesuai,
seperti KB Pil Laktasi, KB Suntik 3 Bulan, KB susuk/Implan
(Manuaba, 2010).

2.10 Pencegahan dan penanganan anemia


2.10.1 Pencegahan anemia
Untuk mencegah terjadinya anemia ibu hamil harus
melakukan, pemeriksaan darah dilakukan minimal dua kali selama
kehamilan,yaitu pada trimester I dan trimester III.Dengan
pertimbangan bahwa sebagian besar ibu hamil mengalami anemia,
maka di lakukan pemberian Fe sebanyak 90 tablet pada ibu hamil
(Manuaba, 2010).
Nutrisi yang baik juga bisa mencegah terjadinya anemia
pada kehamilan, makan makanan yang tinggi kandungan zat besi
(seperti sayuran berdaun hijau, daging merah, sereal, telur, dan
kacang tanah).Pemberian vitamin untuk memastikan bahwa tubuh
memiliki cukup zat besi dan folat. Pastikan tubuh mendapatkan
setidaknya 27 mg zat besi setiap hari, pastikan bahwa wanita hamil
dicek pada kunjungan pertama kehamilan untuk pemeriksaan
anemia (Proverawati, 2011).
2.10.2 Penanganan Anemia Ringan

7
2.10.2.1 Motivasi ibu untuk mengosumsi makanan zat besi seperti
telur dan sayuran hijau, serta makanan yang meningkatkan
absorbsi zat besi, seperti jus jeruk, dan memberikan informasi
mengenai nutrisi dan kehamilan.
2.10.2.2 Penderita anemia ringan harus di programkan untuk
mendapatkan pelayanan di unit spesialis (kolaborasi dengan dr.
SpOG).
2.10.2.3 Penderita anemia ringan harus sering istirahat yaitu tidur
pada malam hari kurang lebih 7-8 jam, siang hari kurang lebih
1-2 jam (Rukiyah, 2010).
2.10.2.4 Tablet Fe harus dikonsumsi satu jam sebelum makan atau
sesudah
makan pada malam hari, dengan jus jeruk atau apel.
1) Minum tablet besi dengan air putih, jangan minum dengan
teh, susu dan kopi karena dapat menurunkan penyerapan
zat besi dalam tubuh sehingga manfaatnya menjadi
berkurang.
2) Kadang-kadang dapat terjadi gejala ringan yang tidak
membahayakan seperti perut terasa tidak enak, mual-mual,
susah buang air besar dan tinja berwarna hitam.
3) Untuk mengurangi gejala sampingan, minum tablet besi
setelah makan malam menjelang tidur. Akan lebih baik bila
setelah minum tablet besi disertai makan buah-buahan
seperti pisang, pepaya dan jeruk.
4) Simpanlah tablet besi ditempat yang kering, terhindar dari
sinar matahari langsung, jaukan dari jangkauan anak, dan
setelah dibuka harus ditutup kembali dengan rapat, tablet
besi yang telah berubah warna sebaiknya tidak diminum.
5) Tablet besi tidak menyebabkan tekanan darah tinggi atau
kebanyakan darah.

8
6) Lakukan skrining Hb pada ibu saat pemeriksaan antenatal
pertama dan 28 minggu (proverawati, 2011).
7) Penderita harus menyediakan donor darah sesuai dengan
golongan darahnya untuk mengatasi jika terjadi komplikasi
(Rukiyah, 2010).

Peran bidan dalam menangani kehamilan dengan anemia


adalah memberikan pengarahan dan motivasi kepada ibu hamil
dan keluarga supaya tidak berlanjut pada kompikasi pada ibu
dan janin. Salah satu usaha yang ditetapkan adalah
pemeriksaan kehamilan secara rutin (ANC/ Antenatal Care)
(Padila, 2014).

2.11 Askeb Teori

ASUHAN KEBIDANAN TEORI PADA

Ny “X” G…P…..UK 37 minggu I/T/H

Nama Pengkaji :Nama yang mengkaji

Jam/Tanggal :waktu pelaksanaan pengkajian

Tempat :dimana pengkajian dilaksanakan

Identitas

1. Nama : Nama klien dan suami perlu ditanyakan agar tidak keliru
bila ada kesamaan nama dengan klien lain
2. . Umur : Mengetahui esiko tinggi adanya komplikasi (35 tahun)
3. Agama : Berkaitan dengan memberikan dukungan baik secara
mental dan sepiritual dengan agama yang dianut pada saat kehamilan dan
pesalinan

9
4. Suku : Berpengaruh pada adat istiadat atau budaya kebiasaan
sehari-hari, sehingga dalam memberikan pelayanan dapat disesuaikan
denga suku/bangsa serta kebiasaan yang ada
5. Pendidikan : Mengatahui tinggkat pengetahuan ibu
6. Pekerjaan : Untuk mengkaji apakah pekerjaan ibu terlalu berat dan
memungkinkan resiko terhadap kehamilannya
7. Alamat : Untuk mengetahui tempat tinggal ibu, menjaga
kemungkinan bila ada ibu yang namanya sama. Agar dapat 57 dipastikan
ibu yang mana yang hendak ditolong untuk kunjungan pasien.

Data Subjektif

1. Keluhan Utama
Selama trimester I apakah ibu mengeluh kondisi, seperti : mual muntah,
tidak nafsu makan,sering BAK, insomnia, hemoroid, kram kaki, sesak
nafas, nyeri punggung dan pinggang bagian bawah, nyeri ulu hti,
keputihan , kelelahan, varises pada kaki dan vulva, ibu semakin waspada
dan takut akan proses kelahiran bayinya.
2. Riwayat kesehatan
Hal yang penting untuk diketahui untuk melihat kemingkinan adanya
penyakit –penyakit yang menyertai dan yang dapat mempengaruhi
kehamilannya, sehubungan dengan keadaan ibu lemah pada waktu
kehamilan. Penyakit ini meliputi :
1) Penyakit menurun
a. Diabetes Melitus (DM)
Penyakit DM berpengaruh terhadap kehamilan yakni dapat
terjadi gangguan janin dalam rahim (terjadi keguguran,
persalinan premature, kematian dalam rahim, lahir mati
dan bayi besar) dan dapat meningkatkan terjadinya
preeklamsia,seksio cesaria dan terjadinya diabeter militus
tipe II 58 dikemudian hari, sedangkan pada janin dalam
rahim meningkatkan resiko terjadinya makrosomnia, tauma

10
persalinan, hiperbillirubinemia, hipoglikemia, polisitermia,
hiperbillirubeni neonatal, sindrom distress respirasi (SDR)
serta meningkatkan angka mortalitas atau kematian janin.
b. Hipertensi esensial
Kehamilan dengan hipertensi esensial dapat berlangsung
sampai aterem tanda gejala menjadi preeklamsi tidak
murni. Hanya sekitar 20% menjadi preeklasmi – eklasia
tidak murni yang disertai gejala protein urin, oedema dan
terdapak keluhan nyeri pada epigastrium , sakit kepala,
penglihatan kabur dan mual serta muntak. Yang dapat
dijumpai adalah hipertensi esensial jinak dengan tekanan
daran antara 140/90mmHg. Jika penyakit ini berlanjut
sampai persalinan maka ibu dilarang meneran karena dapat
memperberat hipertensi yang dialami.
c. Penyakit asma
Penyakit asma dalam kandungan kadangkadang
bertambah berat atau bahkan berkurang. Dalam batas yang
wajar penyakit ini tidak banyak pengaruhnya terhadap
kehamilan. Penyakit asma yang 59 berat dapat
mempengruhi pertumbuhan dan perkembangan janin dalam
rahim melalui gangguan pertukaran O2 dan Co2. Bila
bidan berhadapan dengan kehamilan disertai asma
sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sehingga daapat
melakukan pengawasan bersama.
2) Penyakit menular
a. Tuberculosis Paru (TBC)
Pada kehamilan terdapat perubahan-perubahan pada
system hormonal, imunologis, peredaran darah, system
pernafasan seperti terdesaknya diafragma keatas sehingga
paru-paru terdorong keatas oleh uterus yang gravid
menyebabkan volume residu pernafasan berkurang.

11
Pemakaian oksigen dalam kehamilan akan bertambah kira-
kira 25% dibandingkan diluar kehamilan. Apabila
penyakitnya berat atau prosesnya luas dapat enyebabkan
hiposia sehingga hasil konsepsi dapat mengalami partus
premature atau kematian janin. Selain itu, dapat
menimbulkan masalah pada wanita itu sendiri, bayinya dan
masyarakat sekitarnya. Janin baru tertular penyakit karena
setelah lahir dirawat/disusui oleh ibunya. 60
b. Hepatitis
Hepatitis dapat mempengaruhi kehamilan, dimana jika
terinfeksi oleh virus hepatitis maka kemungkinan dapat
terjadi abortus, partus prematurus dan kematian janin
dalam kandungan.
c. PMS
Penyakit Menular Seksual (PMS) adalah penyakit yang
ditularkan melalui hubungan seksual. Penyebab PMSini
dibagi dalam golongan bakteri, parasit, virus dan jamur.
Pada wanita PMS ini bisa menimbulkan berbagai dampak
buruk antara lain gangguan pada orgam reproduksi dan
janin. Beberapa PMS yang menimbulkan gangguan
tersebut antara lain klamida, gonore, sifilis, herpers
genetalis. Trikhomonas, dan bacterial vaginalis (BV).
Akibat buruk pada organ genetalia yang paling sering
adalah Penyakit Radang Panggul (PRP) sedangkan dalam
kehamilan menimbulkan berbgai dampak buruk terhadap
janin.
d. HIV/AIDS
Mekanismes penularan dari ibu kebayi merupakan proses
yang komplek antara virulesi virus, faktor ibu dan vaktor
janin. Namun resiko penularan lebih tinggi dari persalinan,
karena bayi tersentih oleh darah dan cairan vagina ibu

12
waktu melalui saluran kelahiran. Jelas, jangka waktu 61
antara saat pecah ketuban dan bayi lahir juga merupakan
salah satu faktor risiko untuk penulran.
3) Penyakit sistemik
a. Penyakit jantung
Kehamilan dapat memperbesar penykit jantung bahkan dapat
menyebabkan pyah jantung (dekompensasi cordis). Karena
pada saat kehamilan terjadi perubahan pada jantung yaitu
hypervolemia jantung dan diaframa terdorong keatas karena
pembesaran uterus. Puncak keadaan payah jantung pada iu
hamil terjadi pana puncak hemodilusi : usia kehamilan 28 – 32
minggu. Akibat penyakit jantung dalam kehamilan yakni
terjadinya abortus, persalinan prematurus/berat badan lahir
rendah, kematian perinatan yang semakin meningkat,
pertumbuhan dan perkembangan bayi mengalami kematian.
Jika ibu mengidap penyakit ini maka dikhawatirkan pada saat
proses persalinan tidak kuat mengejan.
b. Gagal ginjal
Gagal ginjal adalah suatu kondisi dimana ginjal tidak dapat
menjalankan fungsinya secara normal yang terjadi secara
akut/tiba-tiba dan tidak berlangsung lama. Gagal ginjal
merupakan komplikasi yang sangat gawat dalam kehamilan
dan nifas karena dapat menimbulkan kematian atau kerusakan
fungsi yang tidak bisa sembuh lagi.
3. Riwayat KesehatanKeluarga
Riwayat kesehatan keluarga yang berpengaruh pada konsisi kehamilan ibu
apakah keluarga ibu menderita penyakit menurut (diabetes mellitus/DM,
hipertensi, asma dan gemeli) serta penyakit sistemik (jantung dan ginjal.
4. Riwayan Menstruasi
HPHT : mennayakan kepada ibu kapan hari pertama haid
terakhir, untuk mengetahui usia kehamilan ibu.

13
Usia kehamilan : tanggal periksa – tanggal HPHT. HPHT dapat
dijabarkan untuk memperhitungkan tanggal tafsiran persalinan. Bila siklus
haid ± 28 hari, rumus yang dipakai adalah rumus neagel, yaitu hari + 7 ,
bulan – 3 dan tahun + 1 . untuk siklus haid 35 hari, perkiraan partus adalah
hari + 14 , bulan – 3 dan tahun + 1.
5. Riwayat Kehamilan Sekarang

TM Frekuesi Keluhan Terapi KIE

I/II/III Jumlah Keluhan Terapi Saran atau


kunjungan ubu yang dialami obat/vitamin edukasi yang
oada TM I/II/III pada yang diberikan
kunjungan diberikan tenaga
tenaga kesehatan
kesehatan kepada ibu
sesuai hamil agar
dengan dapat
keluhan ibu mengurangi
dan
menghilangkan
keluhannya.

6. Riwayat obstetric : mengetahui riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas


yang lalu

Kehamilan Persaalinan Anak Nifas


PB/BB(gram)
Penolong
Suami ke

Anak ke

Penyulit

Penyulit

Penyulit
Involusi
Tempat

Umur

Lama
Jenis

H/M
L/P

KB

14
7. Pola kehidupan sehati-hari untuk mengetahui pola nutrisi, pola eliminasi,
pola personal hygiene, pola aktivitas, pola istirahat dan pola seksual
karena ada pengaruhnya juga terhadap janin.

1) Nutrisi :  Sebalum hamil  Selama hamil:


Makan : 2-3x perhari, Makan : 3 – 4 kali
porsinya berisi lauk pauk perhari dengan 1 porsi
dan sayuran berisi lauk pauk an
Minum: 8-9 gelas tambahan sayuran
perhari tanpa minum teh (250– 300 kkal)
dan kopi Minum : 8 – 10 gelas
per hari tanpa minum
teh/ kopi
2) Elimina :  Sebelum hamil : BAK :  Selama hamil : BAK :
si 4- 5 kali perhari BAB : 1 8 – 9 kali perhari
Kali perhari BAB : 1 kali perhari
3) Istiraha :  Sebelum hamil : Siang :  Selama hamil : Siang :
t 1 jam perhari Malam: 6- 1 – 2 jam perhari
7 jam perhari Malam: 8 jam perhari
2) Aktivit :  Sebelum hamil :  Selama hamil :
as ibu mengerjakan ibu mengerjakan
pekerjaan rumah tangga pekerjaan rumah
tangga namun
dikurangi karena
mudah lelah dan sering
jalan pagi
3) Persona :  Sebelum hamil : mandi  Selama hamil : mandi
l 2-3 kali/hari, sikat gigi 2 2-3 kali/hari, sikat gigi
hygiene kali/hari, keramas 2 – 3 2 kali/hari, keramas 2 –

15
kali perminggu ,ganti 3 kali perminggu ,ganti
CD 2-3 kali perhari atau CD 2- 3 kali perhari
setiap kali basah/lembab atau setiap kali
basah/lembab
4) Pola : 2x perminggu 1x perminggu
seksual
5) Pola : ibu mengatakan tidak pernah minum jamujamuan, tidak
keterga pernah minum minuman keras beralkohol dan tidak
ntungan merokok.

8. Riwayat pernikahan
1) Lama : Menanyakan kepada ibu sudah berapa lama
ibu menikah, untuk mengidentifikasi apakah kehamilan ini berupakan
kehamilan anak emas pada ibu yang baru hamil pertama
2) Awal usia menikah : Menanyakan kepada ibu berapa usia ibu
saat menikah, untuk menilai kesiapan sistem reproduksi untuk
menerima kehamilan ini
9. Riwayat Psikologi,Kultural dan Spiritual
Ibu mengatakan bagaimana perasaan saat ini, apakah mulai merasa takut
dan waspada menjelang proses persalinan terjadi dan mengkhawatirkan
tentang kondisi bayinya dan 66 bagaimana dukungan suami serta keluarga
selama kehamilan ibu dan dalam mempersiapkan proses persalinannya
nanti.

Data objektif

1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran :Composmetis
TTV
a. Tekanan Darah : 100-120/70-80 mmHg
b. Pernafasan : 16-20 x/menit

16
c. Suhu : 36,5C-37,5C
d. Nadi : 60-80 x/menit
Tinggi badan : ≥145 cm
Pegukuran berat badan : Kenaikan selama hamil 11,5 – 16,5 kg atau 0,3 –
0,5 kg/minggu Nilai IMT normal : 19,8 – 26,6
LILA : ≥ 23,5 cm
2. Pemeriksaan fisik
a. Wajah : pucat tidak ada, odema tidak ada dan cloasma
gravidarum tidak ada
b. Mata : Seklera putih (+/+), konjungtiva merah muda (+/+)
c. Payudara : Payudara bersih, hiperpigmentasi areola dan
papilla mamme, keadaan putting tidak lecet, dan colostrums +/+, nyeri
tekan tidak ada
d. Abdomen : Pembesaran abdomen memanjang sesuai dengan
usia kehamilan, terdapat strie gravidarum, terdapat gerakan janin, luka
bekas oprasi tidak ada.
Palpasi abdomen yaitu :
Leopold 1 : teraba bagian bulat, tidak melenting, berada
difundus uteri TFU : UK 28 minggu : 3 jadi diatas pusar UK 32
minggu : pertengan pusat pusat – processus xipoideus UK 37 minggu :
3 jadi dibawah processus xipoideus (px)
Loopold II : untuk menentukan bagian- bagian terkecil janin
( ekstremitas) dan menentukan punggung janin (teraba keras
memanjang seperti papan), punggung kanan (Puka) atau punggung kiri
(Puki)
Leopold III : teraba bagian keras, bulat, melenting ( Kepala ).
Pada primigravida usia kehamilan ≥ 36 minggu kepala sudah 68 masuk
PAP, sedangkan pada multigravida bagian terendah janin sudah masuk
PAP bersamaan dengan terjadinya pembukan
Lloepold IV : seberapa jauh bagian terbawah janin masuk ke
dalam PAP

17
e. DJJ : batas normal 120- 160 x / menit
f. TFU (Mcdonals) : 30cm sampai 33cm
g. TBJ : berat janin dalam gram = (tinggi pundus dalam cm
dikurang n) x 155 Rumus Neagel N= 12 apabila kepala belum masuk
PAP N= 11 apabila kepala belum masuk PAP
h. Pengkuran paggul
a. Distansia psinarum : diameter kedua spina illiaka anterior
superior kanan dan kiri, 23 – 25 cm
b. Distaksia kristarum : diatemer terbesar antara kristailliaka kanan
dan kiri, 26-29 cm
c. Kunjunggata eksterna : diameter antara lumbal kelima denga tepi
atas simpisis pubis, 18-20 cm
d. Lingkar panggul : jarak antara tepi atas sympisis pubis ke
pertengahan antara trokanter dan spina illiaka anterior superior
kemudian kelumbal kelima kembali kesisi sebelahnya kembali tepi
atas sympisis pubis, 80-90 cm
i. Genetalia : (odema tidak ada, varises tidak ada,
tanda IMS tidak ada)
j. Ekstremitas atas : odema tidak ada (-/-) dan varises tidak ada (-/-)
k. Ekstrimitas bawah : odema tidak ada (-/-) dan varises tidak ada (-/-),
reflek patella (+/+)
3. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan darah (Hb) pada trimester I untuk mengetahui apakah ibu
anmenia atau tidak Hb : normal 11 gr%
HIV : non reaktif
Pemeriksaan USG :
Pemeriksaan ultrasonografi

ANALISA
a) Diagnosa : diagnosis yang ditegakkan bidan dalam lingkup praktek
kebidanan dan dirumuskan secara spesifik

18
NY “X” G…P….. UK 1-12 minggu janin T/H, presentasi kepala,
panggul normal, keadaan umum ibu baik, kehamilan …..
b) Masalah : data dimana keadaan yang terjadi pada sat ini / keluhan

PENATALAKSANAAN
Jam Penatalaksanaan Paraf
1. Memberitahu ibu kondisi ibu saat ini.
Respon: ibu mengerti
2. Mengatasi masalah yang dikeluhkan
ibu, sesuai standar asuhan dan sesuai
keadaan serta sosial ekonomi ibu.
Respon: Ibu mengerti dan akan
melakukannya
3. Menganjurkan ibu untuk selalu
mengonsumsi makanan bergizi, dan
mengonsumsi tablet Fe serta Vitamin
secara rustin yang telah diberikan
tenaga kesehatan.
Respon: Ibu mengerti dan akan
melakukannya
4. Menganjurkan ibu untuk control 2
minggu lagi atau bila ada keluhan

19
BAB 3

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL CARE (ANC )

PADA Ny.”N” G2P1A0 Usia Kehamilan 33 Minggu I/T/H

dengan Anemia Sedang

Nama Pengkaji : Dwi Agustin


Jam /Tgl Pengkajian :09.50 WIB/ 19 November 2021
Tempat pengkajian : Puskesmas Jember Kidul
Nama ibu : Ny.N Nama Suami : Tn.H
Usia : 30 Tahun Usia : 31 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku : Madura Suku : Madura
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl. Ahmad Yani 10/54

A. SUBJEKTIF
1. Keluhan
Ibu mengatakan hamil anak pertama dan mengeluh sering merasa pusing,
2. Riwayat Kesehatan
Ibu mengatakan tidak pernah menderita atau tidak memiliki riwayat
penyakit menurun ( Asma, DM. Hipertensi), penyakit sistemik ( jantung,
ginjal, paru-paru) penyakit menular (Hepatitis, HIV/AIDS,TBC). Ibu
mengatakan tidak memiliki alergi obat
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan bahwa dikeluarganya tidak ada yang memiliki penyakit
atau memiliki riwayat penyakit menurun, sistemik maupun menular. Ibu

20
mengatakan bahwa dikeluarganya tidak ada yang memiliki riwayat
keturunan kembar.
4. Riwayat menstruasi
Menarch; 11 tahun
Lama; 6 hari
Siklus; 28 hari
HPHT : 22-03-2021
HPL : 29-12-2021
5. Riwayat Kehamilan Sekarang

Kehamilan Frekuensi Keluhan Terapi Konseling


TM I 1 Kali Mual Vitamin Makan sedikit
B6, Fe, tapi sering
Vit.C, Menghindari
Kalk, 30x3 bau yang
= 90 menyengat
Tablet,
1x1.
TM II 2 Kali Batuk,nyeri Fe, kalk, vit Rutin kontrol
perut c 30x3 = 90 Istirahat
Tablet, cukup, nutrisi
1x1. bumil
TM III 3 Kali Nyeri perut Fe, kalk, vit Tanda-tanda
bagian c 30x3 = persalinan,
bawah 90 Tablet,
1x1.

6. Riwayat obststri Kehamilan

NO Tahun Tempat Umur Jenis Penolong Peny Anak Keadaan


Partus Partus Hamil Persalina Persalinan Kel/BB Anak
n

1. 2015 PMB 39-40 Spontan Bidan - Laki-laki/ Baik


mgg 3000 gr

2. H A M I L I N I

21
7. Pola kebiasaan Sehari-hari

Pola kebiasaan Sebelum Hamil Saat Hamil

Nutrisi Makan : 2=-3 x sehari, Makan : 2-3 x sehari,


dengan komposisi nasi, dengan komposisi nasi,
sayur, ikan, tempe sayur, ikan, tahu,
tempe
Minum : ±10 gelas air
putih sehari Minum : ± 10 gelas air
putih sehari

Eliminasi BAK : ± 6-7 x sehari BAK : ± 10x sehari

BAB : 2 x sehari BAB : 1x sehari

Aktivitas Menyapu , ngepel, mencuci , mengepel,


memasak dan kegiatan menyapu, memasak
lainnya

Istirahat Tidur siang : Jarang Tidur siang : ± 2 jam

Tidur malam : 6-7 jam Tidur malam : 6-7 jam

seksual jarang melakukan 1kali dalam seminggu


hubungan seksual

Personal Hygine mandi 3x sehari, gosok mandi 3x sehari, gosok


gigi 3x sehari, keramas gigi 3x sehari, keramas
2x seminggu, ganti 2x seminggu, ganti
celana dalam 2-3 x celana dalam 3 kali
sehari, ganti baju 1x sehari, ganti baju 1-2
sehari kali sehari

22
8. Riwayat psikososial, sosial budaya dan spiritual
Ibu mengatakan bahwa keluarga mendukung dan mengharapkan
kehamilan ini, ibu mengatakan bahwa diwilayahnya biasa dilakukan acara
7 bulanan. Ibu mengatakan dirumh dan lingkungannya termasuk agamis.

B. OBJEKTIF
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
TB : 155 cm
BB sebelum hamil : 46kg
BB saat ini : 53 kg
Kenaikan BB : 7 kg
IMT : 22,06
Lila : 25 cm (Normal : >23,5 cm)
TTV : TD : 109/64 mmHg
S : 36,5 ºC
N : 81x/menit
RR : 20x/menit

2. Pemeriksaan Fisik
Wajah : tidak odema,pucat, cloasma gravidarum
Mata : konjungtiva pucat, sklera putih
Gigi dan mulut : bibir kering, gusi tidak berdarah, gigi tidak karies
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada
pembengkakan kelenjar limfe, tidak ada
pembendungan vena jugularis

23
Payudara : Normal, bentuk simetris, nyeri tekan dan benjolan
negatif, hiperpigmentasi areoala positif/positif,
puting menonjol positif/positif, colostrum
positif/positif.
Dada : Tidak ada nyeri tekan, pernafasan teratur,tidak
terdengar bunyi ronchi atau wheezing
Abdomen : tidak ada bekas SC, Panjang perut sesuai dengan
usia kehamilan.
Palpasi
Leopold I : fundus teraba setinggi pertengahan px, di bagian
atas teraba bulat tidak melenting (bokong)
Leopold II : di bagian kiri ibu teraba keras memanjang seperti
papan (punggung) dan di bagian kanan ibu teraba
kecil bagian janin.
Leopold III : kepala sudah masuk pap
Leopold IV : divergen
TFU : pertengahan px-pusat (25 cm)
DJJ : 152x/m
TBJ : 25-11 = 13 x 155 = 2,170
Genetalia : tidak odema, tidak varises, tidak ada tanda PMS
Anus : tidak ada hemoroid
Estrimitas : Atas : Simetris, tidak oedema Bawah : Simetris,
tidak odema, tidak varises, reflek patela (+/+)

3. Pemeriksaan penunjang :
Hb : 8,3 gr%
PITC SS :NR
SH :NR
SHb :NR

24
C. ANALISA
Ny. N G2P1A0 usia kehamilan 33 minggu dengan anemia sedang

D. PENATALAKSANAAN
Jam Penatalaksanaan Paraf

09.55 1. Memberitahukan ibu dan suami tentang hasil


pemeriksaan. Ibu dalam keadaan anemia ringan
dengan hasil lab Hb 8,3 gr%, ibu terlihat pucat.
Tekanan darah 109/64 mmHg, nadi 81x/m
suhu 36,5 RR 20x/m djj 152x/m.
Respon; Ibu dan suami mengerti dan merasa
cemas
09.56
2. Memberitahukan ibu agar tidak cemas dengan
keadaan yang sekarang karena anemia bisa
diatasi dengan transfuse darah dan makan
makanan yang bergizi yang mengandung zat
besi seperti hati, bayam dan sayuran hijau
lainnya. Ditambah dengan minum tablet
tambah darah secara rutin. Diminum malam
hari dengan air putih atau air jeruk untuk
membantu penyerapan zat besi.
09.56 Respon; Suami dan ibu mengerti
3. Memberitahu ibu untuk banyak istirahat
Respon; Suami dan ibu mengerti dan mau
09.57
melaksanakannya
4. Menjelaskan pada ibu , anemia yang tidak
ditangani dapat menyebabkan berat bayi
rendah, kelahiran prematur, hingga cacat lahir

09.58 dan perdarahan sewaktu melahirkan sehingga


ibu disarankan untuk melahirkan di puskesmas

25
atau di Rumah sakit
Respon; Ibu dan suami mengerti

5. Memberitahu suami untuk selalu menyiapkan


pendonor bagi ibu apabila sewaktu-waktu
dibutuhkan dalam keadaan darurat untuk
transfuse darah.
Respon; Suami mengerti dan mau
melaksanakannya.
6. Memberikan ibu terapi yaitu
1) Tablet Fe 2x1 sehari
2) Vit C 1x1 sehari
3) Kalk 1x1 sehari
7. Melakukan dokumentasi asuhan kebidanan ibu
hamil dengan anemia sedang.
8. Menganjurkan ibu untuk kontrol ulang 2
minggu lagi atau jika ibu sudah ada keluhan
dan menganjurkan ibu untuk melakukan cek
HB ulang.
Respon; ibu mengerti

26
BAB 4

PEMBAHASAN

Asuhan kebidanan Ny.”N” G2P1A0 dengan usia kehamilan 33 minggu


I/T/H hamil anak pertama dengananemia ringanl. Pada Ny.”N” telah dilakukan
pemeriksaan kehamilan diperoleh hasil dari pemeriksaan TB : 156 cm dan BB : 53
kg. Pemeriksaan tanda-tanda vital ibu meliputi TD 109/64 N;81 S;36,5
RR;20 ,Tinggi Fundus Uteri (TFU) teraba setinggi pertengahan px-pusat (25cm).
Pada pemeriksaan penunjang didapatkan hasil pemeriksaan Hb yaitu 8,3 gr% atau
bisa disebut Ny.N mengalami anemia ringan.
Hal ini sesuai dengan teori (Sarwono, 2014) Anemia dalam kehamilan
ialah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin di bawah 11 gr/dl% pada trimester 1
dan 3 atau kadar < 10,5 gr/dl% pada trimester 2. Nilai batas tersebut dan
perbedaannya dengan kondisi wanita tidak hamil karena hemodilusi, terutama
pada trimester 2 dan 3 (Sarwono, 2014). Untuk mencegah terjadinya anemia ibu
hamil harus melakukan, pemeriksaan darah dilakukan minimal dua kali selama
kehamilan,yaitu pada trimester I dan trimester III.Dengan pertimbangan bahwa
sebagian besar ibu hamil mengalami anemia, maka di lakukan pemberian Fe
sebanyak 90 tablet pada ibu hamil (Manuaba, 2010).
Berdasarkan teori dengan fakta dilahan tidak ada kesenjangan antara teori
dengan kasus yang terjadi di lahan. Sehingga memberikan asuhan kepada ibu
untuk mengajurkan makan- makanan sayur berwarna hijau, mengkonsumsi obat
penambah darah secara teratur, dan istirahat yang cukup. Dengan demikian
pelaksanaan yang dilakukan pada studi kasus ini sesuai dengan teori dan asuhan
ibu hamil dengan anemia sedang.

27
BAB 5

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Asuhan Kebidanan Kehamilan pada Ny. N G2P1A0 adalah
memberikan asuhan kehamilan tentang anemia sedang . Karena dari hasil
anamnesa bahwa ibu mengalami pusing, mudah lelah dan tidak nafsu
makandan ditemukan hasil pemeriksaan HB 8,3gr%. Sehinga ibu
dianjurkan untuk memperbaiki pola makannya agar anemia dapat teratasi
5.2 Saran
5.2.1 Bagi Penulis
Dapat meningkatkan keterampilan yang dimulai untuk melakukan
asuhan kebidanan pada ibu hamil sesuai standart profesi kebidanan
dan dapat mengatasi kesenjangan yang terkadang timbul antara
teori yang didapat dengan perkembangan ilmu pengetahuan terbaru

5.2.2 Bagi klien


Setelah mendapatkan penjelasan tentang pola nutrisi, diharapkan
ibu melakukan anjuran petugas, sehingga masalah yang dihadapi
ibu sekarang bisa teratasi

5.2.3 Bagi Puskesmas


Diharapkan dapat mempertahankan pelayanan Asuhan Kebidanan
Kehamilan dengan tepat, baik pasien yang memiliki faktor resiko
maupun yang tidak memiliki faktor resiko.

28
DAFTAR PUSTAKA

Chandra, f. 2010. Antenatal care. http//www.francichandra.wordpress.comdiakses


pada tanggal 30 Oktober 2020.

Kementrian Kesehatan R.I. 2013. Jumlah Anemia Pada Ibu Hamil.


http//:www.emprints.ums.ac.id. diakses pada tanggal 30 Oktober 2020

Manuaba, I. Bagus Gde. 2010. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan


Keluarga Berencana : Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC.

Padila. 2014. Keperawatan Maternitas : Sesuai dengan Standart Kompetensi


(PLO) dan Kompetensi Dasar (CLO). Yogyakarta : Nuha Medika.

Prawirohardjo, S. 2010. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan


Neonatus. Jakarta : PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Proverawati, A. 2011. Anemia dan Anemia Kehamilan. Yogyakarta : Nuha


Medika..

Rukiyah, A. Y. dan Lia Y. 2014. Asuhan Kebidanan IV (Patologi Kebidanan).


Jakarta : Trans Info Media.

29

Anda mungkin juga menyukai