Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN

KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL PADA


MASA KEHAMILAN TRIMESTER III DENGAN GEMELI
BBLR DI RSAB HARAPAN KITA

Disusun Sebagai Laporan Untuk Memenuhi Syarat Kompetensi

PRAKTIK KLINIK ASUHAN KEBIDANAN


KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL

Oleh :

Velsi Rafika Findaya (2015301035)

Reguler 1 STR Kebidanan Tanjung Karang

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK


KESEHATAN TANJUNGKARANG
STR KEBIDANAN TANJUNGKARANG
TAHUN 2022/ 2023

i
LEMBAR PENGESAHAN

Asuhan kebidanan kehamilan gemeli bblr.


Telah diperiksa dan disahkan pada :

Hari : Kamis

Tanggal : 15 September 2022

Mcngetahui dan Mengesahkan

Pembimbing institusi Pembimbing Rumah Sakit

Ranny Septiani, S.ST., M.Keb Lena Arliana,S.Kep,Ners


NIP.198109012005012004 NIP.96301041986032001

Mengetahui

Ketua Program Studi STR Kebidanan Tanjung Karang

Yeven Putriana,SsiT.,M.Keb
NIP. 1974012819921229001

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Rumah sakit yang berjudul
“Asuhan Kebidanan Kehamilan Gemeli BBLR Di RSAB Harapan Kita” yang di
ajukan guna untuk memenuhi salah satu tugas pada program studi Sarjana
Terapan Kebidanan.

Penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak karena itu pada
keseinpatan kali ini penultis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Warjidin Aliyanto, SKM, M.Kes selaku Dirckttir Politeknik


Kesehatan Tanjung Karang
2. Ibu Dr.Sudarmi, S.ST.,M.Kes sebagai Ketua Jurusan Kebidanan Politeknik
Kesehatan Tanjug Karang di Bandar Laiupung
3. Yeyen Putriana S.SiT., M.Keb sebagai Ketua Program Studi STR Kebidanan
Tanjung karang Politeknik Kesehatan Tanjung Karang
4. Ibu Ranny Septiani selaku pembimbing institusi Program Studi STR
Kebidanan Tanjungkarang Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang.
5. Ibu Lena Marliana, S.Keb.Ners sebagai pembimbing lahan praktik di RSAB
Harapan Kita
6. Semua pihak yang telah membantu terselesainya penyusunan laporan ini.

Semoga semua amal kebaikan dapat di terima dan di balas oleh tuhan yang
maha esa. Kritik dan saran untuk penyempurnaan studi kasus ini sangat di
harapkan. Demikianlah, atas perhatiannya di ucapkan teriina kasih

Jakarta , 13 September 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................ i


KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah................................................................................ 2
1.3 Tujuan .................................................................................................. 2

BAB II TINJAUAN TEORI .......................................................................... 3


2.1 Pengertian Kehamilan Gemili ............................................................ 3
2.1.1 Diagnosis Kehamilan Gemilli ................................................... 4
2.1.2 Pengaruh Kehamilan Gemilli .................................................... 5
2.1.3 Penatalaksanaan kehamilan Gemilli......................................... 6

BAB III PEMBAHASAN ............................................................................... 8


3.1 Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal............... 8

BAB IV PENUTUP ......................................................................................... 14


4.1 Kesimpulan .......................................................................................... 14
4.2 Saran..................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 15

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ada beberapa pengertian dari kehamilan kembar, diantaranya ada yang
yang mendefinisikan kehamilan gemelli merupakan suatu istilah yang digunakan
apabila terdapat lebih dari satu janin di dalam rongga uterus. Twins
menggambarkan dua janin dan triplet menggambarkan 3 janin dan seterusnya (Liu,
2011: 283). Sumber lain mengatakan bahwa kehamilan kembar adalah suatu
kehamilan dengan dua janin atau lebih (Pudiastuti, 2012).
Persalinan dengan kehamilan gemelli dapat memberikan kontribusi secara
tidak langsung terhadap mortalitas dan morbiditas pada ibu dan bayi. Pada ibu,
seperti perdarahan dan atonia uteri. Perdarahan dan atonia dapat meningkatkan
morbiditas pada ibu bahkan sampai menyumbangkan angka mortalitas. Pada bayi,
berat badan lahir rendah (BBLR) dan asfiksia dapat meningkatkan morbiditas
bahkan sampai meningkatkan mortalitas pada bayi (Oxorn dan William, 2010 :
266). Pada umumnya kehamilan dan persalinan memiliki resiko bagi ibu dan
maupun janin.
Pada kehamilan multipel atau gemelli resiko yang dapat terjadi pada ibu
dengan kehamilan gemelli atau kembar diantaranya preeklampsia, anemia akibat
peningkatan kebutuhan janin terhadap zat besi dua kali lebih tinggi, perdarahan
antepartum, persalinan, post partum, serta terjadinya solusio plasenta. Sedangkan
mortalitas 2 perinatal mencapai enam kali lebih tinggi dibandingkan dengan
kehamilan tunggal. Resiko yang dapat terjadi pada janin kembar diantaranya
kelainan plasenta, insersi tali pusat, kelainan perkembangan, kembar siam, lilitan
tali pusat, kelahiran preterem, resiko prolaps tali pusat, dan kematian salah satu atau
kedua janin. (Woodward dkk, 2012: 95-96). Angka kejadian kesakitan dan
kematian.

1
1.2 Perumusan masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka dapat dirumuskan
permasalahan dalam laporan ini yaitu “ Bagaimana asuhan kebidanan ibu
hamil pada Ny. Y kehamilan gemeli bblr?”

1.3 Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memberikan asuhan kebidanan kegawat
daruratan maternal neonatal dengan PEB.

2. Tujuan khusus
a. Mahasiswa dapat melakukan pengkajian masalah Pre Eklamsia Berat.
b. Mahasiswa dapat menganalisis data dengan masalah Pre Eklamsia Berat.
c. Mahasiswa dapat membuat rencana tindakan asuhan kebidananan
kegawatdaruratan maternal neonatal dengan masalah Pre Eklamsia Berat.
d. Mahasiswa dapat memberikan tindakan asuhan kebidanan
kegawatdaruratan maternal neonatal dengan masalah Pre Eklamsia Berat
e Mahasiswa dapat melakukan evaluasi tindakan asuhan kebidanan
kegawatdaruratan secara berkesinambiingan yaitu ‹lengan catalan
perkembangan ( S, O, A, P ).
i. Mahasiswa dapat melakukan dokuinentasi asuhan kebidananan
kegawatdaruratan Pre Eklamsia Berat.

2
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1. Pengertian Kehamilan Gemeilli


Gemelli Terdapat beberapa pengertian kehamilan gemelli yaitu merupakan
suatu istilah yang digunakan apabila terdapat lebih dari satu janin di dalam rongga
uterus. Twins menggambarkan dua janin, triplets menggambarkan tiga janin dan
seterusnya (Liu, 2011: 283).
Pada sumber lain mengatakan bahwa kehamilan 25 gemelli adalah
kehamilan dengan dua janin atau lebih. Kehamilan kembar termasuk dalam
kehamilan resiko tinggi karena kematian perinatal 3-5 kali lebih tinggi dari
kehamilan tunggal (Fadlun dan Feryanto, 2013: 97) . Etiologi Kehamilan Gemelli
Beberapa faktor resiko terjadinya kehamilan gemelli diantaranya adalah
herediter, umur, dan paritas hanya mempunyai pengaruh terhadap kehamilan
gemelli yang berasal dari dua telur. Juga obat klomid dan hormon gonadotropin
yang dipergunakan untuk menimbulkan ovulasi dilaporkan menyebabkan
kehamilan dizigotik. Faktor lain dengan mekanisme tertentu menyebabkan
matangnya 2 atau lebih folikel de graaf atau terbentuknya 2 ovum atau lebih dalam
27 satu folikel.
Kemungkinan pertama dibuktikan dengan ditemukannya 21 korpora lutea
pada kehamilan kembar (Pudiastuti, 2012: 138). Menurut referensi lain. Fertilisasi
in vitro dapat pula terjadi kehamilan gemelli, jika telur-telur yang diperoleh dapat
dibuahi lebih dari satu dan jika semua embrio yang kemudian di masukkan ke dalam
rongga rahim ibu tumbuh berkembang lebih dari satu. Pada kembar yang berasal
dari satu telur, faktor bangsa, herditer, umur dan paritas tidak atau sedikit sekali
yang mempengaruhi terjadinya kehamilan gemelli itu. Diperkirakan penyebabnya
ialah faktor penghambat pada masa pertumbuhan dini hasil konsepsi. Faktor
penghambat yang mempengaruhi segmentasi sebelum blastula terbentuk,
menghasilkan kehamilan gemelli dengan 2 amnion, 2 korion, dan 2 plasenta seperti
pada kehamilan dizigotik. Bila faktor penghambat terjadi setelah blastula tetapi
sebelum amnion terbentuk, maka akan terjadi kehamilan gemelli dengan 2 amnion,
sebelum primitive streak tampak, maka akan terjadi kehamilan gemelli dengan 1

3
amnion. Setelah primitive streak terbentuk, maka akan terjadi kembar dempet
dalam berbagai bentuk (Pudiastuti, 2012: 138).

1. Diagnosis Kehamilan Gemelli


Diagnosis kehamilan gemelli adalah sebagai berikut:
A. Hasil pemeriksaan yang memberikan petunjuk:
1) Riwayat keluarga
2) Uterus dan abdomen tampak lebih besar dari yang diharapkan sesuai lamanya
lamanya amenorrhea
3) Pertumbuhan uterus lebih cepat dari normal
4) Ada kenaikan berat badan berlebihan yang tidak diketahui

B. Gejala-gejala positif
1) Teraba dua kepala atau dua bokong.
2) Dua denyut jantung janin yang didengarkan pada waktu bersamaan oleh dua
orang pemeriksa mempunyai selisih frekuensi paling sedikit 10 per menit.
3) Sinar –X abdomen menunjukkan dua skeleton. Ini dapat terlihat pada minggu
ke-18 atau sebelumnya. Akan tetapi skeleton kedua baru dapat terlihat setelah
minggu ke-25.
4) Ultrasonografi menunjukkan adanya dua atau lebih tengkorak janin (Eniyati
dan Sholihah, 2013: 81). Adanya (walaupun hanya satu) temuan klinis berikut
harus mengingatkan bidan terhadap kemungkinan kehamilan kembar menurut
Woodward dkk, 2012:94, yaitu:
1) Tinggi fundus uteri lebih dari perkiraan untuk periode gestasi
2) Lingkar abdomen lebih dari 100 cm pada ibu yang memiliki ukuran tubuh
rata-rata.
3) Batas lateral uterus meluas ke arah pinggul dan mengandung bagian
janin.
4) Sedikitnya 3 kutub janin dapat dipalpasi yaitu dua kepala dan satu bokong
atau dua bokong dan satu kepala.
5) Ekstremitas janin teraba multipel.
6) Denyut jantung janin kuat dan terdengar jelas di dua kuadran uterus yang

4
berbeda, dengan frekuensi berbeda sedikitnya sepuluh detak dan keduanya
tidak sinkron dengan denyut nadi ibu.
7) Kelahiran bayi lebih kecil dari perkiraan dan uterus masih besar.

2. Pengaruh Kehamilan Gemelli


a. Pengaruh pada ibu
Beberapa literatur yang menjelaskan tentang pengaruh yang terjadi pada ibu
akibat kehamilan gemelli adalah sebagai berikut:
1) Oleh karena ukuran intrauterin besar, sering timbul keluhan dari hanya
berupa rasa tidak enak sampai nyeri perut. Tekanan terhadap diafragma
menyebabkan dyspnea.
2) Beban mekanis dan metabolik menambah kompleksnya kehamilan.
3) Hidramnion, banyaknya air ketuban berlebihan, lebih sering terdapat
dibanding kehamilan tunggal.
4) Sering didapatkan anemia.
5) Kenaikan berat badan berlebihan terjadi oleh karena beberapa sebab,
meliputi makan berlebihan, retensi air, adanya lebih dari satu janin, dan
hidramnion.
6) Banyak keluhan karena overaktivitas janin (Oxorn dan William, 2010 : 264-
265).
7) Preeklampsia terjadi 2 sampai 5 kali lebih sering pada kehamilan gemelli.
15%-20% wanita dengan kehamilan gemelli akan mengalami preeklampsia.
Preeklampsia didiagnosis saat tekanan darah ibu menjadi tinggi dan protein
terdeteksi dalam urin. Kondisi itu bisa berkembang dan mengancam
kesehatan ibu dan bayinya.bahkan dapat menyebabkan eklampsi, stroke
atau komplikasi yang mengancam jiwa lainnya (Lazarov, Vol 14 No 1,
2016).
8) Angka kejadian SC meningkat. Baik sebagai tindakan efektif maupun gawat
darurat, angka SC pada hamil gemelli lebih tinggi daripada hamil tunggal.
Hal ini mungkin karena adanya malpresentasi, kelainan letak plasenta,
ataupun penyulit ibu seperti hipertensi (Fadlun dan Feryanto, 2013).

5
3. Penatalaksanaan Kehamilan dan Persalinan Gemelli

a. Saat Hamil

Pemeriksaan antenatal lebih sering, yaitu setiap minggu setelah kehamilan


20 minggu. Timbulnya hipertensi dapat dicegah dan gula darah harus diperiksa.
Perdarahan antepartum tidak dapat dihindari dengan pemeriksaan antenatal
yang lebih sering. Fe dan asam folat diberika pada trimester I. Diagnosis dini
dapat menghindari komplikasi yang sering timbul, adanya kelainan kongenital
dan kembar siam dapat ditegakkan saat hamil 19-20 minggu. Kelainan jantung
bawaan dapat ditentukan dengan ultrasosnografi yaitu dengan melihat 2 atrium
dan 2 ventrikel dengan ketepatan 30% (Fadlun dan Feryanto, 2012: 108).

Hal-hal yang harus dilakukan seorang ibu hamil kembar selama kehamilan
adalah sebagai berikut.

1) Pasien harus meninggalkan pekerjaan di luar rumah mulai umur 24 minggu.


Ia memerlukan waktu istirahat lebih banyak.
2) Bepergian dibatasi karena kemungkinan persalinan lebih dini besar
3) Dianggap bahwa salah satu penyebab persalinan prematur adalah
ketidakmampuan serviks menahan kehamilan yang membesar.
4) Kunjungan prenatal lebih sering sehingga terjadinya taksomia dapat
diketahui seawal mungkin.
5) Anemia yang terjadi pada kebanyakan pasien harus dapat diobati cara
intensif (Oxorn dan William, 2010: 268).

b. Saat persalinan

Persalinan harus dilakukan di rumah sakit. Dapat dilakukan induksi


persalinan apabila ada hipertensi atau pertumbuhan janin terhambat. Waspadai
timbulnya perdarahan antepartum. Sebaiknya dipasang infus pada saat
mulainya partus dan diperiksa golongan darah. Lakukan pemantauan dengan
kardiografi pada persalinan per vaginam. Antibiotik ampisilin 2 g/iv diberikan
tiap 6 jam, jika ada persalinan preterm. Pada kembar 3, dianjurkan untuk
melakukan persalinan dengan SC untuk mencegah asfiksia dan kematian

6
perinatal (Fadlun dan Feryanto, 2013: 109). Pada umumnya persalinan hamil
kembar dibagi menjadi 3 kelompok sesuai dengan presentasi janin.

1) Janin pertama dan kedua presentasi kepala. Apabila presentasinya


kepalakepala, maka dilahirkan per vaginam, waaupun berat janinnya
kurang dari 1500 g.
2) Janin pertama presentasi kepala, janin kedua bukan kepala. Masih ada
silang pendapat, ada yang menganjurkan SC untuk mengurangi morbiditas
dan mortalitas, tetapi ada yang tidak ada bedanya antara persalinan per
vaginam dan SC. Akan tetapi hati-hati penilaian ada presentasi bokong, 38
harus disingkirkan adanya disproporsi sefalo-pelvik, dan janin besar lebih
dari 3.500 gram.
3) Janin pertama bukan presntasi kepala. Apabila janin pertama bukan kepala
dianjrukan SC. Hal ini untuk menghindari adanya interlocking (Fadlun dan
Feryanto, 2013: 109-110)

7
BAB III
PEMBAHASAN

ASUHAN KEBIDANAN KEGAWATDARURATAN MATERNAL


NEONATAL

PADA IBU HAMIL (Ny. Y G2P1A0 Umur 26 Tahun Hamil 32 Minggu)


DENGAN GEMELI SELECTIVE IUGR DAN PEMATANGAN PARU DI
RSAB HARAPAN KITA

Tanggal pengkajian : 14 September 2022


Jam : 09.45 WIB
Tempat Pengkajian : IGD RSAB Harapan Kita
Nama Mahasiswa : Velsi Rafika Findaya
NIM : 2015301035

DATA SUBYEKTIF
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama : Ny. Y
Umur : 26 Tahun
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Sunda / Indonesia
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Guru
Alamat : Pesona Wibawa
No Telp : 089560995993

b. Identitas Penanggung Jawab/Suami/keluarga


Nama : Tn. S
Umur : 28 Tahun
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa / Indonesia
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Alamat : Pesona Wibawa
No Telp : 0895360995993

2. Alasan datang ke klinik : Ibu datang dengan keluhan pusing dan lemas
Keluhan Utama : Janin gemelly selective IUGR, Pematangan paru
dan rencana SC

3. Riwayat Kesehatan
a. Riyawat Kesehatan Dahulu
1). Jantung : Tidak ada
2). Asma : Tidak ada

8
3). Tubercolusis : Tidak ada
4). Ginjal : Tidak ada
5). Diabetes Militus : Tidak ada
6). Malaria : Tidak ada
7). HIV/AIDS : Tidak ada

b. Riwayat Kesehatan Sekarang


1) Jantung : Tidak ada
2) Hipertensi : Tidak ada
3) Tubecolusis : Tidak ada
4) Ginjal : Tidak ada
5) Diabetes Militus : Tidak ada
6) Malaria : Tidak ada
7) HIV/AIDS : Tidak ada

c. Riwayat Kesehatan Keluarga


1) Jantung : Tidak ada
2) Asma : Tidak ada
3) Hipertensi : Tidak ada
4) Tubecolusis : Tidak ada
5) Ginjal : Tidak ada
6) Diabetes Militus : Tidak ada
7) Malaria : Tidak ada
8) HIV/AIDS : Tidak ada
9) Kembar : Ada

4. Riwayat Perkawinan
Perkawinan ke : l (satu)
Usia Saat kawin : 23 Tahun
Lama Perkawinan : 1 Tahun 2 Bulan

5. Riwayat Obstetri
a. Riwayat Menstruasi
Mcnarche : 12 Tahun
Siklus : 28 Hari
Lama : 7 Hari
Banyaknya darah : 3- 4 kali Ganti Pembalut
Disminore : Tidak ada
Konsistensi : cair

9
Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas Yang lalu : G : 1 P : 0 A: 0
Tahun Tempat Jenis Anak Keadaan Penyulit
No. UK
Partus Partus Partus BB/PB/JK Lahir Nifas
Hamil
l.
sekarang!

2.

b. Riwayat Kehamilan
1). HPHT : 25 Juni 2021
2). HPL : 3 September 2022
3). Periksa sebelumnya di RSAB Harapan Kita 1 kali pada Trimester
pertama
4). Keluhan pada
Trimester I : Mual dan Muntah
Trimester II
Trimester III
6) Kontrasepsi yangdigunakan : Kondom
7) Pergerakan sudah terasa, pergerakan anak 24 jam terakhir

Pola Kebutuhan Sehari-hari


a. Pola Nutrisi
Jenis yang dikonsuinsi : Nasi, Sayur, Daging, Ikan, Gorengan
Frekuensi : 3-4 kali schari (pagi-siang-sore)
Porsi Makan : 1 -2 piring
Pantangan : Tidak ada

b. Pola Eliminasi BAB


Frekuensi : 1 kali Sehari
Warna : Kuning Kecoklatan
Masalah : Tidak Ada
BAK
Frekuensi : 5-6 Kali Sehari
Warna : Kuning Jernih
Masalah : Tidak Ada

c. Pola Aktivitas Perkerjaan : Ibu melakukan pekerjaan rumah seperti


menyapu, masak, cuci piring dan baju

d. Pola Istirahat
Siang Hari : 2-3 Jam
Malam hari : 7-9 Jam
Masalah : Tidak Ada

10
e. Personal Hygiene : Ibu mengganti pakaian dalam setiap 3x sehari
atau setiap merasa lembab
f. Pola Seksual : 2-3 kali dalam seminggu

7. Psikososial Spiritual
Ibu mengggunakan alat Kontrasepsi kb 3 bulan, suami mengijinkan dan ibu
merasa cemas dengan peningkatan berat badan yang dialami dan ibu merasa
tidak nyaman dengan keadaannya

DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. Tanda-tanda vital
Tekanan Darah : 117 / 67 mmHg
Nadi : 78 x/menit
Pernafasan :18 x/menit
Suhu : 36,6 oC
Saturasi O : 96 %
BB : 60 kg

1 Pemeriksaan Fisik/Status Prcsent


a. Kepala : Normal, tidak rontok, berwana hitam
b. Muka : Normal, tidak ada oedema atau cloesma
c. Mata
• Oedema : Tidak ada
• Conjungtiva : Tidak Anemik berwarna merah muda tidak pucat
• Sclera : Tidak Ikterik
d. Hidung : Normal, lubang hidung simetris, bersih dan tidak
ada pengeluaran cairan maupun polip
e. Telinga : Normal, simetris, bersih, tidak ada kotoran
f. Mulut : Normal, Simetris, bibir tidak kering, mukosa
berwarna merah muda, lidah bersih
g. Leher : Normal, Tidak ada pembengkakan pada kelenjar
h. Dada : Normal, jantung berbunyi lup dup

i. Abdomen
- Bentuk Perut : Bulat
- Oedema : Tidak Ada
- Acites : Tidak Ada
- Bekas Luka : Tidak Ada
- Pembesaran Perut : Sesuai dengan usia kehamilan

j. Genetalia

11
- Varisces : Tidak Ada
- Luka : Tidak Ada
- Kemerahan : Tidak Ada
- Nyeri : Tidak Ada

k. Ekstremitas
• Oedema tangan dan jari :Tidak Ada
• Oedema Tibis, Kski : Tidak Ada
• Betts merah / lembek / keras : Tidak Ada
• Varises tungkai : Tidak ada
Reflex Patella : Kanan : Patella (+)
Kiri : Patella (+)

2. Pemeriksaan Khusus / Status


a. Inspeksi
Payudara : Normal, Tidak ada retraksi
Abdomen : Normal
Genetalia : Normal
b. Palpasi
Payudara : Tidak ada benjolan
Abdomen : Tidak dilakukan
Tinggi Fundus Uteri : 28 cm
Tafsiran Berat Janin : 1 : 1,7 kg, 2 : 1,6 kg
c. Auskultasi DJJ :Janin 1: 140x/menit dan Janin 2:
138x/menit
d. Perkusi
VT (bila ada indikasi): Tidak dilakukan

3. Pemeriksaan Penunjang
HB : 11,6 g/dL
Thiombocyte :-
Golongan Darah :A
Hepatitis : Tidak dilakukan
Malaria : Tidak dilakukan
HIV : Tidak dilakukan
Protein Urin :-
Glukosa Darah : 160 mg/Dl (Normal)
SARS-CoV-2 :-

12
ASSESMENT
Ibu : G1 P0 AO , umur 26 tahun, hamil 32 minggu dengan Gemelly, selective
IUGR.
Janin : Janin Hidup Intra uteri, Letak 2 bagian memeanjang presentasi kepala
puka, konvergen
Data Dasar
1. HPHT : 28 Juni 2021
HPL : 5 September 2022
2. Pemeriksaan abdomen: DJJ Janin 1=140 x/menit, Janin 2=138 x/menit, USG
dengan hasil janin kembar.
Masalah : Gemelly, selective IUGR, Pematangan paru dan rencana SC
Kebutuhan :
1. Perbaikan kondisi ibu yang cemas
2. Support mental
3. Atasi masalah
4. Pasang O2 jika dibutuhkan

PLANNING
Penatalaksanaan Mandiri :
1. Melakukan observasi keadaan umum ibu termasuk tanda tanda vital ibu
TD: 117/67 mmHg
N: 78 x/menit
Pernafasan: 18 x/menit
Suhu: 36,6 oC
3. Jelaskan kepada ibu tentang kadaannya saat ini
4. Pemberian dukungan moral
5. Beritahu keluarga untuk tidakan yang akan dilakukan
6. Setelah kegawatdaruratan ditangani di IGD pasien di rawat di ruang VK untuk
observasi selanjutnya

13
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan kasus diatas maka dapat simpulkan bahwa kasus yang terjadi pada Ny. Y
adalah Ny.Y G2P1A0 Umur 26 Tahun Hamil 32 Minggu Gemelly selective
IUGR, Pematangan paru dan rencana SC didapatkan TTV: TD: 117/67 mmHg
N: 78 x/menit, Pernafasan: 18 x/menit, Suhu: 36,6 oC. DJJ Janin 1 : 136x/menit
DJJ Janin 2 137x/menit, USG dengan hasil janin kembar.

B. Saran
1. Bagi RSAB Harapan Kita

Diharapkan dapat terus memberikan keseimpatan bagi mahasiswa


untuk melakukan asistensi pada setiap tindakan yang dilakukan,
sehingga dapat menambah pengetahuan dan keterampilan praktik
mahasiswa dalam melakukan asuhan kebidanan
2. Bagi Poltekes Prodi STR Kebidanan Tanjungkarang,

a. Sebagai sarana menambah referensi bacaan mahasiswa dan


evaluasi pembelajaran pratikum di lapangan
b. Diharapkan dapat menjadi fasilitator bagi mahasiswa untuk bertukar
ilmu dan keterampilan yang sudah dikuasai.
c. Diharapkan kegiatan ini dapat terns terlaksana supaya dapat menambah
pengalaman dan menjadi sarana pembelajaran bagi mahasiswa

14
DAFTAR PUSTAKA

Cuningham, FG., et al, 2013. Obstetri Williams. Jakarta: EGC.

Dewi, dkk. 2011. Asuhan kehamilan untuk kebidanan. Jakarta: Salemba medika.
Dewi. 2012. Asuhan Kebidanan pada Neonatus, Jakarta : Salemba Medika.

Depkes RI. 2012. Riset Kesehatan Dasar Tahun 2012. Penelitian dan
Pengembangan

Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo. 2015. Profil Kesehatan


KabupatenPonorogo.
Ponorogo: Dinkes Kabupaten Ponorog

15

Anda mungkin juga menyukai