Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEBIDANAN NEONATUS FISIOLOGIS

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARTAPURA TIMUR

TAHUN 2021

Disusun untuk memenuhi tugas Praktik Klinik Kebidanan III

Dosen Pembimbing : Rafidah, S.Si.T., M.Kes

OLEH

NAMA : RIZKA AULIA

NIM : P07124118235

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN

JURUSAN KEBIDANAN PROGRAM

DIPLOMA TIGA KEBIDANAN

TAHUN 2021
LEMBAR PENGESAHAN

Telah disetujui dan diterima pengambilan kasus Dokumentasi Asuhan Kebidanan


Neonatus Pada Bayi R di Wilayah Puskesmas Martapura Timur Tahun 2021
Nama Orang tua : Ny.N

Umur : 34 tahun

Alamat : Jalan Kenanga RT.01 Indrasari

Lembar persetujuan ini dibuat untuk memenuhi tugas pembuatan Asuhan


Kebidanan Mata Kuliah Praktik Klinik Kebidanan III bagi mahasiswa Poltekkes
Kemenkes Banjarmasin Jurusan Kebidanan Diploma III Jalur Umum Semester VI

Banjarbaru, Mei 2021

Menyetujui,

Pembimbing Praktik Kebidanan III Mahasiswa,

Rafidah, S.Si.T., M.Kes Rizka Aulia


NIP. 197403041993022001 NIM. P07124228235

ii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil ‘alamin puji syukur kehadirat Allah Subhanahuwata’ala


Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang atas limpahan rahmat, taufik, dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan “Asuhan Kebidanan Neonatus
Fisiologis di Wilayah Puskesmas Martapura Timur Tahun 2021”.

Dalam proses menyelesaikan tugas ini penulis mengucapkan terima kasih kepada
banyak pihak yang telah memberikan bantuan berupa ilmu, saran, waktu dan
tenaga. Penulis menyadari bahwa tugas Asuhan Kebidanan ini masih jauh dari
sempurna, maka penulis mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif untuk
menunjang penyempurnaan selanjutnya.

Akhirnya hanya kepada Allah Subhanahuwata’ala kita kembalikan semua urusan


dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi
penulis.

Banjarbaru, Mei 2021

Penulis

DAFTAR ISI

iii
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI............................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................5
A. LATAR BELAKANG...............................................................................5
B. BATASAN MASALAH...........................................................................6
C. TUJUAN...................................................................................................6
D. MANFAAT...............................................................................................7
BAB II KONSEP DASAR.......................................................................................8
A. KONSEP DASAR NEONATUS..............................................................8
1. Pengertian..................................................................................................8
2. Masa Neonatus..........................................................................................8
3. Adaptasi Neonatus.....................................................................................8
4. Kebutuhan Dasar Neonatus.....................................................................10
5. Pemeriksaan Fisik Neonatus...................................................................11
BAB III ASUHAN KEBIDANAN NEONATUS.................................................13
A. ASUHAN KEBIDANAN NEONATUS.................................................13
1. Pengkajian...............................................................................................13
2. Prolog......................................................................................................14
3. Data Subjektif..........................................................................................14
4. Data Objektif...........................................................................................14
5. Analisa.....................................................................................................14
BAB IV..................................................................................................................18
PENUTUP..............................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................18

4
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Neonatus adalah bayi baru lahir yang berusia sampai 28 hari, dimana
terjadi perubahan yang sangat besar dari kehidupan dalam rahim menjadi
diluar rahim. Pada masa ini terjadi penyesuaian fisiologis dan adaptasi dari
kehidupan intrauterine ke ekstrauterin. Kematian neonatal dapat terjadi pada
periode bulan pertama kehidupan luar rahim. Kurang baiknya penanganan
bayi baru lahir sehat menyebabkan kelainan-kelainan yang akan
mengakibatkan cacat seumur hidup bahkan kematian. Hal tersebut merupakan
tantangan dalam dunia kesehatan yang harus dapat diatasi atau paling tidak
memperkecil kemungkinan untuk terjadinya komplikasi.
Kejadian kematian pada neonatal sangat di tentukan oleh kualitas
pelayanan kesehatan yang dipengaruhi oleh perawatan pada saat kehamilan,
persalinan oleh tenaga kesehatan dan perawatan bayi baru lahir. Hal ini dapat
dilihat dari indikator Angka Kematian Neonatus (AKN) menurut WHO tahun
2016 secara global, jumlah kematian neonatal menurun dari 5,1 juta di tahun
1990 menjadi 2,6 juta pada tahun 2016. Penelitian telah menunjukkan bahwa
50% kematian bayi terjadi dalam periode neonatal (bulan pertama kehidupan)
yang mengalami kegawatdaruratan, seperti asfiksi neonatorum, ikterus,
sepsis, tetanus, hipotermi, hipoglikemi, kejang dan perdarahan tali pusat.
Berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun
2012, AKN sebesar 19 per 1000 kelahiran hidup. Hal ini 2 sudah dibawah
capaian nasional dan target MDGs untuk Indonesia pada tahun 2015, AKB
sebesar 23 per 1000 kelahiran hidup.
Melihat adanya risiko kematian yang tinggi dan berbagai komplikasi
pada minggu pertama, maka setiap neonatus harus mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar lebih sering dalam minggu pertama. Langkah ini
dilakukan untuk menemukan secara dini jika terdapat penyakit atau tanda
bahaya pada neonatus sehingga pertolongan dapat segera diberikan.

5
Kunjungan neonatus merupakan salah satu intervensi untuk meningkatkan
derajat kesehatan neonatus dan menurunkan angka kematian neonatus.
Upaya pemerintah untuk menurunkan AKN adalah program Kunjungan
Neonatus (KN) sebanyak 3 kali yaitu : pada usia 6-48 jam setelah lahir
(KN1), 3-7 hari setelah lahir (KN2), dan 8-28 hari setelah lahir (KN3). Dari
uraian yang sudah dibahas maka asuhan neonatal sangat diperlukan untuk
meningkatkan status kesehatan neonatus.

B. BATASAN MASALAH
Batasan masalah Asuhan Kebidanan Neonatus ini adalah asuhan kebidanan
pada bayi baru lahir sejak 6 jam setelah lahir hingga usia 28 hari.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir sesuai dengan standar
pelayanan kebidanan.
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian pada bayi baru lahir sesuai dengan manajemen
Asuhan Kebidanan.
b. Menegakan diagnosa kebidanan sesuai dengan prioritas pada neonatus
sesuai dengan manajemen Asuhan Kebidanan.
c. Melakukan antisipasi masalah yang terjadi pada neonatus sesuai
dengan manajemen Asuhan Kebidanan.
d. Menentukan tindakan segera jika dibutuhkan pada neonatus sesuai
dengan manajemen Asuhan Kebidanan.
e. Merencanakan asuhan kebidanan secara berkelanjutan pada neonatus
sesuai dengan manajemen Asuhan Kebidanan.
f. Melaksanakan rencana asuhan kebidanan secara berkesinambungan
pada neonatus sesuai dengan manajemen Asuhan Kebidanan.
g. Melakukan evaluasi asuhan kebidanan yang telah dilakukan pada
neonatus sesuai dengan manajemen Asuhan Kebidanan.

6
h. Mendokumentasikan asuhan kebidanan yang telah dilakukan pada
neonatus dengan pendekatan manajeman kebidanan Varney

D. MANFAAT
1. Manfaat Teoritis
Mengaplikasikan teori asuhan kebidanan neonatus dalam praktik
pelayanan kebidanan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis
Dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang telah didapatkan dari
institusi secara langsung di lapangan dalam memberikan asuhan
kebidanan pada neonatus.
b. Bagi Lahan Praktik
Dapat dijadikan sebagai acuan untuk dapat mempertahankan mutu
pelayanan terutama dalam memberikan asuhan pelayanan kebidanan
secara komprehensif pada neonatus.
c. Bagi Klien
Klien (neonatus) mendapatkan asuhan kebidanan komprehensif yang
sesuai dengan standar pelayanan kebidanan

7
BAB II

KONSEP DASAR

A. KONSEP DASAR NEONATUS

1. Pengertian
Masa neonatal adalah masa sejak lahir sampai dengan 4
minggu (28 hari) sesudah kelahiran. Neonatus adalah bayi berumur 0
hari sampai dengan usia 1 bulan sesudah lahir. Neonatus dini adalah
bayi berusia 0-7 hari. Neonatus lanjut adalah bayi berusia 7-28 hari
(Muslihatun, 2010, hal.2)

2. Masa Neonatus
Menurut Marmi (2012, hal. 3) Masa neonatal adalah masa
sejak lahir sampai dengan 4 minggu (28 hari) sesudah kelahiran.
a. Neonatus adalah bayi berumur 0 (baru lahir) sampai dengan usia 1
bulan sesudah lahir.
b. Neonatal dini : usia 0 – 7 hari.
c. Neonatus lanjut : usia 7 – 28 hari.

3. Adaptasi Neonatus
Periode neonatal merupakan periode paling kritis dalam fase
pertumbuhan dan perkembangan bayi karena pada periode ini terjadi
transisi dari kehidupan di dalam kandungan ke kehidupan di luar
kandungan yang merupakan perubahan drastic. Proses transisi ini
menuntut perubahan fisiologik ya ng bermakna dan efektif oleh bayi,
guna memastikan kemampuan bertahan hidup (Saputra & Anita 2014b,
hal. 16).
Sondakh.J (2013, hal. 156) menyatakan bahwa adaptasi neonatus
terhadap kehidupan di luar kandungan adalah :

8
a. Adaptasi Ginjal
Laju filtrasi glomerulus relative rendah pada saat lahir
disebabkan oleh tidak adekuatnya area permukaan kapiler
glomerulus. Penurunan kemampuan untuk mengsekresikan obat-
obatan dan kehilangan cairan yang berlebihan mengakibatkan
asidosis dan ketidakseimbangan cairan.
Sebagian besar bayi baru lahir berkemih dalam 24 jam pertama,
setelah itu mereka berkemih 5 -20 kali dalam 24 jam. Urine dapat
keruh karena lendir dan garam asam urat; noda kemerahan (debu
batu bata) dapat diamati pada popok karena Kristal asam urat.
b. Adaptasi Hati
Selama periode neonatus, hati memproduksi zat yang esensial
untuk pembentukan darah. Penyimpanan zat besi ibu cukup
memadai bagi bayi sampai 5 bulan kehidupan ekstrauterin; pada
saat ini bayi baru lahir rentan terhadap defesiensi zat besi.
Hati juga mengontrol jumlah bilirubin tak terkonjugasi yang
bersirkulasi, pigmen berasal dari hemoglobin dan dilepaskan
bersamaan dengan pemecahan sel-sel darah merah. Bilirubin tak
terkonjugasi dapat meningkatkan sistem vascular dan menembus
jaringan ekstra vascular lainnya (misalnya: kulit, sklera, dan,
membrane mukosa oral) mengakibatkan warna kuning yang
disebut jaundice atau icterus.
c. Adaptasi Imun
Pada neonatus tidak terdapat sel plasma pada sumsum tulang,
lamina propia ilium serta apendiks.plasenta merupakan sawar
sehingga fetus bebas dari antigen dan stress imunologis. Pada bayi
baru lahir hanya terdapat gama globulin G, sehingga
immunoglobulin dari ibu dapat melalui plasenta karena berat
molukulnya kecil. tetapi bila ada infeksi yang dapat melalui
plasenta (toksoplasma, lues, herpes simpleks dan lain-lain), reaksi
imunologis dapat terjadi dengan pembentukkan sel plasma dan anti
gama A,G, dan M.

9
d. Metabolisme
Luas permukaan tubuh neonatus, relative lebih luas dari tubuh
orang dewasa sehingga metabolism basal per kg BB akan lebih
besar. Bayi baru lahir harus menyesuaikan diri dengan lingkungan
baru sehingga energy diperoleh dari metabolism karbohidrat.
Pada jam-jam pertama energi didaptkan dari perubahan
karbohidrat. Pada hari ke dua, energi berasal dari pembakaran
lemak. setelah mendapatkan susu kurang lebih pada hari ke enam,
pemenuhan kebutuhan energi bayi 60% di dapatkan dari lemak dan
40 % didapatkan dari karbohidrat (Muslihatun, 2010, hal.14).

4. Kebutuhan Dasar Neonatus


Muslihatun (2010, hal. 39) menyatakan bahwa kebutuhaan dasar
neonatus sebagai berikut :
a. Nutrisi
Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan yang terbaik bagi bayi.
ASI diketahui mengandung zat gizi yang paling sesuai untuk
pertumbuhan dan perkembanagan bayi, baik kualitas maupun
kuantitasnya. Berikan ASI sesering mungkin sesuai dengan
keinginan ibu (jika payudara sudah penuh) atau sesuai kebutuhan
bayi, yaitu setiap 2-3 jam (paling sedikit setiap 4 jam), bergantian
antara payudara kiri dan kanan. Berikan ASI saja (ASI ekslusif)
sampai bayi berusia 6 bulan.
b. Tidur
Memasuki bulan pertama kehidupan bayi,bayi baru lahir
menghabiskan waktunya untuk tidur. Macam tidur bayi adalah
tidur aktif atau tidur ringan dan tidur lelap. Pada siang hari hanya
15% waktu digunakan bayi dalam keadaan terjaga, yaitu untuk
meaangis, gerakan motorik, sadar dan mengantuk. Sisa waktu yang
85% lainnya digunakan bayi untuk tidur.

10
c. Kebersihan kulit
Kulit bayi masih sangat sensitive terhadap
kemungkinanterjadinya infeksi. Untuk mencegah terjadinya infeksi
pada kulit bayi, keutuhan kulit harus senantiasa dijaga. Verniks
kaseosa bermanfaat untuk melindungi kulit bayi, sehingga janagn
dibersihkan pada saat memandikan bayi. Untuk menjaga
kebersihan kulit bayi, arus memastikan semua pakaian, handuk,
selimut dan kain yang digunakan untuk bayi selalu bersih dan
kering.
d. Perawatan tali pusat
Perawatan tali pusat yang benar pada bayi adalah dengan tidak
membubuhkan apapun pada pusar bayi, menjaga pusar bayi agar
tetap kering. Punting bayi akan segera lepas pada minggu pertama.

5. Pemeriksaan Fisik Neonatus


Menurut Sondakh (2013, hal 160) pemeriksaan fisik bayi baru
lahir, meliputi :
a. Kepala  pemeriksaan terhadap ukuran, bentuk, sutura
menutup/melebar, adanya caput succedaneum, cepal hematoma,
kraniotabes, dan sebagainya.
b. Mata  pemeriksaan terhadap perdarahan, subkonjungtiva, tanda-
tanda infeksi (pus).
c. Hidung dan mulut  pemeriksaan terhadap labio skisis,
labiopalatoskisis, dan refleks isap (dinilai dengan mengamati bayi
saat menyusu).
d. Telinga  pemeriksaan terhadap Preaurical tog, kelainan
daun/bentuk telinga.
e. Leher  pemeriksaan terhadap hematom sternocleidomastoideus,
ductus thyroglossalis, higroma colli.
f. Dada  pemeriksaan terhadap bentuk, pembesaran buah dada,
pernapasan, retraksi intercostal, subcostal sifoid, merintih,

11
pernapasan cuping hidung, serta bunyi paru-paru (sonor, vesicular,
bronkial, dan lain-lain)
g. Jantung  pemeriksaan terhadap pulsasi, frekuensi bunyi jantung,
kelainan bunyi jantung.
h. Abdomen  pemeriksaan terhadap membuncit (pembesaran hati,
limpa, tumor, aster), scaphoid (kemungkinan bayi menderita
diafragmatika/atresia esophagus tanpa fistula).
i. Tali pusat  pemeriksaan terhadap perdarahan, jumlah darah pada
pusatm, warna dan besar tali pusat, hernia di tali pusat atau
diselangkangan.
j. Alat kelamin  pemeriksaan terhadap testis apakah dalam
skrotum, penis berlubang pada ujung (pada bayi laki-laki), vagina
berlubang apakah labia mayora menutupi labia minora (pada bayi
perempuan).
k. Lain-lain  mekonium harus keluar dalam 24 jam sesudah lahir,
bila tidak harus waspada terhadap atresia ani atau obstruksi usus.
Selain itu, urine juga harus keluar dalam 24 jam. Kadang
pengeluaran urin tidak diketahui karena pada saat bayi lahir, urin
keluar bercampur dengan air ketuban. Bila urin tidak keluar dalam
24 jam, maka harus diperhatikan kemungkinan adanya obstruksi
saluran kemih.

12
BAB III

ASUHAN KEBIDANAN NEONATUS

A. ASUHAN KEBIDANAN NEONATUS

1. Pengkajian
Hari/Tanggal : Minggu, 17 Januari 2021
Pukul : 15.30 WITA

Tabel 3.1 Identitas Bayi

Nama : By. R
Tanggal/jam lahir : 17-01-2021/09.20 WITA
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 0 bulan
Anak ke- : Tiga

Tabel 3.2 Identitas Orang Tua

Isteri Suami
Nama Ny N Tn T
Umur 34 th 45 th
Suku/Bangsa Banjar/Indonesia Banjar/Indonesia
Agama Islam Islam
Pendidikan SMP Perguruan Tinggi
Pekerjaan IRT Sopir
Alamat Jl Kenanga RT.01 Indrasari

2. Prolog
Bayi lahir pukul 09.20 WITA. Bayi lahir spontan belakang
kepala, segera menangis, bernafas spontan, gerakan aktif, kulit
kemerahan, jenis kelamin perempuan, tali pusat segar, berat badan
lahir 3000 gram, panjang badan 50 cm, Lingkar kepala 33 cm, Lingkar
dada 33 cm, anus berlubang, vagina berlubang dan tidak ada kelainan

13
kongenital. APGAR Skor 8,9,10. Bayi sudah diberikan Vit.K, salep mata
dan imunisasi Hb0.

3. Data Subjektif
Ibu mengatakan bayinya menyusu dan bergerak aktif, BAK (+) sebanyak
2x, BAB (+) sebanyak 1x mekonium lembek hitam kehijaun.

4. Data Objektif
Keadaan umum baik, menangis kuat , kulit kemerahan, gerakan
aktif, reflek menghisap (rooting) baik, reflek morro baik, reflek sucking
baik, reflek menggengam (grasping) sudah baik, nadi 138 x/menit,
repirasi 43 x/menit, suhu 36,6ºC. Sklera tidak ikterik, tidak terdapat
kelainan kongenital seperti labiopalatoskizis, atresia esophagus,
atresia ani, dan polidaktil. Tali pusat tampak segar dan tidak ada
perdarahan.

5. Analisa
Neonatus 6 jam fisiologis.

6. Pentalaksanaan
a. Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa bayi dalam
keadaan sehat.
b. Mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi.
c. Memberitahu ibu bahwa bayi harus selalu diberi kehangatan dengan
cara menyelimuti atau membedong bayi agar tidak kehilangan panas.
d. Memberitahukan kepada ibu untuk menyusui sesuai keinginan bayi
(on demand) pada kedua payudara secara bergantian, Jika sudah 2
jam bayi tidur, ibu dapat membangunkan bayi untuk diberikan ASI
dan memberikan ASI secara ekslusif sampai umur bayi 6 bulan.
e. Mengajari ibu untuk menyendawakan bayinya setelah diberikan ASI
dengan cara menepuk punggung bayi secara perlahan.
f. Memberitahukan ibu agar bayi tetap bersih dan hangat dengan
sesegera mungkin mengganti pakaian bayi apabila basah dan kotor
dan menyelimuti bayi agar tidak kehilangan panas.

14
g. Memberitahukan kepada ibu dan keluarga bahwa tidak diperbolehkan
membubuhkan atau mengoleskan ramuan pada tali pusat.

Tabel 3.3 Catatan Perkembangan Neonatus

No Hari / Tanggal Catatan Perkembangan


1 Jumat Subjekti
22 Januari 2021 f
16.00 WITA Ibu mengatakan bayinya menyusu kuat, bayi
(KN-2) bergerak aktif, selalu diberikan ASI dan bayi
sudah BAK dan BAB.

Objekti
f
Keadaan umum baik, menangis kuat, N
140x/m, R 48 x/menit, S 36,8°C, BB 3.000 gram,
reflex isap kuat, bayi tidak ikterik, tali pusat telah
lepas dengan sendirinya pada hari ke-5.

Analisa
Neonatus umur 6 hari
Penatalaksanaa
n
1. Mencuci tangan sebelum dan sesudah
kontak dengan bayi.
2. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa
keadaan bayinya sehat.
3. Menanyakan kepada ibu apakah ada
penyulit atau masalah selama merawat dan
menyusui bayinya. Ibu mengatakan tidak
ada karena dibantu oleh kerluarganya.
4. Mengingatkan ibu untuk selalu menjaga

15
kebersihan bayinya mengganti popok atau
pakaian jika kotor atau basah.
5. Mengingatkan ibu untuk tetap
menyusukan bayinya tiap 2 jam sekali
atau sesuai keinginan bayi (on demand)
dan memberikan ASI ekslusif selama 6
bulan.
6. Menganjurkan kepada ibu untuk menjemur
bayinya pada pagi antara pukul 07.00 –
09.00 selama 15 menit untuk mencegah
kulit kuning pada bayi.
7. Menjelaskan kepada ibu tentang tanda-tanda
bahaya pada bayi baru lahir:
a. Tubuh bayi panas hingga ≥37,50C.
b. Kulit bayi berwarna kuning, jika
terjadi dalam hari pertama atau kurang
dari 24 jam.
c. Bayi tidak mau menyusu atau
memuntahkan semua yang diminum.
d. Bayi kejang, sesak napas, dan merintih.
e. Keluar nanah yang banyak pada mata
f. Bergerak jika hanya dirangsang.
Memberitahukan jika ibu menemukan
tanda bahaya maka harus segera
mehubungi bidan atau datang ke
puskesmas.
8. Membuat kesepakatan dengan ibu untuk
kunjungan berikutnya pada tanggal 31
Januari 2021. Ibu mengerti.

2 Minggu Subjektif
31 Januari 2021 Ibu mengatakan bayinya menyusu kuat, bayi

16
08.00 WITA bergerak aktif, selalu diberikan ASI dan bayi
(KN-3) sudah BAK dan BAB.

Objektif
Keadaan umum baik, nadi 137x/menit, pernafasan
48 x/menit, suhu 36,5°C, BB: 3400 gram, tidak
tampak ikterik pada tubuh bayi.
Analisa
Neonatus umur 15 hari

Penatalaksanaan
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa
keadaan bayinya sehat.
2. Memberitahu ibu mengenai imunisasi dasar
pada bayi, yaitu: HB0, BCG, DPT, POLIO,
dan jadwal pemberian imunisasi:
a. Hepatitis B : 0 – 7 hari
b. BCG : usia 1 bulan
c. DPT : usia 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan
d. Polio : usia 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan, 4
bulan
e. Campak : 9 bulan
3. Menginformasikan kepada ibu imunisasi
yang harus didapatkan bayi selanjutnya
adalah BCG dan Polio 1 dan ibu bisa
membawa bayinya nanti pada usia 1 bulan
ke puskesmas atau PMB.
4. Menganjurkan ibu untuk membawa bayinya
ke puskesmas secara rutin untuk memantau
tumbuh kembang bayi setiap bulannya

17
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Asuhan Kebidanan Neonatus telah dilakukan dan berlangsung
fisiologis. Kunjungan neonatus pada bayi Ny. N meliputi KN-1, KN-2,
dan KN-3 yaitu pada 6 jam, 6 hari, dan 2 minggu. Keadaan Bayi normal
dan sehat.

B. SARAN
Kepada klien dan masyarakat diharapkan lebih terbuka sehingga
segala permasalahan yang ada dapat segera teratasi dengan baik. Mengenal
tanda-tanda abnormal sehingga apabila bayi mengalami hal tersebut akan
segera datang ke pelayanan kesehatan untuk mendapatkan tindakan segera.

Kepada mahasiswa diharapkan untuk dapat memperbaiki dan


mempertahankan asuhan berkesinambungan pada neonatus agar setiap
pasien terlayani sesuai dengan asuhan standar dan kebijakan yang ada.

18
DAFTAR PUSTAKA

Muslihatun, WN.2010.Asuhan Neonatus, Bayi, dan Balita.Fitramaya.Yogyakarta.

http://perpustakaan.poltekkes-malang.ac.id

http://repository.poltekkes-kdi.ac.id/

19

Anda mungkin juga menyukai