Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN KOMPREHENSIF

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS DALAM KONTEKS CONTINUITY


OF CARE (COC) PADA NY. “E” G2P1A0 HAMIL 36 MINGGU
DI TPMB RABIAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2023

OLEH
ADE DWI YUNITA
NIM PO.71.24.4.22.001

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN PROGRAM PROFESI


JURUSAN KEBIDANAN POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG
TAHUN 2022
HALAMAN PENGESAHAN

“ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS DALAM KONTEKS


CONTINUITY OF CARE (COC) PADA NY. “E” G2P1A0
HAMIL 36 MINGGU DI TPMB RABIAH
KOTA PALEMBANG TAHUN 2023”

Disusun Oleh:

Ade Dwi Yunita


NIM PO.71.24. 4.22.001

Menyetujui,

Pembimbing Lahan Praktik Pembimbing Institusi

Sari Wahyuni, SST., M.Keb Rabiah, A.Md.Keb


NIP. 198502252008122002 NIP. 197306031993012001

Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Bidan

Elita Vasra, SST, M.Keb

ii
NIP. 197305191993012001

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan
Komprehensif terkait Asuhan Kebidanan Holistik Komunitas Dalam Konteks
Continuity of Care (COC) . Penulisan Laporan komprehensif ini dilakukan
dalam rangka memenuhi tugas praktik Asuhan Kebidanan Holistik
Komunitas Dalam Konteks Continuity of Care (COC) Program Pendidikan
Profesi Bidan Poltekkes Kemenkes Palembang. Laporan ini terwujud atas
bimbingan, pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak yang tidak bisa
penulis sebutkan satu persatu. Pada kesempatan ini kami juga
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. Muhammad Taswin, APT, MM, M.Kes selaku Direktur
Poltekkes Kemenkes Palembang,
2. Ibu Nesi Novita, S.SiT, M.Kes selaku Ketua Jurusan Kebidanan Poltekkes
Kemenkes Palembang
3. Ibu Elita Vasra, SST, M.Keb selaku Ketua Prodi Profesi Bidan Jurusan
Kebidanan Poltekkes Kemenkes Palembang
4. Ibu Sari Wahyuni, SST.,M.Keb selaku pembimbing institusi
5. Ibu Rabiah, AM.Keb selaku pembimbing lahan praktik.
6. Semua pihak yang telah membantu pada penyusunan laporan ini
yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.
Akhir kata, Penulis menyadari masih banyak kekurangan
pada penulisan laporan komprehensif ini, sehingga masukan
membangun kami harapkan untuk kesempurnaan laporan ini.

Palembang, Mei 2023

iii
SINOPSIS

Continuity of care merupakan merupakan asuhan secara berkesinambungan dari


hamil sampai dengan keluarga berencana, sebagai usaha penurunan AKI dan AKB.
Kematian ibu dan bayi merupakan ukuran terpenting dalam nilai indikator keberhasilan
pelayanan kesehatan di Indonesia, namun pada kenyataannya ada juga persalinan yang
mengalami komplikasi sehingga mengakibatkan kematian pada ibu dan bayi.
Asuhan kebidanan pada laporan ini dilakukan Ny. E usia 22 tahun di TPMB
Rabiah Kota Palembang Tahun 2023. Pada kasus Ny. E dilakukan pemeriksaan
kehamilan sebanyak 8 kali selama kehamilan. Menurut Kemenkes pelayanan ANC pada
kehamilan normal minimal 6 kali dengan 2 kali di trimester I, 1 kali di trimester II, dan 3
kali di trimester III. Pada kasus ny.E terdapat ketidaknyamanan pada saat pemeriksaan
kehamilan ke-7, ibu mempunyai keluhan gangguan tidur yaitu durasi tidur yang pendek
dan kualitas tidur buruk pada malam hari, kemudian dilakukan pengkajian mendalam
menggunakan kuesioner kualitas tidur Pitssburgh Sleep Quality Index (PSQI) dengan
hasil ukur buruk (>5) dimana total semua komponen Ny.E berjumlah 13, dilakukan
intervensi dengan terapi non farmakologi menggunakan aromaterapi lavender sebanyak 5
tetes pada tisu dan diletakkan di bantal ibu sebelum tidur, terapi dilakukan secara
berulang dan terus menerus selama 17 hari, kemudian di evaluasi pada saat pemeriksaan
kehamilan ke-8, hasil yang didapat bahwa pemberian aromaterapi lavender efektif
meningkatkan kualitas tidur ibu hamil trimester III dibuktikan dengan kuesioner kualitas
tidur Pitssburgh Sleep Quality Index (PSQI) dengan hasil ukur baik (<5) dimana total
semua komponen Ny.E berjumlah 3.
Asuhan kebidanan pada persalinan Ibu datang ke PMB Rabiah pada 19 November
2022 pukul 04.10 WIB dengan tanda-tanda persalinan, dilakukan pengkajian dan
pemeriksaan ibu dalam persalinan kala I fase aktif (pembukaan 9 cm). Bidan
mengajarkan kepada ibu untuk melakukan teknik relaksasi dengan cara menarik nafas
panjang melalui hidung dan dihembuskan di mulut yang dapat mengurangi nyeri saat ada
kontraksi serta mengikutsertakan suami dalam proses persalinan. Pada tanggal 19
November 2022 pukul 04.40 WIB pembukaan serviks lengkap dan ibu dipimpin
persalinan. Ibu dipimpin persalinan selama 18 menit dan bayi lahir spontan dengan berat
lahir 2.700 gram, panjang badan 46 cm. Keadaan umum ibu dan bayi baik. Setelah bayi
lahir, plasenta kemudian lahir ±10 menit setelahnya dan bidan melakukan pemeriksaan

iv
kelengkapan plasenta, setelah plasenta diperiksa kelengkapannya dan lengkap, bidan
melakukan masase uterus pada fundus teraba keras. Kemudian dilakukan pengecekan
laserasi dan tidak ada laserasi pada jalan lahir. Pemantauan kala I-IV dan bayi baru lahir
dilakukan dengan menggunakan partograf. Selanjutnya dilakukan asuhan atau kunjungan
pada neonatus sebanyak 3 kali. Sesuai dengan peraturan Kemenkes yang mengatakan
bahwa kunjungan neonatal idealnya dilakukan 3 kali yaitu pada umur 6-48 jam,umur 3-7
hari,dan umur 8- 28 hari. (Kemenkes RI, 2019).
Asuhan nifas juga sudah dilakukan sebanyak 4 kali yaitu nifas 6 jam, nifas 6 hari,
nifas 2 minggu dan nifas 6 minggu sesuai dengan pedoman Kemenkes RI, 2020, selama
masa nifas, minimal dilakukan 4 kali kunjungan yaitu kunjungan pertama pada 6 jam – 2
hari postpartum, kunjungan kedua pada 3 – 7 hari postpartum, kunjungan ketiga pada 8 -
28 hari postpartum, dan kunjungan keempat pada 29 - 42 hari postpartum. Pada asuhan
nifas 6 jam, ibu berkeinginan agar ASI nya selalu banyak kemudian bidan melakukan
hypnobreastfeeding agar produksi ASI ibu semakin banyak kemudian dilakukan evaluasi
pada saat kunjungan nifas ke-2 (6hari) dan ibu mengatakan ASI nya banyak bahkan bisa
menyimpan ASIP pada kulkas, hal ini dibuktikan dengan berat badan bayinya yang selalu
bertambah saat dilakukan kunjungan nifas dan neonatus.
Keseluruhan intervensi dapat diterapkan karena memiliki pengaruh yang lebih
signifikan dan mudah untuk dilakukan., seperti penggunaan aromaterapi lavender pada
ibu hamil untuk meningkatkan kualitas tidurnya. Pemberian hypnobreastfeeding pada ibu
yang berkeinginan ASI nya lancar dan banyak

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL....................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................1
B. Tujuan...............................................................................................3
C. Ruang Lingkup.................................................................................4
D. Manfaat.............................................................................................4
BAB II KAJIAN KASUS DAN TEORI................................................................6
A. Kajian Masalah Kasus......................................................................5
B. Kajian Teori......................................................................................6
1. Asuhan Kebidanan Kehamilan..................................................6
2. Asuhan Kebidanan Persalinan.................................................21
3. Asuhan Kebidanan Nifas.........................................................43
4. Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir........................................49
BAB III LAPORAN KASUS................................................................................54
A. Asuhan Kebidanan Kehamilan.......................................................54
B. Asuhan Kebidanan Persalinan........................................................57
C. Asuhan Kebidanan Nifas................................................................60
D. Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir...............................................62
BAB IV PEMBAHASAN....................................................................................103
BAB V PENUTUP..............................................................................................106
A. Kesimpulan...................................................................................106
B. Saran.............................................................................................106
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................108

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penambahan berat badan ibu hamil.......................................................19


Tabel 2.2 Pemberian Imunisasi TT........................................................................23
Tabel 2.3 Tinggi fundus uterus dan berat uterus menurut masa involusi..............51

7
a. tanda-tanda infeksi (pus).
b. Hidung dan mulut : pemeriksaan terhadap laḅio skisis,
laḅio palatoskisis, dan reflesk hisap (dinilai dengan mengamati
ḅayi saat menyusu).
c. Telinga : pemeriksaan terhadap preaurical tog kelainan dan
atau telinga.
d. Leher : pemeriksaan terhadap hematom
sterneocleidomastoideus, ductus thyroglossalis, hyroma colli.
e. Dada : pemeriksaan terhadap bentuk, pembesaran dada,
pernafasan, retraksi intercostal, suḅcostal sifoid, merintih,
pernafasan cuping hidung, serta ḅunyi paru-paru (sonor, vesikular,
ḅronkial, dan lain-lain)
f. Jantung : Pemeriksaan terhadap pulsasi, frekuensi ḅunyi
jantung, kelainan ḅunyi jantung.
g. Adomen : Pemeriksaan terhadap membuncit (pembesaran hati,
limpa, tumor aster), scaphoid (kemungkinan bayi menderita
diagfragmatika/atresia esofagus tanpa fistula).
h. Tali pusat : Pemeriksaan terhadap pendarahan, jumlah darah
pada tali pusat, warna dan besar tali pusat, hernia di tali pusat atau
di selangkangan.
i. Alat kelamin : Pemeriksaan terhadap testis apakah ḅerada
dalam skrotum, penis ḅerluḅang pada ujung (pada bayi laki-laki),
vagina berlubang, apakah labia mayora menutupi labia minora
(pada bayi perempuan)

8
j. Lain – lain : Mekonium harus keluar dalam waktu 24 jam
sesudah lahir, bila tidak, harus waspada terhadap antresia ani atau
oḅstruksi usus.selain itu, urin juga harus keluar dalam 24 jam.
Kadang pengeluaran urin tidak diketahui karena pada saat bayi
lahir, urin keluar ḅercampur dengan air ketuḅan, bila urin tidak
keluar dalam 24 jam, maka harus diperhatikan kemungkinan
adanya obstruksi saluran kemih.
2. Perawatan lain-lain
a) Lakukan perawatan tali pusat
(1) Pertahankan sisa tali pusat dalam kedaan terḅuka agar terkena
udara dan di tutupi dengan kain ḅersih secara longgar.
(2) Jika tali pusat terkena kotoran atau tinja, dicuci dengan sabun
dan air bersih, kemudian dikeringkan sampai benar-benar
kering
b) Dalam waktu 24 jam dan sebelum ibu dan bayi dipulangkan ke
rumah, diberikan imunisasi BCG, polio, dan hepatitis B.
c) Orang tua nya diajarkan tanda-tanda bahaya bayi dan mereka
diberitahu agar merujuk bayi dengan segera untuk perawatan
lebih lanjut jika ditemui hal-hal berikut :
(1) Pernapasan : sulit atau leḅih dari 60 kali/menit
(2) Warna : kuning (terutama pada 24 jam pertama), biru atau
pucat.
(3) Tali pusat : merah, bengkak, keluar cairan, bau busuk, dan
berdarah
(4) Infeksi : suhu meningkat, merah, bengkak, keluar cairah
(nanah), bau busuk, dan pernafasan kulit.
(5) Feses / kemih: tidak berkemih dalam waktu 24 jam, feses
lembek, sering kejang tidak ḅisa tenang, menangis terus-
menerus.

9
d) Orang tụa diajarkan cara merawat bayi dan melakukan
perawatan harian untuk ḅayi ḅaru lahir, meliputi:
(1) Pemberian ASI sesuai dengan keḅutuhan setiap 2-3 jam,
mulai dari hari pertama.
(2) Menjaga bayi dalam keadaan bersih, hangat dan kering,
serta menggati popok.
(3) Menjaga tali pusat dalam keadaan bersih dan kering.
(4) Menjaga keamanan bayi terhadap trauma dan infeksi

10
BAB III
PEMBAHASAN

A. Asuhan Kebidanan Kehamilan


Pada kasus Ny. E hasil anamnesa juga menunjukkan bahwa ibu sudah
melakukan kunjungan ANC berjumlah 8 kali selama hamil yaitu trimester I
sebanyak 2 kali, trimester II sebanyak 3 kali dan trimester III sebanyak 3 kali.
Menurut Kemenkes RI (2020) (RI, 2020a), pelayanan kesehatan ibu hamil
dilakukan minimal 6 kali selama masa kehamilan yaitu : Dua kali pada trimester
I (0-12 minggu) Kunjungan wajib pertama dilakukan pada trimester I
direkomendasikan oleh dokter untuk dilakukan skrining kesehatan ibu seutuhnya.
Jika kunjungan pertama ke bidan, maka setelah ANC dilakukan ibu hamil
kemudian diberikan rujukan untuk melakukan pemeriksaan oleh dokter. Satu kali
pada trimester II (13-24 minggu) dan tiga kali pada trimester III (25-42 minggu).
Pada trimester III dilakukan satu kali pemeriksaan oleh dokter untuk mendeteksi
komplikasi kehamilan dan mempersiapkan rujukan persalinan jika perlu (RI,
2020a).
Pada pemeriksaan ANC ke-7 tanggal 30 Oktober 2022 keluhan ibu saat
itu gangguan tidur yaitu durasi tidur yang pendek dan kualitas tidur buruk pada
malam hari.
Hasil pemeriksaan objektif diperoleh tekanan darah 110/80 mmHg, nadi
80 x/m, pernapasan 22 x/m, suhu 36,9˚C, Berat badan saat ini: 56,5 Kg, BB
sebelum hamil: 45 Kg, Tinggi badan : 155 cm, IMT : 23,5, LILA: 24,5 cm, DJJ
136 x/menit, dan janin baik, bagian terbawah janin kepala. Menurut (Nurjasmi
& Dkk, 2016) standar pelayanan asuhan kehamilan yang diberikan pada ibu
hamil setiap kunjungan adalah 10 T diantaranya timbang berat badan dan ukur
tinggi badan, ukur tekanan darah, ukur LILA, ukur Tinggi Fundus Uteri (TFU).
Imunisasi Tetanus Toxoid (TT), pemberian tablet besi, penentuan presentasi
janin dan Denyut Jantung Janin (DJJ), temu wicara dalam rangka persiapan
rujukan, tes laboratorium, dan tatalaksana kasus. Asuhan kehamilan yang
diberikan kepada Ny. E sesuai kunjungan ANC sudah sesuai standar yang
diharapkan. Selain itu juga dilakukan konseling dan pemberian terapi non
farmakologi menggunakan aromaterapi lavender, dalam upaya untuk mengatasi
keluhan berupa gangguan kualitas tidur. Kemudian dilakukan pengkajian
mendalam menggunakan kuesioner kualitas tidur Pitssburgh Sleep Quality Index
(PSQI) dengan hasil ukur buruk (>5) dimana total semua komponen Ny.E
berjumlah 13, dilakukan intervensi dengan terapi non farmakologi menggunakan
aromaterapi lavender sebanyak 5 tetes pada tisu dan diletakkan di bantal ibu
sebelum tidur, terapi dilakukan secara berulang dan terus menerus selama 17
hari, kemudian di evaluasi pada saat pemeriksaan kehamilan ke-8, hasil yang
didapat bahwa pemberian aromaterapi lavender efektif meningkatkan kualitas
tidur ibu hamil trimester III dibuktikan dengan kuesioner kualitas tidur
Pitssburgh Sleep Quality Index (PSQI) dengan hasil ukur baik (<5) dimana total
semua komponen Ny.E berjumlah 3.
Menurut penelitian Adiputri, dkk, 2023, penggunaan aromaterapi
lavender dapat membantu mengurangi ibu hamil trimester III yang mengalami
gangguan tidur karena dapat memberikan ketenangan dan relaksasi pada saraf
dan otot-otot yang tegang dan hal ini akan membantu ibu hamil untuk
meningkatkan kualitas tidur dan lama tidurnya. Pemberian aromaterapi lebih
aman pada ibu hamil daripada pemakaian obat tidur yang tidak diperbolehkan
pada ibu hamil. Pemberian aromaterapi dengan cara inhalasi lebih cepat
diabsorpsi karena proses inhalasi melewati saluran nafas dan epitel paru-paru
dan hanya memerlukan waktu beberapa detik untuk sampai ke dalam system
peredaran darah. Pemberian aromaterapi lavender memiliki manfaat yang
langsung dirasakan oleh tubuh. Aromaterapi dalam lavender memiliki kandungan
linalool yang memiliki efek sedative (Tang et al, 2021). Pemberian aromaterapi
dapat bertujuan untuk mempengaruhi suasana hati atau kesehatan seseorang.
Disamping hal tersebut dapat juga memberikan manfaat mengatasi stress,
gelisah, berdebar-debar, gugup serta menciptakan perasaan tenang dan rileks
(Maharani, 2021). Ketika seseorang menghirup aromaterapi lavender maka
aroma yang dikeluarkan akan menstimulasi reseptor silia saraf olfactoricus yang
berada di epitel olfactory unruk meneruskan aroma lavender ke bulbus
olfactoricus yang berhubungan dengan sistem limbik (Munawarah & Syuhada,
2022). Bagian otak yang bertanggung jawab untuk pengaturan respon fisiologis
dan emosional di dalam tubuh di atur oleh sistem limbic. Bagian terpenting dari
sistem limbik berhubungan dengan aroma adalah amygdala dan hippocampus
(Sari & Leonard, 2018). Amygdala merupakan pusat emosi dan hippocampus
berhubungan dengan memori yang kemudian melalui hipotalamus aroma akan
dibawa kedalam nukleus raphe. Nukleus raphe yang terstimulasi memberikan
efek pelepasan serotonin yang merupakan neurtransmitter yang mengatur
permulaan untuk tidur (Dewi, dkk, 2018).
Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Anasari et al., 2022), juga
menunjukkan aromaterapi memiliki manfaat untuk merilekskan atau
menenangkan tubuh. Jenis aromaterapi yang digunakan adalah jenis lavender
yang terbukti mampu meningkatkan kualitas tidur ibu hamil. Intervensi ini
terbukti efektif karena memang lavender sendiri memiliki aroma dan kandungan
yang bersifat menenangkan sehingga ibu merasa lebih rileks yang diharapkan
dapat membantu ibu hamil dalam memperbaiki dan meningkatkan kualitas
tidurnya.
Kemudian pada ANC ke-8 tanggal 16 November 2022 keluhan ibu saat
itu cemas karena sudah mendekati hari lahir. Hasil pemeriksaan objektif
diperoleh bahwa ibu dalam keadaan baik, tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 82
x/m, pernapasan 22 x/m, suhu 36,7˚C, Berat Badan (BB) saat ini: 57,5 Kg,
BB sebelum hamil: 45 Kg, Tinggi badan : 155 cm, IMT : 23,9, LILA: 25 cm, DJJ
142 x/menit, dan janin baik, bagian terbawah janin kepala.
Menurut penelitian (Arifin & Aprianti, 2021), penanganan pertama
yang dapat diberikan pada ibu hamil yang mengalami kecemasan saat
menjelang persalinan adalah dengan memberikan terapi non farmakologi seperti
teknik hypno prenatal. Teknik hypno prenatal merupakan suatu tindakan
eksternal yang dapat mempengaruhi respon internal individu. Teknik hypno
prenatal adalah salah satu teknik relaksasi yang bersumber dari diri sendiri
berupa kata-kata atau kalimat pendek ataupun pikiran yang bisa membuat
pikiran tentram. Relaksasi hypno prenatal dilakukan dengan membayangkan
diri sendiri berada dalam keadaan damai dan tenang, berfokus pada
pengaturan nafas dan detakan jantung. Respon cemas tersebut dapat dikurangi
dengan ibu hamil melakukan teknik hypno prenatal yang akan menciptakan
respon relaksasi dari latihan nafas dalam dan latihan konsentrasi. Respon
hypno prenatal tersebut akan merangsang peningkatan kerja saraf parasimpatis
yang akan menghambat kerja dari saraf simpatis, sehingga hormon
penyebab cemas dapat berkurang. Tujuan utama hypno prenatal adalah
membawa pikiran ke dalam kondisi mental yang optimal.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Anantasari et al., 2013), juga
menunjukkan, terdapat perbedaan yang bermakna pada penurunan rasa cemas
dan nyeri sebelum dan setelah mendapat pelatihan self hypnosis. Ibu diajarkan
untuk menenangkan pikiran dengan cara fokus dan konsentrasi yang akhirnya
ibu menghipnotis diri sendiri (self hypnotis) dengan memasukkan sugesti
positif ke dalam pikirannya. Melalui Hypno-birthing tersebut ibu diajarkan
menanamkan kata-kata positif dalam alam bawah sadar. Misalnya dengan
mengatakan pada diri sendiri bahwa melahirkan adalah proses yang alami
,menyenangkan dan tidak menyakitkan secara berulang-ulang. Kata-kata positif
yang telah masuk ke dalam alam bawah sadar tersebut dihayati dalam keadaan
rileks dan terjadilah komunikasi dengan jiwa bawah sadar untuk tujuan
memperbaiki rekaman negatif yang ada di jiwa bawah sadar. Faktor
pendukung seperti suasana yang tenang, musik untuk relaksasi, aromaterapi,
panduan relaksasi otot,pernapasan dan pikiran sangat membantu ibu melakukan
self hipnosis.
Bidan memberikan terapi hypnosis untuk mengurangi rasa cemas yang
ibu rasakan. Hypnobirthing merupakan salah satu teknik otohipnosis (self-
hypnosis) upaya alami menanamkan sugesti positif ke pikiran bawah sadar dalam
menjalani masa kehamilan dan persiapan persalinan. Hipnoterapi pada masa
kehamilan mempunyai beberapa manfaat seperti mengatasi rasa tidak nyaman
selama hamil dan rasa sakit saat melahirkan tanpa berefek pada janin,
meningkatkan rasa percaya diri ibu dalam menghadapi persalinan serta membuat
ibu dan bayi merasa tenang (Catsaros & Wendland, 2020) (Mahanani et al.,
2022).
Asuhan kehamilan yang diberikan kepada Ny. E sesuai kunjungan ANC
sudah sesuai standar yang diharapkan. Hal tersebut menunjukkan tidak ada
kesenjangan antara teori dan praktik.

Pada prinsipnya hipnosis merupakan salah satu bagian dari Human mind
control system yaitu kemampuan didalam mengontrol alam pikir manusia untuk
mengendalikan alam pikir bawah sadar sehingga mampu mengendalikan alur
gelombang otak, yaitu dengan membuka gelombang alpha otak manusia baik
sebagai self hypnosis ataupun diaplikasikan terhadap klien baik pasien bagi
praktisi medis maupun non medis. Hypnosis yang akhir-akhir ini menjadi trend,
bermanfaat juga dalam membantu di bidang medis (Mardiana et al., 2022).
Bidan memberikan KIE tentang mengkonsumsi makanan bergizi dan
istirahat yang cukup. Selanjutnya bidan memberikan KIE tentang tanda-tanda
persalinan, tanda-tanda bahaya kehamilan, persiapan persalinan dan kunjungan
ulang.
B. Asuhan Kebidanan Persalinan
Pada kasus ini, tanggal 19 November 2022 pukul 04.10 WIB, Ny. E
datang mengatakan nyeri perut bagian bawah menjalar hingga ke pinggang sejak
semalam disertai keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir. Nyeri perut
bagian bawah menjalar ke pinggang merupakan keadaan fisiologis yang terjadi
pada ibu bersalin. Salah satu tanda persalinan yaitu adanya kontraksi uterus yang
menimbulkan rasa nyeri melingkar dari punggung memancar ke perut bagian
depan (Kurniarum, 2016).
Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan tanda-tanda vital dalam keadaan
baik yaitu : 120/70 mmHg, S: 36.8°C, N; 84x/menit, dan RR: 20x/menit, Berat
badan saat ini: 57,5 Kg, BB sebelum hamil: 45 Kg, Tinggi badan: 155 cm, IMT :
23,9, LILA: 25 cm, DJJ 153x/menit, dan janin baik, TFU 3 jari bawah px, bagian
kanan ibu punggung janin, bagian kiri perut ibu ektremitas janin, bagian bawah
perut ibu kepala janin, pembukaan 9 cm, ketuban (+) penurunan kepala HIII.
Sejalan dengan pembukaan persalinan, Persalinan kala I berlangsung saat
persalinan mulai sampai pembukaan lengkap (10cm). Kala I terbagi menjadi dua
yaitu fase laten, berlangsung selama 8 jam, serviks membuka sampai 3 cm dan
fase aktif, serviks membuka dari 3 cm menjadi 10 cm, berlangsung selama 7
jam,kontraksi lebih kuat dan sering.Fase aktif terdiri dari 3 subfase, yaitu periode
akselerasi (dari pembukaan 3 cm menjadi 4 cm), periode dilatasi maksimal (dari
pembukaan 4 cm sampai pembukaan 9 cm), dan periode deselerasi (dari
pembukaan 9 cm menjadi 10 cm) (Prawirohardjo, 2016).
Untuk itu ibu diberikan dukungan untuk menjalani masa persalinan,
dengan menghadirkan suami untuk mengurangi cemas saat persalinan. Pada
kasus ini kala I berlangsung ± 30 menit dan kala II ± 18 menit. Kala II biasanya
berlangsung 2 jam pada primipara dan 1 jam pada multipara (Prawirohardjo,
2016). Suami adalah orang terdekat yang dapat memainkan peranan penting bagi
wanita yang sedang melahirkan. Suami sebagai pendamping persalinan dapat
membawa ketentraman bagi istri yang akan bersalin dan dapat memainkan
peranan yang aktif dalam memberikan dukungan fisik dan dorongan moral
(Kainz, Eliasson & von Post, 2014)
Proses persalinan merupakan peristiwa yang sangat menegangkan, ibu
memerlukan sistem dukungan sosial yang kuat, salah satunya dukungan dari
suami. Hal ini diperlihatkan oleh hasil penelitian yang dilakukan dari beberapa
negara tentang pengalaman ibu yang didampingi suaminya dalam persalinan. Ibu
merasa kehadiran suami sangat membantu dan memberikan kesan tersendiri.
Manfaat kehadiran suami dari persepsi ibu yaitu suami dapat membantu tenaga
kesehatan dalam mengawasi kemajuan persalinan ibu, berperan dalam
mengambil keputusan ketika tindakan medis tertentu harus dilakukan,
memberikan dukungan verbal dan non verbal, dan yang paling menjadi perhatian
ibu adalah melihat suaminya menyaksikan langsung bagaiamana proses
persalinan ibu (Arindra, 2018). Ibu merasa perjuangannya bukanlah menjadi
beban dan tanggung jawab sendiri, tetapi ada suami yang ikut merasakan dan
menyaksikan bagaimana perjuangan yang dilalui ibu selama proses persalinan.
Ibu sangat merasa anak yang dilahirkan sangat berharga karena memperoleh
dukungan yang diberikan oleh suaminya selama proses persalinan (Miyuki,
2021).
Pada kasus Ny. E dimana pada saat datang didampingi suami dengan
keluhan mau melahirkan dan didapat data objektif pembukaan serviks 9 cm,
sesuai dengan penelitian yang dilakukan Isnaniar dkk, di salah satu Puskesmas
Pekanbaru dengan menghadirkan suami pada pasien bersalin membuktikan ada
pengaruh yang bermakna antara peran suami dengan tingkat kecemasan ibu
(Isnaniar dkk, 2020).
Pada kala III dilakukan manajamen aktif kala III dimana plasenta lahir
lengkap kurang dari 10 menit. Kala III persalinan dimulai saat pelepasan dan
pengeluaran uri (plasenta). Setelah bayi lahir kontraksi rahim berhenti sebentar,
uterus teraba keras dengan fundus uteri setinggi pusat dan berisi plasenta yang
menjadi tebal 2 kali dari sebelumnya (Walyani, 2019). Untuk mengurangi
komplikasi yang mungkin terjadi pada persalinan kala III, serta mengurangi
jumlah kehilangan darah, dan persalinan kala III yang berlangsung lebih singkat,
maka dapat dilakukan Manajemen Aktif Kala III. Langkah-langkah Manajemen
Aktif Kala III menurut (Prawirohardjo, 2016), terdiri dari : Penjepitan dan
pemotongan tali pusat secara dini untuk mempercepat perubahan sirkulasi darah
pada bayi baru lahir, pemberian suntikan oksitosin dalam 1 menit pertama
setelah bayi lahir, melakukan peregangan tali pusat terkendali (PTT), melakukan
masasse fundus uteri (Prawirohardjo, 2016).
Kala IV dilakukan observasi masa nifas, pemeriksaan tanda tanda vital
sangat perlu di perhatikan, dimana terjadinya perubahan pada sistem tubuh ibu
pasca persalinan. Eklamsi adalah kejadian yang sangat fatal, maka dari itu
perlunya di perhatikan TTD termasuk tekanan darah ibu apabila mengalami
kenaikan ke arah preeklamsi. Menurut (Saifuddin, 2018) pemantauan selama
kala IV yaitu periksa fundus setiap 15 me

Anda mungkin juga menyukai