MINGGU KE-1
Disusun Oleh :
SHOPIATUN FATHONA
NIM. P01740522019
Pembimbing Akademik:
RIALIKE BURHAN,M.Keb
NIP.198107102002122001
Disusun Oleh :
Shopiatun Fathona
NIM. P01740522019
Menyetujui,
Pembimbing Lahan
Pembimbing Akademik
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Bidan
Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya, sehingga dapat menyelesaikan laporan pendahuluan
ini. Penulisan laporan pendahuluan ini dilakukan dalam rangka memenuhi
tugas pada stase Continuity Of Care (COC). Laporan ini terwujud atas
bimbingan, pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak yang tidak bisa
penulis sebutkan satu persatu dan pada kesempatan ini penulis menyampaikan
ucapan terima kasih kepada :
1. Bunda Yuniarti, SST, M.Kes selaku Ketua Jurusan Kebidanan Poltekkes
Kemenkes Bengkulu
2. Bunda Diah Eka Nugraheni, SST,M.Keb selaku Ketua Prodi Profesi Bidan
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Bengkulu,
3. Bunda Rialike Burhan M.Keb selaku dosen Pembimbing Akademik,
4. Bunda Mariani,SST,SKM selaku Pembimbing Lahan.
Mengingat keterbatasan pengetahuan dan pengalaman, penulis menyadari
bahwa penulisan laporan ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak.
Akhir kata, penulis berharap semoga laporan komprehensif ini bermanfaat bagi
semua pihak.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
BAB I TINJAUAN TEORITIS
A. Konsep Dasar Continuity Of Care (COC).....................................1
B. Konsep Dasar Kehamilan .............................................................7
C. Konsep Dasar Kehamilan TM III..................................................12
D. Konsep Dasar Keputihan...............................................................13
BAB II KONSEP ASUHAN KEBIDANAN
A. Pengkajian data subjektif...............................................................21
B. Pengkajian data objektif.................................................................23
C. Analisa...........................................................................................26
D. Penatalaksanaan.............................................................................26
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................28
BAB I
TINJAUAN TEORI
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik, cukup, kurang.
Kesadaran : Composmentis, apatis, somnolent, sopor, koma.
Tanda-tanda Vital Tanda-tanda vital normal pada remaja (usia 12 – 18 tahun), sebagai
berikut :
a. TD : Normalnya TD diastolik 60 – 70 mmHg, TD sistolik 90 – 110 mmHg.
b. Suhu : Normalnya 36 – 37˚C.
c. Nadi : Normalnya 60 – 100 kali/menit. (reguler/ ireguler)
d. RR : Normalnya 12 – 16 kali/menit.
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala : Rambut berwarna hitam, bersih, tidak ada ketombe
b. Muka : Tidak terdapat odema
c. Mata : Konjungtiva merah muda tidak anemis, sklera putih tidak ikterik
d. Hidung : Simetris, bersih, tidak ada pembesaran polip.
e. Telinga : Simetris, bersih.
f. Mulut : Simetris, tidak pucat, tidak terdapat caries gigi
g. Leher : Simetris, tidak ada pembekaan vena jugularis, kelenjar tiroid, dan kelenjar
limfe.
h. Dada : Simetris, hiperpigmentasi areola, puting susu menonjol, tidak ada nyeri
tekan, belum ada pengeluaran.
i. Abdomen : Tidak ada bekas operasi, terdapat linea alba dan striae gravidarum
1) Leopold I
Untuk menentukan tinggi pundus uteri dan menentukan bagian apa yang terletak
di fundus uteri apakah kepala atau bokong pada letak membujur atau teraba
kosong jika letaknya melintang (Manuaba, 2013:169).
Tabel TFU Aturan Spiegelberg
Taksiran berat janin menurut Johnson Tausak, yaitu: (TFU dalam cm)–n x
155=.....gram, bila kepala diatas atau pada spina ishiadica maka n=12, bila kepala
dibawah spina ishiadica maka n=11(Pantikawati, 2013: 123).
2) Leopold II
Tangan pemeriksa diturunkan ke samping. Untuk menentukan bagian mana janin
yang berada di bagian samping. Jika agak keras artinya punggung janin. Dapat
juga kepala atau bokong jika letaknya melintang.
3) Leopold III
Pemeriksaan menghadap kaki pasien . Untuk menentukan bagian janin yang ada
dibawah (presentasi).
4) Leopold IV
Pemeriksaan menghadap kaki pasien. Untuk menentukan bagian janin yang ada
dibawah (presentasi) bagian terendah janin tersebut, kepala dan bokong dan
seberapa jauh masuknya kedalam rongga pelvis (Manuaba, 2013:169).
5) DJJ
a) Janin sehat jumlah detak jantungnya sekitar 120-140 x/menit.
b) Di atas 160 x/menit menunjukkan takikardia, permulaan asfiksia.
c) Tidak teratur tetapi jumlah sama, menunjukkan gangguan keseimbangan
asam basa atau kurang O2 .
d) Kurang dari 100 x/menit menunjukkan asfiksia berat.
j. Genetalia : Tidak ada oedema, varises vagina, pengeluaran dan kelainan yang
mengganggu.
k. Anus : Tidak ada hemoroid.
l. Ektermitas: Simetris, tidak ada odema, reflek patella (+).
3. Pemeriksaan Penunjang
a. Glukosa dalam urin, untuk memastikan adanya DM. kemungkinan glukosuria yang
terjadi setelah makan, disebabkan intoleransi insulin, tetapi keadaan ini cepat
menjadi normal.
b. Protein urin, peningkatan protein urin terdapat pada penderita preeklamsi, penyakit
jantung, nefritis, dan sistitis. Hasil >3 g/24 jam dianggap sebagai indikasi pre-
eklamsia ringan sampai sedang, dan 5 g / 24 jam dianggap sebagai preeklamsia berat.
c. Pemeriksaan darah, pada pemeriksaan darah rutin dapat menggambarkan keadaan
gizi. Pada pemeriksaan TORCH, untuk mengetahui adanya kumpulan penyakit yang
dapat memberikan gejala yang sama, misal kelainan congenital, retardasi mental, dan
abortus berulang.
d. Pemeriksaan USG
Kegunaannya :
1) Diagnosis dan konfirmasi awal kehamilan
2) Penentuan umur gestasi dan penafsiran ukuran fetal.
3) Mengeta hui posisi plasenta
4) Mengetahui adanya IUFD
C. Analisa
Ny ……Usia … G…P….Ab…Uk...minggu, Janin T/H/I, letak kepala, punggung kanan/
punggung kiri, dengan keadaan ibu dan janin baik.
D. Rencana Tindakan (P)
a. Tanpa Obat
1)Menjaga agar daerah genitalia senantiasa bersih serta memperhatikan sabun yang
digunakan sebaiknya sabun yang tidak berparfum.
2) Hindari mandi dengan merendam di tempat umum
3) Menggunakan celana dalam dari bahan katun, tidak menggunakan celana dalam yang
ketat.
4) Menghindari beraktivitas yang terlalu lelah, panas dan keringat yang berlebih
5) Liburan untuk mengurangi stres kaena stress merupakan suatu faktor timbulnya
keputihan.
b. Dengan obat
1)Konsultasi dengan dokter karena dokter akan memberikan obat-obatan sesuai dengan
jenis keputihan yang dialami
2) Keputihan sangat tidak mengenangkann, terlebih bagi wanita hamil
3) Untuk keputihan normal tidak perlu dilakukan terapi khusus. Yang penting,
bagaimana membersihkan organ intim secara benar dan teratur. Umumnya, cukup
dengan sabun khusus vagina dan air bersih serta menjaga agar pakaian dalam tetap
kering dan bersih
4) Sedangkan keputihan yang tidak normal harus segera mendapatkan pengobatan
media terapi
5) Keputihan yang terjadi selama kehamilan, misalnya disebabkan oleh infeksi jamur
Candida Sp, Pengobatan yang paling aman adalah menggunakan obat local yang
berbahan krim atau sejenis kapsul yang dimasukkan kedalam vagina
6) Keputihan yang dialami wanita hamil akibat infeksi bakteri diberikan obat dalam
bentuk kapsul atau tablet yang aman untuk dikomsumsi. Pada infeksi
niceriagonorrhoeae, ada obat dalam bentuk kapsul yang dpat diminum. Sebaiknya,
segera periksakan kandungan jika terjadi keputihan
7) Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan alat khusus untuk mendaptkan
gambaran alat kelamin secara lebih baik, sperti melakukan kolpokopi yang berupa
optik untuk memperbesar gambaran leher rahim,liang senggama dan bibir kemaluan.
8) Selain pengobatan medis, biasanya orang akan menggunakan daun sirih untuk
mengurangi keputihan. Caranya, dengan meminum air daun sirih yang telah direbus
terlebih dahulu. Cara ini cukup aman bagi ibu hamil dan bayinya. Hanya saja karena
belum ada penelitian mengenai dosis takaran yang aman bagi wanita hamil, sehingga
hal ini kurang dapat dilakukan dan yang terpenting bila suatu keputihan yang tidak
sembuh dengan pengobatan biasa (antibiotika dan anti jamur) harus dipikirkan
keputihan tersebut yang disebbabkan oleh suatu penyakit keganasan seperti kanker
leher rahim. Ini biasanya ditandai dengan cairan banyak, bau busuk, sering disertai
darah tak segar. perlu dilakukan pemeriksaan khusus untuk mendeteksi apakah
merupakan gejala-gejala kanker atau bukan (Setiawati, D, 2013:250)
DAFTAR PUSTAKA
Hawari D.2016. Manajemen stress Cemas dan Depresi. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia.
Janiwarty, B dan Pieter H.Z.2013. Pendidikan Psikologi Untik Bidan-Suatu Teori dan
Terapannya.Yogyakarta Rapha Publishing.
Kemenkes RI. 2017. Data dan Informasi Kesehatan Profil Kesehatan Indonesia 2016.
Lambogia M. 2017. Buku Keperawatan Maternitas Konsep, Teori, dan Modul Praktikum.Yogyakarta:
Indomedia Pustaka.
Marni & Margiyanti.2013. Pengantar Psikologi Kebidanan. Yogyakarta. Pustaka Pelajar (Anggota
IKAPI).
Pantikawati Ika dan Saryono.2013. Asuhan Kebidanan I (Kehamilan). Yogyakarta : Nuha Medika.
Setiawati Dewi.2013. Kehamilan dan pemeriksaan kehamilan. Makassar: Alauddin University Press.
Sukarni I & Wahyu P. 2013. Buku Ajar Keperawatan Maternitas.Yogyakarta: Nuha Medika.
Sunarsih T dan Pitriyani.2020. Asuhan Kebidanan Continuity Of Care di PMB Sukani Edi Munggur
Srimartinani Piyungan Bantul. Midwifery Jurnal 5.
Yulaikhah, L. (2019). Buku Ajaran Asuhan Kebidanan Kehamilan. In Journal of Chemical Information
and Modeling (Vol. 53).