Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEBIDANAN HOLISTIK KOLABORASI PADA KEHAMILAN


GANDA DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KEPAHIANG
TAHUN 2023

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Asuhan Kebidanan Holistik Stase


kolaborasi

Oleh:

NADIA UTARI PRATIWI


P01740522051

Pembimbing Akademik:

YENNI PUSPITA, SKM. MPH


NIP. 198201142005022002

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BENGKULU
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
JURUSAN KEBIDANAN
TAHUN 2022/2023
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEBIDANAN HOLISTIK KOLABORASI PADA KEHAMILAN


GANDA DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KEPAHIANG
TAHUN 2023”

Oleh:

NADIA UTARI PRATIWI


P01740522051

Menyetujui,

Pembimbing Lahan
Pembimbing Akademik

Yenni Puspita, SKM. MPH Fenti Remeka, S.Tr.Keb


NIP. 198201142005022002 NIP. 197203031992032003

Mengetahui
Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Bidan

Diah Eka Nugraheni,M.Keb


NIP. 198012102002122002

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya, sehingga dapat menyelesaikan Laporan Pendahuluan ini.
Penulisan laporan ini dilakukan dalam rangka memenuhi tugas Praktik Asuhan
Kebidanan Holistik Pada Masa Prakonsepsi dan Perencanaan Kehamilan Sehat.
Laporan ini terwujud atas bimbingan, pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak
yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu dan pada kesempatan ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Ibu Yuniarti, SST, M.Kes selaku Ketua Jurusan Kebidanan Poltekkes
Kemenkes Bengkulu
2. Ibu Diah Eka Nugraheni, SST, M.Keb selaku Ketua Prodi Profesi Bidan
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Bengkulu sekaligus
3. Ibu Yenni Puspita, SKM.MPH selaku pembimbing Akademik
4. Ibu Fenti Remeka, S.Tr.Keb selaku Pembimbing Lahan Praktik
Mengingat keterbatasan pengetahuan dan pengalaman, penulis menyadari
bahwa penulisan laporan ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak. Akhir
kata, penulis berharap semoga laporan Pendahuluan ini bermanfaat bagi semua
pihak.

April 2023

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ ii
KATA PENGANTAR.................................................................................... iii
DAFTAR ISI................................................................................................... iv

BAB I TINJAUAN TEORI............................................................................ 1


A. Konsep teori Kehamilan.......................................................................... 1
1. pengetian................................................................................................ 1
2. perubahan fisiologi kehamilan TM III................................................... 2
3. perubaha psikologis kehamilan TM III.................................................. 7
4. tanda bhaya kehamilan .......................................................................... 7
B. Konsep dasar kehamilan ganda............................................................... 10
1. Pengertian............................................................................................... 10
2. Etiologi kehamilan ganda ...................................................................... 10
3. Patofisiologi........................................................................................... 13
4. Jenis kehamilan ganda........................................................................... 14
5. Tanda dan gejala kehamilan gameli....................................................... 15
6. Pertumbuhan janin gameli..................................................................... 15
7. Letak presentase janin gameli................................................................ 17
8. Diagnose gameli..................................................................................... 17
9. Penataaksanaan...................................................................................... 19

BAB II KONSEP ASUHAN KEBIDANAN................................................. 23

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................

iv
BAB I

TINJAUAN TEORI

A. Konsep teori kehamilan

1. Pengerian

Kehamilan merupakan suatu proses dimulainya konsepsi sampai

lahirnya janin.lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9

bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir.selama proses

kehamilan trimester,kehamilan dapat dibagi menjadi tiga,yaitu trimester

ke-1 (usia kehamilan 1-3 bulan), ke-2 (usia kehamilan (4-6 bulan),dan

trimester ke-3 (usia kehamilan 7-9 bulan) (Febrianti dan aslina,2021).

2. Perubahan fisiologi kehamilan Trimester III

Perubahan yang terjadi selama kehamilan yaitu sebagai berikut :

1) Uterus

Pada akhir kehamilan uterus akan membesar dalam rongga

pelvis dan seiring perkembangannya uterus akan menyentung

dinding abdomen. Pada Trimester III (> 28 minggu) dinding uterus

mulai menipis dan lebih lembut. Pergerakan janin dapat diobservasi

dan badannya dapat diraba untuk mengetahui posisi dan ukurannya,

korpus berkembang menjadi segmen bawah rahim. Pada minggu ke-

36 kehamilan terjadi penurunan janin ke bagian bawah rahim, hal ini

disebabkan melunaknya jaringan- jaringan dasar panggul bersamaan

1
dengan gerakan yang baik dari otot rahim dan kedudukan bagian

bawah Rahim.( Siti Rahmah, 2021)

Tabel 1 : Tinggi Fundus Uteri Menurut Leopold

No. Usia Kehamilan Tinggi Fundus uteri


1. 28 minggu 26,7 cm di atas simfisis, 2-3 jari di atas pusat
2. 32 minggu 29,5-30 cm di atas simfisis, pertengahan pusat-px
3. 36 minggu 32 cm di atas simfisis, 3 jari di atas px atau
sampai setinggi pusat
4. 40 minggu 37,7 cm di atas simfisis, pertengahan pusat px,
tetapi melebar ke samping
Sumber : Siti Rahmah, 2021

2) Serviks uteri

Serviks uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan

karena hormon estrogen. Akibat kadar estrogen yang meningkat

dan dengan adanya hipervaskularisasi, maka konsistensi serviks

menjadi lunak. Serviks uteri lebih banyak mengandung jaringan

ikat yang terdiri atas kolagen. Karena serviks terdiri atas jaringan

ikat dan hanya sedikit mengandung jaringan otot, maka serviks

tidak mempunyai fungsi sebagai spinkter, sehingga pada saat

partus serviks akan membuka saja mengikuti tarikan-tarikan corpus

uteri ke atas dan tekanan bagian bawah janin ke bawah. Sesudah

partus, serviks akan tampak berlipat-lipat dan tidak menutup

seperti spinkter.(Sumaryanti,DKK 2020)

3) Vagina dan vulva

Vagina dan vulva akibat hormon estrogen mengalami

perubahan. hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva

tampak lebih merah dan kebiru- biruan (tanda Chadwicks). Pada

2
bulan terakhir kehamilan, cairan vagina mulai meningkat dan lebih

kental. (Wityarti,2021)

4) Payudara

Akibat pengaruh estrogen terjadi hiperplasia duktus dan

jaringan intertisial payudara. hormon laktogenik plasenta (di

antaranya somatomammoptropin) menyebabkan hipertrofi dan

pertambahan sel-sel asinus payudara serta meningkatkan produksi

zat-zat kasein, laktoalbumin, laktoglobulin,sel-sel lemak, kolostrum.

Mammae membesar dan tegang terjadi hiperpigmentasi kulit serta

hipertrofit kelenjar montgomery, terutama daerah areola dan papilla

akibat pengaruh malanofor. puting susu membesar dan menonjol.

payudara akan membesar dan kencang, ini karena pada awal

pembuahan terjadi peningkatan hormon kehamilan yang

menimbulkan pelebaran pembuluh darah dan memberi nutrisi pada

jaringan payudara.(Mukhoirotin,DKK 2022)

5) Sistem Respirasi

Ibu hamil sering mengeluh sesak napas yang biasanya terjadi

pada umur kehamilan 32 minggu lebih, hal ini disebabkan oleh

karena uterus yang semakin membesar sehingga menekan usus dan

mendorong keatas menyebabkan tinggi diafragma bergeser 4 cm

sehingga kurang leluasa bergerak. Kebutuhan oksigen wanita hamil

meningkat sampai 20%, sehingga untuk memenuhi kebutuhan

oksigen wanita hamil bernapas dalam. Peningkatan hormon estrogen

3
pada kehamilan dapat mengakibatkan peningkatan vaskularisasi

pada saluran pernapasan atas.(Sripoerwaningsi,2022)

6) Sistem Integumen

Tingginya kadar hormone yang tersirkulasi dalam darah dan

peningkatan regangan pada kulit abdomen, paha, dan payudara

bertanggung jawab pada timbulnya garis-garis yang berwarna merah

muda atau kecoklatan pada daerah tersebut. Tanda tersebut bisa

dikenal dengan nama striae gravidarum dan bisa menjadi lebih gelap

warnanya pada multigravida dengan warna kulit gelap atau hitam.

Striae gravidarum ini akan berkurang setelah masa kehamilan dan

biasanya nampak seperti garis-garis yang berwarna keperakan pada

wanita kulit putih atau warna gelap/hitam yang mengilap.

(Lusianagultom dan juiletahutabarat,2020)

7) Sistem Perkemihan

Perubahan pada system perkemihan terjadi karena faktor

hormone dan mekanis. Pada trimester III terjadi peningkatan

frekuensi BAK karena penekanan uterus yang membesar terhadap

vesika urinaria sehingga kapasitasnya menurun. Terjadinya

hemodilusi menyebabkan metabolisme air meningkat sehingga

pembentukan urin meningkat. (Murti Ani,Dkk,2021)

8) Sistem Muskuloskletal

Perubahan tubuh secara bertahap dari peningkatan berat wanita

hamil, menyebabkan postur dan cara berjalan wanita berubah secara

4
menyolok. Berat uterus dan isinya menyebabkan perubahan pada

titik pusat gaya tarik dan garis bentuk tubuh. Lengkung tulang

belakang akan berubah bentuk untuk mengimbang pembesaran

abdomen dan menjelang akhir kehamilan banyak wanita yang

memperlihatkan postur tubuh yang khas (lordosis) (Murti

Ani,Dkk,2021)

9) Sistem Pencernaan

Estrogen dan HCG meningkat dengan efek samping mual dan

muntah-muntah, Apabila mual muntah terjadi pada pagi hari disebut

Moming Sickness. Selain itu terjadi juga perubahan peristaltic

dengan gejala sering kembung, dan konstipasi. Pada keadaan

patologik tertentu dapat terjadi muntah-muntah banyak sampai lebih

dari 10 kali per hari (hiperemesis gravidarum). Aliran darah ke

panggul dan tekanan vena yang meningkat dapat mengakibatkan

hemoroid pada akhir kehamilan. Hormon estrogen juga dapat

mengakibatkan gusi hiperemia dan cenderung mudah berdarah.

Tidak ada peningkatan sekresi saliva, meskipun banyak ibu hamil

mengeluh merasa kelebihan saliva (ptialisme), perasaan ini

kemungkinan akibat dari ibu hamil tersebut dengan tidak sadar

jarang menelan saliva ketika merasa mual sehingga terkesan saliva

menjadi banyak. Ibu hamil trimester pertama sering mengalami

nafsu makan menurun, hal ini dapat disebabkan perasaan mual dan

muntah yang sering terjadi pada kehamilan muda. Pada trimester

5
kedua mual muntah mulai berkurang sehingga nafsu makan semakin

meningkat (Murti Ani,Dkk.2021)

10) Kenaikan Berat Badan

Berat badan Berat badan ibu hamil akan bertambah antara 6,5

kg-16,5 kg. Berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) berat badan ibu

masih dalam batas normal dengan kalkulasi sebagai berikut:

Tabel 2. Peningkatan Penambahan Berat Badan Ibu Selama Kehamilan (PBBH)

Yang Direkomendasikan Sesuai Dengan Indeks Massa Tubuh (IMT)

(Sumber : Kementerian Kesehatan RI, 2020)

6
3. Perubahan Psikologi Kehamilan Trimester III

1) Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh dan

tidak menarik

2) Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu

3) Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik akan timbul pada saat

melahirkan, khawatir akan keselamatannya

4) Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal,

bermimpi yang mencerminkan perhatian dan kekhawatirannya

5) Ibu tidak sabar menunggu kelahiran bayinya

6) Semakin ingin menyudahi kehamilannya

7) Aktif mempersiapkan kelahiran bayinya

8) Bermimpi dan berkhayal tentang bayinya

9) Rasa tidak nyaman

10) Perubahan emosional ( Ririn widyastuty, 2021)

4. Tanda bahaya kehamilan

Tanda bahaya kehamilan TM III adalah keadaan-keadaan pada

ibu hamil yang Mengancam jiwa ibu dan janin yang dikandungnya selama

kehamilan. Tanda tanda bahaya dalam kehamilan dapat terjadi kapan saja.

Mungkin ketika kehamilan masih muda,mungkin juga pada kehamilan

lanjut. Tidak jarang pada saat-saat menjelang persalinan.

7
a. Perdarahan Pervaginam

Tiap perdarahan keluar dari liang senggama pada ibu hamil setelah 28

minggu disebut perdarahan antepartum. Perdarahan antepartum harus

mendapat perhatian penuh, karena merupakan tanda bahaya yang

mengancam nyawa ibu dan atau janinnya. Perdarahan dapat keluar

sedikit- sedikit tetapi terus menerus, lama-lama ibu menderita anemia

berat. Perdarahan dapat juga keluar sekaligus banyak yang

menyebabkan ibu syok, lemas/ nadi kecil dan tekanan darah menurun.

Perdarahan antepartum dapat berasal dari kelainan plasenta yaitu

plasenta previa dan abruptio plasenta. Plasenta previa adalah keadaan

dimana plasenta berimplantasi pada temmpat abnormal, yaitu pada

segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh

permukaan jalan lahir. Abruptio plasenta adalah suatu keadaan dimana

plasenta yang letaknya normal terlepas dari perlekatannya sebelum

janin lahir.

Penanganan untuk mengatasi terjadinya perdarahan yaitu dengan

banyak istirahat untuk mengurangi resiko terjadi keguguran dan

tingkatkan asupan asam folat seperti, Buah-buahan, seperti alpukat,

papaya, dan jeruk. Sayuran, seperti bayam, brokoli, kentang, dan

selada. Kacang-kacangan, termasuk kacang polong, kacang hijau, dan

kacang merah. Hati sapi. Telur. Sereal dan susu keledai yang telah

difortifikasi asam folat.

8
b. Penglihatan kabur

Karena pengaruh hormonal, ketajaman penglihatan ibu dapat berubah

dalam kehamilan. Perubahan ringan adalah normal. Perubahan

penglihatan ini mungkin disertai dengan sakit kepala yang hebat.

Assesment yang mungkin adalah gejala dari preeklampsia.

c. Keluar cairan pervaginam

Pecahnya selaput janin dalam kehamilan merupakan tanda bahaya

karena dapat menyebabkan terjadinya infeksi langsung pada janin.

Pecahnya selaput ketuban juga dapat diikuti dengan keluarnya bagian

kacil janin seperti tali pusat, tangan, atau kaki. Oleh karena itu bila saat

hamil ditemukan ada pengeluaran cairan apalagi bila belum cukup

bulan harus segera datang ke rumah sakit dengan fasilitas memadai.

Assesment yang mungkin adalah Ketuban Pecah Dini (KPD).

d. Nyeri perut yang hebat

dalam mengatasi keputihan pada ibu hamil, perawat dapat menyarankan

perawatan organ reproduksi yaitu (1) mencuci tangan sebelum

menyentuh vagina; (2) membersihkan bagian luar vagina setelah BAK

atau BAB, dengan air bersih dari arah depan ke belakang (vagina ke

anus); (3) hindari menggunakan sabun atau shower gel pada alat

kelamin; (4) biasakan untuk membersihkan alat kelamin sebelum dan

sesudah berhubungan seksual; (5) Celana dalam harus diganti setiap

hari; (6) Gunakan Pantyliner agar keputihan tidak menempel

9
B. Konsep teori Kehamilan Ganda

1. Pengertian

Kehamilan kembar ialah suatu kehamilan dengan dua janin atau lebih yang

ada didalam kandungan selama proses kehamilan. Bahaya bagi ibu tidak

begitu besar, tetapi wanita dengan kehamilan kembar memerlukan perhatian

dan pengawasan khusus bila diinginkan hasil yang memuaskan bagi ibu janin

(Wiknjosastro, 2007). Sedangkan menurut Mochtar Rustam (2012) kehamilan

ganda atau kembar adalah kehamilan dengan dua jenis janin atau lebih. Jadi,

kehamilan kembar adalah suatu kehamilan dengan dua jenis janin atau lebih

yang ada didalam kandungan selama proses kehamilan.

2. Etiologi

Beberapa penyebab kehamilan ganda, diuraikan sebagai berikut:

a) Faktor ras . Frekuensi kelahiran janin multiple memperlihatkan variasi

yang nyata diantara berbagai ras yang berbeda. Kehamilan ganda terjadi

1 diantara 100 kehamilan pada orang kulit putih, sedangkan pada orang

kulit hitam 1 diantara 80 kelahiran. Pada kawasan di Afrika, frekuensi

terjadinya kehamilan ganda sangat tinggi. Knox dan Morley dalam

suatu survey pada salah satu masyarakat pedesan di Negeria,

mendapatkan bahwa kehamilan ganda terdapat sekali pada setiap 20

kelahiran kehamilan pada orang Timur atau Oriental tidak begitu sering

terjadi. Perbedaan ras yang nyata ini akibat dari keragaman pada

frekuensi terjadinya kehamilan kembar dizigot. Perbedaan kehamilan

10
ganda ini disebabkan oleh perbedaan tingkat Stimulating Hormone

yang akan mengakibatkan multiple ovulasi.

b) Faktor keturunan

Sebagai penentu kehamilan ganda genotip ibu jauh lebih penting dari

genotip ayah. Suatu penelitian terhadap 4000 catatan mengenai jemaat

gereja kristus orang-orang kudus hari terakhir, menemukan bahwa para

wanita yang dirinya sendiri dizigot dengan frekuensi 1 per 58 kelahiran.

Namun, wanita yang bukan kembar dengan frekuensi 1 per 116

kehamilan. Lebih lanjut, dalam analisi Bulmer terhadap anak-anak

kembar, 1 dari 25 (4%) ibu mereka ternyata juga kembar, tetapi hanya 1

dari 60 (1,7%) ayah mereka yang kembar, keterangan dadapatkan

bahwa alah satu sebabnya adalah multiple ovulasi yang diturunkan.

c) Faktor umur dan paritas

Untuk peningkatan usia sampai sekitar 40 tahun atau paritas sampai

dengan 7, frekuensi kehamilan ganda akan meningkat. Kehamilan

ganda dapat terjadi kurang dari sepertiga pada wanita 20 tahun tanpa

riwayat kelahiran anak sebelumnya, bila dibandingkan dengan wanita

yang berusia diantara 35 sampai 40 tahun dengan 4 anak atau lebih.

Dalam kehamilan pertama, frekuensi janin kembar adalah 1,3%

dibandingkan dengan kehamilan keempat sebesar 2,

d) Factor nutrisi

Bahwa peningkatan kehamilan ganda berkaitan dengan status nutrisi

yang direfleksikan dengan berat badan ibu. Ibu yang lebih tinggi dan

11
berbadan besar mempunyai resiko hamil ganda sebesar 25-30%

dibandingkan dengan ibu yang lebih pendek dan berbadan kecil.

e) Factor terapi intertilitas

Induksi ovulasi dengan menggunakan FSH plus chorionic gonadotropin

atau chlomiphene citrate menghasilkan ovulasi ganda. Insiden

kehamilan ganda seiring penggunaan gonadotropin sebesar 16- 40%,

75% kehamilan dengan dua janin. Tuppin dkk melaporkan dari

perancis, insiden persalinan gemeli dan triplet terjadi karena induksi

ovulasi dengan terapi human menopause gonadotropin (hMG). Faktor

resiko untuk kehamilan gandasetelah ovarium distimualsi dengan Hmg

berpengaruh terhadap peningkatan jumlah estradiol dan injeksi

chorionic gonadotropin pada saat bersamaan akan berpengaruh terhadap

karasteristik sperma, meningkatkan konsentrasi dan motilitas sperma e.

Induksi ovulasi meningkatkan insiden kehamilan ganda dizigotik dan

monozigot

f) Factor Asisted Reproduktif Teknoligy (ART)

eknik ART didesain untuk meningkatkan kemungkinan kehamilan,

pasien pada kasus ini, pembuahan dilakukan melalui teknik fertilisasi in

vitro dengan melakukan seleksi terhadap ovum yang benar-benar

berkualitas baik, dan dua dari empat embrio ditransfer kedalam uterus.

b. Pada umumnya, sejumlannya embrio yang ditransper kedalam uterus

maka sejumlah itulah akan beresiko kembar homolog atau hamil

kembar uniovuler, karena berasal dari satu ovum (dr. Taufan 2017).

12
3. Patofisiologi

Menurut Manuaba (2007) kehamilan kembar dibagi menjadi dua.

Monozigot, kembar yang berasal dari satu telur dan dizigot kembar yang

berasal dari dua telur. Dari seluruh jumlah kelahiran kembar, sepertiganya

adalah monozigot. Kembar dizigot berarti dua telur matang dalam waktu

bersamaan, lalu dibuahi oleh sperma. Akibatnya, kedua sel telur itu

mengalami pembuahan dalam waktu bersamaan. Sedangkan kembar

monozigot berarti satu telur yang dibuahi sperma, lalu membelah dua.

Masa pembelahan inilah yang akan berpengaruh pada kondisi bayi kelak.

Masa pembelahan sel telur terbagi dalam empat waktu, yaitu 0 – 72

jam, 4 – 8 hari, 9-12 dan 13 hari atau lebih. Pada pembelahan pertama,

akan terjadi diamniotik yaitu rahim punya dua selaput ketuban, dan

dikorionik atau rahim punya dua plasenta. Sedangkan pada pembelahan

kedua, selaput ketuban tetap dua, tapi rahim hanya punya satu plasenta.

Pada kondisi ini, bisa saja terjadi salah satu bayi mendapat banyak

makanan, sementara bayi satunya tidak. Akibatnya, perkembangan bayi

bisa terhambat. Lalu, pada pembelahan ketiga, selaput ketuban dan

plasenta masing-masing hanya sebuah, tapi bayi masih membelah dengan

baik.

Pada pembelahan keempat, rahim hanya punya satu plasenta dan

satu selaput ketuban, sehingga kemungkinan terjadinya kembar siam

cukup besar. Pasalnya waktu pembelahannya terlalu lama, sehingga sel

telur menjadi berdempet. Jadi kembar siam biasanya terjadi pada

13
monozigot yang pembelahannya lebih dari 13 hari. Dari keempat

pembelahan tersebut, tentu saja yang terbaik adalah pembelahan pertama,

karena bayi bisa membelah dengan sempurna. Namun, keempat

pembelahan ini tidak bisa diatur waktunya. Faktor yang mempengaruhi

waktu pembelahan, dan kenapa bisa membelah tidak sempurna sehingga

mengakibatkan dempet, biasanya dikaitkan dengan infeksi, kurang gizi,

dan masalah lingkungan.

4. Jenis Kehamilan ganda

Jenis Kehamilan Gemelli Kehamilan kembar dibagi menjadi 3

macam, menurut Mochtar, Rustam (2012) adalah sebagai berikut:

a. Gemelli dizigotik yaitu kembar dua telur , heterolog, biovuler dan

praternal. Kedua telur berasal dari :

1) 1 ovarium dan dari dua folikel de graff

2) Ovarium dan 1 folikel de graff

3) Dari ovarium kanan dan satu lagi dari ovarium kiri

b. Gemelli monozigotik yaitu kembar satu telur, homolog, identic dapat

terjadi karena :

1) Satu telur dengan 2 inti, hambatan pada tingkat blastula

2) Hambatan pada tingkat segmentasi

3) Hambatan setelah amnion dibentuk , tetapi sebelum

primitive steak.

14
5. Tanda dan gejala kehamilan gameli

Tanda dan Gejala Kehamilan Gemelli Menurut Dutton, dkk (2012) tanda

dan gejala pada kehamilan kembar adalah sebagai berikut :

a. Pada kehamilan kembar distensi uterus berlebihan, sehingga

melewati batas toleransinya dan seringkali terjadi partus

prematurus. Usia kehamilan makin pendek dan makin banyaknya

janin pada kehamilan kembar.

b. Mual dan muntah berat karena HCG meningkat

c. Palpasi abdomen mendapatkan 3 atau lebih bagian tubuh yang

besar

d. Auskultasi lebih dari satu denyut jantung yang terdengar jelas dan

berbeda (nonmaternal) lebih dari 10 denyut/menit. Kecurigaan

meningkat jika keluarga memiliki riwayat kehamilan kembar

e. Kebutuhan ibu akan zat-zat makanan pada kehamilan kembar

bertambah sehingga dapat menyebabkan anemia dan penyakit

defisiensi lain

6. Pertembuhan janin gameli

Dalam masa kehamilan pertumbuhan janin perlu diperhatikan.

Pertumbuhan janin pada kehamilan kembar tentu berbeda dengan

pertumbuhan janin pada kehamilan tunggal. Menurut Mochtar Rustam

(2012) pertumbuhan pada janin kembar adalah sebagai berikut :

15
a. Berat badan satu janin kehamilan kembar rata-rata 1000 gr lebih

ringan dari janin tunggal.

b. Berat badan baru lahir biasanya pada kembar dibawah 2500 gr

triplet dibawah 2000 gr, duadriplet dibawah 1500 gr dan duintuplet

dibawah 1000 gr.

c. Berat badan masing-masing janin dari kehamilan kembar tidak

sama umumnya berselisih antara 50 – 100 gr, karena pembagian

sirkulasi darah tidak sama, maka yang satu kurang bertumbuh dari

yang lainnya

d. Pada kehamilan ganda monozigotik

1) Pembuluh darah janin yang satu beranastomosis dengan

pembuluh darah janin yang lain, karena itu setelah bayi satu

lahir tali pusat harus diikat untuk menghindari perdarahan

2) Karena itu janin yang satu dapat terganggu

pertumbuhannya dan menjadi monstrum seperti akardiakus

dan kelainan lainnya.

3) Dapat terjadi sindroma transfusi fetal : pada janin yang

dapat darah lebih banyak terjadi hidramnion, polisitemia,

edema dan pertumbuhan yang baik. Sedangkan janin kedua

kurang 19 pertumbuhannya terjadilah bayi kecil, anemia,

dehidrasi, oligohidrami dan mikrokardia, karena kurang

mendapat darah

16
e. Pada kehamilan kembar dizigotik

1) Dapat terjadi satu janin meninggal dan yang satu tumbuh

sampai cukup bulan.

2) Janin yang mati dapat diresorbsi (kalau pada kehamilan

muda) atau pada kehamilan agak tua janin jadi gepeng

disebut fetus papyraseus atau kompresus.

7. Letak Persentase janin gameli

Presentasi pada janin kembar adalah :

1) Janin kembar pertama presentasi vertex : 75%

2) Kedua janin kembar presentasi vertex : 45%

3) Salah satu janin vertex, dan yang lainnya bokong : 37%

4) Kedua janin kembar presentasi bokong : 10%

5) Presentasi kepala dan letak lintang (5%)

6) Presentasi bokong dan letak lintang (2%)

7) Kedua bayi letak lintang (0,5%)

8. Diagnosa Gameli

Diagnosa gemelli seringkali tidak dapat ditegakkan sampai kehamilan tua,

dan terkadang sampai persalinan lanjut. Identifikasi kehamilan dengan

penyulit janin multipel banyak terlewat, bukan karena sangat sukar, tetapi

karena pemeriksa tidak memikirkan kemungkinan adanya kehamilan

multipel tersebut. Untuk mempertinggi ketepatan diagnosa, haruslah

17
dipikirkan kemungkinan kehamilan kembar bila didapatkan hal-hal

berikut; besarnya uterus melebihi lamanya amenore, uterus bertumbuh

lebih cepat daripada biasanya pada pemeriksaan berulang, penambahan

berat badan ibu yang mencolok yang tidak disebabkan oleh edema atau

obesitas, banyak bagian kecil yang teraba, teraba 3 bagian besar janin,

teraba dua ballotemen.

Diagnosa dari gemeli dapat ditegakkan dengan :

a. Anamnesis

Anamnesis yang dibutuhkan dalam menegakkan diagnosis kehamilan

kembar adalah riwayat adanya keturunan kembar dalam keluarga, telah

mendapat pengobatan infertilitas, adanya uterus yang cepat membesar:

fundus uteri > 4 cm dari amenorea, gerakan anak yang terlalu ramai dan

adanya penambahan berat badan ibu menyolok yang tidak disebabkan

obesitas atau edema.

b. Pemeriksaan klinik gejala-gejala dan tanda-tanda

Adanya cairan amnion yang berlebihan dan renggangan dinding perut

menyebabkan diagnosis dengan palpasi menjadi sukar. Lebih kurang 50

% diagnosis kehamilan ganda dibuat secara tepat jika berat satu janin

kurang dari 2500 gram, dan 75 % jika berat badan satu janin lebih dari

2500 gram. Untuk menghindari kesalahan diagnosis, kehamilan ganda

perlu dipikirkan bila dalam pemeriksaan ditemukan hal-hal berikut ;

besarnya uterus melebihi lamanya amenorea, uterus tumbuh lebih cepat

dari kehamilan normal, banyak bagian kecil teraba, teraba tiga bagian

18
besar, dan teraba dua balotemen, serta terdengar 2 DJJ dengan

perbedaan 10 atau lebih.

c. Pemeriksaan USG

Berdasarkan pemeriksaan USG dapat terlihat 2 bayangan janin atau

lebih dengan 1 atau 2 kantong amnion. Diagnosis dengan USG setelah

kehamilan 6-8 minggu dapat menentukan diagnosis akurat jumlah janin

pada uterus dari jumlah kantong gestasional yang terlihat

d. Pemeriksaan radiologi

Pemeriksaan dengan rotgen sudah jarang dilakukan untuk mendiagnosa

kehamilan ganda karena bahaya cahaya penyinaran. Diagnosis pasti

kehamilan kembar ditentukan dengan teraba dua kepala, dua bokong,

terdengar dua denyut jantung janin, dan dari pemeriksaan

ultrasonografi.

9. Penatalaksanaan gameli

Penanganan pada kehamilan kembar terbagi atas :

a. Antepartum

1) Diet dan pola makan yang baik, wanita dengan kehamilan normal

mengalami peningkatan 25-35 pounds setelah 9 bulan, pada

kehamilan kembar mengalami peningkatan 35-45 pounds,

kehamilan triplet peningkatan 50-60 pounds. The American College

of Obstetricians and Gynecologists merekomendasikan bahwa

wanita dengan kehamilan kembar untuk mengkonsumsi lebih 300

19
kalori/hari dari pada wanita dengan hamil normal (total sekitar

2700-2800 kalori/hari)

2) Suplemen besi dan asam folat, pemberian tablet Fe pada saat

prenatal sekurangnya 30 mg, anemia defisiensi besi adalah yang

paling sering dijumpai dan dapat meningkatkan resiko persalinan

preterm

3) Mengurangi aktivitas dan perbanyak istirahat. Kehamilan kembar

dapat membuat keadaan tidak nyaman karena uterus yang jadi lebih

besar, istirahat akan menolong untuk meningkatkan energi.

4) Pemeriksaan klinis kehamilan sekurangnya setiap 2 minggu setelah

24 minggu

a. Periksa keadaan servik setiap berkunjung setelah kehamilan 24

minggu melalui pemeriksaan fisik ataupun ultrasound untuk

mengetahui tandatanda awal kemungkinan terjadi persalinan

preterm.

b. Pengetahuan mengenai kehamilan p[reterm, yaitu persalinan

yang dimulai sebelum berakhirnya usia kehamilan 37 minggu.

Hal ini akan menyebabkan lahir prematur, masalah yang paling

sering dijumpai pada kehamilan kembar, yang akan

menyebabkan gangguan pernafasan pada bayi. Terapi steroid

yang disuntikkan akan membantu paru-paru bayi bekerja lebih

baik.

20
c. Perhatikan pergerakan bayi terutama setelah umur kehamilan

32 minggu, melalui detak jantung janin yang berespon

terhadap gerakannya (nonstress test)

5) Non stress test setelah 32 minggu. Mengetahui keadaan janin

dan Memperkirakan adanya penekanan pada tali pusat.

6) Konsultasi perinatologi

b. Intrapartum

Sebaiknya dilakukan di kamar operasi dan sudah disiapkan

pemeriksaan cross-match serta dihadiri ahli anestesi, ahli

kebidanan dan ahli anak.

1) Jika kembar presentasi vertex-vertex; dilahirkan per

vaginam dengan melakukan episiotomi mediolateral untuk

mengurangi tekanan pada kepala bayi.

2) Jika presentasi vertex-non vertex :

a) Siapkan SC, atau

b) Partus per vaginam diikuti dengan persalinan bokong

Breech delivery)

c) Partus per vaginam diikuti ekstraksi bokong totalis atau

melakukan internal podalic version (hal ini dilakukan

dengan catatan tidak dijumpai

d) Partus per vaginam diikuti dengan melakukan eksternal

version (versi luar) dimana hal ini memerlukan

21
pemantauan dengan USG portabel untuk melihat secara

akurat letak bayi kedua

3) Jika presentasi non vertex-vertex atau non vertex-non

vertex: SC

4) Jika hamil kembar 3 atau lebih : SC

5) Pada kembar premature :

a) Vertex-vertex : partus per vaginam

b) Vertex-non vertex : Umumnya SC

c) Non vertex-vertex atau non vertex-non vertex : SC

d) Kembar 3 atau lebih : SC

6) Pada locking twins : segera lakukan SC Ada tiga tipe :

a) Kollisi; adanya kontak antara bagian janin sehingga

tidak bisa memasuki pintu atas panggul

b) Kompaksi; adanya engagement dari bagian terbawah

kedua janin secara bersamaan sehingga menghambat

turunnya bagian terbawah

c) Interlocking; adanya kontak antara dagu kedua janin

pada bayi A presentasi bokong dan bayi B presentasi

vertex dan kedua janin saking berhadaphadapan.

22
BAB II
ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN
PADA NY “..” UMUR .. TAHUN G..P..A.. UK .. MINGGU
DENGAN KEHAMILAN GANDA

A. Kajian Kasus
Pengkajian
Hari/tanggal pengkajian :
Waktu pengkajian : -selesai WIB
Tempat pengkajian :
1. Data Subjektif (S)
Identitas pasien
Nama Istri : Ny. Nama Suami : Tn.
Umur : tahun Umur : tahun
Agama : Agama :
Suku/Bangsa : Suku/Bangsa :
Pendidikan : Pendidikan :
Pekerjaan : Pekerjaan :
Alamat :

2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan usia kehamilannya …
Ibu mengatakan janinmya bergerak aktif

3. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan yang Lalu
Ibu mengatakan pernah/tidak pernah menderita penyakit menular seperti
TBC, Hepatitis, Campak, HV/AIDS, dan malaria
Ibu mengatakan pernah/tidak pernah menderita penyakit keturunan seperti
asma, jantung, diabetes, hipertensi
b. Riwayat Kesehatan Sekarang

23
Ibu mengatakan tidak/ sedang menderita penyakit menular seperti TBC,
HEPATITIS, Campak, HIV/AIDS, dan malaria
Ibu mengatakan tidak /sedang menderita penyakit keturunan seperti asma,
jantung, diabetes, hipertensi
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan keluarga tidak/ pernah menderita penyakit menular seperti
TBC, Hepatitis, Campak, HIV/AIDS, malaria dan penyakit keturunan
seperti asma, jantung diabetes, maupun hipertensi

4. Riwayat Menstruasi
Menarche : … tahun
Siklus : … tahun
Lamanya : 3-7 hari
Banyaknya : 3-4 kali ganti pembalut
Masalah : ada/Tidak ada

5. Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas yang Lalu


No Kehamilan Persalinan Bayi Nifas Ket
UK ANC TT Tgl Tempat Penol Jenis Peny JK/ Hid Lak- Perin- Loc
ong ulit BB up/ tasi eum -hea
Mati
- - - - - - - - - - - - - -

6. Riwayat Kehamilan Sekarang


Ibu hamil anak ke 1
HPHT :
TP :
Usia Kehamilan : … bulan
ANC :
Scirining TT :
Keluhan TM I :
Keluhan TM II :

24
Keluhan TM III :

7. Riwayat Kontrasepsi
KB yang pernah digunakan : tidak/ ada
Lamanya Pemakaian : tidak /ada
Masalah : Tidak /ada

8. Pola pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari


a. Nutrisi
1) Makan
Sebelum Hamil
Pola makan : .. kali sehari
Jenis : Nasi, roti, lauk pauk
Porsi : .. piring
Pantangan : ada/Tidak ada
Masalah : ada/Tidak ada
Saat Hamil :
Pola makan : 2-3 kali sehari
Jenis : Nasi, roti, lauk pauk
Porsi : .. piring
Pantangan : ada/Tidak ada
Masalah : ada/Tidak ada

2) Minum
Sebelum Hamil :
Jenis : Air putih, teh
Frekuensi : 8 gelas sehari
Saat Hamil :
Jenis : Air putih, teh
Frekuensi : 7-8 gelas sehari

25
b. Eliminasi
1) BAB
Sebelum Hamil :
Frekuensi : …kali
Konsistensi : Lunak
Warna : Kekuningan
Bau : Khas Tinja
Masalah : Tidak ada
Saat Hamil :
Frekuensi : …kali
Konsistensi : Lunak
Warna : Kekuningan
Bau : Khas Tinja
Masalah : Konstipasi

2) BAK
Sebelum Hamil :
Frekuensi :… kali
Warna : Kuning Jernih
Bau : Khas Amoniak
Masalah : Sering BAK
Saat Hamil :
Frekuensi : …. kali
Warna : Kuning Jernih
Bau : Khas Amoniak
Masalah : Sering BAK

c. Istirahat dan Tidur


Sebelum Hamil :
Tidur siang : .. jam
Tidur malam : ..jam

26
Masalah : ada/ Tidak ada
Saat Hamil :
Tidur siang : … jam
Tidur malam : … jam
Masalah : ada/Tidak ada

d. Personal Hygiene
Sebelum Hamil :
Mandi : … kali sehari
Cuci rambut : …kali seminggu
Gosok gigi : …kali sehari
Ganti pakaian dalam : ...kali sehari
Saat Hamil :
Mandi : ... kali sehari
Cuci rambut : … kali seminggu
Gosok gigi : … kali sehari
Ganti pakaian dalam : … kali sehari
e. Aktifitas
Sebelum Hamil
Jenis kegiatan : Rutinitas ibu rumah tangga (memasak,
membersihkan rumah, mencuci)
Masalah : ada/ Tidak ada

Saat Hamil
Jenis kegiatan : Rutinitas ibu rumah tangga (memasak,
membersihkan rumah, mencuci)
Masalah : ada/ Tidak ada
f. Pola Seksualitas
Sebelum Hamil :
Frekuensi : …seminggu
Keluhan : Tidak ada

27
Saat Hamil :
Frekuensi : …. seminggu
Keluhan : Tidak ada           

9. Keadaan Psikososial dan Spiritual


Hubungan suami istri : Baik/tidak
Hubungan istri dengan keluarga : Baik/tida/tidak
Hubungan istri dengan tetangga : Baik/tidak
Keyakinan terhadap agama : Taat/tidak

B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum :
Kesadaran : Composmentis
Tekanan Darah :
Sistole : .. mmhg
Diastole : … mmHg
Nadi : … x/ menit
Suhu : ….0C
Pernafasan : …x/ menit
Tinggi Badan : …. Cm
Berat Badan : ….kg
Berat Badan sekarang : …kg
Lingkar Lengan Atas ( LILA) : ... cm

2. Pemeriksaan Khusus
a. Inspeksi
1. Kepala
Keadaan : Simetris/tidak
Kerontokan : ada/tidak ada

28
Distribusi rambut : Merata/tidak
Warna rambut : Hitam/merah/kuning
Nyeri tekan : ada/tidak ada
Benjolan : ada/tidak ada
2. Muka
Keadaan : tidak /pucat
Oedema : ada/tidak ada
Nyeri tekan : ada/tidak ada
3. Mata
Bentuk : Simetris/tidak
Konjungtiva :Anemis/an anemis
Sclera :icterus/ An Ikterik
4. Hidung
Bentuk : Simetris
Pengeluaran : ada/tidak ada

5. Teliga
Bentuk : Simetris
Pengeluaran : ada/tidak ada
Masalah : ada/tidak ada
6. Mulut
Bibir : tidak/ pucat
Mukosa : tidak/ kering
Lidah : Bersih/ tidak bersih
Keadaan : Bersih/ kotor
Scrobut : ada/tidak ada
Karies gigi : ada/tidak ada
7. Leher
Pem. Kelenjar Tiroid : ada/tidak ada
Pem. Kelenjar Limfe : ada/tidak ada
Pem. Vena Jugularis : ada/tidak ada

29
8. Dada / Payudara
Bentuk : Simetris
Kebersihan : Bersih
Papila mamme             : Menonjol
Retraksi : ada/tidak ada
Nyeri tekan : ada/tidak ada
Benjolan : ada/tidak ada
Massa                          : ada/tidak ada
Kolostrum                   : (-)
9. Abdomen
Kebersihan : Bersih/ tidak
Pembesaran : Sesuai usia kehamilan
Linea nigra : ada/tidak ada
Striae Gravidarum : ada/tidak ada
Bekas luka operasi : ada/tidak ada
Benjolan : ada/tidak ada
10. Genetalia
Kebersihan ; Bersih
Varises : tidak ada
Oedema : tidak ada
Pengeluaran : tidak ada
11. Ekstermitas atas dan bawah
a. Atas kanan / kiri
Bentuk : Simetris
Kebersihan : Bersih
Oedema : tidak ada
Varises : tidak ada
Warna kuku : merah muda
Pergerakan : (+)
b. Bawah kanan / kiri
Bentuk : Simetris

30
Kebersihan : Bersih
Oedema : tidak ada
Varises : tidak ada
Warna kuku : merah muda
Pergerakan : (+)
Reflek patella ka/ki : (+)
b. Palpasi
Leopold I : TFU ..Di bagian fundus ibu teraba bagian ….
Leopold II : Bagian kanan/ kiri perut ibu teraba gaian-
bagian kecil janin, bagian kiri perut teraba bagian
keras adanya tahanan dari atas kebawah
Leopold III : bagian bawah terabah bagian yang
melenting/bulat
Leopold IV : konvergent/divergen

c. Auskultrasi

DJJ : (+)/ (-)


Frekuensi : ….x / menit
Intensitas :…
Irama : ….
Tafsiran Berat Badan Janin : ….gram

3. Data penunjang
Hb : …..gr %
Golongan Darah :
Pemeriksaan Urin : Protein urin : (+)/ (-)
Glukosa urin : (+)/ (-)

31
C. Analisa
A. Diagnosa
Ny”..” umur … Tahun, G..P..A.., hamil .. minggu, intra uterin, janin
ganda hidup, letak 2 bagian memanjang (puka dan puki) punggung,
presentasi 2 baginan kepala, keadaan jalan lahir baik, keadaan ibu dan
janin baik, dengan kehamilan ganda

B. Planning

Perencanaan atau planing adalah suatu pencatatan menggambarkan

pendokumentasian dari perencanaan dan evaluasi berdasarkan assasmenet

yaitu rencana apa yang akan dilakukan berdasarkan hasil evaluasi tersebut.

Perencanaa dibuat saat ini dan yang akan datang. Rencana asuhan disusun

berdasarkan hasil analisi dan interpretasi data yang bertujuan untuk

mengusahakan tercapainya kondisi pasien seoptimal mungkin dan

memepertahankan kesejahteraannya..

1. Menjelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan

2. Memberikan penjelasan bahwa ibu hamil kembar atau ganda

3. Memberikan KIE giiz ibbu hamil

4. Menjelaskan pada ibu tentang persiapan persalinan

5. Memberitahu ibu perubahan fisiologi pada TM III

6. menjelaskan pada ibu bahwa kehamilan kembar yang dialami dapat

terjadi memalui beberapa factor

7. kolabosari dengan dokter terhadap tindakan selanjutnya

32
DAFTAR PUSTAKA

Fatimah, 2017. Asuhan Kehamilan. Yogyakarta : nuhamedia

Finisia, Hirdanti. 2018. Perbedaan Efektifitas Senam Hamil dan Yoga Hamil Terhadap
Nyeri Punggung pada Ibu Hamil Trimester III di wilayah kerja Puskesmas
Kendalsari. Malang : Poltekkes Kemenkes Malang.

Rukiah Yulianti.2014. Asuhan Kebidanan Kehamilan. Jakarta : CV. Trans Info Media

Setiobudi.2015. Sembuh dari Nyeri Punggung.Andi Offser.Yogyakarta. Setyawati, 2019.


Teknik Relaksasi Terhadap Nyeri Punggung Pada Ibu Hamil Trimester III.
Jurnal PSNKH 2019.

Tyastuti, S., & Wahyuningsih, H. P. 2016. Asuhan Kebidanan Kehamilan.


Jakarta: Pusdik SDM Kesehatan.

Walyani, Elisabeth siwi, 2015. Asuhan Kebidanan Pada


Kehamilan. Yogyakarta: pustaka barupess

Widatiningsih, Sri dan Dewi, C, H, T. 2017. Praktik Terbaik Asuhan Kehamilan.


Yogyakarta: Trans Medika

33

Anda mungkin juga menyukai