Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEBIDANAN HOLISTIK BAYI DENGAN ORAL TRUSH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Asuhan Kebidanan Holistik Neonatus,


Bayi, Balita dan Anak Prasekolah

Oleh:

NADIA UTARI PRATIWI


P01740522051

Pembimbing Akademik:

Yuniarti, S.ST, M.Kes


NIP. 198006052001122001

PRODI PENDIDIKAN PROFESI KEBIDANAN JURUSAN KEBIDANAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN
KESEHATAN BENGKULU
TAHUN 2022
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Pendahuluan

“ASUHAN KEBIDANAN HOLISTIK BAYI DENGAN ORAL TRUSH”

Oleh:
Nadia Utari Pratiwi
NIM. P01740522051

Menyetujui,
Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Yuniarti, S.ST, M.Kes Tri Wilaida, SST


NIP. 198006052001122001 NIP.197705182006042013

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Bidan

Diah Eka Nugraheni, SST,M.Keb


NIP. 198012102002122002

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya, sehingga dapat menyelesaikan Laporan Komprehensif ini.
Penulisan laporan ini dilakukan dalam rangka memenuhi tugas Praktik Asuhan
Kebidanan Holistik Nifas Fisiologis. Laporan ini terwujud atas bimbingan,
pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu
persatu dan pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
kepada :

1. Ibu Eliana, SKM, MPH selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Bengkulu


2. Bunda Yuniarti, SST,M.Keb selaku Ketua Jurusan Kebidanan Poltekkes
Kemenkes Bengkulu.
3. Bunda Diah Eka Nugraheni, M,Keb selaku Ketua Prodi Profesi Bidan Jurusan
Kebidanan Poltekkes Kemenkes Bengkulu.
4. Bunda Yuniarti, S.S.T, M.Kes selaku dosen pembimbing praktik.
5. Bunda Triwilaida, SST selaku pembimbing lahan.

Mengingat keterbatasan pengetahuan dan pengalaman, penulis menyadari


bahwa penulisan laporan ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak. Akhir
kata, penulis berharap semoga laporan komprehensif ini bermanfaat bagi semua
pihak.

Desember 2022

Penyusun

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................i

HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................ii

KATA PENGANTAR......................................................................................iii

DAFTAR ISI.................................................................................................... iv

I. TINJAUAN TEORI ....................................................................................


A. KOnsep Dasar Bayi.................................................................................
1. Pengertian bayi........................................................................................
2. Masalah pada bayi..................................................................................
B. Konsep dasar oral trush...........................................................................
1. Pengertian ............................................................................................
2. Tanda dan gejala oral trush.....................................................................
3. Etiologi oral trush...................................................................................
4. Penatalaksanaan orakl trush....................................................................
C. Kondisi mencuci tangan dan persiapan sebelum menyusui
dengan kejadian oral trush.........................................................................

II. KONSEP ASUHAN KEBIDANAN ................................................

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................V
BAB I

TINJAUAN TEORI

A. Konsep dasar bayi

1. Bayi

a. Pengertian

Bayi merupakan manusia yang baru lahir sampai umur 12 bulan,

namun tidak ada batasan yang pasti. Menurut psikologi, bayi adalah

periode perkembangan yang merentang dari kelahiran hingga 18 atau 24

bulan. Masa bayi adalah masa yang sangat bergantung pada orang

dewasa. (Marmi dan Rahardjo, 2015).

Setelah lahir terutama pada 3 tahun pertama kehidupan,

pertumbuhan dan perkembangan sel-sel otak masih berlangsung dan

terjadi pertumbuhan serabutserabut syarat dan cabang-cabangnya,

sehingga terbentuk jaringan syaraf dan otak yang kompleks. Jumlah dan

pengaturan hubungan-hubungan antar sel syaraf ini akan saling

mempengaruhi segala kinerja otak, mulai dari kemampuan belajar

berjalan, mengenal huruf, hingga bersosialisasi. Pada masa balita,

perkembangan kemampuan bicara dan bahasa, kreativitas, kesadaran

sosial, emosional dan imosional dan intelegensia berjalan sangat cepat

dan merupakan landasan perkembangan berikutnya (Marmi dan

Rahardjo, 2015).
b. Masalah pada bayi

1) Alergi

Hipersensivitas system imunitas. Alergi adalah suatu keadaan

keadaan hipersensivitas dari system imun tubuh. Reaksi alergi terjadi

bila system imunitas seorang bereaksi terhadap suatu zat atau

keadaan lingkungan tertentu yang pada orang lain merupakan hal

normal.

Munculnya gejala dan tanda alergi dikarenakan pengaktifan

berlebihan dari sel mast dan antibody tubuh yang disebut

immunoglobin. Reaksi berlebihan dari keduanya meyebabkan

beberapa gejala alergi dari yang ringan hingga yang berat, bahkan

sampai mengancam nyawa.

2) Bentol

Bentol dalam istilah medis dikenal dengan istilah urtikaria.

Penyebab dari bentol bermacam-macam tetapi secara umum adalah

allergen luar (bulu binatang, zat kimia, suhu, udara dll). Reaksi

alergi disebut hipersensifitas untuk menanggapi zat asing (racun)

yang masuk ke dalam tubuh. Zat asing yang menyebabkan alergi

disebut dengan allergen. Pada saat pertama kali terkena, allergen

akan merangsang limfosit untuk memproduksi antibody (IgE)

terhadap allergen tersebut. Antibody ini akan melekat pada sel mast

jaringan tubuh manusia. Reaksi alergi bersifat parsial karena hanya


terjadi pada beberapa orang saja. Sebuah allergen akan bereaksi pada

beberapa orang, tetapi tidak pada orang lain.

Alergi merupakan reaksi kekebalan yang terjadi segera setelah

memakan makanan tertentu. Pada orang yang alergi, system

kekebalan tubuh keliru mengenali protein makanan sebagai zat yang

berbahaya. Karena itu, kebanyakan makanan yang memicu alergi

adalah makanan yang kadar proteinnya tinggi.

3) Biang keringat

Istilah medis untuk biang keringat adalah miliaria. Biang

keringat adalah penyumbatan kelenjar keringat akibat suhu udara yang

terlalu panas dan kelembapan tinggi. Dapat menyerang pada usia

berapapun. Selain itu biang keringat juga dapat disebabkan oleh flora

normal kulit (S. epidermidis) yang membuat kotoran pada kulir jadi

lebih padat dan menyumbat pori-pori. Bayi baru lahir juga dapat

terkenal miliaria, biasanya diusia 1 hingga 3 minggu pertama

hidupnya.

4) Bintilan

Istilah lain bintilan yaitu bintitan bahasa medis nya hordeolum,

merupakan benjolan yang muncul pada kelopak atas maupun kelopak

bawah pada mata. Bintilan adalah infeksi pada kelenjar lemak yang

banyak terdapat pada kelopak mata. Bulu mata adalah bagian paling

kotor dari mata karena fungsi sebagai filter ata. Debut yang tersangkut

pada bulu mata bisa saja dibarengi kuman. Kuman inilah yang akan
menimbulkan infeksi pada kelenjar lemak. Bintilan juga disebabkan

oleh metabolisme lemak. Jika anak sering bintilan, perlu dilihat

aoakah aak tersebur terlalu banyak mengkonsumsi susu atau telur.

Jumah kelenjar lemak pada kelopak mata adalah sekitar 20-30 jadi

anak bisa saja mengalami bintilan pada kelenjar lemak yang berbeda

secara bergantian.

Bintilan atau hordeolum dibedakan menjadi dua, yaitu :

a. Hordeolum eksternum, merupakan bintilan kecil yang terletak di

sebelah luar, tepatnya disebelah bulu mata. Pada hordeolum

eksternum, kuman menempel pada bulu mata dan masuk melalui

pori-pori, kuman menyerang kelenjer zeiss dan kelenjar mall yang

letaknya berdekatan dengan bulu mata.

b. Hordeolum internum, terjadi pada kelenjar lemak, sehingga bagian

dalam kelopak mata akan membengkak dan terinfeksi. Letaknya

agak kedalam dan lebih tebal serta besar sehingga terasa

mengganjal mata.

5) Bisul

Dalam medis bisul dinamakan abscess atau furunkel. Bisul adalah

sekumpulan nanah (neutrifil mati) yang telah terankumulasi pada

rongga di dalam jaringan setelah terinfeksi sesuatu (umumnya

karena bakteri stafilokokus atau parasite). Tetapi bisul juga

disebabkan oleh bakteri lainnya atau barang asing (seperti luka

tembakan/tikaman) yang tidak steril.


6) Oral trush

Terjadinya infeksi jamur candidiasis pada membrane mukosa mulut bayi

yang di tandai dengan munculnya bercak-bercak keputihan,membentuk

plak-plak berkeping di mulut,ulkus dangkal,demam,dan adanya iritasi

gastrointestinal.

7) Sebhorea

Radang berupa sisik yang berlemak dan etema pada daerah yang terdapat

banyak kelenjar sebasenya,biasnya terjadi di daerah kepala.

8) Miliarisi

iliarisis yang disebut juga sudamina,liken tropicus,biang keringat,keringat

buntet,pickle heat,merupakan suatu keadaan demotosis yang disebabkan

oleh retensi keringat akibat tersumbatnya pori kelenjar keringat.

B. Konsep dasar oral trush

1. pengertian

Oral Trush (Sariawan) adalah lapisan bercak-bercak putih kekuningan

yang timbul di lidah yang mungkin di keliling oleh daerah kemerahan. Apabila

lapisan atau bercak ini dicoba di bersihkan atau di usap,maka dapat

terlepas,namun meninggalkan daerah kemerahan yang mudah berdarah (Yeyeh

& Lia Yulianti,2013;h.136).

Oral Trus adalah kandidiasis selaput,lendir mulut biasanya mukosa dan

lidah dan kadang-kadang palatum,gusi serta lantai mulut.penyakit ini di tandai

dengan plak-plak putih dari bahan lembut menyerupai gumpulan susu dapat
dikelupas,yang meninggalkan permukan perdarahan mentah.penyakit ini

biasanya menyerang bayi yang sakit atau lemah,individu dengan kondisi

kesehatan buruk,pasien dengan tanggapan imun lemah serta kurang sering

pasien yang telah menjalin pengobatan dengan antibiotic(Maryanti

&Sujianti,2011;h.90).

Oral Trush adalah Oral Trush (Sariawan) adalah terinfeksinya membrane

mukosa mulut bayi oleh jamur candidiasis yang ditandai dengan munculnya

bercak-bercak keputihan dan membentuk plak-plak berkeping dimulut, terjadi

ulkus dangkal. Biasanya penderita akan menunjukkan gejala demam karena

adanya iritasi gastrointestinal. (Nanny,2010;h,83).

2. Tanda gejala oral trush

Beberapa tanda dan gejala yang terjadinya pada oral trush menurut (Maryanti

& Sujianti,2011;h,90-91) ialah :

a. Tampak bercak keputihan pada mulut,seperti berkas susu yang sulit

dihilangkan.

b. Bayi kadang-kadang menolak untuk minum dan menyusui.

c. Mukosa mulut mengelupas.

d. Lesi multiple ( luka-luka banyak) pada selaput lendir mulut sampai

bibir memutih menyerupai bekuan susu yang melekat,bila dihilangkan

dan kemudian berdarah.


e. Bila terjadi kronis maka terjadi granulomatosa (lesi berbenjon kecil)

menyerang sejak bayi sampai anak-anak yang berlangsung lama

hingga beberapa tahun akan menyerang kulit anak.

3. Etiologi oral trush

penyebab oral trush yang terjadi pada neonates dan bayi biasanya karena

hal sebagai mana berikut :

a. Makanan /Minuman panas Mulut bayi tidak sekuat orang

dewasa.jadi hati-hati saat membuat makanan /minuman bagi si

kecil.selalu periksa keadaan suhunya masih panas atau sudah cukup

hangat untuk di terima mulut mungilnya.justru anggapan ahwa susu

yang memancar terlalu kencang dari botol bisa memicu terjadinya

sariawan ternyata tidak tepat.kecuali jika susu tersebut bersuhu

tinggi.jadi penyebabnya bukan kekuatan pancarannya tapi karena

suhu yang panas.

b. Traumatik Yang dimaksud traumatic disini,mulut anak terluka oleh

sesuatu entah karena gusinya tergigit atau terkena gesekan dot yang

terlalu keras.seperti yang sudah disingung,kejadian luka pada gusi

bayi bisa berkaitan dengan ketidaknyamanan bayi akibat giginya

baru tumbuh. Antisipasi ,coba dia teether(mainan khusus untuk

digigit-gigit)sehingga rasa tidak nyaman dapat berkurang. Gesekan

dot yang berkontur agak kasar dan terbuat dari karet yang keras
juga memungkinkan munculnya sariawan.Jadi sebaiknya gunakan

dot yang terbuat dari bahan lunak dan lentur seperti silicon.

c. Zat kimia

Pemakaian obat-obatan yang terlalu lama umpanyanya pada bayi

yang harus mengonsumsi obat untuk menyembuhkan plek pada

paru-parunya bisa memunculkan sariawan.Zat kimia yang di

kandung dalam obat bersifat asam. Bila tersisa di mulut bisa

memicu sariawan karena proses pengasaman akan mengundang

datangnya bakteri. Untuk itu,sedapat mungkin,setelah

meminumkan obat,meminumkan bayi air putih sehingga sisa-sisa

obat tidak menempel di gusi maupun dinding mulut.

4. Penatalaksanaan oral trush

Oral Trush pada umumnya bisa sembuh dengan sendirinya. Akan tetapi

lebih baik juka diberikan pengobatan dengan cara berikut:

a. Bedakan oral trush dengan endapan susu pada mulut bayi,jika

endapan susu diberikan dengan mengunakan kain lembut atau kassa

yang telah dibasahi air matang atau bersih dia tidak akan

meninggalkan bekas merah dan akan hilang jika bayi diminumkan

air putih, sedangkan gumpalan susu akan meninggalkan bekas

kemerahan apabila dibersihkan.

b. Apabila sumber infeksi berasal dari ibu,maka ibu harus segera

diobati dengan pemberian antibiotic berspektrum luas.


c. Jaga kebersihan dengan baik,terutama kebersihan mulut. 4)

Bersihkan daerah mulut bayi setelah makan ataupun minum susu

dengan air matang dan juga bersih

d. Pada bayi yang minum susu menggunakan botol,gunakan teknik

steril membersihkan botol susu dengan cara mencuci botol dengan

bersih dan setelah dicuci botol dot direbus air mendidih ±1000 c.

e. Berikan terapi pada bayi :

a) 1 ml larutan Nystatin 100.000 unit diberikan 4 kali sehari

dengan interval setiap 6 jam. Larutan dengan lembut dan

hati-hatiagar tidak menyebar luas ke rongga mulut.

b) Gentian violet 3 kali sehari.

C. kondisi mencuci tangan dan persiapan sebelum menyusui dengan

kejadian oral trush pada bayi

Kegagalan untuk melakukan kebersihan dan kesehatan tangan yang

tepat dianggap sebagai sebab utama infeksi nosokomial yang menular di

pelayanan kesehatan dan penyebaran mikroorganisme multiresisten dan telah

diakui sebagai kontributor yang penting terhadap timbulnya wabah ( Astutik,

2014).

Ada hubungan yang signifikan antara kondisi mencuci tangan,

persiapan sebelum menyusui dengan kejadian oral trush.Cuci tangan

adalah proses pembuangan kotoran dan debu secara mekanis dari kulit

kedua belah tangan dengan memakai sabun dan air mengalir. Hasil yang
didapatkan sebagian responden hanya mencuci tangan saja tanpa

menggunakan sabun sehingga cara mencuci tangan mereka kurang efektif

untuk membunuh kuman yang bersarang pada tangan mereka. Berbagai

penyakit dapat masuk ke tubuh melalui perantara tangan yang kotor.

Pentingnya mencuci tangan juga dilakukan dalam persiapan menyusui

bayi.

Yusnita, 2017 mengatakan Ada hubungan yang signifikan antara

kondisi mencuci tangan dengan kejadian oral trush (thitung variable X1 >

t0,05 yaitu 5,855 > 2,045 ). Ada hubungan yang signifikan antara

persiapan sebelum menyusui dengan kejadian oral trush.


BAB II
TINJAUAN ASUHAN KEBIDANAN

A. Pengkajian Data Subyektif


1. Identitas Bayi
Jenis kelamin : Laki-laki/perempuan
Umur : ….Bulan
Identitas orang tua
Umur : Usia reproduksi (20-35 tahun)
Pendidikan : SD/SMP/SMA/D3/S1/S2
Pekerjaan : IRT/Swasta/PNS/Tani

2. Keluhan utama
Ibu mengatakan ingin memeriksakan anaknya, ibu mengatakan
anaknya sering menangis, dan terdapat putih pada lidah bayi dan bayi
tidak mau menyusui serta ibu mengatakan belum memberikan obat
apapun

3. Riwayat kesehatan sekarang :


Terdapat bintik kemerahan pada daerah genetalia pada dan bokong.
4. Kegiatan sehari-hari
Personal hygiene :
Mandi : 2x sehari/ lebih
Mengganti pakaian bayi : …………perhari

B. Pengkajian Data Objektif


1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
2. Tanda-tanda vital
Nadi : 100-160 kali/menit
Pernapasan : 24-40 kali/menit
Suhu : 36,5-37,50c
3. Pemeriksaan fisik
a. Kepala
Tidak terdapat benjolan, tidak terdapat kelainan.
b. Muka
Muka simteris dan tidak ada odema.
c. Mata
Simetris, konjungtiva an anemis, sklera putih.
d. Hidung
Simetris, tidak ada pernapasan cuping hidung
e. Telinga
Simetris, posisi lebih tinggi dari garismata, tidak ada secret
f. Mulut
Simetris, mukosa kemerahan, tidak ada plato skiziz
g. Leher
Tidak terdapat pembengkakan pada kelenjar tiroid, limfe dan vena
jugularis
h. Dada
Simetris, pernapasan teratur 120-160 x/menit, tidak ada pernapasan
retraksi dinding dada
i. Abdomen
Simtetris, tidak ada massa, tidak ada
j. Ekstremitas
Warna kulit tidak kuning, gerakan aktif, jari-jari lengkap dan
normal.
k. Kulit
Terdapat kemerahan dan benjolan /papula yang tersebar dan terjadi
kekeringan kulit pada daerah genetalia dan paha bagian dalam
C. Analisa/Diagnosa
By.....umur …. bulan
Maslah : oral trush

D. Planning
1. Memberitahu ibu mengenai hasil pemeriksaan bahwa bayi
menderita oral trush yaitu lapisan bercak-bercak putih kekuningan
yang timbul di lidah yang mungkin di keliling oleh daerah
kemerahan.
2. Menjalin hubungan baik dengan ibu agar tercipta rasa saling
percaya antara ibu dengan bidan
3. Memberikan pendidikan kesehatan mengenai penyebab, gejala,
penanganan dan pencegahan terjadinya oral trush
4. Beritahu pada ibu tekhnik membersihkan mulut bayi dengan benar.
5. Beritahu ibu agar tetap menjaga kebersihan bayinya.
6. Beritahu ibu konseling pentingnya kebersihan payudara.
7. BerikanKIE pada ibu cara mengatasi oral trush, seperti
menganjurkan ibu mencuci tangan sebelum dan sesudah menyusui
bayinya, hal ini dijelaskan pada jurnal Yusnita yang mengatakan
ada hubungan yang signifikan antara kondisi mencucui yangan
dengan kajian oral trush
DAFTAR PUSTAKA

Dewi, Vivian Nanny Lia . (2011). Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Edisi
3. Jakarta, Salemba Medika. Pada Halaman 2, 30, 32, 33, 36

Jitowiyono, S & Kriostiyanasari, W. ( 2010). Asuhan Keperawatan Neonatus dan


Anak. Yogyakarta : Mulia Medika

Rukiyah, A.Y., & Yulianti, S. ( 2010). Asuhan Neonatus, Bayi dan Anak Balita.
Jakarta : CV. Trans Info Media

Sutawijaya, R.B. (2010). Mencegah, Mendeteksi, dan Mengatasi Berbagai


Penyakit Anak. Yogyakarta : Luna Publisher

Sudarti, Khoirunnisa, Endang.(2010). Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Dan


Anak Balita. Yogyakarta, Nuha Medika. Hal. 2, 10, 23, 30, 31

Sumiatik. 2021. Hubungan pengetahuan dan sikap ibu tentang sariawan (Oral
Trush) pada anak usia 0-3 tahun. Jurnal Kebidanan Vlora. Vol 14. No 2.
Juni 2021

Yusnita. 2017. Kondisi mencuci tangan dan persiapan sebelum menyusui dengan
kejadian oral trush pada bayi usia 16bulan di BPS setijoati Sengkaling
Indah I KAV 33 DAU Malang. Jurnal Care Vol, 05, No 02.

Anda mungkin juga menyukai