Anda di halaman 1dari 38

MAKALAH

Tehnologi Terapi Akupresur Pada Balita


Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Tehnologi Terapi Komplementer Akupresur
Dosen Pengampu dr. Cholisah Suralaga, M.Kes

Di Susun Oleh Kelompok 5 :


DESI NURMALASARI : 195401426447
FITRI LUBIS : 195401426457
RENA APRIANI : 195401426506
SITI ROHILAH : 195401426461

Kelas B6

FIKES PROGRAM LANJUTAN STUDI D-IV KEBIDANAN


UNIVERSITAS NASIONAL
2020
KATA PENGANTAR

            Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat serta kasih
sayang dan karunia-Nya yang telah diberikan kepada seluruh ciptaan- Nya, shalawat dan salam
semoga dilimpahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW. Alhamdulillah berkat kemudahan
yang diberikan Allah SWT, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “TEHNOLOGI
TERAPI AKUPRESUR TERHADAP BALITA”.    
            Adapun tujuan dari Penyusunan makalah ini adalah sebagai salah satu tugas mata ajar
Tehnologi Terapi Komplementer Akupresur. Dalam Penyusunan makalah ini, kami banyak
mengalami kesulitan dan hambatan, hal ini disebabkan oleh keterbatasan ilmu pengetahuan yang
kami miliki. Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami pada khususnya,
dan bagi para pembaca pada umumnya. Aamiin. Kami sebagai penyusun sangat menyadari
bahwa dalam Penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang ditujukan untuk membangun.

Jakarta, 13 Oktober 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan.....................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Akupresur..............................................................................4
2.1.1 Akupresur.......................................................................................4
2.1.2 Macam-macam Rangsangan..........................................................4
2.1.3 Mekanisme Kerja...........................................................................4
2.1.4 Cara Penekanan..............................................................................4
2.1.5 Manfaat...........................................................................................4
2.2 Pengertian ...............................................................................................5
2.2.1 Nafsu Makan..................................................................................5
2.2.2 Penyebab Balita Tidak Nafsu Makan ...........................................6
2.2.3 Gangguan Kesehatan Penyebab Tidak Nafsu Makan....................6
2.2.4 Cara Mengatasi Balita Nafsu Makan.............................................7
2.2.5 Terapi Aupresur Mengatasi Nafsu Makan Pada Balita..................7
2.3 pengertian .........................................................................................8
2.3.1 Demam Pada Balita........................................................................8
2.3.2 Etiologi Demam Pada Balita..........................................................10
2.3.3 Patofisiologi Demam Pada Balita..................................................10
2.3.4. Manifestasi Klinis/ Gejala Demam Pada Balita............................11
2.3.5 Pemeriksaan Penunjang Demam Pada Balita.................................12
2.3.6 Penatalaksanaan Demam Pada Balita ...........................................13
2.3.7 Terapi Akupresur Demam Pada Balita...........................................15
2.4 Pengertian.................................................................................................17
2.4.1 Pengertian Batuk Pilek...................................................................17
2.4.2 Gejala Batuk Pilek..........................................................................17
2.4.3 Penyebab Batuk Pilek.....................................................................18
2.4.4 Pengobatan Batuk Pilek.................................................................19
2.4.5 Terapi Akupresur Batuk Pilek pada Balita.....................................19
2.4.5.1 Pengertian Terapi Akupresur Batuk pilek………………. 19
2.4.5.2 Cara Kerja Akupresur........................................................19
2.4.6 Cara Melakukan Terapi Akupresur Batuk Pilek............................21
2.4.6.1 Tehnik Pemijatan...............................................................21
2.4.6.2 Ukuran...............................................................................21
2.4.6.3 Titik Meredian...................................................................22
2.4.7 Lama Hari Batuk Pilek...................................................................23
2.4.8 Pengaruh Terapi Akupresur Terhadap Batuk Pilek........................23
2.5 Pengertian..........................................................................................23
2.5.1 Sembelit Pada Balita......................................................................23
2.5.2 Gejala Dan Tanda Sembelit Pada Balita........................................23
2.5.3 Pengangan Sembelit Pada Balita....................................................24
2.5.4 Terapi Akupresur Pada Balita........................................................25
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan..............................................................................................27
3.2 Saran........................................................................................................28

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap orang tua menginginkan anaknya tumbuh dengan normal. Pertumbuhan
(growth) yaitu berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar jumlah, ukuran atau dimensi
tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pound,
kilogram), ukuran panjang (cm,meter), umur tulang dan keseimbangan metabolik /retensi
kalsium dan nitrogen tubuh (Soetjiningsih, 2008).
Masa Balita merupakan masa emas (golden period) yang sangat peka terhadap
lingkungan dan masa ini berlangsung sangat pendek serta tidak dapat diulang lagi. Pada masa
kritis ini, otak balita lebih plastis. Plastisitas otak pada balita mempunyai sisi positif dan
negatif. Sisi positifnya, otak balita lebih terbuka untuk proses pembelajaran dan pengkayaan.
Sisi negatifnya, otak balita lebih peka terhadap lingkungan yang tidak mendukung seperti
masukan gizi yangtidak adekuat (Depkes RI, 2012 dalam Rika 2012).Asupan gizi yang tidak
adekuat disebabkan karena pada anak balita terjadi kesulitan makan berupa berkurangnya
nafsu makan yang berkaitan dengan makin meningkatnya interaksi dengan lingkungan.
Balita lebih mudah terkena penyakit terutama penyakit infeksi baik yang akut
maupun yang menahun, infeksi cacingdalam waktu yang lama bisa menyebabkan gizi kurang
atau gizi buruk (Sunarjo, 2011 dalam Rika 2012).
Nafsu makan merupakan keadaan yang mendorong seseorang untuk memuaskan
keinginan nya untuk makan selain rasa lapar (Guyton,1990; Hall, 2011). Gangguan nafsu
makan sendiri merupakan gangguan klinis yang penting namun sering kali diabaikan (Grilo
dan Mitchell, 2010).Nafsu makan berkurang ketika keinginan untuk makan tidak sebanyak
kondisi sebelumnya, atau disebabkan oleh suatu penyakit atau kelainan tertentu.
Berkurangnya nafsu makan diyakini sebagai faktor utama terjadinya kurang gizi dan dapat
berdampak pada penurunan berat badan yang tidak disengaja (Vorvick, 2010).Gangguan
nafsu makan sulit diatasi selain karena sulit untuk didiagnosa penyebabnya (Greeret al.,
2007), juga tidak adanya obat konvensional yang bekerja secara langsung
untukmeningkatkan nafsu makan, melainkan efek peningkatan nafsu makan belum banyak
ditemukan maupun meningkatkan dapat diperoleh dari efeksamping suatu obat tertentu.

1
Demam merupakan tanda utama penyakit yang paling tua dan paling umum diketahui
serta paling sering terjadi di masyarakat.Demam adalah dimana suhu tubuh menjadi meningkat,
namun masih dapat dikontrol dan mulai menimbulkan ketidaknyamanan fisik saat mencapai
39,5°C. Pertahanan tubuh manusia akan bekerja baik pada temperatur demam, dibandingkan
dengan suhu normal. Demam juga akan memicu pertambahan jumlah leukosit, sehingga
pertahanan tubuh untuk melawan mikroorganisme akan optimal pada saat tubuh demam.
Batuk pilek adalah infeksi primer nasofaring dan hidung yang sering mengenai bayi
dan anak. Penyakit batuk pilek pada balita cenderung berlangsung lebih berat karena infeksi
mencakup daerah sinus paranasal, telinga bawah, dan nasofaring disertai demam yang tinggi.
Batuk pilek sebenarnya merupakan Self Limited Diseased yang akan sembuh dengan
sendirinya dalam waktu 5-6 hari jika tidak terjadi invasi kuman lain. (Ngastiyah, 2005:31)
Konstipasi adalah kondisi dimana feses memiliki konsistensi keras dan sulit
dikeluarkan. Masalah ini umum ditemui pada anak-anak. Buang air besar mungkin disertai
rasa sakit dan menjadi lebih jarang dari biasa. Pada anak normal, konsistensi feses dan
frekuensi BAB dapat berbeda-beda.
Terdapat metode yang dapat dilakukan untuk mengobati batuk pilek, yaitu metode
farmakologi dan non farmakologi. Menurut Hartono penanganan batuk pilek secara non
farmakologi lebih aman digunakan krena tidak menggunakan efek samping seperti obat
obatan karena terapi nonfarmakologi menggunakan proses fisiologis. Salah satunya
menggunakan Akupresur. (Hartono,2012:58)
Akupresur merupakan terapi tusuk jari dengan memberikan penekanan dan pemijatan
pada titik tertentu pada tubuh yang didasarkan pada prinsip ilmu akupunktur (Fengge, 2012).
Penekanan ujung-ujung jari tangan pada daerah tertentu dipermukaan kulit yang berdampak
positif terhadap kondisi fisik, mental dan sosial (Hartono, 2012). Dengan dasar tersebut
penulis tertarik untuk mengetahui pengaruh terapi akupresur terhadap peningkatan nafsu
makan dan batuk pilek pada balita usia 1-5 tahun.

1.2 Rumusan Masalah

2
Berdasarakan latar belakang masalah tersebut maka Penulis merumuskan masalah penelitian
sebagai berikut:
1. adakah pengaruh terapi akupresur terhadap peningkatan nafsu makan balita usia 1-5
tahun.
2. adakah pengaruh terapi Akupresur terhadap demam pada Balita ?

3. adakah pengaruh terapi Akupresur terhadap lamanya batuk pilek pada balita ?

4. adakah pengaruh terapi Akupresur terhadap Sembelit pada balita?


1.3 Tujuan
Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi akupresur
terhadap peningkatan nafsu makan balita usia 1-5 tahun, untuk mengetahui pengaruh terapi
akupresur demam pada balita,untuk mengetahui pengaruh terapi Akupresur terhadap lamanya
batuk pilek pada balita, dan untuk mengetahui pengaruh terapi akupresur sembelit pada
balita.
Tujuan Khusus
1. Mengetahui tingkat nafsu makan balita usia 1-5 tahun setelah dilakukan akupresur.
2. Mengetahui demam pada balita setelah dilakukan akupresur.
3. Mengetahui prevalensianak balita yang mengalami batuk pilek.
4. Mengetahui rata-rata lamanya batuk pilek pada anak balita sesudah dilakukan terapi
Akupresur.
5. Mengetahui pengaruh Akupresurterhadap lamanya batuk pilek pada balita.
6. Mengetahui Sembelit pada anak setelah di lakukan akupresur

3
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian Akupresur
2.1.1 Akupresur
Akupresur merupakan suatu metode tusuk jari yang didasarkan pada pengetahuan
bahwa semua organtubuh manusia dihubungkan satu sama lain oleh suatu saluran
(meridian) yang menjelajahi seluruh permukaan tubuh untuk menghantarkan energi
keseluruh tubuh (Sunetra,2004).Akupresur adalah salah satu bentuk pelayanan kesehatan
tradisional jenis keterampilan dengan cara merangsang titik tertentu melalui penekanan
pada permukaan tubuh dengan menggunakan jarimaupun benda tumpul untuk tujuan
kebugaran atau membantu mengatasi masalah kesehatan (Kemenkes,2011). Menurut
Wong, (2011), menjelaskan perbedaan akupresur dengan akupunktur, akupresur
dilakukan dengan menggunakan jari tangan sedangkan akupunktur dengan
menggunakan jarum, namun menggunakan titik tekan yang sama pada meridian
organnya. Meridian merupakan jalur-jalur aliran energi vital yang ada pada tubuh
manusia yang menghubungkan masing-masing bagian tubuh membentuk sebuah
kesatuan yang utuh dalam tubuh (Kemenkes, 2015).
2.1.2 Macam-macam Rangsangan
Akupuntur adalah ilmu akomodatif yang dapat dilakukan dengan berbagai cara.
Penekanan dengan atau tanpa alat (akupresur), jarum (akupunktur), panas (thermis),
listrik, magnet, getaran suara, obat-obatan,laser, serta kombinasi dari berbagai
manipulasiitu adalah berbagai cara manipulasi yang telah digunakan dalam pelayanan
akupuntur/akupresur (Dharmojono,2001).
2.1.3 Mekanisme Kerja
Menurut Saputra,(2000) menjelaskan bahwa mekanisme kerja dari
akupunktur/akupresur masih belum bisa dijelaskan secara tuntas oleh para peneliti. Hal
tersebutjuga didukung oleh Sunetra,(2004 )yang menjelaskan bahwa berbagai penelitian
yang dilakukan oleh peneliti di negara China dan negara-negara barat, belum dapat
menjelaskan secara menyeluruh tentang mekanisme kerja dari akupuntur/akupresur.
Teori (endorfin) dan teori kekebalan tubuh menjelaskan bahwa penekanan
pada permukaan tubuh akan merangsang keluarnya zat-zat yang dapat menghilangkan
rasa nyeri dan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit (Kemenkes, 2015).
2.1.4 Cara Penekanan
Penekanan atau pemijatan pada titik akupresur dilakukan dengan mempertimbangkan
reaksi “yang“ yaitu reaksi yang menguatkan energi (qi) sedang yang melemahkan energi
(qi) disebut reaksi “yin”. Reaksi “yang dan yin” dipengaruhi oleh lamanya penekanan
atau arah penekanan. Penekanan yang bereaksi menguatkan “yang”, dilakukan sebanyak
30 kali tekanan dengan putaran mengikuti arah jarum jam atau searah dengan jalannya
meridian. Sedangkan penekanan untuk melemahkan atau menguatkan “yin” dilakukan
sebanyak 50 kali, putaran yang berlawanan dengan jarum jam, berlawanan arah dengan
meridiannya (Sunetra,2004).
2.1.5 Manfaat
Akupresur dapat dimanfaatkan untuk pencegahan penyakit, penyembuhan,
rehabilitasi, menghilangkan rasa sakit, serta mencegah kekambuhan penyakit
(Sunetra,2004). Di dalam tubuh manusia terdapat 12 (dua belas) meridian umum dan 2
(dua) meridian istimewa yang mewakili organ-organ dalam tubuh, yang dapat
dimanipulasi untuk melancarkan energi (qi), sehingga tubuh menjadi seimbang/sehat
(Wong,2011).Menurut Kemenkes, (2015)menjelaskan bahwa akupresur dapat digunakan
untuk meningkatkan stamina tubuh, melancarkan peredaran darah, mengurangi rasa
sakit, serta mengurangi stres/menenangkan pikiran.
2.2 Pengertian
2.2.1 Nafsu Makan
Nafsu makan adalah keinginan makan, terkadang karena lapar. Makanan yang
menarik dapat merangsang nafsu makan bahkan saat rasa lapar tidak ada, meskipun
nafsu makan bisa sangat berkurang dengan rasa kenyang. Gangguan nafsu makan
sendiri merupakan gangguan klinis yang penting namun sering kali diabaikan (Grilo
dan Mitchell, 2010).Nafsu makan berkurang ketika keinginan untuk makan tidak
sebanyak kondisi sebelumnya, atau disebabkan oleh suatu penyakit atau kelainan
tertentu. Berkurangnya nafsu makan diyakini sebagai faktor utama terjadinya
kurang gizi dan dapat berdampak pada penurunan berat badan yang tidak disengaja
(Vorvick, 2010).

45
2.2.2 Penyebab umum anak balita tidak nafsu makan
Anak balita bisa tidak punya selera untuk makan karena beberapa hal. Penyebab
paling umum antara lain:

 Nafsu makan terkait dengan aktivitas, anak aktif biasanya nafsu makannya juga
besar
 Anak balita tumbuh tidak secepat bayi, sehingga nafsu makannya tidak sebesar
bayi
 Ukuran perut anak balita kecil
 Anak balita memasuki fase tertarik memperhatikan sekitarnya, sehingga kurang
perhatian pada makanan
 Tumbuh kembang anak balita memasuki tahap ingin menunjukkan
kemandiriannya
2.2.3 Gangguan kesehatan penyebab anak tidak nafsu makan. Antara lain:

- Virus: anak dengan nafsu makan normal tiba-tiba emoh makan, bisa jadi karena sakit
perut akibat virus
- Sembelit: anak mengalami sembelit sehingga perutnya tidak nyaman dan kehilangan
selera makan
- Eosinophilic esophagitis: kondisi yang menyebabkan sakit tenggorokan ini
disebabkan penumpukan sel sistem kekebalan tubuh di kerongkongan anak
- Anorexia nervosa: tak hanya dialami remaja maupun orang dewasa, gangguan makan
ini juga bisa dialami anak-anak
- Alergi makanan: beberapa anak sensitif terhadap bahan makanan tertentu seperti
gluten dari gandum
- Penyakit tertentu: penyakit yang memengaruhi ginjal, hati, atau gangguan kesehatan
lain menyebabkan tidak nafsu makan

6
2.2.4 Cara mengatasi anak balita tidak nafsu makan
Nafsu makan anak balita yang sedang naik turun bisa umumnya bisa diatasi dengan
berbagai cara. Antara lain:
 Kurangi porsi makan: coba kurangi porsi makan anak agar si kecil tidak enek dan
enggan untuk makan
 Hindari memaksa: membentak atau memaksa anak untuk makan bisa membuat si kecil
stres. Coba sesekali ikuti kemauannya, seperti makan sesendok lalu minum air
 Berikan camilan sehat: tambal kebutuhan kalori anak yang belum cukup saat makan
dengan camilan sehat seperti buah, sayur, protein. Atur waktu yang tepat biar tidak
terlalu dekat dengan jam makan utama
 Coba berikan makanan baru: biasanya anak penasaran dengan menu baru. Coba cari
resep makanan sehat baru yang pas untuk si kecil
 Ciptakan lingkungan makan yang positif: biarkan anak menyentuh atau lebih dulu
mencicipi makanannya. Bila perlu, ajak si kecil turun ke dapur untuk menyiapkan
makanan. Ciptakan sesi makan yang seru bareng keluarga.

2.2.6 Terapi Akupresur Mengatasi Nafsu makan pada balita


 1 adalah titik refleksi kelenjar tiroid
 2 dan 3 merupakan titik refleksi serabut syaraf lambung dan organ lambung di kedua
telapak kaki
 Nomor 4 dan 5 adalah titik refleksi lambung dan usus
 Nomor 6 adalah titik akupresur yang terletak 4 jari diatas pusar
 Nomor 7 letaknya 2 jari disamping pusar kanan dan kiri

7
Terapi pijat refleksi dilakukan pada titik-titik dari nomor 1 sampai 7 dengan tekanan sedang
selama minimal 1 menit pada setiap titiknya.
Jika penyebab hilangnya nafsu makan yang alami karena stres, silahkan tambahkan
pemijatan pada titik refleksi atasi stres yang sudah di bahas secara rinci.
Untuk terapi tahap awal peningkatan nafsu makan, lakukan sebanyak 3 kali sehari selama 3
hari berturut-turut. Untuk pemijatan pada anak-anak hendaknya dilakukan dengan perlahan
karena syarafnya juga masih sensitif meskipun dengan tekanan yang ringan. Imbangi dengan
banyak minum air putih setiap kali selesai terapi refleksi.
Titik pijat nafsu makan tersebut akan meningkatkan keinginan untuk makan sehingga bisa
juga digunakan untuk terapi anak yang susah makan atau bagi anda yang berbadan kurus dan
ingin meningkatkan berat badan agar lebih ideal.

2.3 Pengertian
2.3.1 Demam
Demam (fever, febris) adalah kenaikan suhu tubuh di atas variasi sirkadian yang
normal sebagai akibat dari perubahan pusat termoregulasi yang terletak dalam
hipotalamus anterior. Suhu tubuh normal dapat dipertahankan, ada perubahan
suhulingkungan, karena adanya kemampuan pada pusat termoregulasi untuk mengatur
keseimbangan antara panas yang diproduksi oleh jaringan, khususnya oleh otot dan
hati, dengan panas yang hilang terjadi peningkatan suhu dalam tubuh. Suhu oral normal
adalah 35,8°C-37,3°C (96,5°- 99,2°F). Suhu rektal lebih tinggi sekitar 0,3–0,5°C (0,5°-
1°F).
Tipe demam yang mungkin kita jumpai antara lain :
1.      Demam septik
Suhu badan berangsur naik ketingkat yang tinggi sekali pada malam hari dan
turun kembali ketingkat diatas normal pada pagi hari. Sering disertai keluhan
menggigil dan berkeringat. Bila demam yang tinggi tersebut turun ketingkat yang
normal dinamakan juga demam hektik.
2.      Demam remiten
Suhu badan dapat turun setiap hari tetapi tidak pernah mencapai suhu badan
normal. Penyebab suhu yang mungkin tercatat dapat mencapai dua derajat dan
tidak sebesar perbedaan suhu yang dicatat demam septik.
3.      Demam intermiten
Suhu badan turun ketingkat yang normal selama beberapa jam dalam satu hari.
Bila demam seperti ini terjadi dalam dua hari sekali disebut tersiana dan bila
terjadi dua hari terbebas demam diantara dua serangan demam disebut kuartana.
4.      Demam kontinyu
Variasi suhu sepanjang hari tidak berbeda lebih dari satu derajat. Pada tingkat
demam yang terus menerus tinggi sekali disebut hiperpireksia.
5.      Demam siklik
Terjadi kenaikan suhu badan selama beberapa hari yang diikuti oleh beberapa
periode bebas demam untuk beberapa hari yang kemudian diikuti oleh kenaikan
suhu seperti semula.
Suatu tipe demam kadang-kadang dikaitkan dengan suatu penyakit tertentu
misalnya tipe demam intermiten untuk malaria. Seorang pasien dengan keluhan
demam mungkin dapat dihubungkan segera dengan suatu sebab yang jelas
seperti : abses, pneumonia, infeksi saluran kencing, malaria, tetapi kadang sama
sekali tidak dapat dihubungkan segera dengan suatu sebab yang jelas. Dalam
praktek 90% dari para pasien dengan demam yang baru saja dialami, pada
dasarnya merupakan suatu penyakit yang self-limiting seperti influensa atau
penyakit virus

8
sejenis lainnya. Namun hal ini tidak berarti kita tidak harus tetap waspada terhadap infeksi
bakterial.

2.3.2 Etiologi Demam


Demam terjadi bila pembentukan panas melebihi pengeluaran. Demam dapat
berhubungan dengan infeksi, penyakit kolagen, keganasan, penyakit metabolik maupun
penyakit lain. (Julia, 2000).Menurut Guyton (1990) demam dapat disebabkan karena
kelainan dalam otak sendiri atau zat toksik yang mempengaruhi pusat pengaturan suhu,
penyakit-penyakit bakteri, tumor otak atau dehidrasi.
Penyebab demam selain infeksi juga dapat disebabkan oleh keadaan toksemia,
keganasan atau reaksi terhadap pemakaian obat, juga pada gangguan pusat regulasi suhu
sentral (misalnya: perdarahan otak, koma). Pada dasarnya untuk mencapai ketepatan
diagnosis penyebab demam diperlukan antara lain: ketelitian penggambilan riwayat penyakit
pasien, pelaksanaan pemeriksaan fisik, observasi perjalanan penyakit dan evaluasi
pemeriksaan laboratorium.serta penunjang lain secara tepat dan holistik.
Beberapa hal khusus perlu diperhatikan pada demam adalah cara timbul demam,
lama demam, tinggi demam serta keluhan dan gejala lian yang menyertai demam.
Demam belum terdiagnosa adalah suatu keadaan dimana seorang pasien mengalami
demam terus menerus selama 3 minggu dan suhu badan diatas 38,3 derajat celcius dan tetap
belum didapat penyebabnya walaupun telah diteliti selama satu minggu secara intensif
dengan menggunakan sarana laboratorium dan penunjang medis lainnya.

2.3.3 Patofisiologi Demam


Demam terjadi sebagai respon tubuh terhadap peningkatan set point, tetapi ada
peningkatan suhu tubuh karena pembentukan panas berlebihan tetapi tidak disertai
peningkatan set point(Julia, 2000).Demam adalah sebagai mekanisme pertahanan tubuh
(respon imun) anak terhadap infeksi atau zatasing yang masuk ke dalam tubuhnya. Bila ada
infeksi atau zat asing masuk ke tubuh akan merangsang sistem pertahanan tubuh dengan
dilepaskannya pirogen. Pirogen adalah zat penyebab demam, ada yang berasal dari dalam
tubuh (pirogen endogen) dan luar tubuh (pirogen eksogen) yang bisa berasal dari infeksi
oleh mikroorganisme atau merupakan reaksi imunologik terhadap benda asing (non infeksi).

9
Pirogen selanjutnya membawa pesan melalui alat penerima (reseptor) yang terdapat pada
tubuh untuk disampaikan ke pusat pengatur panas di hipotalamus.
Dalam hipotalamus pirogen ini akan dirangsang pelepasan asam arakidonat serta
mengakibatkan peningkatan produksi prostaglandin (PGEZ). Ini akan menimbulkan reaksi
menaikkan suhu tubuh dengan cara menyempitkan pembuluh darah tepi dan menghambat sekresi
kelenjar keringat. Pengeluaran panas menurun, terjadilah ketidakseimbangan pembentukan dan
pengeluaran panas.Inilah yang menimbulkan demam pada anak. Suhu yang tinggi ini
akanmerangsang aktivitas “tentara” tubuh (sel makrofag dan sel limfosit T) untuk memerangi zat
asing tersebut dengan meningkatkan proteolisis yang menghasilkan asam amino yang berperan
dalam pembentukan antibodi atau sistem kekebalan tubuh. (Sinarty, 2003). Sedangkan sifat-sifat
demam dapat berupa menggigil atau krisis/flush.
Menggigil Bila pengaturan termostat dengan mendadak diubah dari tingkat normal
ke nilai yang lebih tinggi dari normal sebagai akibat dari kerusakan jaringan,zat pirogen atau
dehidrasi. Suhu tubuh biasanya memerlukan beberapa jam untuk mencapai suhu
baru.Krisis/flush.Bila faktor yang menyebabkan suhu tinggi dengan mendadak disingkirkan,
termostat hipotalamus dengan mendadak berada pada nilai rendah, mungkin malahan
kembali ke tingkat normal.(Guyton, 1999).

2.3.4 Manifestasi Klinis/ Gejala Demam


Tanda dan gejala demam antara lain :
1.      Anak rewel (suhu lebih tinggi dari 37,8 C – 40 C)
2.      Kulit kemerahan
3.      Hangat pada sentuhan
4.      Peningkatan frekuensi pernapasan
5.      Menggigil
6.      Dehidrasi
7.      Kehilangan nafsu makan
Banyak gejala yang menyertai demam termasuk gejala nyeri punggung, anoreksia
dan somlolen. Batasan mayornya yaitu suhu tubuh lebih tinggi dari 37,5 ºC-40ºC, kulit
hangat, takichardi, sedangkan batasan karakteristik minor yang muncul yaitu kulit
kemerahan, peningkatan kedalaman pernapasan, menggigil/merinding perasaan hangat dan

10
dingin, nyeri dan sakit yang spesifik atau umum (misal: sakit kepala verigo), keletihan,
kelemahan, dan berkeringat (Isselbacher. 1999, Carpenito. 2000).

2.3.5 Pemeriksaan Penunjangan


Demam merupakan kondisi dimana suhu tubuh tinggi yang abnormal dan biasanya
diikuti dengan gejala sakit kepala, badan menggigil, sakit otot, badan lemah, bahkan
membuat penderita mengigau dan kejang. Untuk mengukur suhu tubuh, biasanya digunakan
thermometer, dengan cara meletakkan thermometer pada lipatan ketiak. Selain itu,
pengukuran juga bisa dengan cara meletakkan di dalam mulut, anus, dan vagina. Namun,
pengukuran yang terbaik adalah di anus karena posisinya paling dekat dengan pusat tubuh
dan tidak terlalu banyak faktor pengacau. Perlu diingat bahwa suhu normal pada tubuh kita
yang bisa diukur melalui mulut pada pagi hari adalah 36,70 (360 – 37,40C).
Orang bisa dikatakan mengalami demam tinggi, apabila suhu tubuhnya mencapai 39-
41,10C. Pada kondisi tertentu, biasanya Dokter menyarankan adanya pemeriksaan penujang
pada demam, yakni berupa pemeriksaan laboratorium. Namun, tidak semua orang yang
mengalami demam pada setiap waktu memerlukan pemeriksaan darah di laboratorium.
Sebenarnya, demam bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan karena demam sendiri
merupakan mekanisme pertahanan tubuh terhadap infeksi atau masuknya zat asing ke dalam
tubuh. Namun, orang yang mengalami demam tinggi harus waspada dengan adanya penyakit
yang menyerang tubuh. Oleh karena itu, dengan lebih cepat mengetahui penyebab demam,
maka akan sangat membantu menentukan pengobatan bagi penderita.
Beberapa penyakit yang berkaitan dengan demam adalah demam berdarah, tyfus,
malaria, dan beberapa penyakit infeksi lain seperti hepatitis, infeksi pada ginjal/saluran
urine. Semua penyakit tersebut biasanya yang merupakan penyakit yang memiliki gejala
awal demam tinggi.
Apabila pemeriksaan pada penderita mengarah pada gejala penyakit tersebut, biasanya
dokter akan menyarankan pemeriksaan penunjang pada demam, sebagai berikut :
1. Pada penderita demam berdarah, biasanya dilakukan pemeriksaan laboratorium meliputi
Hematologi Rutin, Anti Dengue IgG & IgM.
2. Pada peyakit Tyfus biasanya dilakukan pemeriksaan laboratorium meliputi Hematologi
Rutin, Widal, Salmonella typhi IgM, Gall Kultur.

11
3. Pada penyakit Malaria, biasanya dilakukan pemeriksaan laboratorium meliputi
pemeriksaan malaria.
4. Penderita Hepatitis biasanya dilakukan pemeriksaan laboratorium meliputi GOT, GPT,
penanda virus hepatitis, dan lain-lain.
 
2.3.6 Penatalaksanaan Demam
A. Secara Fisik
Mengawasi kondisi klien dengan : Pengukuran suhu secara berkala setiap 4-6 jam.
Perhatikan apakah anak tidur gelisah, sering terkejut, atau mengigau.Perhatikan pula
apakah mata anak cenderung melirik ke atas atau apakah anak mengalami kejang-kejang.
Demam yang disertai kejang yang terlalu lama akan berbahaya bagi perkembangan otak,
karena oksigen tidak mampu mencapai otak. Terputusnya suplai oksigen ke otak akan
berakibat rusaknya sel-sel otak. Dalam keadaan demikian, cacat seumur hidup dapat
terjadi berupa rusaknya fungsi intelektual tertentu.
a.      Bukalah pakaian dan selimut yang berlebihan
b.      Memperhatikan aliran udara di dalam ruangan
c.      Jalan nafas harus terbuka untuk mencegah terputusnya suplai oksigen ke otak yang
akan berakibat rusaknya sel – sel otak.
d.     Berikan cairan melalui mulut, minum sebanyak –banyaknyaMinuman yang
diberikan dapat berupa air putih, susu (anak diare menyesuaikan), air buah atau air
teh. Tujuannnya adalah agar cairan tubuh yang menguap akibat naiknya suhu tubuh
memperoleh gantinya.
e.       Tidur yang cukup agar metabolisme berkurang
f.      Kompres dengan air biasa pada dahi, ketiak,lipat paha.
Tujuannya untuk menurunkan suhu tubuh dipermukaan tubuh anak. Turunnya
suhu tubuh dipermukaan tubuh ini dapat terjadi karena panas tubuh digunakan
untuk menguapkan air pada kain kompres. Jangan menggunakan air es karena justru
akan membuat pembuluh darah menyempit dan panas tidak dapat keluar.
Menggunakan alkohol dapat menyebabkan iritasi dan intoksikasi (keracunan).

13
12
g.     Saat ini yang lazim digunakan adalah dengan kompres hangat suam-suam kuku. Kompres
air hangat atau suam-suam kuku maka suhu di luar terasa hangat dan tubuh akan
menginterpretasikan bahwa suhu diluar cukup panas. Dengan demikian tubuh akan
menurunkan kontrol pengatur suhu di otak supaya tidak meningkatkan pengatur suhu tubuh
lagi. Di samping itu lingkungan luar yang hangat akan membuat pembuluh darah tepi di
kulit melebar atau mengalami vasodilatasi, juga akan membuat pori-pori kulit terbuka
sehingga akan mempermudah pengeluaran panas dari tubuh.

B. Obat-obatan Antipiretik
Antipiretik bekerja secara sentral menurunkan suhu di pusat pengatur suhu
di hipotalamus. Antipiretik berguna untuk mencegah pembentukan prostaglandin
dengan jalan menghambat enzim cyclooxygenase sehinga set point hipotalamus
direndahkan kembali menjadi normal yang mana diperintah memproduksi panas
diatas normal dan mengurangi pengeluaran panas tidak ada lagi. Petunjuk
pemberian antipiretik:
a.       Bayi 6 – 12 bulan : ½ – 1 sendok the sirup parasetamol
b.      Anak 1 – 6 tahun : ¼ – ½ parasetamol 500 mg atau 1 – 1 ½ sendokteh sirup
parasetamol
c.       Anak 6 – 12 tahun : ½ 1 tablet parasetamol 5oo mg atau 2 sendok the sirup
parasetamol.
Tablet parasetamol dapat diberikan dengan digerus lalu dilarutkan dengan
air atau teh manis. Obat penurun panas in diberikan 3 kali sehari.Gunakan sendok
takaran obat dengan ukuran 5 ml setiap sendoknya.
Pemberian obat antipiretik merupakan pilihan pertama dalam menurunkan
demam dan sangat berguna khususnya pada pasien berisiko, yaitu anak dengan
kelainan kardiopulmonal kronis kelainan metabolik, penyakit neurologis dan pada
anak yang berisiko kejang demam.Obat-obat anti inflamasi, analgetik dan
antipiretik terdiri dari golongan yang bermacam-macam dan sering berbeda dalam
susunan kimianya tetapi mempunyai kesamaan dalam efek pengobatannya.
Tujuannya menurunkan set point hipotalamus melalui pencegahan pembentukan
prostaglandin dengan jalan menghambat enzim cyclooxygenase. Asetaminofen
merupakan derivat para -aminofenol yang bekerja menekan pembentukan prostaglandin yang
disintesis dalam susunan saraf pusat. Dosis terapeutik antara 10-15 mgr/kgBB/kali tiap 4 jam
maksimal 5 kali sehari. Dosis maksimal 90 mgr/kbBB/hari Pada umumnya dosis ini dapat d
itoleransi dengan baik.Dosis besar jangka lama dapat menyebabkan intoksikasi dan kerusakkan
hepar.Pemberiannya dapat secara per oral maupun rektal.Turunan asam propionat seperti
ibuprofen juga bekerja meneka n pembentukan prostaglandin.Obat ini bersifat antipiretik,
analgetik dan antiinflamasi.Efek samping yang timbul berupa mual, perut kembung dan
perdarahan, tetapi lebih jarang dibandingkan aspirin.Efek samping hematologis yang berat
meliputi agranulositosis dan anemia aplastik.Efek terhadap ginjal berupa gagal ginjal akut
(terutama bila dikombinasikan dengan asetaminopen).Dosis terapeutik yaitu 5-10 mgr/kgBB/kali
tiap 6 sampai 8 jam. Metamizole (antalgin) bekerja menekan pembentukkan prostaglandin.
Mempunyai efek antipiretik, analgetik da n antiinflamasi. Efek samping pemberiannya berupa
agranulositosis, anemia aplast ik dan perdara han saluran cerna. Dosis terap eutik 10
mgr/kgBB/kali tiap 6 -8 jam dan tidak dianjurkan unt uk anak kurang dari 6 bulan.Pemberiannya
secara per oral, intramuskular atau intravena. Asam mefenamat suatu obat gol ongan fenamat.
Khasiat analgetiknya lebih kuat dibandingkan sebagai antipiretik. Efek sampingnya berupa
dispepsia dan anemia hemolitik. Dosis pemberiannya 20 mgr/kgBB/hari dibagi 3 dosis.
Pemberiannya secara per oral dan tidak boleh diberikan anak usia kurang dari 6 bulan.

2.3.7 Terapi Akupresur Demam


Setelah melakukan pemijatan pada titik refleksi demam di telapak dan punggung kaki,
sekarang teruskan dengan melakukan pemijatan pada titik-titik akupresur untuk demam yang
bisa anda lihat pada gambar berikut ini.

15
14
Keterangan gambar:
1. Terletak di otot antara ibu jari dan jari telunjuk
2. Titik saraf berada di siku bagian atas lipatan
Lakukan pemijatan dengan perlahan dan jangan terlalu keras pada titik
tersebut, karena akan menyebabkan rasa sakit yang berlebihan, kurangi tekanan
pada saat pemijatan bila pasien merasa kesakitan.

16
Keterangan gambar:

1. 1A dan 1B adalah titik akupresur yang berada di otot pundak sebelah kiri dan
kanan
2. Titik 2A dan 2B berada di sebelah tulang belikat atas kiri dan kanan
Jangan lupa untuk melakukan pemijatan pada semua titik-titik yang sudah di
jelaskan diatas.

2.4 Pengertian
2.4.1 Batuk Pilek
Batuk pilek atau common cold, yang dikenal juga dengan selesma, adalah infeksi
virus ringan pada saluran pernapasan bagian atas, yaitu hidung dan tenggorokan. Infeksi
virus yang menyebabkan batuk pilek dapat menyebar secara langsung lewat percikan lendir
dari saluran pernapasan penderita, ataupun secara tidak langsung melalui tangan. Batuk
pilek bisa dialami oleh siapa saja, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Masa inkubasi virus
penyebab batuk pilek, atau jangka waktu sejak virus masuk ke dalam tubuh hingga
menimbulkan keluhan, umumnya adalah 2-3 hari. Penderita juga akan merasakan gejala-
gejala batuk pilek yang parah dan sangat mengganggu setelah 2-3 hari kemunculan gejala.
Agar lebih jelas, lihat skema di bawah ini.
Virus masuk→Inkubasi (2-3 hari)→Gejala muncul→Puncak tingkat keparahan gejala (2-3
hari)→Gejala berangsur pulih sampai sembuh total (waktu bervariasi).

Batuk pilek (common cold) dan flu merupakan dua penyakit yang berbeda, namun
sering kali dianggap sama karena kemiripan gejala yang ditimbulkan. Perbedaan dari
keduanya adalah virus yang menjadi penyebabnya serta gejala yang menyertainya.

2.4.2 Gejala Batuk Pilek

Selain pilek dan batuk, seseorang yang sakit batuk pilek (common cold) dapat mengalami
gejala berupa:

 Bersin-bersin
 Hidung tersumbat
 Merasa tidak enak badan atau pegal-pegal
 Suara serak
 Tenggorokan gatal atau nyeri tenggorokan
 Sakit kepala
 Demam
 Mata berair
 Berkurangnya daya penciuman dan pengecapan
 Merasa ada tekanan pada wajah dan telinga
 Nyeri telinga
 Hilang nafsu makan.

Meskipun gejala batuk pilek (common cold) sangat mirip dengan flu, terdapat beberapa
perbedaan antara gejala yang ditimbulkan oleh keduanya, antara lain:

 Flu lebih sering menimbulkan demam pada penderita, sedangkan batuk pilek biasanya
jarang menimbulkan demam.
 Flu menimbulkan nyeri otot dan rasa tidak enak badan yang cukup berat pada penderita,
sedangkan nyeri yang ditimbulkan oleh common cold sering kali berupa nyeri ringan.
 Flu seringkali menimbulkan nyeri dada, sedangkan batuk pilek jarang menimbulkan
gejala tersebut. Jika muncul nyeri dada akibat batuk pilek, hanya bersifat ringan.
 Flu sering kali menimbulkan sakit kepala, sedangkan batuk pilek jarang.
 Batuk pilek sering kali menimbulkan gejala bersin, hidung tersumbat, dan sakit
tenggorokan, sedangkan flu jarang.

2.4.3 Penyebab Batuk Pilek

Human rhinovirus (HRV) adalah kelompok virus yang paling banyak menyebabkan
batuk pilek. Selain virus tersebut, penyakit ini juga bisa disebabkan oleh coronavirus,
adenovirus, human parainfluenza virus (HPIV), dan respiratory syncytial virus (RSV).

Virus masuk ke tubuh manusia melalui hidung, mulut, atau bahkan mata, sebelum
menimbulkan gejala. Virus bisa masuk ke dalam tubuh ketika tanpa sengaja menghirup
percikan liur penderita batuk pilek, yang disemburkan ke udara melalui bersin atau batuk.
Selain itu, virus juga bisa masuk ketika seseorang menyentuh permukaan benda yang telah
terkontaminasi percikan liur yang mengandung virus batuk pilek, kemudian menyentuh
hidung, mulut, atau mata sendiri dengan tangan tersebut.

Berikut ini adalah sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena batuk pilek:

 Berada di tengah keramaian (pasar, sekolah, kantor, atau kendaraan umum)


 Memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah
 Memiliki riwayat penyakit kronis
 Usia anak-anak
 Merokok
 Udara dingin.

18
17
2.4.4 Pengobatan Batuk Pilek

Batuk pilek merupakan infeksi virus yang tergolong ringan. Saat mengalami batuk
pilek, seseorang dianjurkan untuk beristirahat dengan cukup, mengonsumsi makanan yang
kaya akan serat dan rendah lemak, serta minum banyak air putih untuk mengganti cairan
yang hilang dari tubuh akibat hidung yang terus-menerus mengeluarkan ingus atau badan
yang sering berkeringat.

2.3.5 Terapi Akupresur Batuk Pilek pada Balita


2.3.5.1 Pengertian Terapi Akupresur Batuk pilek
Terapi akupresur batuk pilek merupakan penekanan jari terhadap titik LU 7
searah jarum jam (tonifikasi), ST 40 akan merangsang keluarnya hormon endhorpin
(Helena, 2017 : 7, 67). Terapi akupresur disebut juga dengan terapi totok atau tusuk
jari adalah salah satu bentuk fisioterapi dengan pemberian pijatan dan stimulasi
titik-titik tertentu atau acupoint pada tubuh.Terapi akupresurmerupakan penekanan
pada titik-titik penyembuhan menggunakan jari secara bertahap yang merangsang
kemampuan tubuh untuk penyembuhan diri secara alami (Setiyowati, 2018 : 227).
2.3.5.2 Cara Kerja Akupresur
1) TCM
Keseimbangan dalam kesehatan segala sesuatu yang berada di alam semesta
dibentuk, dilahirkan, bergerak, berubah, karena dorongan atau bimbingan dua hal
yang berlawanan, yaitu yin-yang. Diantara yindan yang,selain terdapat hubungan
yang saling bertentangan juga terdapat hubungan saling bergantung, saling
melebur, dan saling membentuk, serta pada kondisi tertentu dapat merubah dari
aspek yang satu ke aspek yang lain.
a) Saling Bertentangan Tetapi Saling Bergantung Saling bergantung
memiliki arti kedua aspek (yin, yang) harus selalu ada, tidak ada yintanpa
yang, dan sebaliknya. Sifat dasar yin seperti air yang berarti dingi,
sedangkan sifat yang seperti api yang bersifat panas. Organ perut dan dada
tergolong yin, organ padat tergolong jantung, paru-paru, limpa, ginjal,
serta hati tergolong yang. Usus besar, usus halus, lambung, kandung
kemih, selaput jantung, serta kantong empedu tergolong yin.

19
b) Saling Membentuk dan Melebur, Melebur dapat diartikan membentuk menjadi
satu. Yang berlebihan karena kekurangan yin. Sumber penyakit bersifat panas
menyerang tubuh dan menguras cairan tubuh yang berunsur yin. Yinberlebihan
karena kekurangan yang. Sumber penyakit yang bersifat dingin menyerang tubuh
dan menyerang daya tahan tubuh yang bersifat yin.
c) Teori 5 Unsur Dalam Kesehatan Teori 5 unsur juga bisa dikatakan adalah
penyempurna keseimbangan yin-yang yang mampu melengkapi kekurangan
keseimbangan yin-yang dalam menjelaskan penyakit. Didalam teori 5 unsur
digunakan 5 macam unsur alam yang memiliki kesamaan karakter untuk mewakili
organ-organ manusia. Teori 5 unsur:
1. Api, mewakili jantung dan usus kecil. Api mempunyai sifat panas,
membumbung ke atas, dapat menguapkan air dan mengeringkan air.
2. Kayu, memiliki hati dan kantung empedu. Bertumbuh dan berkembang,
lemah lembut, bergoyang apabila ditiup angin, dan dapat terbakar sehingga
menimbulkan api.
3. Air, mewakili ginjal dan kandung kemih. Bersifat dingin lembap, menurun ke
bawah.
4. Tanah, mewakili limpa dan lambung. Sifatnya menumbuhkan, mudah
berubah, dapat membendung air.
5. Logam, mewakili paru-paru dan usus besar. Mempunyai sifat bersih, keras
tetapi luwes, serta mengeluarkan suara nyaring.
Hubungan menghidupi atau menguatkan, menghidupi mempunyai arti
membantu pertumbuhan. Antara lima unsur tersebut saling menghidupkan dan saling
membutuhkan demi kelangsungan hidup. Terdapat peraturan menghidupkan dalam
teori lima unsur (U-sing) yaitu air menghidupkan dan menumbuhkan kayu, kayu
menghidupkan api, api menghasilkan tanah, tanah menghasilkan logam, logam
membentuk air. Peraturan hubungan membatasi dalam teori U-sing, menghidupkan
dan membatasi haruslah seimbang. Apabila hanya ada hukum membatasi maka tidak
ada kelahiran lagi karena semua saling membatasi. Tanah menghasilka logam, logam
memancung kayu, api mencairkan logam, logam membentuk air, air mematikan api, tanah
membendung air, air menyuburkan kayu, dan Seterus nya.
2.4.6 Cara MelakukanTerapi Akupresur Batuk Pilek
2.4.6.1 Teknik Pemijatan
teknik rangsanagan pada pemijatan terapi akupresurmerupakan teknik
pemijatan yang dilakukan berdasarkan hasil pemeriksaan klien dan
penegakan diagnose. Adapun teknik manipulasi atau perangsangan dibagi
menjadi dua:
a)Teknik Penguatan (tonifikasi)
(1) Pemijatan dilakukan pada titik LU 7maksimal 30 kali putaran atau
tekanan
(2) Arah putaran searah dengan jarum jam
(3) Tekanan yang dialkukan sedang, tidak kuat
(4) Jika pemijatan dilakukan pada area jalur meredian, arah pemijatan
harus searah dengan jalur perjalanan meridian.
b)Teknik Pelemahan (sedasi)
(1) Pemijatan dilakukan pada titik ST 40 antara 40-60 kali putaran atau
tekanan
(2) Arah putaran berlawanan dengan jarum jam
(3) Tekanan yang dilakukan sedang sampai kuat
(4) Jika pemijatan dilakukan pada area jalur meredian, arah pemijatan harus
berlawanan dengan jalur perjalanan meredian (Helena, 2017: 62, 67).
2.4.6.2 Ukuran
Cara menentukan ukuran untuk menentukan jarak antar titik
akupunkturdengan titik acuannya yang digunakan dalam penentuan titik
terapi akupunkturatau ilmu pijat turunannya, ini merupakan pengertian dari
cun. Cun berbeda dengan centimeter, cun lebih fleksibel karena dalam
perhitungan panjang atau lebar pasien karena digunakan adalah tangan pasien
sendiri(Hartono, 2012 : 64). Berikut ini gambar ukuran cun dalam tubuh
manusia :

21
20
a) Lebar ruas sendi ibu jari samadengan 1cun.
b) Lebar ruas sendi jari kelingking sampai jari telunjuk yang didapatkan sama dengan
3 cun.

2.4.6.3 Titik Meredian


Meredian bersal dari kata cing luo yang artinya sesuatu sistem saluran
membujur dan melintang secara teratur tersebar di seluruh tubuh, bagaikan jaring
laba-laba. Fungsi meredian tersebut adalah media dimana chi, jin-ye, darah
(xue)mengalir dan bersirkulasi. Sirkulasi antar organ zang fuyang satu dengan yang
lainnya. Disepanjang saluran meridian umum terdapat 15 titik luo.Titik luoadalah
saluran minor yang berukuran lebih kecil di bandingkan meredian umum yang
memiliki fungsi menghubungkan meredian umum dengan organ
pasangannya.Sepanjang meredian umum terdapat titik-titik akupunktur yang
dipandang dimana chi yang mengalir di angkut ke permurkaan tubuh. Setiap titik
memeiliki efekterapi berbeda-beda. Diagnosa dapat ditentukan dengan cara
mengidentifikasi patologi suatu organ zang fu. Salah satu contoh gejala batuk-batuk
yang mungkin disertai sesak napas dan sakit dada, maka organ yang terpengaruhi
adalah paru-paru, serta meredian umumnya adalah meredian taiyin tangan paru-paru
(Hartono, 2018 : 43-44).

a). Lokasi titi-titik dasar akupresur terhadap batuk pilek


Titik-titk dasar akupresureterhadap batuk pilek :

- 2 jari di atas pergelangan tangan, segaris ibu jari tangan. LU.7 pada proksimal
prosesus stiloideus dari os radii 1,5 cun,diatas lipat nadi tangan.
-

- Lokasi yang terletak pada pertengahan antara tempurung lutut dan mata kaki
luar, 2 jari ke sisi luar dari tulang kering. ST 40 pada 8 cun superior ujung
tertinggi lateral malleolus.
2.4.7 Lama Hari Batuk Pilek
Batuk pilek pada dapat sembuh sendiri tanpa pengobatan dalam kurun waktu 7-14
hari. Umumnya gejala ini berlangsung dalam beberapa hari dan sangat menulat sampai hari
ke 3-4, gejala akan berkurang setelah hari ke 4-5 (Suririnah, 2009 : 227).
2.4.8 Pengaruh Terapi AkupresurTerhadap Batuk Pilek
Teori wu-sing menggambarkan hubungan sistematis, dimana kelima unsur selalu
menjaga keseimbangan harmonis melalui aktifitas saling menghidupkan, membatasi
diantara kelima unsur. Tanah menghidupkan logam, dimana menghidupkan atau
menguatkan paru-paru. Api membatasi logam, dimana jantung membatasi paru-paru
(Hartono, 2012 : 15). Sehingga, apabila unsur logam melemah maka akan dikuatkan oleh
unsur lambung. Hal inilah yang mendasari stimulasi pada titik ST 40 untuk membuat paru
menjadi yang. Stimulasi pada titik LU 7 untuk menstimulasi paru menjadi yang. Setelaah
dilakukan terapi akupresurpenyakit yin berubah menjadi yang berarti menunjukan kearah
membaik (Helena, 2017 : 15).
Saat daya tahan tubuh menurun agent (virus) masuk melalui udara sekitar sehingga
terjadilah ketidak seimbangan, hal ini menimbulkan penyakit ISPA non pneumonia. Salah
satu cara mengatasi ISPA non pneumonia dengan cara melakukan terapi akupresur pada
meredian taiyintangan paru-paru dapat mengatasi batuk pilek, di sepanjang meredian
terdapat titik-titik akupunkturdimana xue(darah) yang mengalir diangkut ke permukaan

22
tubuh. Fungsi dari meredian mengoptimalkan penyebaran xue(darah), serta mendistribusikan ke
seluruh tubuh. Dalam pemijatan menciptakan sensasi rasa (nyaman, pegal, panas, gatal, perih,
kesemutan, dan sebagainya). Apabila sensasi rasa dapat tercapai maka di samping sirkulasi
chi(energi) dan xue(darah) lancar, juga dapat merangsang keluarnya hormon endomorfin
(hormon sejenis morfin yang dihasilkan dari dalam tubuh untuk memberikan rasa tenang)
(Hartono, 2012 : 63). Salah satu manfaat hormon endomorfin (hormon jenis endorfin)
memperkuat daya tahan tubuh. Hormon endorfin juga membantu mengembalikan kondisi
pembuluh darah menjadi normal seperti semula dan menjaga agar darah dapat mengalir dengan
mudah dan bebas hambatan (Haruyama, 2013 : 23-24).

2.5 Pengertian
2.5.1 Konstipasi/ sembelit pada Balita
Konstipasi adalah persepsi gangguan buang air besar berupa berkurangnya frekuensi
buang air besar, sensasi tidak puasnya buang air besar, terdapat rasa sakit, harus
mengejan atau feses keras.
Konstipasi adalah kondisi dimana feses memiliki konsistensi keras dan sulit
dikeluarkan. Masalah ini umum ditemui pada anak-anak. Buang air besar  mungkin
disertai rasa sakit dan  menjadi lebih jarang dari biasa. Pada anak normal, konsistensi
feses dan frekuensi BAB dapat berbeda-beda.
Frekuensi BAB yang lebih  jarang atau konsistensi feses yang sedikit lebih padat
dari biasa tidak selalu harus ditangani sebagai konstipasi. Penanganan konstipasi hanya
diperlukan jika pola BAB atau konsistensi feses me nyebabkan masalah  pada anak.
Umumnya dengan nutrisi yang baik, perbaikan kebiasaan  BAB, dan  pengunaan obat
yang sesuai jika diperlukan, masalah ini dapat ditangani.

2.5.2 Gejala dan Tanda Sembelit Pada Balita


Sembelit dapat menyebabkan gejala berikut :
a.       Sakit perut, BAB mungkin disertai rasa sakit
b.      Turun atau hilangnya napsu makan
c.       Rewel

23
d.      Mual atau muntah
e.       Turunya berat badan
f.       Noda feses dicelana dalam anak
g.     Mengedan untuk mengeluarkan feses yang keras dapat menyebabkan robekan  kecil 
pada lapisan mukosa anus (anal fissure) dan perdarahan
h.      Konstipasi meningkatkan risiko infeksi  saluran kemih

2.5.3 Penyebab sembelit/konstipasi pada balita


a.       Kecenderun gan alami gerakan usus yang lebih  lambat
b.      Nutrisi yang buruk
c.       Beberapa obat dapat menyebabkan konstipasi
d.      Kebiasaan BAB yang tidak baik
e.       Kurangnya asupan cairan
f.       Kurangnya aktivitas fisik
g.      Adanya kondisi anus yan g menyebabkan nyeri
h.      Tiolet  training yang dipaksakan
i.        Kadang konstipasi  dapat terjadi karena penganiayaan seksual  (sexual  abuse) 

2.5.4 Penanganan
Lebih dari 95% konstipasi pada anak di atas  satu tahun adalah konstipasi  fungsional
(tidak ada kelainan organik yang mendasarinya)
Kebiasaan BAB yang baik:  anak yang mengalami konstipasi harus dilatih untuk
membangun kebiasaan BAB yang baik, salah satu caranya adalah dengan membiasakan 
duduk di toilet  secara teratur  sekitar lima menit  stelah sarapan, bahkan jika anak tidak
merasa ingin BAB, anak  harus  duduk selama lima menit, bahkan jika anak telah
menyelesaikan BAB  sebelum lima menit tersebut habis. Anak juga harus belajar untuk 
tidak menahan keinginan  menggunakan toilet di sekolah. Jika orang tua mencuriga adanya
masalah tersebut, orang tua hendaknya membicarakan masalah tersebut dengan anak
maupun pihak sekolah, Makanan tinggi serat : serat membuat BAB lebih lunak
karena menahan lebih banyak air dan lebih mudah untuk dikeluarkan. Memperbanyak   jumlah
serat dalam makanan anak dapat mencegah konstipasi.

24
Beberapa cara untuk memenuhi kebutuhan serat anak adalah :
Berikan minimal 2   sajian buah  setiap hari. Buah yang  dimakan beserta
kulitya, misalnya plum, aprikot, dan peach, memiliki banyak kendungan serat.
a.       Berikan minimal 3 sajian  sayuran setiap  hari
b.      Berikan sereal yang tinggi serat seperti  bran, wheat. Whole grain, dan oatmeal.
Hindari sereal   seperti corn flakes.
c.       Berikan roti ga ndum (wheat)  sebagai ganti roti putih
d.      Banyak minum dapat mencegah  ko nstipasi. Biasakan anak untuk minum
setiap kali makan, sekali di anatar waktu makan, dan sebelum tidur. Namun perlu
diperhatikan bahwa terlalu banyak susu sapi atau  produk susu lainya (keju, yogurt)  justru
dapat me ngakibatkan konstipasi pada sebagian anak.

2.5.5. Terapi Akupesur Sembelit Pada Balita

1. Akupresur untuk mengatasi


sembelit dapat dilakukan
pemijatan pada lokasi yang
letaknya 4 jari ke atas dari
punggung pergelangan tangan
segaris jari tengah.

2. Lokasi yang terletak di punggung


tangan pada tonjolan tertinggi
ketika ibu jari dan telunjuk
dirapatkan.

25
3. Lokasi yang letaknya 4 jari di
bawah tempurung lutut di tepi
luar tulang kering.

BAB III
PENUTUP

25
3.1 Kesimpulan
1. akupresur dilakukan dengan menggunakan jari tangan sedangkan akupunktur dengan
menggunakan jarum, namun menggunakan titik tekan yang sama pada meridian
organnya. Meridian merupakan jalur-jalur aliran energi vital yang ada pada tubuh
manusia yang menghubungkan masing-masing bagian tubuh membentuk sebuah
kesatuan yang utuh dalam tubuh (Kemenkes, 2015).
2. Nafsu makan merupakan keadaan yang mendorong seseorang untuk memuaskan
keinginan nya untuk makan selain rasa lapar (Guyton,1990; Hall, 2011). Gangguan
nafsu makan sendiri merupakan gangguan klinis yang penting namun sering kali
diabaikan (Grilo dan Mitchell, 2010).Nafsu makan berkurang ketika keinginan untuk
makan tidak sebanyak kondisi sebelumnya, atau disebabkan oleh suatu penyakit atau
kelainan tertentu. Berkurangnya nafsu makan diyakini sebagai faktor utama terjadinya
kurang gizi dan dapat berdampak pada penurunan berat badan yang tidak disengaja
(Vorvick, 2010).Gangguan nafsu makan sulit diatasi selain karena sulit untuk
didiagnosa penyebabnya (Greeret al., 2007), juga tidak adanya obat konvensional yang
bekerja secara langsung untukmeningkatkan nafsu makan, melainkan efek peningkatan
nafsu makan belum banyak ditemukan maupun meningkatkan dapat diperoleh dari
efeksamping suatu obat tertentu.
3. Demam merupakan tanda utama penyakit yang paling tua dan paling umum diketahui
serta paling sering terjadi di masyarakat.Demam adalah dimana suhu tubuh menjadi
meningkat, namun masih dapat dikontrol dan mulai menimbulkan ketidaknyamanan
fisik saat mencapai 39,5°C. Pertahanan tubuh manusia akan bekerja baik pada
temperatur demam, dibandingkan dengan suhu normal. Demam juga akan memicu
pertambahan jumlah leukosit, sehingga pertahanan tubuh untuk melawan
mikroorganisme akan optimal pada saat tubuh demam.
4. Batuk pilek adalah infeksi primer nasofaring dan hidung yang sering mengenai bayi
dan anak. Penyakit batuk pilek pada balita cenderung berlangsung lebih berat karena
infeksi mencakup daerah sinus paranasal, telinga bawah, dan nasofaring disertai
demam yang tinggi. Batuk pilek sebenarnya merupakan Self Limited Diseased yang
5. akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu 5-6 hari jika tidak terjadi invasi kuman
lain. (Ngastiyah, 2005:31)

27
6. Konstipasi adalah kondisi dimana feses memiliki konsistensi keras dan sulit
dikeluarkan. Masalah ini umum ditemui pada anak-anak. Buang air besar mungkin
disertai rasa sakit dan menjadi lebih jarang dari biasa. Pada anak normal, konsistensi
feses dan frekuensi BAB dapat berbeda-beda.

3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah di atas masih banya terdapt
kesalahan dan jauh dari kat sempurna. Adapun nantinya akan segera melakukan perbaikan
susunan makalah tersebut dengan berpedoman dari berbagai sumber.

DAFTAR PUTAKA
Julianti,B. (2014). Mengetahui Faktor Penyebab Turunnya Nafsu Makan Pada Anak.

28
https://health.kompas.com/read/2020/03/20/120000668/anak-balita-tidak-nafsu-makan--
penyebab-dan-cara-mengatasi

SOAL AKUPRESUR PADA BALITA

1. Berikut ini penyebab umum anak balita tidak nafsu makan ialah ...

29
a. Anak balita tumbuh tidak secepat bayi, sehingga nafsu makannya tidak sebesar bayi
b. Sedang sakit
c. Anak balita tidak suka dengan menu makanannya
d. Sedang aktif bereksplorasi sekitar
Jawaban A

2. Bagaimana cara mengatasi balita yang tidak nafsu makan...


a. Ajak main muter-muter
b. Rayu dengan mainan
c. Paksa sampai mau
d. Coba berikan makanan baru
Jawaban D

3. Manakah pernyataan yang merupakan Terapi Akupresur Mengatasi Nafsu makan pada
balita ...
1. 1 adalah titik refleksi kelenjar tiroid
2. 3 dan 4 merupakan titik refleksi serabut syaraf lambung dan organ lambung di
kedua telapak kaki
3. Nomor 4 dan 5 adalah titik refleksi lambung dan usus
4. Nomor 6 adalah titik akupresur yang terletak 4 jari diatas pusar
5. Nomor 1 letaknya 2 jari disamping pusar kanan dan kiri
a. 1 dan 2
b. 1, 2, 3
c. 1, 3, 4
d. Salah semua
Jawaban C
4. Suhu badan turun ketingkat yang normal selama beberapa jam dalam satu hari.
Merupakan pengertian demam ...
a. Demam intermiten
b. Demam kontunyu
c. Demam remiten
d. Demam siklik
Jawaban A

5. Berikut adalah tanda dan gejala demam kecuali...


1. Anak rewel (suhu lebih tinggi dari 37,8 C – 40 C)
2. Kulit kemerahan
3. Dingin pada sentuhan
4. Peningkatan frekuensi pernapasan
a. 1 dan 2
b. 3 dan 4
c. 2 dan 3
d. 3 saja
jawaban D

6. Apa saja penyakit yang berkaitan dengan demam ...


a. Diare
b. Muntaber
c. tyfus,
d. kelelahan
jawaban C

7. Pada akupresur titik pemijatan refleksi demam dilakukan di bagian ...


a. di telapak dan punggung kaki,
b. di punggung
c. di perut
d. di telapak tangan
jawaban A

8. apa maksud dari gambar di samping ..


a. 1A dan 1B adalah titik akupresur yang berada di otot tulang
belakang sebelah kiri dan kanan
b. Titik 2A dan 2B berada di sebelah tulang belikat atas kiri
dan kanan
c. Lakukan pemijatan hanya di titik 1A dan 2B
d. 1A dan 1B adalah titik yang saling berhubungan
Jawaban B

9. Berapa lama jangka waktu sejak virus masuk ke dalam tubuh hingga menimbulkan
keluhan batuk ...
a. Sesegera mungkin
b. 1-2 hari
c. 2-3 hari
d. 3-4 hari
Jawaban C

10. Apa penyebab dari batuk pilek ...


a. Human rhinovirus (HRV)
b. Debu
c. Cuaca
d. human paratinisufluenza virus (HPIV)
jawaban A

11. Yang merrupakan Teknik Penguatan (tonifikasi) ialah ...


(1) Pemijatan dilakukan pada titik LU 7maksimal 30 kali putaran atau tekanan
(2) Arah putaran searah dengan jarum jam
(3) Tekanan yang dialkukan sedang, tidak kuat
(4) Jika pemijatan dilakukan pada area jalur meredian, arah pemijatan harus searah
dengan jalur perjalanan meridian.
a. 1, 2, 3
b, 1, 3, 4
c. 2, 3, 4
d. benar semua
jawaban D

12. Yang bukan merupakan Teknik Pelemahan (sedasi) ialah ...


(1) Pemijatan dilakukan pada titik ST 40 antara 40-60 kali putaran atau tekanan
(2) Arah putaran searah dengan jarum jam
(3) Tekanan yang dilakukan sedang sampai kuat
(4) Jika pemijatan dilakukan pada area jalur meredian, arah pemijatan harus
a. 1 saja
b. 2 saja
c. 3 saja
d. 4 saja
jawaban B

13. Salah satu cara mengatasi ISPA non pneumonia dengan cara melakukan terapi akupresur
a. pada meredian taiyintangan
b. pada dada
c. pada tangan dan punggung
d. pada yin n yang
jawaban A

14. Akupresur untuk mengatasi sembelit dapat dilakukan dengan cara ..


a. pemijatan pada lokasi yang letaknya 4 jari ke atas dari punggung pergelangan tangan
segaris jari manis.
b. pemijatan pada lokasi yang letaknya 4 jari ke atas dari punggung pergelangan tangan
segaris jari tengah.
c. pemijatan pada lokasi yang letaknya 2 jari ke atas dari punggung pergelangan tangan
segaris jari tengah.
d. pemijatan pada lokasi yang letaknya 2 jari ke atas dari punggung pergelangan tangan
segaris jari manis.
Jawaban B

15. berikut adalah Penyebab sembelit/konstipasi pada balita


1. Kecenderun gan alami gerakan usus yang lebih lambat
2. Tidak mau makan
3. Kebiasaan BAB yang tidak baik
4. Adanya kondisi anus yan g menyebabkan nyeri
a. 1, 2, 3
b. 2, dan 3
c. 1, 3, 4
d. 1 dan 4
Jawaban C

Anda mungkin juga menyukai