OLEH:
Izzatul Mardiah Saini 1711211042
Hanum Salsa Laila 1711212046
Wilda Safitri 1711211030
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas rahmat dan ridha-Nya penulis
dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Epidemiologi Kematian Ibu Hamil”
dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini disusun dalam rangka
memenuhi tugas mata kuliah Epidemiologi Gizi.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada dosen mata kuliah
Epidemiologi Gizi, Ibu Elsi Novnariza. . SKM, MKM serta semua pihak yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan yang
disebabkan oleh kemampuan penulis, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat konstruktif sehingga dapat menyempurnakan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB 1 : PENDAHULUAN..........................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................1
BAB 2 : PEMBAHASAN............................................................................................3
2.1 Defenisi Ibu Hamil.............................................................................................3
ii
2.4.1 Dasar Perlunya Gizi Seimbang bagi Ibu Hamil...........................................7
2.6.2 Anemia.......................................................................................................10
2.6.4 Obesitas......................................................................................................17
BAB 3 : PENUTUP....................................................................................................23
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................23
3.2 Saran.................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................24
iii
BAB 1 : PENDAHULUAN
1
masalah gizi yang berkaitan dengan kematian ibu hamil, besaran masalah,
determinan serta dampak dari masalah gizi pada ibu hamil.
BAB 2 : PEMBAHASAN
2.1 Defenisi Ibu Hamil
Kehamilan adalah masa di mana seorang wanita membawa embrio atau fetus
di dalam tubuhnya.Dalam kehamilan dapat terjadi banyak gestasi (misalnya, dalam
kasus kembar, atau triplet/kembar tiga).
Kehamilan manusia terjadi selama 40 minggu antara waktu menstruasi
terakhir dan kelahiran (38 minggu dari pembuahan).Istilah medis untuk wanita hamil
adalah gravida, sedangkan manusia di dalamnya disebut embrio (awal kehamilan)
dan kemudian janin (sampai kelahiran).Seorang wanita yang hamil untuk pertama
kalinya disebut primigravida atau gravida 1.Seorang wanita yang belum pernah
hamil dikenal sebagai gravida 0 (Wikipedia, 2011).
2
Kehamilan biasanya terbagi dalam periode, yang dikenal sebagai trimester,
yaitu:
3
mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta
menghasilkan energi.
Gizi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya,
yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan serta mengatur
proses-proses kehidupan (Sunita, 2006).
Gizi adalah makanan yang dikonsumsi individu dalam satu hari yang
beraneka ragam dan mengandung zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur sesuai
dengan kebutuha hidupnya (Path, 2005).
2.2.1 Manfaat Gizi
1. Sebagai zat tenaga
Gizi menghasilkan tenaga atau energi, sumber : karbohidrat, lemak dan protein
2. Sebagai zat pembangun
Untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan organ-organ serta menggantikan
jaringan yang rusak, sumber protein.
3.Sebagai zat pengatur
Untuk mengatur metabolisme tubuh, sumber vitamin, mineral dan air (Djaeni, 2006).
2.3 Gizi yang Diperlukan Ibu Hamil
Saat hamil seorang calon ibu membutuhkan gizi untuk dirinya sendiri dan
janin dalam kandungannya. Oleh karena itu tentu perlu makan yang lebih banyak dan
makan makanan yang bergizi. Tidak ada pantangan bagi ibu hamil. Makanlah
makanan yang bervariasi agar terpenuhi segala kebutuhan akan zat gizi dari
karbohidrat, lemak, protein, berbagai vitamin dan mineral.
Oleh sebab itu wanita hamil menunjukkan kenaikan berat badan yang cukup
banyak, baik bagi komponen janin maupun bagi dirinya sendiri, maka sangat
dianjurkan untuk dapat mengkonsumsi makanan tambahan seperti energi, protein,
dan berbagai vitamin dan mineral.
2.3.1 Kebutuhan Energi
Selama proses kehamilan terjadi peningkatan kebituhan kalori sejalan dengan
adanya peningkatan laju metabolit basal dan penambahan berat badan yang akan
meningkatkan penggunaan kalori selama aktifitas. Selain itu juga selama hamil ibu
embutuhkan tambhan energy atau kalori untuk pertumbuhan dan perkembangan
janin, plasenta, jaringan payudara dan cadangan lemak.Tambahan energy yang
diperlukan selama hamil yaitu 100 Kkal/ hari.Sedangkan energy yang dibutuhkan
oleh janin untuk utmbuh dan berkembang adalah 50-95 Kkal/ kg/ hari.Pada tiap
4
trimester terjadi peningkatan dan penambahan kalori. Sumber energy bisa didapat
dengan menkonsumsi beras, jagung, gandum, ubi jalar, kentang, ubi kayu, dan sagu
2.3.2 Kebutuhan Karbohidrat
Karbohidrat berfungsi sebagai sumber energy.Menuru Glade B. Curtis
mengatakan bahwa idak ada satu ekomendasi yang mengatur berapa sebenarnya
kebutuhan ideal karbohidrat bagi ibu hamil.Namun beberapa ahli gizi sepakat sekitar
60% dari 10 kalori yang di butuhkan tubuh adalah karbohidrat.Jadi ibu hamil
membutuhkan karbohidrat sekitar 1500 kalori. Namun karena tidak semua sumber
karbohidrat baik, maka ibu hamil harus bisa memilih yang tepat misalnya sumber
karbohidrat yang perlu dibatasi adalah gula dan makanan yang mengandung banyak
gula, seperti cake dan permen sedangkan karbohidrat yang sebaiknya dikonsumsi
adalah karbohidrat kompleks yang terdapat pada roti gandum, kentang, serelia,atau
padi-padian yang tidak digiling.
2.3.3 Kebutuhan Protein dan Asam Amino
Protein digunakan untuk proses pertumbuhan dan perkembangan janin. Selama
kehamilan, diperlukan abahan protein rata-rata 17 gram/ hari. Peran protein selama
proses kehamilan diantaranya yaitu selain untuk pertumbuhan dan perkembangan
janin jugauntuk pembentukan plasenta dan cairan amnion. Pertumbuhan jaringan
maternal seperti pertumbuhan mamae ibu dan jaringan uterus, dan penambahan
volume darah. Kebutuhan akan protein selama kehamilan tergantung pada usia
kehamilan.
Pada trimester pertama kurang dari 6 gram/ hari sampai trimester kedua, protein
yang diperlukan dan asam amino yang esensial sangat diperlukan pada trimester awal
ini. Pada usia 20 minggu, fetus mulai menerima asam amino esensial dari ibu, namun
asam amino non esensial (arginin dan Kristin) tidak dapat di sintesis oleh fetus. Pada
saat memasuki trimester akhir, perkembangan janin sangat cepat sehingga perlu
proein dalam jumlah yang besar juga yaitu 10 gram/ hari. Jenis protein yang
dikonsumsi sebaiknya yang mempunyai niali biologi tinggi seperti daging, ikan,
telur, tahu, tempe,kacang- kacangan, biji-bijian, susu, dan yogurt. Bila seorang ibu
tersebut adalah seorang vegetarian dan biasa mengkonsumsi banyak kacang-
kacangan, biji-bijan, sayuaran dan buah-buahan maka ibu tersebut tidak akan
mengalami masalah kekurangan protein.
5
2.3.4 Kebutuhan Lemak
Lemak dapat membantu tubuh untuk menyerap banyak nutrisi.Lemak juga
menghasilkan energy dan menghemat protein untuk dimanfaatkan dalam fungsi-
fungsi pertumbuhan jaringan plasenta dan janin.Bagi ibu hamil, lemak juga dapat
disimpan sebagai cadangan tenaga untuk menjalani persalinan dan pemulihan pasca
persalinan. Cadangan lemak yang terdapat pada ibu hamil juga bermanfaat untuk
membantu proses pembentukan ASI. Namun, bila asupannya berlebih dikhawatirkan
berat badan ibu hamil akan meningkat tajam. Keadaan ini akan menyulitkan ibu
hamil sendiri dalam menjalani kehamilan dan pasca persalinan. Karena itu ibu hamil
dia dianjurkan makan makanan yang mengandung lemak tidak lebih dari 25% dari
seluruh kalori yang dikonsumsi sehari.Sumber lemak yaitu minyak ikan, minyak
jagung, kacang-kacangan dan hasil olahannya.
2.3.5 Kebutuhan Vitamin
Jika karbohidrat merupakan zat pembakar bagi tubuh, maka vitamin membantu
proses dalam tubuh. Vitamin penting untuk pembelahan dan pembentukan sel
baru.Misalnya vitamin A untuk meningkatkan pertumbuhan dan kesehatan sel dan
jaringan janin.Tidak perlu penambahan suplemen selama konsumsi sayur dan buah
cukup.
Selama hamil, kebutuhan asam folat dan vitamin B lain seperti tiamin riboflafin
dan niasin meningkat untuk membantu pembentukan energy. Selain itu vitamin B6
diperlukan untuk membanu protein membentuk sel-sel baru.Asam folat terutama
diperlukan pada 3 bulan pertama kehamilan untuk mengurangi resiko pertumbuhan
kritis yang berlangsung pada 3 bulan pertama kehamilan.
2.3.6 Kebutuhan Mineral
a. Kalsium
Kalsium mengandung mineral yang penting untuk pertumbuhan janin dan membantu
kekuatan kaki dan punggung.Membantu efek ketenangan diri saat bekerja. Kalsium
dibutuhkan untuk pembentukan tulang dan bakal gigi janin yang dimulai sejak usia
kehamilan 8 minggu. Ibu hamil membutuhkan kalsium 2 kali lipat, yaitu sekitar 900
mg. sumber kalsium adalah susu dan prosuk olahan lainnya.
b. Zat Besi
Kebutuhan zat besi selama kehamilan sangat tinggi, khususnya trimester 2 dan 3,
kebutuhan zat besi dapat dipenuhi dengan tambahan pil besi dengan dosis 100 mg/
hari. Zat besi penting untuk pembentukan hemoglobin untuk meningkatkan masa
hemoglobin, diperlukan zat besi sekitar 500 mg termasuk simpanan karena selama
6
kehamilan volume darah meningkat sampai 50% pada saat melahirkan, ada zat besi
yang hilang sebanyak 250 mg, belum termasuk untuk janin dan plasenta. Kekurangan
ini harus dipenuhi selama trimester 2 dan 3.
Sumber zat besi adalah makan yang berasal dari hewan yaitu daging, ayam dan telur
serta kacang-kacangan, biji-bijian dan sayuran hijau.
c. Phospor
RDA (Recomended Deatary Allowance)nya dengan wanita yang tidak hamil 1250
mg/ hari untuk wanita yang hamil dibawah 19 tahun dan 700 mg untuk wanita hamil
yang lebih dari 19 tahun.
d. Seng
RDA wanita hamil mencapai 15 mg/ hari ini menunjukkan terdapat peningkatan 3
mg lebih tinggi dari wanita yang tidak hamil. Selama kehamilann dan menyusui,
kebutuhan seng meningkat 50% . seng juga diperlukan untuk mengembangkan
jaringan tisu, terutama otak dan jenis kelamin.
e. Sodium
Selama kehamilan naik 500 sampai 10000 Meq/ hari sehubungan dengan
peningkatan volume darah maternal.
2.4 Gizi Seimbang Ibu Hamil
2.4.1 Dasar Perlunya Gizi Seimbang bagi Ibu Hamil
Pada masa kehamilan merupakan masa terjadinya stress fisiologi pada ibu hamil
karena masa penyesuaian tubuh ibu terhadap perubahan fungsi tubuh. Diet ibu hamil
sebenarnya sama dengan pada ibu yang tidak hamil, namun kualitas dan kuantitasnya
harus ditingkatkan melalui pola makan dengan kebiasaan makan yang baik. Pola
makan dan kebiasaan makan yang baik disini adalah menu seimbang dengan jenis
makan yang berfariasi. Pada masa kehamilan kebutuhan nutrisi tidaklah konstan.
2.4.2 Pedoman Makan Bagi Ibu Hamil
Agar ibu hamil dan janin tetap mendapat asupan gizi, berikut beberapa saran yang
biasa dilakukan :
a. Jangan biarkan perut kosong, usahakan makan dalam porsi kecil tapi sering.
b. Pilih makanan yang hangat-hangat karena bisa membuat lambung yang terasa
pedih seperti terelaksasi.
c. Saat bangun pagi, jika belum nafsu makan, makanlah biscuit dengan teh
hangat, tapi tetap coba untuk sarapan.
d. Bila ibu merasa sering kembung, hindari makanan yang dapat memicu
kembung.
7
e. Batasi mengkonsumsi masakan bersantan, ketan, nangka, sayur asem, buah-
buahan yang asam atau yang dapat mengiritasi lambung.
f. Perbanyak minum, sedikitnya 10-12 gelas per hari.
g. Hindari kafein, alkohol, dan ikan mentah.
h. Umumnya ibu hamil butuh darah lebih banyak, untuk itu makanlah makanan
yang mengandung zat besi, seperti sayuran hijau, tahu, tempe, kacang-
kacangan, telur, ikan dan daging.
i. Penting pula bagi ibu hamil untuk makan buah-buahan segar, bagus untuk
menyuplai vitamin (Syaifudin, 2009).
2.5 Akibat Ibu Hamil yang Kekurangan Gizi
Bila ibu mengalami kekurangan gizi selama hamil akan menimbulkan masalah, baik
pada ibu maupun janin, seperti diuraikan berikut ini.
2.5.1 Terhadap Ibu
Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan risiko dan komplikasi pada ibu
antara lain: anemia, pendarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal, dan
terkena penyakit infeksi.
2.5.2 Terhadap Persalinan
Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan
persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya (premature), pendarahan
setelah persalinan, serta persalinan dengan operasi cenderung meningkat.
2.5.3 Terhadap Janin
Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses pertumbuhan
janin dan dapat menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal,
cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intra partum (mati dalam kandungan), lahir
dengan berat badan rendah (BBLR).
2.6 Masalah Gizi Pada Ibu Hamil
2.6.1 Kurang Energi Kronis
a. Pengertian
Keadaan dimana ibu penderita kekurangan makanan yang berlangsung manahun
( kronis ), yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada ibu.
b. Penyebab
Akibat dari ketidakseimbangan antara asupan untuk pemenuhan kebutuhan dan
pengeluaran energi.
c. Gejala
1. Lingkar lengan atas sebelah kiri kurang dari 23 cm.
2. Kurang cekatan dalam bekerja.
8
3. Sering terlihat lemah, letih, lesu, dan lunglai.
4. Jika hamil cenderung akan melahirkan anak secara prematur atau jika lahir
secara normal bayi yang dilahirkan biasanya berat badan lahirnya rendah atau
kurang dari 2.500 gram.
d. Dampak
1. Bagi ibu
Resiko dan komplikasi pada ibu antara lain: Anemia, perdarahan, berat badan ibu
tidak bertambah secara normal dan terkena penyakit infeksi. Sehingga akan
meningkatkan kematian ibu.
1. Pada janin
Mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran,
abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, asfiksia intra partum, lahir
dengan berat badan rendah (BBLR).
2. Saat persalinan
Mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan prematur / sebelum waktunya,
perdarahan post partum, serta persalinan dengan tindakan operasi cesar cenderung
meningkat.
e. Cara Mengatasi
Mengkonsumsi berbagai makanan bergizi seimbang dengan pola makan yang sehat.
2.6.2 Anemia
a. Pengertian
Anami adalah kondisi dimana kadar HB kurang dari normal ( < 11 gr% ).
b. Penyebab
1. Kurang intake makanan sumber pembentukan sel darah merah.
2. Kehamilan dan persalinan yang terlalu sering, sehingga simpanan Fe rendah.
3. Kebutuhan Fe yang meningkat.
4. Gangguan penyerapan Fe.
c. Gejala
Mudah lelah, lesu, lemas, kunang-kunang,wajah pucat, konjungtiva pucat, bibir
pucat, kurang bergairah, mengantuk
d. Dampak
1. Bagi ibu
Abortus, partus lama, perdarahan post partus, infeksi, dan partus prematur.
2. Bagi janin
Prematur, kematian janin, kematian perinatal, cacat bawaan.
e. Cara Mengatasi
1. Mencukupi kebutuhan gizi
9
2. Meningkatkan asupan Fe dan asam folat
f. Syarat Diit
1. Energi sesuai kebutuhan secara bertahap sejumlah 2200 kal, 300 – 500
kal/hari.
2. Lemak cukup, 53 gr/hari.
3. Protein tinggi, 75 gr/hari.
4. Meningkatkan konsumsi makanan sumber pembentukan sel darah merah.
g. Contoh menu Gizi seimbang untuk mencegah anemia
Hari Waktu Menu
Hari Pertama Pagi Nasi putih
07.00 Capcai
Tempe goreng
Telur mata sapi
Pisang ambon
10
Mangga
11
Penyakit metabolik yang berlangsung kronik progesif, yang mengenai seluruh organ
tubuh karna kekurangan insulin.
b. Penyebab
1. Obesitas
2. Kurang aktifitas fisik / Olahraga.
3. Pola makan yang tidak tepat.
4. Stress
5. Konsumsi obat – obat tertentu dalam jangka panjang.
c. Gejala
1. Polifagi : Banyak makan
2. Polidipsi : Banyak minum
3. Poliuri : Banyak kencing
4. BB turun drastis
d. Dampak
1. Pre-ekslamsi
2. Udeme
3. Cairan ketuban terlalu banyak
4. Melahirkan bayi lebih besar dari ukuran normal ( Makrosomia )
5. Untuk Janin, menderita penyakit kuning. Dan kesulitan bernafas saat lahir.
e. Cara Mengatasi
1. Kontrol darah berkala
2. Olahraga ringan seperti jalan kaki, berenang, dan merapikan rumah yang tak
terlalu berat bagi ibu hamil
3. Diit.
f. Syarat Diit
1. Kalori diberikan menurut umur, berat badan, tinggi badan, aktivitas, dan
kelainan metabolik.
2. Makanan cukup protein, vitamin, dan mineral.
3. Karbohidrat diberikan 60 – 70 % dari total kalori, diutamakan karbohidrat
komplek
4. Protein 10 – 15 % dari total kalori.
5. Lemak 20 – 25 % dari total kalori, diutamakan lemak tak jenuh.
6. Kolesterol dibatasi 25 gr/hari.
7. Asupan serat diringkatkan 25 gr/hari.
8. Penggunaan garam dibatasi.
9. Asupan gula sederhana dan makanan/minuman yang mengandung gula
dibatasi.
g. Contoh menu Gizi seimbang untuk mencegah diabetes gestasional
Hari Waktu Menu
Hari pertama Pagi Nasi putih
07.00 Tumis buncis
Tempe kukus
12
Telur ceplok
Teh
Pisang ambon
Selingan pagi Puding
10.00
13
Selingan malam Pisang rebus
20.00
Hari ketiga Pagi Nasi putih
07.00 Tumis kacang panjang
Telur bacem
Kripik tempe
Teh
Jeruk
2.6.4 Obesitas
a. Pengertian
kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh yang berlebihan
b. Penyebab
c. Dampak
1. Kehamilan lebih lama
2. Menderita Diebetes Gestasiona
3. Melahirkan secara Caesar
4. Beresiko melahirkan bayi dengan 1 – 2 jenis kelainan / cacat bawaan.
d. Syarat Diit
1. Kalori dikurangi sebanyak 500 – 700 dibawah kebutuhan normal. Dilakukan
dengan pengurangan konsumsi karbohidrat dan lemak.
2. Protein tinggi untuk pertumbuhan bayi dan pembentukan sel darah merah.
3. Tinggi vitamin dan mineral.
4. Tinggi serat untuk memberi rasa kenyang.
g. Contoh menu Gizi seimbang untuk mencegah obesitas
14
Hari Waktu Menu
Hari pertama Pagi Nasi putih
07.00 Sayur gudangan
Pepes tahu + daging
Mangga
Lemon tea hangat
15
Sambal kecap
Air putih
Jambu air
Target MDGs 2015 untuk angka kematian Ibu adalah menurunkan rasio
hingga tiga perempat dari angka 1990, sekitar 110 kematian ibu di setiap 100 ribu
kelahiran. Padahal sampai sekarang Indonesia masih berkutat di atas angka 305.
Sebagai perbandingan, Malaysia telah menurunkan AKI hingga 45 persen dalam 20
tahun terakhir, begitu pun angka kematian ibu di dunia.
16
AKI menurut WHO dihitung dari kematian perempuan yang terjadi selama
hamil atau 42 hari setelah berakhirnya kehamilan akibat semua sebab yang terkait
atau diperberat oleh kehamilan atau penanganannya.AKI bukan disebabkan oleh
kecelakaan atau cedera.
17
18
BAB 3 : PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kehamilan adalah masa di mana seorang wanita membawa embrio atau fetus
di dalam tubuhnya. Dimasa kehamilan, ibu hamil perlu untuk memperhatikan asupan
gizi. Gizi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya,
yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan serta mengatur
proses-proses kehidupan. Tidak ada pantangan bagi ibu hamil. Selama kehamilam
ibu hamil disarankan untuk makan-makanan yang bervariasi agar terpenuhi segala
kebutuhan akan zat gizi dari karbohidrat, lemak, protein, berbagai vitamin dan
mineral.
Oleh sebab itu wanita hamil menunjukkan kenaikan berat badan yang cukup
banyak, baik bagi komponen janin maupun bagi dirinya sendiri, maka sangat
dianjurkan untuk dapat mengkonsumsi makanan tambahan seperti energi, protein,
dan berbagai vitamin dan mineral. Ibu hamil yang kekurangan zat gizi dapat
berakibat pada terjadinya anemia, pendarahan, berat badan ibu tidak bertambah
secara normal, dan terkena penyakit infeksi.
3.2 Saran
Melalui makalah ini penulis menyarankan agar pembaca dapat memahami
dengan jelas epidemiologi kematian ibu hamil. Penulis sangat mengharapkan agar
makalah ini dapat menjadi acuan dalam mempelajari tentang epidemiologi kematian
ibu hamil dan harapan penulis makalah ini tidak hanya berguna bagi penulis tetapi
juga berguna bagi semua pembaca. Terakhir dari penulis walaupun makalah ini
kurang sempurna penulis mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan di
kemudian hari.
19
DAFTAR PUSTAKA
Wikipedia. 2011. Gizi Ibu Hamil. Id.wikipedia.org [diakses pada hari
Senin 26 April 2012].
Agria dkk. 2011. Gizi Reproduksi. Jogjakarta: Fitramaya
Sulistyoningsih, Haryani. 2011. Gizi Untuk Kesehatan Ibu Dan Anak.
Jogjakarta: Graha Ilmu.
Path. 2005. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta: EGC
Kristiyanasari, Weni. 2010. Gizi Ibu Hamil. Yogyakarta: Nuha mediaka
Sunita, Almatsier. 2006. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Djaeni, Achmad. 2006. Ilmu Gizi. Jakarta: Dian Rakyat https://himmah-
atika.blogspot.com/2014/02/masalah-gizi-pada-ibu-hamil-dan.html
Sibagariang, Eva Ellya. 2010. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi . Jakarta: Trans
Info Media Pres
Lee, Robert. D. David C. Nieman. 2007. Nutritional Assessment. New York: Mc
Graw Hill Hoger Education
20
21