Anda di halaman 1dari 14

TANDA BAHAYA IBU HAMIL DAN APA YAG HARUS DI LAKUKAN JIKA

MENDAPAT TANDA BAHAYA TERSEBUT


Makalah ini dibuat dan diajukan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
“ Asuhan Kebidanan Kehamilan”
Dosen Pengampu : Elit Pebriyatie, SST, M.Keb. Ph. D

Disusun Oleh :
Kelompok 8
1. Anita (P20624221070)
2. Eka Kurnia Agustin (P20624221056)
3. Elita Rosmiranti (P20624221051)
4. Engelina (P20624221063)
5. Gitta Fitri Antasari (P20624221064)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN TASIKMALAYA


PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN CIREBON
Jl. Pemuda No. 38 Telepon (0231) 203556,200277, Fax (0231) 200277 Kota Cirebon
E-mail : d3bidan.cirebon@poltekkestasikmalaya.ac.id
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan makhluk yang serba indah. Dengan
rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyusun makalah ini,dan semoga dengan dibuatnya
makalah ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca. Makalah yang kami susun
berjudul “Tanda Bahaya Ibu Hamil dan Apa Yang Harus di Lakukan Jika Mendapat Tanda
Bahaya Tersebut”

Dengan demikian kami berterima kasih kepada pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini. Tidak lupa kami memohon maaf yang sebesar-besarnya jika terjadi
di pembuatan makalah ini,makalah ini kami buat dengan sebaik-baiknya. Kami berharap
makalah ini dapat menambah wawasan kepada para pembaca dan dapat berguna bagi
perorangan maupun perkelompok.

Cirebon, 17 Februari 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................1
1.3 Tujuan...............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................2
2.1. Pengertian Tanda Bahaya Kehamilan.............................................................................2
2.2. Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan....................................................................................2
2.3. Yang Harus Diwaspadai Pada Ibu Hamil........................................................................3
2.4. Pencegahan Tanda-tanda Bahaya Kehamilan.................................................................5
2.5. Yang Harus di lakukan Ibu Hamil Jika Mendapat Adanya Tanda Bahaya....................9
BAB II PENUTUP..................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tanda bahaya kehamilan sering menjadi penyebab kematian ibu hamil sehingga
meningkatkan Angka Kematian Ibu (AKI). Mengenal tanda bahaya kehamilan itu
memiliki peranan penting untuk mencegah atau menurunkan angka kematian ibu, oleh
sebab itu ibu dapat meminta pertolongan kepada tenaga kesehatan secara cepat dan tepat.
Faktanya banyak ibu hamil yang kurang mengetahui tanda bahaya kehamilan.
Pengetahuan ibu tentang tanda bahaya kehamilan secara dini perlu diberikan melalui
upaya pendidikan kesehatan bukan hanya ibu namun suami dan keluarga lainnya juga
perlu..
Asuhan antenatal harus difokuskan pada masa kehamilan karena sangat bermanfaat
mengurangi angka kesakitan dan kematian ibu dan bayi yang harus di lakukan dengan
baik oleh tenaga kesehatan khususnya bidan. Salah satu peran bidan dalam masyarakat
adalah meningkatkan pengetahuan kesehatan masyarakat, khususnya ibu hamil sehingga
mampu meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya asuhan antenatal yang dapat
mengubah sikap ibu hamil agar melaksanakan antenatal care secara rutin sehingga
mampu mendeteksi secara dini tanda bahaya kehamilan (Manuaba, 2008).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan tanda bahaya kehamilan?
2. Sebutkan dan jelaskan apa saja tanda-tanda bahaya pada kehamilan!
3. Sebutkan dan jelaskan apa sajakah yang harus diwaspadai oleh Ibu Hamil?
4. Jelaskan bagaimana cara pencegahan tanda bahaya pada Ibu Hamil!
5. Apa yang harus di lakukan Ibu Hamil jika mendapat adanya tanda bahaya?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui tanda-tanda bahaya pada kehamilan
2. Agar mengetahui dan memahami apa sajakah tanda-tanda yang bahaya pada
kehamilan
3. Untuk mengetahui dan memahami apa saja yang harus diwaspadai oleh Ibu Hamil
4. Untuk mengetahui dan memahami bagaimana cara pencegahan tanda bahaya pada Ibu
Hamil
5. Agar dapat memahami apa saja yang harus Ibu Hamil lakukan jika mendapatkan
tanda bahaya

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Tanda Bahaya Kehamilan

Tanda bahaya kehamilan adalah tanda-tanda yang memberitahukan bahaya yang


terjadi pada ibu hamil, jika ibu hamil tidak mengetahui tanda-tanda tersebut maka dapat
menyebabkan kematian ibu maupun janinnya. Sebenarnya tanda-tanda bahaya kehamilan ini
sudah tercantum pada buku Kesehatan Ibu dan Anak, dan jika mengalami tanda-tanda
bahaya maka harus cepat ditangani atau menemui bidan dan tenaga kesehatan lainnya yang
terdekat

2.2. Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan

 Toksemia Kehamilan
Toksemia (preeklamsia) yang sering terjadi pada ibu hamil, terdiri dari tekanan
darah tinggi, proteinuria, dan edema/bengkak, serta dapat disertai kejang dan koma.
Preeklamsia terdiri dari preeklamsia dan preeklamsia. Pre-eklampsia atau keracunan
pre-eklampsia (PET) adalah suatu sindrom yang ditandai dengan hipertensi dan
proteinuria yang hanya terjadi pada akhir kehamilan dan selalu sembuh pada masa
nifas (Robson, 2011). Pre-eklampsia adalah kondisi terkait kehamilan yang ditandai
dengan tekanan darah tinggi (hipertensi), pembengkakan jaringan (edema), dan
protein dalam urin (proteinuria). Penyakit ini umumnya terjadi pada akhir kehamilan,
tetapi dapat juga terjadi pada akhir kehamilan.

 Pecahnya Membran

Pecahnya membran/ ketuban pecah dini cukup bulan atau premature rupture of
membrane (PROM) setelah usia kehamilan 37 minggu.

 Persalinan Prematur
Ini akan tumbuh lebih lambat daripada bayi normal. Beresiko lebih tinggi
mengalami masalah kesehatan jangka panjang, termasuk autisme, gangguan
perkembangan intelektual, lumpuh otak , masalah paru-paru, hingga gangguan
penglihatan atau pendengaran.

 Kehamilan Ganda
Salah satu komplikasi kehamilan kembar yang sering terjadi pada janin adalah
kelahiran tidak cukup bulan. Banyaknya jumlah janin yang dikandung, maka risiko
janin yang lahir secara prematur lebih besar.

 Pembengkakan Kaki/Edema

2
Pembengkakan pada kaki ini disebut juga dengan edema. Gangguan ini sering
terjadi karena cairan yang terakumulasi di bagian kaki. Penyebab terjadinya edema
biasanya karena tubuh ibu memproduksi darah dan cairan lebih dari 50 persen saat
tubuh normal untuk memenuhi kebutuhan bayi.

 Gangguan Pencernaan
Gangguan pencernaan seperti kontipasi atau sembelit masa kehamilan. Hal ini
diakibatkan karena pola makan ibu yang kurang sehat seperti mengonsumsi makanan
yang terlalu pedas, kurang serat, dan makanan yang berlemak. Keadaan ini
menyebabkan ibu merasa sulit untuk buang air besar.

 Kebocoran Cairan Ketuban


Kebocoran ketuban adalah kondisi yang berbahaya bagi janin. Biasanya terjadi
pada kehamilan trimester pertama dan kedua, keadaan ini akan menyebabkan janin
lahir tidak pada usia kehamilan yang cukup bulan atau prematur, bisa berdampak
kecacatan, keguguran hingga kematian janin.

 Mual-Mual Berlebihan

Mual dan muntah berlebihan saat hamil ialah kondisi di mana ketika ibu
makan atau minum itu tidak bisa masuk atau di muntahkan kembali, salah satu
keluhan ini harus segera diperiksakan ke bidan atau dokter. Keadaan ini menyebabkan
ibu hamil merasa lemas dan sulit untuk makan. Jika tidak ditangani dengan cepat,
kondisi ini dapat membahayakan ibu hamil dan janin karena kekurangan nutrisi dan
cairan.

 Keputihan Yang Tidak Wajar


Bahaya keputihan saat hamil yang disebabkan karena hubungan seksual
bersama orang yang terinfeksi HIV, oleh karena itu dapat meningkatkan risiko
kelahiran prematur, bayi berat lahir rendah (BBLR), dan bayi rentan terinfeksi parasit
saat lahir. Tanda-tanda keputihan yang tidak wajar pada wanita hamil, antara lain:
Keputihan berbau busuk, berwarna hijau, coklat bahkan hitam.

2.3. Yang Harus Diwaspadai Pada Ibu Hamil

 Kebiasaan Merokok / Ngevape


Rokok mengandung nikotin, ialah bahan kimia yang berbahaya jika masuk ke
dalam paru-paru yang dapat menyebabkan perkembangan janin terganggu sehingga
ketika bayi tersebut lahir bisa mengalami kecacatan maupun keguguran/kematian.

 Meminum Alkohol & Yang Mengandung Cafein


Alkohol adalah zat kimia yang berbahaya sama halnya dengan nikotin, jika
Ibu hamil mengonsumsi alkohol maka zat tersebut mengalir ke peredaran darah lalu

3
ke seluruh tubuh sehingga dapat terserap oleh plasenta yang menyebabkan kecacatan
pada janin seperti contohnya mengalami kekurangan anggota tubuhnya. Hingga dapat
beresiko kematian janin yang mendadak, berat bayi rendah dan prematur.

 Tidur Dengan Posisi Terlentang


Posisi tidur terlentang pada Ibu hamil tidak disarankan terutama pada
Trimester III, karena dapat memberikan tekanan pada area pembuluh darah/sirkulasi
darah ke jantung sehingga menghambat aliran darah Ibu dan janin aktivitas tersebut
menghasilkan rasa sakit dipanggul maupun dipunggung. Ibu hamil disarankan untuk
tidur kearah kiri karena dapat meningkatkan aliran darah serta nutrisi dari Ibu ke
janin, sehingga kerja ginjal Ibu dapat bekerja dengan maksimal .

 Gerakan Janin Menghilang


Gerakan janin menghilang diduga mengalami dehidrasi dan kekurangan
Oksigen. Terlilit tali pusat hal ini menyebabkan adanya gangguan plasenta, contohnya
abruptio dimana plasenta terputus sebelum lahir di dalam dinding rahim. Normalnya
janin bergerak kurang lebih 10 kali dalam 12 jam.

 Kontraindikasi Berolahraga
Ibu hamil tidak disarankan untuk olahraga berlari karena tubuh ibu akan
kelelahan dan melemah, sehingga menyebabkan ibu menjadi sempoyongan karena
menahan beban bagian perut, pinggang dan punggung. Ibu hamil baiknya
menghindari olahraga yang berdiri terlalu lama contohnya seperti bulu tangkis karena
menghambat peredaran darah yang mengarah ke rahim, sehingga peredaran darah
tertuju kepada tulang bagian bawah atau bagian yang menopang ibu contohnya kaki.

 Meminum Obat-Obatan Kontraindikasi

Tidak semua obat dapat dikonsumsi oleh ibu hamil namun ada beberapa obat
yang menyebabkan efek samping yang berlebih. Contohnya alergi, kemerahan,
demam, gatal gatal, bengkak terutama pada kehamilan 3-8 minggu serta trimester ke
dua dan ketiga yang akan mempengaruhi tubuh kembang janin sampai bisa
mengakibatkan cacat lahir. Oleh karena itu pengunaan obat harus sesuai dengan resep
dari dokter atau dibawah pengawasan tenaga kesehatan.

 Kontraindikasi Skincare Mengandung Retinol


Retinol bersifat aktif sehingga dapat terserap oleh aliran darah dan mengarah
ke plasenta, sehingga dapat membahayakan janin. Sebaiknya jika ibu hamil
menggunakan skincare konsultasikan terlebih dahulu pada dokter terkait kandungan
yang ada pada skincare tersebut serta aman untuk janin dan ibu.

 Kontraindikasi Dengan Kotoran Hewan

4
Kotoran hewan mengandung mikroorganisme dari infeksi parasit yang dapat
masuk ke plasenta. Melalui respirasi paru paru menuju aliran darah yang
menyebabkan prematur sampai keguguran.

 Kontraindikasi Dengan Sexs Pada Trimester awal


Biasanya ibu hamil pada trimester awal itu mengalami mual muntah dan
hormon estrogen meningkat karena pembentukan janin dalam rahim baru berjalan.
Sifat s
perma itu mengandung hormon prostagelandin yang menyebabkan kontraksi
maka ketika masuk akan membahayakan janin. Menyebabkan keguguran dan cidera
pada janin.

 Kontraindikasi Memakan Ikan Tuna Berlebihan


Mengonsumsi ikan tuna berlebihan dapat menganggu perkembangan sistem
saraf bayi contohnya otak karena mengandung paparan merkuri. Zat ini menyebabkan
rusaknya fungsi panca indera bayi serta kejang, cacat lahir bahkan kematian.

2.4. Pencegahan Tanda Bahaya


 Toksemia Kehamilan
Pencegahan yang perlu dilakukan pada Toksemia/preeklampsia/eklampsia adalah
dengan menganalisis tekanan darah ibu hamil. Disertai dengan pola makan berkadar
lemak rendah dan perbanyak suplai kalsium, vitamin C dan A serta hindari stres.
Selain istirahat yang cukup di tempat tidur, memerlukan banyak cairan untuk
menurunkan tekanan darah dan kadar proteinuria, sesuai petunjuk dokter. Lalu, untuk
mengurangi pembengkakan, sebaiknya ibu hamil mengurangi konsumsi garam dan
beristirahat dengan kaki diangkat ke atas (Indiarti, 2009). Apabila awal kehamilan
tekanan darah ibu hamil sudah tinggi, maka harus berhati-hati dengan pola
makanannya. Ibu hamil harus mengurangi makanan yang asin dan bergaram seperti
ikan asin, ebi, makanan kaleng, ataupun makanan olahan lain yang menggunakan
garam tinggi. Upaya pencegahan preeklampsia/eklampsia seperti: diet rendah garam,
vitamin C, toxopheral (vit E), beta caroten, minyak ikan (eicosapen tanoic acid), zink,
magnesium, diuretik, anti hipertensi, aspirin dosis rendah, dan kalsium untuk
mencegah terjadinya pre-eklampsia dan eklampsia (Haryono, 2008).

 Pecahnya Membran
Mengonsumsi vitamin C pada masa kehamilan bisa mengurangi risiko pecah
membran atau PROM. Namun pada kehamilan konsentrasi plasma vitamin C
menurun secara progresif. Penurunan ini sebagian besar mungkin mencerminkan efek
hemodilusi. Rekomendasi pemberian suplemen Vitamin C secara Internasional pada
lelaki dewasa dan wanita yang tidak hamil atau menyusui yaitu 60-90 mg per hari,
dosis ditambah 10-25 mg per hari pada wanita hamil dan menyusui (Aryanti C., 2016
dan Hans U, Edward B., 2010). Belum ada cara pasti untuk mencegah kebocoran

5
kantung ketuban. Kemungkinan cara lain untuk mengurangi risiko pecah membran
dapat dilakukan dengan cara memeriksa kehamilan secara teratur, tidak merokok dan
menjauhi kawasan perokok.

 Persalinan Prematur
Ada beberapa cara yang bisa diupayakan untuk mencegah kelahiran prematur, antara
lain:
1. Melakukan perawatan prenatal secara teratur
2. melakukan pemeriksaan kandungan secara rutin. Dengan begitu dokter kandungan
dapat membantu kesehatan ibu dan bayi dalam kandungan. konsultasikan kepada
dokter kandungan jika ada tanda atau gejala yang mengkhawatirkan.
3. Apabila ibu memiliki riwayat persalinan prematur, maka ibu harus lebih sering
melakukan pemeriksaan antenatal dengan bidan maupun dokter.
4. mengonsumsi makanan yang sehat, karena kehamilan yang sehat umumnya berhubungan
dengan nutrisi yang baik. Serta pola makan tinggi asam lemak tak jenuh ganda akan
menekan risiko kelahiran prematur. Asam lemak tak jenuh ganda ditemukan dalam
makanan seperti kacang-kacangan, biji-bijian, ikan, dan minyak biji-bijian.
5. Jauhi asap Rokok. Sebaiknya ibu hamil perlu berhenti atau menghindari rokok untuk
mencegah kelahiran prematur.
6. memberi jarak Kehamilan. Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara
jarak kehamilan kurang dari enam bulan, atau lebih dari 59 bulan, dan peningkatan risiko
kelahiran prematur. Pertimbangkan untuk berbicara pada dokter kandungan tentang jarak
kehamilan yang aman dan sehat.
7. Berwaspadalah ketika menggunakan Assisted Reproductive Technology (ART) apabila
kamu dan pasangan berencana menggunakan ART untuk bisa hamil, berapa banyak
embrio yang akan ditanamkan. Karena kehamilan ganda atau kembar juga bisa berisiko
memicu kelahiran prematur yang lebih tinggi.
8. Kelola Kondisi Kronis. Kondisi tertentu seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan
obesitas, meningkatkan risiko kelahiran prematur. Sebaiknya dapatkan penanganan medis
untuk menjaga kondisi kronis di bawah kontrol dokter.
9. Jika dokter menemukan ibu berada pada risiko kelahiran prematur yang tinggi, ia
mungkin akan merekomendasikan langkah-langkah tambahan untuk mencegahnya.

 Kehamilan Ganda atau kembar


Hal yang perlu diperhatikan dalam kehamilan ganda agar kondisi Anda dan kedua
janin di dalam kandungan tetap dalam keadaan sehat, yaitu:

1. Istirahat yang cukup, Wanita yang sedang mengandung bayi kembar biasanya
disarankan oleh dokter untuk lebih banyak beristirahat dan hindari aktivitas berat
supaya tidak kelelahan. Dianjurkan untuk rutin melakukan olahraga ringan, seperti
berjalan di sekitar rumah, yoga, atau berenang.
2. Mencukupi asupan kalori dan nutrisi, Saat mengandung dua janin, memerlukan
asupan kalori dan nutrisi yang lebih banyak. Kebutuhan kalori harian yang perlu
6
dicukupi sekitar 2.700–3.000 kalori. Ibu hamil juga disarankan untuk cukup minum
air putih agar tidak dehidrasi.
3. Nutrisi yang penting perlu dikonsumsi selama mengandung janin kembar, seperti
protein, karbohidrat kompleks, lemak sehat, vitamin B, C, E, dan D, folat,
magnesium, kalsium, serta zat besi. Untuk mencukupi asupan nutrisi tersebut, Bunda
bisa mengonsumsi vitamin prenatal sesuai rekomendasi dokter.
4. Jaga berat badan ideal, Saat sedang hamil kembar, penting juga untuk menjaga berat
badan ideal. Jangan sampai mengalami kekurangan atau kelebihan berat badan agar
ibu dan bayi tetap sehat. Kenaikan berat badan yang ideal untuk wanita dengan
kehamilan kembar adalah 17–25 kg.
5. Kelola stress, Stres saat hamil dapat membawa dampak buruk bagi kesehatan ibu dan
janin. Stres berlebihan terbukti dapat membuat sistem kekebalan tubuh ibu menjadi
lebih lemah sehingga rentan sakit.

Janin yang berada di dalam kandungan pun berisiko mengalami masalah


kesehatan, misalnya berat badan lahir rendah, jika ibu hamil stres berlebihan. Oleh
karena itu, berusahalah untuk tetap tenang, lakukan relaksasi dan perbanyak istirahat
di rumah agar tidak sering stres saat hamil.

 Pembengkakan kaki/edema
Untuk mengurangi dampak edema atau pembengkakan kaki pada ibu hamil
trimester III dapat ditangani dengan cara selalu berpikir positif, berdoa, berbagi cerita,
meditasi dan hidroterapi (Widyastuti, 2014). Hidroterapi adalah pengobatan ilmiah
yang dilakukan dengan menggunakan air yang berfungsi untuk menyembuhkan dan
mengurangi nyeri serta berbagai penyakit ringan dengan cara yang berbeda. Contoh
dari penggunaan hidroterapi yaitu dengan merendamkan kaki pada air hangat.
Merendam kaki pada air hangat dapat dilakukan sendiri dirumah dengan menyiapkan
air hangat dengan suhu sekitar 380-390°C.

Selain mengurangi bengkak pada kaki , merendamkan kaki pada air hangat
juga bisa menurunkan tingkat kecemasan pada ibu hamil pada trimester ketiga yang
dibuktikan dengan penelitian oleh Darmasanti, dkk (2018) bahwa terapi merendam
kaki yang dilakukan secara berulang-ulang atau rajin kurang lebih dilakukan dengan
tiga kali dalam dua hari dapat menurunkan tingkat kecemasan pada ibu hamil.

 Gangguan Pencernaan
Untuk mengurangi ganguan pada pencernaaan, ibu hamil bisa menghindari
makan-makanan yang membuat asam lambung naik contohnya seperti kopi, coklat,
alkohol, makanan yang asam ataupun makanan yang berlemak. Biasanya jika
gejalanya sedang atau bahkan berat, ibu hamil dapat diberikan pemberian obat-obatan
dengan melihat manfaat dan risikonya terhadap kehamilan ibu hamil. Seperti
contohnya Antacid dan sukralfat yang dianggap aman jika digunakan pada trimester
pertama dan ketiga kehamilan. Untuk obat jenis Antacid yang berbasis magnesium
harus dihindari karena magnesium sulfat dapat mengganggu kotraksi otot pada
7
persalinan sehingga menyebabkan kejang. Begitu juga dengan obat antacid yang
mengandung natrium-bikarbonat, dapat menyebabkan alkalosis metabolik pada ibu
hamil juga pada janinnya, sehingga dapat menyebabkan kenaikan cairan didalam
tubuh ibu hamil.

 Mual-Muntah Berlebihan
saat hamil sebenarnya bisa ditangani secara mandiri dengan menjaga pola makan dan
gaya hidup, antara lain :
1. Istirahat yang cukup
2. Makan sedikit tapi sering
3. Menghindari makanan dan minuman dengan bau atau aroma yang bisa
menimbulkan tidak enak sehingga dapat menyebabkan mual.
4. Mengenakan pakaian yang sekiranya terasa nyaman dan tidak terlalu ketat di
pinggang dan perut sehingga perut dan pinggang tidak terlalu tertekan oleh
pakain.
5. Mengonsumsi makanan atau minuman yang dapat mengurangi mual muntah,
seperti teh chamomile dan jahe atau air jahe hangat dan sejenisnya.
6. Menghindari posisi berbaring atau tiduran setelah makanan.
7. Menghindari atau mengurangi makanan yang berlemak misalnya gorengan dan
junk food.

 Keputihan Yang Tidak Wajar


1. Menjaga kebersihan alat kelamin
Vagina berada di arah uretra dan anus ini menyebabkan kuman mudah meningkat
yang mengakibatkan terjadi keputihan, jika tidak membersihkannya dengan benar.
2. Hindari mencuci vagina dari belakang ke depan karena ini mengakibatkan
masuknya bakteri ke dalam vagina. Cara cebok yang benar agar tidak
menyebabkan hal itu dengan dari depan ke belakang sehingga kuman yang ada di
anus tidak masuk ke dalam vagina.
3. Menjaga kebersihan pakaian dalam, pakaian dalam yang tidak disetrika bisa
menjadi alat perpindahnya kuman ke alat kelamin kita. Kita juga harus sering
sering menganti pakaian dalam kita untuk menghindari hal tersebut.
4. Tidak berbagi handuk dengan orang lain, handuk merupakan media penyebaran
bakteri karena jika sudah terkontaminasi bakteri bisa menginfeksi pengguna yang
lainnya.
5. Hindari menggunakan celana ketat, celana ketat menyebabkan alat kelamin kita
menjadi lembab dan hangat ini menyebabkan peningakatan bakteri yang memicu
terjadinya keputihan.
6. Hindari cuci vagina dengan produk yang dapat membunuh flora normal pada
vagina. Produk cuci vagina yang digunakan harus sesuai pH normal atau yang
dianjurkan oleh dokter.
7. Mencuci tangan sebelum mencuci atau memegang alat kelamin, tangan yang kotor
menjadi perantara kuman yang menyebabkan infeksi.

8
8. Sering mengganti pembalut yang kita gunakan minimal 3-4 kali dalam sehari
untuk hindari kelembaban pada vagina.
9. Mengontrol stress, stress dapat memicu meningkatnya hormon adrrenalin yang
mengakibatkan penyempitan pembuluh darah. Pembuluh darah yang menyempit
menyebabkan aliran estrogen ke vagina terhambat yang mengakibatkan keputihan.

2.5. Tindakan Ibu Hamil Jika Mendapat Tanda Bahaya

a. Kenali dahulu bahayanya seperti apa.


Oleh karena itu ibu hamil beserta keluarga lainnya perlu mengetahui apa saja
tanda bahaya dan perubahan fisiologis pada ibu hamil perlu diingat bahwa tanda
bahaya yang wajib atau secara umum ialah:
1. Keluar darah lebih dari bercak
2. Mual-muntah berlebihan
3. Demam tinggi
4. Bengkak pada wajah
5. Kejang-kejang
6. Nyeri perut disertai darah
7. Janin kurang bergerak atau tidak ada pergerakan
8. Ketuban pecah dini

b. Jika Ibu hamil sudah khawatir bisa dilakukan konsultasi pada Bidan
Tentu ketika ibu sudah menghafal tanda bahaya kehamilan dan mengerti bahwa
apa yang sedang dialaminya itu adalah salah satu tanda bahaya maka ibu hamil harus
segera konsultasikan kepada tenaga kesehatan contohnya seperti bidan maupun
dokter agar tidak terjadi hal yang tidak di inginkan dan agar si ibu cepat
mendapatkan pertolongan tindakan
c. Jika sudah melebihi batas normal maka Bidan akan melakukan rujukan dengan
berkolaborasi bersama dokter dan tenaga Kesehatan lainnya.

Setelah bidan menganalisis hasil pemeriksaan maupun anamnesis ibu hamil


dan menyatakan bahwa hasil pemeriksaan tersebut sudah melebihi batas normal,
maka itu bukan lagi wewenang bidan untuk melakukan tindakan selanjutnya, bidan
akan segera melakukan kolaborasi yaitu membuat surat rujukan untuk tindakan
selanjutnya ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi tentunya bidan berkolaborasi
dengan dokter yang ada di fasilitas kesehatan yang dituju tersebut

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kita sebagai bidan harus mengedukasi atau memberi informasi yang benar terkait
tanda-tanda bahaya kehamilan pada Ibu hamil agar mereka mengetahui ketika muncul tanda-
tanda tersebut dan segera melakukan pemeriksaan atau konsultasi pada Bidan maupun
Dokter. Secara umum tanda-tanda bahaya yaitu keluarnya darah, mual muntah, demam
tinggi, bengkak pada kaki dan wajah, kejang, nyeri perut yang hebat disertai dengan darah
maupun tidak, janin kurang bergerak dan ketuban pecah dini.
Pastikan Ibu hamil menghafal tanda-tanda bahaya ini agar langsung diperiksakan oleh
bidan, tentunya bukan hanya Ibu hamil saja yang menghafal TTB melainkan suami beserta
keluarga yang lainnya juga.

10
DAFTAR PUSTAKA

Bainuan, L. (2018). Pencegahan Ketuban Pecah Dini (Premature Ruputure of Membranes)


Dengan Suplemen Vitamin C Pada Kehamilan. Hlm 17-64
Cui, H., Cui & Qiao, D (2007). Target Selection and Accessibility For Rendezvous With a
Near-Earth Asteroid Mission, Vol. 100, hlm. 137-156
Darmaji, Efrad, U., dkk. (2020). Penyuluhan Tentang Penanganan Udem Pada Kaki Dan
Kecemasan Pada Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas Air Dingi Padang.
Vol. 2, hlm 84-89
Famela, D. (2016). Pijat Kaki Untuk Mengatasi Edema Kaki Fisiologis Ibu Hamil Trimester
III Ny S Umur 28 Tahun G2P1A0 Di BPM Hj. Mauna
Firmansyah, M. (2016). Penatalaksanaan Gangguan Saluran Cerna Dalam Kehamilan. Vol.
27, hlm 46-51

11

Anda mungkin juga menyukai