PERSALINAN PREMATUR
OLEH ;
KELOMPOK 4
1. Marisa 1801031014
2. Marnita Tafonao 1801031015
3. Melani 1801031016
4. Mutiara Rizki HM 1801031017
5. Nita Sri Rezeki Sitanggang 1801031040
6. Natasya Elvira Sukma 1801031018
Puji dan syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atas limpah
Makalah ini disusun berdasarkan beberapa literatur yang kami ambil, Selain itu
makalah ini kami susun agar dapat memberikan manfaat untuk pembaca dalam
Oleh karena itu, kami sangat mengaharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca untuk perbaikan kedepannya. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua, terutama mahasiswa Institut Kesehatan Helvetia Medan.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1
1.3 Tujuan.................................................................................................................. 2
2.5 Diagnosis........................................................................................................... 17
3.1 Kesimpulan........................................................................................................ 23
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 24
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Persalinan preterm atau partus premature adalah persalinan yang terjadi pada
kehamilan kurang dari 37 minggu (antara 20-37 minggu) atau dengan berat janin
kurang dari 2500 gram. Persalinan preterm merupakan hal yang berbahaya karena
tinggi, yakni sekitar 675.700 kelahiran. Sedangkan, data riset kesehatan dasar
kesehatan dunia (WHO) pada 2018 menyebutkan bahwa setiap tahun terjadi 15 juta
Secara global 80% kematian ibu tergolong pada kematian ibu langsung.
Kematian ibu langsung yang disebkan kehamilan, persalinan atau masa nifas dan
segala intervensi atau penanganan tidak tepat dari komplikasi, yaitu perdarahan 25%,
sepsis 15%, eklamsi 12%, partus macet 8%, aborsi tidak aman 13% dan sebab yang
1
Berat lahir rendah dapat disebabkan oleh kelahiran preterm dan pertumbuhan
janin yang terhambat. Keduanya sebaiknya dicegah karena dampaknya yang negative
tidak hanya kematian mental dan badan ekonomi bagi keluarga dan bangsa secara
pasien dengan : status social ekonomi yang rendah, pendidikan yang rendah, umur
ibu, jarak kehamilan, riwayat persalinan premature, pekerjaan fisik yang berat,
1.3 Tujuan
2
4. Apa saja faktor resiko penyebab persalinan prematur ?
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Persalinan preterm atau partus premature adalah persalinan yang terjadi pada
kehamilan kurang dari 37 minggu (antara 20-37 minggu) atau dengan berat janin
kurang dari 2500 gram. Persalinan preterm merupakan hal yang berbahaya karena
dengan berat badan lahir rendah. Berat lahir rendah dapat disebabkan oleh kelahiran
preterm dan pertumbuhan janin yang terhambat. Keduanya sebaiknya dicegah karena
dampaknya yang negatif tidak hanya kematian mental dan badan ekonomi bagi
keluarga dan bangsa secara keseluruhan. Pada kebanyakan kasus, penyebab pasti
infeksi saluran kemih, penyakit ibu seperti hipertensi dalam kehamilan, asma,
penyakit jantung, kecanduan obat dan lainya. Kejadian prematuritas pada sebuah
kehamilan akan di picu oleh karakteristik pasien dengan : status social ekonomi yang
rendah, pendidikan yang rendah, umur ibu, jarak kehamilan, riwayat persalinan
premature , pekerjaan fisik yang berat, tekanan mental atau kecemasan yang tinggi
4
Umur adalah lama waktu hidup atau sejak dilahirkan. Umur sangat
menentukan suatu kesehatan ibu, ibu dikatakan beresiko tinggi apabila ibu hamil
berusia dibawah 20 tahun dan diatas 35 tahun. Umur berguna untuk mengantisipasi
diagnose masalah kesehatan dan tindakan yang dilakukan (Walyani, dkk, 2015).
Paritas juga merupakan salah satu factor yang dapat meningkatkan resiko
terjadinya persalinan premature. Paritas 2-3 merupakan paritas paling aman ditinjau
dari sudut kematian meternal. Paritas tinggi >3 mempunyai angka kematian maternal
lebih tinggi. Lebih tinggi paritas, lebih tinggi angka kematian maternal. Resiko pada
paritas 1 dapat ditangani dengan asuhan obstetric yang baik, sedangkan resiko pada
Jarak kehamilan yang terlalu dekat yaitu kurang dari 24 bulan atau 2 tahun
anaksebelumnya. Jarak kehamilan <2 tahun tergolong resiko tinggi karena dapat
menimbulkan komplikasi pada persalinan. Jarak kehamilan yang lebih aman bagi ibu
dan janin.
5
Persalinan premature yang terjadi pada umur ibu 20-35 tahun bisa juga
disebabkan karena tingkat pendidikan dan pekerjaan ibu dengan pendidikan rendah
akan kurang tahu informasi baru seputar kehamilan yang bisa di dapatkan melalui
internet serta kurang tanggap dengan penjelasan yang di berikan bidan, berbeda
dengan ibu yang pendidkan tinggi akan lebih mudah menerima gagasan baru dan
akan lebih teratur memeriksakan kehamilanya. Pada ibu hamil yang merupakan
wanita karir kemungkinan persalinan prematur dapat terjadi karena aktifitas yang
berlebihan seperti berdiri terlalu lama, mengangkat beban berat, dan lain-lain sehinga
prematur yaitu penyakit ibu selama kehamilan, kehamilan ganda, stress fisik dan
premature berhubungan dengan social ekonomi, usia ibu, anomali uterus, riwayat
preterm)
6
c. Usia kehamilan 20-27 minggu disebut persalinan ekstrim premature
(extremely preterm)
a. Berat badan lahir 1500-2500 gram disebut bayi dengan berat badan lahir
rendah (BBLR)
b. Berat badan bayi 1000-1500 gram disebut bayi dengan berat badan lahir
c. Berat badan bayi < 1000 gram disebut bayi dengan berat badan lahir ekstrim
rendah (BBLER)
dijumpai seperti distensi berlebih uterus, ketuban pecah dini, atau trauma.
3. Perdarahan desidua.
7
4. Perengangan usus patalogik
- Kehamilan ganda?gameli
- Polihidramnion
b. Ibu
- Diabetes militus
- Preeklamsia/hipertensi
8
- Stres psikologik
- Trauma
- Perokok berat
Drife dan Magowan menyatakan bahwa 35% persalinan preterm terjadi tanpa
diketahui penyebab yang jelas, 30% akibat persalinan elektif, 10% pada kehamilan
ganda dan lain sebagai akibat kondisi ibu atau janinnya. Infeksi korioamnion
diyakini merupakan salah satu sebab terjadinya ketuban pecah dini dan persalinan
preterm.
arakidonat dari selaput amnion janin, sehingga asam arakidonat bebas meningkat
Endroksin dalam air ketuban akan merangsang sel desidua untuk menghasilkan
pengeluaran produk sebagai hasil dari aksivasi monosit. Berbagai sitokin, termasuk
9
interleukin-1, tumor nerkosing faktor (TNF), dan intraleukin-6 adalah produk
Sementara itu, Plalet Activating Faktor (PAF) yang ditemukan dalam air
ketuban terlibat secara sinergik pada aktivasi jalinan sitokin tadi. PAF diduga
dihasilkan dari paru dan ginjal janin. Dengan demikian, janinmemaikan peran yang
siergik dalam mengawali proses persalian preterm yang disebabkan oleh infeksi.
Secara teoritis faktor risiko prematur di bagi menjadi 4 faktor, yaitu faktor
iatrogenik, faktor maternal, faktor janin dan faktor perilaku. Faktor iatrogenik
merupakan faktor dari kesehatan medis. Faktor maternal meliputi riwayat prematur
sebelumnya, umur ibu, paritas ibu, plasenta pervia, kelainan serviks, hidramnion,
Faktor janin meliputi, kehamilan kembar, janin mati dan cacat bawaan. Faktor
1. Faktor latrogenik
membahayakan janin, maka janin harus dipindahkan ke lingkungan luar yang lebih
10
baik dari rahim ibu, bila ibu terancam oleh kehamilannya, maka kehamilan harus
diakhiri.
awal dalam pertolongan persalinan yang tidak dapat dihindari, sehingga untuk
buruk baik terhadap keselamatan ibun maupun janin. Mengakhiri kehamilan adalah
langkah terbaik yang bisa dilakukan secara persalinan normal maupun tindakan
dengan selaput ketuban utuh atau ketuban pecah, prematur dengan usia kurang dari
2. Faktor maternal
a. Usia Ibu
Secara fisik dan mental ibu yang paling baik untuk hamil berkisar antara 20-35
tahun karena tersebut secara biologis, memiliki alat reproduksi wanita yang
begitu juga faktor kejiwaan sudah lebih matang sehingga mempengaruhi berbagai
Salah satu resiko terjadinya persalinan prematur adalah faktor usia yaitu terjadi
pada ibu hamil berusia kurang dari 18 tahun di atas 40 tahun. Dimana pada usia
terlalu muda hal yang paling penting adalah faktor gizi dan kesiapan mental yang
11
belum siap dalam menjalani proses kehamilan, sehingga menimbulkan setres
bahakan despresi yang berakibat buruk terhadap kesehatan dan berpengaruh terhadap
kehamilan.
kurang dari 20 tahun lebih besar dibandingkan dengan ibu yang melahirkan di atas
mungkin dari hasil ini adalah sering dengan peningkatan umur wanita ketika
melahirkan membuat wanita sudah semakin matang dan memiliki pemahaman lebih
lebih rendah.
Salah satu faktor utama terjadinya persalinan prematur adalah memiliki riwayat
sebelum rentan untuk melahirkan secara prematur kembali, demikian juga memiliki
memiliki risiko 20-40% untuk terulang kembali. Wanita yang melahirkan anak
pertama premature meningkat tiga kali lipat dibanding dengan wanita yang bayi
c. Riwayat Abortus
Baik pada timbulnya penyulit kehamilan maupun pada hasil kehamilan itu sendiri.
12
Wanita dengan riwayat abortus mempunyai risiko yamg lebih tinggi untuk terjadinya
persalinan prematur, abortus berulang dan berat badan lahir rendah (BBLR).
gonadotropin, esterogen dan progesteron) dan jika plasenta tidak bekerja dengan
baik.maka pembuatan hormon akan terganggu dan jika kadar progesteron menurun
d. Paritas
Persalinan prematur lebih banyak terjadi pada ibu dengan paritas tinggi (lebih
dari 5 kali). Ibu bersalin dengan paritas tinggi mengalami kehamilan dan persalinan
berulang kali sehingga pada sistem reproduksi terdapat penurunan fungsi dan akan
meningkat menjadi resiko tinggi apabila ibu dengan paritas lebih dari 5 kali
melahirkan.
e. Trauma
merokok dan infeksi saluran kemih maupun infeksi vaginosis bacterial memberikan
secsio sesarea sebelumnya. Melakukan hubungan seksual dapat terjadi trauma karena
menimbulkan rangsangan pada uterus sehingga terjadi kontraksi dan sperma yang
13
Hubungan signifikan antara pribadi antara terjadi persalinan berat badan
rendah dengan persalinan rendah dengan persalinan prematur pada wanita yang
f. Infeksi
Vaginisis bakterial dimana pada kondisi ini flora normal yaitu dominan kuman
persalinan premature. Sebagian besar wanita yang mengalami kondisi ini akan
Saluran kemih juga merupakan penyebab petrsalinan prematur, hal ini disebabkan
pecah dini dan persalinan prematur. Perjalan infeksi ini diawali dengan pengeluaran
produk aktivasi fofolipase-A2 yang melepas bahan asam arakidonat dari selaput
Kesenjangan ras yang tidak tergantung pada faktor resiko medis dan sosial
ekonomi, bahwa wanita kulit hitam memiliki peningkatan risiko kelahiran prematur
berulang dengan menyiratkan bahwa adanya faktor intrinsik pada populasi ini.
14
h. Pekerjaan
Jam kerja yang panjang dan kerja fisik yang berat berhubungan dengan
i. Jarak Kehamilan
Menurut Badan kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan kepada para ibu untuk
mengatur jarak antara kehamilan 2 hingga 5 tahun. Karena diharapkan tubuh seorang
ibu diberikan kesempatan untuk mengembalikan organ reproduksi sepeti semula dan
kesempatan ibu untuk dapat memberikan ASI secara optimal, Apabila seorang ibu
hamil masih dan masih menyusui bayinya dimana tubuh akan melepaskan hormon
Bila kehamilan kurang dari 37 minggu akan terjadi persalinan prematur. Jarak
kehamilan yang lebih pendek dengan jarak lebih besar panjang 59 bulan dikaitkan
j. Inkompetensi Servik
waktu kelahiran tiba efek fungsional servik tanpa disertai rasa nyeri dan berakir
persalinan prematur.
3. Faktor Janin
a. Anak kembar
15
Persalinan pada kehamilan kembar besar kemungkinan terjadi masalah
janin yaitu lama kehamilan rata-rata adalah 40 minggu pada kehamilan tunggal, 37
minggu pada kehamilan kembar dua, 33 minggu pada kehamilan kembar tiga, 29
Kematian janin dalam rahim (IUFD) adalah kematian janin dan uterus yang
beratnya 500 gram atau lebih dari kehamilan mencapai 20 minggu atau lebih.
c. Kelainan Kongenital
infeksi perdarahan desidua atau trombosit dan distensi uterus patologis. Menurut
persalinan sumbu andenal janin menjadi lebih sensitif terhadap hormon andenal
16
ketidakseimbang hormon tersebut menyebabkan keluarnya hormon protagladin yang
atherosis, thrombosis arteri spiralis, dan trombosis arteri ibu dan janin.Diperkirakan
memunculkan kontraksi dari vaskuler, intenstinal dan otot halus miometrium serta
2.5 Diagnosis
preterm. Tidak jarang kontrasksi yang timbul pada kehamilan tidak benar-bemar
a. Kontraksi yang berulang sedikitnya setiap 7-8 menit sekali, atau 2-3 kali dalam
waktu 10 menit.
c. Pendarahan bercak
17
e. Pemriksaan serviks menunjukkan telah terjadi pembukaan sedikitnya 2cm, dan
penipisan 50-80%
g. Selaput ketuban pecah dapat merupakan tanda awal terjadiya persalinan preterm
neonatal avatcomes.
Pada umumnya persalinan tidak dihambat bilamana selaput ketuban sudah pecah.
b. Pembukaan serviks
c. Umur kehamilan
Makin muda usia kehamilan, upaya mencegah persalinan makin perlu dilakukan.
Persalinan dapat dipertimbangkan berlangsung bila YBJ > 2.000 atau kehamilan > 34
minggu.
18
a. Menghambat proses persalinan preterm dengan pemberian tokolisis
Tokolisis
Meski beberapa macam toko obat telah dipakai untuk menghambat persalinan,
tidak ada yang benar-benar efektif. Namun, pemberian tokolisis masih perlu
janin.
d. Optimalisasi personel
jam sampai konteraksi hilang. Obat dapat diberikan lagi jika timbul konteraksi
berulang.
19
c. Sulfas megnesikuus antiprostaglandin (indometasin) : jarang dipakai karena efek
1) Nifedipine
Nifedipine adalah antagonis kalsium, diberikan per oral. Dosis insial 20 mg,
dilanjutkan 10-20 mg, 3-4 kali sehari, disesuaikan dengan aktifitas uterus sampai 48
jam. Dosis maksimal 60mg/hari, komplikasi yang dapat terjadi adalah sakit kepala
2) COX (cyclo-oxygenase)-2-inhibitors
untuk 8 kali pemeberian. Jika pemberian lebih dari 2 hari, dapat menimbulkan
3) Magnesium sulfat
Dosis awal 4-6 gr IV diberikan dalam 20 menit, diikuti 1-4 gram per jam tergantung
dari produksi urine dan kontraksi uterus. Bila terjadi efek toksik berikan kalsium
4) Beta2-sympathomimetics
20
Saat ini sudah banyak ditinggalkan. Preparat yang biasa di pakai adalah
Dosis : 50 mg dalam larutan glukosa 5%. Dimulai dengan 10 tetes per menit
dan dinaikkan 5 tetes setiap 10 menit sampai kontraksi hilang. Infus harus
makan. Nadi ibu, tekanan darah dan denyut jantung janin harus dimonitor selama
terjadi pada ibu adalah palpitasi, rasa panas pada muka (flushing), mual, sakit kepala,
nyeri dada, hipotensi, aritmia kordis, edema paru, hiperglikemia dan hipoglikemia.
Efek samping pada janin antara lain fetal takikardi, hipoglikemia, hipokalemia, ileus
dan hipertensi.
5) Protogesterone
6) Pemberian kortikosteroid
21
akhirnya menurunkan kematan neonatus. Kortikosteroid perlu diberikan bila usia
pemberian 12 jam.
7) Pemberian antibiotik.
infeksi. Obat pilihan lain adalah ampisilin 3x500 mg selama 3 hari, atau dapat
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
22
Persalinan premature merupakan persalinan yang terjadi pada kehamilan < dari
37 minggu (20-37 minggu) dengan berat janin 2500 gram. Adapun faktor resiko
persalinan premature diantaranya ; faktor iatrogenic, faktor maternal, faktor janin dan
faktor perilaku.
yang berulang, adanya nyeri pada punggung bawah, perdarahan bercak, perasaan
terjadi pada usia 22-37 minggu. Sementara itu, beberapa langkah yang dapat
DAFTAR PUSTAKA
23
2. http://journal.unas.ac.id/health/article/viewFile/495/389
3. https://scholar.google.com/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=persalinan+prematur&oq=persalinan+#d=gs_qabs&u=
%23p%3DqUEVzKA-cAJ
4. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/eclinic/article/view/14487
24