Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

ASUHAN KEPERAWATAN
IBU HAMIL DENGAN DIABETES MILITUS

Disusun Oleh :

1. Afifatus Sholikhah (0118004)


2. Alifvia Nur Afisha (0118006)
3. Serly Prasetya Oktaviani (0118037)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DIAN HUSADA
MOJOKERTO
2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat tuhan yangmaha esa.Karena atas berkat
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya.Tak lupa pula
kami mengucapkan terima kasih kepada dosen Mata Kuliah Keperawatan
maternitas yang telah memberikan tugas ini kepada kami sebagai upaya untuk
menjadikan kami manusia yang berilmu dan berpengetahuan.
Keberhasilan kami dalam menyelesaikan makalah ini tentunya tidak lepas dari
bantuan berbagai pihak.Untuk itu, kami menyampaikan terima kasih pada semua
pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan dan masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki, untuk itu, kami
mengharapkan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini, sehingga
dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.

Mojokerto, 15 Maret 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................2
C. Tujuan .....................................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................3


A. Konsep Medis IBU HAMIL DENGN D.M.............................................3
1. Definisi ..............................................................................................3
2. Etiologi ..............................................................................................3
3. Patofisiologi.......................................................................................3
4. Klasifilasi...........................................................................................4
5. Faktor resiko......................................................................................5
6. Manifestasi Klinis .............................................................................5
7. Komplikasi.........................................................................................8
8. Penatalaksanaan Medis......................................................................8
B. Konsep Asuhan Keperawatan IBUHAMIL DENGAN D.M...................10
1. Pengkajian .........................................................................................10
2. Diagnosa Keperawatan .....................................................................11
3. Intervensi Keperawatan ....................................................................11
4. Evaluasi Keperawatan .......................................................................16

BAB III PENUTUP..................................................................................................18


A. Kesimpulan .............................................................................................18
B. Saran .......................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................19

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diabetes merupakan salah satu gangguan kesehatan dengan jumlah penderita
yang cukup besar didalam populasi penduduk dunia.Diabetes merupakan suatu
bentuk kelainan atau gangguan metabolisme tubuh, dimana tubuh penderita
diabetes mengalami gangguan mengolah karbohidrat dikarenakan kurangnya
hormon insulin atau mengalami kekurangan transporter glukosa. Adapun
penanganan diabetes melitus pada ibu hamil memerlukan perhatian yang serius
karena menyangkut 2 nyawa yaitu : nyawa sang ibu serta janin yang tengah
dikandung. Ibu hamil memiliki resiko mengalami diabetes gestational yang
biasanya diakibatkan karena obesitas dan hipertensi.Semua ibu hamil pada suatu
waktu dalam masa kehamilannya akan menjalani pemeriksaan untuk men-
screening diabetes gestasional. terutama pada ibu hamil yang usianya diatas 35
tahun, berat badan berlebih, atau yang memiliki riwayat diabetes dalam keluarga
dapat menjalani pemeriksaan ini lebih awal dan lebih sering. Ibu hamil yang
sebelum masa kehamilan tidak menderita diabetes melitus juga berisiko untuk
menderita diabetes melitus gestasional pada masa kehamilan.Mengalami
gangguan diabetes disaat hamil dapat mengakibatkan dampak buruk bagi sang ibu
dan juga janin yang tengah dikandungnya. Melakukan pemeriksaan teratur guna
mengecek kondisi gula darah merupakan tindakan yang sangat dianjurkan dan
juga teratur mengunjungi dokter guna menjalani konsultasi medis.Adapun
penangan diabetes melitus pada ibu hamil sebagai usaha menjaga kestabilan
kondisi tubuh seperti melakukan pengaturan pola makan guna mengurangi resiko
terjadinya hipoglikemia.Sekitar 2-5% ibu hamil dapat mengalami diabetes
gestasional dengan peningkatan hingga 7-9% pada populasi dengan ibu yang
memiliki faktor risiko.Biasanya pemeriksaaan untuk screening penyakit ini
dilakukan pada masa antara kehamilan minggu ke-24 dan ke-28 karena pada saat
ini plasenta memproduksi hormon dalam yang dapat mengakibatkan resistensi
insulin dalam jumlah banyak. Jika hasil pemeriksaan didapatkan kadar yang

1
meningkat, pemeriksaan selanjutnya perlu dilakukan untuk konfirmasi diagnosis
diabetes gestasional.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu kehamilan?
2. Apa itu penyakit Diabetes Mellitus (DM)?
3. Apa kaitan Diabetes Mellitus (DM) dengan Ibu Hamil?
4. Bagaimana Asuhan Keperawatan ibu hamil dengan penyakit Diabetes
Mellitus?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan kehamilan
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud Diabetes Mellitus (DM)
3. Untuk mengetahui kaitan Diabetes Mellitus (DM) dengan Ibu Hamil
4. Untuk menerapakan asuhan keperawatan ibu hamil dengan penyakit Diabetes
Mellitus

2
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. KONSEP DASAR
1. Definisi
Kehamilan adalah masa dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.Lamanya
adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) di hitung dari hari pertama
haid terakhir (syaifuddin, 2006). Kehamilan adalah pertumbuhan dan
perkembangan janin intra uteri mulai sejak konsepsi yang berakhir sampai
permulaan persalinan (Manuaba,2008). Kehamilan merupakan proses yang
diawali dengan adanya pembuahan (konsepsi), masa pembentukan bayi dalam
rahim, dan diakhiri oleh lahirnya sang bayi (Monika,2009). Jadi, kehamilan
adalah pertumbuhan dan perkembangan janin yang diawali dengan adanya
pembuahan dan diakhiri oleh lahirnya sang bayi di hitung dari hari pertama
haid terakhir. Diabetes melitus merupakan kelainan herediter dengan ciri
influensi atau absennya insulin dalam sirkulasi darah, konsentrasi gula darah
tinggi, dan berkurangnya glikogenesis (Wahyu Purwaningsih, 2010).
Mengalami gangguan diabetes disaat hamil dapat mengakibatkan dampak
buruk bagi sang ibu dan juga janin yang tengah dikandungnya.

2. Etiologi
Penyakit diabetes melitus yang terjadi selama kehamilan disebabkan karena
kurangnya jumlah insulin yang dihasilkan oleh tubuh yang dibutuhkan untuk
membawa glukosa melewati membran sel.

3
3. Pathway

4. Patofisiologi
Dalam kehamilan terjadi perubahan metabolisme endokrin dan karbohidrat
yang menunjang pemasukan makanan bagi janin serta persiapan menyusui.
Glukosa dapat difusi secara tetap melalui plasenta pada janin sehingga
kadarnya dalam darah janin hampir menyerupai kadar dalam darah ibu.
Insulin ibu tidak dapat mencapai janin sehingga kadar gula ibu yang
mempengaruhi kadar dalam janin. Pengendalian yang utama dipengaruhi oleh
insulin, disamping beberapa hormon lain yaitu estrogen, steroid, plasenta

4
laktogen. Akibat lambatnya reabsorbsi makanan maka terjadi hiperglikemia
yang relatif lama dan menuntut kebutuhan insulin. Menjelang aterm
kebutuhan insulin meningkat mencapai 3 kali dari keadaan normal yang
disebut: tekanan diabetogenik dalam kehamilan. Secara fisiologis telah terjadi
retensi insulin yaitu bila ditambah dengan estrogen eksogen ia tidak mudah
menjadi hipoglikemia. Yang menjadi masalah bila seorang ibu tidak mampu
meningkatkan produksi insulin sehingga relatif hipoinsulin yang
mengakibatkan hiperglikemia / diabetes kehamilan.Retensi insulin juga
disebabkan oleh adanya hormon estrogen, progesteron, kortisol, prolaktin dan
plasenta laktogen yang mempengaruhi reseptor insulin pada sel sehingga
mengurangi fungsi insulin.keadaan yang disebut hiperglikemia, sehingga
dapat menyembuhkan kondisi kompensasi tubuh seperti meningkatkan rasa
haus (polidipsi) mengekskresikan cairan (poliuri), mudah lapar (polifagi).

5. Klasifikasi Diabetes Melitus


Tipe diabetes mellitus dapat dibedakan menjadi:
a. DM Tipe 1 (IDDM) Insulin dependent diabetes mellitus atau tergantung
insulin (T1) yaitu kasus yang memerlukan insulin dalam pengendalian
kadar gula darah.
b. DM Tipe 11 (NIDDM) Non insulin dependent diabetes mellitus atau tidak
tergantung insulin (TT1) yaitu kasus yang tidak memerlukan insulin
dalam pengendalian kadar gula darah
c. Diabetes mellitus gestasional (DMG) atau diabetes laten yaitu diabetes
yang hanya timbul dalam kehamilan. Pengobatan tidak memerlukan
insulin cukup dengan diit saja.
Ada beberapa macam klasifikasi berdasarkan kelas, salah satunya menurut
White (1965)
a. Kelas A. Diabetes kimiawi disebut juga diabetes laten/subklinus atau
diabetes kehamilan dengan kadar gula darah normal setelah makan, tetapi

5
terjadi meningkatkan kadar glukosa 1 atau 2 jam. Ibu tidak memerlukan
insulin, cukup dioabati dengan perawatan diet.
b. Kelas B. Diabetes dewasa, terjadi setelah usia 19 tahun dan berlangsung
selama 10 tahun, tidak disertai kelainan pembuluh darah.
c. Kelas C . Diabetes yang diderita pada usia 10-19 tahun dan berlangsung
selama 10-19 tahun dengan tidak disertai penyakit vascular.
d. Kelas D . Diabetes yang sudah lebih dari 20 tahun, tetapi diderita sebelum
usia 10 tahun disertai dengan kelainan pembuluh darah.
e. Kelas E. Diabetes yang disertai pengapuran pada pembuluh darah panggul
termasuk arteri uterus.
f. Kelas F. Diabetes dengan nefropati, termasuk glomerulonefritis dan
pielonefritis.

6. Faktor Risiko
Faktor risiko ibu hamil dengan diabetes melitus adalah :
a. Riwayat keluarga dengan diabetes mellitus
b. Glukosuria dua kali berturut-turut
c. Obesitas
d. Keguguran kehamilan yang tidak bisa dijelaskan (abortus spontan)
e. Adanya hidramnion
f. Kelahiran anak sebelumnya besar
g. Umur mulai tua
h. Herediter

7. Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala klinis patogenesis Diabetes Melitus menurut Mansjoer,
(2000), yaitu sebagai berikut :
a. Polifagia.
b. Poliuria
c. Polidipsi

6
d. Lemas
e. BB menurun
f. Kesemutan
g. Gatal.
h. Mata kabur
i. Pruritus vulva.
Kemungkinan atau dugaan penyakit makin tinggi terjadi pada:
1) Umur penderita makin tua.
2) Pada multiparitas
3) Penderita gemuk.
4) Kelainan anak lebih besar dari 4000gr.
5) Riwayat kehamilan yang mengalami sering meninggal dalam rahim,
sering mengalami lahir mati, sering mengalami keguguran.
6) Bersifat keturunan.
7) Pada pemeriksaan terdapat gula dalam urin.

Kejadian penyakit gula dalam kehamilan sering memberikan pengaruh


yang kurang menguntungkan dan dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Pengaruh kehamilan, persalinan, dan nifas terhadap penyakit gula
diantaranya:
a. Keadaan pre-diabetes lebih jelas menimbulkan gejala pada
kehamilan, persalinan, dankala nifas.
b. Penyakit diabetes (gula) makin berat.
c. Saat persalinan, karena meerlukan tenaga yang besar, dapat terjadi
koma diabetikum.

7
2. Pengaruh penyakit gula terhadap kehamilan diantaranya:
a. Dapat terjadi gangguan pertumbuhan janin dalam rahim: terjadi
keguguran, persalinan premature, kematian dalam rahim, lahir mati
atau bayi yang besar.
b. Dapat terjadi hidramnion.
c. Dapat menimbulkan pre-eklampsia-eklampsia.
3. Pengaruh penyakit terhadap persalinan diantaranya:
a. Gangguan kontraksi otot rahim yang menimbulkan persalinan
lama atau terlantar.
b. Janin besar dari sering memerlukan tindakan opersai.
c. Gangguan pembuluh darah plasenta yang menimbulkan asfiksia
sampai lahir mati.
d. Perdarahan postpartum karena gangguan kontraksi otot rahim.
e. Postpartum mudah terjadi infeksi.
f. Bayi mengalami hipoglisemia postpartum dan dapat menimbulkan
kematian.
4. Pengaruh penyakit gula terhadap kala nifas diantaranya:
a. Mudah terjadi infeksi postpartum.
b. Kesembuhan luka terlambat dan cenderung infeksi mudah
menyebar.
5. Pengaruh penyakit terhadap janin (bayi) diantaranya:
a. Dapat terjadi keguguran, persalinan prematuritas, kematian janin
dalam rahim (setelah minggu 36) dan lahir mati.
b. Bayi dengan dismaturitas.
c. Bayi dengan cacat bawaan.
d. Bayi yang potensial mengalami kelainan saraf dan jiwa.
e. Bayi yang dapat menjadi potensial mengidap penyakit gula.

8
8. Komplikasi Diabetes Melitus Terhadap Kehamilan
Diabetes mellitus dapat menimbulkan komplikasi pada ibu hamil dan janin
intrauteri. Komplikasi ibu hamil dengan dibetes mellitus yang terjadi dalam
berbagai manifestasi klinik dapat bersumber dari :
a. Lamanya menderita diabetes mellitus.
b. Konsentrasi kolesterol darah yang tinggi.
c. Hiperglikemi glukosuria.
d. Banyak dan lamanya terdapat badan keton dalam darah.
Hal-hal tersebut dapat menimbulkan kerusakan sebagai berikuut:
1) Kerusakan pembuluh darah.
2) Viskositas darah meningkat, sehingga distribusi dan suplai O 2 ke
jaringan makin menurun.
3) Pembuluh darah mengalami aterosklerosis sekunder dapat
menimbulkan hipertensi.
4) Hipertensi menimbulkan gangguan organ vital terkait melalui:
a) Diabetika endarteritis.
b) Mikrokoagulasi.
c) Ekstravasasi cairan menimbulkan edema.

9. Penatalaksanaan
a. Terapi Diet
Tujuan utama penatalaksanaan klien dengan diabetes mellitus adalah
untuk mengatur glukosa darah dan mencegah timbulnya komplikasi akut
dan kronik. Jika klien berhasil mengatasi diabetes yang dideritanya, ia
akan terhindar dari hyperglikemia atau hypoglikemia. Penatalaksanaan
diabetes tergantung pada ketepatan interaksi dari tiga faktor aktifitas fisik,
diet dan intervensi farmakologi dengan preparat hyperglikemik oral dan
insulin.
Tiga hal penting yang harus diperhatikan pada penderita diabetes mellitus
adalah tiga J (jumlah, jadwal dan jenis makanan) yaitu :

9
1) J I : jumlah kalori sesuai dengan resep dokter harus dihabiskan.
2) J 2 : jadwal makanan harus diikuti sesuai dengan jam makan terdaftar.
3) J 3 :jenis makanan harus diperhatikan (pantangan gula dan makanan
manis).

b. Terapi Insulin
Menurut Prawirohardjo, (2002) yaitu sebagai berikut : Daya tahan
terhadap insulin meningkat dengan makin tuanya kehamilan, yang
dibebaskan oleh kegiatan antiinsulin plasenta. Penderita yang sebelum
kehamilan sudah memerlukan insulin diberi insulin dosis yang sama
dengan dosis diluar kehamilan sampai ada tanda-tanda bahwa dosis perlu
ditambah atau dikurangi. Perubahan-perubahan dalam kehamilan
memudahkan terjadinya hiperglikemia dan asidosis tapi juga
menimbulkan reaksi hipoglikemik.Maka dosis insulin perlu
ditambah/dirubah menurut keperluan secara hati-hati dengan pedoman
pada 140 mg/dl.

c. Olahraga
Kecuali kontraindikasi, aktivitas fisik yang sesuai direkomendasikan
untuk memperbaiki sensitivitas insulin dan kemungkinan memperbaiki
toleransi glukosa.Olahraga juga dapat membantu menaikkan berat badan
yang hilang dan memelihara berat badan yang ideal ketika dikombinasi
dengan pembatasan intake kalori.

10
B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
A. Riwayat kesehatan :
a. Keluhan utama :
Mual, muntah, pertambahan bb berlebihan atau tidak adekuat,
polipdipsi, poliphagi, poluri, nyeri tekan abdomen dan retinopati.
b. Riwayat kesehatan keluarga :
Riwayat diabetes mellitus pada keluarga.
c. Riawyat kehamilan :
Diabetes mellitus gestasional, hipertensi karena kehamilan,
infertilitas, bayi low gestasional age, riwayat kematian janin, lahir
mati tanpa spontan, polihidramnion, makrosomia, pernah
keracunan selama kehamilan.

B. Pemeriksaan Fisik.
a. Sirkulasi
 Nadi pedalis dan pengisian kapiler ekstrimita menurun atau
lambat pada diabetes yang lama.
 Edema pada pergelangan kaki atau tungkai.
 Peningkatan tekanan darah.
 Nadi cepat, pucat, diaphoresis atau hipoglikemi.
b. Eliminasi
Riawayat pielonefritis, infeksi saluran kencing berulang, nefropati
dan poliuri.
c. Nutrisi dan Cairan
 Polidipsi
 Poliuri
 Mual dan muntah
 Obesitas

11
 Nyeri tekan abdomen
 Hipoglikemi
 Glukosuria
 Ketonuria
d. Keamanan
 Kulit : sensasi kulit lengan, paha, pantat dan perut dapat
berubah karena ada bekas injeksi insulin yang sering.
 Riwayat gejala-gejala infeksi dan budaya positif terhadap
infeksi, khususnya perkemihan atau vagina.
e. Mata
Kerusakan pengelihatan atau retinopati
f. Seksualitas
 Uterus : tinggi fundus uteru mungkin lebih tinggi atau lebih
rendah dari normal terhadap usia gestasi
 Riwayat neonates besar terhadap usia gestasi (LGA),
hidramnion, anomaly, congenital, lahir mati tidak jelas.
g. Psikososial
 Resiko meningkatnya komplikasi karena faktor
sosioekonomi rendah.
 System pendukung kurang dapat mempengaruhi control
emosi.
 Cemas, peka rangsang dan peningkatan ketegangan

2. Diagnosa keperawatan
a. Defisit nutrisi berhubungan dengan glukosuria pada ibu (D.0019)
b. Resiko infeksi berhubungan dengan kekebalan tubuh menurun (D.0142)
c. Resiko cedera janin berhubungan dengan makrosomia (D.0138)

12
3. Intervensi
Diagnosa Tujuan Intervensi
Defisit nutrisi Status nutrisi (L.03030) Manajemennutrisi
 Verbalisasi (I.03119)
keinginan untuk  Observasi :
meningkatkan - Identifikasi status
nutrisi meningkat nutrisi
- Monitor asupan
makanan
- Identifikasi
kebutuhan kalori
dan jenis nutrient
 Terapeutik :
- Fasilitasi
menentukan
pedoman diet (mis.
Piramida makanan)
- Berikan makanan
secara menarik dan
suhu yang sesuai
- Berikan suplemen
makanan jika perlu
 Edukasi
- Ajarkan diet yang
di programkan
 Kolaborasi
- Kolaborasi dengan
ahli gizi untuk
menentukan

13
jumlah kalori dan
jenis nutrient yang
dibutuhkan jika
perlu
Resiko infeksi Pemeliharaan kesehatan Perawatan kehamilan
(L.12106) resiko tinggi (1.14560)
- Menunjukan Observasi :
pemahaman - Identifikasi faktor
perilaku sehat resiko kehamilan
meningkat - Identifikasi riwayat
- Kemampuan obstetric
menjalankan - Monitor status fisik
perilaku sehat dan psikososial
meningkat selama kehamilan.
- Memiliki system Terapeutik :
pendukung - Damping ibu saat
meningkat merasa cemas
- Diskusikan
seksualitas aman
selama hamil
- Diskusikan ketidak
nyamanan selama
hamil
- Diskusikan
persiapan
persalinan dan
kelahiran
Edukasi :
- Jelaskan resiko
janin mengalami

14
kelahiran
premature
- Informasikan
kemungkinan
intervensi selama
proses kelahiran
- Anjurkan
melakukan
perawatan diri
untuk
meningkatkan
kesehatan
- Ajarkan aktivitas
yang aman selama
hamil
- Ajrkan mengenali
tanda bahaya
Kolaborasi :
- Kolaborasi dengan
spesialis jika
ditemukan tanda
bahaya kehamilan
Resiko cedera janin Kontrol Resiko (L.14128) Resusitasi Janin (1.02082)
- Kemampuan untuk Observasi :
mencari informasi - Monitor denyut
tentang faktor jantung janin
resiko meningkat - Monitor tanda-
- Kemampuan tanda denyut
mengidentifikasi jantung abnormal
faktor resiko - Monitor tanda vital

15
meningkat ibu dan janin
- Kemampuan Terapeutik :
mengubah perilaku - Gunakan
meningkat kewaspadaan
- Kemampuan universal
menghindari faktor - Tenangkan ibu dan
resiko meningkat keluarga
- Berikan posisi
lateral kiri seama
kala dua persalinan
untuk memperbaiki
perfusi plasenta
- Antisipasi kondisi
persalinan segera
Edukasi :
- Jelaskan tujuan dan
prosedur resusitasi
janin
- Informasikan
tindakan yang akan
dilakukan untuk
meningkatkan
oksigenasi janin
Kolaborasi :
- Kolaborasi
pemberian induksi
oksitosin, sesuai
indikasi
- Kolaborasi
pemberian tokolitik

16
untuk mengurangi
kontraksi, sesuai
indikasi
- Kolaborasi
amnioinfusi sesuai
indikasi

Evaluasi
Dari hasil intervensi yang tertulis, evaluasi yang diharapkan:
1. Defisit nutrisi menurun
2. Resiko infeksi menurun
3. Resiko cedera janin menurun

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan

17
Diabetes melitus pada kehamilan dapat mengakibatkan dampak buruk bagi
sang ibu dan juga janin yang tengah dikandungnya.
Penyakit diabetes melitus yang terjadi selama kehamilan disebabkan karena
kurangnya jumlah insulin yang dihasilkan oleh tubh yang dibutuhkan untuk
membawa glukosa melewati membran sel.
Faktor resiko ibu hamil dengan diabetes melitus adalahRiwayat keluarga
dengan diabetes melitus,Glukosuria dua kali berturut-turut,Obesitas, Keguguran
kehamilan yang tidak bisa dijelaskan (abortus spontan), Adanya
hidramnion,Kelahiran anak sebelumnya besar,Umur mulai tua, Herediter.
Hal yang terpenting dari penanganan diabetes gestasional adalah mengontrol
kadar gula dalam darah.

B. Saran
Bagi ibu hamil hendaknya mengatur pola makan dan porsi makan dengan benar,
menhindari makan dan minuman yang mengandung glukosa berlebih, rutin
berolahraga, serta selalu rajin untuk control gula darah, agar jika terdapat
peningkatan gula darah yang berlebih, segera mendapatkan penangan dari petugas
kesehatan.

DAFTAR PUSTAKA

Mitayani. 2011. Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta. Salemba Medika

18
Bobak, lowdermik, dan Jensen. 2004.
Buku Ajar Keperawatan Maternitas.Edisi 4. Jakarta: EGC
Manuaba, Ida Bagus Gede dan I N Chandranita Manuaba. 2007.
Pemgantar Kuliah Obstetri . Jakarta: EGC
Purwaningsih, Wahyu dan Siti Fatmawati. 2010. Asuhan Keperawatan Maternitas.
Jogjakarta : Nuha Medika

19

Anda mungkin juga menyukai