Bila sebelum hamil berat badan Anda normal, jaga berat badan hanya naik antara
12 - 16 kg selama hamil. Sedangkan bila Anda mengawali kehamilan dengan berat
badan berlebih, Anda perlu lebih berhati-hati, yakni upayakan agar kenaikan berat
badan sekitar 5-7 kilogram selama hamil. Ini semua agar Anda terhindar dari
masalah obesitas atau kegemukan yang berlebih saat hamil
Ini risikonya. Masalah obesitas menjadi ancaman serius bagi kesehatan seseorang
karena berisiko memicu penyakit generatif seperti penyakit jantung koroner,
diabetes mellitus tipe 2 dan hipertensi. Lalu, apa bahayanya kalau ibu hamil
mengalami obesitas?
Kurangi konsumsi gula yang banyak terdapat pada minuman dan camilan
manis.
Atur pola makan sesuai kebutuhan kalori ibu hamil. Sebaiknya konsultasi
dengan ahli gizi, karena jika kalori kurang, berisiko terjadi hipoglikemia
(kadar gula darah turun drastis ditandai lemas, keringat dingin dan pingsan).
Kontrol darah berkala, baik saat kontrol rutin maupun periksa sendiri. dengan
menggunakan alat pengukur kadar gula darah yang praktis.
Operasi Caesar. Ibu hamil obes akan sulit bersalin secara alami, karena timbunan
lemaknya akan mempersulit proses kelahiran bayi lewat jalan lahir.
MAKALAH PRINSIP DIIT PADA IBU HAMIL DENGAN OBESITAS
Dosen Pembimbing:
Nama Kelompok :
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia-Nyalah
kami dapat menyelesaikan makalah Gizi dalam Kesehatan Reproduksi yang berjudul Prinsip
Diit pada Ibu Hamil dengan Obesitas untuk D3 Kebidanan yang merupakan hasil kerja
kelompok kami.
Sebagaimana telah diketahui bahwa Gizi dalam Kesehatan Reproduksi merupakan
salah satu pelajaran dalam pendidikan D3 Kebidanan. Mudah-mudahan dengan adanya
makalah ini dapat membantu Mahasiswa dalam mempelajari mata kuliah Kebidanan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam
makalah ini.Untuk itu,kami sangat mengharapkan adanya masukan ,saran,dan kritik dari
semua pihak yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan makalah ini .
Akhirnya kami ucapkan terimakasih dan mengharapkan semoga makalah ini dapat
bermanfaat dalam pendidikan D3 Kebidanan.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL . i
KATA PENGANTAR ii
BAB I PENDAHULUAN
3.1 Kesimpulan 13
3.2 Saran .. 13
DAFTAR PUSTAKA. 14
BAB I
PENDAHULUAN
Cara pandang akan selalu berubah. Demikian juga cara pandang terhadap bentuk
badan. Dahulu, kelebihan berat badan dianggap sebagai simbol kemakmuran. Pandangan ini
kemudian berubah. Kelebihan berat badan dianggap mengurangi keindahan bentuk badan.
Dan perkembangan terakhir, cara pandang ini berubah lagi, mengarah pada kesadaran akan
perlunya hidup sehat.
Obesitas atau kegemukan dianggap petanda kesehatan dan kekayaan. Kini yang
menjadi perhatian utama nutrisi adalah bagaimana menyelaraskan asupan energi dan
kebutuhan tubuh. Memang, dengan meningkatnya baku kehidupan, penambahan berat badan
obesitas tumbuh mengancam kesehatan penduduk. Obesitas merupakan masalah kesehatan
penting karena sangat erat kaitannya dengan berbagai penyakit metabolik dan kardiovaskuler
(serangan jantung dan stroke).
Secara sederhana obesitas didefinisikan sebagai keadaan penumpukan lemak yang
berlebihan di dalam jaringan lemak sehingga mengganggu kesehatan. Keadaan ini
disebabkan oleh ketidak-seimbangan antara energi yang masuk dan yang digunakan tubuh
sehingga berat badan menjadi bertambah.
Satu dari langkah paling penting yang dapat diambil oleh seorang wanita untuk
mempertahankan kesehatannya dan mencegah penyakit kronis adalah mempertahankan berat
badan yang sehat.
Kegemukan ternyata juga menjadi ancaman yang cukup serius bagi ibu hamil. Tidak
hanya pada masa kehamilan, ibu yang memiliki kelebihan berat badan, kemungkinan akan
mengalami masalah ketika persalinan dan pasca persalinan. Dan umumnya para wanita hamil
tidak mengetahui akan hal tersebut, mereka justru cenderung mengkonsumsi makanan
dengan jumlah yang lebih banyak daripada saat tidak hamil karena mereka menganggap di
dalam tubuhnya terdapat janin yang membutuhkan nutrisi juga.
Atas dasar pemikiran tersebut kami membuat makalah ini, dan diharapkann akan
mampu sedikit mengubah cara pandang masyarakat mengenai konsumsi makanan saat hamil,
sehingga menghindari terjadinya obesitas. Bagi ibu hamil yang menderita obesitas kami juga
memberikan informasi nagaimana prinsip diit yang baik.
1.3 Tujuan
Tujuan Umum
a) Sebagai media informasi bagi masyarakat tentang obesitas, penyebab, dan klasifikasinya.
b) Sebagai bahan bacaan ibu-ibu hamil untuk dapat mencegah obesitas, dan prinsip diitnya.
Tujuan Khusus
a) Mengetahui definisi obesitas
b) Mengetahui faktor-faktor penyebab obesitas
c) Mengetahui dampak obesitas terhadap kesehatan
d) Mengetahui resiko penyakit terkait dengan obesitas
e) Mengetahui bagaiman obesitas dalam kehamilan
f) Mengetahui cara mencegah obesitas saat kehamilan
g) Mengetahui prinsip diit ibu hamil dengan obesitas
BAB II
PEMBAHASAN
Obesitas diartikan sebagai peningkatan berat badan diatas 20% dari batas normal (
brownel, 1984 ). Pasien dengan obesitas mempunyai status nutrisi yang melebihi kebutuhan
metabolisme karena kelebihan masukan kalori dan atau penurunan penggunaan kalori
(energi). Artinya, masukan kalori tidak seimbang dengan penggunaannya yang pada akhirnya
berangsur-angsur berakumulasi meningkatkan berat badan. Selain kelebihan berat badan nilai
TSF pada pasien dengan obesitas lebih dari 15 mm untuk laki-laki dan lebih dari 25 mm
untuk wanita. (Nurachmah, 2001)
Kelebihan energi pada penderita obesitas disimpan dalam bentuk lemak. Pada
keadaan normal, jaringan lemak ini ditimbun di tempat-tempat tertentu diantaranya dalam
jaringan sub cutan dan didalam jaringan tirai usus. Pada orang yang menderita obesitas ogan-
organ tubuhnya di paksa untuk bekerja lebih berat karena harus, membawa kelebihan berat
badan oleh sebab itu pada umumnya lebh cepat gerah, capek, dan mempunyai kecenderungan
untuk membuat kekeliruan dalam bekerja. (Noto atmodjo, 2007)
Ada beberapa metode yang biasa digunakan untuk menetapkan berat badan yang di
inginkan individu dan untuk mendefinisikan obesitas secara klinis. Inedeks masa tubuh (IMT)
merupakan prediksi derajat lemak tubuh fdan pengukurannya di rekomendasikan federal
untuk mengklasifikasikan kelebihan berat badan dan obesitas. IMT di hitung dengan
membagi berat badan dalam kilogram dengan kuadrat tinggi badannya dalam meter (kg/ )
atau mengalihkan berat badan dalam pons dengan 703 lalu dibagi kuadrat tinggi badan dalam
inci kuadrat (pon x 703/ ). (Varney, 2003)
Tabel 2.1.a Perhitungan Indeks Masa Tubuh
Klasifikasi IMT
yang dapat
digunakan untuk membantu dalam perhitungan IMT untuk menentukan apakah berat badan
individu sesuai dengan tinggi badannya.
Kriteria IMT
Berat Badan Kurang < 18,5 kg/m2
Banyak Fokus tentang konsep perhitungan kalori telah dimuat media dan diantara populasi
umum. Pada umumnya asupan kalori sebaiknya sama dengan keluaran kalori.
Tabel 2.1c Petunjuk Umum Asupan Kalori Bagi Wanita Aktifitas Sedang
11-18 thn : 2200 kal/hari
19-24 thn : 2100 kal/hari
25-50 thn : 2300 kal/hari
51 thn/ lebih : 1900 kal/hari
Wanita hamil ( TM II / TM III ) : Tambah 300 kal/hari
Ibu yang menyusui : di tambah 500 kal/hari
Ukuran kerangka tubuh dan jumlah aktifitas fisik harian adalah dua faktor dari banyak faktor
yang mempengaruhi kebutuhan kalori
Ukuran Tubuh
Usia
Tinggi Badan
Berat Badan
Tingkat Aktifitas / Base Metabolic Rate ( BMR )
Status Kehamilan
Status Meyusui
Pada hakekatnya derajat lemak tubuh (IMT) merupakan cerminan dari interaksi
perkembangan, linkungan dan genetik. Peranan genetik dalam kejadian obesitas terbukti dari
adanya risiko obesitas sekitar dua sampai tiga kali lebih tinggi pada individu dengan riwayat
keluarga obesitas dan meningkat sesuai dengan beratnya obesitas.
1. Faktor demografi
a Umur : meningkat sesuai dengan umur paling sedikit sapai umur 55 pada
laki-laki dan 70 pada wanita.
b Gender : wanita umumnya prevalensinya lebih tinggi setelah umur 50 tahun.
2. Faktor sosiokultural
pendidikan : di Eropa prevalensi obesitas lebih tinggi pada mereka dengan pendidikan rendah.
b Penghasilan/profesi : di Eropa lebih tinggi prevalensinya pada mereka dengan
penghasilan rendah.
c Status perkawinan : biasanya meningkat setelah kawin
3. faktor biologi : paritas (IMT lebih tinggi dengan makin meningkatnya jumlah anak)
4. faktor perilaku
a) nutrisi : jumlah lemak dalam makanan,
b) merokok : merokok menurunkan berat badan dan berhenti merokok
meningkatkan berat badan
c) konsumsi alkohol : konsumsi alkohol sedang kadang-kadang dihubungkan dengan
IMT yang lebih tinggi
d) aktivitas fisik : mereka yang tidak aktif lebih berat dari yang aktif secara fisik
(Seidell, 1995).
Para ahli kesehatan dan masyarakat sendiri telah menyadari bahwa salah satu faktor
lingkungan yang penting adalah perubahan pola makan. Perubahan jenis makanan dari yang
'tradisional' beralih ke makanan siap saji yang lebih banyak lemak, rendah serat dan tinggi
kalori merupakan pemicu meningkatnya obesitas di semua negara, termasuk di Indonesia.
( Bali post)
Meningkat sedang
(RR 2-3)
RR = relative risk.
Obesitas pada anak-anak juga mengakibatkan sejumlah penyakit menahun seperti
gangguan metabolisme glukosa, resistensi insulin, diabetes Tipe 2 pada remaja, hipertensi,
dislipidemia, steatosis hati, gangguan saluran cerna, gangguan tidur dan sindrom ovari
polisistik. Khususnya, obesitas pada anak-anak di daerah Asia-Pasifik dikaitkan dengan
terjadinya Diabetes Mellitus Tipe 2 pada umur muda. Pengalaman pribadi kami juga
menunjukkan bahwa makin banyak kejadian Diabetes Mellitus Tipe 2 pada orang dibawah itu
juga dialami oleh anak-anak lebih besar kecenderungannya mempunyai masalah psikososial
(WHO, 1998). (Bali post)
2.5 Obesitas Dalam Kehamilan
Terdapat suatu ketidaksepakatan tentang devinisi yang tepat untuk obesitas dalam
kehamilan, walaupun banyak pengarang menganjurkan berat badan dalam kehamilan
melebihi 175 pon atau ekrangnya 40% (biasanya 100 pon atau lebih) diatas berat badan ideal.
Wanita kegemukan berisiko tinggi untuk hipertensi, diabetes gistasional, dan infeksinal,
infeksi saluran kencing, dan infeksi episiotomi atau luka. Penentuan usia kehamilan bisanya
terbatas karena siklus hait yang tidak teratur dan sukar menentukan tinggi fundus uteri.
(Rayburm, 2001)
Pada banyak penelitian, angka kematian maternal meningkat, umumnya akibat
tromboemboli, infeksi, atau komplikasi anasia. Makrosomia pada janin juga lebih sering
terjadi. Walaupun kematian perinatal tidak meningkat dan bayi berat badan lahir rendah
jarang, hasil kehamilan yang optimal disertai oleh kenaikan berat badan ibu paling kurang 25
pon pada ibu-ibu obesitas (Rayburm, 2001)
Saat ini, kasus diabetes pada masa kehamilan (gestational diabetic) semakin
meningkat. Penyebab utamanya adalah obesitas. Akibat peningkatan risiko tersebut, setiap
ibu hamil diwajibkan melakukan screening kadar gula darah terutama saat usia kehamilan
menginjak minggu ke 24-28. (www.hdindonesia.com)
Ibu hamil disarankan untuk mengatur berat badan agar tetap berada pada kondisi
ideal. Peningkatan berat badan di trimester pertama memang relatif sedikit, tidak naik atau
bahkan berkurang karena muntah-muntah. Peningkatan berat badan yang cukup pesat terjadi
di trimester 2 dan 3, pada periode inilah perlu dilakukan pemantaun ekstra terhadap berat
badan. (www.hdindonesia.com)
Seusai persalinan, ragam komplikasi masih menunggu. Infeksi seusai bersalin akibat
banyaknya pembuluh darah si ibu hamil yang tersumbat sering terjadi. Selain itu, lemak yang
berlipat-lipat pada lapisan kulit merupakan media yang kondusif untuk tumbuhnya kuman
sehingga infeksi pun sangat mungkin terjadi. Risiko lainnya, plasenta yang berfungsi
menyuplai oksigen menyempit karena lemak. Padahal, terhambatnya suplai oksigen dapat
merusak sel-sel otak janin. Sehingga kecerdasan si kecil pun bisa jadi berkurang.
Kemungkinan buruk lain, janin bisa mengalami gangguan paru-paru maupun terlahir
obesitas. (www.hdindonesia.com)
2.6 Pencegahan Obesitas Saat Kehamilan
Hal pertama yang dilakukan dokter adalah melakukan serangkaian tes di trimester
awal. Perlu dilakukan pemeriksaan gula darah, tekanan darah, dan pengukuran berat badan.
Pemeriksaan ini diulang lagi di akhir trimester 3 untuk mengetahui apakah sang ibu berisiko
terkena diabetes dan hipertensi. Selanjutnya, dilakukan pemantauan terhadap perkembangan
janin dari bulan ke bulan. (www.hdindonesia.com)
Pencegahan lainnya adalah dengan cara membatasi kalori. Cara ini memang sering
jadi kontraversi karena, di sisi lain, janin membutuhkan nutrisi lebih. Pengurangan kalori
ditakutkan akan mengganggu perkembangan janin. Yang terpenting, komposisi makanan
harus seimbang. Selain mengatur pola makan, dianjurkan untuk melakukan aktivitas fisik.
Jalan pagi sangat baik untuk menjaga konsisi ibu tetap sehat. (www.hdindonesia.com)
Bila saat kehamilan mengalami obesitas, perlu dilakukan penanganan khusus. Sang
ibu pun harus bersikap tenang karena sikap tenang sangat bermanfaat bagi perkembangan
janin. Pilihlah klinik atau rumah sakit dengan fasilitas lengkap. Ini sebagai antisipasi jika ibu
membutuhkan tindakan medis yang lebih kompleks. (www.hdindonesia.com)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Obesitas diartikan sebagai peningkatan berat badan diatas 20% dari batas normal.
Selain kelebihan berat badan nilai TSF pada pasien dengan obesitas lebih dari 15 mm untuk
laki-laki dan lebih dari 25 mm untuk wanita. Faktor Penyebab Obesitas terdiri dari faktor
demografi, faktor sosiokultural, faktor biologi, faktor perilaku. Obesitas dalam kehamilan
terdapat suatu ketidaksepakatan tentang devinisi yang tepat untuk obesitas dalam kehamilan.
3.2 Saran
Untuk masyarakat
Bagi ibu hamil di harapkan untuk menjaga kesehatannya dengan mengatur pola makan,di
haraplkan ibu hamil mengubah pandangannya bahwa ibu hamil harus makan dua kali lipat
seharusnya, porsinya tetap dan meningkatkan kualitas dan kuantitas makanan yang di
konsumsi.
Institusi
Diharapkan dapat memberikan waktu yang lebih untuk mempelajari materi lebih mendalam
dan diberikan bimbingan dalam proses belajar.
Mahasiswa
Diharapkan dapat menyalurkan informasi akan prisip diit pada ibu hamil dengan obesitas
dalam masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Obesitas dan berat badan yang berlebihan pada kehamilan itu sendiri
adalah kondisi serius yang dapat menimbulkan komplikasi bagi ibu dan bayi.
Bagaimana jika saya kelebihan berat badan atau obesitas yang saya miliki?
Anda tidak sendirian. Bahkan, satu dari lima perempuan mulai kelebihan berat badan
kehamilan mereka. Seorang wanita dewasa dianggap obesitas jika Anda memiliki indeks
massa tubuh lebih dari 30. Indeks ini ditentukan dengan tinggi dan berat badan, massa tubuh
dan kalkulator.
Jika Anda sedang hamil jangan khawatir, anda dan dokter anda dapat mengembangkan
sebuah rencana untuk meminimalkan risiko. Anda tidak harus mencoba untuk menurunkan
berat badan saat Anda sedang hamil, tetapi Anda dapat mengendalikan berat badan Anda
mendapatkan, pastikan bahwa setiap makanan yang anda makan adalah dikemas dalam
nutrisi dan melakukan beberapa aktivitas ringan untuk meningkatkan kebugaran Anda.
Jika Anda berpikir tentang hamil, cobalah dulu untuk mengubah gaya hidup Anda,
meningkatkan kesehatan Anda dan mengikuti saran untuk mendapatkan hamil. Pergi ke
dokter sehingga bersama-sama membangun rencana dan mengambil semua tindakan
pencegahan dalam kasus tersebut.
Sementara itu, sangat penting bahwa Anda mengambil asam folat karena membantu
mencegah spina bifida, salah satu risiko yang paling umum pada kehamilan wanita gemuk.
Akhir janin kematian ( setelah 20 minggu kehamilan ). Sebuah studi yang diterbitkan dalam
jurnal PLoS One, menemukan bahwa asam lemak yang berlebih mempengaruhi lingkungan
ovarium, menyebabkan infertilitas atau mempengaruhi kualitas embrio. Studi ini
menunjukkan bahwa, jika konsepsi mungkin, janin tidak dapat berkembang. Meskipun hasil
telah dikonfirmasi pada manusia, bisa menjadi alasan di balik fenomena ini sejauh ini belum
jelas.
Anak obesitas dan risiko diabetes. Bayi yang melebihi berat lahir rata-rata, seperti di banyak
wanita gemuk kecil lebih mungkin kelebihan berat badan selama masa kanak-kanak, yang
menyebabkan masalah jangka panjang dan dapat menyebabkan diabetes tipe 2. Selain itu,
perempuan gemuk sering mengalami kesulitan mengontrol jumlah dan kualitas makanan
yang mereka makan dan pola ini dipertahankan untuk masa bayi anak.
Kelahiran cedera. Bayi dari ibu obesitas, khususnya mereka yang menderita gestational
diabetes cenderung besar untuk usianya. Selanjutnya, karena kondisi fisiknya memburuk, ibu
obesitas mungkin tidak memiliki kapasitas atau energi untuk mendorong. Hal ini dapat
menyebabkan persalinan berlangsung lebih lama dan bayi memiliki kesulitan untuk keluar
dari saluran vagina. Dimana untuk tinggal di sana lama, bayi mungkin menderita kesusahan.
Jika perlu, dokter Anda mungkin menggunakan forceps atau memaksa penghapusan bayi saat
lahir. Cedera yang paling umum adalah memar yang hilang dalam beberapa hari, tetapi juga
dapat merusak saraf wajah, tulang tengkoraknya retak dan menyebabkan pendarahan
tengkorak internal. Cedera ini jarang terjadi.
Ibu, sementara itu, dapat menderita trauma di saluran vagina, infeksi vagina atau
inkontinensia. Hal ini juga mungkin memerlukan operasi caesar darurat.
Spina bifida, kelainan dan penyakit. Menurut March of Dimes, bayi dari ibu kegemukan dua
kali lebih mungkin untuk memiliki spina bifida, suatu malformasi dari sumsum, otak tulang
belakang atau meninges. Hal ini juga berisiko cacat tabung saraf lainnya, bibir sumbing,
sumbing langit-langit, asma dan malformasi jantung atau anggota badan.
Risiko pada ibu
Pre-eklampsia dan tekanan darah tinggi. Wanita yang memiliki masalah tekanan darah tinggi
selama kehamilan beresiko lahir prematur atau bayi Anda memiliki keuntungan berat badan
rendah kehamilan. Jika masalahnya bertambah buruk, untuk mencapai lima bulan kehamilan,
kondisi sekarang disebut pra eklampsia, yang mengancam hidup Anda dan bayi Anda, dan
membutuhkan kelahiran sesar.
Tekanan darah diukur dalam konsultasi dengan dokter kandungan Anda bulanan selama
kehamilan. Jika Anda memiliki tekanan darah tinggi, dokter Anda dapat memberikan obat
dan diawasi secara ketat untuk menghindari komplikasi.
Gestational Diabetes. Ini terjadi ketika seorang wanita hamil tidak dapat mengontrol kadar
glukosa dalam tubuh Anda dan tingkat gula darah naik. Akibatnya, bayi sering terlalu besar
untuk usianya. Seringkali, wanita dengan diabetes gestational mengalami diabetes tipe 2 juga
di beberapa titik dalam kehidupan mereka ( setelah kehamilan ).
Prematur pengiriman, operasi caesar dan komplikasi. Gabungan dari semua faktor risiko yang
menyebabkan obesitas pada kehamilan adalah resep berbahaya. Menurut penelitian medis
yang diterbitkan di American Journal of Obstetri dan Ginekologi, kelebihan berat badan
setiap titik dalam risiko sesar indeks BMIaumenta 4 %. Selain itu, wanita obesitas memiliki
bayi terlalu besar untuk anak seusianya, yang membuat kelahiran vagina. Dan keduanya
preeklamsia dan gestational diabetes bisa menyebabkan kehamilan Anda berakhir prematur
dan dokter harus membuat operasi caesar darurat, dengan risiko yang memerlukan untuk
wanita gemuk.