Anda di halaman 1dari 15

STUDI KASUS TENTANG FAKTOR RISIKO

PENYEBAB OBESITAS
Dosen pengampu:makhrajani majid,SKM,M.Kes

NAMA KELOMPOK
Fausia winanda 223240032
Claudia utarari 223240008
Hera pazira muslimin 223240032

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PRODI KESEHATAN MASYARAKAT
2023/2024
KATA PENGANTAR
Segala puji untuk Allah Swt. atas segala rahmat, hidayah dan inayah-Nya
sehingga makalah yang berjudul "STUDI KASUS TENTANG OBESITAS” ini
dapat diselesaikan tepat waktu. Salawat menyertai salam semoga tetap tercurah
kepada Nabi Muhammad saw. yang membawa kita dari alam yang gelap gulita
menuju alam yang terang benderang, seperti sekarang ini
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Ibu Makhrajani Majid, SKM,
M.Kes, MP pada mata kuliah Ilmu Kesehatan Masyarakat. Kami berharap agar
makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang Analisis Kesehatan
Reproduksi.
Kami sepenuhnya menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat
kekurangan yang jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan dan kesempurnaan makala ini,mengingat
tidak ada sesuatu sempurna tanpa saran membangun.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………….…
DAFTAR ISI……………………………………………..…………………………
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………….……
A. Latar belakang………………………………………………..……
B. Rumusan masalah……………………………….…………………
C.Tujuan penulis………………………………………..……..………
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………..………………
A. Apayang dimaksud dengan obesitas………………………………..
B.Apa saja tipe-tipe obesitas…………………………………………
C.Apa saja gejala –gejala atimbulnya obesitas………………………
D.Bagaimana cara mengukur obesitas…………………………………
E.Apa saja factor penyebab obesitas…………………………………..
F.Apa saja penyakit yang timbul akibat obesitas………………………
G.Bagaimana cara penanggulangan penyakit obesitas………………
BAB III PENUTUP………………………………………………………………………..………
A. kesimpulan…………………………………………………………
B.saran………………………………………………………….…………………
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Obesitas adalah kondisi akumulasi lemak yang abnormal atau berlebihan di
jaringan adiposa. Obesitas pada anak merupakan masalah kesehatan karena
prevalensi obesitas anak di dunia semakin meningkat. Obesitas pada anak dapat
menjadi penyakdia komorbiditas misalnya asma, diabetes, dan penyakit
kardiovaskuler. Walaupun Sayakanisme terjadinya belum sepnuhnya di mengerti,
tetapi telah dikonfirmasi bahwa obesitas terjadi karena pemasukan energi berlaku
pengeluaran energi.
Pemenuhan gizi pada anak memanglahsangat penting dan harus
mendapatkan perhatian khusus sejak kecil. Namun menyediakan gizi Ttersebut
juga harus sesuai dengan takarannya. Karena obesitas yang terjadi pada anak bisa
beresiko tinggi menjadi obesitas pada masa dewasa dan dapat mungkin
menimbulkan penyakit. Jadi obesitas tidak hanya terjadi pada remaja entahlah
orang dewasa, tetapi bisa terjadi pada anak-anak.
Obesitas merupakan salah satu masalah rumit yang seringkali menghadap oleh
anak-anak maupun remaja. Menurut para ahli, obesitas terpengaruh oleh beberapa
faktor penyebabnya. Penyebab terjadinya obesitas terpengaruh oleh genetik dan
lingkungan. Selain itu itu, obesitas juga terpengaruh oleh faktor sosial, faktor gaya
hidup, faktor kompensasi, kurang gerak/berolahraga, disfungsi salah satu fungsiaku
otak. sertapolamakanyangberlebihan. Disampingitu, obesitas
bisadicegahdenganmobilA yang mereka dengan melakukan olahraga secara teratur
maupun mengatur pola makannya. Di dalam melakukan pencegahan pada anak
yang obesitas, dukungan entahlah dorongan dari orang tua tepatnya berpengaruh
dan ini merupakan pencegahan melalui faktor lingkungan.

B.Rumusan Masalah
1. Apayang dimaksud dengan obesitas
2. Apa saja tipe-tipe obesitas
3. Apa saja gejala –gejala atimbulnya obesitas
4. Bagaimana cara mengukur obesitas
5. Apa saja factor penyebab obesitas
6. Apa saja penyakit yang timbul akibat obesitas
7. Bagaimana cara penanggulangan penyakit obesitas

C. Tujuan Penulis
1. Mengetahui pengertian obesitas
2. Mengetahui tipe-tipe obesitas
3. Mengetahui gejala-gejala obesitas
4. Mengetahui mengukur obesitas
5. Mengetahui penyebab faktor obesitas
6. Mengetahui penyakit yang ditimbulkan akibat obisitas
7. Menagetetahui cara penganggulangan penyakit obesitas

BAB II
PENDAHULUAN

A.Pengertian obesitas
Obesitas merupakan Salah satu faktor risiko daripenyak Itidak
menular,antara lain penyakit jantung, diabetes tipe 2, hiper ketegangan dan
misalnya. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa proporsi responden yang
mengalami obesitas (persentil> 95) sebesar 8,3%. Keadaan'gendut pada anakdapat
menjadi faktor risikoyang signifikan untuk mengalami obesitas di masa dewasa,
Selain itu itu obesitas pada anak dapat menjadi masalah medis dan psikososial.
Kejadian obesitas di setiap segi kehidupan. sebagai hasil dari pengaruh genetik dan
lingkungan.
Obesitas atau kegemukan merupakan salah satu permasalahan yang sangat
merisaukan remaja. Namun disisilain obesitas juga banyak terjadi dikalangan anak-
anak. Obesitas adalah kondisi akumulasi lemak yang abnormal atau berlebihan di
jaringan adiposa. Obesitas pada anak merupakan masalah kesehatan karena
prevalensi obesitas anak di dunia semakin meningkat. Obesitas atau kegemukan
terjadi pada saat badan menjadi gemuk (gendut) yang disebabkan terbentuk
adipose (jaringan lemak khusus yang disimpan oleh tubuh) secara berlebihan.
Obesitas merupakan penyakit yang kompleks karenamerekaterkait faktor
keturunan, pilihan makanan, aktivitas fisik, pengaruh media, sensasi rasa,
ketersediaan tempat untuk berolahraga, ras, dan pengaruh keluarga serta sosial.
Selain itu itu obesitas adalah keadaan patologis atau penimbunan lemak berlebihan
daripada yang diperlukan untuk fungsi tubuh. Obesitas juga dapat diartikan sebagai
keadaan yang menunjukkan kettidak seimbang antara tinggi dan berat badan
akibatnya jaringan lemak dalam tubuh sehingga terjadi kelebihan berat badan.
SIAΡΑ (2000) secara sederhana mendefinisikan obesitas sebagai kondisi abnormal
atas akumulasi lemak yang ekstrim pada jaringan adiposa. Obesitas dapat berbeda
berdasarkan kondisi sel dalam tubuhnya, yaitu:
1. Obesitas android: kelebihan lemak mengganggu di daerah perut dan
pinggang.
2. Obesitas ginekoid: kelebihan lemak di daerah pinggul dan paha.
Sementara itu, kegemukan atau kegemukan tidak sama dengan obesitas.
Kegemukan adalah kondisi di mana berat badan seseorang berlaku batas normal.
tetapi belum mencapai obesitas. Dan ada beberapa resolusi tersendiri yang
dimilikioleh Para dokter-dokter tentang obesitas, di antaranya yaitu:
1. Suatu kondisi dimana lemak tubuh berada dalam jumlah yang berlebihan.
2. Suatu penyakit kronis yang dapat diobati.
3. Suatu penyakit epidemik (mewabah).
4. Suatu kondisi yang berhubungan dengan penyakit-penyakit lain dan dapat
menurunkan kualitas hidup.
5. Penanganan obesitas memerlukan biaya perawatan yang sangat tinggi.

B.Tipe-tipe obesitas
Obesitas adalah kondisi medis yang ditandai dengan kelebihan lemak tubuh
yang berlebihan. Meskipun demikian obesitas umumnya diukur berdasarkan indeks
massa tubuh (IMT), ada juga beberapajenis obesitas yang dapat mempengaruhi
seseorang. Berikut umum adalah beberapa tipe obesitas yang diidentifikasi:
1. Obesitas Sentral atau ObesitasTyaapel
Pada jenis obesitas ini, lemak khususnya terakumulasi di sekitar bagian tengah
tubuh, khususnya di daerah perut. Dikenal juga sebagai obesitas tipe apel karena
bentuk tubuh yang mirip dengan apel. Obesitas sentral memiliki hubungan yang
lebih kuat dengan risiko penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan kondisi kesehatan
lainnya
2. Obesitas Perifer atau Obesitas Tya Pir
Pada jenis obesitas ini, lemak khususnya terakumulasi di paha, pinggul, dan daerah
bokong. Orang dengan obesitas perifer memiliki bentuk tubuh yangmirip dengan
pir. Obesitas perifer umumnya dianggap kurang berisiko dibandingkan dengan
obesitas sentral.
3. ObesitasAndroid Juga dikenal sebagai obesitas tipe Apel Miring.
Pana jenis obesitas ini, di mana terbentuk lemak lebih signifikan di bagian atas
tubuh, khususnya di daerah perut dan dada. HAlbesitas android juga berhubungan
dengan risiko penyakit kardiovaskular dan diabetes tipe 2.
4. Obesitas Gynoid
Juga dikenal sebagai obesitas tipe Pir Miring. Pada jenis obesitas ini, di mana
lemak lebih banyak terakumulasi di pinggul, paha, dan bokong. Wanita cenderung
memiliki pola obesitas ginoid lebih sering daripada pria. Obesitas ginoid umumnya
dianggap kurang berisiko dibandingkan dengan obesitas android.
5. Obesitas Visceral
Obesitas jenis ini terkait dengan terbentuk lemak di Sekitar organ dalam,
khususnya disekitarperut.lemakmendalamdianggap lebihberbahayadaripadalemak
subkutan (lemak yang terletak di bawah kulit) karena dapat meningkatkan risiko
penyakit jantung, diabetes, dan masalah kesehatan lainnya.

C.Gejala-gejala timbulnya obesitas


Obesitas adalah kondisi medis yang ditandai dengan akumulasi berlebihan.
lemak tubuh, yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Berikut ini
adalah beberapa gejala umum terjadinya obesitas menurut para ahli:
1. Tambahan Berat Badan: Peningkatan berat badan yang signifikan adalah
gejala khasobesitas. Initerjadiketika asupankaloriberlakujumlahkaloriyang
digunakan tubuh.
2. Lingkar Pinggang yang Membesar: Penimbunan lemak di sekitar perut dan
peningkatan lingkaran pinggang adalah gejala ladi dalam yang sering terkait
denganobesitas.
3. lemak Tuuh yang Lebih lanjut: Orang yang mengalami obesitas cenderung
memiliki akumulasi lemak tubuh yang berlebihan, khususnya di daerah
perut, pinggul, paha, dan lengan.
4. Kelelahan dan Kurangnya Daya tahan: Obesitas dapat menyebabkan
penurunan stamina dan kelelahan yang lebih cepat karena beban tambahan
pada tubuh.
5. Gangguan Pernafasan: Beberapa orang dengan obesitas mengalami
gangguan pernafasan, misalnya tidur apnea, yang menyebabkan gangguan
tidur dan kesulitan bernapas saat tidur.
6. Gangguan Kulit: Beberapa masalahkulit, seperti ruam, iritasi, dan infeksi
jamur,lebih umum terjadi pada orang dengan obesitas karena adanya
memulai dan kelembaban berlebihan di lipatan kulit.
7. Masalah Kirim: Obesitas menempatkan tekanan ekstra pada kirim,
khususnya di lutut dan panggul, yang dapat menyebabkan nyeri kirim dan
risiko perkembangan osteoartritis.
8. Gangguan Hbiasa: Obesitas dapat mempengaruhi keseimbangan hormon
dalam tubuh, termasuk resistensi insulin, peningkatan risikodiabetes tipe 2,
dan gangguan hormon reproduksi.
9. MasalahKardiovaskular:
Obesitasmeningkatkanrisikopenyakitkardiovaskular, termasuk hipertensi,
penyakit jantung koroner, dan pukulan.
10.Masalah Mental dan Emosional: Beberapa orang dengan obesitas mungkin
mengalami masalah mental dan emosional, misalnya depresi, rendah diri,
dan gangguan pola makan.
11.Perubahan pola makan: Orang dengan obesitas seringkali memiliki
kebiasaan makan berlebihan Atau bukan secara akupulsaf. Mereka mungkin
merasa kesulitan mengendalikan jumlah makanan yang dikonsumsi atau
memiliki keinginan yang kuat terhadap makanan tinggi lemak dan tinggi
kalori.
12.Kurangnya aktivitas fisik: Gaya hidup yang tidak aktif dan kurang olahraga
dapat menjadi faktor pemicu obesitas. HAlberdering dengan obesitas sering
kali memiliki tingkat aktivitas fisik yang rendah dan menghabiskan banyak
waktu dalam posisi duduk atau berbaring.
13. Gangguantidur: Tidurapnea,suatugangguantiduryang ditandaiolehgangguan
pernapasan Selama tidur, lebih umum terjadi pada individu dengan obesitas.
Selain itu itu, obesitas juga dapat menyebabkan gangguan tidur lainnya,
misalnya insomnia atau tidur yang tidak nyenyak.
14. Kekurangan energi: Obesitas dapat menyebabkan peningkatan beban pada
sistem kardiovaskular dan pernafasan, yang dapat menyebabkan kelelahan
dan kekurangan energi secaraumum.
15. Masalah psikologis: Obesitas dapat memiliki dampak psikologis yang
signifikankan.Beberapa individu mungkin mengalami depresi, stres,
kecemasan, atau rendahnya harga diri akibat obesitas.

D.Cara mengukur obesitas


pengukuran obesitas umumnya dilakukan dengan menggunakan beberapa
metode dan indikator. Berikut ini adalah beberapa metode pengukuran yang umum
digunakan:
1.Indeks Massa Tuuh(BMI) adalah metode yangpagar umum digunakan untuk
mengukurobesitas. BMI dihitung dengan membagi berat badan dalam kilogram
dengan kuadrat tinggi badan dalam meter persegi. RenBau nilai BMI yang
digunakan untuk menggambarkan status Berat badan seseorang adalah sebagai
berikut:
A. BMI kurang dari 18,5: Berat badan kurang
B. BMI antara 18,5 dan 24,9: Berat badan normal
C. BMI antara 25,0 dan 29,9: Berat badan berlebih
D. BMI antara 30,0 dan 34,9: Obesitas tingkat I
E. BMI antara 35,0 dan 39,9: Obesitas tingkat 2
F. BMI lebih dari atau sama dengan 40,0: Obesitas titingkat 3 (obesitas parah)

2. pengukuran Lingkar Pinggang: Lingkar pinggang dapat digunakan sebagai


indikator obesitas sentral atau obesitas pada bagian tengah tubuh. Peningkatan
lemak di daerah perut terkait dengan risiko penyakit metabolik misalnya diabetes
tipe 2 dan penyakit kardiovaskular. Pada pria, lingkaran pinggang yang berlaku
102 cm (40 inci) dianggap berisiko tinggi, sedangkan pada wanita, angka tersebut
adalah 88 cm (35 inci).

3. pengukuran lemak Tubuh: pengukuran persentase lemak tubuh dapat


memberikan informasi lebih lebih lanjut tentang komposisi tubuh seseorang.
Metode umum yang digunakan untuk mengukur lemak tubuh meliputi pengukuran
lipat kulit, pengukuran bioimpedansi, dan pengukuran densitometri tubuh
menggunakan DXA(Ener gandarontgenAbsorptiometri).

4. Evaluasi Komposisi Tubuh: Penggunaan teknologi misalnya DXA, CT


memindai, atau
MRIdapatmemberikaninformasiakuebihrincitentangkomposisitubuh, termasuk
Pembagian antara lemak, otot, dan tulang.

5. Skala Tingkat Obesitas: Ada juga Skala klasifikasi misalnya Skala Obesitas
Siapa atau Skala Obesitas Morbititas dan Kematian yang digunakan untuk
menggambarkan tingkat keparahan obesitas berdasarkan BMI resiko penyakit
tersebut.

E.Faktor penyebab obesitas


Faktor penyebab obesitas dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mereka
yaitu:
1.Faktor Genetik
Obesitas (kegemukan) dapat terjadi karena faktor genetik atau keturunan
dari generasi sebelumnya ke generasi berikutnya di dalam sebuah keluarga. Oleh
karena itu, banyak kita temukan diluar sana bahwa anak yang gemuk cenderung
memiliki orang tua yang gemuk juga. Dalam hal ini, dapat diketahui bahwa faktor
genetik telah berpengaruh dalam tentukan jumlah tidak yakin sel dalam tubuh. Hal
ini mungkin karena pada saat ibu yang obesitas sedang hamil maka tidak yakin sel
lemak yang bertambah besar dan berlaku ukuran normaaku, secara otomatis akan
diturunkan kepada bernyanyi bayi selama dalam kandungan. Maka tidak heranlah
bila bayi yang lahirpun memiliki unsur lemak tubuh yang relatif sama besaR.
2.Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan ternyata juga mempengaruhi seseorang menjadi gemuk.
Jika seseroang dibesarkan dalam lingkungan yang menganggap gemuk
adalahsimbol kemakmuran dan keindahan maka orang tersebut akan cenderung
untuk menjadi gemuk. Selama pandangan tersebut tidak terpengaruh oleh faktor
eksternal maka orang yang obesitas tidak akan mengalami masalah-masalah
psikologis sebaliknya dengan kegemukan.

3. Faktor Sosial
Faktor sosial dapat berpengaruh terhadap obesitas. Hal ini disebabkan
pandangan sosialmasyarakatbahwa jikadalam anggotakeluarga seseorang adayang
bertubuh gemuk Malias, keluarga tersebut dinilai sukses dan berkarir bagus. Dan
ada pula yang beranggapan bahwa gemuk adalah lambang kemakmuran.

4. Faktor Gaya Hidup.


Faktor gaya hidup dapat menyebabkan terjadinya obesitas, misalnya pola
makan.Pola makan yang berlebihan dapat membuat anak menjadi kelebihan Berat
badan.Asupan makanan berlebihan di dalamSaya berasal dari jenis makanan
olahan serba misalnya minuman lembut minum, makanan cepat saji (burger, Pizza,
panas anjing), dan makanan siap saji lainnya yang tersedia di kedai makanan.
Selain itu itu, anak yang kelebihan berat badan atau kegemukan membuat mereka
menjadi malas untuk bergerak apalagi untuk berolah raga. Olah raga juga termasuk
ke dalam faktor gaya hidup.

5. Faktor Psikologis
Beberapa orang cenderung menggunakan makanan sebagai tanggapan
terhadap stres, emosi negatif, atau keuangan. Ini disebut makan emosional, dan
dapat menyebabkan kebiasaan makan berlebihan dan peningkatan berat badan.
F. Penyakit yang diTimbulkanAkibat Obesitas
Obesitas dapat menyebabkan berbagai macam penyakit dan kondisi
kesehatan. yang serius. Berikut adalah beberapa meniputoh penyakit yang sering
terkait dengan obesitas:
1. Penyakit jantung
Obesitas meningkatkan risiko penyakit Januaritung dan penyakit arteri
mengambil. Kelebihan lemak tubuh dapat menyebabkan peningkatan tekanan
darah, kadar Kolesterol dan trigliserida yang tinggi, peradangan, serta resistensi
insulin. Semua faktor ini dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung.

2. Diabetes tipe 2
Obesitas merupakanfaktorrisikoutama untukmengembangkandiabetestipe2.
Peningkatan lemak tubuh dapat mengganggu fungsi insulin dan menyebabkan
resistensi insulin. Hal ini menyebabkan peningkatan kadar gula darah dan
berkontribusi pada perkembangan diabetes tipe 2.

3. Hipertensi (tekanan darah tinggi)


Obesitas berhubungan dengan peningkatan tekanan darah. Kelebihan lemak
tubuh mempengaruhi keseimbangan hormon dan mekanismeregulasi tekanandarah,
yang dapat menyebabkan hipertensi.
4.Apnea tidur
Sleep apnea adalah gangguan tidur yang ditandai dengan berhentinyasecara
napas sementara selama tidur. Obesitas meningkatkan risiko sleep apnea karena
lemak yang menumpuk di sekitar leher dapat menyebabkan penyempitan saluran
napas dan gangguan pernapasan.

5. Osteoartritis
Obesitas dapat menyebabkan peningkatan tekanan pada Sendi-sendi,
khususnya kirim lutut dan pinggul. Hal ini dapat mengakibatkan kerusakan pada
tulang rawan dan perkembangan osteoartritis, yang menyebabkan nyeri, kekakuan,
dan pergerakan yang terbatas.

6. Kanker
Obesitas telah Terkait dengan peningkatan risiko beberapa jenis kanker,
termasuk kanker payudara, kankerrahim, kanker ususbesar, kanker pankreas,
kanker ginjal, dan beberapa jenis kanker lainnya. Mekanisme yang tepat beluM
sepenuhnya dipahami, tetapi peradangan kronis dan perubahan hormon terkait
dengan obesitas Diyakini berkontribusi pada perkembangan kanker.
7. Gangguan Metabolik
Obesitas dapat mengganggu keseimbangan hormonal dan metabolisme
tubuh. Halinidapatmenyebabkanperubahanpadakadarhormonmisalnyainsulin,
leptin, dan adiponektin, yang berkontribusi terhadap resistensi insulin, regulasi
nafsu makan yang terganggu, dan tidakradang sistemik.
Selain itu itu, obesitas juga dapat menyebabkan gangguan hormon,
gangguan reproduksi, gangguan hati (seperti penyakit Hati menampilkan non-
alkoholik), penyakit batu sialnya, gangguan kesehatan mental, dan berbagai
masalah kesehatan lainnya. Setiap individu dapat memiliki merespons yang
berbeda terhadap obesitas, dan dampaknya pada kesehatan dapat bervariasi.
Penting untuk menerapkan gaya hidup sehat, termasuk pola makan seimbang dan
aktifitas fisik teratur, untuk mengelola berat badan dan mengurangi risiko penyakit
yang terkait dengan obesitas.

G. Cara Penanggulangan Penyakit Obesitas


Penanggulangan penyakit obesitas melibatkan berbagai langkah untuk
mengurangi berat badan dan meningkatkan gaya hidup yang sehat. Berikut adalah
beberapa cara penanggulangan obesitas yang umum dilakukan:
1.Konsultasikan dengan dokter
Jika Anda mengalami obesitas, penting untuk berkonsultasi dengan dokter
untuk evaluasi dan nasihat medis yangtepat. Dokter akan menilai faktor risiko,
mengukur indeks massa tubuh (BMI), dan memberikan saran tentang perawatan
yang diperlukan.

2.Makan dengan pola gizi seimbang


Konsumsilah makanan yang kaya akan nutrisi. Seperti buah-buahan,
sayuran, biji-bijiaN, protein rendah lemak, dan produksusu rendah lemak. Hindari
makananyang tinggi lemakjenuh, gula,dan garam.

3.Mengontrol porsi makan:


Perhatikan ukuran porsi makanan Anda. Bisa menggunakan piring yang
lebih kecil atau mengukur makanan dengan cermat agar tidak mengonsumsi terlalu
banyak kalori.

4.Hindari makanan olahan danmakanan cepat saji


Makananolahan dan makanan cepat sajicer
mengandungbanyak lemaktrans, gula, dangaram. Hindari ataubatasikonsumsi
makanan ini dan lebih memilih makanan segar yang sehat.
5. rutin berolahraga
Aktivitas fisik teratur sangat penting dalam penanggulangan obesitas.
Lakukan olahraga aerobik misalnya berjalan cepat, berlari, bersepeda, atau
berenang minimal 150 menit per minggu. Selain itu, tambahkanjuga latihan
kekuatan untuk membangun massa otot.

6.Minum udara yang cukup Udara


adalah minuman terbaik untuk menghidrasi tubuh dan membantu
mengendalikan nafsu makan. Hindari minuman mabuk.minuman berenergi, dan
minuman bersoda yang tinggi gula.Mengelola stres: Stres dapat memicu keinginan
makan berlebihan. Coba cari cara-cara efektif untuk mengelola stres, seperti
bersantai, olahraga, atau berbicara dengan orang terdekat.

7.Tidur yang cukup


Kurang tidur dapat mempengaruhi metabolisme dan hormon yang mengatur
nafsu makan. Pastikan Anda mendapatkan tidur yang cukup setiap malamnya,
yaitu sekitar jam 7-9 jam.

9. Dukungan sosial:
Mencari dukungan dari keluarga, teman, atau setuju dengan kelompok
dukungan obesitas dapat memberikan motivasi dan bantuan tambahan dalam
penanggulangan obesitas.

10. Pengobatan medis:


Dalam beberapa kasus, dokter mungkin resep obat- obat-obatan untuk
membantu menurunkan berat badan. Namun, penggunaan obat- obat harus
dilakukan di bawah pengawasan medis yang ketat.

11. Pembedahan:
Pada beberapa kasus obesitas yang parah, operasi bariatrik mungkin
mempertimbangkan sebagai pilihan terakhir. Prosedur ini melibatkan Pengurangan
ukuran perut atau penyerapan nutrisi yang lebih sedikit oleh tubuh.Selalu penting
untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelumnya memulai program
penurunan berat badan atau mengubah gaya hidup. Mereka dapat membantu
membuat rencana yang sesuai dengan kebutuhan Anda dan memberikan nasihat
medis yang tepat.
BAB III
PENUTUP
A.kesimpulan
Obesitas merupakan masalah yang kompleks dan serius yang membutuhkan
perhatian serius dari semua pihak. Dengan adanya kesadaran dan tindakan yang
tepat, kita dapat mengurangi prevalensi obesitas dan meningkatkan kualitas hidup
masyarakat secara secara keseluruhan. Dengan laki-lakijaga pola Maksebuah sehat,
meningkatka aktivitas fisik, dan mendukung upaya pemerintah, kita dapat bergerak
menuju masyarakatyang lebihsehatdan lebihbahagia. Obesitasyang
telahmenjadiepidemi global. Obesitas telah menjadi perhatian serius di keseluruhan
dunia karena dampak negatifnya terhadap kesehatan masyarakat dan sistem
perawatan kesehatan.
serupa yang kita tahu obesitas berhubungan erat dengan berbagai penyakit
kronis, termasuk penyakit Jantung, diabetes tipe 2, kanker, dan gangguan
pernapasan. Selain itu itu, obesitas juga dapat berdampak negatif pada kualitas
hidup seseorang, baik secara fisik maupun psikologis.
Penyebab utama obesitas adalah pola makan yang tidak sehat dan kurang
aktivitas fisik. Masyarakat modern cenderung mengonsumsi makanan yang tinggi
lemak, gula, dan kalori, sementara aktivitasfisik mereka menurun akibatnyagaya
hidup yang kurang aktif dan adanyateknologi modernyangmemfasilitasi pola hidup
yang lebih tidak bergerak Faktor-faktorlain misalnyafaktor gentik, lingkungan
sosial, dan Kebiasaan makan juga berperan dalam perkembangan obesitas.
Untuk mengatasi masalah obesitas, perlu adanya upaya bersama dari
individu, pemerintah, dan masyarakat. Individu harus mengadopsi pola makan
sehat dan gaya hidup bertindakjika, dengan mengurangi konsumsi makanan yang
tidak sehat dan meningkatkan aktivitas fisik. Pemerintah perlu
mengimplementasikan kebijakan yang mendukung masyarakat dalam
mengadopsipolahidup sehat, misalnya kampanye pendidikan tentang pentingnya
gizi seimbang dan olahraga, serta regulasi terhadap industri makanan dan minuman
yang tinggi lemak dan gula. Masyarakat juga dapat berperan dengan mendukung
upaya pemerintah dan menjadikan pola hidup sehat sebagai gaya hidup yang
diadopsi bersama.
Selain itu itu, penelitian dan pengembangan lebih lebih lanjut juga
diperlukan untuk memahami obesitas secara lebih mendalam dan mengembangkan
strategi pencegahan dan pengobatan yang lebih efektif. Ini melibatkan penelitian
tentang faktor-faktor risiko obesitas, pengaruh lingkungan sosial, dan campur
tangan yang dapat dilakukan dalam skala individu, keluarga, dan masyarakat.
Obesitas bukan hanya masalah individu, tetapi juga masalah sosial dan
kesehatan masyarakat. Dengan kerja sama dan tindakan kolektif, kita dapat
mencegah obesitas dan menciptakan dunia yang lebih sehat bagi generasi
mendatang. Mari kitabergerak bersama untukmengatasi masalah obesitasdan
mewujudkannyagaya hidup sehat bagi semua.

B.saran
Kami berharap, makala ini bisa bermanfaat bagi para pembaca. Namun,
makala ini sangatlah jauh dari kata sempurna, dan masih perlu diperbaiki karena
masih banyak kekurangannya. Oleh sebab itu penyun dengan senang hati
menerima kritik dan saran dari para pembaca untuk Saya memperbaiki makalah ini
agar-agar lebih baik lagi.

DAFTAR PUSATAKA
Soetjiningsih, Ranuh G. 1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC.
Sartika, RatuA. 2011. Faktor Resiko Obesitas. Jakarta.
Supriyanto, Agus. HAlbesitas, Faktor Penyehab Dan Menjadintuk-Bentuk
Terapinya.
YYogyakarta
Haines J, Sztainer DM, Wsemua M, Cerita M. Pribadi, perilaku, Dan Lingkungan
Mempertaruhkan Dan Protektif Faktor untuk Remaja Kegemukan. Int. J.
obesitas. 2007;15:2748-2760,
Watauld Kesehatan HAIRorganisasi. Kegemukan. Mencegah Dan mengelola itu
global epidemi SIAPA Kegemukan Tieknis Laporan seri 894. Word
Kesehatan Organisasi, Jenewa, 2000.
orang bebas DS. Khan LK. Dietz WH, Srinivasan SR, Berenson GS.
Hubungan d dari Masa kecil Kegemukan ke Koroner Jantung Penyakit
Mempertaruhkan aktor di dalam Studi Jantung Bogalusa Pediatri
2001, 108(3):712-718.

Anda mungkin juga menyukai