Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN

PENYAKIT OBESITAS PADA ANAK

OLEH :
ANNISA SALSABILA (190402004)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN S1


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS PUANGRIMAGGALATUNG
SENGKANG
2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulilah, segala Puji bagi Allah SWT Rabb semesta alam, yang Maha
Menciptakan, menghidupkan dan mematikan, yang rahmat-Nya meliputi langit dan
bumi, dunia dan akhirat dan kepada-Nyalah semua akan kembali. Shalawat serta salam
mudah-mudahan terlimpah kepada Nabi Muhammad SAW, yang membawa umat
manusia dari alam gelap gulita ke alam yang terang benderang.

Sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah ini.

Dalam penyelesaian Makalah ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dan arahan dari
semua pihak secara lansung maupun tidak lansung. Oleh karena itu dalam kesempatan
kali ini penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing.

Sengkang, 20 September 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………
A. Latar Belakang…………………………………………………………………….
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………
C. Tujuan …………………………………………………………………………….
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………
A. Definisi Obesitas ………………………….………………………………………
B. Etiologi
C. Patofisiologi
D. Manifestasi klinik
E. Komplikasi
F. Pemeriksaan Penunjang
G. Penatalaksanaan
H. Pathway
I. Asuhan keperawatan……………………………………….
BAB III PENUTUP……………………………………………………………………….
A. Kesimpulan ……………………………………………………………………….
B. Saran ……………………………………………………………………………...
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
saat ini, hampir 1 dari 4 anak dan remaja di negara maju mengalami kelebihan
berat badan atau obesitas. Anak-anak yang memiliki indeks massa tubuh (BMI)
pada level yang sama atau lebih tinggi dari 95% teman sebayanya dianggap
mengalami obesitas.

BMI adalah standar yang digunakan untuk menentukan "status berat badan"
seseorang. BMI dihitung menggunakan tinggi dan berat badan, kemudian
ditentukan menggunakan jenis kelamin dan usia.

Obesitas pada anak merupakan ancaman kesehatan yang serius bagi mereka
kelak. Anak-anak dalam kategori obesitas telah melampaui kelebihan berat
badan dan berisiko mengalami sejumlah kondisi kesehatan kronis. Mengutip
salah satu jurnal Public Health Perspective, berdasarkan data Riskesda oleh
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2013, prevalensi overweight
dan obesitas pada anak usia 5-12 tahun mencapai 18,8%.

Padahal, kesehatan yang buruk dan berasal dari obesitas di masa kanak-kanak,
dapat berlanjut hingga dewasa. Selain itu, obesitas pada anak-anak tidak hanya
mempengaruhi kesehatan fisik. Anak-anak dan remaja yang kelebihan berat
badan atau obesitas juga dapat menjadi depresi dan memiliki citra diri dan harga
diri yang buruk.

B. RUMUSAN MASALAH
a. Apa pengertian dari obesitas
b. Apa etiologi obesitas
c. Seperti apa patofisiologi obesitas
d. Bagaimana manifestasi klinik obesitas
e. Bagaimana komplikasi obesitas
f. Seperti apa pemeriksaan penunjang obesitas
g. Bagaimana komplikasi obesitas
h. Bagaimana penatalaksanaan obesitas
i. Bagaimana pathway obesitas
j. Bagaimana asuhan keperawatan obesitas
C. TUJUAN PENULISAN
a. mengetahui pengertian dari obesitas
b. mengetahui etiologi obesitas
c. mengetahui patofisiologi obesitas
d. mengetahui manifestasi klinik obesitas
e. mengetahui komplikasi obesitas
f. mengetahui pemeriksaan penunjang obesitas
g. mengetahui komplikasi obesitas
h. mengetahui penatalaksanaan obesitas
i. mengetahui pathway obesitas

A. KONSEP DASAR TEORI


1. Definisi
Obesitas merupakan suatu penyakit multifaktorial, yang terjadi akibat
akumulasi jaringan lemak berlebihan, sehingga dapat mengganggu
kesehatan. Obesitas terjadi bila besardan jumlah sel lemak bertambah pada
tubuh seseorang. Bila seseorang bertambah berat badannya, maka ukuran sel
lemak akan bertambah besar dan kemudian jumlahnya bertambah banyak.
Obesitas merupakan suatu kelainan kompleks pengaturan nafsu makan
danmetabolisme energi yang dikendalikan oleh beberapa faktor biologik
spesifik. Faktorgenetik diketahui sangat berpengaruh bagi perkembangan
penyakitini. Secara fisiologis, obesitas didefinisikan sebagai suatu
keadaandengan akumulasi lemak yang tidak normal atau berlebihan di
jaringan adiposa sehingga dapat mengganggu kesehatan. Keadaan obesitas
ini, terutamaobesitas sentral, meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular
karena keterkaitannya dengansindrom metabolik atau sindrom resistensi
insulin yang terdiri dari resistensi 10insulin/hiperinsulinemia, hiperuresemia,
gangguan fibrinolisis, hiperfibrinogenemia danhipertensi (Sudoyo, 2009).
Obesitas timbul sebagai akibat masukan energi yang melebihi
pengeluaran energi. Bila energidalam jumlah besar (dalam bentuk makanan)
yang masuk ke dalam tubuh melebihi jumlah yang dikeluarkan, maka berat
badan akan bertambah dan sebagian besar kelebihan energi tersebutakan di
simpan sebagai lemak. Oleh karena itu, kelebihan adipositas (obesitas)
disebabkanmasukan energi yang melebihi pengeluaran energi. Untuk setiap
kelebihan energi sebanyak9,3 kalori yang masuk ke tubuh, kira-kira 1 gram
lemak akan disimpan. Lemak disimpanterutama di aposit pada jaringan
subkutan dan rongga intraperitoneal, walaupun hati dan jaringantubuh
lainnya seringkali menimbun cukup lemak pada orang obesitas.
Perkembanganobesitas pada orang dewasa juga terjadi akibat penambahan
jumlah adiposit dan peningkatanukurannya. Seseorang dengan obesitas yang
ekstrem dapat memiliki adiposit sebanyak empatkali normal, dan setiap
adiposit memiliki lipid dua kali lebih banyak dari orang yang kurus(Guyton,
2007).

2. Etiologi
Penyebab obesitas sangatlah kompleks. Meskipun gen berperan penting
dalammenentukan asupan makanan danmetabolisme energi, gaya hidup dan
faktor lingkungan dapat berperan dominan pada banyak orang dengan
obesitas. Diduga bahwa sebagian besarobesitas disebabkan oleh karena
interaksi antara faktor genetik dan faktor lingkungan, antaralain aktifitas,
gaya hidup, sosial ekonomi dan nutrisional (Guyton, 2007 )
a. Genetic
Obesitas jelas menurun dalam keluarga. Namun peran genetik
yang pasti untuk menimbulkanobesitas masih sulit ditentukan, karena
anggota keluarga umumnya memiliki kebiasaan makandan pola
aktivitas fisik yang sama. Akan tetapi, bukti terkini menunjukkan
bahwa 20-25% kasusobesitas dapat disebabkan faktor genetik. Gen
dapat berperan dalam obesitas denganmenyebabkan kelainan satu
atau lebih jaras yang mengatur pusat makan dan pengeluaran
energiserta penyimpanan lemak. Penyebab monogenik (gen tunggal)
dari obesitas adalah mutasi MCR-4, yaitu penyebab monogenik
tersering untuk obesitas yang ditemukan sejauh ini, defisiensileptin
kongenital, yang diakibatkan mutasi gen, yang sangat jarang
dijumpai dan mutasi reseptorleptin, yang juga jarang ditemui.
Semua bentuk penyebab monogenik tersebut hanya terjadi pada
sejumlah kecil persentase dariseluruh kasus obesitas. Banyak variasi
gen sepertinya berinterakasi dengan faktor lingkunganuntuk
mempengaruhi jumlah dan distribusi lemak (Guyton, 2007).
b. Aktivitas fisik
Gaya hidup tidak aktif dapat dikatakan sebagai penyebab utama
obesitas. Hal ini didasari olehaktivitas fisik dan latihan fisik yang
teratur dapat meningkatkan massa otot dan mengurangimassa lemak
tubuh, sedangkan aktivitas fisik yang tidak adekuat dapat
menyebabkan pengurangan massa otot dan peningkatan adipositas.
Oleh karena itu pada orang obesitas, peningkatan aktivitas fisik
dipercaya dapat meningkatkan pengeluaran energimelebihi asupan
makanan, yang berimbas penurunan berat badan (Guyton, 2007).
Tingkat pengeluaran energi tubuh sangat peka terhadap
pengendalian berat tubuh. Pengeluaranenergi tergantung dari dua
faktor:
1) tingkat aktivitas dan olahraga secara umum
2) angka metabolisme basal atau tingkat energi yang
dibutuhkan untuk mempertahankan fungsi minimaltubuh.

Dari kedua faktor tersebut metabolisme basal memiliki tanggung


jawab duapertigadari pengeluaran energi orang normal. Meski
aktivitas fisik hanya mempengaruhi sepertiga pengeluaran energi
seseorang dengan berat normal, tapi bagi orang yang memiliki
kelebihan berat badan aktivitas fisik memiliki peran yang sangat
penting. Pada saat berolahraga kaloriterbakar, makin banyak
berolahraga maka semakin banyak kalori yang hilang. Kalori
secaratidak langsung mempengaruhi sistem metabolisme basal.
Orang yang duduk bekerja seharianakan mengalami penurunn
metabolisme basal tubuhnya. Kekurangan aktifitas gerak
akanmenyebabkan suatu siklus yang hebat, obesitas membuat
kegiatan olahraga menjadi sangat sulitdan kurang dapat dinikmati
dan kurangnya olahraga secara tidak langsung akan
mempengaruhiturunnya metabolisme basal tubuh orang tersebut. Jadi
olahraga sangat penting dalam penurunan berat badan tidak saja
karena dapat membakar kalori, melainkan juga karena dapat
membantumengatur berfungsinya metabolisme normal (Guyton,
2007).
c. Perilaku makan
Faktor lain penyebab obesitas adalah perilaku makan yang tidak
baik. Perilaku makan yangtidak baik disebabkan oleh beberapa
sebab, diantaranya adalah karena lingkungan dan sosial. Halini
terbukti dengan meningkatnya prevalensi obesitas di negara maju.
Sebab lain yangmenyebabkan perilaku makan tidak baik adalah
psikologis, dimana perilaku makan agaknyadijadikan sebagai sarana
penyaluran stress. Perilaku makan yang tidak baik pada masakanak-
kanak sehingga terjadi kelebihan nutrisi juga memiliki kontribusi
dalam obesitas, hal inididasarkan karena kecepatan pembentukan sel-
sel lemak yang baru terutama meningkat pada tahun-tahun pertama
kehidupan, dan makin besar kecepatan penyimpanan lemak, makin
besar pula jumlah sel lemak. Oleh karena itu, obesitas pada kanak-
kanakcenderung mengakibatkan obesitas pada dewasanya nanti
(Guyton, 2007).
d. Neurogenic
Telah dibuktikan bahwa lesi di nukleus ventromedial hipotalamus
dapat menyebabkanseekor binatang makan secara berlebihan dan
menjadi obesitas. Orang dengan tumor hipofisisyang menginvasi
hipotalamus seringkali mengalami obesitas yang progresif. Hal
inimemperlihatkan bahwa, obesitas pada manusia juga dapat timbul
akibat kerusakan padahipotalamus. Dua bagian hipotalamus yang
mempengaruhi penyerapan makanyaitu hipotalamus lateral (HL)
yang menggerakkan nafsu makan (awal atau pusat makan)
danhipotalamus ventromedial (HVM) yang bertugas menintangi
nafsu makan (pemberhentian atau pusat kenyang). Dan hasil
penelitian didapatkan bahwa bila HL rusak/hancur maka
individumenolak untuk makan atau minum, dan akan mati kecuali
bila dipaksa diberi makan dan minum(diberi infus). Sedangkan bila
kerusakan terjadi pada bagian HVM, maka seseorang akanmenjadi
rakus dan kegemukan. Dibuktikan bahwa lesi pada hipotalamus
bagian ventromedialdapat menyebabkan seekor binatang makan
secara berlebihan dan obesitas, serta terjadi perubahan yang nyata
pada neurotransmiter di hipotalamus berupa peningkatan
oreksigenikseperti NPY dan penurunan pembentukan zat
anoreksigenik seperti leptin dan α
-MSH padahewan obesitas yang dibatasi makannya (Guyton, 2007)
e. Hormonal
Dari segi hormonal terdapat leptin, insulin, kortisol, dan peptida usus.
Leptin adalah sitokinyang menyerupai polipeptida yang dihasilkan
oleh adiposit yang bekerja melalui aktivasireseptor hipotalamus.
Injeksi leptin akan mengakibatkan penurunan jumlah makanan
yangdikonsumsi. Insulin adalah anabolik hormon, insulin diketahui
berhubungan langsung dalam penyimpanan dan penggunaan energi
pada sel adiposa. Kortisol adalah glukokortikoid yang bekerja dalam
mobilisasi asamlemak yang tersimpan pada trigliserida, hepatic
glukoneogenesis, dan proteolysis.
f. Dampak Penyakit Lain
Faktor terakhir penyebab obesitas adalah karena dampak/sindroma
dari penyakit lain.Penyakit-penyakit yang dapat menyebabkan
obesitas adalah hypogonadism, Cushing syndrome,hypothyroidism,
insulinoma, craniophryngioma dangangguan lain pada hipotalamus.
Beberapa anggapan menyatakan bahwa berat badanseseorang
diregulasi baik oleh endokrin dan komponenen neural. Berdasarkan
anggapan itumaka sedikit saja kekacauan pada regulasi ini akan
mempunyai efek pada berat badan

3. Patofisiologi
Obesitas terjadi akibat ketidakseimbangan masukan dan keluaran
kaloridari tubuh serta penurunan aktifitas fisik (sedentary life style)
yangmenyebabkan penumpukan lemak di sejumlah bagian tubuh
(Rosen,2008). Penelitian yangdilakukan menemukan bahwa pengontrolan
nafsu makan dan tingkat kekenyangan seseorangdiatur oleh mekanisme
neural dan humoral (neurohumoral) yang dipengaruhi oleh
genetik,nutrisi,lingkungan, dan sinyal psikologis. Pengaturan keseimbangan
energi diperankan olehhipotalamus melalui 3 proses fisiologis, yaitu
pengendalian rasa lapar dan kenyang,mempengaruhi laju pengeluaranenergi
dan regulasi sekresi hormon. Proses dalam pengaturan penyimpanan energi
ini terjadimelalui sinyal-sinyal eferen (yang berpusat di hipotalamus) setelah
mendapatkan sinyal aferendari perifer (jaringan adiposa, usus dan jaringan
otot).
Sinyal-sinyal tersebut bersifat anabolik (meningkatkan rasa lapar
sertamenurunkan pengeluaran energi) dan dapat pula bersifat
katabolik(anoreksia, meningkatkan pengeluaran energi) dan dibagi menjadi 2
kategori, yaitu sinyal pendek dan sinyal panjang.Sinyal pendek
mempengaruhi porsi makan dan waktu makan, serta berhubungan dengan
faktordistensi lambung dan peptida gastrointestinal, yang diperankan oleh
kolesistokinin (CCK)sebagai stimulator dalam peningkatan rasa lapar. Sinyal
panjang diperankan oleh fat-derived hormon leptin dan insulin yang
mengatur penyimpanan dan keseimbangan energi.
Apabila asupan energi melebihi dari yang dibutuhkan, maka jaringan
adiposa meningkatdisertai dengan peningkatan kadar leptin dalam peredaran
darah. Kemudian, leptin merangsanganorexigenic center di hipotalamus agar
menurunkan produksi Neuro Peptida Y (NPY) sehinggaterjadi penurunan
nafsu makan. Demikian pula sebaliknya bila kebutuhan energi lebih besar
dariasupan energi, maka jaringan adiposa berkurang dan terjadi rangsangan
pada orexigenic center dihipotalamus yang menyebabkan peningkatan nafsu
makan. Pada sebagian besar penderitaobesitas terjadi resistensi leptin,
sehingga tingginya kadar leptin tidak menyebabkan penurunan nafsu makan.

4. Manifestasi Klinik
Obesitas dapat terjadi pada semua golongan umur, akan tetapi pada anak
biasanya timbulmenjelang remaja dan dalam masa remaja terutama anak
wanita, selain berat badan meningkatdengan pesat, juga pertumbuhan dan
perkembangan lebih cepat (ternyata jika periksa usiatulangnya), sehingga
pada akhirnya remaja yang cepat tumbuh dan matang itu akan
mempunyaitinggi badan yang relative rendah dibandingkan dengan anak
yang sebayanya.
Bentuk tubuh, penampilan dan raut muka penderita obesitas :

a. Paha tampak besar, terutama pada bagian proximal, tangan relatif


kecil dengan jari – jari yang berbentuk runcing.
b. Kelainan emosi raut muka, hidung dan mulut relatif tampak kecil
dengan dagu yang berbentukganda.
c. Dada dan payudara membesar, bentuk payudara mirip dengan
payudara yang telah tumbuh pada anak pria keadaan demikian
menimbulkan perasaan yang kurang menyenangkan.
d. Abdomen, membuncit dan menggantung serupa dengan bentuk
bandul lonceng, kadang – kadang terdapat strie putih atau ungu.
e. Lengan atas membesar, pada pembesaran lengan atas ditemukan
biasanya pada biseb dantrisebnya.
Pada penderita sering ditemukan gejala gangguan emosi yang
mungkin merupakan penyebabatau keadaan dari obesitas. Penimbunan
lemak yang berlebihan dibawah diafragma dan di dalamdinding dada
bisa menekan paru - paru, sehingga timbul gangguan pernafasan dan
sesak nafas,meskipun penderita hanya melakukan aktivitas yang ringan.
Gangguan pernafasan bisa terjadi pada saat tidur dan menyebabkan
terhentinya pernafasan untuk sementara waktu (tidur apneu),sehingga
pada siang hari penderita sering merasa ngantuk.
Obesitas bisa menyebabkan berbagai masalah ortopedik, termasuk
nyeri punggung bawah danmemperburuk osteoartritis (terutama di
daerah pinggul, lutut dan pergelangan kaki). Juga kadangsering
ditemukan kelainan kulit. Seseorang yang menderita obesitas memiliki
permukaan tubuhyang relatif lebih sempit dibandingkan dengan berat
badannya, sehingga panas tubuh tidak dapatdibuang secara efisien dan
mengeluarkan keringat yang lebih banyak. Sering ditemukan
edema(pembengkakan akibat penimbunan sejumlah cairan) di daerah
tungkai dan pergelangan kaki.
5. Komplikasi
Mortalitas yang berkaitan dengan obesitas, terutama obesitas apple
shaped, sangat erathubungannya dengan sindrom metabolik. Sindrom
metabolik merupakan satu kelompok kelainanmetabolik selain obesitas,
meliputi resistensi insulin, gangguan toleransi glukosa, abnormalitaslipid dan
hemostasis, disfungsi endotel dan hipertensi yang kesemuanya secara
sendiri-sendiriatau bersama-sama merupakan faktor resiko terjadinya
aterosklerosis dengan manifestasi penyakit jantung koroner dan/atau stroke.
Mekanisme dasar bagaimana komponen- komponensindrom metabolik ini
dapat terjadi pada seseorang dengan obesitas apple shaped dan
bagaimanakomponen-komponen ini dapat menyebabkan terjadi gangguan
vaskular, hingga saat ini masihdalam penelitian.

6. Pemeriksaan penunjang
Diagnosis Obesitas biasanya dilakukan berdasarkan riwayat penyakit dan
pemeriksaan fisik, tetapievaluasi radiografi juga diperlukan. Radiografi
adalah sensitif dan murah sehingga dapatdijadikan sebagai pemeriksaan rutin
untuk Obesitas.
Secara umum, antropometri artinya ukuran tubuh manusia. Ditinjau dari
sudut pandang gizi, maka antropometri gizi adalah berhubungan dengan
berbagaimacam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari
berbagai tingkatumur dan gizi.
Pada pemeriksaan antropometri tujuan yang hendak dicapai adalah:
1. Penapisan status gizi, yang diarahkan untuk orang dengan keperluan
khusus.
2. Survei status gizi, yang ditujukan untuk memperoleh gambaran status
gizi masyarakat pada saattertentu serta faktor yang berkaitan.
3. Pemantauan status gizi, yang digunakan untuk memberikan
gambaran perubahan status gizidari waktu ke waktu.
4. Pemeriksaan antropometri dilakukan dengan mengukur ukuran fisik,
seperti tinggi badan, berat badan serta lingkar beberapa bagian tubuh
tertentu.

7. Penatalaksanaan
a. Merubah gaya hidup
Diawali dengan merubah kebiasaan makan. Mengendalikan
kebiasaan ngemil dan makan bukan karena lapar tetapi karena ingin
menikmati makanan dan meningkatkan aktifitas fisik padakegiatan
sehari-hari. Meluangkan waktu berolahraga secara teratur sehingga
pengeluaran kaloriakan meningkat dan jaringan lemak akan dioksidasi
b. Terapi Diet
Mengatur asupan makanan agar tidak mengkonsumsi makanan
dengan jumlah kaloriyang berlebih, dapat dilakukan dengan diet yang
terprogram secara benar. Diet rendah kaloridapat dilakukan dengan
mengurangi nasi dan makanan berlemak, serta mengkonsumsimakanan
yang cukup memberikan rasa kenyang tetapi tidak menggemukkan
karena jumlahkalori sedikit, misalnya dengan menuyang mengandung
serat tinggi seperti sayur dan buah yang tidak terlalu manis.
c. Aktivitas fisik
Peningkatan aktifitas fisik merupakan komponen penting dari
program penurunan berat badan, walaupun aktifitas fisik
tidakmenyebabkan penurunan berat badan lebih banyak dalam jangka
waktu enam bulan. Untuk penderita obesitas, terapi harus dimulaisecara
perlahan, dan intensitas sebaiknya ditingkatkan secara bertahap.
Penderita obesitasdapat memulai aktifitas fisik dengan berjalan selama
30 menit dengan jangka waktu 3 kaliseminggu dan dapat ditingkatkan
intensitasnya selama 45 menit dengan jangka waktu 3 kaliseminggu dan
dapat ditingkatkan intensitasnya selama 45 menit dengan jangka waktu 5
kali seminggu.
d. Terapi perilaku
Untuk mencapai penurunan berat badan dan
mempertahankannya,diperlukan suatu strategi untuk mengatasi hambatan
yang muncul pada saat terapi diet dan aktifitas fisik. Strategi yang
spesifik meliputi pengawasan mandiri terhadap kebiasaan makan
danaktifitas fisik, manajemen stress, stimulus control, pemecahan
masalah, contigency management,cognitive restructuring dan dukungan
social.
e. Farmakologi
Farmakoterapi merupakan salah satu komponen penting dalam
program manajemen berat badan. Sirbutramine dan orlistat merupakan
obat-obatan penurun berat badan yang telah disetujuiuntuk penggunaan
jangka panjang. Sirbutramine ditambah diet rendah kalori dan aktifitas
fisikefektif menurunkan berat badan dan mempertahankannya. Orlistat
menghambat absorpsi lemaksebanyak 30 persen. Dengan pemberian
orlistat, dibutuhkan penggantianvitamin larut lemak karena terjadi
malabsorpsi parsial
8. PATHWAY
B. ASKEP
1. Identitas
a. Identitas klien
Nama : An. S
Umur : 10 tahun
Jenis kelamin : perempuan
Alamat : jl. macanang
Agama : Islam
Status penikahan : belum menikah
Pendidikan : SD
Tanggal masuk : 20 september 2021

b. Penanggung jawab
Nama : Ny. A
Umur : 29 tahun
Pekerjaan : IRT
Hubungan dengan klien : Ibu klien
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Pasien mengatakan susah berlari dan susah berdiri setelah lama duduk
b. Kesehatan sekarang
pasien mengeluh susah berdiri sehabis duduk lama dan sulit berlari
c. Riwayat kesehata masalalu
Tidak ada Riwayat Kesehatan masalalu
d. Riwayat Kesehatan keluarga
Tidak ada keluarga yang menderita penyakit obesitas
3. Pemeriksaan Fisik
a. Aktivitas/Istirahat
Gejala :
- Kelemahan cenderung mengantuk
- Ketidakmampuan/kurang keinginan untuk aktif atau melakukan
Latihan teratur
- Dipsnea dengan kerja
Tanda :
- Peningkatan kecepatan jantung/pernafasan dengan aktivitas
b. Sirkulasi
Gejala :
- Riwayat factor budaya/pola hidup mempengaruhi pilihan makanan
- Berat badan dapat atau tidak dapat diterima sebagai masalah
- Makan menghilangkan perasaan tak senang : kesepian, frustasi,
kebosanan.
- Persepsi gambaran diri sebagai tak dapat diinginkan
- Tahanan orang terdekat untuk menurunkan berat badan (dapat
menyabotase upaya pasien).
c. Makanan/cairan
Gejala :
- Mencerna makanan dengan berlebihan
Tanda :
- Berat badan tidak tepat dengan tinggi badan
- Gagal untuk menentukan masukan makanan untuk menurunkan
kebutuhan ( perubahan pola hidup dari aktif menjadi tidak
berolahraga)
d. Nyeri/kenyamanan
Gejala :
- Nyeri ketidaknyamanan pada sendi yang menopang berat badan atau
tulang belakang
e. Pernapasan
Gejala :
- Depsnea
f. Seksualitas
- Tidak ada gangguan
g. Penyuluhan/pembelajaran
- Klien mengatakan tidak tahu kalau penambahan berat badannya
dapat menjadi penyakit
4. Pemeriksaan diagnostic
Pemeriksaan metabolic/endokrin dapat menyatakan tidak normal,
misalnya : hipotiroidisme, hipopituitarisme, sindrom cushing
(peningkatan kadar insulin). Ini juga dapat diduga bahwa penyebab
gangguan ini dapat menimbulkan neuro endokrin abnormal dalam
hipotalamus yang mengakibatkan berbagai gangguan kimia.
5. Pengkajian psikososial
1. Psikologi paasien
Pasien dapat menerima dengan keadaan yang dialami sekarang
dan merasa Bahagia atas apa yang dianugrahkan meski terkadang merasa
minder
2. Social
Pasien berinteraksi dan bergaul dengan lingkungannya dengan baik dan
dapat menerima dan diterima oleh orang lain
6. Diagnose
- Berat badan lebih b.d kurang aktivitas fisik
- Deficit pengetahuan b.d kurang terpapar informasi

7. Analisa data
Data Etiologi Masalah
DS : Kelebihan lemak tubuh Berat badan lebih
-pasien mengatakan dengan lipatan kulit
sulit berdiri sehabis
duduk lama dan sulit
berlari

DO :
-tubuh pasien lebih
besar dari anak
seusianya
-bb : 66 kg
-Tb : 148 Cm
DS : Kurang informasi Deficit pengetahuan
-pasien mengatakan mengenai penyakitnya
tidak tahu kalau
penambahan berat
badan dapat menjadi
penyakit

DO :
- klien tampak bingung
saat dikaji

8. Intervensi
No Diagnose Tujuan (SLKI) Intervensi Rasional
Keperawata Keperawatan (SIKI)
n (SDKI)
1 Berat badan Berat Badan : Manajemen Berat Agar berat
lebih b.d L.03018 Badan : I.03097 badan
kurang Setelah dilakuakan Observasi pasien
aktivitas tindakan keperawatan -identifikasi kondisi menjadi
fisik selama 1 kali 24 jam Kesehatan pasien yang jadi ideal
berat badan membaik, dapat mempengaruhi
dengan kriteria hasil : berat badan
-berat badan membaik
(5) Terapeutik
-tebal lipatan kulit -hitung berat badan
membaik (5) ideal pasien
-indeks massa tubuh -hitung presentase
membaik (5) lemak dan otot pasien
-fasilitasi menentukan
target berat badan
yang realistis
Edukasi
-jelaskan hubungan
antara asupan
makanan, aktivitas
fisik,penambahan
berat badan dan
penurunan berat badan
-jelaskan factor risiko
berat badab lebig dan
berat badan kurang
-anjurkan mencatat
berat badan setiap
minggu, jika perlu
-anjurkan melakukan
pencatatan asupan
makanan, aktivitas
fisik dan perubahan
berat badan.

2 Deficit Tingkat Pengetahuan Edukasi Kesehatan : Agar Pasien


pengetahuan : L.12111 I.12383 mengetahui
b.d kurang Setelah dilakukan Observasi tentang
terpapar Tindakan keperawatan -identifikasi kesiapan penyakitnya
informasi selama 1 kali 24 jam dan kemampuan
tingkat pengetahuan menerima informasi
dengan ekspektasi
meningkat dengan Terapeutik
kriteria hasil : -Sediakan materi dan
-perilaku sesuai media Pendidikan
anjuran meningkat (5) Kesehatan
-kemampuan -jadwalkan Pendidikan
menjelaskan suatu Kesehatan sesuai
topik meningkat (5) kesepakatan
-perilaku sesuai -berikan kesempatan
dengan pengetahuan untuk bertanya
meningkat(5)
Edukasi
-jelaskan factor resiko
yang dapat
mempengaruhi
Kesehatan

9. Implementasi-Evaluasi
Tanggal Jam Implementasi Evaluasi
20 september 10.46 S: klien
2021 mengatakan
masih sulit
berdiri sehabis
duduk lama
O: saat
pengukuran, BB
pasien belum
turun
A: masalah
belum teratasi
P : lanjutkan
intervensi
20 September 12.15 S: klien
2021 mengatakan
sudah mengerti
tentang penyakit
yang dideritanya
O: klien sudah
tidak tampak
kebingungan
A: masalah
teratasi
P: hentikan
intervensi
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kegemukan dan obesitas merupakan masalah gizi berlebih yang makin
banyak dijumpai pada anak- anak di seluruh dunia. Masalah obesitas sendiri
dapat terjadi pada usia anak-anak, remaja, hingga dewasa. Kegemukan dan
obesitas dari segi kesehatan merupakan salah satu penyakit salah gizi, sebagai
akibat konsumsi makanan jauh melebihi kebutuhannya. Perlu dilakukan upaya
pencegahan dan penanggulangan faktor risiko obesitas pada anak-anak usia 5-15
tahun, dengan menanamkan pendidikan kesehatan pada anak-anak sejak usia
dini, melalui peningkatan komunikasi, informasi, dan edukasi, seperti gerakan
anti-rokok, gerakan cinta serat (sayur dan buah), serta membudayakan aktivitas
fisik
B. SARAN
Saya sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan dan
sangat jauh dari kesempurnaan. Tentunya, penulis akan terus memperbaiki makalah
dengan mengacu pada sumber yang dapat dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh
karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan
makalah diatas.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.scribd.com
%2Fdocument%2F375755332%2FPathway-
Obesitas&psig=AOvVaw3gf_YUmijmPXYE5dW4pUDa&ust=1632555569796000&so
urce=images&cd=vfe&ved=0CAkQjhxqFwoTCNjukfKNl_MCFQAAAAAdAAAAAB
AD

Anda mungkin juga menyukai