Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil
menyelesaikan makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya, yang
berjudul Asuhan Keperawatan Pada Anak Obesitas .
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari senpurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita, amin.
Kelompok
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................... ........... i
DAFTAR ISI............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................... 1
A. Latar Belakang.........................................................................
B. Tujuan....................................................................................... 2
C. Metode Penulisan.
D. Sistematika Penulisan 2
BAB II TINJAUAN TEORI....................................................................
A. Pengertian................................................................................. 4
B. Etiologi.....................................................................................
C. Patofisiologi.......................................................................... 5
D. Pemeriksaan Diagnostik............................................................ 6
E. Manifestasi Klinis............................................. 6
F. Komplikasi 8
G. Penatalaksanaan......................................................................... 8
Pengkajian.................................................................................
Diagnosa....................................................................................
Intervensi Keperawatan.........................................................
Evaluasi.
14
15
16
20
BAB IV PENUTUP.......................................................................... 21
A. Kesimpulan................................................................................ 21
B. Saran.......................................................................................... 21
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini kegemukan (overweight) dan obesitas menjadi salah satu masalah
kesehatan yang mendunia bagi anak-anak dan orang dewasa. Tahun 1998,
WHO menyatakan obesitas sudah dalam dalam tingkat epidemik yang
kalau dibiarkan akan menjadi obesitas global. Menurut data WHO pada
awal tahun 2000an, sekitar 1 miliar orang mengalami kegemukan dan 30%
diantaranya
megalami
kegemukan
berlebihan
atau
obesitas.
(www.emedicinehealth.com)
Di Amerika Serikat, menurut Asosiasi Obesitas Amerika, angka obesitas
pada anak-anak dan remaja terus meningkat. Di Indonesia, prevalensi
obesitas pada anak-anak sudah meningkat menjadi 20% pada tahun 2003
dari sekitar 5-6% pada tahun 1989.
Secara umum, kegemukan dan obesitas adalah kelebihan berat badan
sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh yang berlebihan. Namun,
kebanyakan hal ini berlaku pada orang dewasa. Belum ada kesepakatan
dalam hal definisi kegemukan dan obesitas pada anak-anak. Sebagian
menggunakan tabel Body Mass Index (BMI) yang sudah dimodifikasi
berdasarkan usia untuk mengukur kegemukan dan obesitas pada anakanak. Sebagian berpendapat bahwa anak-anak yang memiliki kelebihan
berat badan diatas 20% berat badan rata-rata anak sehat pada usia tersebut
sudah termasuk obesitas. Sebagian lagi mengukur obesitas berdasarkan
persentase lemak tubuh diatas 25% untuk anak laki-laki dan diatas 32%
untuk anak perempuan.
Sebagian besar kegemukan dan obesitas adalah karena makan berlebihan.
Hal ini tergolong dalam obesitas primer. Sisanya, disebabkan karena
penyakit atau gangguan hormonal atau kelainan genetis yang tergolong
dalam obesitas sekunder.
B. Tujuan Penulisan
a. Tujuan umum
Setelah menyunsun makalah ini diharapkan mahasiswa mengetahui
gambaran umum tentang obesitas pada anak dan proses asuhan
keperawatannya
b. Tujuan khusus
Setelah menyusun makalah harapkan ini diharapkan :
1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian obesitas
2. Mahasiswa mampu menjelaskan penyebabkan obesitas
3. Mahasiswa mampu menjelaskan tanda dan gejala obesitas
4. Mahasiswa mampu menjelaskan patofisologi obesitas
5. Mahasiswa mampu menjelaskan manisfestasi klinis obesitas
6. Mahasiswa mampu menjelaskan pemeriksaan penunjang pada
obesitas
7. Mahasiswa mampu menjelaskan penatalaksaan pasien dengan
obesitas
8. Mahasiswa mampu melakukan asuhan kperawatan pada pasien
obesitas
C. Metode Penulisan
Metode penulisan yang penulis gunakan adalah metode diskriptif yang
sumbernya penulis peroleh dari buku-buku terkait dan browsing di
Internet.
D. Sistematika Penulisan
BAB I : Pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang, tujuan penulisan,
metode penulisan, dan sistematika penulisan.
BAB II : Tinjauan teoritis, yang terdiri dari pengertian, etiologi, tanda dan
gejala, patofisiologi, pemeriksaan penunjang, penatalaksanaan medis,
komplikasi dan asuhan keperawatan yang terkait dengan kasus tersebut.
BAB III : Penutup, yang terdiri dari kesimpulan dan saran.
Daftar Pustaka
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Obesitas
Obesitas adalah penimbunan lemak yang berlebihan secara umum pada
jaringan subcutan dan jaringan lannya di seluruh tubuh.Sering dikatkan
dengan kelebihan berat badan (over weight ), walaupun tidak selalu identik.
Anak bongsor mempunyai masa jaringan otot dan kerangka tulang relative
yang lebih banyak, sehingga berat, tinggi badan dan penampilannya nampak
lebih besar dari rata-rata anak seusia,tetapi mereka termasuk obese.
B. Etiologi
Obesitas biasanya disebabkan oleh masukan energi yang melebihi kebutuhan
tubuh untuk keperluan metabolisme dasar yang mencakup metabolisme
dasar,SDA,aktivitas jasmani,pembuangan sisa makanan dan energi untuk
pertumbuhan.Bila kelebihan energi ini berkelanjutan,misalnya 500 kkal setiap
hari,maka diperkirakan dalam waktu satu minggu akan terjadi kenaikan BB
sebanyak 450-500 g.
Kelebihan energi dapat terjadi sebagai akibat masukan energi yang
berlebihan,penggunaan energi yang kurang atau kombinasi kedua hal
tersebut.Masukan energi yang berlebihan,yang biasanya dihubungkan dengan
bertambahnya nafsu makan,terdapat pada keadaan berikut :
1. Gangguan psikologik/emosional,dalam hal ini makanan merupakan
pengganti untuk mencapai kepuasan dalam mendapatkan rasa kasih
sayang,ketenangan dan ketentraman jiwa yang tidak diperoleh penderita
sebelumnya.
2. Kelainan pada hipotalamus,kelenjar hipofisis,dan lesi otak lainnya yang
dapat mengakibatkan gangguan terhadap pusat rasa kenyang.
D. Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan diagnostik
a. DEXA (dual energy X-ray absorptiometry), menyerupai skening
tulang. Sinar X digunakan untuk menentukan jumlah dan lokasi dari
lemak tubuh.
b. BOD
POD
merupakan
ruang
berbentuk
telur
yang
telah
impedance
analysis
(analisa
tahanan
bioelektrik),
penderita berdiri diatas skala khusus dan sejumlah arus listrik yang
tidak
berbahaya
dialirkan
ke
seluruh
tubuh
lalu
dianalisa.
http://id.wikipedia.org/wiki/Obesitas
2. Pemeriksaan laboratorium
Test Darah
Selama pemeriksaan fisik, dokter akan mengeluarkan tes darah untuk
memeriksa kondisi banyak termasuk diabetes, kolesterol tinggi, masalah
jantung, dan gangguan hati. Dengan tes darah, dokter mungkin dapat
menangkap dan merawat kondisi tertentu sebelum mereka menjadi
masalah.
E. Manifestasi klinis
Anak dengan obesitas akibat diet kalori tinggi,tidak hanya lebih berat tetapi
juga lebih tinggi dari anak seusia,seperti juga terlihat dri umur tulangnya yang
lebih melanjut.Karena masa pubertas timbul lebih awal,pada akhirnya anak
yang cepat tumbuh dan matang itu akan mempunya tinggi badan yng relative
lebih rendah dibandingkan anak sebayanya.
Ditinjau dari segi diagnostik praktis,bentuk perawakan tubuh lebih
mempunyai nilai diagnostic daripada berat badan.Pada raut muka nampak
hidung dan mulut yang berbentuk kecil dengan dagu yang relative
ganda.Bentuk payudara mirip dengan payudara yang telah tumbuh,suatu
keadaan yang menimbulkan perasaan kurang menyenangkan pada anak
lelaki.Abdomen cenderung membuncit dan menggantung serupa dengan
bentuk pendulum { bandul lonceng }sering disertai adanya stria newarna
putih bungur.Walaupun masih dalam ukuran normal,genitalia eksterna anak
lelaki nampak lebih kecil dan hanya sedikit tersembul keluar,yang disebabkan
karena seakan-akan penis tersebut terpendam dalam jaringan lemak
sekitarnya.Pertumbuhan genitalia anak perempuan umumnya berjalan
normal,demikian pula haid pertama tidak terlambat.Ekstermitas bagian
proksimal terlihat besar,sehingga akan nampak lengan atas yang besar dengan
tangan yang relative kecil dan jari yang berbentuk runcing.Pada tungkai
nampak paha yang besar,mungkin disertai kelainan koksavara dengan genu
valgum.
Gangguan psikologik berupa kelainan emosional sering dijumpai pada anak
dengan obesitas,meskipun terlihat ia dapat menyesuaikan diri.Karena malu ia
enggan untuk bermain dan bergaul dengan temannya atau menghindar untuk
berolahraga.Kelainan emosional ini mungkin menjadi penyebab atau
merupakan akibat keadaan obesitas.
Manifestasi kliniknya dapat juga berupa sebagai berikut :
1. Wajah membulat.
2. Pipi tembem.
3. Dagu rangkap.
4. Leher relatif pendek.
5. Dada membusung, dengan payudara yang membesar karena mengandung
jaringan lemak
9
10
berat
badan
dengan
tetap
mempertahankan
pertumbuhan normal.
2) Diet seimbang dengan komposisi karbohidrat 50-60%, lemak 2030% dengan lemak jenuh < 10% dan protein 15-20% energi total
serta kolesterol < 300 mg per hari.
3) Diet tinggi serat, dianjurkan pada anak usia > 2 tahun dengan
penghitungan dosis menggunakan rumus: (umur dalam tahun + 5)
gram per hari.
b. Tatanan diet
Diet pada obesitas diatur berdasarkan nutrisi yang tepat, porsi makan,
dan frekuensi makan.
Diet secara ketat adalah terapi obesitas cara lama, dengan cara ini
terjadi penurunan berat badan secara cepat namun dengan cepat akan
kembali pada keadaan semula. pengaturan diet yang tepat adalah efektif
untuk jangka panjang. Prinsip dasarnya adalah diet makanan sehat dan
seimbang.
Kombinasi Low Calorie Diet (LCD) 1000-1500 kcal/day dan
melakukan
kegiatan
fisik
adalah
hal
yang
dianjurkan
untuk
11
c. Pola makan
Hanya dengan mengeliminasi makanan kecil, mengurangi makanan
mengandung tinggi gula/lemak atau minuman-minuman manis dapat
menghasilkan penurunan berat badan. Asosiasi Jantung Amerika (AHA)
secara umum merekomendasikan pemberian diet untuk anak berumur 2
tahun atau lebih untuk mengkonsumsi makanan bersandar pada
makanan jenis buah-buahan, sayuran, biji-bijian, susu rendah dan bebas
lemak, kedelai, ikan, dan sedikit daging. Pemberian ikan pada anak dan
remaja direkomendasikan untuk diberikan sebanyak seminggu 2 kali
pemberian; ikan yang dimaksud adalah bukan ikan asin (ikan kering),
karena ikan kering kurang mengandung asam lemak omega 3.
d. Pengaturan kegiatan fisik
Peningkatan aktifitas fisik mempunyai pengaruh
terhadap laju
300
Joging 8 km/jam
480
Lari 12 km/jam
600
Tenis tunggal
360
12
Tenis ganda
240
Golf
180
Berenang
350
Bersepeda
660
e. Modifikasi kebiasaan makan
1) Frekuensi
Umumnya pada bayi yang menyusui tidak ada masalah jadwal
pemberian ASI, karena ASI dapat diberikan setiap saat sesuka bayi.
Pada bayi yang mendapatkan PASI biasanya pemberian minum
dilakukan setiap 3jam,sebanyak 6xsehari dan bila perlu ditambah 1-2
kali pada malam hari. Pada bayi BBLR diberikan minum dengan
porsi yang lebih sedikit , tetapi lebih sering. Pada dasarnya makin
kecil berat lahir bayi , makin kecil porsi minuman dan waktu
pemberiannya.
Bila bayi mulai diperkenalkan dengan makanan pelengkap,maka
jarak waktu pemberian makanan utama adalah 3-4jam dan
diantaranya diberikan 2x makanan pelengkap berupa buah dan
bikuit. Penjadwalan hendaknya diatur agar waktu pemberian makan
disesuikan dengan kebiasaan pada orang dewasa . jadi, bila bayi
telah mendapat nasi tim ,maka jadwal makan secara umum adalah
sebagai berikut : 3x makan pagi,siang,dan sore ; 2kali ASI/PASI
waktu pagi bangun tidur dan maalam sebelum tidur,2kali buah atau
kue yang di berikan antara waktu makan;dan bila perlu tambahan
minum malam hari .jadwal ini hendaknya dipertahankan sampai
anak usia lanjut. Pada usia sekolah waktu makan sore di ubah
menjadi makan malam ,seperti halnya pada orang dewasa.
13
2) Volume
Jumlah kalori yang diberikan sebaiknya disesuaikan dengan
kebutuhan normal yaitu sesuai dengan berat badan ideal menurut
tinggi badannya. Bila pada awal penanganan didapatkan bahwa anak
telah
mengkonsumsi
makanan
dengan
jumlah
kalori
yang
14
meningkatkan oksidasi lemak. Tetapi, diet tinggi serat pada anak perlu
hati-hati karena diet tinggi serat juga akan mengakibatkan mineral
yang penting untuk proses tumbuh kembang anak ikut keluar.
Pemberian jumlah makanan berserat yang dianjurkan untuk anak>2
tahun adalah (umur dalam tahun+5) g per hari. Dalam melakukan
pengaturan diet, perlu diperhatikan asupan dengan kandungan garam
cukup, yaitu 5 g per hari serta masukan zat besi, kalsium dan fluor.
Anak harus makan makanan seimbang yaitu dengan sumber
karbohidrat, lemak dan protein yang cukup. Karbohidrat sebaiknya
berkisar 50-60%, lemak 20-30%, dan protein 15-20% sehingga cukup
untuk tumbuh kembang normal.
15
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
Pengkajian merupakan langkah pertama dari proses keperawatan dengan
mengumpulkan data-data yang akurat dari klien sehingga akan diketahui
berbagai permasalahan yang ada. Adapun pengkajian pada klien anak
obesitas dalah :
1. Anamnesis :
a. Saat mulainya timbul obesitas : prenatal, early adiposity rebound,
remaja
b. Riwayat tumbuh kembang (mendukung obesitas endogenous)
c. Adanya keluhan : ngorok (snoring), restless sleep, nyeri pinggul
d. Riwayat gaya hidup :
1) Pola makan/kebiasaan makan
2) Pola aktifitas fisik : sering menonton televisi
e. Riwayat keluarga dengan obesitas (faktor genetik), yang disertai dengan
resiko
seperti
penyakit
kardiovaskuler
di
usia
muda,
16
Rumus Broca
Berat badan ideal berdasarkan rumus Broca adalah sebagi berikut :
Berat badan ideal = (TB-100) - 10% (TB-100) Dari perhitungan rumus
tersebut, jika berat badan seseorang melebihi angka 15% dari berat badan
normal (TB-100), maka ia dapat dikategorikan dalam tingkat kegemukan
(obese).
5. Pengukuran indeks massa tubuh (IMT). Obesitas bila IMT P > 95 kurva
IMT berdasarkan umur dan jenis kelamin dari CDC-WHO. Metode Indeks
Massa Tubuh (IMT). Metode IMT sangat cocok bagi orang-orang yang
ingin mengetahui berat badannya ditinjau dari segi kesehatan. Keuntungan
utama dari penggunaan IMT adalah praktis, obyektif, dan mempunyai nilai
biologis. Berdasarkan usia anak, hasil perhitungan nilai IMT dibagi
menjadi empat kategori berikut :
a. IMT
dibawah
persentil
disebut
kekurangan
berat
badan
(underweight)
b. IMT diantara persentil 5-85 disebut normal (normal weight)
c. IMT diantara persentil 85-95 disebut memiliki risiko kelebihan berat
badan (at risk of overweight)
d. IMT diatas persentil 95 disebut kelebihan berat badan (overweight),
Cara pintar mengatasi kegemukan anak
a. Pengukuran lemak subkutan dengan mengukur skinfold thickness
(tebal lipatan kulit/TLK). Obesitas bila TLK Triceps P > 85.
b. Pengukuran
lemak
secara
laboratorik,
misalnya
densitometri,
hidrometri
B. Diagnosa keperawatan
Menurut Nanda (2013), bahwa diagnosa keperawatan merupakan keputusan
klinis mengenai seseorang, keluarga, atau masyarakat sebagai akibat dari
masalah kesehatan atau proses kehidupan yang aktual atau potensial. Adapun
17
diagnosa keperawatan pada pasien anak dengan obesitas yang mungkin timbul
adalah:
1.
2.
3.
4.
5.
Perubahan proses
perawatan
yang
baik,
kebersihan,
dan
sikap
untuk
20
a.
b.
dari
intervensi
keperawatan
adalah
dengan
melakukan
22
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Obesitas adalah penimbunan lemak yang berlebihan secara umum pada
jaringan subcutan dan jaringan lannya di seluruh tubuh.Sering dikatkan
dengan kelebihan berat badan (over weight ),walaupun tidak selalu identik.
Kelebihan berat badan pada anak dapat disebabkan karena gangguan
psikologik/emosional,
hiperinsulinisme,
kelainan
kebiasaan
pada
hipotalamus,
kelenjar
hipofisis,
pemberian
makan,
predisposisi
genetic.
Sedangkan tanda tandanya antara lain wajah membulat, Pipi tembem, dagu
rangkap, leher relatif pendek, dada membusung, dengan payudara yang
membesar karena mengandung jaringan lemak, perut membuncit disertai
dinding perut yang berlipat-lipat. Adapun penanganan yang dapat dilakukan
adalah Pengaturan Diet,Pengaturan kegiatan fisik,Modifikasi kebiasaan
makan.
B. Saran
Bagi para mahasiswa agar lebih aktif dalam diskusi ilmiah maupun presentasi
tentang keperawatan anak terutama obesitas pada anak sehingga para
mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan yang lebih dalam. Bagi para dosen
agar dapat menjelaskan pada mahasiswa lebih detail lagi pada bagian yang
masih kurang pada pembahasan yang dipresentasikan mahasiswa.
23
DAFTAR PUSTAKA
24