Anggota Kelompok 7 :
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmatnya kami
Kelompok 7 dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan utama atas
penyusunan makalah ini guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Anak
Kami menyadari dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang membangun, demi terciptanya makalah yang lebih
baik. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Kelompok 7
Daftar Isi
KATA PENGANTAR................................................................................................................................................2
Daftar Isi.....................................................................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................................................4
TINJAUAN UMUM...................................................................................................................................................4
A. Pengertian.......................................................................................................................................................4
B. Etiologi...........................................................................................................................................................4
C. Manifestasi klinis............................................................................................................................................4
D. Patofisiologi....................................................................................................................................................5
E. Pemeriksaan Penunjang..................................................................................................................................7
BAB II........................................................................................................................................................................ 9
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN OBESITAS.......................................................................9
1. Pengkajian.....................................................................................................................................................9
2Analisa Data.......................................................................................................................................................12
3. Diagnosa Keperawatan...............................................................................................................................13
4Intervensi Keperawatan......................................................................................................................................14
5. Implementasi Keperawatan.......................................................................................................................16
6. Evaluasi Keperawatan................................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................................................19
BAB I
TINJAUAN UMUM
A. Pengertian
a. Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2014, secara umum obesitas adalah suatu
kondisi abnormal yang ditandai oleh peningkatan lemak tubuh berlebihan, umumnya di
timbun di jaringan subkutan, sekitar organ, dan kadang terinfiltrasi ke dalam organ.
b. Soetjiningsih (2010) menyatakan dalam bukunya obesitas merupakan keadaan patologis,
yaitu dengan terdapatnya penimbunan lemak yang berlebihan dari yang diperlukan untuk
fungsi tubuh yang normal. Tetapi, masih banyak pandapat di masyarakat yang mengira gemuk
adalah sehat.
B. Etiologi
Obesitas dapat disebabkan oleh beberapa fakor antara lain keturunan, pola makan, obat-obatan,
psikososial ekonomi, aktivitas, pola pikir dan konsentrasi intake makanan. Keseimbangan energi dalam tubuh
dipengruhi oleh konsumsi kalori yang terlalu berlebihn jika dibandingkan dengan kebutuhan energi atau
pemakayaan energi. Tingkat energi dalam tubuh diperoleh dari asupan zat gizi penghasil energi yaitu
karbohidrat, lemak dan protein. Kebutuhan nergi ditentukan dari nergi basal, aktivitas fisik, dan theremic,
effect of food (TEF) (Soegih & Wiramihardja, 2009). Obesitas dikaitkan dengan banyaknya lemak dalam
tubuh. Akumulasi lemak dalam sel lemak menyebabkan pembesaran dan peningkatan volume sel lemak atau
adiposity.
C. Manifestasi klinis
Seseorang yang menderita obesitas biasanya mudah dikenali. Ciri yang khas pada obesitas
diantaranya adalah wajah membulat, pipi tembem, dagu rangkap, leher pendek, payudara membesar
karena adanya deposit lemak, kedua tungkai membentuk X serta pangkal paha bergesekan dan
menempel yang akan menimbulkan ulserasi, dan perut yang membuncit (Sjarif, 2011). Distribusi
lemak pada obesitas juga mempengaruhi bentuk fisik seseorang yang menderitanya. Pada obesitas
terdapat tiga bentuk distribusi lemak yaitu: apple shape body (android), pear shape body (gynoid), dan
intermediate.Pada apple shape body (android), distribusi lemak cenderung bertumpuk pada bagian
atas tubuh (dada dan pinggang). Pada pear shape body (gynoid), distribusi lemak cenderung lebih
banyak pada bagian bawah (pinggul dan paha). Sedangkan bentuk tubuh intermediate lemak
terdistribusi ke seluruh bagian tubuh secara hampir merata (Sjarif, 2011).
Sementara itu, berdasarkan kondisi selnya maka obesitas dapat digolongkan dalam beberapa
tipe (Purwati, 2001) yaitu :
1. Tipe Hiperplastik, adalah obesitas yang terjadi karena jumlah sel yang lebih banyak dibandingkan
kondisi normal, tetapi ukuran sel-selnya sesuai dengan ukuran sel normal terjadi pada masa anak-
anak.Upaya menurunkan berat badan ke kondisi normal pada masa anak-anak akan lebih sulit.
2. Tipe Hipertropik, obesitas ini terjadi karena ukuran sel yang lebih besar dibandingkan ukuran sel
normal. Kegemukan tipe ini terjadi pada usia dewasa dan upaya untuk menurunkan berat akan lebih
mudah bila dibandingkan dengan tipe hiperplastik.
3. Tipe Hiperplastik dan Hipertropik, obesitas tipe ini terjadi karena jumlah dan ukuran sel melebihi
normal. Obesitas tipe ini dimulai pada masa anak-anak dan terus berlangsung sampai setelah dewasa.
Upaya untuk menurunkan berat badan pada tipe ini merupakan yang paling sulit, karena dapat
beresiko terjadinya komplikasi penyakit, seperti penyakit degeneratif.
D. Patofisiologi
E. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang untuk obesitas mencakup pemeriksaan dasar (profil lipid dan fungsi hepar)
dan pemeriksaan klinis yang sesuai dengan indikasi.
1. Profil Lipid
Hasil pemeriksaan profil lipid yang mencakup kadar kolesterol puasa, trigliserida, high-density
lipoprotein cholesterol (HDL-C) pada pasien obesitas dapat normal atau termasuk dislipidemia tipikal terkait
sindrom kardiometabolik yang ditandai dengan berkurangnya HDL-C dan meningkatnya trigliserida puasa.
Peningkatan low-density lipoprotein cholesterol (LDL-C) dan kadar kolesterol total yang normal atau sedikit
meningkat juga tidak jarang ditemui pada obesitas.
2. Fungsi Hepar
Fungsi hepar dapat ditemukan normal pada sebagian pasien obesitas. Namun, adanya peningkatan
kadar transaminase dapat mengindikasikan kondisi steatohepatitis non alkoholik atau infiltrasi fatty liver.
3. Fungsi Tiroid
Pemeriksaan fungsi tiroid digunakan untuk menyingkirkan kemungkinan hipotiroid primer yang
ditandai dengan peningkatan serum tirotropin (Thyroid-Stimulating Hormone/TSH), kadar tiroksin, dan/atau
triiodothyronine normal atau berkurang.
4. Fungsi Ginjal
Setiap pasien dengan obesitas harus diskrining untuk diabetes. Pemeriksaan kadar glukosa darah dan
HbA1c merupakan skrining rutin pada pasien obesitas. Peningkatan serum insulin dan C-peptide juga dapat
ditemukan pada pasien obesitas tetapi jarang digunakan untuk pemeriksaan skrining.
F. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan Obesitas dianjurkan agar melalui banyak cara secara bersama-sama. Terdapat
banyak pilihan antara lain:
1. Gaya hidup
Perubahan perilaku dan pengaturan makan.Prinsipnya mengurangi asupan kalori dan meningkatkan
keaktifan fisik, dikombinasikan dengan perubahan perilaku.Kata pepatah Cina kuno “makan malam sedikit
akan membuat Anda hidup sampai sembilan puluh sembilan tahun”.Pertama usahakan mencapai dan
mempertahankan BB yang sehat.Konsumsi kalori kurang adalah faktor penting untuk keberhasilan penurunan
BB. Pengaturan makan disesuaikan dengan banyak faktor antara lain usia, keaktifan fisik. Makan jumlah
sedang makanan kaya nutrien, lemak rendah dan kalori rendah.Pilih jenis makanan dengan kepadatan energi
rendah seperti sayur-sayuran dan buah-buahan, jenis makanan sehat, jenis karbohidrat yang berserat tinggi,
hindari manis-manisan, kurangi lemak. Awasi ukuran porsi, dan hitung kalori misalnya makanan yang
diproses mengandung lebih banyak kalori daripada yang segar. Perbanyak kerja fisik, olahraga teratur, dan
kurangi waktu nonton TV.
2. Bedah bariatrik
Di Amerika Serikat cara ini dianjurkan bagi mereka dengan IMT 40 kg/m2 atau IMT 35,0-39,9 kg/m2
disertai penyakit kardiopulmonar, DM t2, atau gangguan gaya hidup dan telah gagal mencapai penurunan BB
yang cukup dengan cara non-bedah. (NIH Consensus Development Panel pada tahun 1991). Kemudian pada
tahun 2004 ASBS Consensus menganjurkan juga cara ini untuk mereka dengan IMT 30,0–34,9 kg/m2
dengan keadaan komorbid yang dapat disembuhkan atau diperbaiki secara nyata. Dapat diharapkan
penurunan BB maksimal 21–38%.
Ada obat yang mempunyai kerja anoreksian (meningkatkan satiation, menurunkan selera makan, atau
satiety, meningkatkan rasa kenyang, atau keduanya), contohnya Phentermin.Obat ini hanya dibolehkan untuk
jangka pendek.Orlistat menghambat enzim lipase usus sehingga menurunkan pencernaan lemak makanan dan
meningkatkan ekskresi lemak dalam tinja dengan sedikit kalori yang diserap.
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN OBESITAS
kasus
Seorang anak perempuan bernama An.D berusia 6 tahun datang ke IGD bersama ibunya, dengan keluhan
sesak nafas dan sulit bergerak beraktivitas. Ibu pasien juga mengatakan anaknya merasa ketakutan saat
bersosialisasi dengan teman sebayanya. Dari hasil pemeriksaan antropometri BB: 40 kg, TB: 115 cm. Hasil
pemeriksaan TTV suhu 37oC , Respirasi 30x/menit, nadi 80x/menit dan dari hasil pemeriksaan fisik pada
dada adalah tidak ada lesi pada dada, bentuk dada simetris, dan irama nafas irregular. Anak juga masih
mengkonsumsi susu kaleng dan makanan yang tidak terpantau. Dari diagnosa sementara anak didiagnosis
obesitas.
Biodata
A. Identitas Klien
1. Nama/Nama panggilan : An.D
2. Tempat tgl lahir/usia : 24 Januari 2013/8 tahun
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. A g a m a : Kristen Protestan
5. Pendidikan : SD
6. Alamat :Ambon
7. Tgl masuk : 5 Maret 2021
8. Tgl pengkajian : 5 Maret 2021
9. Diagnosa medik : Obesitas
B. Identitas Orang tua
1. Ayah
a. N a m a : Tn.F
b. U s i a : 37 thn
c. Pendidikan : S1
d. Pekerjaan/sumber penghasilan : PNS
e. A g a m a : Kristen Protestan
f. Alamat : Ambon
2. Ibu
a. N a m a :Ny.L
b. U s i a : 36 thn
c. Pendidikan : S1
d. Pekerjaan/Sumber penghasilan: PNS
e. Agama : Kristen Protestan
f. Alamat :Ambon
C. Identitas Saudara Kandung
No NAMA USIA HUBUNGAN STATUS KESEHATAN
1. - - - -
A. Keluhan Utama :
Riwayat Keluhan Utama : Ibu klien mengatakan anaknya sesak napas dan sulit beraktivitas
ataupun bergerak, Ibu pasien juga mengatakan anaknya merasa ketakutan saat bersosialisasi
dengan temansebayanya karena selalu diledek badannya besar.
Keluhan Pada Saat Pengkajian : Pasien datang dengan keluhan sesak nafas, sulit beraktivitas dan
intoleransi aktivitas disebabkan oleh kebutuhan nutrisi yang berlebih.
E. Olah Raga
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Program olah raga 1.Tidak ada 1. Jalan kaki, jalan cepat.
2. Tidak ada 2. Jalan kaki dan jalan cepat.
2. Jenis dan frekuensi
3. Tidak ada Pagi : 3 menit dan sore 3 menit
3. Kondisi setelah olahraga 3. Keringat yang muncul pada
anak D
F. Personal Hygiene
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Mandi 1. 1.
-Mandi secara mandiri - Dibantu (oleh orang tua)
- Cara
- 2x sehari - 2x sehari
- Frekuensi - Gayung, sabun, sikat gigi, - Gayung, sabun, sikat gigi,
handuk handuk
- Alat mandi
2. Cuci rambut 2. 2.
- 3x (seminggu) - 3x seminggu
- Frekuensi
- Secara Mandiri ( menggunakan - Dibantu (oleh orang tua,
- Cara shampo dan bilas dengan air) menggunakan sabun dan bilas
denan air)
3. Gunting kuku
3.
- Frekuensi - 2 minggu sekali 3.
- Secara Mandiri ( menggunakan - 2 minggu sekali
- Cara
penjepit kuku). -Dibantu ( oleh orang tua,
4. Gosok gigi menggunakan penjebit kuku).
4.
- Frekuensi
- 2x sehari 4.
- Cara - Secara mandiri (menggunakan - 2x sehari
sikat gigi dan odol gigi). - Dibantu (oleh orang tua,
menggunakan sikat dan odol
gigi).
G. Aktifitas/Mobilitas Fisik
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Kegiatan sehari-hari 1.Belajar dan sering menonton 1.Tidak ada kegiatan
2. Bangun, mandi, makan, yang dilakukan.
2. Pengaturan jadwal harian
kesekolah, tidur, makan dst. 2. Bangun, makan,
3. Penggunaan alat Bantu aktifitas 3. Tidak ada olahraga.
4. Tidak ada 3. Tidak ada
4. Kesulitan pergerakan tubuh
4. Ada
H. Rekreasi
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Perasaan saat sekolah 1. Biasa saja 1. Tidak mau berinteraksi dengan
2. Pergi piknik, jalan-jalan teman-temannya dan guru.
2. Waktu luang
dengan keluarga 2. Tidak ada
3. Perasaan setelah rekreasi 3. Senang dan bahagia 3. Tidak ada
4. Kumpul bersama 4. Kumpul bersama
4. Waktu senggang klg
5. Piknik dan jalan-jalan dengan 5. Tidak ada
5. Kegiatan hari libur keluarga
XI. Pemeriksaan Fisik
4. Antropometri:
a. Berat Badan : 40 kg
b. Tinggi Badan : 115 cm
c. Lingkar lengan atas : 28 cm
d. Lingkar kepala : 50 cm
e. Lingar dada : 5,3 cm
f. Lingkar perut : 80 cm
g. Skin fold : 12,500 mm
Kesimpulan :
5. Sistem pernapasan.
a. Hidung : Pesek
b. Leher : Relativ Pendek
c. Dada :
- Bentuk dada : Simetris
- Gerakan dada : Simetris
d. Suara napas : Iregular
e. Clubing finger
:-
6. Sistem Cardiovasculer.
a. Conjunctiva : Normal
b. Tekanan vena jugularis : Normal
c. Ukuran jantung : Normal(70 BPM)
d. Suara jantung : Normal (Lup Dup)
e. Capillary Refilling Time : Tidak Ada
7. Sistem Pencernaan.
a. Sklera : Tidak ikretik
b. Mulut : Normal
c. Gaster : Tidak ada
e. Abdomen : Bentuk simtris (buncit).
f. Anus : Normal
8. Sistem Indra.
1. Mata : Cipit
2. Hidung : Tulang hidung dan posisi septum nasi klien simetris, tidak ada kelainan yang ditemukan
3. Telinga
:Normal
9. Sistem saraf
1. Fungsi serebral
a. Status mental : Normal
b. Kesadaran : Composmentis
c. Bicara : Agak sesak nafas
2. Fungsi cranial
a. Nervus I (Olfactorius) : penghidu : Normal
b. Nervus II (Opticus) : Penglihatan : Normal
c. Nervus III, IV, VI (Oculomotorius, Trochlearis, Abducens)
- Gerakan bola mata : Normal (Gerakan mata kebawah dan kedalam)
- Pupil : Normal
d. Nervus V (Trigeminus)
- Sensibilitas / sensori : Normal
- Refleks dagu/ Motorik : Normal
- Refleks cornea : Normal
e. Nervus VII (Facialis)
- Sensorik, otonom, motorik : Normal
- Gerakan mimik : Normal
- Pengecapan 2 / 3 lidah bagian depan/anterior: Normal
f. Nervus VIII (Acusticus)Fungsi pendengaran .: Normal
g. Nervus IX dan X (Glosopharingeus dan Vagus)
- Refleks menelan : Baik (Normal)
- Refleks muntah :-
- Pengecapan 1/3 lidah bagian belakang/posterior : Normal
- Suara :
h. Nervus XI (Assesorius) : Normal (Dapat menggerakan bahu dengan baik)
i. Nervus XII (Hypoglossus) : Normal ( Dapat menggerakan lidah dari sisi ke sisi).
3. Foto thoraks
Kesan :-
4. Darah Tepi
Kesan :-
1. Analisa Data
NO Dat Etiologi Problem
a
1. DS : Keturunan, pola makan, Ketidakseimbangan
- ibu klien mengaakan BB aktivitas, obat- nutrisi lebih dari
naik drastis. obatan/suplemen kebutuhan
- ibu klien mengtakan makan
lebih dari 4x/hari. Pola makan yang
- ibu klien mengatakan sering adekuat
makanan-makanan ringan
setiap hari. Intake dan
DO : output tidak
- Klien tampak gemuk seimbang
- BB : 40Kg
BB meningkat
Ketidakseimbangan
nutrisi lebih dari
kebutuhan
2. DS : Akumulasi lemak pada Polas nafas tidak
- ibu klien mengatakan abdomen efektif
anaknya sesak nafas dan
menangis terus-menerus. Tekanan pada otot
DO : diafragma
- Keadaan umum lemah
- RR: 30x/menit Mengganggu jalan nafas
Sesak nafas
NO TANGG EVALUA
DX AL SI
JAM
1 05/03/20 S:-
21 0: Klien tampak merubah pola
14.00 makannya
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
- Memberikan penkes yang berhubungan dengan intake
makanan
- Memberikan latihan penurunan BB
- Mendorong pasien untuk merubah pola makan
2 06/03/20 S:-
21 O: klien tampak merasa
14.00 nyaman
A:Masalah teratasi sebagian
P: Lanjut intervensi
- Berikan terapi O2 2lt/menit
- Jaga kepatenan jalan nafas
- Observasi ttv
- Posisikan klien semifowler
3 07/03/20 S:-
21 O: klien dapat memahami apa yang dijelaskan oleh perawat
14.00 A: Masalah teratasi
P: Hentikan intervensi
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/2177/3/BAB%20II.pdf