Anda di halaman 1dari 31

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN OBESITAS

Anggota Kelompok 7 :

1. Elizabeth Siahaya 12114201190058


2. Felmi Sawelet 12114201190065
3. Gabriel Palijama 12114201190089
4. Jeklin Mainake 12114201190120
5. Ledya Silawanebessy 12114201190139

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA MALUKU


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KESEHATAN
AMBON
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmatnya kami
Kelompok 7 dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan utama atas
penyusunan makalah ini guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Anak

Kami menyadari dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang membangun, demi terciptanya makalah yang lebih
baik. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Ambon, 17 April 2021

Kelompok 7
Daftar Isi

KATA PENGANTAR................................................................................................................................................2
Daftar Isi.....................................................................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................................................4
TINJAUAN UMUM...................................................................................................................................................4
A. Pengertian.......................................................................................................................................................4
B. Etiologi...........................................................................................................................................................4
C. Manifestasi klinis............................................................................................................................................4
D. Patofisiologi....................................................................................................................................................5
E. Pemeriksaan Penunjang..................................................................................................................................7
BAB II........................................................................................................................................................................ 9
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN OBESITAS.......................................................................9
1. Pengkajian.....................................................................................................................................................9
2Analisa Data.......................................................................................................................................................12
3. Diagnosa Keperawatan...............................................................................................................................13
4Intervensi Keperawatan......................................................................................................................................14
5. Implementasi Keperawatan.......................................................................................................................16
6. Evaluasi Keperawatan................................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................................................19
BAB I
TINJAUAN UMUM

A. Pengertian
a. Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2014, secara umum obesitas adalah suatu
kondisi abnormal yang ditandai oleh peningkatan lemak tubuh berlebihan, umumnya di
timbun di jaringan subkutan, sekitar organ, dan kadang terinfiltrasi ke dalam organ.
b. Soetjiningsih (2010) menyatakan dalam bukunya obesitas merupakan keadaan patologis,
yaitu dengan terdapatnya penimbunan lemak yang berlebihan dari yang diperlukan untuk
fungsi tubuh yang normal. Tetapi, masih banyak pandapat di masyarakat yang mengira gemuk
adalah sehat.

B. Etiologi
Obesitas dapat disebabkan oleh beberapa fakor antara lain keturunan, pola makan, obat-obatan,
psikososial ekonomi, aktivitas, pola pikir dan konsentrasi intake makanan. Keseimbangan energi dalam tubuh
dipengruhi oleh konsumsi kalori yang terlalu berlebihn jika dibandingkan dengan kebutuhan energi atau
pemakayaan energi. Tingkat energi dalam tubuh diperoleh dari asupan zat gizi penghasil energi yaitu
karbohidrat, lemak dan protein. Kebutuhan nergi ditentukan dari nergi basal, aktivitas fisik, dan theremic,
effect of food (TEF) (Soegih & Wiramihardja, 2009). Obesitas dikaitkan dengan banyaknya lemak dalam
tubuh. Akumulasi lemak dalam sel lemak menyebabkan pembesaran dan peningkatan volume sel lemak atau
adiposity.

C. Manifestasi klinis
Seseorang yang menderita obesitas biasanya mudah dikenali. Ciri yang khas pada obesitas
diantaranya adalah wajah membulat, pipi tembem, dagu rangkap, leher pendek, payudara membesar
karena adanya deposit lemak, kedua tungkai membentuk X serta pangkal paha bergesekan dan
menempel yang akan menimbulkan ulserasi, dan perut yang membuncit (Sjarif, 2011). Distribusi
lemak pada obesitas juga mempengaruhi bentuk fisik seseorang yang menderitanya. Pada obesitas
terdapat tiga bentuk distribusi lemak yaitu: apple shape body (android), pear shape body (gynoid), dan
intermediate.Pada apple shape body (android), distribusi lemak cenderung bertumpuk pada bagian
atas tubuh (dada dan pinggang). Pada pear shape body (gynoid), distribusi lemak cenderung lebih
banyak pada bagian bawah (pinggul dan paha). Sedangkan bentuk tubuh intermediate lemak
terdistribusi ke seluruh bagian tubuh secara hampir merata (Sjarif, 2011).

Sementara itu, berdasarkan kondisi selnya maka obesitas dapat digolongkan dalam beberapa
tipe (Purwati, 2001) yaitu :

1. Tipe Hiperplastik, adalah obesitas yang terjadi karena jumlah sel yang lebih banyak dibandingkan
kondisi normal, tetapi ukuran sel-selnya sesuai dengan ukuran sel normal terjadi pada masa anak-
anak.Upaya menurunkan berat badan ke kondisi normal pada masa anak-anak akan lebih sulit.
2. Tipe Hipertropik, obesitas ini terjadi karena ukuran sel yang lebih besar dibandingkan ukuran sel
normal. Kegemukan tipe ini terjadi pada usia dewasa dan upaya untuk menurunkan berat akan lebih
mudah bila dibandingkan dengan tipe hiperplastik.
3. Tipe Hiperplastik dan Hipertropik, obesitas tipe ini terjadi karena jumlah dan ukuran sel melebihi
normal. Obesitas tipe ini dimulai pada masa anak-anak dan terus berlangsung sampai setelah dewasa.
Upaya untuk menurunkan berat badan pada tipe ini merupakan yang paling sulit, karena dapat
beresiko terjadinya komplikasi penyakit, seperti penyakit degeneratif.

D. Patofisiologi
E. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang untuk obesitas mencakup pemeriksaan dasar (profil lipid dan fungsi hepar)
dan pemeriksaan klinis yang sesuai dengan indikasi.

1. Profil Lipid

Hasil pemeriksaan profil lipid yang mencakup kadar kolesterol puasa, trigliserida, high-density
lipoprotein cholesterol (HDL-C) pada pasien obesitas dapat normal atau termasuk dislipidemia tipikal terkait
sindrom kardiometabolik yang ditandai dengan berkurangnya HDL-C dan meningkatnya trigliserida puasa.
Peningkatan low-density lipoprotein cholesterol (LDL-C) dan kadar kolesterol total yang normal atau sedikit
meningkat juga tidak jarang ditemui pada obesitas.

2. Fungsi Hepar

Fungsi hepar dapat ditemukan normal pada sebagian pasien obesitas. Namun, adanya peningkatan
kadar transaminase dapat mengindikasikan kondisi steatohepatitis non alkoholik atau infiltrasi fatty liver.

3. Fungsi Tiroid

Pemeriksaan fungsi tiroid digunakan untuk menyingkirkan kemungkinan hipotiroid primer yang
ditandai dengan peningkatan serum tirotropin (Thyroid-Stimulating Hormone/TSH), kadar tiroksin, dan/atau
triiodothyronine normal atau berkurang.

4. Fungsi Ginjal

Pemeriksaan fungsi ginjal berupa ureum, kreatinin dan asam urat.

5. Pemeriksaan Gula Darah dan Kadar Insulin

Setiap pasien dengan obesitas harus diskrining untuk diabetes. Pemeriksaan kadar glukosa darah dan
HbA1c merupakan skrining rutin pada pasien obesitas. Peningkatan serum insulin dan C-peptide juga dapat
ditemukan pada pasien obesitas tetapi jarang digunakan untuk pemeriksaan skrining.

F. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan Obesitas dianjurkan agar melalui banyak cara secara bersama-sama. Terdapat
banyak pilihan antara lain:

1. Gaya hidup

Perubahan perilaku dan pengaturan makan.Prinsipnya mengurangi asupan kalori dan meningkatkan
keaktifan fisik, dikombinasikan dengan perubahan perilaku.Kata pepatah Cina kuno “makan malam sedikit
akan membuat Anda hidup sampai sembilan puluh sembilan tahun”.Pertama usahakan mencapai dan
mempertahankan BB yang sehat.Konsumsi kalori kurang adalah faktor penting untuk keberhasilan penurunan
BB. Pengaturan makan disesuaikan dengan banyak faktor antara lain usia, keaktifan fisik. Makan jumlah
sedang makanan kaya nutrien, lemak rendah dan kalori rendah.Pilih jenis makanan dengan kepadatan energi
rendah seperti sayur-sayuran dan buah-buahan, jenis makanan sehat, jenis karbohidrat yang berserat tinggi,
hindari manis-manisan, kurangi lemak. Awasi ukuran porsi, dan hitung kalori misalnya makanan yang
diproses mengandung lebih banyak kalori daripada yang segar. Perbanyak kerja fisik, olahraga teratur, dan
kurangi waktu nonton TV.

2. Bedah bariatrik

Di Amerika Serikat cara ini dianjurkan bagi mereka dengan IMT 40 kg/m2 atau IMT 35,0-39,9 kg/m2
disertai penyakit kardiopulmonar, DM t2, atau gangguan gaya hidup dan telah gagal mencapai penurunan BB
yang cukup dengan cara non-bedah. (NIH Consensus Development Panel pada tahun 1991). Kemudian pada
tahun 2004 ASBS Consensus menganjurkan juga cara ini untuk mereka dengan IMT 30,0–34,9 kg/m2
dengan keadaan komorbid yang dapat disembuhkan atau diperbaiki secara nyata. Dapat diharapkan
penurunan BB maksimal 21–38%.

3. Obat-obat anti obesitas

Ada obat yang mempunyai kerja anoreksian (meningkatkan satiation, menurunkan selera makan, atau
satiety, meningkatkan rasa kenyang, atau keduanya), contohnya Phentermin.Obat ini hanya dibolehkan untuk
jangka pendek.Orlistat menghambat enzim lipase usus sehingga menurunkan pencernaan lemak makanan dan
meningkatkan ekskresi lemak dalam tinja dengan sedikit kalori yang diserap.
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN OBESITAS

kasus

Seorang anak perempuan bernama An.D berusia 6 tahun datang ke IGD bersama ibunya, dengan keluhan
sesak nafas dan sulit bergerak beraktivitas. Ibu pasien juga mengatakan anaknya merasa ketakutan saat
bersosialisasi dengan teman sebayanya. Dari hasil pemeriksaan antropometri BB: 40 kg, TB: 115 cm. Hasil
pemeriksaan TTV suhu 37oC , Respirasi 30x/menit, nadi 80x/menit dan dari hasil pemeriksaan fisik pada
dada adalah tidak ada lesi pada dada, bentuk dada simetris, dan irama nafas irregular. Anak juga masih
mengkonsumsi susu kaleng dan makanan yang tidak terpantau. Dari diagnosa sementara anak didiagnosis
obesitas.

Biodata
A. Identitas Klien
1. Nama/Nama panggilan : An.D
2. Tempat tgl lahir/usia : 24 Januari 2013/8 tahun
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. A g a m a : Kristen Protestan
5. Pendidikan : SD
6. Alamat :Ambon
7. Tgl masuk : 5 Maret 2021
8. Tgl pengkajian : 5 Maret 2021
9. Diagnosa medik : Obesitas
B. Identitas Orang tua
1. Ayah
a. N a m a : Tn.F
b. U s i a : 37 thn
c. Pendidikan : S1
d. Pekerjaan/sumber penghasilan : PNS
e. A g a m a : Kristen Protestan
f. Alamat : Ambon
2. Ibu
a. N a m a :Ny.L
b. U s i a : 36 thn
c. Pendidikan : S1
d. Pekerjaan/Sumber penghasilan: PNS
e. Agama : Kristen Protestan
f. Alamat :Ambon
C. Identitas Saudara Kandung
No NAMA USIA HUBUNGAN STATUS KESEHATAN
1. - - - -

II. Riwayat Kesehatan


Riwayat Kesehatan Sekarang : Pasien datang dengan keluhan sesak nafas, sulit beraktivitas dan
intoleransi aktivitas disebabkan oleh kebutuhan nutrisi yang berlebih.

A. Keluhan Utama :
 Riwayat Keluhan Utama : Ibu klien mengatakan anaknya sesak napas dan sulit beraktivitas
ataupun bergerak, Ibu pasien juga mengatakan anaknya merasa ketakutan saat bersosialisasi
dengan temansebayanya karena selalu diledek badannya besar.

 Keluhan Pada Saat Pengkajian : Pasien datang dengan keluhan sesak nafas, sulit beraktivitas dan
intoleransi aktivitas disebabkan oleh kebutuhan nutrisi yang berlebih.

B. Riwayat Kesehatan Keluarga


¤ Genogram
IV. Riwayat Immunisasi (imunisasi lengkap)
NO Jenis immunisasi Waktu pemberian Frekuensi Reaksi setelah pemberian
1. BCG Sebelum An.D 0,2-0,3 ml An.D rewel karena efek dari suntikan,
berusia 3 bulan (diberikan mengalami luka melepuh di area kulit
1 kali) bekas suntikan
2. DPT (I,II,III,IV) Sejak An.D berusia Diberikan An.D mengalami demam ringan,
2 bulan hingga 6 sebanyak 5 An.D terlihat lelah dan menjadi rewel
tahun kali. Tiga
pemberian
pertama
pada usia 2
bulan, 3
bulan, dan
4 bulan.
Pemberian
yang ke-4
adalah pada
usia 18
bulan, dan
pemberian
yang
terakhir
pada usia 5
tahun.
Dosis yang
diberikan
yakni satu
kali
suntikan
setiap
jadwal
imunisasi.
3. Polio (I,II,III,IV) Saat An.D baru Vaksin Timbul kemerahan pada bagian yang
lahir polio disuntik lalu an.d mengalami demam
diberikan ringan
empat kali,
yakni saat
bayi baru
lahir,
kemudian
dilanjutkan
pada bulan
ke 2, 3, dan
4.
4. Campak Pada an.D, vaksin Vaksin An.D mengalami demam , rasa kantuk
campak diberikan campak berlebihan, nyeri dan kemerahan pada
pertama kali saat diberikan bagian yang disuntik
berusia 9 bulan. sebanyak 3
Setelah itu, vaksin kali
diulang saat an.D
menginjak usia 18
bulan dan 7 tahun
5. Hepatitis B 12 jam setelah An.d Diberikan An.D mengalami demam, gatal-gatal,
lahir, kemudian sebanyak 4 mual, muncul ruam dikulit , bengkak
vaksin diberikan kali di area bekas suntikan, sensasi
pada usia 2,3 dan 4 terbakar pada kulit, sakit kepala dan
bulan tubuh mudah lelah
V. Riwayat Tumbuh Kembang
A. Pertumbuhan Fisik
1. Berat badan : 40 kg
2. Tinggi badan : 115 cm
3. Waktu tumbuh gigi : waktu usia 8 bulan

B. Perkembangan Tiap tahap


Usia anak saat
1. Berguling : 6 bulan
2. Duduk : 7 bulan
3. Merangkak : 7-10 bulan
4. Berdiri : 9-12 bulan
5. Berjalan : 14 bulan (1 tahun 2 bulan)
6. Senyum kepada orang lain pertama kali : 6-8 minggu
7. Bicara pertama kali : 12 bulan (1 tahun)
8. Berpakaian tanpa bantuan : 5 tahun
VI. Riwayat Nutrisi
A. Pemberian ASI
1. Pertama kali disusui : Saat An.D baru lahir
2. Cara pemberian : Ibu menyusui sambil duduk atau berbaring , bayi menghadap ke perut
ibu , mulut bayi terbuka lebar bibir bawah menutup sebagian besar area hitam sekitar
puting(areola) dan bayi melakukan gerakan menghisap
3. Lama pemberian : 10-15 menit

B. Pemberian susu formula


1. Alasan pemberian : Perubahan rasa ASI
2. Jumlah pemberian :
 Pada usi 4-6 bulan (sebanyak 828-946 ml) pemberian 6x sehari.
 Pada usia 7-9 bulan (sebanyak 887-946ml) pemberian 5x sehari.
 Pada usia 10-12 bulan (sebanyak 710-887 ml) pemberian 4x sehari.
3. Cara pemberian :

1. Gendong atau posisikan bayi dekat dengan Anda

2. Jangan paksa bayi untuk buru-buru menghabiskan susu

3. Posisikan botol dengan benar

4. Buat bayi sendawa setelah minum susu

5. Jangan biarkan bayi minum susu saat tidur

6. Beri puting botol yang mirip dengan puting payudara ibu

7. Oles beberapa tetes ASI


C. Pola perubahan nutrisi tiap tahap usia sampai nutrisi saat ini
Usia Jenis Nutrisi Lama Pemberian
1. 0-4 Bulan 1. Pemberian Asi 1. 10-15 menit
2. Pemberian susu formula 2. 1 jam
2. 4-12 Bulan
3. 4 sehat 5 sempurna yang berlebihan 3. 30 menit-1 jam
3. Saat ini

VII. Riwayat Psikososial


¤ Anak tinggal dengan: Orang Tua
¤ Lingkungan berada di : Perkotaan
¤ Apakah rumah dekat : Dengan kondisi jalan raya
¤ Apakah ada tangga yang bisa berbahaya: Tidak ada
¤ Hubungan antar anggota keluarga : Baik
¤ Pengasuh anak : Tidak
ada
VIII. Riwayat Spiritual
¤ Support sistem dalam keluarga : Selalu memenuhi kebutuhan apa yang anak inginkan.
¤ Kegiatan keagamaan : Di gereja (selalu mngikuti kegitan-kegiatan di gereja)
IX. Reaksi Hospitalisasi
A. Pengalaman keluarga tentang sakit dan rawat inap
- Mengapa ibu membawa anaknya ke RS : Keluhan sesak nafas, sulit beraktivitas dan intoleransi
aktivitas disebabkan oleh kebutuhan nutrisi yang berlebih
- Apakah dokter menceritakan tentang kondisi anak : iya
- Bagaimana perasaan orang tua saat ini : Cemas (karena anaknya sulit beraktivitas)
- Apakah orang tua selalu berkunjung : Iya
- Siapa yang akan tinggal dengan anak : Kedua orang tua
B. Pemahaman anak tentang sakit dan rawat inap
- Mengapa kelurga/orang tua membawa kamu ke RS?
Karena sesak nafas, sulit beraktivitas dan intoleransi aktivitas disebabkan oleh kebutuhan nutrisi yang
berlebih

- Menurut apa penyebab kamu sakit?


Karena berat badan yang berlebihan sehingga mngakibatkan sesak nafas.

- Apakah dokter menceritakan keadaan anak?


iya

- Bagaimana rasanya ketika anak dirawat di RS :


Cemas, kuatir dam parno.
.
X. Aktivitas sehari-hari
A. Nutrisi
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Selera makan 1.Selera makan yang berlebihan 1.Semua makanannya dikontrol
2. Sering mengkonsumsi makanan 2. Selera gandum dan susu skin
2. Menu makan
yang sehat dan makanan ringan dan buah-buahan, ayam atau
3. Frekwensi makan (cemilan) yang berlebihan. daging tumis kecap, sup tahu dan
sayuran.
4. Makanan pantangan 3.Makan > 4x per/hari (berlebihan). 3. Makan 3x per/hari
5. Pembatasan pola makan (secukupnya).
4.Tidak Ada
4. Mengandung Lemak, gula dan
6. Cara makan
5. Tidak Ada kalori yang tinggi.
7. Ritual saat makan 5. Pola makan diatur
6. Cara makan yang berlebihan 6. Cara makan diatur dan
diperbaiki
7. Berdoa sebelum makan 7. Berdoa sebelum makan
B. Cairan
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Jenis minuman 1.Air Putih, Susu, Soda 1. Mengkonusmsi air putih saja.
(berlebihan). 2. 7 gelas (air putih).
2. Frekuensi minum
2. 4x sehari 3. 1650ml /hari.
3. Kebutuhan cairan 3. 2000ml /hari. 4. Minum air putih 7 gelas
4. Mengkomsumsi minuman per/hari.
4. Cara pemenuhan
yang berlebihan.
C. Eliminasi (BAB&BAK)
Kondisi Sebelum Sakit Saat
Sakit
BAB ( Buang Air Besar)
1.Toilet (Kloset) 1. Toilet (Kloset)
1. Tempat pembuangan
2. BAB ( 1x sehari) 2. BAB ( 1x sehari)
2. Frekuensi (waktu) 3. Lunak 3. Lunak
4. Tidak Ada 4. Tidak ada
3. Konsistensi
5. Tidak ada 5. Tidak ada
4. Kesulitan
5. Obat pencahar
BAK ( Buang Air Kecil)
1. Toilet (Kloset) 1. Toilet (Kloset)
1. Tempat pembuangan
2. 5x sehari 2. 3x shari
2. Frekuensi (waktu) 3. Warna : Kuning cerah dan Bau 3. Warna : Kuning cerah dan
: Tidak terlalu menyengat. Bau : Tidak terlalu menyengat.
3. Warna dan bau
4. 0,5-1,5 cc 4. 25-75 cc
4. Volume 5. Tidak ada 5. Tidak ada
5. Kesulitan
D. Istirahat tidur
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Jam tidur 1. 1.
Siang : 4 Jam Siang : 1 Jam
- Siang
Malam : 10 jam Malam : 3 Jam ( tidur
- Malam malamnya tidak nyaman karena
keluhan sesak nafas).
2. Pola tidur
2. Pola tidur teratur 2. Pola tidur idak teratur
3. Kebiasaan sebelum tidur 3. Minum susu dan cemilan 3. Tidak Lagi.
4. Tidak ada 4. Tidak bisa tidur ( karena
4. Kesulitan tidur
mengeluh sesak nafas).

E. Olah Raga
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Program olah raga 1.Tidak ada 1. Jalan kaki, jalan cepat.
2. Tidak ada 2. Jalan kaki dan jalan cepat.
2. Jenis dan frekuensi
3. Tidak ada Pagi : 3 menit dan sore 3 menit
3. Kondisi setelah olahraga 3. Keringat yang muncul pada
anak D
F. Personal Hygiene
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Mandi 1. 1.
-Mandi secara mandiri - Dibantu (oleh orang tua)
- Cara
- 2x sehari - 2x sehari
- Frekuensi - Gayung, sabun, sikat gigi, - Gayung, sabun, sikat gigi,
handuk handuk
- Alat mandi
2. Cuci rambut 2. 2.
- 3x (seminggu) - 3x seminggu
- Frekuensi
- Secara Mandiri ( menggunakan - Dibantu (oleh orang tua,
- Cara shampo dan bilas dengan air) menggunakan sabun dan bilas
denan air)
3. Gunting kuku
3.
- Frekuensi - 2 minggu sekali 3.
- Secara Mandiri ( menggunakan - 2 minggu sekali
- Cara
penjepit kuku). -Dibantu ( oleh orang tua,
4. Gosok gigi menggunakan penjebit kuku).
4.
- Frekuensi
- 2x sehari 4.
- Cara - Secara mandiri (menggunakan - 2x sehari
sikat gigi dan odol gigi). - Dibantu (oleh orang tua,
menggunakan sikat dan odol
gigi).

G. Aktifitas/Mobilitas Fisik
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Kegiatan sehari-hari 1.Belajar dan sering menonton 1.Tidak ada kegiatan
2. Bangun, mandi, makan, yang dilakukan.
2. Pengaturan jadwal harian
kesekolah, tidur, makan dst. 2. Bangun, makan,
3. Penggunaan alat Bantu aktifitas 3. Tidak ada olahraga.
4. Tidak ada 3. Tidak ada
4. Kesulitan pergerakan tubuh
4. Ada

H. Rekreasi
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Perasaan saat sekolah 1. Biasa saja 1. Tidak mau berinteraksi dengan
2. Pergi piknik, jalan-jalan teman-temannya dan guru.
2. Waktu luang
dengan keluarga 2. Tidak ada
3. Perasaan setelah rekreasi 3. Senang dan bahagia 3. Tidak ada
4. Kumpul bersama 4. Kumpul bersama
4. Waktu senggang klg
5. Piknik dan jalan-jalan dengan 5. Tidak ada
5. Kegiatan hari libur keluarga
XI. Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan umum : Lemas kurang aktif


2. Kesadaran : Composmentis
3. Tanda – tanda vital :
a. Tekanan darah :-
b. Denyut nadi : 80x permenit
c. Suhu : 37oC
d. Pernapasan : 30x permenit

4. Antropometri:
a. Berat Badan : 40 kg
b. Tinggi Badan : 115 cm
c. Lingkar lengan atas : 28 cm
d. Lingkar kepala : 50 cm
e. Lingar dada : 5,3 cm
f. Lingkar perut : 80 cm
g. Skin fold : 12,500 mm
Kesimpulan :

5. Sistem pernapasan.
a. Hidung : Pesek
b. Leher : Relativ Pendek
c. Dada :
- Bentuk dada : Simetris
- Gerakan dada : Simetris
d. Suara napas : Iregular
e. Clubing finger

:-

6. Sistem Cardiovasculer.
a. Conjunctiva : Normal
b. Tekanan vena jugularis : Normal
c. Ukuran jantung : Normal(70 BPM)
d. Suara jantung : Normal (Lup Dup)
e. Capillary Refilling Time : Tidak Ada

7. Sistem Pencernaan.
a. Sklera : Tidak ikretik
b. Mulut : Normal
c. Gaster : Tidak ada
e. Abdomen : Bentuk simtris (buncit).
f. Anus : Normal

8. Sistem Indra.
1. Mata : Cipit
2. Hidung : Tulang hidung dan posisi septum nasi klien simetris, tidak ada kelainan yang ditemukan
3. Telinga
:Normal
9. Sistem saraf
1. Fungsi serebral
a. Status mental : Normal
b. Kesadaran : Composmentis
c. Bicara : Agak sesak nafas

2. Fungsi cranial
a. Nervus I (Olfactorius) : penghidu : Normal
b. Nervus II (Opticus) : Penglihatan : Normal
c. Nervus III, IV, VI (Oculomotorius, Trochlearis, Abducens)
- Gerakan bola mata : Normal (Gerakan mata kebawah dan kedalam)
- Pupil : Normal
d. Nervus V (Trigeminus)
- Sensibilitas / sensori : Normal
- Refleks dagu/ Motorik : Normal
- Refleks cornea : Normal
e. Nervus VII (Facialis)
- Sensorik, otonom, motorik : Normal
- Gerakan mimik : Normal
- Pengecapan 2 / 3 lidah bagian depan/anterior: Normal
f. Nervus VIII (Acusticus)Fungsi pendengaran .: Normal
g. Nervus IX dan X (Glosopharingeus dan Vagus)
- Refleks menelan : Baik (Normal)
- Refleks muntah :-
- Pengecapan 1/3 lidah bagian belakang/posterior : Normal
- Suara :
h. Nervus XI (Assesorius) : Normal (Dapat menggerakan bahu dengan baik)
i. Nervus XII (Hypoglossus) : Normal ( Dapat menggerakan lidah dari sisi ke sisi).

3. Fungsi motorik: Normal


4. Fungsi sensorik : Normal
5. Fungsi cerebelum : Normal
6. Refleks : Normal ( Dapat melakukan gerakan spontan)

10. Sistem Muskulo Skeletal


1. Kepala: Normal
2. Vertebra: Normal
3. Pelvis : Normal
4. Lutut : Normal
5. Kaki : Normal
6. Tangan : Normal

11. Sistem integumen


1. Rambut : Hitam
2. Kulit : Saomatang
3. Kuku : Normal (pendek)

12. Sistem Endokrin


1. Kelenjar thyroid : Normal
2. Ekskresi urine : Normal
3. Suhu tubuh : Normal
4. Tidak ada riwayat bekas air seni dikelilingi semut

13. Sistem perkemihan :-

14. Sistem Reproduksi


1.Wanita.
a. Payudara : Putting Normal, areola mammae Normal, besar Normal (pada anak-anak
umumnya).
b. Labia mayora dan minora bersih Normal, secret (-) bau (-)

15. Sistem Imun


1. Tidak ada riwayat alergi makanan dan cuaca :-
2. Penyakit akibat perubahan cuaca yang ekstrim:-
XI. Pemeriksaan Tingkat Perkembangan
A. (0 – 6 Tahun )
Dengan menggunakan DDST
1. Motorik kasar : Normal
2. Motorik halus : Normal
3. Bahasa : Baik (Menggunakan Bahasa Indonesia)
4. Personal social : Kurang baik ( Tidak mau berkomunikasi dengan teman sebaya
dan tiak mau bersosialisasi dengan lingkungan sekitar)
B. 6 Tahun ke atas.
1. Perkembangan kognitif : Normal
2. Perkembangan psikoseksual : - ( Anak D sudah masuk pada tahap Laten)
3. Perkembangan psikososial : Kurang baik ( Tidak mau berhubungan dengan
orang lain)

XII. Test Diagnostik


1. Laboratorium : - Nilai Rujukan
2. USG whole abdomen
Kesan :-

3. Foto thoraks
Kesan :-

4. Darah Tepi
Kesan :-

XIII. Terapi saat ini (ditulis dengan rinci)


Anak D saat ini mendapatkan terapi O2 an infuse RL 16 tpm
Data Fokus

1. Nama Pasien : An.D


2. No. Rekam medik : 114709
3. Ruang rawat : Ruang Anak

DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF


- ibu klien mengaakan BB naik drastis. - Klien tampak gemuk
- ibu klien mengtakan makan lebih dari - BB : 40kg
4x/hari.
- ibu klien mengatakan sering makanan-
makanan ringan setiap hari.

- Keadaan umum lemah


- ibu klien mengatakan anaknya sesak - RR : 30x/menit
nafas dan menangis terus-menerus
DS : DO :
- ibu klien mengatakan anakna kurang -Tampak lemas
aktif dalam beraktivitas -Tampak tidak bersemangat
dan kesulitan mobilisasi.
- Tampak sulit untuk bergerak

1. Analisa Data
NO Dat Etiologi Problem
a
1. DS : Keturunan, pola makan, Ketidakseimbangan
- ibu klien mengaakan BB aktivitas, obat- nutrisi lebih dari
naik drastis. obatan/suplemen kebutuhan
- ibu klien mengtakan makan
lebih dari 4x/hari. Pola makan yang
- ibu klien mengatakan sering adekuat
makanan-makanan ringan
setiap hari. Intake dan
DO : output tidak
- Klien tampak gemuk seimbang
- BB : 40Kg
BB meningkat

Ketidakseimbangan
nutrisi lebih dari
kebutuhan
2. DS : Akumulasi lemak pada Polas nafas tidak
- ibu klien mengatakan abdomen efektif
anaknya sesak nafas dan
menangis terus-menerus. Tekanan pada otot
DO : diafragma
- Keadaan umum lemah
- RR: 30x/menit Mengganggu jalan nafas

Sesak nafas

Polas nafas tidak efektif


3. DS : BB meningkat Intoleransi aktifitas
- ibu klien mengatakan
anakna kurang aktif dalam Mudah lelah
beraktivitas
dan kesulitan mobilisasi.
Aktifitas terganggu
DO :
-Tampak lemas Intoleransi aktifitas
-Tampak tidak bersemangat
-Tampak sulit untuk bergerak
2. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan berhubungan dengan intake makanan
yang lebih
2. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan sindrom hipoventilasi
3. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan Ketidakseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen/ gaya hidup monoton
3. Intervensi Keperawatan
NO Diagnosa Tujuan Tindakan Rasional
Keperawat dan
an kriteria
hasil
1. Ketidakseimbang Setelah 1. Diskusikan 1. Sebagai acuan
an nutrisi lebih dilakukan bersama pasien penatalaksanaan
dari kebutuhan tindakan mengenai tindakan
berhubungan keperawatan hubungan 2. sebagai
dengan intake selama 3 x antara intake monitor intake
makanan yang 24 jam makanan, makanan
lebih Ketidak latihan, 3. Agar pasien dapat
seimbangan peningkatan mengetahui
nutrisi lebih BB dan tentang resiko-
teratasi. penurunan BB resiko yang
2. Diskusikan berhubungan
bersama dengan BB
pasien berlebih
mengenai 4. Agar pasien dapat
kebiasaan, merubah
gaya hidup kebiasaan-
dan factor kebiasaan
herediter yang makannya
dapat 5. Agar pasien dapat
mempengaruhi mengetahui dan
BB kembali ke BB
3. Diskusikan idealnya
bersama
pasien
mengenai
risiko yang
berhubungan
dengan BB
berlebih dan
penurunan BB
4. Dorong pasien
untuk merubah
kebiasaan
makan
5. Perkirakan
BB badan
ideal pasien
2. Ketidakefektifan Setelah 1. Pertahankan 1. Sebagai
pola nafas tindakan kepatenan acuan
berhubungan keperawatan jalan nafas. penatalaksanaan
dengan sindrom 2. Posisikan tindakan
selama 3x24
hipoventilasi untuk
jam jalan meringankan 2.Mensuplai O2
nafas dipsneu dalam tubuh
adekuat, 3. Monitor
Oksigenasi 3.Memberikan
rasa nyaman klien
4. Monitor
ttv
4.Untuk mengetahui
kondisi kesehatan
pasien
3. Intoleransi setelah 1. Kolaborasik 1.sebagai acuan
aktivitas dilakukan an dengan tindakan yang
berhubungan asuhan tenaga diberikan
dengan ketidak keperawatan rehabilitasi selanjutnya
seimbangan selama 3 x medik
imobilisasi. 24 jam dalam 2.Agar klien dapat
diharapkan merencanak melakukan
aktivitas an program aktivitas-aktivitas
pasien terapi yang yang dapat
kembali tepat dilakukan
normal 2. Bantu klien
untuk 3.Agar klien dapat
mengidentifi memilih aktivitas
kasi aktivitas konsisten yang
yang mampu sesuai dengan
dilakukan kemampuan.
3. Bantu untuk
memilih 4.Agar klien dapat
aktivitas melakukan
konsisten aktivitas yang
yang sesuai diinginkan
dengan
kemampuan
fisik,
psikologi dan
social
4. Bantu untuk
mengidentifi
kasi dan
mendapatkan
sumber yang
diperlukan
untuk
aktivitas
yang
diinginkan
4.Implementasi Keperawatan

NO DX TANGGAL/ TINDAKAN EVALUASI


JA M

1 05 maret 2021 Mendskusikan bersama pasien S: keluarga klien mengatakan


08.00 mengenai hubungan antara intake mampu memahami apa yang
makanan, latihan, peningkatan BB dijelaskan oleh perawat.
dan penurunan BB
O: klien tampak merubah
pola makannya

10.00 mendiskusikan bersama pasien S:-


mengenai kebiasaan, gaya hidup O: klien dapat memahami apa
dan yang dijelaskan oleh perawat.
factor herediter yang dapat
mempengaruhi BB

10.30 mendiskusikan bersama pasien S:-


mengenai risiko yang O: klien dapat memahami
berhubungan dengan BB dan mengerti apa yang
berlebih dan penurunan BB dijelaskan oleh perawat.
11.00 mendorong pasien untuk merubah S:-
kebiasaan makan O: klien bersedia mengikuti
anjuran dari perawat
12.00 memperkirakan BB badan ideal S:-
pasien O: BB: 20kg
2 06 maret mempertahankankepatenan S:-
2021 jalan nafas. O: klien tampak
03.00 merasa nyaman.
05.00 memposisikan untuk S:-
meringankan dipsneu O: posisi semifowler

10.00 memonitor oksigenasi S:-


O: terpasang O2
10.15 memonitor ttv S:-
O: RR: 24x/menit.
3 12.00 Mengolaborasikan dengan S:-
tenaga rehabilitasi medik dalam O: klien dapat memahami
merencanakan program terapi apa yang dijelaskan oleh
yang tepat perawat.
13.00 memantu klien untuk S:-
mengidentifikasi aktivitas yang O: klien dapat memahami
mampu dilakukan dan
mengikuti apa yang
dijelaskan oleh perawat.
17.00 membantu untuk memilih S:-
aktivitas konsisten yang sesuai O: klien dapat memahami
dengan kemampuan fisik, apa yang dijelaskan oleh
psikologi dan social perawat.
17.30 Membantu untuk S:-
mengidentifikasi dan O: klien dapat memahami
mendapatkan sumber yang apa yang dijelaskan oleh
diperlukan untuk aktivitas yang perawat.
diinginkan
5. Evaluasi Keperawatan

NO TANGG EVALUA
DX AL SI
JAM

1 05/03/20 S:-
21 0: Klien tampak merubah pola
14.00 makannya
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
- Memberikan penkes yang berhubungan dengan intake
makanan
- Memberikan latihan penurunan BB
- Mendorong pasien untuk merubah pola makan
2 06/03/20 S:-
21 O: klien tampak merasa
14.00 nyaman
A:Masalah teratasi sebagian
P: Lanjut intervensi
- Berikan terapi O2 2lt/menit
- Jaga kepatenan jalan nafas
- Observasi ttv
- Posisikan klien semifowler

3 07/03/20 S:-
21 O: klien dapat memahami apa yang dijelaskan oleh perawat
14.00 A: Masalah teratasi
P: Hentikan intervensi
DAFTAR PUSTAKA

Dr.Soetjiningsih,SpAk2015. Tumbuh Kembang Anak.Jakarta.EGC NANDA, Diagnosa


Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi 2015-2016

http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/2177/3/BAB%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai