DI SUSUN
OLEH
Kelompok 3 :
Kelas : B
FAKULTAS KESEHATAN
PRODI KEPERAWATAN
UKIM 2020
Perkusi adalah suatu tindakan pemeriksaan dengan mendengarkan bunyi getaran/
gelombang suara yang dihantarkan kepermukaan tubuh dari bagian tubuh yang diperiksa.
Pemeriksaan dilakukan dengan ketokan jari atau tangan pada permukaan tubuh. Perjalanan
getaran/ gelombang suara tergantung oleh kepadatan media yang dilalui. Derajat bunyi disebut
dengan resonansi. Karakter bunyi yang dihasilkan dapat menentukan lokasi, ukuran, bentuk, dan
kepadatan struktur di bawah kulit. Sifat gelombang suara yaitu semakin banyak jaringan,
semakin lemah hantarannya dan udara/ gas paling resonan. Pada pemeriksaan perkusi, kita akan
mendengar beberapa bunyi suara yaitu :
black blow :
letakkan bayi pada lengan atau paha dengan posisi kepala lebih rendah.
berikan lima pukulan dengan menggunakan tumit dari telapak tangan pada bagian
belakang bayi (Interskapula).
Jika tidak ada perubahan atau masih tersedak maka langka kedua adalah :
Chest Thrusts :
balikkan bayi menjadi terlentang dan berikan 5 pijatan dada dengan menggunakan 2 jari,
satu jari dibawah garis yang menghubungkan kedua papila mamae (sama seperti
melakukan pijat jantung).
Jika makanan atau benda tersebut belum keluar maka buka mulut bayi kemudia periksa
apakah benda atau makanan yang tersedak itu sudah bisa dijangkau untuk di keluarkan atau kah
belum. Jika belum maka lakukan hal yang tadi berulang-ulang hingga benda atau makanan
tersebut keluar sambil mencari pertolongan dari tim medis atau dokter
B. Pemeriksaan fisik perkusi pada Anak yaitu :
1. Pemeriksaan kepala dilakukan dengan cara dapat dilakukan secara langsung dengan
menggunakan satu jari/tanpa bantalan jari lain, atau secara tidak langsung dengan
menggunakan 2 jari/bantalan jari lain. Jangan mengetok terlalu keras karena dinding
thorax anak lebih tipis dan ototnya lebih kecil. Tentukan : Batas paru-jantung, Batas
paru-hati : iga VI depan, dan Batas diafragma : iga VIII – X belakang.
2. Pemeriksaan abdomen meliputi mendengar suara timpani. Dilakukan untuk menentukan
udara dalam usus, atau adanya cairan bebas/ascites.
1. Pemeriksaan wajah meliput patognomonis untuk tetani, yaitu dengan melakukan ketokan
ringan pada cabang nervus fasialis, tepat atau sedikit di bawah arkus zigomatikus (di
depan liang telinga luar), yang akan menimbulkan kontraksi atau spasme otot-otot fasialis
(sudut mulut, ala nasi sampai seluruh muka) pada sisi yang sama. Ini disebabkan
kepekaan berlebihan dari nervus fasialis.
2. Pemeriksaan dada meliputi rkusi dinding thorak dengan cara mengetuk dengan jari
tengah, tangan kanan pada jari tengah tangan kiri yang ditempeklan erat pada dinding
dada celah interkostalis. Perkusi dindng thorak bertujuan untuk mengetahui batas jantung,
paru, serta suara jantung maupun paru. Suara paru normal yang didapat dengan cara
perkusi adalah resonan atau sonor, seperti dug, dugm dug, redup atau kurang resonan
suara perkusi terdengar bleg, bleg, bleg. Pada kasus terjadnya konsolidasi paru seperti
pneumonia, pekak atau datar terdengar mengetuk paha sendiri seperti kasus adanya cairan
rongga pleura, perkusi hepar dan jantung . hiperesonan/tympani suara oerkusi pada
daerah berongga terdapat banyak udara seperti lambung, pneumothorax dan coverna paru
terdengar dang, dang, dang. Batas paru hepar : di ICS 4 sampai ICS ke 6. Batas atas kiri
jantung ICS 2-3.
4. Pemeriksaan abdomen meliputi perkusi dilakukan untuk melihat distribusi gas intra
abdomen, kemungkinan adanya massa, serta ukuran hepar dan lien serta organ lainnya.
Terdapat beberapa organ khusus yang diperiksa pada pemeriksaan fisik abdomen, seperti
hepar, lien, dan ginjal. Perkusi dilakukan pada keempat kuadran abdomen dengan melihat
area yang timpani maupun pekak. Bunyi timpani disebabkan karena adanya gas pada
traktus gastrointestinal, sedangkan bunyi pekak dapat disebabkan oleh adanya cairan,
massa atau pembesaran organ, maupun feses. Perkusi pada bagian infero-anterior arcus
costae sebelah kanan dapat ditemukan pekak karena adanya hepar, sedangkan di sebelah
kiri akan ditemukan timpani pada area gaster dan fleksura lienalis. Perkusi dilakukan
dengan mengekstensikan jari tengah telapak tangan kiri (pleximeter) pada permukaan
bagian abdomen yang mau diperkusi, dengan jari tengah kanan difleksikan (perkusor)
sambil diketuk berulang di sendi interphalangeal distal pada pleximeter.