Anda di halaman 1dari 11

NAMA : ABDUL AZIZ

NIM : 11172001

TUGAS RESUME PENGKAJIAN FISIK PADA ANAK

Video 1
Part 1 Judul Pemeriksaan Fisik secara umum
Part 2 Pemeriksaan sitem saraf

Aspek Umum terdiri dari :


1. Riwayat Medis
2. Kelompok Usia
3. Hal yang harus diperiksa
Riwyat medis terdiri dari
1. Riwayat penyakit yang diperoleh dari orang tua
2. Kehamilan
3. Kelahiran
4. Tahap perkembangan
5. Penambahan berat badan
6. Diet
7. Vaksinasi
8. Penyakit saat masa kecil
9. Kontak dengan penyakit infeksi
Kelompok Usia :
Dibedakan bedasarkan dengan usia anak
Bayi : bisa melibatkan ibu untuk menggendong bayi saat melakukan pengkajian
Infant 1-3th : bisa melibatkan objek yg ada, misalnya dengan boneka
Anak 3-6th : berinteraksi dengan anak saat mealakukan pengkajian fisik
Diatas 6th : biasanya lebih kooperatif, sudah mengerti malu jadi jangan lepas semua baju
Tujuan pemeriksaan Aspek Umum untuk mencari tanda dan gejala dari penyakit pasien
Pengkajian :
Pemeriksaan Objektif :
1. Suhu Tubuh :
Terdiri dari temperature di
mulut 36,70 37,20 C
ketiak 36,20 36,80 C (lebih rendah dari oral atau rektal -0,50C)
Rektal suhu normal 36,80 37,50 C,
suhu naik yang diobservasi 37,50 380 C dan demam jika >380 C
2. Lingkar Kepala :
Diukur melingkai oksipital sampe dengan frontal
3. Berat badan :
Pada bayi menggunakan timbangan duduk, pastikan timbangan hangat
Pada anak dengan menggunakan timbangan berdiri seperti untuk orang dewasa
4. Panjang Badan :
Pada bayi dilakukan dengan posisi supine
Pada anak dilakukan dengan posisi berdiri
Masukkan data pengkajian kedalam skala KMS 2, dan nilai apakah pertumbuhan sesuai usia,
atau tidak.
Pemeriksaan system dan area tubuh :
Harus diperhatikan kebersihan
Cuci tangan sebelum tindakan
1. Jantung dan Sirkulasi
Inspeksi :
Bentuk dada atau adanya pembesaran jantung
Palpasi :
Pada bayi bagian dada kiri untuk mengetahui mengetahui LVH, RV hyperactivity dan
hypertropy.
Auskultasi :
ics 2 para sternal kiri untuk mengatehui murmur pada katup pulmonal
ics 2 para sternal kanan untuk mengetahui murmur pada katup aortic
ics 3 para sternal dan 5 medialclavicula kiri atau apek jantung untuk mengatahui
murmur pada katup mitral
ics 4 para sternal kanan untuk mengatehui murmur pada katup trikuspidalis
pada pasein dengan vsd bisa didengarkan di bagian parasternal ics 3 dan 5 kiri
Saat auskultasi kaji :
frekwensi nadi
Irama
Suara jantung,
Murmurs
Pada mur mur diperhatikan :
Systolic/diastolic
Durasi
Intensitas
Qualitas
Point of max intensity
Radiasi

Sirkulasi :
Palpasi :
Pada bagian arteri radialis dan arteri femoralis
Waktu kapi[ary refil pada bayi dilakukan dengan ditekan pada bagian betis selama beberapa
detik akan bisa dinilai seberapa cepat dia release kembali, pada kuku dengan menekan kuku.
Tekanan darah:
Manset sesuai ukuran bayi atau anak, pada anak di pasang pada bagian tangan atas setelah
sikut. Manset pada bayi aru lahir di pasang di pergelangan tangan /radialis.

2. Paru-paru
Inspeksi :
Pernafasan perut atau dada
neonatus RR 40 x/menit
bayi RR 30 x/menit
pada usia 2, 8 dan 16 tahun sama 20 24 x/menit atau sama dengan ornag dewasa.
Tachipnea
Sternal recession
Intercostal recession
Suprasterna recession
Nasal flaring
Croup
Pada Asma kesulitan bernafas karena adanya penyempitan atau sumbatan pada jalan
nafas
Auskultasi :
Bandingan antara kiri dan kanan
Pada bagian anak benafas dengan membuka mulutnya
Pada bayi dilakukan dengan bantuan ibu samil di pangku atau posisi supin.
Abnormal respiratory sound :
Rhonchi
Wheezing
Rales
Coarse rales
Perkusi :
Dilakukan hanya pada anak seperti dilakukan pada orang dewasa.

3. Abdomen
Inspeksi :
Lihat adanya umbilical hernia
Palpasi :
Dengankan pada semua kuadran, sama dengan pemeriksaan dewasa
Perhatikan
Abdominal walls
Tenderness
Tumor
Hernia.
Organ liver :
Palpasi bagian abdomen kanan dari mulai atas sympisis sampai gaian atas untuk
mengetahui adanya pembesaran liver.
Pada bayi liver bisa di tekan 2cm bagian kostomargin
Organ spleen :
Palpasi bagian abdomen kiri dari mulai atas sympisis sampai bagian atas untuk mengetahui
adanya pembesaran spleen. Normalnya splen tidak teraba. Di tekan pada saat nafas dalam.
Perhatikan :
Ukuran
Consistency
Surface
Tenderness
Organ ginjal :
Dengan menggunakan 2 tangan, tangan kanan menekan adomen again kiri atas depan
Dan tangan kiri menekan bagian kanan belakang.
Perhatikan :
Resistensi
Tenderness
4. Kulit
Inspeksi :
Warna kulit
Rash/ ruam kemerahan (kwalitas, lokasi, warna, dermacation, penyebaran)
Scars/ jaringan parut (keloid)
Kuning, cianotik (bibir, mulut, lidah, & tangan)
Rambut :
Rontok? Kebotakan sebagian (apolecia), turners syndrome (rambut pd bagian leher
membentuk hufuf m),
Kuku :
Fungal infeksi (jamur), clubbing finger (hipoksia)
Palpasi :
Suhu (punggung tangan), kelembapan (dengan telapak tangan)
Turgor (cubit dengan 2 jari) exsiccosis : bila dicubit kulit lama kembali,berkurangnya
cairan tubuh, berat badan turun, nafas cepat & dalam , TD rendah
Elastisitas : cubit keatas pada perut, panniculus
Edema : tekan dengan jempol pd extremitas bawah (kaki) ex: nephrotic syndrome

5. Musculoskeletal
Length ratios : melihat kesejajan extremitas bawah (ex: achondroplasia)
Posture : melihat bentuk tubuh (ex : funnel chest), bentuk kedua kaki saat berdiri ( O
normal pd usia 0-2th) , pes valgovlanus : liat cara berjalan pada bayi
Tulang belakang : telusur pd punggung untuk melihat tulang belakang (ex : scoliosis),
dari samping lihat apakah ada lordosis/kiposis,
Persendian : sqatting test (anak disuruh jongkok ), stretching test (regang tangan keatas
dan kaki sampai jinjit), neck grasp : kedua tangan menyentuh leher elakang, trying the
apron strings (kedua tangan menyentuh pinggang belang), making fist ( buka tutup
kedua jari tangan), pada lutut palpasi adanya sakit, panas, swelling, lakukan extensi
pada sendi lutut
Tulang (tulang pd anak akan tumbuh, bila ada kelainan/sakit kemungkinan keganasan
/malignan)

6. Kepala dan tenggorokan


Kepala (skull) : bentuk (besar/kecil), scaphocephaly : kepala besar(tidak menutupnya
fontanel pd kepala), pada bayi normal Palpasi kepala akan teraba fontanel & sutura,
fontanel depan menutup pd 12-18bln,
Hidung : tutup salah satu lubang hidung apakah ada kesulitan bernafas ?, ethmoiditis :
inflamasi pd sel ethmoid tanda squellens eye (bengkak pd area sekitar mata)
Mata : reflek kornea dengan senter (suasana lampu redup), strabismus ( tidak simetris
bola mata ), abducens nerve palsy ( menilai saraf ), retinoblastoma, lihat sklera mata
(jaundice), osteogenesis imperfecta (sklera kecil sedikit biru), conjunctivity (sklera
merah)
Telinga : inspeksi jarak mata ke telinga, dan telinga ke kepala belakang, mastoiditis
(radang pada tulang telinga bagian elakang /mastoid) , trisomy 21 (daun telinga
menekuk ke dalam), lihat membran timpani dengan ortoskop, otitis media (infeksi pd
membran timpani)
Mulut & trakea : inspeksi :gag reflek, gigi : usia 6 bulan tumbuh gigi susu bawah, umur
6th sisi susu bawah copot & tumbuh gigi geraham pertama pemanen,gigi geraham kedua
tumbuh saat umur 12th, , gigi (caries/berlubang), gums, mucosa, tonsils (tonsillitis),
pharynx
Trakea , kelenjar tiroid : palpasi untuk menilai kelenjar tiroid kepala tengadah keatas
kemudian raba pada kedua leher kanan -kiri (normal tidak teraba), goiter
(pembengkakan kelenjar tiroid), lateral cervical fistula (terlihat adanya fistula pada
leher )
7. Lymph nodes :
Palpasi dari belakang telinga, telusuri pelipis s/d pertengan antara telinga & ujung mata,
palpasi bagian cervical, palpasi supra clavicula, palpasi agian axila (bawah ketiak),
brachialis, again inguinal , perhatikan : size(ukuran), consistency, shiftability, surface,
tenderness (nyeri tekan) ex: lymphadenitis

8. Genitalia dan anus :


Female : inspeksi labiya mayora, minora, clitoris, adrenogenital syndrome (gangguan
pd kelenjar adrenal & kelamin) pada kasus sulit menentukan jenis kelamin (ex: pd
wanita clitoris membesar seperti penis)
Male : inspeksi gland penis & testis, retractile testis, hypospadias (letak lubang diawah),
epispadia (lubang di atas), pubertas pada laki2 usia 12-13 mulai tumbuh bulu kemaluan
pada wanita pubertas dilihat dari pertumbuhan payudara
Pubertas praecox (usia <8th payudara membesar pada wanita , usia <9th pada laki2),
delay puberty ( bila >14th payudara blm membesar pd wanita) pada laki2 usia 15th
rambut kemaluan belum tumbuh
Anus : inspeksi : redness, fistule, anal atresia (tinak ada lubang anus)

Video Part 2
PEMERIKSAAN PADA ANAK
Pada bayi dan anak2 observasi secara hati-hati sangatlah penting, observasi pada bayi untuk
melihat aktivitas spontan, & pergerakannya, juga dapat melihat kesimetrisan extremitas dari
posisi tubuhnya. Secara sistematis pengkajian neurological pada anak terdiri dari : 1.
Psychomotor development (social, motoric kasar & halus, intellectual development misalnya
menggunakan Denver test), 2. Functional integrity : fungsi integritas system saraf. Kedua aspek
ini sangat berkaitan dalam pengkajian karena saat melakukan pengkajian fungsi integritas aspek
psychomotor development diperhatikan.

1. PERKEMBANGAN PSIKOMOTOR
Pada anak yang sehat memperlihatkan pola yang spesifik. Pada usia 1 bulan bayi biasanya
merespon senyuman dan matanya mengikuti arah objek yang diberikan, usia 6 bulan bayi
sudah dapat duduk dan dapat meraih benda/objek diluar jangkauannya, usia 8 bulan bayi akan
menjauh dari orang yang belum dikenalnya. Usia 9 bulan anak mulai berdiri dan mencoba
melangkah, bicara satu kata dengan benar. Usia 12 bulan anak mampu mengambil benda-
benda yang berukuran kecil dengan jempol dan 4 jari lainnya dan dapat memindahkan benda
dari tangan sat uke tangan yang lainnya. pada usia 2 tahun anak mencoba untuk memakai
bajunya sendiri dan mampu merangkai 2 kosa kata. Usia 3 tahun anak mampu mengayuh
sepeda. Denver test digunakan untuk mengkaji aspek psychomotor pada anak usia dibawah 5
tahun meliputi (sosial contact, motoric kasar, motoric halus, dan bahasa). Hasil dari Denver
test dapat menentukan pemeriksaan selanjutnya.

2. Functional integrity
a. Tingkat Kesadaran
Sangatlah sulit untuk dapat mengkaji level consciousness pada anak terutama bayi
baru lahir yaitu aspek social kontak meliputi merespon pada senyuman dan suara, tetapi
pada anak yang lebih besar dapat menjawab pertanyaan yang diberikan
b. Saraf Cranial
Pada bayi dan anak dilakukan pengkajian meningitis , pada anak usia sekolah
pengkajian cranial nerves sama seperti orang dewasa. Usia 6 bulan untuk mengkaji N.II
yaitu dilakukan pemeriksaan mata dengan memberikan objek/benda dan anak dapat
mengikuti arah benda. Fungsi visual dapat dikaji dengan menggunakan E table dengan
jarak 4 meter pada anak usia 4 tahun, namun dapat juga menggunakan media gambar untuk
mengkaji visual anak. Pada bayi pengkajian N III,IV,VI dilihat dari pergerakan bola mata
dan kontak mata. Pengkajian NV,VII dapat diobservasi dengan melihat mimik wajah pada
bayi (menangis/tertawa), dapat juga dinilai dengan tes reflek pada kelopak mata (ila
didekatkan benda kea rah mata maka reflek kelopak mata akan menutup), pengkajian
N.VIII untuk mengkaji fungsi pendengaran pada bayi dengan memberikan suara dari benda
yang diletakkan pada telinga kanan & kiri (anak mengikuti arah suara), untuk anak usia
toddler dapat dikaji dengan memberikan instruksi dengan suara pelan dalam jarak tertentu
(anak dapat mengikuti perintah yang diberikan). Pada kelainan genetic untuk fungsi
pendengaran dapat didiagnosa <6 tahun. Tes keseimangan dilakukan dengan cara melihat
cara berdiri anak dengan mata tertutup, berdiri dengan 1 kaki, dan berjalan dengan satu
kaki. Pengkajian N.IX,X melihat gag reflek.
c. Kekuatan dan kelenturan otot
Menilai kekuatan otot dengan cara anak memegang tangan terapis dan menariknya
dengan kuat, untuk otot kaki anak berdiri dengan berjinjit, gowers sign (muscular
dystrophy) yaitu kelemahan otot sehingga anak tidak dapat berdiri langsung, biasanya
berdiri dengan bantuan tangan mendorong lantai. Hypotonia adalah penurunan tonus otot,
bayi tidak mampu mengangkat kepalanya.
d. Perkembangan reflek
Palmar and plantar grasp reflex
Adalah reflek gerakan jari-jari tangan mencengkram pada benda yang sensentuhkan
kepada bayi. palmar reflex (reflex mencengkram pada tangan) akan menghilang pada bayi
usia 3 bulan plantar grasp reflex (reflex mencengkram pada jari kaki) akan menghilang
pada bayi usia 10-15 bulan atau sebelum mulai berjalan.
Moro reflex
Adalah suatu respon tiba-tia pada bayi baru lahiryang terjadi akiat suara atau hentakan
gerakan yang mengejutkan ketika dikagetkan bayi akan melengkungkan punggungnya ,
melemparkan kepalanya kebelakang, dan merentangkan tangan dan kaki. Reflek akan
menghilang pada usia 5 bulan
Asymmetric tonic neck reflex
Akan terjadi peningkatan kekuatan otot (tonus) pada lengan dan tungkai sisi ketika
bayi menoleh ke salah satu sisi.
Babinski sign
Reflek primitive pada bayi berupa gerakan jari-jari mencengkram ketika bagian bawah
kaki diusap, indikasi syaraf berkembang normal. Dan hilang pada usia 4 bulan.
Parachute reaction
Merupakan reflex protektif alamiah bayi utnuk melindungi kepalanya pada saat
terjatuh. Caranya bayi di telungkupkan sambal di angkat, dibuat seolah-olah akan jatuh.
Telungkup dalam gendongan dan arahkan ke depan, seolah-olah akan jatuh.
reflek muncul usia 6 bulan.
Balance test
Reflek keseimbangan dimana terdiri dari forward support reaction dengan mendorong
bagian depan bayi yg sedang duduk, sideward support reaction dengan mendorong bagian
sisi bayi yg sedang duduk, dan backward support reaction dengan mendorong bagian
belakang bayi yg sedang duduk.
e. Deep tendon reflexes
Reflek yang menggunakan hummer reflek untuk menguji reflek pada tendon di sikut
tangan dan pada lutut kaki.
f. Cerebellar function
Dengan cara menunjukan jarinya pada hidungnya sendiri dengan kooparatif, adapun
dengan posisi terlentang, anak diharuskan menyentuh kakiknya dengan bagian kaki
satunya lagi, begitupun sebaliknya. Adapun dengan mengajak anak dengan memutar mutar
telapak tangannnya kiri maupun kanan. Bisa dengan membuka kacing bajunya, ataupun
anak disuruh memasukan pulpen ke dalam tutupnya.
g. Sensation
Anak di anjurkan untuk menutup mayanya, kemudian penguji memberikan
rangsangan dnegan menggunakan kapas lidi ke area tangan, anak akan merespon
rangsangan tadi.
h. Gait
Anak disuruh berjalan lurus kedepan, berjalan dengan tumitnya, pada bayi berjalan
dengan menggunakan tumitnya.
i. Meningeal signs
Nuchal rigidity
Posisi anak terlentang, tangan pemeriksa ditempatkan diawah kepala pasien yang
sedang berbaring, kemudian kepala ditekukkan (fleksi) dan diusahakan agar dagu
mencapai dada. Selama penekukan ini diperhatikan adanya tahanan. Ila terdapat kaku
kuduk kita dapatkan tahanan dan dagu tidak mencapai dada. Kaku kuduk dapat ersifat
ringan atau berat. Pada kaku kuduk yang berat, kepala tidak dapat ditekuk, malah sering
terkedik ke belakang. Pada keadaan yang ringan, kaku kuduk dinilai dari tahanan yang
dialami waktu penekukan kepala.
Lasegue
Pemeriksaan dilakukan, pasien eraring lurus, lakukan ekstensi pada kedua tungkai.
Kemudian salah satu tungkai diangkat lurus, difleksikan pada sendi panggul. Tungkai yang
satu lagi harus erada dalam keadaan ekstensi/lurus. Normal : jika kita dapat memcapai
sudut 70o sebelum timbul rasa saki atau tertahan. Laseq (+) bila timbul rasa sakit atau
tahanan sebelum mencapai 70o.
Kernig
Pasien tidur teerlentang, fleksikan panggul tegak lurus (90o) dengan tuuh, tungkai atas
dan awah pada posisi tegak lurus. Setelah itu tungkai bawah di ektensikan pada persendian
lutut sampai membentuk sudut leih dari 135o terhadap paha. Bila terdapat tahanan dan rasa
nyeri seelum atau kurang dari sudut 135o, karenya nyeri atau spasme otot hamstring
sepanjang N. Ischiadicus, sehingga panggul ikut flaksi dan juga bila terjadi fleksi
involunter pada lutut kotralateral maka dikatakan Kernig sign positif.
Brudzinski
Pasien berbaring di tempat tidur. Dengan tangan yang di tempatkan di bawah kepala
psien yang sedang berbaring, kita tekukan kepala sejauh mungkin sampai dagu mencapai
dada. Tangan yang satunya lagi sebaiknya ditempatkan di dada pasien untuk mencegah
diangkatnya badan. Bruzensky I (+) ditemukan fleksi pada kedua tungkai.

Sumber : Video bagian 1 dan 2


EXAMINING THE CHILD
DEPARTEMENT OF PAEDIATRICS UNIVERSITY OF BERNE
SWITZERLAND TH 1999

Anda mungkin juga menyukai