M
4. Anamnesa tentang makanan
Berapa kali bayi/ anak menyusui ASI dalam
sehari?
Pada umur berapa mendapat makanan
tambahan?
Bila anak medapat susu formula, apa
diare?
5. Anamesa tentang keluhan-keluhan
Keluhan penyakit sekarang yaitu keluhan
detik.
Kalikan 4 jumlah denyutan dalam 15 detik
masuk ¾ termometer.
- Termometer dijepit dengan lengan ditaruh
sekitarnya.
Somnolen: kesadaran menurun ditandai
kulit:
1. faktor Fisik: kebersihan yang
paru kronis
Pola atau irama pernafasan, ada 3 macam
yaitu:
1). Normal = 16-20x/m (6 thn), 30-59 (bayi
baru lahir).
2). Tachypnea= Lebih dari 20 x/menit,
alveoli
F). Bunyi gesekan pleura: suara akibat
clavicularis kiri.
-Bunyi jantung (BJ).
•BJ I adalah bunyi menutupnya katup mitral dan
tricuspid.
•BJ II adalah bunyi menutupnya katup aorta dan
pulmonalis.
•BJ III: vibrasi yang dihasilkan waktu pengisian
ventrikel.
•BJ IV: karena tahanan terhadap pengisian ventrikel
pada akhir diastole.
•Murmur: vibrasi dalam rongga jantung atau arteri
utama.
Hitung Heart rate (frekuensi jantung) pake
stetoscope.
•Pada palpasi dihitung heart rate selama 1 menit
pencernaan.
Palpasi abdomen terhadap keseluruhan
dinding abdomen untuk mencari tanda nyeri
umum, kemudian mencari perabaan masa/
benjolan dan periksa juga turgor kulit perut
untuk melihat hidrasi pasien.
Teknik palpasi hepar dengan telapak tangan
dan jari kanan dimulai dari kudrant kanan
bawah berangsur-angsur naik mengikuti
irama napas dan gembungan perut dan
berupayalah merasakan tepi hepar pada tepi
jari telunjuk.
Apabila hepar dapat diraba, perawat
dokumentasikan:
-ukuran hepar di tepi arcus costae.
-perabaan keras, lunak atau biasa.
-tepi hepar: tajam atau tumpul.
-Permukaan rata atau berbenjol-benjol.
-nyeri tekan atau tidak.
Bayi kurang dari 1 tahun: hati teraba 1-2 cm
dibawah arkus costa. Bila hari teraba lebih
dari 2 cm kemungkinan mempunyai
penyakit hati.
Anak 5 thn, normalnya teraba 1/3 dengan
: angka 1/3-2/5.
Teknik palpasi lien dengan cara bi-manual (2
tangan), jari tangan kiri mengangkat dengan
cara mengait dinding perut kiri atas dari
belakang. Jari tangan kanan berupaya meraba
lien dari arah depan abdomen kiri atas
dengan mencari lien.
Titik Mc burney berada pada batas sepertiga
luar dan dua sepertiga dalam dari garis
imaginer yang menghubungkan umbilicus
dan SIAS kanan. Rasa nyeri timbul saat
ditekan atau mendadak dilepaskan
perhatikan wajah expresi pasien. Cth
appemdix akut.
Nyeri tekan (+) Mc. Burney. Pada palpasi
didapatkan titik nyeri tekan kuadran kanan
bawah atau titik Mc. Burney dan ini
merupakan tanda kunci diagnosis.
• Nyeri lepas (+) karena rangsangan
: angka 1/3-2/5.
Pemeriksaan adanya ascites: cairan dalam rongga
perut mengikuti hukum gravitasi , selalu berada
dibagian bawah. Perkusi dimulai dari tengah
abdomen dengan posisi pasien terlentang; perkusi
hingga ke bagian lateral. Terjadi perubahan suara
dari timpani menjadi pekak merupakan batas cairan
ascites yang ada. Kemudian pasien pindah posisi
menjadi miring. Apabila emang ada cairan dalam
rongga abdomen , tentu akan berpindah ke bagian
bawah mengikuti gaya gravitasi. Maka daerah lateral
abdomen yang semula pekak setelah berada diatas
menjadi timpani karena cairan berpindah,
sebalikanya daerah umbilicus sekarang menjadi
pekak, yang disebut Shifting Dullness.
Jika abdomen distensi dengan tegang dan
perawat tidak yakin apakah terdapat cairan
(asites), bisa dilakukan thrill cairan.
Tempatkan telapak tangan kiri disepanjang sisi
kiri abdomen pasien dan jentikkan jari tangan
perawat di sisi kanan abdomen pasien.
Jika perawat merasakan adanya gelombang
melawan tangan kiri, mintalah asisten atau
pasien untuk meletakan tepi tangan pada garis
tengah abdomen,
Hal ini untuk mencegah transmisi impuls
melalui kulit dan tidak melalui asites. Jika
perawat tetap merasakan gelombang tersebut
pada tangan kiri, maka dikatakan terdapat
thrill cairan.
Perkusi ginjal dilakukan di dinding abdomen
belakang pada sudut costo vertebrata (Costo
vertebral angle) dengan dialasi telapak
tangan kiri, perkusi dengan sisi ulnar kepala
tangan kanan, cth infeksi saluran kemih.
Pemeriksaan genitalia anak pria: memperhatikan
ukuran, bentuk penis, testis, kelainan lain.
Pemeriksaan genitalia anak perempuan: melihat
Nadi/ detak jantung Tidak terdapat detak Lambat- dibawah Diatas 100. Detak
jantung 100. Detak jantung jantung kuat.
lemah.
Wajah menyeringai / Tidak ada respon / Menyeringai atau Menangis, batuk
respon terhadap reaksi wajahnya tampak atau bersin.
sentuhan kecut
Aktivitas/ tonus otot Tangan dan kaki Ada sedikit Pergerakan aktif.
lumpuh ( Tidak ada pergerakan sebagai Kaki dan tangan
gerakan) reaksi terhadap bergerak.
rangsangan
cyanosis.
Nilai angka 1, jika merah tetap extrimitas
cyanosis.
Nilai angka 2, jika seluruh badan bayi
berwarna merah
Hitung jumlah detak jantung dalam 6 detik
dan tambahkan 0 untuk jumlah total detak
jantung dalam 1 menit. Cth: jika perawat
menghitung 15 detak dalam 6 detik, maka
denyut nadi dalam 1 menit adalah 150.
Beri nilai 0, jika keadaannya lemah atau
lambat.
Beri nilai 1, jika nadi kurang dari 100.
Beri milai 2, jika nadi lebih atau minimal
100
Dengan lembut, gosoklah bolak-balik
telapak kaki bayi dengan salah satu jari.
Amati reaksi bayi pada wajahnya.
Perhatikan reaksi bayi pada waktu
membersihkan lendir dari mulut dan
tenggorokan.
Beri nilai 0, jika tak ada reaksi sama sekali.
Beri nilai 1, jika reaksi hanya pada mukanya.
Beri nilai 2, jika reaksinya hebat, timbul
dari tubuhnya.
Lihat bagaimana tangan atau kakinya
tonus otot.
Beri nilai 2, jika aktif bergerak dan menangis.
Lihat dada dan abdomen bayi baru lahir.
Upaya bernafasa adalah niali apgar nomor 2
yang paling penting.
Pernafasan yang sama sekali tidak ada
pernafasan baik
8-10 : bayi dalam keadaan baik.
6-7: bayi dalam keadaan kurang baik
(depresi).
Kurang dari 6: bayi dalam keadaan buruk,