1. Bengkok 9. Penlight
2. Thermometer 10. Reflek hammer
3. Stetoskop 11. Perlak atau alas
4. Garputala 12. Otoskop
5. Tongspatel 13. Speculum hidung
6. Meteran 14. Snellen chart
7. Kassa/tissue 15. Tes penciuman : minyak kayu putih
8. Stopwatch atau arloji 16. Tes perasa: permen
Pre Prosedur
1. Cuci tangan
2. Atur posisis
3. Atur alat
4. Tutup tirai
Pemeriksaan Umum
a) TTV:
1. TD :
Ukuran manset lebih kecil dari dewasa
Normal TD baru lahir 60-90 mmhg Sistolik / 0-60 mmhg diastolic
Setiap tahun biasanya naik 2-3 mmhg, setelah pubertas mencapai TD dewasa
2. Nadi
Frekuensi nadi N: 60-100 x/menit
3. Napas
Laju napas
4. Suhu
Pengukuran suhu tubuh dapat dilakukan dengan beberapa cara :
a. Rectal Anak tengkurap di pangkuan ibu, ditahan dengan tangan kiri, dua jari
tangan kiri memisahkan dinding anus kanan dengan kiri, dan termometer
dimasukkan anus dengan tangan kanan ibu.
b. Oral Termometer diletakkan di bawah lidah anak. Biasanya dilakukan untuk
anak 6 tahun.
c. Aksiler Termometer ditempelkan di ketiak dengan lengan atas lurus selama 3
menit. Umumnya suhu yang diperoleh 0,5 lebih rendah dari suhu rektal.
b) Data Antropometrik
1) Berat Badan
2) TB
Pemeriksaan Head to Toe
1. Kulit
Langkah: Inspeksi kulit, Palpasi turgor kulit
Cek warna
Tekstur
Turgor
Pigmentasi
Temperature
Bercak café au kait
Edema
Pertumbuhan rambut
Pengelupasan kulit
Stria
2. Kepala
Ukur/lihat kesimetrisan kepala, ukur lingkar kepala,
o Kepala diukur pada lingkaran yang paling besar, yaitu melalui dahi dan daerah
yang paling menonjol daripada oksipital posterior.
Inspeksi: kebersihan, adanya pembengkakan, tonjolan, lesi dan seborhea pada kulit
kepala, kraniotabes (Tulang tengkorak lunak), pelebaran pembuluh darah
Inspeksi rambut: warna, persebaran rambut, ketebalan, kualitas, kelembaban dan
tekstur
*Bayi:
*Bayi:
Bentuk mata
Katarak kongenital strabismus
Perdarahan konjungtiva
Pus (tanda gonoblenorrhoe)
P: baik selanjutnya ners akan memeriksa hidung adik ya. Baik apakah ada nyeri?
P: Baik ukuran hidung normal, bentuk lubang hidung normal dan simetris
P: *Inspeksi dan palpasi hidung bagian luar. Pencet-pencet hidung dan palpasi sinus. Baik
ukuran hidung normal, bentuk lubang hidung normal dan simetris
P: Baik ners akan memeriksa hidung bagian dalam adik ya dengan menggunakan speculum
hidung . baik normal ya dik warna mukosa pink, septum di tengah, tidak ada secret dan
kotoran serta tidak ada inflamasi dan kelainan lainnya pada hidung
P: silahkan adik cium baunya? Apakah berbau? Bau apa?
5. Telinga
Struktur luar: warna, lesi strumen, ukuran telinga, membrane timpani, (normal: warna
abu-abu tua, intact: tidak ada perforasi dan tembus cahaya) discharge, bau, edema,
tulang mastoid
Pendengaran: Tes Rine, Test webber, test scawabach, detik jam tangan, gesekan
kertas dan bisikan suara
Alat: garpu tala, penscope/otoscope. speculum
P: baik selanjutnya ners akan melakukan pemeriksaan pada telinga adik vira ya
P: *inspeksi telingan. Baik ukuran telinga simetris, tidak ada kelainan
P: *Palpasi telinga dr bagian bawah ke atas lalu senteri telinga. Tekan tragus dan mastoid
pada bagian dalam
P: *gunakan otoscope. Ners akan memeriksa menggunakan otoscope ya Tidak ada lesi,
tidak ada yang ,menutupi daun telinga, tidak ada ruam merah, edema dan bau. Baik sudah
normal ya dek
P: Baik selanjutnya ners akan memeriksa ketajaman pendengaran adek. Baik adek bisa
membelakangai ners lalu ners akan ngomong sesuatu. Nanti adek bisa ulangi apa yang ners
katakan ya.
*uji detik arloji. Pastikan kondisi lingkungan tenang. Dekatkan arloji dengan telinga 2-3 cm.
Apakah adek mendengarnya? Lalu jauhkan perlahan arloji dr telinga.
P: baik selanjutnya ners akan melakukan pemeriksaan dengan garpu tala ya dek
*teknik:
Tes Riner
1. Pegang garpu tala pada tangkainya lalu pukulkan ke telapak tangan, tempelkan garpu
tala ke belakang telinga pasien apakah Gerakan atau suara garpu tala terdengar?
2. Getarkan dengan menggunakan kedua jari lalu arahkan parallel dari saluran telinga
luar paah adek masih mendengar bunyi
Test webber
Pegang garpu talla pada tangkainya lalu Getarkan dengan menggunakan kedua jari
tempelkan ke tengan punvak kepala pasien apakah bunyi terdengar jelas di kedua
telinga adek?
Tes Swabach
Pegang garpu talla pada tangkainya lalu Getarkan dengan menggunakan kedua jari
lalu dekatkan ke telinga
7. Leher
bentuk, adanya tekanan vena jugularis, ada tidaknya massa dalma leher, kulit leher,
ROM, Trakea, kelenjar tiroid, kelenjar getah bening
kaji nodus lympa
8. Dada
inspeksi: bentuk dada, kesimetrisan, Gerakan dada, adanya deformitas /tidak
palpasi: adanya penonjolan dna pembengkakan
pemeriksaan payudara: kaji ukuran, bentuk, lesi, adanya penonjolan, pembengkakan,
putting susu dan areola, adanya gynecomastia, pengeluaran asi
P: baik, selanjutnya pemeriksaan pada dada, disini ners akan melihat bentuk dada,
kesimetrisan, dan Gerakan dada. Dada ismetris dan normal ya dek
P: lalu disini ners akan melakukan palpasi atau penekanan untuk memeriksa ukuran,
bentujk, area kulit sektra dada, putting dan areola. Baik semuanya normal ya
9. Thorax anterior dan posterior
Inspeksi: kesimetrisan pengembangan paru, diameter antero-posterio dan transversal,
kelainan tulang belakang: lordosis, dll
palpasi: pengembangan dada, adanya nyeri tekan, massa, peradangan, kesimetrisan
ekspansi paru, tactil/vocal vremitus
perkusi: batas anterior dan posterior paru
auskultasi: bunyi paru, suara napas tambahan
lakukan Langkah diatas pada thorax posterior
P: lalu selanjutnya ners akan melihat pergerakan dinding dada, baik sumetrisya. Tidak ada
kelainan tulang belakang. Lalu ner akan melihat perngembangan paru. Baik normal
P: *denagn menggunakan pita meter, ukur bagian diameter antero-posterio dan transversal
pada paru
P: *Palpasi area thorak dr atas, tengah, bawah, minta pasien untuk mengucapkan kata 77.
Tanyakan apakah nyeri. Baik tidak ada nyeri, pembengkakan, massa semuanya normal ya
dik
P: *perkusi area batas paru atas kebawah, ke samping
P: *auskultasi
10. Jantung
inspeksi: letak jantung, area perikordial, dan pulsasi PMI
palpasi: pulsasi PMI, frekuensi dan irama nadi
perkusi: batas jantung
auskultasi: bunyi jantung 5 key point (ICS 2 kanan dan kiri, ICS 4/5 dan ICS 5
midclavicula
11. Abdoment
inspeksi: kulit, umbilicus, bentuk, kesimetrisan, pembesaran organ, adanya massa,
adanya pulsasi
auskultasi: bising usus, desiran aorta, arteri renalis, arteri iliaka, arteri femoralis,
friction rubs
perkusi: timpani
palpasi: adanya massa dan nyeri tekan, palpasi hepar, palpasi limpa, dan palpasi ginjal
https://drive.google.com/folderview?id=1Qen0DXyBcXD-dbdifPPiPbt76ylo6zqd