Anda di halaman 1dari 10

PENGKAJIAN BUDAYA

Tujuan: pengkajian budaya: mengetahui keyakinan, nilai-nilai dan kebiasaan pasien guna
menentukan kebutuhan perawatan yang nyata dan intervensinya mencakup konteks budaya
di dalamnya.
Ket:
N: Nurse
P: Pasien

Model Giger dan Davidhizar


Orientasi:
N: “Selamat pagi kak”
P: “Pagi ners”
N: “Perkenalkan nama saya perawat alda, kaka bisa panggil saya ners alda yaa, saya
perawat di ruang mawar ini sampai jam 12 nanti”
P: “Oiya halo ners alda”
N: “Iya halo, kaka boleh sebut nama dan tanggal lahirnya?”
P: “Nama saya elisa oktaviana ners, tanggal lahir 12 juni 2000”
N: “Baik, kak elisa oktaviana sukanya dipanggil apa?”
P: “Panggil elfin aja ners”
N: “Oke baik kak elfin, jadi tujuan saya kesini adalah untuk melakukan pengkajian budaya
pada kak elfin, tujuannya untuk mengetahui nilai, keyakinan dan kebiasaan ka elfin selama
ini, agar nantinya asuhan keperawatan yang diberikan bisa sesuai dengan budaya yang ka
elfin miliki nih”
P: “Ohh gitu ya ners, oke”
N: “Iya, kira-kira waktunya sekitar 20 menit, apakah kak elfin bersedia?”
P: “Oh iya boleh ners”
N: “Baik, sebelum kita mulai saya akan jelaskan dulu prosedurnya ya kak, nanti saya akan
melakukan 2 model pengkajian, beberapa akan berbentuk pertanyaan yang akan saya
ajukan dan beberapa juga akan berbentuk pemeriksaan fisik ya kak”
P: “Oh iyaa oke ners, saya tinggal jawab aja kan ya”
N: “Iya betul sekali kak elfin, nanti juga akan saya pandu ya kak untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaannya”
P: “Oke ners, siapp”
N: “Oke kita mulai model yang pertama yaa”
P: “Oke ners”

Kerja
N: “Baik, saya awali dengan memeriksa variasi biologi atau penampilan tubuh ka elfin yaa,
ka elfin sudah bagus warna kulitnya sawo matang, tidak ada perbedaan warna kulit yang
menonjol, warna rambut hitam pekat, lalu distribusi rambutnya juga bagus, lalu ka elfin juga
memiliki lesung pipit di daerah pipi, distribusi rambut di daerah ekstremitas atas dan bawah
lebat, tidak memiliki tanda lahir dan BB 58 TB 162”
P: “Baik ners”
N: “Semuanya normal ya kak untuk penampilan tubuhnya, apakah ada kelainan atau
keluhan yang dirasakan kak?”
P: “Tidak ada ners”
N: “Baik, kita lanjutkan untuk bagian komunikasi ka elfin, biasanya bahasa yang biasa
digunakan sehari-hari oleh ka elfin apa?
P: “Bahasa indonesia ners tapi kadang campur bahasa jawa juga”
N: “Oke baik, berikutnya terkait volum suara biasanya kak elfin seperti ini kah atau lebih
keras lagi?”
P: “Segini sih ners, biasa, tapi kalau sama orang tua biasanya lebih pelan, soalnya kalau di
daerah saya begitu ners harus lemah lembut”
N: “Oke baik, kebetulan memang ka elfin bersuku jawa ya kak?”
P: “Iya betul ners, makanya dialegnya juga agak medhok gitu ners kata orang-orang hehe”
N: “Iya betul baik, berikutnya terkait makna diam nih kak, biasanya ka elfin akan diam atau
menutup suara ketika sedang berkomunikasi dalam kondisi seperti apa?”
P: “Ohh saya mah orangnya pendiam ners, kalau lagi dimarahin orang tua saya diem aja, ga
berani jawab, ga sopan, jadi saya berbicara kalau memang dibutuhkan saja”
N: “Oke baik, selanjutnya mengenai sentuhan, apakah kak elfin merasa risih jika saya
memegang bahu ka elfin seperti ini? (memegang bahu)
P: “Ohh engga ners, yang penting memegang di bagian2 umum saja”
N: “Bagian umum menurut ka elfin apa saja?”
P: “Yaa yang nampak aja ners, kaya kaki tangan kepala bahu lengan jari, gituu”
N: “Oke baik, lalu terkait pola komunikasi ka elfin bersama keluarga, teman atau lingkungan
bagaimana?”
P: “Oohh yaa kaya yang tadi saya bilang ners, saya orangnya pendiam, jadi jarang
berinteraksi sama orang luar, kalau sama keluarga ya biasa saja, kalau sama teman juga
kalau yang udah akrab banget baru saya merasa nyaman untuk berkomunikasi intens, tapi
kalau yang baru kenal engga ners hehe”
N: “Oke baik, berikutnya terkait jarak dalam berkomunikasi ya kak, apakah ka elfin merasa
nyaman dengan jarak kita dalam berkomunikasi saat ini?”
P: “nyaman-nyaman aja ners”
N: “Oke, jadi jaraknya segini ya kak agar ka elfin merasa nyaman”
P: “Iya ners”
N: “oke baik, berikutnya terkait kegiatan sosial yang diikuti oleh ka elfin nih, apakah ka elfin
memiliki kerabat dekat seperti rekan kerja atau rekan kegiatan yang lain?”
P: “Oh punya ners, teman kerja saya di kantor, biasanya sih kalau tau saya di rumah sakit
mereka akan menjenguk saya ners”
N: “Oke baik, berikutnya terkait status perkawinan, maaf sebelumnya apakah ka elfin sudah
menikah?”
P: “Belum ners, saya masih tinggal bersama orang tua”
N: “Okee, kalau boleh tau berapa bersaudara ka elfin ini di keluarga?”
P: “Ohh saya 3 bersaudara ners, saya anak pertama, lalu ada 2 orang adik saya lagi di
rumah”
N: “Okee baik, kalau di rumah ka elfin ini berperan sebagai apa kak dalam keluarga?”
P: “Yaa karena saya sebagai anak pertama jadi saya lebih berperan sebagai seorang kakak
sih ners, mengayomi dua adik saya dan menjadi contoh yang baik bagi mereka”
N: “Oke baik, sebagai seorang kakak nih ya ka elfin, ka elfin tau tidak fungsi seorang kaka
itu seperti apa?”
P: “Fungsinya ya tadi ners, saya biasanya menjadi contoh buat adik saya dan membantu
mereka dalam berbagai hal seperti mengerjakan pr dan menjawab pertanyaan mereka
seputar sekolah, contohnya pertanyaan terkait study tour itu ngapain aja sih kak, atau nanti
kalau ujian yang dipersiapkan apa aja, seperti itu ners”
N: “Bagus, jadi ka elfin sudah mengetahui yaa fungsi sebagai seorang kakak”
P: “Iya ners”
N: “Oke kita lanjut, biasanya di dalam keluarga ka elfin sendiri siapa yang paling
berpengaruh dalam mengambil sebuah keputusan?”
P: Paling bapak saya sih ners, biasanya segala sesuatu harus dikomunikasikan terlebih
dahulu dengan bapak”
N: “Oke baik, lalu bagaimana hubungan ka elfin dengan keluarga atau kerabat?”
P: “Hubungannya baik-baik aja ners alhamdulillah ga pernah ada masalah”
N: “Alhamdulillah, lalu tadi ka elfin menyebutkan kalau bekerja di sebuah kantor ya kak,
kalau boleh saya tahu apa makna bekerja bagi ka elfin?”
P: “makna bekerja bagi saya yaa yang menghasilkan penghasilan ners dan sesuai sama
kompetensi yang saya miliki”
N: “Oke baik, lanjut ya kak mengenai waktu, ka elfin tau hari ini hari apa dan tanggal
berapa?”
P: “Tau dong ners, hari sabtu 24 april 2021”
N: “Oke sudah betul ya kak, lalu apakah ka elfin ingat kejadian masa lalu dan harapan ka
elfin di masa depan?”
P: “Kejadian masa lalu apa ya ners ya paling saya masih ingat ketika ulang tahun sweet
seventeen saya ners, lalu untuk harapan masa depannya saya masih bercita-cita menjadi
kepala perusahaan walaupun sekarang saya masih karyawan
N: “Wahh bagus kak elfin, tidak apa-apa kak, semangat terus nantinya ya kak, oke
selanjutnya terkait definisi waktu nih, menurut ka elfin sendiri waktu itu apa sih kak lalu
manfaat kita mengetahui waktu itu apa?”
P: “Wah waktu bagi saya penting banget ners, apalagi saya bekerja di kantor, telat 5 menit
saja saya bisa mendapat teguran dari atasan saya jadi selama ini saya berusaha untuk tepat
waktu dan menghargai waktu yang saya miliki ners”
N: “Oke bagus ka elfin, lalu biasanya ka elfin tidur berapa jam dalam sehari?”
P: “BIasanya 6- 7 jam sih ners”
N: “Oke baik, lalu kalau ka elfin sedang minum obat, biasanya ka elfin minum obat jam
berapa saja?”
P: “Biasanya kalau pagi ya abis sarapan, siang abis makan siang, kalau sore biasanya saya
lebih suka sebelum tidur sih ners, katanya bisa lebih mempan gitu kalo diminum sebelum
tidur”
N: “Oke baik, selanjutnya bagian terakhir pada model ini ya kak yaitu terkait kontrol
lingkungan, bagaimana interaksi ka elfin dengan lingkungan?”
P: “Ohh kalau lingkungan sekarang saya jadi lebih memperhatikan terkait kebersihan dan
hygienisnya sih ners, ners kan tau sekarang lagi banyak virus, jadi saya juga takut ners,
apa-apa harus prokes”
N: “Oke jadi ka elfin suka lingkungan yang bersih dan hygienis ya kak”
P: “Iya betul ners”
N: Oke selanjutnya apakah ka elfin ini percaya dengan kekuatan supra natural seperti itu
kak?”
P: “Ohh saya sih udah engga ners, tapi orang tua saya sepertinya masih, jadi kalau mereka
sakit biasanya mereka menganggap itu adalah hal penebus dosa gitu ners”
N: “Oalah baik, lalu menurut ka elfin sendiri definisi sehat dan sakit yang ka elfin percaya itu
seperti apa?”
P: “Kalau sehat yaa berarti fungsi tubuh saya berjalan normal ners, gaada keluhan atau
kelainan tertentu, nah kalau sakit berarti ada bagian tubuh saya yang ga beres, misal kalau
sakit perut yaa berarti organ pencernaan saya sedang tidak baik-baik saja
N: “Okee baik, lalu apakah ka elfin mempunyai kebiasaan tertentu dalam menjaga
kesehatan ka elfin?”
P: “ohh paling saya olahraga ners, sama seminggu sekali mama saya rutin memberikan
jamu jahe gitu untuk mempertahankan daya tahan tubuh katanya”
N: “Oke baik, sudah selesai yaa pengkajian model yang pertama”

Model ANDREW/BOYLE CULTURAL ASSESSMENT GUIDELINES

N: baik, selanjutnya saya akan memberikan beberapa pertanyaan model kedua ya kepada
kakak, untuk pertanyaannya tidak jauh berbeda tetapi lebih detail dari yang sebelumnya kak,
apakah Kakak bersedia?
P: Iya boleh ners
N: Baik saya mulai ya kak, kalau di keluarga kak elfin apakah asli dari jawa semua kak
bapak dan ibu?
P: Iya jawa semua ners
N: Dimana lahirnya?
P: Sama-sama lahir di kebumen
N: Oalah baik, kalau kak elfin sendiri lahir dimana?
P: Saya juga sama di kebumen
N: Wih bener-bener pure kebumen ya kak
P: Iya pure kebumen hehe
N: Sekeluarga pernah pindah-pindah ga kak tinggalnya? (kalo pernah ditanyakan, dimana?
berapa lama?)
P: Alhamdulillah sampe sekarang ga pernah pindah-pindah, rumahnya di kebumen aja,
bapak sama ibu juga kerjanya di kebumen jadi yaudah menetap disini, nenek sama kakek
juga udah ngga ada jadi jarang pergi-pergi dalam waktu yang lama gitu

Bagian ini w agak keder gimana, intinya ini pertanyaannya


• Bagaimana kelompok budaya klien menganggap ekspresi emosi dan perasaaan,
spiritualitas, dan keyakinan keagamaan? Bagaimana kematian, dan kedukaan diekspresikan
dgn cara yang sesuai budaya?
• Bagaimana kerendahan hati diekspresikan oleh pria atau wanita? Apakah ada harapan
yang ditentukan secara budaya ttg hubungan priawanita, termasuk hubungan perawat-klien?
• Apakah klien punya batasan thd seksualitas, mengekspos bagian tubuh, jenis
pembedahan tertentu?
• Apakah ada batasan ttg mendiskusikan kerabat yang telah wafat atau ketakuatan thd
sesuatu yang tidak diketahui?

N: Terus nih kak, kan kak elfin bilang kalau kakek nenek sudah ngga ada ya? apakah ada
peringatan atau upacara kematian gitu kak?
P: Waktu itu sih seinget aku kakek nenek disholatin, dikubur, terus dimakamin biasa sih kak
sesuai ajaran islam, terus ada 7 hari yasinan, terus nanti 40 hari tahlil, sama 100 hari, 200
hari terus 1000 hari kak ada tahlilan gitu di rumah
N: Oalah seperti itu kak, btw apakah tidak apa-apa kak kita membicarakan orang yang
sudah meninggal?
P: Ngga papa sih, yang penting jangan mengumbar aibnya semasa hidup
N: Oke baik kak,

N: Oke baik, lalu persepsi kak elfin tentang menua itu seperti apa?
P: Tua ya seperti orang tua, rambut putih, jalan bungkuk dan lambat hehe
N: Oke kak baik, jadi menurut kak elfin sikap kita terhadap orang tua yang baik itu
bagaimana sih?
P: Kalo orang tua ya harus kita hormati, apalagi lansia. Salah satu caranya tuh dengan
menggunakan unggah-ungguh bahasa, jadi bahasa yang kita gunakan untuk orang tua
berbeda dengan bahasa yang digunakan sehari-hari sama temen. Entah itu lansia ada
keturunan keluarga atau tidak ya kita harus menghormati dengan berbicara bahasa krama
atau bahasa yang lebih sopan, dan kalau lewat depan orang tua harus menunduk gitu terus
juga ketika orang tua berbicara tidak boleh menyela, terus juga kalau makanan sudah siap
di meja makan, kita yang masih muda jangan makan dulu sebelum sesepuh atau orang tua
makan
N: Ooh seperti itu kak iya saya paham, lalu jika nanti kak elfin sudah tua, apa yang kak elfiin
harapkan dari anak kak elfin?
P: Saya sih kalau udah tua penginnya misah sama anak, biar engga ngerepotin. Tapi nanti
kalau bapak-ibu saya sudah tua saya sih penginnya tinggal serumah aja sama saya biar
bapak-ibu ada yang ngurus hehe.
N: Oke jadi seperti itu ya kak

N : Baik Kak Elfin, kita lanjut ya, di keluarga kak Elfin sendiri siapa sih kak yang jadi pencari
nafkah utama di keluarga kak elfin ?
P : yang nyari duir si Bapak , Ibu di rumah aja.
N: apakah ada orang lain di keluarga kak Elfin yang jadi pencari nafkah di keluarga kak
Elfin ?
P : Nggak ada, cuma Bapak aja yang cari duit kak.
N : seperti itu ya kak, tadi kan kak elfin bilang ke saya kalau di keluarga kak elfin itu yang
nyari duit itu si Bapak ya kak.. Nah.. lalu bagaimana sih kak untuk tingkat pendapatan Bapak
? apakah memenuhi kebutuhan sehari - hari kak ?
P : Tingkat pendapatannya sih rata- rata kak,, Alhamdulilahnya kebutuhan rumah selalu
dipenuhi dengan kesederhanaan ini kak
N : Alhamdulilahnya ya kak Elfin , kebutuhannya dipenuhi dalam sehari - hari.Oh ya kak.
saya ingin bertanya lagi. Mungkin ini agak sensitif kak untuk bertanya, mohon maaf ya kak
atas pertanyaan yang saya ajukan nanti.
P : Iya gak pa2 Kak.. Boleh Kak..
N: Nahh .. ini terkait pendapatan keluarga kak Elfin. apakah ada sumber dukungan
keuangan lain kak ?
P : Wahh.. kayaknya itu gak ada deh kak. . hanya dapet pendapatan dari hasil pendapatan
Bapak aja.
N : Nahh.. untuk ansuransinya kak , apakah keluarga kak elfin memiliki asuransi kesehatan
seperti kartu KIS, BPJS , ataupun sejenisnya kak ?
P : Kalau itu , keluarga saya semuanya memiliki BPJS kak..
N : Ok.. berarti aman ya untuk jaminan kesehatan di keluarga kak Elfin ..
oh iya kak Elfin. dengan pendapatan segitu. apakah ada dari kak elfin terkait dampak
status ekonomi terhadap keluarga kak elfin ?
P: Alhamdulilahnya sih gak ada dampak apapun sih kak.. kebutuhan sehari - hari pun
dipenuhi untuk keluarga kami dalam menjalani hidupnya.
N : Ini masih terkait kesehatan kak.. apakah sebelumnya kak elfin atau anggota keluarga
pernah menggunakan pelayanan kesehatan kak ?
P : Adik saya pernah masuk ke RS gara2 tipus waktu dulu sih kak
N :Lalu untuk biayanya sih kak elfin ?
P ; untuk biayanya kami menggunakan jaminan asuransi kesehatan yaitu bpjs sih kak..
N : Alhamdulilah,, keluarga kak elfin memaksimalkan asuransi kesehatan yang disediakan
dari pemerintah ya kak.. Nahh lalu, bagaimana sih kak , pandangan kayak terkait penyebab
dari sakit ?
P : hmm.. penyebab sakit pada umumnya sih karena virus atau bakteri gitu sih kak..itu yang
akau tahu . hehee
N : Iya betul apa yang kak Elfin sudah sampaikan sebelumnya.. nah di keluarga kak elfin
sendiri apakah memiliki keyakinan terhadap budaya terkait tubuh yang ideal kak ?
P : untuk itu sih gak ada di budaya keluarga kami sih kak. Kalo terkait tubuh ideal itu kayak
di tv- tv kayaknya kak: langsing. pokoknya enak dipandang aja gitu kak
N : heheee… jadi gak ada budaya terkait tubuh yang ideal ya kak..
P : iyaa.. gak ada kak
N : lalu, pertanyaan selanjutnya ya kak.. apakah kak elfin memiliki sebutan sendiri kak
terhadap status kondisi kesehatannya ?
P : sebutannya sih yang penting sehat aja gitu mba.. hehee
N : sip deh kalo gitu kak. Untuk selanjutnya pernah tidak kakak mengikuti suatu kegiatan
yang terkait promosi kesehatan sebelumnya ? kalau pernah, apakah kakak percaya terkait
itu kak ?
P : Ya pernah dulu di pendopo kelurahan jatimulya kak.. Percaya sih kak terkait promosi
kesehatan toh juga ini demi kebaikan kesehatan kita.
N : wahh jadi kak elfin ini pernah mengikutinya ya.. lalu upaya apa sih kak yang terkait
promosi kesehatan ?
P : wahh kalau itu mah saya mengikuti apa yang telah dipromosikan kesehatannya
sebelumnya kak
N : mantap kak.. hehe
Sebelumnya mohon maaf kak, kakak menganut agama apa ya kak ?
P : saya muslim kak
N : Baik,, muslim ya kak.. nahh apakah kakak pernah mengikuti aktivitas suatu keagamaan
di wilayah kakak ?
P : Pernah saya Mba,
N : kegiatan jenis seperti apa ya kak Elfin ?
P : Setiap malam jumat biasanya bapak atau saya ke masjid untuk yasinan bareng - bareng
dengan bapak - bapak di daerah tersebut kak
N : aktif berarti ya kak untuk kegiatan tersebut setiap minggu sekali.
P : Iya aktif kak.. itu salah satu kegiatan rutin yang kami lakukan setiap minggunya.
N : sip deh kak.. lalu, apakah kak elfin percaya terkait culture healers ?
P : kalo itu mah percaya enggak percaya sih kak..hehee
N : Siapa yang menentukan saat klien sakit atau sehat? Siapa yang menentukan
pilihan “healer” dan penanganan yang harus dilakukan? [ ini aku gak mudeng guys]
healer itu apa guyss :(
N : lalu, kebudayaan yang dimiliki ka elfin atau keluarganya terkait kebiasaan budaya
apakah yang dilakukan oleh ka elfin dalam penyembuhannya ?
P : saya mah pake obat warung sih kak.. biasanya juga sembuh kalo pake obat warung.
kecuali kalo emang udah parah kak
N : ohh ya kak.. sebelumnya kan adik kak elfin pernah di rawat di RS kan kak.. nahh untuk
itu bagaimana sih kak menurut kak elfin terkait pelayanan kesehatan yang sudah diberikan
kepada keluarga kak elfin ?
P : puas sih kak.. pelayanan juga jelas dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada
pasien.
N : kak elfin merasa puas ya kak.. hmm.. apakah sebelumnya kak elfin pernah bertemu
dengan perawat di RS kak ? kalau pernah, bagaimana tanggapan kak elfin terkait profesi
tersebut kak ?
P : iya pernah kak, perawatnya baik kak.. waktu itu saya agak bingung terkait tempat kamar
adik saya, terus saya tanya sama perawat yang kebetulan lewat di depan saya. lalu perawat
tersebut nganterin saya ke kamar adik saya yang dituju. dan saya tuh tahu kak.. kesibukan
perawat itu seperti apa.. pasti sibuk banget kak.. gitu aja sih kak.. hehe
N : lalu , harapan dari kak elfin untuk perawat terhadap pelayanan kesehatan dan asuhan
keperawatannya ?
P : harapan saya terkait perawat semoga perawat bisa peduli dan memaksimalkan
pelayanan terhadap kesehatan kepada pasien.
N : Baik kak Elfin. . . Seperti apa untuk membentuk perilaku terhadap peran sakit ?
P : peran sakit itu sama perilaku sakit ya kak. .jadi menurutku peran sakit itu ketika kondisi
seseorang mengalami sakit yang sudah parah sehingga mengharuskan seseorang tersebut
ke pelayanan kesehatan.
N : Lalu, siapa sih kak Elfin yang menentukan gejala apa yang menyertai
terhadap suatu penyakit, ?
P : Kalo itu sih biasanya Ibu Kak, yang nentuin gejala sakit. karena Ibu yang deket dengan
anak -anaknya, Soalnya kalo Bapak itu sibuk dengan pekerjaannya ?
N : Jadi Ibu ya Kak Elfin yang menentukan suatu gejala terhadap sakit ya kak.. lalu jika klien
sudah tidak sakit lagi.. siapa yang memutuskan terkait tersebut kak ?
P : hmm.. biasanya itu sih Ibu kak.. karena kalo saya atau saudara -saudara saya yang
sakit yang merawat itu adalah Ibu. Jadi ibu lebih tau terkait kapan gejala sakit tersebut tidak
merasa tidak sakit lagi.
N : Baik kak Elfin.. untuk itu, sebelumnya apakah kak Elfin pernah mendengar sebelumnya
terkait gangguan mental ? kalo pernah mendengar tersebut. Bagaimana pandangan kaka
terkait tersebut kak ?
P : Wahhh.. gangguan mental ya kak ? huhu.. kayaknya pernah mendengar orang yang
gannguan mental itu tuh yang sakit jiwanya dan dibawakan ke rumah sakit jiwa.
N : iyaa betul.. kurang lebih seperti itu kak… Lalu , berapa jumlah orang yang tinggal di
dalam suatu keluarga sih kak ?
P : keluarga saya sih ada 7 kak, ada kakek , nenek, bapak, ibu, kakak, sama adek kak.
N : Lalu ,, siapa sih kak yang membentuk jaringan sosial klien misalnya antar keluarga
yang masih sedarah, antar teman, ataupun tetangga. Apakah masih berinteraksi dengan
mereka kak ?
P : hmm… kalo antar teman mah saya jarang kak. soalnya kan sekarang lgi pandemi gitu,
jadi jarang ketemu sama temen.. kalo tetangga sih biasanya ibu yang sering ngobrol -
ngobrol di teras kalo ada tetangga sebelah ada yang lewat dan mampir gitu kak..
N : ohh.. berarti masih berinteraksi dengan baik dengan teman ataupun kekerabatan ya
kak.. lalu apakah mereka mempengaruhi kesehatan terhadap kondisi kak elfin ataupun
keluarganya ?
P : kalo itu sih tidak ada kak..
N : baik kak Elfin. lalu, bagaiamana sih kak terhadap keluarga kak Elfin terkait partisipasi
dalam promosi kesehatan misalnya : terkait perubahan gaya hidup dalam diet, aktivitas fisik,
dll
P : Kalau itu, setiap anggota keluarga saling mengingatkan satu dengan yang lainnya untuk
promosi kesehatan.
N : bagaimana dengan struktur budaya ? Apakah struktur budaya mempengaruhi respons
klien terhadap kesehatan atau suatu penyakit ?
P : kalo itu sih kayaknya tidak ada kak .. menurut saya justru dengan adanya struktur
budaya tersebut menjadikan kondisi kesehatan di keluarga menjadi meningkat.
N : Lalu, apakah ada pengaruh yang dimiliki dari suatu organisasi tertentu terhadap gaya
hidup yang dimiliki ? ataupun sejenis kualitas hidupnya. apakah hal tersebut memiliki
pengaruhnya ?
P : kalo itu tidak ada kak sih kak.. mungkin ini lebih ke benefit kek misalnya suatu organisasi
masyarakat dalam kegiatan setiap minggu sekali dengan kegiatan gotong royong demi
menciptakan lingkungan yang bersih.
N : lalu, di sekitar sini apakah ada suatu permasalahan yang terkait gender dalam kelompok
budaya ini ?
P : Wahh.. seperti apa tuh kak
N : misalnya gini kak Elfin.. dalam lingkungan ini apakah ada suatu budaya dimana gender
wanita harus di rumah terus ataupun si laki- lakinya harus bekerja di luar rumah ?
P : untuk itu sih tidak ada budaya terkait tersebut kak.. di sini tidak ada perbedaan jenis
kelamin terkait tersebut.Wanita ataupun pria dapat bekerja di luar rumah kak.. Cuman
emang saja keluarga saya bapak saja yang bekerja di luar. sedangkan ibu merawat anak -
anaknya serta mendidik anak- anaknya di rumah.

N: Biasanya keluarga kakak sering mengkonsumsi makanan apa nih? Apakah suka
mengkonsumsi makanan khas jawa?
P: biasanya si paling sering makan ayam gitu Ners, kalo makanan khas jawa jarang si kalo
masak paling suka bikin oseng², sayur asem, atau sayur bening gitu deh kak
N: baik, terus biasanya ada makanan tertentu ga kak yang biasa dihidangkan pada sebuah
acara
P: biasanya kalo ada acara Ulang tahun si dibikinin tumpeng nasi kuning gitu
N: Baik, jadi dibikinin nasi tumpeng ya kak, menurut kakak ada ga sih kak makna nasi
tumpeng dihidangkan ketika acara ulang tahun?
P: apa ya mbak, paling melambangkan harapan dan rasa syukur gitu sih setahu saya
N: oalah jadi ada maknanya ya kak nasi tumpeng untuk ulang tahun
P: iya Ners
n: kakak biasanya kalau makan selalu bareng² sama keluarga ga kak?
P: kadang si bareng tapi kalo pada sibuk ya sendiri sendiri
N: okeee, terus untuk waktu makannya biasanya kapan aja kak?
P: ya pagi, siang, sore malam Ners
N: baik, untuk diet apakah kakak pernah melakukan diet?
P: ga pernah
N: nah menurut kakak, diet sehat itu yang bagaimana ya kak
P: diet yang ga ekstrem, ya yang menjaga pola makan gitu si
N: kalo diet tidak sehat kak, Menurut kakak yang bagaimana
P: yang nyampe gamau makan sama sekali
N: Biasanya kalo beli bahan makanan tu siapa ya kak? terus belinya dimana kak?
P: kakak saya belinya di pasar
N: terus yang masak siapa kak
P: kadang saya kadang juga kakak saya
N: cara masaknya biasanya gimana kak
P: digoreng, direbus tergantung si
N: Nah, di keluarga kakak ada ga si pantangan makanan di waktu tertentu gitu
P: di waktu tertentu?
N: biasanya pada acara keagamaan gitu kak, ada pantangan makanan
P: engga si paling yang haram ga dimakan
N: Apakah kakak hari ini sedang berpuasa kak?
P: iya alhamdulillah
N: makna berpuasa Menurut kakak apa kak
P: menahan diri dari hawa nafsu
N: Selama puasa ada makanan pantangan ga kak?
P: engga
N: kakak sekarang menempuh pendidikan apa ya kak
P: saya lagi kuliah
N: kalo menurut keluarga kakak penting ga si kak pendidikan tinggi itu?
P: penting soalnya kalo pendidikannya tinggi insyaAllah kedepannya kehidupan akan
terjamin. Terus juga kalo pendidikan tinggi juga bakal banyak pengetahuan kan
N: apakah pengetahuan yang kakak peroleh mempengaruhi kesehatan kakak?
P: iya lah saya jadi lebih tahu bagaimana cara merawat kesehatan saya
N: kalo keluarga kakak semuanya bisa bahasa indonesia kak?
P: bisaaa
N: kakak biasanya kalo belajar biasanya gimana kak, seperti lebih suka lewat tulisan, atau
mendengar, atau demonstrasi gitu kak
P: kalo saya si lebih masuk belajarnya kalo baca si
N: terus kakak kalo cari info mengenai kesehatan dari mana kak, lewat internet,koran,atau tv
misalnya
P: saya si suka baca di google soalnya lebih praktis
N: kakak lebih suka menggunakan tempat umum atau dirumah kak, Misalnya kalo beribadah
lebih suka ke masjid atau di rumah dan kalo belajar lebih auka di sekolah atau di rumah kak
P: di rumah si Ners
N: kalo di keluarga kakak percaya hubungan antara kesehatan dengan agama gitu ga kak?
P: ehmm gimana ya kak biasanya dikeluarga saya kalo ada yang sakit parah didoakan gitu
si Ners
N: biasanya kalo ada yang sakit suka dateng ke pengobatan alternatif gitu ga kak, kek kyai
atau tabib gitu
P: engga kalo sakit ya ke RS tapi sama minta didoain gitu sama warga sekitar supaya cepat
sembuh
N: kalo di daerah kakak ada tabib atau kyai gitu ga kak, yang khusus untuk menyembuhkan
penyakit
P: engga ada Ners
N: Apa sih yang kakak lakukan untuk menjaga kesehatan?
P: ya makan makanan yang bergizi, olahraga, tidur yang cukup gitu Ners, saya yakin kalo
melakukan hal tersebut kita akan terhindar dsri penyakit
N: baik, kalo kakak atau anggota keluarga yang sakit nih, apa sih yang keluarga kakak
lakukan
P: membawa ke faskes
N: kalo di budaya kakak, ada ga sih kak pandangan buruk untuk orang yang sakit atau
bahkan dikucilkan atau dibully gitu
P: engga si
N: terus ada ga si kak, stigma di budaya kakak tentang penyakit tertentu, seperti HIV atau
gangguan jiwa gitu kak
P: iya kalo ada menderita HIV mendapat pandangan negatif kalo yang gangguan jiwa pada
ngehindar gitu
N: kalo ada waktu luang keluarga kakak biasanya ngapain kak?
P: kita biasanya kumpul bareng keluarga
N: kan sekarang lagi pandemi terus Orang² kegiatannya berubah gitu ya kak, kalau menurut
kakak sendiri nih gimana dengan adanya perubahan ini?
P: Yah mau gimana lagi ya Ners awalnyaa ya sebel, bosen tapi lama kelamaan jadi biasa
N: kalo perubahan mengenai gaya hidup sehari hari kan sekarang lagi pandemi harus pake
3M ya kak, menurut kakak gimana?
P: sebenernya si engap Ners kalo pake masker, tapi demi kesehatan ya harus tetap dipatuhi
N: menurut kakak privasi untuk diri sendiri dan orang lain itu penting gasi kak?
P: ya penting Ners
N: kalo menurut kakak bagaimana menghargai sopan santun dalam masyarakat
P: ya jika ada yang menawarkan sesuatu kita terima atau menolak dengan halus jika tidak
menginginkannya
N: kalo hubungan kakak dengan orang yang berbeda suku gimana kak
P: ya saya berteman dengan siapa aja dan saling menghargai
N: menurut kakak bagaimana pelayanan kesehatan yang ads di lingkungan kakak
P: sudsh baik tapi saya rasa masih perlu di tingkatkan ya

Terminasi
N: baik, untuk bincang-bincangnya sudah selesai ya kak. semoga kakak dan keluarga selalu
sehat. Nanti kalo ada yang ingin ditanyakan kakak bisa hubungi saya ya. Terima kasih atas
waktunya ya kak. Saya izin pamit ya kak. Selamat pagi cikguuuu

Anda mungkin juga menyukai