Anda di halaman 1dari 15

KASUS 1

Nama Mahasiswa : Rizki Agustian


NIM : 180112045
Hari/tgl : Sabtu, 24 April 2021
======================================================
Laki-laki, berusia 30 tahun, dibawa ke UGD karena sering marah dan
mengamuk. Selama di ruang rawat inap, ia sering marah bila teman
sekamarnya mengganggu dan mengambil barang-barangnya dengan berkata
”bangsaat...!!  kurang ajar !!  jangan ambil barang saya !!...” namun belum
menunjukkan perilaku yang melukai orang lain secara langsung.
Berdasarkan informasi pada perawat lain di ruangan pasien selalu marah
yang hebat.
Core Problemnya : Risiko Perilaku Kekerasan (RPK)
SP 1 : Risiko Perilaku Kekerasan (RPK) Point 2
Mengidentifikasi masalah dan penyebab

Fase Orientasi
Salam Terapeutik
P. Selamat pagi bapak perkenalkan nama saya Nanda krisdiantoro biasa di
panggil Nanda, saya perawat yang berdinas di ruang ini dari jam 8 pagi
sampai jam 2 siang ini, nama bapak siapa sebelumnya? Dan senang di
panggil siapa? “
K.nama saya anang
Evaluasi Validasi/ Keaktivan Bertanya
P. Bagaimana perasaan bapak A saat ini?”
“masih ada perasaan kesal atau marah?
K. Masih ada
Kontrak Kerja
P. Baiklah sekarang kita akan berbincang-bincang tentang perasaan marah
yang bapak rasakan,”
“ Berapa lama bapak A mau kita berbincang-bincang ? bagaimana kalau 10
menit“ “Dimana kita akan bincang-bincang?
“Bagaimana kalau diruang ini?”
K. Iya di sini
P. Tujuannya untuk mengontrol emosi Bapak,apakah bapak bersedia
K. Iya bersedia
Fase Kerja
P. apa yang menyebabkan bapak A marah? “
K. Saya sering di ganggu sama teman sekamar saya dan sering
mengambil barang barang saya
P. Apakah sebelumnya bapak A pernah marah? “
k. Blom
P. Baik bapak, berarti sebelum bapak tidak pernah marah, dan penyebab
bapak saat ini marah di ganggu oleh teman sekamar bapak”
“ apakah saat bapak A kesal/marah, kemudian dada bapak berdebar debar ,
mata melotot, rahang terkatup rapat dan tangan mengepal, apa yang bapak
lakukan selanjutnya?”
K. Iya itu yang saya rasakan
P. apakah dengan bapak A marah-marah keadaan menjadi lebih baik?’
“ Menurut bapak adakah cara lain yang lebih baik selain marah-marah?
K. Tidak tau
P. maukah bapak belajar mengungkapkan marah dengan baik tanpa
menimbulkan kerugian?”
k. Iya saya mau
P. ada beberapa cara untuk mengendalikan rasa marah, hari ini kita belajar
satu cara dulu”
“ begini pak, jika bapak di ganggu oleh teman bapak bisa di bicarakan
perlahan- lahan dulu, menanyakan ke teman bapak dengan baik mengapa
teman bapak menganggu bapak dan bapak kontrol emosi bapak dengan cara
tarik napas agar bapak lebih relaks“
“ nah sebaiknya bapak melakukan kontrol emosi dengan yang sudah saya
jelaskan agar teman bapak mengerti jika bapak tidak mau di ganggu ”.
k. Baik

Fase Terminasi
P. Bagaimana perasaan bapak A setelah berbincang-bincang tentang
kemarahan Bapak?
K. Lebih baik
P. Coba Bapak A sebutkan penyebab bapak marah dan yang bapak rasakan 
dan apa yang bapak lakukan serta akibatnya?
K. Saya marah karna sering di ganggu teman sekamar saya,dan sering
mengambil barang barang saya
P. “Baik, dan bapak mengerti ya untuk menghadapi teman bapak itu harus
berbiacara dengan baik terlebih dahulu mengapa dia menggangu bapak”

Rencana Tindak Lanjut


P. baik Pak, bagaimana kalau besok  kita latihan cara lain untuk mencegah
dan mengendalikan marah bapak A dengan cara teknik napas dalam”
”Dimana kita akan latihan, bagaimana kalau tempatnya disini saja ya Pak?”
“Berapa lama kita akan lakukan, bagaimana kalau 10 menit saja”
Apakah bapak bersedia
K. Iya bersedia
“Saya pamit dulu bapak.... Selamat Pagi.”

KASUS 2

Laki-laki berusia 35 tahun, di rawat di ruang tenang. Saat dikaji klien


mengatakan : ”saya sangat tidak berguna dan terbuang suster, saya sangat
malu,rasanya saya lebih baik tidak dilahirkan saja”. Dari keterangan keluarga
hal tersebut terjadi sejak 2 tahun yang lalu setelah ditinggalkan istrinya
menikah lagi dengan orang lain. Selama interaksi klien kurang
mempertahankan kontak mata dan nampak sedih. Setelah berinteraksi
dengan perawat klien mengatakan mengetahui keuntungan dan kekurangan
berinteraksi dengan orang lain.
Core Masalah : Isolasi Sosial
SP 1 Point 4 (Mengajarkan cara berkenalan dengn orang lain)

Fase Orientasi
Salam Terapeutik
P. Selamat pagi bapak perkenalkan nama saya Nanda krisdiantoro biasa di
panggil Nanda, saya perawat yang berdinas di ruang ini dari jam 8 pagi
sampai jam 2 siang ini, nama bapak siapa sebelumnya? Dan senang di
panggil siapa? “
k. Nama saya Anang
Evaluasi Validasi/ Keaktivan Bertanya
P. Bagaimana perasaan bapak A saat ini?”
“ O.. jadi bapak merasa bosan dan tidak berguna. Apakah bapak masih
suka menyendiri ??
K. Iya masih
Kontrak Kerja
P. Baiklah sekarang kita akan berbincang-bincang tentang perasaan
yang bapak rasakan,”
“ Berapa lama bapak A mau kita berbincang-bincang ? bagaimana kalau
10 menit“ “Dimana kita akan bincang-bincang?
“Bagaimana kalau diruang ini?”
Tujuan Tindakan
“ Tujuan agar bapak dapat berhubungan saling kenal dengan orang lain”
Apakah bapak bersedia
K. Iya bersedia
Fase Kerja
P. Dengan siapa bapak tinggal serumah? “
K. Anak saya
“Siapa yang paling dekat dengan bapak?
K. Anak saya
“apa yang menyebabkan bapak dekat dengan orang tersebut?
“Siapa anggota keluarga bapak yang tidak dekat dengan bapak?
k. Istri saya
“apa yang membuat bapak tidak dekat dengan keluarga bapak itu?
K. Istri saya karena di tinggal
P. Apakah ada pengalaman yang tidak menyenangkan ketika bergaul dengan
orang lain?
K. Iya pada saat di tinggl istri
p. Menurut bapak apa keuntungan kita kalau mempunyai teman?
K. . Untuk bercakap-cakap
P. Wah benar, kita mempunyai teman untuk bercakap-bercakap.
Nah kalau kerugian kita tidak mempunyai teman apa bapak ?”
k. Tidak bisa ngobrol,sendirian
P. jadi banyak juga ruginya tidak punya teman ya. pak“
“Kalau begitu ingin bapak belajar berteman dengan orang lain?”
K. Iya mau
“Nah untuk memulainya sekarang bapak A latihan berkenalan dengan saya
terlebih dahulu. Begini Bapak, untuk berkenalan dengan orang lain, kita
sebutkan dahulu nama kita dan nama panggilan yang kita sukai”
“ Contohnya: nama saya Nanda krisdiantoro, senang dipanggil Nanda.
Selanjutnya bapak menanyakan nama orang yang diajak berkenalan.
Contohnya nama ibu siapa ? senangnya dipanggil apa? “
“Ayo pak coba dipraktekkan! Misalnya saya belum kenal dengan bapak.
coba bapak berkenalan dengan saya.
K. Nama saya anang biasa di panggil anang
P. Ya bagus sekali bapak “
“Setelah berkenalan dengan bapak, orang tersebut diajak ngobrol tentang
hal-hal yang menyenangkan. Misalnya tentang hobi, pekerjaan dan
sebagainya,”
“Nah bagaimana kalau sekarang kita latihan bercakap-cakap dengan teman
bapak.
K. Baik

Fase Terminasi
Evaluasi Validasi:
P. Bagaimana perasaan bapak setelah kita latihan berkenalan?
K. Senang
“Nah sekarang coba ulangi dan peragakan kembali cara berkenalan dengan
orang lain!
K. Nama saya anang senang di panggil anang
Rencana Tindak Lanjut
P. Baiklah bapak, dalam satu hari mau berapa kali ibu latihan bercakap-
cakap dengan teman? Dua kali ya bapak? baiklah jam berapa ibu akan
latihan? Ini ada jadwal kegiatan, kita isi pada jam 11:00 dan 15:00 kegiatan
bapak adalah bercakap-cakap,
Apakah Bapak bersedia
K. Iya bersedia
saya permisi dulu ya pak selamat pagi”

KASUS 3

Seorang wanita, berusia 36 tahun dirawat di Rumah sakit Jiwa dengan


keluhan sering bicara sendiri, mondar – mandir, gelisah, pasien merasa
mendengar suara-suara yang ingin membunuhnya, dan mengancam pasien.
Saat dilakukan pengkajian, pasien mengatakan bahwa dirinya ingin cepat
sembuh. Pasien tampak sendiri, dan sering melamun. Saat perawat interaksi
dengan pasien sudah mampu menyebutkan manfaat obat,warna obat dan
jadwal minum obat.
Core Masalahnya : Isolasi Sosial
SP 1 Isolasi Sosial Point 1 : Membina Hubungan Saling Percaya dan
mengetahui keuntungan dan kerugian berinteraksi dengan orang lain

Fase Orientasi
Salam Terapeutik
P. Selamat pagi bapak perkenalkan nama saya Nanda krisdiantoro biasa di
panggil Nanda, saya perawat yang berdinas di ruang ini dari jam 8 pagi
sampai jam 2 siang ini, nama bapak siapa sebelumnya? Dan senang di
panggil siapa? “
K. Nama saya anang
Evaluasi Validasi/ Keaktivan Bertanya
P. Bagaimana perasaan bapak A saat ini?
K. Gelisah
P. Baik bapak gelisah ya,,, karena mendengar sesuatu yang aneh,,, dan
bapak merasakan ingin cepat sembuh”
Kontrak Kerja
P. Baiklah sekarang kita akan berbincang-bincang tentang perasaan
yang bapak rasakan,”
“ Berapa lama bapak A mau kita berbincang-bincang ? bagaimana kalau
10 menit“ “Dimana kita akan bincang-bincang?
“Bagaimana kalau diruang ini?”
k. Iya di sini
Tujuan Tindakan
“ Tujuannya kita berbicang bicang ini agar bapak mengetahui
keuntungan dari berinteraksi dengan orang lain dan kerugian jika bapak
tidak berinteraksi denga orang lain ?”
Apakah bapak bersedia
K. Iya bersedia

Fase Kerja
P. apa yang bapak rasakan saat ini, sepertinya bapak tampak gelisah ya,
dan lebih suka menyediri
K.saya mendengar suara suara di telinga saya
“sebelumnya, Apakah ada pengalaman yang tidak menyenangkan ketika
bergaul dengan orang lain?
K. Tiak ada
P. Menurut bapak apa keuntungan kita kalau mempunyai teman?
K. Tidak tau
P. Keuntungan jika bapak mempunyai teman, bapak bisa ajak teman bapak
berbincang bincang tentang hal yang meyenangkan, seperti bahas hobi
bapak, dan lainnya .”
“Nah kalau kerugian kita tidak mempunyai teman apa bapak
K. Tidak bisa berbincang bincang
P. Kerugian kita tida punya teman itu banyak bapak salah satunya, bapak
tidak ada yang bisa di ajak berbicang atau berbicara dan dampaknya bapak
sering menyediri“
“ ada banyak cara aga bapak bisa dapat punya teman salah satunya hal
pertma yang bapak lakukan adalah berkenalan dengan orang lain, mungkin
lain waktu kita belajar berkenalan dengan orang lain ya pak”

Fase Terminasi
Evaluasi Validasi
P. Bagaimana perasaan bapak setelah kita berbincang- bicang tadi?
K.senang
P. baik bapak, apakah bapak sekarang sudah mengerti kerugian tidak
berinteraksi dengan orang lain dan keuntungan berinteraksi dengan orang
lain?”
K. Sudah
Rencana Tindak Lanjut
“ baik bapak, mungkin di pertemuan selanjutkan saya akan mengajarkan
cara berkenalan dengan orang lain ya pak? Nanti kita praktekan juga”
“ mau berapa lama pak kira kira? Apa 10 menit saja pak?”
“ tempatnya bapak mau dimana kita berbicang bicangnya? Baik, Di
ruang ini saja ya pak “ apakah bapak bersedia
K. Bersedia
KASUS 4

Seorang perempuan 18 tahun dirawat di rumah sakit dengan alasan


mengurung diri di kamar, saat dilakukan pengkajian klien mengatakan
bahwa dirinya merasa tidak berguna karena telah merasa gagal sebagai anak
karenakan prestasinya menurun. Setelah dilakukan pengkajian lebih lanjut
pola asuh yang diterapkan dalam keluarga disiplin , selalu harus menjadi
juara kelas dan klien selalu mengatakan saya orang bodoh.
Setelah interaksi dengan perawat pasien belum mampu menggali aspek
positif yang dimiliki oleh dirinya.
Core Problem : Harga Diri Rendah (HDR)
SP 1 Point 1 : mengidentifikasi kemampuan dengan aspek positif
yang dimiliki

Fase Orientasi
Salam Terapeutik
P. Selamat pagi kak perkenalkan nama saya Nanda krisdiantoro biasa di
panggil Nanda, saya perawat yang berdinas di ruang ini dari jam 8 pagi
sampai jam 2 siang ini, nama kakak siapa sebelumnya? Dan senang di
panggil siapa? “
k. Ana senang di panggil ana
Evaluasi Validasi/ Keaktivan Bertanya
P. Bagaimana perasaan kakak A saat ini?”
K. Kurang baik
P. baik kak merasa diri kakak tidak berguna karena presentasi yang
kakak dapatkan turun ya dari biasanya?
K. Benar
Kontrak Kerja
P. Baiklah sekarang kita akan berbincang-bincang tentang perasaan
yang kaka rasakan,”
“ Berapa lama kakak mau kita berbincang-bincang ? bagaimana kalau 10
menit“ “Dimana kita akan bincang-bincang?
“Bagaimana kalau diruang ini?”
K.iya di sini
Tujuan Tindakan
P. Tujuannya kita berbicang bicang ini agar adek mengetahui aspek
positif dari adek sendiri sehingga rasa bersalah rasa tidak berguna di
dalam diri ade lebih reda atau membaik”
P. Apakah kakak bersedia
K. Iya bersedia
Fase Kerja
P. kak, apa saja kemampuan yang Tidak miliki?
K. Prestasi saya turun
apa lagi”
P. Saya buatkan daftarnya ya! Apa pula kegiatan rumah tangga yang
biasa kakak lakukan? Bagaimana kalo merapihkan kamar? Menyapu
salah satunya atau mencuci piring dan lainnya”
K. Iya bisa
P. Wah , bagus sekali ada tiga kemampuan dan kegiatan yang kakak
miliki”
“ kakak dari tiga kegiatan kemampuan ini, yang mana masih dapat
dikerjakan di rumah sakit?”
“ coba kita lihat yang pertama bisakah? Bagaimana yang kedua dan
ketiga?”
“ Bagus sekali ada tiga kegiatan yang masih bisa di kerjakan di rumah
sakit ini”
“ sekarang, coba mba pilih salah satukegiatan yang masih bisa di
kerjakan di rumah sakit ini”
k. Merapikan tempat tidur
P. Baik jadi kakak pilih kegiatan kedua ya, merapihkan tempat tidur?
Kalau begitu, bagaimana kalau sekarang kita latihan merapihkan tempat
tidur mba”
“Nah kalau kita mau merapikan tempat tidur ,mari kita pindahkan dulu
bantal dan n selimutnya.bagus!Sekarang kita angkat spreinya dan
kasurnya kita balik.”
”Nah,sekarang kita pasang lagi spreinya ,kita mulai dari atas ya bagus!
Sekarang sebelah kaki ,tarik dan masukkan ,lalu sebelah pinggir
masukkan .Sekarang ambil bantal,rapikan dan letakkan di sebelah atas
kepala. Mari kita lipat selimut ,nah letakkan sebelah bawah kaki ,bagus!”
Kakak sudah bisa merapikan tempat tidur dengan baik sekali .Coba
perhatikan bedakah dengan sebelum dirapikan ?
k. Iya beda
P. Bagus”
“ Coba kakak lakukan dan jangan lupa memberi tanda M (mandiri) kalau
Mba lakukan tanpa disuruh , tulis B(bantuan ) jika diingatkan bisa
melakukan ,dan T ( tidak) melakukan .

Fase Terminasi
Evaluasi Validasi
P. Bagaimana perasaan kakak setelah kita berbincang- bicang tadi?
K.senang
P. baik kak, apakah kakak sekarang sudah mengerti bagaimana cara
membersihkan tempat tidur
K. Sudah
Rencana Tindak Lanjut
“ baik kak, mungkin di pertemuan selanjutkan saya akan mengajarkan
cara menyapu? Nanti kita praktekan juga”
“ mau berapa lama pak kira kira? Apa 10 menit saja kak?”
“ tempatnya kaka mau dimana kita latihannya? Baik, Di ruang ini saja
ya pak “ apakah bapak bersedia
K. Bersedia


KASUS 5

Seorang perempuan berusia 35 tahun di rawat di RSJ sejak 2 hari yang lalu
dengan alasan amuk, merusak lingkungan dan tidak mengurus diri. Pasien
mengatakan mendengar suara-suara yang ingin membunuhnya sehingga
membuat kesal, ingin memukul dan melempar barang-barang agar suara
tersebut hilang. Hasil observasi klien mengatakan malas untuk mandi dan
berdandan ,tampak kotor dan rambut acak-acakan, gigi kotor, badan bau selalu
menyendiri duduk di pojok atau tiduran di tempat tidur, kadang-kadang klien
mondar mandir dan berbicara sendiri.

Core Problem : DPD ( Defisit Perawatan Diri)

SP 1 Point 2 Menjelaskan Pentingnya kebersihan diri

Fase Orientasi

Salam Terapeutik

P. Selamat pagi bu perkenalkan nama saya Nanda krisdiantoro biasa di panggil


Nanda, saya perawat yang berdinas di ruang ini dari jam 8 pagi sampai jam 2 siang
ini, nama ibu siapa sebelumnya? Dan senang di panggil siapa? “

P. Ana senang di panggil ana

Evaluasi Validasi/ Keaktivan Bertanya

P. Bagaimana perasaan ibu A saat ini?”

“ Apakah ibu A sudah mandi”

k. Blom

Kontrak Kerja

P. Baiklah sekarang kita akan berbincang-bincang tentang perasaan yang ibu


rasakan,”

Berapa lama ibu mau kita berbincang-bincang ? bagaimana kalau 10 menit“


“Dimana kita akan bincang-bincang?
“Bagaimana kalau diruang ini?”

K. Iya disini

Tujuan Tindakan

“ Tujuannya kita berbicang bicang ini agar ibu mengetahui pentingnya


kebersihan diri itu”

P. Apakah ibu bersedia

K. Iya bersedia

Fase Kerja

P. Berapa kali ibu mandi dalam sehari? Menurut ibu apa kegunaan mandi?”

K. Membersihkan badan

P. Apa alasan ibu sehingga tidak bisa merawat diri? “

K. Malas

P. Menurut ibu apa manfaatnya kalau kita menjaga kebersihan diri?”

K. Badan terlihat bersih

P. Kira-kira tanda-tanda orang yang merawat diri dengan baik seperti apa?”

K. Badan bersih,sehat,wangi

K. Kalau kita tidak teratur menjaga kebersihan diri masalah apa menurut ibu yang
bisa muncul?”

k. Kotor

P. “Sekarang apa saja alat untuk menjaga kebersihan diri, seperti kalau kita mandi,
cuci rambut, gosok gigi apa saja yang disiapkan?”

K. Pakaian ganti, handuk, sabun sikat gigi, odol, shampo serta sisir”

P. Benar sekali, ibu perlu menyiapkan pakaian ganti, handuk, sabun sikat gigi, odol,
shampo serta sisir”

“Wah bagus sekali, ibu bisa menyebutkan dengan benar.”


“Baik ibu sekarang ibu paham ya pentingnya mebersihkan diri itu apa?”

K. Paham

P. Sekarang Masalah Berdadan

“ Sekarang kita belajar caranya mebersihkan diri ya bu?’

K. Iya

P.“ baik, yang pertama adalah ibu bisa bersihkan tubuh ibu dengan air bersih
terlebih dahulu, lalu ibu bisa sabunkan tubuh ibu”

“ lalu selanjutnya ibu bisa membersihkan rambut ibu dengan menggunakan sampo
lalu bilas”

“lalu terakhir ibu bisa bersihkan gigi ibu dengan menggosokan gigi dengan sikat
dan odol ya bu”

“ setelah semua sudah selesai di laksanakan, ibu bisa keringkan tubuh ibu dengan
handuk, lalu ibu bisa berganti pakaian , nah setelah berganti pakaian ibu bisa
merapihkan rambut ibu dengan sisir”

“apa ibu mau praktekan?”

K. Iya

“baik ibu bisa praktekan ya bu untuk mandi, silakan ibu, saya nanti kembali ya bu
untuk melihat ibu setelah mandi“

Fase Terminasi

Evaluasi Validasi

P.Bagaimana perasaan ibu setelah kita mendiskusikan tentang pentingnya


kebersihan diri, manfaat dan alat serta cara melakuakan kebersihan diri?”

“Sekarang coba ibu ulangi lagi tanda-tanda bersih dan rapi?”

k. Badan bersih wangi


“Apa saja alat untuk menjaga kebersihan diri, bagaimana cara menjaga
kebersihan diri?”

K. Pakaian ganti, handuk, sabun sikat gigi, odol, shampo serta sisir”

“Bagaimana perasaan ibu setelah mandi?

K. Segar

Coba lihat dicermin, lebih bersih dan segar ya ? “ Baiklah ibu. Kalau mandi yang
paling baik sehari berappa kali bu? “

K. Mandi 2 kli

P. Ya bagus mandi 2 kali sehari, sikat gigi 2 kali sehari, keramas 2 kali seminggu.
Nanti ibu kemasukan ke jadwal ya bu. Jika ibu melakukanya secara mandiri
makan ibu menuliskan M, jika ibu melakukannya dibantu atau diingatkan oleh
keluarga atau teman maka ibu buat ibu, Jika ibu tidak melakukanya maka ibu
tulis T. apakah ibu mengerti? “

Rencana Tindak Lanjut

P. “Baik lah ibu bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang tentang cara


berdandan.

“Ibu mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 11:00?”

“Ibu maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di ruang tamu??


Baiklah bu besok saya akan kesini jam 11:00 apakah ibu bersedia

K. Bersedia

P. sampai jumpa besok ibu.saya permisi Selamat Pagi “

Anda mungkin juga menyukai