Anda di halaman 1dari 33

ANALISA PROSES INTERAKSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Individu

Pada Stase Keperawatan Jiwa

Oleh :

Ahmad Salehudin, S.Kep

NIM : 18 31.1139

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)

CAHAYA BANGSA BANJARMASIN

PROGRAM PROFESI NERS

TAHUN 2018
STRATEGI PELAKSANAAN (SP)

Nama Klien : Tn. W

Tanggal Interaksi : 08 juli 2019

Interaksi / SP :1/ 1

Diagnosa Resiko perilaku kekerasan

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
Data Subjektif
Pasien mengatakan masuk RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh karena memukul orang
tua nya karena emosi dan keinginan nya tidak dipenuhi.
Data Objektif
Pada saat wawancara raut wajah pasien berubah-rubah kadang datar, kadang
menkerutkan wajah dan kadang tatapan nya tajam.
2. Diagnosa Keperawatan
Resiko perilaku kekerasan
3. Tujuan Khusus
a. Pasien mampu membina hubungan saling percaya.
b. Pasien mampu mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan.
c. Pasien mampu menyebutkan jenis perilaku kekerasan yang pernah dilakukannya.
d. Pasien mampu menyebutkan akibat dari perilaku kekerasan yang dilakukannya.
e. Pasien mampu menyebutkan carat mencegah/mengontrol perilaku kekerasannya.
f. Pasien mampu mencegah/mengontrol perilaku kekerasannya secara fisik, spiritual,
sosial, dan dengan terapi psikofarmaka.
4. Tindakan Keperawatan
a. Bina hubungan saling percaya
b. Diskusikan bersama pasien penyebab perilaku kekerasan saat ini dan yang lalu
c. Diskusikan perasaan pasien jika terjadi penyebab perilaku kekerasan.
d. Diskusikan bersama pasien perilaku kekerasan yang bisa dilakukan pada saat
marah.
e. Diskusikan bersama pasien akibat perilakunya
f. Diskusikan bersama pasien carat mengontrol perilaku kekerasan secara fisik,obat,
verbal, spiritual.
g. Ikut sertakan pasien dalam terapi aktivitas kelompok
B. STRATEGI KOMUNIKASI DAN PELAKSANAAN
1. Fase orientasi
a. Salam terapeutik
“Assalamualaikum Pak”, Perkenalkan nama saya AS, saya sering dipanggil S saya
perawat yang dinas di ruangan yakut ini. Hari ini saya dinas pagi dari pikul 08.00-
14.30. saya yang akan merawat bapak selama bapak di rumah sakit ini. Nama
Bapak siapa? Sering dipanggil siapa?dan bapak senangnya dipanggil siapa?
b. Evaluasi/validasi
Bagaimana perasaan Bapak hari ini ? masih ada merasa kesal atau marah ?
Baiklah kita akan berbincang-bincang sekarang tentang perasaan marah bapak”
Berapa lama bapak mau kita berbincang-bincang, pak? “bagaimana kalau 15
menit?” dimana enaknya kita duduk untuk berbincang-bincang? “bagaimana kalau
di kursi teras kamar bapak.
c. Kontrak
1) Topik : “saya ingin berkenalan dengan bapak ? apakah bapak tidak
keberatan ?”
2) Waktu : “Berapa lama bapak ingin kita ngobrol ? bagaimana kalau 15
menit?
3) Tempat : ”Bapak mau ngobrolnya dimana? apa di kursi ini saja?”
2. Fase Kerja
“Apa yang menyebabkan bapak marah?, apakah sebelumnya bapak pernah marah?
Terus, penyebabnya apa? Samakah dengan yang sekarang?. O..iya, jadi ada 2
penyebab bapak marah “ pada saat penyebab marah itu ada, seperti keinginan bapak
tidak terpenuhi ketika bapak minta uang atau benda yang bapak inginkan, orang tua
bapak tidak menuruti bapak kesal,
“Apakah pada saat bapak marah kemudian dada bapak berdebar-debar, tangan bapak
mengepal, pandangan tajam dan bicara kasar?
Setelah itu apakah yang bapak lakukan?. O. .iya jadi bapak memukul ibu bapak, dan
apakah dengan carat memukul ibu bapak keinginan bapak terpenuhi? Iya.. tentu
tidak. Apa kerugian carat yang bapak lakukan ? betul. Ibu bapak menjadi sakitdan
takut dan keinginan bapak tidak dipenuhi.
Ada beberapa cara untuk mengontrol kemarahan bapak, salah satunya adalah dengan
cara fisik. Jadi melalui kegiatan fisik disalurkan rasa marah bapak ke bantal atau
kasur.
“Ada beberapa cara, bagaimana kalaukita belajar satu cara dulu?”
Begini pak, kalau tanda-tanda marah tadi sudah bapak rasakan maka bapak berdiri
lalu tarik nafas dari hidung, tahan sebentar, lalu keluarkan/tiup perlahan-lahan
melalui mulut seperti mengeluarkan kemarahan. Ayo coba lagi, tarik dari hidung,
bagus.., tahan, dan tiup melalui mulut, nah, lakukan 5 kali. Bagus skali, bapak sudah
bisa melakukan nya. Bagaimana perasaan bapak ?”
Nah, sebaiknya latihan ini bapak lakukan secara rutin, sehingga bila sewaktu-waktu
rasa marah itu muncul bapak sudah terbiasa melakukannya”.
3. FaseTerminasi
Bagaimana perasaan bapak setelah berbincang-bincang tentang kemarahan bapak ?
iya saya mengetahui penyebab saya marah karena keinganan saya tidak terpenuhi
dan yang sya rasakan kesal dan saya memukul ibu saya akibat nya keinginan sya
tidak terpenuhi dan ibu saya menjadi sakit dan takut akibat saya pukul.
“Coba selama saya tidak ada, ingat-ingat lagi penyebab marah bapak yang lalu, apa
yang bapak lakukan kalau marah yang belum kita bahas dan jangan lupa latihan
nafas dalamnya ya pak. Sekarang kita buat jadwal latihan nya ya pak, berapa kali
sehari bapak mau latihan nafas dalam ?, jam berapa saja pak ?”
“Baik, bagaimana kalau 2 jam lagi saya datang dan kita latihan carat yang lain untuk
mencegah/mengontrol marah. Tempatnya disini aja ya pak, assalamualaikum
a. Rencana tindak Lanjut
“ Kalau Bapak sudah kenal dengan saya, bagaimana kalau nanti kita bertemu
Bapak panggil nama saya bapak S”
b. Kontrak yang akan datang
1) Topik : “Bapak, Bagaimana kalau besok kita bicara lagi tentang penyebab
marah bapak yang belum kita bahas hari ini.dan carat mengontrol marah
bapak dengan carat tarik nafas dalam dan memukul bantal/kasur?
2) Waktu : “ Bapak, maunya kapan kita bicara lagi, bagaimana kalau besok
pagi jam 10.00 pagi? “ sekitar 15 menit
3) Tempat :” kira-kira tempat yang nyaman untuk kita bicara dimana Pak?“.
Bagaimana, kalau di teras saja, baiklah kalau begitu, nanti kita bertemu
disana?”
ANALISA PROSES KEPERAWATAN (API)

 Tanggal interaksi: senin 08 juli 2019  Tujuan interaksi: Membina hubugan saling percaya.
 Interaksi/SP ke: I /I  Deskripsi: pasien kooperatif, dan memperhatikan
 Diagnosa risiko perilaku kekerasan penjelasan perawat serta mengerti cara mengontrol
amarah dengan carat tarik nafas dalam

Komunikasi verbal Komunikasi nonverbal Analisa Berpusat Pada Analisa Berpusat Pada Rasional
Klien Perawat
P: “Assalamualaikum P: memandang dengan Menjawab salam Berharap klien mampu Salam merupakan kalimat
Bapak, kaya apa habar senyum dan mengulurkan berinteraksi dengan baik pembuka percakapan dan
pian hari ini?” tangan BHPS
K: “Wa’alaikumsalam, K: menatap kea rah lain
baik ”
P: “Bisalah kita bapandiran P: memandang dengan Mampu mengikuti perintah Berharap klien mampu Menyiapkan tempat yang
setumat Pa, kita senyum sambil dan menyetujui berinteraksi dengan baik nyaman untuk berinteraksi
bapandirannya di kursi menunjukkan tempat yang
teras aja pak lah” akan dituju
K: menganggukkan kepala K: memandang perawat
sambil mengangguk kepala

P: “ Kita kenalan dulu, P: mengulurkan tangan dan Mampu menjawab Interaksi dapat berjalan Mengetahui identitas klien
nama pian siapa Pak?” mempertahankan kontak pertanyaan dengan lancar dan membina hubungan
K: “ Nama ulun AS”, mata saling percaya
K: melakukan kontak mata

P: “ Nama panggilan pian P: mempertahankan kontak Mampu menjawab Interaksi dapat berjalan Mengetahui identitas klien
siapa?” mata pertanyaan dengan lancar
K: “W” K: kontak mata ada
P: “ Perkenalkan nama P: menatap dan Mampu menjawab Interaksi berjalan dengan Memperkenalkan identitas
ulun AS, biasa dikiau S, mempertahankan kontak pertanyaan lancar dan membina hubungan
ulun dari Stikes Cahaya mata saling percaya (BHSP)
Bangsa Banjarmasin, ulun K: menatap perawat
tugas disini selama 3
minggu, disini ulun
tugasnya merawat pian
dari jam 08.00-14.30.
kalau pian handak bakisah
wan ulun Pak lah. Nah
siapa tadi nama ulun Pak?”
K: “ bapak AS”
P: “ Pian tinggal dimana P: mempertahankan kontak Mampu menjawab Interaksi berjalan lancar Membina hubungan saling
Pak?” mata pertanyaan percaya
K: “ banjarnasin” K: ada kontak mata
P: “ Pian sudah P: mempertahankan kontak Mampu menjawab Interaksi berjalan lancar Membina hubungan saling
berkeluarga kah Pak?” mata pertanyaan percaya
K: “ Sudah tapi bercerai” K:mengangguk
P: “ Kaya apa perasaan P: mempertahankan kontak Mampu menjawab Interaksi berjalan lancar Membina hubungan saling
pian setelah kita mata pertanyaan percaya
bapandiran Pak?” K: ada kontak mata
K: “ Baik ”
P: “ Masih ingat lah tadi P: mempertahankan kontak Mampu menjawab Interaksi berjalan lancar Membina hubungan saling
siapa nama ulun?” mata pertanyaan percaya
K: “ bapak AS” K: ada kontak mata
P: “inggih pak, kalau pian P: menatap klien dan Klien menyetujui kontrak Berharap klien masih mau Membina hubungan saling
handak istirahat dulu, kena tersenyum untuk berinteraksi dengan percaya
kita bapandiran lagi, jam K: menatap perawat dan perawat
kaya ini jua, disini lagi? mengangguk
Kaya apa Pak ?”
K: “inggih”
STRATEGI PELAKSANAAN (SP)

Nama Klien : Tn. W


Tanggal Interaksi : 09 juli 2019
Interaksi / SP :2/ 1
Diagnosa Resiko perilaku kekerasan

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
Data Subjektif
Pasien mengatakan masuk RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh karena memukul orang
tua nya karena emosi dan keinginan nya tidak dipenuhi.
Data Objektif
Pada saat wawancara raut wajah pasien berubah-rubah kadang datar, kadang
menkerutkan wajah dan kadang tatapan nya tajam.
2. Diagnosa Keperawatan
Resiko perilaku kekerasan
3. Tujuan Khusus
a. Pasien mampu membina hubungan saling percaya.
b. Pasien mampu mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan.
c. Pasien mampu menyebutkan jenis perilaku kekerasan yang pernah dilakukannya.
d. Pasien mampu menyebutkan akibat dari perilaku kekerasan yang dilakukannya.
e. Pasien mampu menyebutkan carat mencegah/mengontrol perilaku kekerasannya.
f. Pasien mampu mencegah/mengontrol perilaku kekerasannya secara fisik,
spiritual, sosial, dan dengan terapi psikofarmaka.
4. Tindakan Keperawatan
a. Bina hubungan saling percaya
b. Diskusikan bersama pasien penyebab perilaku kekerasan saat ini dan yang lalu
c. Diskusikan perasaan pasien jika terjadi penyebab perilaku kekerasan.
d. Diskusikan bersama pasien perilaku kekerasan yang bisa dilakukan pada saat
marah.
e. Diskusikan bersama pasien akibat perilakunya
f. Diskusikan bersama pasien carat mengontrol perilaku kekerasan secara fisik,obat,
verbal, spiritual.
g. Ikut sertakan pasien dalam terapi aktivitas kelompok
B. STRATEGI KOMUNIKASI DAN PELAKSANAAN
1. Fase orientasi
a. Salam terapeutik
“Assalamualaikum Pak”, Perkenalkan nama saya AS, saya sering dipanggil A,
saya perawat yang dinas di ruangan yakut ini. Hari ini saya dinas pagi dari pikul
08.00-14.30. saya yang akan merawat bapak selama bapak di rumah sakit ini.
Nama Bapaksiapa? Sering dipanggil siapa?dan bapak senangnya dipanggil siapa?
b. Evaluasi/validasi
Bagaimana perasaan Bapak hari ini ? masih ada merasa kesal atau marah ?
Baiklah kita akan berbincang-bincang sekarang tentang perasaan marah bapak”
Berapa lama bapak mau kita berbincang-bincang, pak? “bagaimana kalau 30 menit
?” dimana enaknya kita duduk untuk berbincang-bincang? “bagaimana kalau di
kursi teras kamar bapak.
c. Kontrak
1) Topik : “saya ingin berkenalan dengan bapak ?apakahbapak tidak
keberatan ?”
2) Waktu : “Berapa lama bapak ingin kita ngobrol ?bagaimana kalau 30
menit?
3) Tempat : ”Bapak mau ngobrolnya dimana ? apa di kursi ini saja?”
2. Fase Kerja
“apa yang menyebabkan bapak marah?, apakah sebelumnya bapak pernah marah?
Terus, penyebabnya apa? Samakah dengan yang sekarang?. O..iya, jadi ada 2
penyebab bapak marah “ pada saat penyebab marah itu ada, seperti keinginan bapak
tidak terpenuhi ketika bapak minta uang atau benda yang bapak inginkan, orang tua
bapak tidak menuruti bapak kesal,
“apakah pada saat bapak marah kemudian dada bapak berdebar-debar, tangan bapak
mengepal, pandangan tajam dan bicara kasar ?
Setelah itu apakah yang bapak lakukan ?. O. .iya jadoi bapak memukul ibu bapak,
dan apakah dengan cara memukul ibu bapak keinginan bapak terpenuhi? Iya.. tentu
tidak. Apa kerugian cara yang bapak lakukan ? betul. Ibu bapak menjadi sakitdan
takut dan keinginan bapak tidak dipenuhi.
Ada beberapa cara untuk mengontrol kemarahan bapak, salah satunya adalah dengan
cara fisik. Jadi melalui kegiatan fisik disalurkan rasa marah bapak ke bantal atau
kasur.
“ada beberapa cara, bagaimana kalaukita belajar satu cara dulu?”
Begini pak, kalau tanda-tanda marah tadi sudah bapak rasakan maka bapak berdiri
lalu tarik nafas dari hidung, tahan sebentar, lalu keluarkan/tiup perlahan-lahan
melalui mulut seperti mengeluarkan kemarahan. Ayo coba lagi, tarik dari hidung,
bagus.., tahan, dan tiup melalui mulut, nah, lakukan 5 kali. Bagus skali, bapak sudah
bisa melakukan nya. Bagaimana perasaan bapak ?”
Nah, sebaiknya latihan ini bapak lakukan secara rutin, sehingga bila sewaktu-waktu
rasa marah itu muncul bapak sudah terbiasa melakukannya”.
3. FaseTerminasi
Bagaimana perasaan bapak setelah berbincang-bincang tentang kemarahan bapak ?
iya saya mengetahui penyebab saya marah karena keinganan saya tidak terpenuhi
dan yang sya rasakan kesal dan saya memukul ibu saya akibat nya keinginan saya
tidak terpenuhi dan ibu saya menjadi sakit dan takut akibat saya pukul.
“coba selama saya tidak ada, ingat-ingat lagi penyebab marah bapak yang lalu, apa
yang bap[ak lakukan kalau marah yang belum kita bahas dan jangan lupa latihan
nafas dalamnya ya pak. Sekarang kita buat jadwal latihan nya ya pak, berapa kali
sehari bapak mau latihan nafas dalam ?, jam berapa saja pak ?”
“Baik, bagaimana kalau 2 jam lagi saya datang dan kita latihan carat yang lain untuk
mencegah/mengontrol marah. Tempatnya disini aja ya pak, assalamualaikum
c. Rencana tindak Lanjut
“ kalau Bapak sudah kenal dengan saya, bagaimana kalau nanti kita bertemu
Bapak panggil nama saya bapak S”
d. Kontrak yang akan datang
1) Topik : “Bapak, Bagaimana kalau besok kita bicara lagi tentang penyebab
marah bapak yang belum kita bahas hari ini dan belajar cara mengontrol
perilaku kekeraan dengan caraminum obat?
2) Waktu : “ Bapak, maunya kapan kita bicara lagi, bagaimana kalau besok
pagi jam 10.00 pagi?
3) Tempat :” kira-kira tempat yang nyaman untuk kita bicara dimana Pak?”
“ Bagaimana, kalau di teras saja, baiklah kalau begitu, nanti kita bertemu di
sana ya”
ANALISA PROSES KEPERAWATAN (API)

 Tanggal interaksi: selasa 09 juli 2019  Tujuan interaksi: Membina hubungan saling percaya,
 Intraksi /SP ke: II / I mengidentifikasi penyebab, tanda gejala dan carat mengontrol
 Diagnosaperilaku kekerasani. perilaku kekerasan
 Deskripsi: pasien berpenampilan cukup rapi kadang-kadang
tatapan nya tajam

Komunikasi verbal Komunikasi nonverbal Analisa Berpusat Pada Analisa Berpusat Pada Rasional
Klien Perawat
P: “Assalamualaikum P: memandang dengan Menjawab salam Berharap klien mampu Salam merupakan kalimat
bapak, masih ingat lah senyum dan mengulurkan berinteraksi dengan baik pembuka percakapan dan
dengan ulun? Kayapa tangan BHPS
perasaan pian hari ini K: menatap mata perawat
pak?” (kontak mata ada)
K: “Wa’alaikumsalam,
ingat, Bapak AS, baik aja
hari ini”
P:”masih lah rasa emosi P: mempertahankan kontak Mampu menjawab Klien mampu berinteraksi BHSP dan \mengetahui
lawan amarah pian datang mata pertanyaan dengan baik penyebab dan tanda-tanda
pak” K: mengangguk dari perilaku kekerasan
K:”inggh sudah kad lagi”. serta cara
mengatasi/mengontrol
P:”pabila biasanya pian perilaku kekerasan
merasakan marah itu pak?” P: mempertahankan kontak Menjawab pertanyaan
K:”biasa nya bila mata
keinganan kada di penuhi K: kontak mata ada
lawan kada di beri duit”.

P: “apa yang pian lakukan P: mempertahankan kontak Menjawab pertanyaan


ketika pian marah pak?” mata
K: “ulun mengamuk dan K: kontak mata ada
memukul ibu
P:”bapak hakun lah ulun P: mempertahankan kontak Menyetujui ingin di
ajari carat mengontrol mata ajarkan carat mengontrol
amarah pian pak sekira K: kontak mata ada dan perilaku kekerasan
pian rileks?” mengangguk
K:” hakun kaya apa carat
nya”.

P:”kaya ini, caranya Pak P: mempertahankan kontak Memperhatikan perawat


amun pian merasa emosi mata yang sedang menjelasakan
atau marah pian tarik nafas K: kontak mata ada carat mengontrol perilaku
lewat hidung tahan keluari kekerasan
lewat muntung pak lah
lawan jua lampias kan ke
bantal atau kasur pak lah”.
K:” menarik nafas dan
menghembuskan nya dan
melampiaskan amarah nya
ke bantal atau kasur Pasien memperaktekan
carat tarik nafas dalam dan
P:” bagus Pak, kalau tiba- P: mempertahankan kontak memukul bantal/kasur
tiba amarah bapak myncul mata, mengacungkan dua
bapak bisa melakukan nya jempol
dan belatih terus carat tarik K: kontak mata ada, wajah
nafas pak lah nyaman tersenyum dan
terbiasa?” mengangguk
K:”Iya ”
P:“Ya sudah, kalau bapak P: menatap pasien dan Klien menyetujui kontrak Berharap klien masih mau Membina hubungan saling
mau istrahat silahkan nanti tersenyum untuk berinteraksi dengan percaya
kita belajar cara K: menatap perawat dan perawat
mengontrol perilaku mengangguk
kekerasan lagi lah pak?”
K: “Iya”
STRATEGI PELAKSANAAN (SP)
Nama Klien : Tn.W
Tanggal Interaksi : 11 juli 2019
Interaksi / SP :3/2
Diagnosa Resiko perilaku kekerasan

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
Data Subjektif
Pasien mengatakan masuk RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh karena memukul orang
tua nya karena emosi dan keinginan nya tidak dipenuhi.
Data Objektif
Pada saat wawancara raut wajah pasien berubah-rubah kadang datar, kadang
menkerutkan wajah dan kadang tatapan nya tajam.
2. Diagnosa Keperawatan
Resiko perilaku kekerasan
3. Tujuan
a. Pasien dapat mengevaluasi kegiatan latihan fisik. Beri pujian.
b. Pasien dapat mengontrol perilaku kekerasan dengan obat (jelaskan 6 benar obat,
jenis, guna, dosis, frekuensi, cara, kontinuitas minum obat)
c. Pasien dapat mengetahui pentingnya penggunaan obat pada gangguan jiwa
d. Pasien dapat menyebutkan akibat jika obat tidak diminum sesuai program
e. Pasien dapat menyebutkan akibat jika putus obat.
f. Pasien dapat menyebutkan carat berobat
g. Masukan pada jadwal kegiatan, kegiatan untuk mengontrol halusinasi dengan carat
latihan fisik dan minum obat beri pujian.
4. Tindakan Keperawatan
a. Mengevaluasi kegiatan latihan fisik
b. Melatih cara mengontrol perilaku kekerasan dengan obat (jelaskan 6 benar: jenis,
guna, dosis, frekuensi, cara, kontinuitas minum obat )
c. Menjelaskan pentingnya penggunaan obat pada gangguan jiwa
d. Menjelaskan akibat jika obat tidak diminum sesuai program
e. Menjelaskan akibat putus obat
f. Menjelaskan cara berobat
g. Memasukan pada jadwal kegiatan untuk latihan fisik dan minum obat
B. Proses pelaksanaan tindakan
1. Tahap orientasi
a. Salam terapeutik
“Assalamualaikum Bapak, masih ingatlah pian dengan ulun, kaya apa perasaan
pian hari ini?”
b. Evaluasi/validasi
“ Kaya apa habar pian hari ini pak”? guring lah pian pak tadi malam?”
c. Kontrak
1) Topik : “Hari ini kaya apa kalau kita bekisah tentang amarah bapak lawan
mengingat kembali carat mengontrol emosi bapak yang ulun ajarkan kemaren
pak”? dan bila bapak sudah bisa mengulanginya kita akan belajar tentang cara
mengontrol amarah bapak dengan cara minum obat pak lah?”
2) Waktu : “Berapa lawas pian handak bapanderan pak ?kaya apa munnya
15 menit”
3) Tempat : ”Kita bapanderan dimana pak ? Munnya dikursi yang diluar tu
maulah pian pak?”

2. Tahap Kerja
a. “ pas bebila pak emosi pian timbul, dan bila emosi pian timbul tu apa yang pian
lakukan?”
b. “Bila emosi pian timbul pian bisa melampiaskan nya ke bantal atau tarik nafas
dalam, dan minum obat nya jua yang teratur pak lah jangan kada diminum supaya
pian tenang dan rileks pak” ada 6 benar minum obat pak lah yang pertama harus
benar obat, jenis, guna, dosis, frekuensi, cara, kontinuitas minum obat, nah bapak
obat nya di minum terus lah?” “inggih bagus pak, jangan kada di minum pak lah,
bila di rumah obat nya jangan sampai habis pak lah bila sisa sedikit usahakan
langsung beli di puskesmas terdekat atau langsung ke Rumah Sakit, karena bila
obatnya kada di minum perilaku kekerasan bapak bisa kambuh lagi
3. Terminasi
Bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap-cakap tentang cara minum obat yang
benar?”
Coba bapak sebutkan lagi jenis obat yang bapak minum ! bagaimana cara minum obat
yang benar”
Nah, sudah berapa cara mengontrol perasaan marah yang kita pelajari?, sekaranag kita
tambah ke jadwal kegiatannya dengan minum obat, jangan lupa minum obat dan
laksanakan semua dengan teratur ya”.
a. Kontrak yang akan datang
1) Topik: “ Kaya apa munnya esok kita bapanderan lagi pak untuk melihat
sejauhmana dapat mencegah rasa marah?, dan besok kita akan belajar cara
mengontrol amarah bapak dengan cara berkomunikasi atau sosial pak”
2) Waktu: “ Isuk handak berapa lawas kita bapanderan pak?”
3) Tempat:” Dimana kita bepanderan pak?
ANALISA PROSES KEPERAWATAN (API)

 Tanggal interaksi: kamis 11 juli 2019  Tujuan interaksi: Membina hubugan saling percaya, dan
 Interaksi/SP ke: III/II mengajarkan pasien mengontrol perilaku kekerasan dengan
 Diagnosa Resiko perilaku kekerasan cara minum obat
 Deskripsi: pasien tampak kooperatif, pasien tampak
mengkerutkan wajah dan pandangan kadang-kadang tajam

Komunikasi verbal Komunikasi nonverbal Analisa Berpusat Pada Analisa Berpusat Pada Rasional
Klien Perawat
P: “Assalamualaikum P: memandang dengan Menjawab salam Berharap pasien mampu Salam merupakan
bapak, masih ingat lah senyum dan mengulurkan berinteraksi dengan baik kalimat pembuka
dengan ulun? Kayapa tangan percakapan dan BHPS
perasaan pian hari ini K: menatap mata perawat
pak?” (kontak mata ada)
K: “Wa’alaikumsalam,
ingat, bapak S, baik aja
hari ini”
P:”ada lah rasa kesal atau P: mempertahankan kontak Mampu menjawab Pasien mampu BHSP dan cara
emosi pian pak?” mata pertanyaan berinteraksi dengan baik mengontrol perilaku
K:”inggih, masih, tapi K: mengangguk kekerasan dengan
kadang-kadang aja”. minum obat
P:”pabila biasanya pian P: mempertahankan kontak
emosi pak?” mata
K:”biasanya bila keinginan K: kontak mata ada
kada di turuti saya kesal ”.

P: “kayapa respon pian pas P: mempertahankan kontak


lagi emosi pak?” mata
K: “saya saya memukul K: kontak mata ada
ibu saya”.

P:” yakah, bapak hakun lah P: mempertahankan kontak


ulun lajari supaya kada mata
kesal lawan supaya kada K: kontak mata ada dan
memukul ibu lagi?” mengangguk
K:” hakun, kaya apa cara
nya”.

P:”kaya ini, caranya pak , P: mempertahankan kontak


kalau bapak emosi bapak mata
lampias kan lawan bantal K: kontak mata ada
atau kasur, dan tarik nafas
dalam pak lah, dan minum
obat nya jua jngan kada
pak lah harus di minum
karena obat pian tu ada
supaya pian tenang”.
K:”pasien meminum obat
pada saat jam minum obat
pada pukul 12.00 dan
pasien mempraktekan carat
memukul bantal dan tarik
nafas dalam.

P:”bagus pak, kalau nanti P: mempertahankan kontak


emosi bapak muncul bapak mata, mengacungkan dua
langsung tarik nafas dalam, jempol
dan lampiaskan ke bantal K: kontak mata ada, wajah
serta minum obat pak lah?” tersenyum dan
K:”iya ” mengangguk

P: ya sudah, P: menatap klien dan Klien menyetujui Berharap klien masih Membina hubungan
sekarangwaktunya tersenyum kontrak mau untuk berinteraksi saling percaya
makan siang, nantikita K: menatap perawat dan dengan perawat
belajar lagi cara mengangguk
mengontrol perilaku
kekerasan dengan carat
verbal/sosial pak lah?”
K: “iya”
STRATEGI PELAKSANAAN (SP)
Nama Klien : Tn.W
Tanggal Interaksi : 11 juli 2019
Interaksi / SP :4/3
Diagnosa Resiko perilaku kekerasan

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
Data Subjektif
Pasien mengatakan masuk RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh karena memukul orang
tua nya karena emosi dan keinginan nya tidak dipenuhi.
Data Objektif
Pada saat wawancara raut wajah pasien berubah-rubah kadang datar, kadang
menkerutkan wajah dan kadang tatapan nya tajam.
2. Diagnosa Keperawatan
Resiko perilaku kekerasan
3. Tujuan
a. Pasien mampu mengevaluasi kegiatan latihan fisik dan obat
b. Pasien dapat mengotrol perilaku kekerasan dengan cara verbal (3 cara yaitu :
mengungkapkan, meminta, menolak dengan benar)
c. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan fisik, minum obat, dan verbal
4. Tindakan Keperawatan
a. Mengevaluasi kegiatan kegiatan latihan fisik dan obat
b. Melatih cara mengontrol dengan cara verbal (3 cara yaitu : mengungkapkan,
meminta, menolak dengan benar)
c. Memasukan pada jadwal kegiatan untuk latihan fisik, minum obat, dan verbal
B. Proses pelaksanaan tindakan
1. Tahap orientasi
a. Salam terapeutik
“Assalamualaikum Bapak, sesuai dengan janji saya kemarin sekarang kita
bertemu lagi “

b. Evaluasi/validasi
“bagaimana pak, sudah dilakukan latihan tarik nafas, pukul kasur dan obatnya
sudah diminum lah pak ?”. apa yang di rasakan setelah melakukan latihan secara
teratur?. Coba sya lihat jadwal kegiatannya hariannya”
“bagus, Nah kalau tarik nafas dalamnya dilaksanakan sendiri tulis M, artinya
Mandiri; kalau di ingatkan perawat baru tulis B, artinya dibantu/di ingatkan. Nah
kalau tidak dilakukan tulis T, artinya belum bisa melakukan.
c. Kontrak
1) Topik : “Bagaimana kalau kita sekarang kita latihan cara bicara untuk
mencegah marah?”.
1) Waktu : “Berapa lama kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15
menit ?”
2) Tempat : ”Dimana tempat kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di
kursi depan kamar bapak?
2. Tahap Kerja
“Sekarang kita latihan cara bicara yang baik untuk mencegah marah. Kalau marah
sudah di salurkan dengan tarik nafas dalam atau pukul kasur atau bantal sudah lega,
maka kita perlu berbicara dengan orang yang membuat kita marah ada tiga caranya
pak:
a. Meinta dengan baik tanpa marah dengan nada suara yang rendah serta tidak
menggunakan kata-kata kasar. Kemarin bapak bilang penyebab marah bapak kaena
keinginan bapak tidak terpenuhi bapak mau minta uang kepada ibu bapak, dan
bapak kesal lalu memukul ibu bapak. Coba bapak minta uang kepada ibu bapak
dengan baik : “Bu, saya perlu uang untuk membeli rokok.” Nanti bisa dicoba disini
untuk meminta baju, minta obat dan lain-lain. Coba bapak peraktekkan. Bagus pak”
b. Mengungkapkan perasaan kesal, jika ada perlakuan orang lain yang membuat anda
kesal bapak dapat mengatakan : saya jadi ingin marah karena perkataanmu itu.
Coba bapak peraktekkan. Bagus “
3. Terminasi
Bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap-cakap tentang carat mengontrol
perilaku kekerasan dengan bicara yang baik?”
Coba bapak sebutkan lagi cara bicara yang baik yang sudah kita pelajari”
Bagus sekali, sekaranag kita tambah ke jadwal kegiatannya. Berapa kali sehari bapak
mau latihan bicara yang baik?, bisa kita buat jadwal nya”.
Coba masukan dalam jadwal kegiatan sehari-hari seperti minta pakaian, minta obat
uang dan rokok. Bagus nanti dicoba ya pak!”
a. Kontrak yang akan datang
1) Topik : “Bagaimana besok kita ketemu di jam yang sama?” “nanti kita akan
membicarakan carat lain untuk mengatasi rasa marah bapak yaitu dengan cara
ibadah, bapak setuju?
2) Waktu : “Berapa lama pak? Bagaimana kalau 15 menit?”
3) Tempat Mau dimana pak? Disini lagi? Baiak sampai jumpak ya”
ANALISA PROSES KEPERAWATAN (API)

 Tanggal interaksi: kamis 11 juli 2019  Tujuan interaksi: Membina hubugan saling percaya, untuk
 Interaksi/SP ke: IV/III mengontrol perilaku kekersan dengan carat verbal
 Diagnosa Resiko perilaku kekerasan  Deskripsi: pasien kooperatif dan mau mengikuti arahan
perawat.

Komunikasi verbal Komunikasi nonverbal Analisa Berpusat Pada Analisa Berpusat Pada Rasional
Klien Perawat
P: “Assalamualaikum P: memandang dengan Menjawab salam Berharap klien mampu Salam merupakan
bapak, masih ingat lah senyum dan mengulurkan berinteraksi dengan baik kalimat pembuka
dengan ulun? Kaya apa tangan percakapan dan BHSP
perasaan pian hari ini K: menatap mata perawat
pak?” (kontak mata ada)
K: “Wa’alaikumsalam,
ingat, bapak S, baik aja
hari ini”
P:” kaya apa masih lah P: mempertahankan kontak Mampu menjawab Klien mampu BHSP dan mengontrol
merasa kesal pak?” mata pertanyaan berinteraksi dengan baik amarah dengan carat
K:”inggih, masih, tapi K: mengangguk berbicara dengan baik
kadang-kadang aja”. dan sopan
P:”kapan pian biasanya P: mempertahankan kontak
merasa kesal pak?” mata
K:”biasanyabiasanya bila K: kontak mata ada
keinginan kada di turuti
hndak minta uang”.

P: “kayapa respon pian pas P: mempertahankan kontak


lagi kesal pak ?” mata
K: “mengamuk dan K: kontak mata ada
memukul ibu sya”.

P:” yakah, bapak hakun lah P: mempertahankan kontak


ulun lajari supayabisa mata
mengontrol kesal bapak ?” K: kontak mata ada dan
K:” hakun”. mengangguk
P:”kaya ini, caranya pak P: mempertahankan kontak
Kalau bapak lagi kesal mata
bapak lakukan yang kita K: kontak mata ada
pelajari kemaren tarik
nafas dalam dengan
lampiaskan ke
bantal/kasur, lalu bapak
berbicara dengan baik
seperti meminta uang
dengan nada yang rendah,
minta obat dan pakaian
jngan gunakan nada yang
kasar”.
K:”meminta pakaian ketika
mandi dengan sopan dan
meminta obat dengan nada P: mempertahankan kontak
yang lembut. mata, mengacungkan dua
jempol
P:” bagus pak, nanti pada K: kontak mata ada, wajah
saat dirumah bapak bisa tersenyum dan
melakukan nya jangan mengangguk
gunakan nada yang kasar
ya pak
K:”iya ”
P: ya sudah, P: menatap klien dan Klien menyetujui Berharap klien masih Membina hubungan
sekarangwaktunya tersenyum kontrak mau untuk berinteraksi saling percaya
makan siang, nantikita K: menatap perawat dan dengan perawat
belajar lagi carat mengangguk
mengontrol amarah
dengan carat spiritual
atau beribadah?”
K: “iya”
STRATEGI PELAKSANAAN (SP)
Nama Klien : Tn.W
Tanggal Interaksi : 12 juli 2019
Interaksi / SP :5/4

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
Data Subjektif
Pasien mengatakan masuk RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh karena memukul orang
tua nya karena emosi dan keinginan nya tidak dipenuhi.
Data Objektif
Pada saat wawancara raut wajah pasien berubah-rubah kadang datar, kadang
menkerutkan wajah dan kadang tatapan nya tajam.
2. Diagnosa Keperawatan
Resiko perilaku kekerasan
3. Tujuan
a. Pasien mampu mengevaluasi kegiatan latihan fisik, obat, dan verbal
b. pasien dapat mengontrol perilaku kekerasan dengan cara spiritual
c. masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan fisik, obat, verbal, dan spiritual kegiatan
untuk latihan fisik, minum obat, dan verbal
4. Tindakan Keperawatan
a. Mengevaluasi kegiatan latihan fisik, obat, dan verbal
b. Melatihan cara mengontrol perilaku kekerasan dengan cara spiritual
c. Memasukan pada jadwal kegiatan untuk latihan fisik, obat, verbal dan spiritual
B. Proses pelaksanaan tindakan
1. Tahap orientasi
a. Salam terapeutik
“Assalamualaikum Bapak, sesuai dengan janji saya kemarin sekarang kita
bertemu lagi “
b. Evaluasi/validasi
“bagaimana pak, latihan apa yang sudah dilakukan ? apa yang dirasakan setelah
melakukan latihan secara rutin?. “bagus sekali, bagaimana rasa marahnya?”.
c. Kontrak
1) Topik : “Bagaimana kalau kita sekarang kita latihan cara lain untuk
mencegah marah yaitu dengan carat ibadah?”.
2) Waktu : “Berapa lama kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15
menit ?”
3) Tempat : ”Dimana tempat kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di
kursi depan kamar bapak?
2. Tahap Kerja
“coba ceritakan kegiatan ibadah yang bisa bapak lakukan! Bagus. Baik, yang mana
mau dicoba?
“Nah, kalau bapak sedang marah coba bapak langsung duduk dan tarik nafas dalam.
Jika tidak reda juga marahnya rebahkan badan agar rileks. Jika tidak reda, ambil
wudhu kemudian sholat”.
Bapak bisa melakukan sholat secara teratur untuk meredakan kemarahan.”
“Coba bapak sebutkan sholat 5 waktu? Bagus. Mau coba yang yang mana? Coba
sebutkan cara nya.”
3. “Terminasi
Bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap-cakap tentang cara mengontrol
perilaku kekerasan dengan spiritual tadi?”
Mari kita masukan kedalam jadwal kegiatan bapak. Mau berapa kali bapak sholat.
Baik kita masukan sholat magrib dan isa.
Coba bapak sebutkan lagi cara ibadah yang dapat bapak lakukan bila bpak merasa
marah”
Setelah ini coba bapak lakukan jadwal sholat sesuaijadwal yang kita buat tadi “
a. Kontrak yang akan datang
1) Topik : “Besok kita ketemu lagi ya pak, nanti kita akan mengevaluasi
semua cara yang bisa mengontrol amarah bapak dari tarik nafas dalam,
memukul bantal/kasur, minum obat, berbicara yang baik dan spiritual/ibadah,
bapak setuju?
2) Waktu : “Berapa lama pak? Bagaimana kalau 15 menit?”
3) Tempat Mau dimana pak? Disini lagi? Baiak sampai jumpa ya pak”
ANALISA PROSES KEPERAWATAN (API)

 Tanggal interaksi:Jum’at, 12 Juli 2019  Tujuan interaksi:melatih mengontrol amarah dengan carat
 Interaksi/SP ke: V/IV ibadah/spiritual.
 Diagnosa Resiko perilaku kekerasan  Deskripsi : pasien kooperatif dan mampu menerima yang di
ajarkan oleh perawat cara mengontrol amarah dengan ibadah

Komunikasi verbal Komunikasi nonverbal Analisa Berpusat Pada Analisa Berpusat Pada Rasional
Klien Perawat
P: “Assalamualaikum P: memandang dengan Menjawab salam Berharap klien mampu Salam merupakan
bapak, masih ingat lah senyum dan mengulurkan berinteraksi dengan baik kalimat pembuka
dengan ulun? Kaya apa tangan percakapan dan BHPS
perasaan pian hari ini K: menatap mata perawat
pak?” (kontak mata ada)
K: “Wa’alaikumsalam,
ingat, bapak S, baik aja
hari ini”
P:”masihlah pian pak P: mempertahankan kontak Mampu menjawab Klien mampu BHSP dan berlatih carat
mearasa kesal atau emosi mata pertanyaan berinteraksi dengan baik mengontrol perilaku
pian tinggi?” K: mengangguk kekerasan dengan cara
K:”inggih, masih, tapi spiritual/ibadah
kadang-kadang aja ”.

P:”pabila biasanya pian P: mempertahankan kontak


merasakan nya?” mata
K:”biasanya bila keinginan K: kontak mata ada
kada terpenuhi.”

P: “ maul ah pian ulun


lajari carat mengontrol P: mempertahankan kontak
amarah pian ?” mata
K: iya silahkan kaya apa K: kontak mata ada
carat nya ” ”.

P: “ carat nya apabila pian P: mempertahankan kontak


marah duduk dan tarik mata
nafas dalam, bila kada leg K: kontak mata ada dan
apian langsung ambil air mengangguk
wudhu dan bawa sholat
atau bawa mengaji pak
K: pasien membaca surah
alfatihah

P:’bagus Pak, nanti apabila P: mempertahankan kontak


marah bapak muncul lagi mata
bapak bisa melakukan
nya ?” K: kontak mata ada
K:” iya pak S”.
P: mempertahankan kontak
mata, mengacungkan dua
jempol
K: kontak mata ada, wajah
tersenyum dan
mengangguk
P: ya sudah, sekarang P: menatap klien dan Klien menyetujui Berharap klien masih Membina hubungan
waktunya istirahat , tersenyum kontrak mau untuk berinteraksi saling percaya
nanti kita belajar lagi K: menatap perawat dan dengan perawat
cara ya pak?” mengangguk
K: “iya”
STRATEGI PELAKSANAAN (SP)
Nama Klien : Tn.W
Tanggal Interaksi : 12 juli 2019
Interaksi / SP :6/5

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
Data Subjektif
Pasien mengatakan masuk RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh karena memukul orang
tua nya karena emosi dan keinginan nya tidak dipenuhi.
Data Objektif
Pada saat wawancara raut wajah pasien berubah-rubah kadang datar, kadang
menkerutkan wajah dan kadang tatapan nya tajam.
2. Diagnosa Keperawatan
Resiko perilaku kekerasan
3. Tujuan
a. pasien masih mampu mengevaluasi kegiatan latihan fisik 1 atau 2, obat, verbal dan
spiritual
b. pasien dapat mengontrol perilaku kekerasan dengan melakuakan kegiatan harian
c. klien mampu melkuakan semua kegiatan dengan mandiri
4. Tindakan Keperawatan
a. Evaluasi kegiatan latihan kegiatan latihan fisik 1 atau 2, obat, verbal dan spiritual
b. Latih kegiatan harian
c. kemampuan yang telah mandiri
d. Nilai apakah perilaku kekerasan terkontrol.
B. Proses pelaksanaan tindakan
1. Tahap orientasi
a. Salam terapeutik
“Assalamualaikum Bapak, sesuai dengan janji saya kemarin sekarang kita
bertemu lagi “
b. Evaluasi/validasi
“bagaimana pak, latihan apa yang sudah dilakukan ? apa yang dirasakan setelah
melakukan latihan secara rutin?. “bagus sekali, bagaimana rasa marahnya?”.
c. Kontrak
1) Topik : “Bagaimana kalau kita sekaran mengingat kembali latihan yang
sudah kita lakukan kemarin-kemarin yang pertma tarik nafas dalam, memukul
bantal/kasur, minum obat, latihan bicara yang baik dan spiritual?”.
4) Waktu : “Berapa lama kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau 30
menit ?”
5) Tempat : ”Dimana tempat kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di
kursi depan kamar bapak?
2. Tahap Kerja
“Coba bapak sebutkan cara-cara mengontrol perilaku kekerasan bapak yang sudah kita
pelajari kemaren! “ya bagus pak, selalu di ingat dan di peraktekkan ya pak apabila
marah bapak kambuh, dan latihan terus secara teratur ya pak, sesuai dengan jadwal
kegiatan yang kita buat. Baik lah kalau bapak ada yang di tanyakan silahkan”. Oh..iya
pak kalau tidak ada yang di tanyakan silahkan bapak istirahat”.
4. “Terminasi
Bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap-cakap tentang cara mengontrol
perilaku kekerasan tadi?”
Bapak sudah bisa melakukan cara-cara mengontrol perilaku kekerasan, terus latihan
yang rutin ya pak sesuai jadwal yang kita bikin!
a. Kontrak yang akan datang
1) Topik : “ kalau bapak ada sesuatu yang di tanyakan silahkan bapak
panggil saya
2) Waktu :-
3) Tempat : Dimeja perawat
ANALISA PROSES KEPERAWATAN (API)

 Tanggal interaksi:Sabtu, 13 juli 2019  Tujuan interaksi: mengevaluasi latihan yang sudah di pelajari
 Interaksi ke: VI/V sebelumnya
 Diagnosa Resiko perilaku kekerasan  Deskripsi: pasien kooperatif dan mampu mengingat carat
mengontrol perilaku kekerasan

Komunikasi verbal Komunikasi nonverbal Analisa Berpusat Pada Analisa Berpusat Pada Rasional
Klien Perawat
P: “Assalamualaikum P: memandang dengan Menjawab salam Berharap klien mampu Salam merupakan kalimat
bapak, masih ingat lah senyum dan mengulurkan berinteraksi dengan baik pembuka percakapan dan
dengan ulun? Kayapa tangan BHPS
perasaan pian hari ini K: menatap mata perawat
pak?” (kontak mata ada)
K: “Wa’alaikumsalam,
ingat, bapak S, baik aja
hari ini”
P:”masihlah pian pak P: mempertahankan kontak Mampu menjawab Klien mampu berinteraksi BHSP dan pasien mampu
emosi? mata pertanyaan dengan baik mengevaluasi/mengingat
K: Masih tapi kadang- K: mengangguk cara-cara mengontrol
kadang aja ”. amarahnya

P:”pabila biasanya pian P: mempertahankan kontak


biasanya emosi pak?” mata
K:” baiasanya kalau K: kontak mata ada
keinginan tidak dipenuhi

P: “kayapa ingatlah pian P: mempertahankan kontak


cara kita belajar kalau mata
emosi bapak muncul?” K: kontak mata ada
K: ingat, yang pertama
tarik nafas dalam,
memukul bantal, minum
obat berbicara yang baik
danberibadah” ”.

P:’Nah bearti pian sudah P: mempertahankan kontak


tau cara-cara mengontrol mata
amarah pian, nanti kalau K: kontak mata ada dan
tidak ada bapak bisa mengangguk
melakukan nya sesuai P: mempertahankan kontak
jadwal yang kita bikin pak mata
lah?” K: kontak mata ada
K : “ iya pak”
P: mempertahankan kontak
mata, mengacungkan dua
jempol
K: kontak mata ada, wajah
tersenyum dan
mengangguk
P: ya sudah, sekarang P: menatap klien dan Klien menyetujui kontrak Berharap klien masih mau Membina hubungan saling
waktunya istirahat ,nanti tersenyum untuk berinteraksi dengan percaya
kalau bapak ada yang di K: menatap perawat dan perawat
tanyakan silahkan bapak mengangguk
temui ulun do meja
perawat?”
K: “iya”

Anda mungkin juga menyukai