Anda di halaman 1dari 5

STARTEGI PELAKSANAAN PADA NY.

S
DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI PENDENGARAN
DI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI BALI

NI LUH PUTU LESTARI DEWI


NIM. 2014901216

FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI
2020/2021
Strategi Pelaksanaan Pada Nn.S Dengan Gangguan Persepsi Sensori Halusinasi
Pendengaran Di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali

A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien
DS:
a. Klien mengatakan dirinya sedang berbicara dengan teman laki-lakinya yang telah
meninggal
b. Ibu angkat klien mengatakan Nn.S sering bicara dan tertawa sendiri sambil tiduran
tiba-tiba marah dan duduk menyendiri
c. Ibu angkat klien mengatakan Nn.S sering menangis dan menyendiri
DO:
a. Klien tampak duduk menyendiri
b.Klien tampak berbicara sendiri
2. Diagnosa keperawatan
Gangguan persepsi sensori ; halusinasi pendengaran
3. Tujuan khusus
a. Pasien dapat melakukan hubungan saling percaya dengan perawat
b. Pasien mampu mengenali halusinasi yang dialami
c. Pasien mampu mengontrol halusinasi dengan latihan menghardik

4. Tindakan keperawatan :
a. Bina hubungan saling percaya dengan prinsip teraupeutik
1) Sapa klien dengan ramah baik verbal dan non verbal
2) Perkenalkan diri dengan sopan
3) Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien
4) Jelaskan tujuan pertemuan
5) Jujur dan menepati janji tunjukan sikap empati dan menerima klien apa
adannya
6) Beri perhatian kepada klien dan memperhatikan kebutuhan dasar klien
b. Bantu klien mengenal halusinasinya yang meliputi isi, waktu, terjadi halusinasi,
frekuensi, situasi pencetus, dan perasaan saat terjadi halusinasi.
c. Latih untuk mengontrol halusinasi dengan cara menghardik.
Tahapan-tahapan yang dapat dilakukan meliputi hal-hal sebagai berikut :
1) Jelaskan cara menghardik halusinasi
2) Peragakan cara menghardik halusinasi’
3) Minta klien memperagakan ulang
4) Pantau penerapan cara ini dan beri penguatan pada prilaku klien yang sesuai
5) Masukkan dalam jadwal kegiatan klien

B. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (SP 1)


1. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik :
“Selamat pagi Ibu, perkenalkan saya Lestari Dewi, saya Mahasiswa Profesi Ners
ITEKES Bali yang akan merawat Ibu.Hari ini saya jaga pagi dari jam 8 sampai jam 2
sore. Jadi, jika ibu ada keperluan, bisa mencari saya di ruang perawat”
b. Evaluasi/Validasi :
“Bagaimana perasaan Ibu hari ini? Apa ibu sudah sarapan?”
c. Kontrak: Topik, waktu dan tempat
Topik : “Baiklah Ibu, bagaimana kalau kita bercakap-cakap untuk saling mengenal”
Waktu :” Bagiamana kalau ngobrolnya sekitar 15 menit bu, apakah ibu bersedia?”
Tempat :”Bagaimana kalau kita lakukan di ruang ini ya bu”
2. Fase kerja
“Bagaimana perasaan dan keadaan Ibu hari ini? Apakah ada yang dikeluhkan atau
ditanyakan sebelum kita berbincang-bincang?”
“Ibu tidak usah khawatir karena kita berada di tempat yang aman. Saya dan perawat-
perawat di sini akan selalu menjadi teman dan membantu Ibu”
“Ibu, bisa saya bertanya tentang identitas Ibu, baik alamat, keluarga, hobi atau mungkin
keinginan untuk saat ini?”
“Bagus sekali Ibu sudah dapat menceritakannya dengan sangat detil. Ibutinggal dengan
siapa di rumah?”
“Bagaimana dengan teman-teman sekamar Ibu? Ibu sudah kenal dengan mereka semua?
Ada berapa orang semuanya? bagus sekali Ibu bisa menghafal semua nama teman-
temannya dengan baik”
“Wah terima kasih Ibu karena sudah mau berkenalan dengan saya dan sekarang saya
akan memberitahu identitas saya, Ibu mau kan mendengarkan?”
“Nah karena kita sudah saling mengenal maka sekarang kita berteman, jadi Ibu tidak
perlu sungkan lagi. Bila ada Ibualah bisa diceritakan pada saya, Ibu mau kan berteman
dengan saya?”
“Apakah ibu mendengar suara tanpa ada wujudnya?”
“Saya percaya ibu mendengar suara tersebut, akan
tetapi saya sendiri tidak mendengar suara itu. Apa yang dikatakan oleh suara yang ibu
dengar?”
“Apakah ibu mendengarnya terus menerus atau sewaktu-waktu ?”
“Kapan yang paling sering ibu mendengar suara itu ?”
“Berapa kali sehari ibu mendengarnya ?”
“Pada saat apa suara itu terdengar ? Apakah saat ibu sendiri ?”
“Apa yg ibu rasakan saat mendengar suara itu ?”
“Apa yg ibu lakukan saat mendengar suara tersebut ?”
“Baiklah ibu, apa yang ibu alami itu namanya Halusinasi. Ada empat cara untuk
mengontrol halusinasi yang ibu alami yaitu menghardik, minum obat, bercakap-cakap,
dan melakukan aktifitas. Hari ini, bagaimana kalaukita latih cara yang pertama dahulu,
yaitu dengan menghardik, apakah ibubersedia ?”
“Bagaimana kalau kita mulai ya. Saya akan mempraktekan dahulu, baru ibu
mempraktekkan kembali apa yang telah saya lakukan. Begini bu, jika suaraitu muncul
ibu katakan dengan keras “pergi..pergi saya tidak mau dengar. kamu bukan suara asli”
sambil menutup kedua telinga ibu. seperti ini ya bu. sekarang ibu ulangi lagi seperti
yang saya lakukan tadi.”
“Saat suara itu muncul, langsung ibu bilang, “pergi, saya tidak mau dengar”. “Kamu
tidak asli.” Begitu diulang-ulang sampai suara itu tak terlihat lagi. Coba ibu ulang
perkataan saya tadi”
“Wah bagus sekali bu, ibu sudah bisa mempraktekkan apa yang sudah saya katakan”
“Kalau mas mendengar suara yang kata mas kemarin mengganggu dan membuat ibu
jengkel. Apa yang ibu lakukan pada saat itu? Apa yang telah saya ajarkan kemarin
apakah sudah dilakukan?”.
”cara yang kedua adalah mas langsung pergi ke perawat. Katakan pada perawat bahwa
mas mendengar suara. Nanti perawat akan mengajak mas mengobrol sehingga suara itu
hilang dengan sendirinya”.

3. Fase Terminasi
1) Evaluasi subjektif
”tidak terasa kita sudah berbincang-bincang lama. Saya senang sekali ibu mau
berbincang-bincang denagan saya. Bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang-
bincang?”
2) Evaluasi objketif
“Setelah obrolan kita tadi coba ibu simpulkan apa saja pembicaraan kita tadi?”
“Coba sebutkan cara untuk mencegah suara dan atau bayangan itu agar tidak
muncul lagi”
3) Rencana tindakan lanjutan
“Kalau suara itu muncul lagi silahkan ibu coba cara tersebut, dan untuk sekarang
bagaimana kalau kita membuat jadwal kegiatan ya bu”.
4) Kontrak yang akan datang
a) Topik
”bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang lagi tentang cara mengontrol
halusinasi dengan cara yang ketiga yaitu menyibukkan diri dengan kegiatan
yang bermanfaat.”
b) Waktu
“Kira-kira waktunya jam berapa ya bu ?, bagai mana kalau besok jam 10 pagi
saja bu?”
c) Tempat
“Besok tempat kita mengobrol di teras depan saja ya bu? Sampai jumpa besok
bu, terima kasih”

Anda mungkin juga menyukai