Anda di halaman 1dari 2

KOMUNIKASI EFEKTIF SBAR

APENDIKTOMI

Situation (S):

Pasien dengan nama Ny. A umur 24 tahun, tgl MRS 23 Mei 2021 sudah 2 hari
perawatan dengan diagnosa medis apendiktomi, DPJP: dr. Wiguna, Spb. Masalah
keperawatan nyeri akut dan resiko infeksi.

Background (B):

Pasien masih bedrest, terpasang infus NaCl 20 tpm, pasien terpasang kateter urine
dengan urine output 500 cc/24 jam, tidak ada mual muntah, pasien mendapatkan
terapi cevazolin 2x1 gram, paracetamol flas 3x1 gram, ketorolac 3x30 mg,
ranitidine 2x50 mg dan perawatan luka.

Assessment (A):

Kesadaran pasien composmentis, TD 130/80 mmHg, Nadi 100 x/menit, Suhu


37°C, RR 20 x/menit. Pasien masih mengeluh nyeri pada luka operasi, nyeri yang
dirasakan seperti diiris-iris dengan skala nyeri 5 dari 0-10 skala nyeri yang
diberikan, nyeri yang dirasakan hilang timbul, pasien tampak meringis kesakitan.
Pasien mengatakan gatal pada luka jaritan, terdapat kemerahan pada luka jaritan,
pasien merasa panas pada luka jaritan.

Recommendation ( R ):

1. Kaji nyeri secara komprehensif.


2. Observasi TTV
3. Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi
4. Kolaborasi pemberian analgetik
5. Obeservasi tanda-tanda infeksi ( tumor, rubor, dolor, kalor, fungsiolaesa)
6. Lakukan perawatan luka aseptic
7. Cek leukosit jika ditemukan tanda-tanda infeksi.

Anda mungkin juga menyukai