Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN RESUME ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

JUDUL
ASUHAN KEPERAWATAN KEPADA PASIEN DENGAN GANGGUAN
PERSEPSI SENSORI ( HALUSINASI PENDENGARAN)

DI SUSUN :
Arnis Rosita Syntia
1120020090

PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS KEPERAWATAN DAN


KEBIDANAN UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2020
1. IDENTITAS PASIEN
Nama : Sdr. S
Usia : 21 Tahun
Alamat : Jl. Sumberjati
Agama : Islam
Status Perkawinan : Belum Menikah
Peran dalam keluarga : Anak
Pekerjaan : Mahasiswa

2. KELUHAN UTAMA
Pasien sering berbicara sendiri dan mengatakan mendengar ada suara yang seperti ingin
membunuhnya.

Masalah Keperawatan : Halusinasi

3. RIWAYAT PENYAKIT SEBELUMNYA


Pasien tidak memiliki riwayat penyakit sebelumnya yaitu halusinasi, dan pengobatan belum
tuntas

Masalah Keperawatan : Halusinasi

4. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG (KRONOLOGIS)


Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien sudah 1 bulan mengalami hal seperti ini sperti
berbicara sendiri, marah-marah tanpa sebab dan pasien sering memukuli benda disekitarnya.
Sdr. S sering menyendiri, gelisah, sering berbicara sendiri, sulit untuk tidur dan terkadang
anggota keluarganya sering dimarahin, Sdr. S sering mendengar suara yang seperti ingin
membunuhnya. Sdr. S tidak pernah berinteraksi dengan siapapun namun hanya berinteraksi
dengan orang tertentu saja. Sdr. S lebih suka dikamar, jika Sdr. S halusinasinya kambuh, Sdr.
S lebih sering membanting barang dan memukul dinding atau kaca

Masalah Keperawatan : Halusinasi Pendengaran dan Resiko Mencederai Diri

5. STATUS MENTAL
a. Keadaan Umum
1. Tanda-tanda vital
TD = 110/80 N = 70x/menit S = 36,70 C RR = 18x/menit
2. Antopometri
TB = 160 BB = 50 kg
3. Keluhan fisik :  Ya √ Tidak
Jelaskan : Klien mengatakan bahwa tidak merasakan keluhan fisik apapun
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah apapun
a. Penampilan
Penampilan pasien rapi, mau mandi 2x sehari dan kuku bersih
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
b. Kesadaran
pasien terlihat sedih dan tidak pernah senyum
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
c. Pembicaraan
Frekuensi berbicara lambat, respon menanggapi perawat lama dan pasien hanya berkedip
saja tanpa berbicara apapun
Masalah Keperawatan : Gangguan Komunikasi Verbal
4. Konsep diri
a. Gambaran diri
Pasien mengatakan bersyukur kepada Allah SWT atas semua yang diciptakan
dalam tubuhnya adapun tidak ada bagian tubuh yang tidak disukai
b. Identitas
Pasien mengatakan anak pertama dari kedua bersaudara berjenis kelamin laki-
laki.
c. Peran
Keluarga pasien mengatakan dirumah pasien merupakan anak yang baik dan
patuh kepada orang tuanya dan sering membantu pekerjaan rumah
d. Ideal diri
Pasien mengatakan bahwa terganggu dengan bisikan-bisikan yang sering
muncul, klien mengatakan merasa hidupnya tidak tenang.
Masalah keperawatan : Gangguan Persepsi Sensori
5. KEADAAN AFEK
Datar
Pasien saat diberi pertanyaan hanya merespon datar dan tidak ada
ekspresi
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

6. PROSES BERFIKIR
- Pasien mengatakan bahwa minder dan malu berinteraksi dengan
orang lingkungan disekitarnya karena pasien pernah saat diajak
berbicara tetangganya pasien bingung menjawab pertanyaan.
- Pasien tidak memiliki masalah daya ingat baik jangka pendek
ataupun jangka panjang
- Pasien masih mengingat anggota keluarganya
Masalah Keperawatan : Gangguan interaksi sosial

7. PERSEPSI
- Pasien terlihat bingung saat diberi pertanyaan dan bingung menjawab
pertanyaan
- Pasien mengatakan bahwa bingung membedakan suara lawan bicara
dan suara bisikan yang didengar di telinganya
- Pasien mengatakan bahwa bisikannya menyuruh untuk pergi ke
gunung dan turun dari tebing langsung serta suara gaduh di setiap
saat
- Frekuensi hilang timbul
- Waktu muncul yaitu saat pasien berdiam diri dan saat diajak ngobrol
Masalah Keperawatan : Gangguan persepsi sensori (Halusinasi
Pendengaran)
8. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN
a. Resiko Mencederai Diri
b. Gangguan Komunikasi Verbal
c. Gangguan interaksi sosial
d. Gangguan persepsi sensori (Halusinasi Pendengaran)
9. POHON MASALAH

Resiko Mencederai
Diri

Gangguan persepsi sensori (Halusinasi


Pendengaran)

Gangguan interaksi
sosial
ANALISA DATA
No Data Fokus Masalah
1 DS : Kode : D.0085
1. Sdr. S sering mendengar suara
Kategori : Psikologis
yang seperti ingin
Subkategori : Integritas Ego
membunuhnya.
Masalah : Gangguan Persepsi
2. Keluarga pasien mengatakan
Sensori
bahwa pasien sudah 1 bulan
Definisi : Perubahan persepsi
mengalami hal seperti ini
terhadap stimulus baik internal
sperti berbicara sendiri, marah-
maupun eksternal yang disertai
marah tanpa sebab dan pasien
dengan respon yang berkurang,
sering memukuli benda
berlebihan atau terdistorsi
disekitarnya
3. Pasien mengatakan bahwa
Penyebab : Gangguan
bingung membedakan suara
pendengaran
lawan bicara dan suara bisikan
yang didengar di telinganya
Gejala dan Tanda Mayor :
4. Pasien mengatakan bahwa
Subjektif :
bisikannya menyuruh untuk
1. mendengar suara bisikan atau
pergi ke gunung dan turun dari
melihat bayangan
tebing langsung serta suara
2. merasakan sesuatu melalui
gaduh di setiap saat
indera perabaan, penciuman,
5. Frekuensi hilang timbul
atau pengecapan
6. Waktu muncul yaitu saat
Objektif :
pasien berdiam diri dan saat
1. distorsi sensori
diajak ngobrol
2. respons tidak sesuai
3. bersikap seolah-olah melihat,
DO :
1. Sdr. S terlihat lebih suka mendengar, mengecap, meraba,
dikamar, jika Sdr. S atau mencium sesuatu
halusinasinya kambuh, Sdr. S
lebih sering membanting gejala dan Tanda Minor :
barang dan memukul dinding Subjektif :
1. menyatakan kesal
atau kaca Objektif
2. Penampilan pasien rapi, mau 1. Menyendiri
mandi 2x sehari dan kuku 2. Melamun
bersih 3. Konsentrasi buruk
3. Pasienterlihat sedih dan tidak 4. Disorientasi waktu, tempat
pernah senyum orang atau situasi
4. Pasien terlihat bingung saat 5. Curiga
diberi pertanyaan dan bingung 6. Melihat ke suatu arah
menjawab pertanyaan, pasien 7. Mondar-mandir
mengatakan bahwa bingung 8. Bicara sendiri
membedakan suara lawan
bicara dan suara bisikan yang
didengar di telinganya

10. DIAGNOSA KEPERAWATAN


D.00085 Gangguan Persepsi Sensori (halusinasi : pendengaran)
Diagnosa keperawatan : D.0085 Gangguan Persepsi Sensori b/d Halusinasi Pendengaran.
Adapun intervensi keperawatan halusinasi menurut (Sutejo, 2018) sebagai berikut:
Diagnosa Perencanaan
Keperawata Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
n (TUK/TUM
)
Gangguan TUM: 1) Ekspresi wajah bersahabat, 1) Bina hubungan saling percaya dengan Hubungan saling
Perubahan Klien tidak menunjukkan rasa senang, mengemukakan prinsip komunikasi percaya
Sensori mencedari ada kontak mata, mau terapeutik: merupakan dasar
Persepsi: diri sendiri, berjabat tangan, mau a) Sapa klien dengan ramah baik verbal untuk
Halusinasi orang lain menyebutkan nama, mau ataupun non verbal memperlancar
dengar dan menjawab salam, klien mau b) Perkenalkan diri, dengan sopan interaksi
(auditori) lingkungan duduk berdampingan c) Tanyakan nama lengkap klien dan selanjutnya yang
dengan perawat, mau nama panggilan yang disukai klien akan dilakukan.
TUK 1: mengutarakan masalah yang d) Jelaskan tujuan pertemuan
Klien dapat dihadapinnya e) Tunjukkan sikap empati dan menerima
membina klien apa adanya
hubungan f) Beri perhatian kepada klien dan
saling perhatian kebutuhan dasar klien
Percaya
TUK 2: 2) Klien dapat menyebutkan 1) Adakan kontak sering dan singkat secara Selain untuk
Klien dapat waktu, isi, dan frekuensi bertahap membina hubungan
mengenal timbulnya halusinasi 2) Observasi tingkah laku klien yang terkait saling percaya,
halusinasi dengan halusinasinya: bicara dan tertawa kontak sering dan
tanpa stimulus dan memandang ke singkat akan
kiri/kanan/ke depan seolah-olah ada teman memutus halusinasi
bicara
3) Bantu klien mengenal halusinasinya Mengenal perilaku
dengan cara: klien pada saat
a. Jika menemukan klien sedang halusinasi terjadi
berhalusinasi: tanyakan apak ada suara dapat
suara yang didengarnya memudahkan
b. Jika klien menjawab ada, lanjutkan: perawat dalam
apa yang dikatakan suara itu katakan melakukan
bahwa perawat percaya klien intervensi
mendengar suara itu, namun perawat
sendiri tidak mendengarnya (dengan Mengenal
nada bersahabat tanpa menuduh/ halusinasi
menghakimi /mengintimidasi memungkinkan
c. Katakan bahwa klien lain ada yang klien menghindari
seperti klien factor timbulnya
d. Katakan bahwa perawat akan halusinasi.
membantu klien
4) Diskusikan dengan kien tentang apa yang Pengetahuan
dirasakannya jika terjadi halusinasi (marah, tentang isi,
takut, sedih dan senang), beri kesempatan waktu dan
pada klien untuk mengungkapkan frekuensi
perasaannya munculnya
halusinasi dapat
mempermudah
perawat.

TUK 3: 1. Klien dapat menyebutkan 1) Bersama klien, identifikasi Tindakan Usaha untuk
Klien dapat Tindakan yang biasanya yang dilakukan jika terjadinya memutus
mengontrol dilakukan untuk halusinasi (tidur, marah, menyibukkan halusinasi,
halusinasinya mengendalikan diri) sehingga
halusinasinya 2) Diskusikan manfaat dan cara yang halusinasi tidak
digunakan klien. Jika bermanfaat beri muncul Kembali
pujian kepada klien Penguatan
(reinformenct)
dapat
meningkatkan
harga diri klien

2. Klien dapat menyebutkan 1. Diskusikan dengan klien tentang cara baru Memberikan
cara baru mengontrol mengontrol halusinasi: alternatif pilihan
halusinasi a. Menghardik atau mengusir atau tidak untuk mengontrol
peduli halusinasinya halusinasi
b. Bercakap-cakap dengan orang lain jika
halusinasinya muncul
c. Melakukan kegiatan sehari-hari

3. Klien dapat 1) Beri contoh cara menghardik halusinasi: Meningkatkan


mendemonstrasikan cara “Pergi! Saya tidak mau mendengar kamu, pengetahuan klien
menghardik/ mengusir/ tidak saya mau mencuci piring/bercakap-cakap dalam memutus
perduli dengan orang lain” halusinasi
2) Pujian atas keberhasilan klien
3) Minta klien mengikuti contoh yang
diberikan dan minta klien mengulanginya
4) Susun jadwal Latihan klien dan minta
klien untuk mengisi jadwal kegiatan
(self- evalution)
4. Klien dapat mengikuti
1) Anjurkan klien untuk mengikuti terapi Harga diri
aktivitas kelompok
aktivitas kelompok orientasi realita, meningkat
stimulus persepsi Memberi klien
kesempatan untuk
mencoba cara yang
telah dipilih
Memudahkan
klien dalam
mengendalikan
halusinasi

5) Klien dapat 1) Klien dapat menyebutkan jenis, dosis, dan Stimulasi persepsi
mendemonstrasikan waktu minum obat, serta mnfaat obat dapat mengurangi
kepatuhan minum obat untuk tersebut (perinsip 5 benar): benar orang, perubahan
mencegah halusinasi benar obat, benar dosis, benar waktu dan interprestasi
benar arah pemberian realitas akibat
adanya halusinasi

2) Diskusikan dengan klien tantang obat yang Dengan


diminum (nama, warna, dan besarnya): mengetahui
waktu minum obat (jika 3X: pukul 07.00, prinsip penggunan
13.00, dan 19.00) dosis, cara obat, maka
mengkonsumsi kemandirian klien
dalam pengobatan
dapat ditingkatkan

3)Diskusikan proses minum obat: Dengan


a) Klien meminta obat kepada perawat menyebutkan
(jika di rumah sakit), kepada kelurga dosis, frekuensi,
(jika dirumah) dan caranya, klien
b) Klien memeriksa obat sesuai dosis melaksanakan
c) Klien meminum obat pada waktu program
yang tepat pengobatan

4)Anjurkan klien untuk biara dengan dokter


Menilai
mengenai manfaat dan efek samping obat
kemampuan klien
yang dirasakan
dalam
pengobatannya
sendiri.
Mengetahui efek
samping, klien
akan tahu apa yang
harus dilakukan
setelah minum
obat
TUK 4: 1) Keluarga dapat 1) Diskusikan dengan keluarga (pada saat Untuk
Keluarga dapat menyebutkan pengertian, kunjungan rumah) meningkatkan
merawat klien tanda, dan tindakan untuk a. Gejala halusinasi yang dialami klien pengetahuan
dirumah dan mengendalikan b. Cara yang dilakukan klien dan seputar halusinasi
menjadi system halusinasinya keluarga untuk memutuskan halusinasi dan perawatannya
pendukung c. Cara merawat anggota keluarga pada pihak
yang efektif dengan gangguan halusinasi dirumah: keluarga
untuk klien beri kegiatan, jangan biarkan sendiri
makan bersama, berpergian bersama,
jika klien sedang sendiri dirumah,
lakukan kontak dengan dalam telepon
d. Beri informasi tentang tindak lanjut
(follow up) atau kapan perlu
mendapatkan bantuan: halusinasi tidak
terkontrol dan risiko mencederai orang
lain

2) Keluarga dapat 2) Diskusikan dengan keluarga tentang jenis, Dengan


menyebutkan jenis, dosis, dosis, waktu pemberian, manfaat dan efek menyebutkan
dan waktu pemberian. samping obat dosis, frekuensi
Manfaat, serta efek dan aranya,
samping obat keluarga
melaksanakan
program
pengobatan

3) Anjurkan kepada keluarga untuk berdiskusi Dengan


dengan dokter tentang manfaat dan efek mengetahui efek
samping obat samping, keluarga
akan tahu apa yang
harus dilakukan
setelah minum obat
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Tanggal / Jam Implementasi Evaluasi Paraf

25 Desember 1. Melakukan BHSP S: ARNIS


2020 2. Membantu pasien Pasien mengatakan bahwa
10.00 WIB mengenal halusinasi, sudah bisa melakukan cara
menjelaskan cara menghardik halusinasi
mengontrol halusinasi O:
dengan menghardik 1. Pasien kooperatif
2. Pasien mampu
menerapkan halusinasi
sesuai yang diajarkan
A:
Masalah teratasi
P:
Kontrak waktu dengan
pasien untuk pertemuan
selanjutnya lanjutkan
intervensi pasien SP 2

Tanggal / Jam Implementasi Evaluasi Paraf

25 Desember 1. Melatih pasien S: ARNIS


2020 mengontrol halusinasi Pasien mengatakan bahwa
13.00 WIB dengan bercakap-cakap bingung saat melakukan
dengan anggota komunikasi
keluarganya O:
1. Pasien kurang kooperatif
2. Pasien tidak ada kontak
mata dengan lawan
bicara
3. Pasien terlihat
kebingungan
4. Saat diajak berbicara,
pasien hanya menjawab 1
atau 2 kata saja
A:
Masalah belum teratasi
P:
Kontrak waktu dengan
pasien untuk pertemuan
selanjutnya lanjutkan
intervensi pasien SP 2

Tanggal / Jam Implementasi Evaluasi Paraf


25 Desember 1. Melatih pasien S: ARNIS
2020 mengontrol halusinasi Pasien mengatakan bahwa
15.00 WIB dengan bercakap-cakap sedikit merasa lega saat
dengan anggota mencoba mengobrol dengan
keluarganya keluarganya
O:
1. Pasien kooperatif
2. Pasien ada kontak mata
dengan lawan bicara
3. Pasien dapat menjawab
pertanyaaan dengan baik
A:
Masalah teratasi
P:
Kontrak waktu dengan
pasien untuk pertemuan
selanjutnya untuk
melanjutkan intervensi
pasien SP 3

Tanggal / Jam Implementasi Evaluasi Paraf

26 Desember 1. Melatih pasien S: ARNIS


2020 mengontrol halusinasi Pasien mengatakan bahwa
08.00WIB dengan melakukan saat melakukan aktivitas,
aktivitas terjadwal bisikannya berkuurang
O:
1. Pasien kooperatif
2. Pasien mau melakukan
aktivitas yang sudah
disepakati seperti
menyapu, menjemur
pakaian dan memberi
makan hewan peliharaan
A:
Masalah teratasi
P:
Kontrak waktu dengan
pasien untuk pertemuan
selanjutnya untuk
melanjutkan intervensi
pasien SP 4

Tanggal / Jam Implementasi Evaluasi Paraf

27 Desember 1. Melatih pasien S: ARNIS


2020 mendengarkan musik Pasien mengatakan bahwa
08.00WIB klasik saat mendengarkan alunan
musik pasien merasa lebih
nyaman
O:
1. Pasien kooperatif
2. Pasien terlihat antusian
dan terlihat
berkonsentrasi baik saat
mendengarkan musik
A:
Masalah teratasi
P:
Intervensi dihentikan

Tanggal / Jam Implementasi Evaluasi Paraf

27 Desember Memberikan pendidikan S: ARNIS


2020 kesehatan kepada keluarga Keluarga mengatakan bahwa
10.00WIB tentang pengertian, jenis memahami pengertian, jenis,
halusinasi yang dialami tanda gejala dan cara
pasien, tanda dan gejala perawatan halusinasi
halusinasi, proses terjadinya O:
halusinasi dan cara merawat Keluarga terlihat sangat
pasien halusinasi antusian dan mencermati
edukasi yang diberikan
A:
Masalah teratasi
P:
Intervensi dihentikan

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


(SPTK)

Hari/tanggal : Jumat, 25 Desember 2020


Waktu pelaksanaan : 10.00
Pertemuan ke 1

SP 1: Membantu pasien mengenal halusinasi, menjelaskan cara-cara mengontrol


halusinasi, mengajarkan pasien mengontrol halusinasi dengan cara pertama:
menghardik halusinasi

Fase Prainteraksi
Kondisi : Klien mengatakan mendengar suara-suara yang ingin membunuh
dirinya. Klien memukul-mukul, melmpar-lempar barang. Klien sering melirik ke
sisi kiri dengan ekspresi takut
Diagnosa Keperawatan: Perubahan persepsi sensori: halusinasi pendengaran
TUK: 1,2,3
Intervensi SP 1
Fase Orientasi
“Assalmualaikum, selamat pagi. Perkenalkan saya Arnis mahasiswi UNUSA yang
akan melakukan perawatan kesehatan jiwa. Nama kakak siapa?
“Mas S Sukanya dipanggil siapa?”
“Bagaimana perasaannya hari ini?”
“Apa yang Mas S keluhkan saat ini?”
“Baiklah bagaimana kita bercakap-cakap tentang suara yang selama ini mas S
dengar namun tidak ada bentuk wujudnya?
“Mas S ingin bercakap-cakap dimana? Diruang tamu? Mas S mau nya berapa lama
kita bercakap-cakap?
“Bagaimana kalau 15 menit?”
Fase Kerja
“Apakah mas S mendengar suara tanpa wujud?”
“Apa yang dikatakan suara itu?”
“Apakah terus menerus atau sewaktu-waktu? Kapan paling sering mas S dengar
suara? Berapa kali sehari mas S alami? Pada keadaan apa suara itu terdengar?
Apakakah pada waktu sendiri?”
“Apa yang mas S rasakan jika suara itu muncul kembal?”
“Apa yang Mas S lakukan saat mendengar suara itu? Apakah dengan car aitu
suara suara itu menghiang? Bagaimana kalua kita belajar ara-cara untuk
mencegah suara- suara itu muncul?”
“Mas S ada 4 cara untu mencegah suara-suara itu muncul. Pertama dengan cara
menghardik, kedua dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain, ketiga
melakukan aktivitas yang sudah terjadwal, dan ke empat minum obat secara
teratur” “Bagaimana kalua kita belajar satu cara dulu yaitu dengan menghardik”
“Cara sebagai berikut: saat suara-suara itu muncul, langsung mas S bilang “Pergi,
saya tidak mau dengar, saya tidak dengar kamu, kamu suara palsu” begitu
diulang- ulang terus menerus jika suara itu Kembali muncul.”
“Coba Mas S peragakan. Nah bagus. Coba lagi. Ya bagus mas S sudah bisa”
Fase Terminasi
“Bagaimana perasaan Mas S setelah peragaan latihan tadi?”
“Kalau suara-suara itu muncul kembali silahkan coba dengan cara tersebut.
Bagaimana klau kita buat jadwal latihannya? Mau jam berapa latihannya?”
“Bagaimana kalau kita bertemu lagi untuk belajr dan Latihan mengendalikan
suara- suara dengan cara kedua? Jam berapa? Bagaimana kalau 3 jam lagi? Berapa
lama kita akan berlatih? Dimana tempatnya?
“Baiklah sampai jumpa, selamat pagi. Wassalamualaikum”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
(SPTK)

Hari/tanggal : Jumat, 25 Desember 2020


Waktu pelaksanaan : 13.00
Pertemuan ke 2

SP 2: Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan cara kedua: bercakap-cakap


dengan orang lain
Fase Prainteraksi
Kondisi : pasien sudah mengenal halusinasinya suara yang tidak ada wujudnya dan
sudah berlatih menghardik bila suara itu muncul Kembali
Diagnosa keperawatan : Perubahan persepsi sensori halusinasi pendengaran
TUK : 3
Intervensi : SP 2
Fase Orientasi
“Assalamualakum selamat siang Mas S. Bagaimana perasaan hari mas S? Apakah
suara-suaranya masih muncul apakah sudah dipakai cara yang telah kita latih?
Berkurangnya suara-suaranya bagus. Sesuai janji kita tadi saya akan akan latih
cara kedua untuk mengontrol halusinasi dengan bercakap-caka dengan orang lain.
Kita latihanya selama 20 menit. Mau dimana? Disini saja?’
Fase Kerja
“Cara kedua untuk mencegah/mengontrol halusinasi yang lain adalah dengan cara
bercakap-cakap dengan orang lain. Jadi kalau mas S mulai mendegar suara-suara
itu Kembali, langsung cari keluarga atau teman untuk diajak mengobrol. Minta
mama untuk ngobrol dengan mas S. contohnya begini “Tolong, saya mendengar
suara-suara itu Kembali. Ayo bicara bersama saya” Atau kalau ada dirumah mas S
katakan “Ma, ayo ngobrol dengan aku. Aku sedang dengar suara-suara itu lagi.”
“Coba mas S peragakan yang telah saya contohkan tadi. Nah bagus, Coba lagi.
Bagus. Nah Latihan terus ya mas S.”
Fase Terminasi
“Bagaimana perasaan mas S setelah Latihan ini? Jadi sudah ada berapa cara yang
sudah mas S pelajari untuk mencegah suara-suara itu? Bagus, cobalah kedua cara
tersebut kalau mas S mengalami halusinasi kembali. Bagaimana kalau kita
masukan dijadwal harian mas S. Mau jam berapa Latihan bercakap-cakap? Nah
nanti kita lakukan secara teratur serta sewaktu-waktu suara itu muncul. Nanti sore
saya akan ke mari lagi. Bagaimana kalau kita latih cara yang ke tiga yaitu
melakukan aktivitas terjadwal? Mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 15.00?
Mau dimana mas S atau disini lagi? Sampai nanti sore ya, Selamat Siang.
Wassalamualaikum.”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
(SPTK)

Hari/tanggal : Jumat, 25 Desember 2020


Waktu pelaksanaan : 15.00
Pertemuan ke 3

SP 3 : Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan cara ketiga: melaksanakan


aktivitas terjadwal
Fase Prainteraksi
Kondisi : Klien sudah berlatih cara mengontrol halusinasi cara yang kedua yaitu
bercakp-cakap dengan orang lain saat halusinasi muncul. Pasien masih mendengar
suara itu tetapi hanya sebentar
Diagnosa keperawatan : Perubahn sensori persepsi, halusinasi pendengaran
TUK : 3
Intervensi SP 3
Fase Orientasi
“Assalamualaikum selamat sore mas S. Bagaimana perasaan mas S hari? Apakah
suara-suara itu masih muncul? Apakah sudah dipakai dua cara yang telah kita
latih? Bagaimana hasilnya? Bagus, seuai janji kita kemarin sore, hari ini kita akan
belajar cara yang ketiga yaitu dengan kegiatan aktivitas terjadwal. Mau dimana
kita bicara? Baik kita duduk diruang tamu. Berapa lama kita bicara? Bagaimana
kalau 15 mnit? Baiklah”
Fase Kerja
“Apa saja yang biasa mas S lakukan? Pagi apa kegiatanya, terus jam berikutnya
(terus ajak sampai didapatkan kegiatan malam hari). Wah banyak sekali
kegiatannya. Mari kita latih dua kegiatan hari ini (latih kegiatan tersebut). Bagus
sekali mas S bisa lakukan. Kegiatan ini dapat mas S lakukan untuk mencegah
suara tersebut muncul. Kegiatan lain akan kita latih agar dari pagi sampai malam
ada kegiatan seperti menyapu, memberi makan hewan peliharaan.
Fase Terminasi
“Bagaimana perasaan mas S setelah kita bercakap-cakap cara yang ketiga untuk
mencegah suara-suara? Bagus sekali. Coba sebutkan 3 cara yang telah kita
pelajari
dari kemarin hingga sekarang untuk mencegah suara-suara itu muncul Kembali.
Mari kita masukkan dalam jadwal kegiatan harian mas S. coba lakukan sesuai
jadwal ya. Bagaimana kalau besok pagi kita berlatih tentang terapi mendengarkan
musik. Mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 08.00 pagi? Di ruangtamu?
Sampai jumpa.”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
(SPTK)

Hari/tanggal : Minggu, 27 Desember 2020


Waktu pelaksanaan : 08.00
Pertemuan ke 4
SP 4 :EBN : Melatih klien melakukan terapi mendengarkan music klasik
Fase Prainteraksi
Kondisi : Pasien sudah jarang mendengar suara halusinasinya. Sudah mampu
mempraktikkan cara mengontrol halusinasi dengan menghardik, bercakap-cakap,
membuat jadwal harian, dan mendengarkan music klasik
Diagnosa keperawatan : Perubahan persepsi sensori: halusinasi pendengaran
Fase Orientasi
“Assalamualaikum. Selamat pagi mas S. bagaimana perasaan hari ini? Apakah
suara-suaranya masih muncul lagi? Apakah sudah pakai keempat cara yang telah
kita latih dan ajarkan? Apakah jadwal sudah dilaksanakan?. Hari ini kita akan
mendiskusikan tentang terapi musik klasik ya mas S. Kita akan diskusikan selama
15 menit. Disini saja ya mas S?’
Fase Kerja
“Jadi selain ke empat cara yang telah kita pratikkan ada satu cara lagi yaitu
mendengarkan musik klasik. Apakah mas S maunya mendengarkan melalui sound
atau earphone? Baiklah di sini saja ya, silahkan mas S rileks tarik nafas dalam.”
Fase Terminasi
“Bagaimana perasaan mas S setelah kita mendengarkan music klasik? Jadi sudah
berapa cara yang dipelajari mas S untuk mencegah suara-suara itu? bagus, cobalah
keempat cara itu ditambah dengan terapi mendengarkan music klasik kalau mas S
mengalami halusinasi lagi ya ”
DAFTAR PUSTAKA

Keliat, Anna Budi.2011.Keperawatan Kesehatan Jiwa. Bandung: PT. Refika


Aditama

Ma’rifatul,Lilik.2016.Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Yogyakarta:


Indomedia Pusaka

Stuart, G. W. 2007. Buku Saku Keperawatan Jiwa . Edisi 5. Jakarta. EGC

Suteji.2012.Konsep Dan Praktik Asuhan Keperawatn Kesehatan Jiwa:


Gangguan
Jiwa Dan Psikososial.Yogyakarta: PT. Pustaka Baru

Sutejo.2018.Keperawatan Jiwa.Yogyakarta:Pustaka Baru Press Wuryaningsih, E,


dkk.2018.Buku Ajar Kesehatan Jiwa 1. Jember: UNEJ Press

Yosep & Stutini.2014.Buku Ajar Keperawatan Jiwa Dan Advance Mental Health
Nursing.Bandung: PT. Refika Aditama
Yusalia.2015.Pendidikan Keperawatan Jiwa.Yogyakarta: Indonesia Pustaka

Zelika. 2015.Kajian Asuhan Keperawatan Kesehatan Jiwa


Halusinasi Pendengaran di Ruang Nakula RJD Surakarta.Jurnal Poltekes
Bakti Mulia Zen, Herry.2011.Pengantar Psikopatologi Untuk
Keperawatan.Jakarta:Rencana
Kota, Tanggal Mengetahui,

Preceptor, Mahasiswa,

(Syiddatul Budury,S.Kep.,Ns.,M.Kep) (Arnis Rosita Syntia)

NPP. 19051261 NIM. 1120020090

Anda mungkin juga menyukai