HALUSINASI
Departemen/Stase Jiwa
Disusun oleh :
Tami Dwi Lestari
JNR0200082
C. Faktor Predisposisi
1. Biologis
Herediter atau genetika, riwayat penyakit, trauma kepala, dan riwayat
penggunaan NAPZA.
2. Psikologis
Kegagalan berulang, korban kekerasan, kurangnya kasih sayang, atau
overprotektif.
3. Sosial Budaya
Penolakan yang berulang, sosial ekonomi rendah, perceraian, perpisahan,
terisolasi oleh lingkungan, dan tidak bekerja.
D. Faktor Presipitasi
1. Riwayat penyakit infeksi, penyakit kronis atau kelainan struktur otak
2. Kekerasan dalam keluarga
3. Kegagalan-kegagalan dalam hidup
4. Kemiskinan
5. Adanya aturan atau tuntutan di keluarga atau masyarakat yang sering tidak
sesuai dengan pasien
6. Konflik antar masyarakat
E. Pohon Masalah
Resiko mencederai diri, orang lain, dan lingkungan
(Effect)
G. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan persepsi sensori b.d Halusinasi
f. Terapi kelompok
1) Terapi group (kelompok terapeutik)
2) Terapi aktivitas kelompok (adjunctive group activity therapy)
3) TAK Stimulus Persepsi; Halusinasi
a) Sesi 1 : Mengenal halusinasi
b) Sesi 2 : Mengontrol halusinasi dengan menghardik
c) Sesi 3 : Mengontrol halusinasi dengan melakukan kegiatan
d) Sesi 4 : Mencegah halusinasi dengan bercakap-cakap
e) Sesi 5 : mengontrol halusinasi dengan patuh minum obat.
g. Terapi lingkungan
Suasana rumah sakit dibuat seperti suasana d idalam keluarga( Home
Like Atmosphere). (Prabowo,2014: 134- 136)
J. Daftar Pustaka
Keliat BA, Ria UP, Novy H. 2005. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Edisi
2. Jakarta. EGC.
Maramis W. F.1998. Catatan Keperawatan Kesehatan Jiwa, Jakarta : EGC.
Residen bagian Psikiatri UCLA. 1990. Buku Saku Psikiatri. Jakarta: EGC
Stuart & Laraia. 2001. Principles and practice of psychiatric nursing.USA:
Mosby Company.
Stuart & Sudeen. 1998. Buku Saku Keperawatan Jiwa . Edisi 3. Jakarta :
EGC.
Stuart, G. W. 2007. Buku Saku Keperawatan Jiwa . Edisi 5. Jakarta. EGC.