Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIK ILMIAH

MEMBUAT TELUR ASIN

i. Tujuan
1. Mengetahui alat dan bahan dalam pembuatan telur asin
2. Mengetahui cara pembuatan telur asin
3. Mengetahui perbedaan warna sebelum diasinkan dan sesudah
diasinkan
4. Mengetahui proses osmosis pada telur bebek
5. Memperlambat proses pembusukan (pengawetan)

ii. Alat
1. Cobek
2. Saringan
3. Panci
4. Ember
5. Kawat cuci
6. Kompor

iii. Bahan
1. Telur bebek
2. Garam kasar
3. Bata halus
4. Abu gosok
5. Air
iv. Cara membuat telur asin
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam pembuatan telur
asin
2. Halus bata menggunakan cobek
3. Setelah bata halus saring bata dan masukan dalam ember
4. Campurkan abu gosok dan
5. Campurkan dengan garam kasar
6. Masukan air secukupnya
7. Cuci telur bebek hingga bersih menggunakan kawat cuci dan bilas
menggunakan air
8. bungkus telor dengan bahan yang sudah dicampur
9. Diamkan selama satu minggu
10. Setelah satu minggu cuci berih telur menggunakan air
11. Rebus telor hingga matang selama 30 menit
12. Lalu diamkan hingga dingin
13. Dan telor siap dimakan

V. Perbedaan sebelum dan sesudah diasinkan

Sebelum

Warna cangkangnya biru keputihan

Warna kuningtelor sebelum diasinkan berwarna kuning pada umumnya

Sesudah

Warna cangkangnya biru kehijauan

Warna kuning telor sesudah diasinkan berwarna kuning jingga kecoklatan

VI. pembahasan

proses yang terjadi selama pengasinan

Telur yang direndam dalam media garam akan mengalami osmosis


yaitu proses perpindahan molekul zat terlarut dari konsentrasi rendah
(hipotonik) ke konsentrasi lebih tinggi (hipertonik) sehingga telur menjadi
asin.

Berat telur akan bertambah akibat dari masuknya suatu molekul ke


dalam telur, dalam hal ini air dan garam yang masuk ke dalam telur. Berat
telur bertambah sedangkan volume air berkurang, hal ini dikarenakan
molekul air dan garam bergerak masuk ke dalam telur karena larutan
garam lebih hipotonik dibanding isi telur yang hipertonik sehingga
menyebabkan hemolysis atau masuknya molekul air dan garam ke dalam
telur, sehingga berat telur bertambah tetapi volume air berkurang.

Tekstur kuning telur pada telur asin akan berubah menjadi lebih
keras karena ketika molekul air dan garam masuk ke dalam telur, maka air
dan garam masuk ke putih telur karena konsentrasi putih telur lebih pekat
daripada larutan  garam, tetapi perlu kita ingat bahwa masih ada kuning
telur yang konsentrasinya jauh lebih pekat dibanding dengan putih telur
dan larutan garam. Sehingga molekul air dan garam masuk ke kuning
telur, tetapi lebih banyak garam yang masuk dibanding dengan air.
Semakin lama, garam yang terdapat di dalam kuning telur akan semakin
menumpuk sehingga kuning telur akan mengeras karena kelebihan mineral
garam.
VII. kesimpulan
1)   Proses masuknya garam ke dalam telur berlangsung secara dehidrasi
osmosis, ion Na di dapatkan dari garam, sedangkan ion H+ berasal dari air,
dengan demikian, ion Na masuk ke dalam telur dan kadar air berkurang,
akibatnya telur menjadi asin.
2)      Tingkat asin pada telur dipengaruhi oleh faktor waktu, ketebalan pasta, dan
juga perbandingan antara pecahan batu bata dan tanah pada waktu pembuatan
pasta.
OSMOSIS PADA SINGKONG
i. TUJUAN
1. Dapat mengetahui alat dan bahan dalam pembuktian osmosis
2. Dapat membuktikan peritiwa osmosis pada singkong
3. Dapat mengetahui perbedaan yang terjadi pada singkong yang dimasukan
ke dalam larutan garam dan pewarna

ii. ALAT
a. Gelas aqua bekas 1
b. Pisau
c. sendok
d. wadah
e. penggaris
iii. BAHAN
a. sianci hijau
b. Singkong
c. Garam
d. Air
iv. LANGKAH KERJA
1. Memotong singkong hingga menjadi 2 bagian (5cm)
2. Mencampur air dengan sianci ke dalam gelas aqua
3. Mencampurkan garam dengan air ke dalam wadah
4. Aduk campuran tadi hingga merata
5. Masukan singkong yang sudah dipotong ke dalam cairan tersebut
6. Diamkan selama 30 menit
7. Angkat singkong yang sudah dimasukan tadi dan amati perbedaannya.
8. Setelah mengamati perbedaannya, ternyata singkong yang direndam
selama30 menit dalam campuran garam mengalami perubahan ukuran
menjadi 4,5 cm dan teksturnya. agak lentur sedangkan singkong pada
larutan pewarna tidak mengalami perubahan hanya saja warnanya
menjadi sedikit hijau.
v. PEMBAHASAN
Osmosis adalah gerakan suatu materi, misalnya air melintasi suatu selaput
atau membran. Air selalu bergerak melewati membran ke arah sisi yang
mangandung jumlah materi terlarut paling banyak dan kadar air paling sedikit.
Dalam percobaan ini, materi terlarut adalah garam. Garam dan air adalah dua
dari bahan-bahan kimia yang dilarutkan pada singkong. Irisan-irisan singkong
yang diletakkan dalam wadah air bewarna akan mempunyai kadar air semula
ditambah dengan air berwarna dari wadah yang masuk ke dalam irisan
melalui membran sel. Air yang masuk ini membuat irisan-irisan singkong tadi
menjadi kaku. Kadar garam dalam tiap irisan singkong lebih kecil jumlahnya
dibandingkan dengan kadar yang ada dalam wadah air garam. Irisan-irisan
yang ada dalam wadah air garam menjadi sedikit lunak, karena kehilangan
sebagian dari air yang semula dikandung dalam sel-selnya. Air yang berasal
dari dalam tiap irisan singkong keluar melalui membran-membran sel dan
masuk ke dalam wadah air garam.Irisan-irisan tadi akan terisi sebagian dan
menjadi sedikit lunak.
vi. KESIMPULAN
1. Osmosis merupakan proses perpindahan molekul-molekul
pelarut (air) dari konsentrasi pelarut tinggi ke konsentrasi pelarut yang
lebih rendah melalui membran diferensial permeabel.
2. Larutan yang mempunyaikonsentrasilebihtinggi akan naik. Hal
iniberartibahwapada osmosis terjadidarikonsentrasi yang lebih rendah
ke konsentrasi yang lebih tinggi.
3. Zat pelarut (air) akan berpindah dari hipotonik ke hipertonik
hingga isotonis yang mengakibatkan plasmolisis
4. Potensial air pada sel dipengaruhi oleh larutan. Ketika larutan
hipotonis maka molekul air di lingkungan akan masuk ke dalam sel
sehingga teksturnya menjadi sedikit lunak.

Anda mungkin juga menyukai