B
DENGAN GANGGUAN SENSORI PERSEPSI:
HALUSINASI PENDENGARAN PADA SKIZOFRENIA
DISUSUN OLEH
HAMSIANI
NIM : 2021012065
HALUSINASI DENGAR
1. MASALAH UTAMA
Gangguan persepsi sensori: Halusinasi dengar
D. Akibat
Resiko mencederai orang lain dan diri sendiri
1. Pengertian
Suatu keadaan dimana seorang individu melakukan suatu tindakan yang dapat
membahayakan keselamatan jiwanya maupun orang lain di sekitarnya (Town send, 1994)
2. Penyebab
a. Halusinasi
b. Delusi
3.Tanda dan gejala
a. Adanya peningkatan aktifitas motorik
b. Perilaku aktif ataupun destruktif
c. Agresif
B. Data Subyektif
Pasien mengatakan sering mendengar suara-suara tanpa ada wujud yang tampak.
V. DIAGNOSA KEPERAWATAN
A. Resiko mencederai diri sendiri dan orang lain berhubungan dengan gangguan persepsi sensori:
Halusinasi dengar.
B. Gangguan persepsi sensori: halusinasi dengar berhubungan dengan adanya isolasi sosial :
menarik diri.
TUK : 4. Klien mendapat dukungan keluarga dalam mengontrol halusinasinya dengan kriteria
hasil:
- Klien dapat menjalin hubungan saling percaya dengan perawat
- Keluarga dapat menyebutkan pengertian, tanda dan tindakan untuk mengendalikan
halusinasi
Intervensi:
a. Anjurkan klien untuk memberi tahu keluarga sedang halusinasi. Rasional: untuk
mendapatkan bantuan keluarga dalam mengontrol halusinasi.
b. Diskusikan dengan keluarga tentang
1). Gejala halusinasi yang dialami klien.
2). Cara yang dapat dilakukan klien dan keluarag untuk memutus halusinasi.
3). Cara merawat anggota keluarga yang halusinasi di rumah, beri kegiatan jangan biarkan
sendiri.
4). Beri informasi tentang kapan pasien memerluakn bantuan.
Rasional : Untuk meningkatkan pengetahuan tentang halusinasi.
DAFTAR PUSTAKA
1. Boyd dan Nihart. 1998. Psichiatric Nursing & Contenporary Practice . I Edition . Lippincot .
Philadelphia .
2. Carpenito , Lynda Juall. 1998. Buku Saku Diagnosa Keperawatan . EGC. Jakarta .
3. Schultz dan Videback. 1998. Manual Psychiatric Nursing Care Plan. 5 th Edition . Lippincott.
Philadelphia .
4. Keliat , Budi Anna. 1998. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa . EGC. Jakarta.
5. Stuart dan sundeen . 1995. Buku Saku Keperawatan Jiwa . Edisi 3. EGC.Jakarta .
6. Townsend . 1995. Nursing Diagnosis In Psychiatric Nursing a Pocket Guide For Care Plan
Construction . Edisi 3 . EGC. Jakarta.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.B
DENGAN GANGGUAN SENSORI PERSEPSI: HALUSINASI
PENDENGARAN PADA SKIZOFRENIA
A. PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
Nama : Tn. B
Usia : 25 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Pemulung
Pendidikan : SMP
No. RM :
Tanggal masuk : Jumat, 24 Juni 2022 pukul 19.00
WIB Tanggal pengkajian : Selasa, 28 Juni 2022 pukul
11.00 WIB Alamat : Jl. Sungai Kapuas
Diagnosa medis : Skizofrenia
2. Identitas Penanggung
Jawab Nama :
Ny. A
Umur : 50 tahun
Alamat : Jl. Sungai Kapuas
Hubungan : Ibu
B. ALASAN MASUK
Pada hari Jumat tanggal 24 Juni 2022 jam 19.00 WIB klien datang ke IGD RSJ
dibawa oleh keluarganya dengan laporan dari keluarga klien bahwa klien marah-marah,
dan melempar kaca tetangga dengan batu karena ada suara-suara bisikan yang
menyuruh klien untuk melempar batu ke rumah tetangganya. Kemudian klien dirawat di
ruang garuda RSJ.
C. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Gangguan Jiwa Di Masa Lalu
Klien sudah mengalami gangguan jiwa sejak 3 tahun yang lalu. Kepribadian
klien juga merupakan seorang introvert.
2. Pengobatan Sebelumnya
Klien sudah mengalami gangguan jiwa sejak 3 tahun yang lalu dan kontrol ke
RSJ setiap bulannya.
3. Anggota Keluarga Yang Mengalami Gangguan Jiwa
Keluarga mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan
jiwa,tidak ada riwayat kejang, tidak ada riwayat infeksi.
4. Pengalaman Masa Lalu yag Tidak Menyenangkan
Klien bercerai dengan istrinya 3 tahun yang lalu.
D. FAKTOR PRESIPITASI
Klien sudah 2 bulan tidak mau kontrol ke RSJ dan tidak mau minum obat antipsikotik
karena merasa sudah sembuh.
G. PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda Tanda Vital
Tekanan darah : 120/80 MmHg suhu : 36,2 ˚C
Nadi : 80x/menit BB : 65 Kg
Respirasi : 20x/menit TB : 165 cm
Keluhan fisik : tidak ada.
2. Kardiovaskuler
Nadi Teraba regular 80x/menit tidak ada peningkatan tekanan ortostatik
3. Respirasi
Bentuk hidung simetris, tidak ada cuping hidung, suara nafas vesikuler 20x/menit, tidak
ada suara nafas tambahan, tidak ada nyeri tekan.
4. Integumen
Kulit kepala bersih, turgor kulit baik.
5. Gastrointestinal
Bentuk bibir simetris, mukosa bibir lembab, refklek menelan baik, bising usus tidak
terkaji, BAB 1x/ hari
6. Persyarafan
Reflek bisep dan trisep tidak terkaji
7. Haemopiitik
Konjungtiva ananemis, akral hangat, CRT< 2 detik
8. Endokrin
Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid,.
9. Pengindraan
Tidak dapat terkaji.
10. Muskuloskeletal
Klien dapat berdiri dan berjalan, kekuatan otot 5.
H. KELUARGA
1. Genogram
Keterangan = Laki-Laki
:
= Perempuan
X = Meninggal
= Klien
------ = Tinggal Serumah
I. PSIKOSOSIAL
1. Konsep Diri
a. Gambaran Diri
Menurut penuturan klien, klien suka dengan seluruh tubuhnya.
b. Identitas Diri
Menurut penuturan klien, klien adalah seorang duda berusia 25 tahun dan cerai
dengan istrinya 3 tahun yang lalu.
c. Peran Diri
Menurut penuturan klien, klien adalah anak pertama dan harus membantu adik
adiknya.
d. Ideal Diri
Menurut Penuturan klien, klien ingin pulang dan bekerja kembali.
2. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti
Menurut keluarga klien, ibu adalah orang yang berarti dan ingin memenuhi
kebutuhannya.
b. Peran serta dalam kehidupan masyarakat kelompok
Klien kurang bergaul dengan orang sekitar, klien berangkat kerja pagi dan pulang
sore hari menjelang malam.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Tidak berminat berhubungan dengan orang lain.
J. PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN
Pendidikan terakhir klien adalah SMP. Klien bekerja sebagai pemulung.
K. GAYA HIDUP
Klien berasal dari keluarga sederhana yang hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari.
L. BUDAYA
Klien merupakan suku sunda, tidak ada ritual kebudayaan khusus yang dilakukan klien
atau keluarga.
M. SPIRITUAL
1. Nilai dan Keyakinan
Klien mengatakan klien percaya bahwa Allah itu ada,dan klien percaya bahwa Allah
akan menolongnya dari gangguan suara-suara ghaib itu.
2. Kegiatan Ibadah
Menurut penuturan klien, klien kadang kadang menjalankan sholat wajib .
N. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Penampilan klien rapi dan bersih, keadaan rambut bersih. Penggunaan pakaian
sesuai dengan semestinya.
2. Aktivitas Motorik
Klien tampak, gelisah, tegang, dan sering mondar mandir.
3. Alam Perasaan
Klien tampak khawatir saat bisikan bisikan itu datang.
4. Afek
Afek klien labil, sering marah secara tiba tiba.
5. Interaksi selama wawancara
Pada saat berinteraksi klien kooperatif namun kurang konsentrasi dan selalu melihat
ke arah lain ketika diajak berbicara.
6. Persepsi : halusinasi
Klien berfikir bahwa suara-suara bisikan itu adalah nyata, suara-suara itu mengatakan
bahwa klien harus menuruti apa yang dikatakan suara ghaib itu.
7. Proses Pikir
Tangensial: saat ditanya jawaban klien berbelit belit dan sulit dimengerti.
8. Isi pikir
Klien tidak memiliki gangguan isi pikir.
9. Tingkat kesadaran
Orientasi waktu , tempat dan orang masih baik. Klien juga mengatakan bahwa
dirinya sakit dan mengerti bahwa dirinya berada di rumah sakit jiwa.
10. Memori
Klien mudah mengingat apa yang baru di kenal, klien juga masih mengingat dengan
apa yang dia lakukan sebelum ia masuk ke rumah sakit jiwa.
11. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Klien mampu berhitung dan mengerti barang-barang yang ada di sekitarnya tingkat
konsentrasi klien tinggi mudah menangkap dan paham tentang sesuatu
pengatahuan yang di berikan oleh perawat.
12. Daya Tilik Diri
Ketika klien di tanya klien mampu menjawab dan saat dihadapkan pada suatu
masalah klien mampu menyelesaikan masalah tanpa meminta pendapat orang lain.
Q. ANALISA DATA
No Data fokus Masalah Keperawatan
1 Ds :
- klien mengatakan mendengar suara dan
Gangguan persepsi
bisikan
sensori: halusinasi
Do :
pendengaran
- klien terlihat sering berbicara sendiri
- klien terlihat sering mondar mandir
- klien terlihat menyendiri dan melamun
R. MASALAH KEPERAWATAN
1. Gangguan persepsi sensori: halusinasi pendengaran
S. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Inisial klien : Tn. B Dx Medis : Skizofrenia
No RM : Ruangan : Garuda
Diagnosa Perencanaa
Keperawatan Intervensi Rasional
Tujuan Kriteria Hasil
Gangguan TUM : Setelah 1x interaksi 1. Identifikasi jenis 1. Menentukan
persepsi Klien dapat klien menunjukan halusinasi klien jenis halusinasi
sensori: membina tanda-tanda percaya 2. Identifikasi waktu yang di alami
halusinasi halusinasi klien. atau di rasakan
hubungan saling kepada atau terhadap
3. Identifikasi frekuensi klien.
pendengaran percaya, klien perawat : halusinasi klien. 2. Menentukan
dapat mengenal 1. Klien dapat 4. Identifikasi isi apa isi /seperti
halusinasinya membina halusinasi klien. apa halusinasi
dan klien dapat hubungan saling 5. Identifikasi situasi yang di rasakan
mengontrol percaya dan mau yang menimbulkan klien.
halusinasinya. berjabat tangan halusinasi. 3. Menentukan
6. Identifikasi respon kapan
dengan perawat,
terhadap halusinasi. halusinasi
TUK 1 : mau menyebutkan 7. Latih klien cara tersebut
Klien dapat nama, kontrol halusinasi muncul.
mengenal 2. mau memanggil dengan menghardik. 4. Menentukan
halusinasi yang nama perawat, 8. Pinta klien untuk berapa sering
dialaminya dan mau duduk memperagakan halusinasi
dapat berdampingan ulang muncul.
5. Menentukan
melakukan cara dengan perawat.
pada saat apa
yang pertama 3. klien mampu halusinasi
yaitu mengenali tersebut
menghardik. halusinasi dan muncul.
mampu mengontrol 6. Mengatahui
dengan cara reaksi atau
menghardik respon klien
saat mengalami
halusinasi.
7. Mencegah
terjadinya
halusinasi
ketika muncul.
8. Menilai
kemampuan
klien.