Anda di halaman 1dari 4

Heni Lestari 1710711011

Pengertian Timbang Terima

 Timbang terima memiliki beberapa istilah lain, diantaranya yaitu handover, handoffs,
shift report, signout, signover, cross coverage, dan overan dinas.

 Handover adalah transfer tentang informasi (termasuk tanggungjawab dan


tanggunggugat) selama perpindahan perawatan yang berkelanjutan yang mencakup
peluang tentang pertanyaan, klarifikasi dan konfirmasi tentang pasien (Friesen, 2008).

 Timbang terima adalah suatu cara dalam menyampaikan sesuatu (laporan) yang berkaitan
dengan keadaan klien (Nursalam, 2008).

 Handover merupakan pengalihan tanggung jawab professional dan akuntabilitas untuk


beberapa/semua aspek perawatan pasien, kepada sesama profesi/antar profesi untuk
sementara atau dalam jangka waktu yang lama (Manser, 2011).

Dapat disimpulkan, timbang terima adalah proses transfer informasi dari seorang tenaga
kesehatan ke tenaga kesehatan yang lain tentang keadaan pasien saat ini dilakukan waktu
pergantian shift.

Skema Timbang Terima


Tujuan Timbang Terima

 Menyampaikan masalah, kondisi, dan keadaan klien (data fokus).

 Menyampaikan hal-hal yang sudah atau belum dilakukan dalam asuhan keperawatan
kepada klien.

 Menyampaikan hal-hal penting yang perlu segera ditindaklanjuti oleh dinas berikutnya.

 Menyusun rencana kerja untuk dinas berikutnya.

Timbang terima (handover) memiliki tujuan untuk mengakurasi, mereliabilisasi komunikasi


tentang tugas perpindahan informasi yang relevan yang digunakan untuk kesinambungan dalam
keselamatan dan keefektifan dalam bekerja. Timbang terima (handover) memiliki 2 fungsi utama
yaitu:
a) Sebagai forum diskusi untuk bertukar pendapat dan mengekspresikan perasaan perawat.
b) Sebagai sumber informasi yang akan menjadi dasar dalam penetapan keputusan dan
tindakan keperawatan.
Factor-faktor dalam timbang terima
1. Komunikasi yang objective antar sesama petugas kesehatan.
2. Pemahaman dalam penggunaan terminology keperawatan.
3. Kemampuan menginterpretasi medical record.
4. Kemampuan mengobservasi dan menganalisa pasien.
5. Pemahaman tentang prosedur klinik.
Komponen Overan
 Komponen informasi dalam timbang terima
1. Patient: Data demografi pasien (nama, umur. jenis kelamin,dan alamat).
2. Plan: Diagnosa pasien, rencana terapi dan tindakan lanjutan.
3. Purpose: Merupakan rasionalisasi tindakan dari renpra
4. Problems: Menjelaskan tentang perbedaan kondisi yang tidak biasa atau
abnormal pada spesifik pasien.
5. Precaution: Menjelaskan tentang ekspektasi kondisi yang berbeda pada pasien.
 Komponen komunikasi
1. Komunikator: penyampaian informasi atau sumber informasi.
2. Komunikan: penerima informasi atau memberi respon terhadap stimulus yang
disampaikan oleh komunikator.
3. Pesan: gagasan atau pendapat, fakta, informasi atau stimulus yang disampaikan.
4. Media: saluran yang dipakai untuk menyampaikan pesan.
5. Encoding: perumusan pesan oleh komunikator sebelum disampaikan kepada komunikan.
6. Decoding: penafsiran pesan oleh komunikan pada saat menerima pesan (Notoatmodjo,
2005).
Hal-hal yang perlu diperhatikan
• Dilaksanakan tepat waktu pada saat pergantian dinas yang disepakati
• Dipimpin oleh penanggung jawab
• Diikuti semua perawat yang telah dan akan dinas
• Adanya unsur bimbingan dan pengarahan dari penanggung jawab
• Informasi yang disampaikan harus akurat, singkat, sistematik dan meggambarkan
kondisi klien pada saat ini serta kerahasiaan klien
• Timbang terima harus berorientasi pada masalah keperawatan yang ada pada klien
• Bila ada informasi yang mungkin membuat klien terkejut sebaiknya jangan dibicarakan
didekat klien tetapi di ruang perawat
Referensi :
Nursalam. 2014. Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktik Keperawatan
Profesional. Jakarta: Salemba Mediaka

Anda mungkin juga menyukai