Anda di halaman 1dari 26

 Tujuan Ditetapkanya Standar Asuhan Keperawatan Diantaranya Yaitu :

a. Meningkatkan kualitas asuhan keperawatan dengan memusatkan upaya dan


meningkatkan motivasi perawat terhadap pencapaian tujuan.
b. Mengurangi biaya asuhan keperawatan dengan mengurangi kegiatan perawat yang
tidak penting atau tidak tepat dengan kebutuhan pasien.
c. Memberikan landasan untuk mengantisipasi suatu hasil yang tidak memenuhi
standar asuhan keperawatan atas kelalaian petugas keperawatan.

 Tujuan Keperawatan dalam Standar Asuhan Keperawatan, adalah sebagai berikut :


a. Memberi bantuan yang paripurna dan efektif kepada semua orang yang
memerlukan pelayanan kesehatan sesuai dengan Sistem Kesehatan Nasional.
b. Menjamin bahwa semua bantuan diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pasien
dan mengurangi/menghilangkan kesenjangan.
c. Mengembangkan standar asuhan keperawatan yang ada.
d. Memberi kesempatan kepada semua tenaga keperawatan untuk mengembangkan
tingkat kemampuan profesionalnya.
e. Memelihara hubungan kerja yang efektif dengan semua anggota tim kesehatan.
f. Melibatkan pasien dalam perencanaan dan pelaksanaan pelayanan kesehatan.
g. Menciptakan iklim yang menunjang proses belajar mengajar dalam kegiatan
pendidikan bagi perkembangan tenaga keperawatan.
h. Menunjang program pendidikan berkelanjutan bagi pertumbuhan dan
perkembangan pribadi tenaga keperawatan.

Di Indonesia, Standar Asuhan Keperawatan sebagai berikut :


a. Standar I – Pengkajian keperawatan
Berupa data anamnesa, observasi yang paripurna dan lengkap serta
dikumpulkan secara terus menerus tentang keadaan pasien untuk menentukan
asuhan keperawatan, sehingga data dalam pengkajian harus bermanfaat bagi
semua anggota tim. Data pengkajian meliputi pengumpulan data, pengelompokan
data dan perumusan masalah.
Komponen pengkajian keperawatan meliputi :
1) Kumpulan Data
Kriteria :
a) Menggunakan format yang baku
b) Sistematis
c) Diisi sesuai item yang tersedia
d) Actual (baru)
e) Absah (valid)
2) Pengelompokan Data
Kriteria :
a) Data Biologis
b) Data Psikologis
c) Data Sosial
d) Data Spiritual

3) Perumusan Masalah
Kriteria :
a) Kesenjangan antara status kesehatan dengan norma dan pola fungsi
kehidupan
b) Perumusan masalah ditunjang oleh data yang telah dikumpulkan

b. Standar II – Diagnosa keperawatan


Yaitu respons pasien yang dirumuskan berdasarkan data status kesehatan
pasien, dianalisis dan dibandingkan dengan norma fungsi kehidupan pasien dan
komponennya terdiri dari masalah, penyebab dan gejala/tanda, bersifat aktual dan
potensial dan dapat ditanggulangi oleh perawat. Diagnosi keperawatan adalah
diagnosi yang dibuat oleh tenaga profesional yang menggambarkan tanda dan
gejala menunjuk kepada masalah kesehatan yang dirasakan pasien.

Kriteria :
1) Diagnosa Keperawatan dihubungkan dengan penyebab kesenjangan dan
pemenuhan kebutuhan pasien.
2) Dibuat sesuai dengan wewenang perawat.
3) Komponennya terdiri dari masalah, penyebab, dan gejala/tanda (PES) atau
terdiri dari masalah dan penyebab (PE).
4) Bersifat aktual apabila masalah kesehatan pasien sudah nyata terjadi.
5) Bersifat potensial apabila masalah kesehatan pasien, kemungkinan besar akan
terjadi.
6) Dapat ditanggulangi oleh perawat.

c. Standar III – Perencanaan keperawatan


Standar ini disusun berdasarkan diagnosis keperawatan, komponennya
meliputi prioritas masalah, tujuan asuhan keperawatan dan rencana tindakan.
Komponen perencanaan keperawatan meliputi :
1) Prioritas masalah
Kriteria :
a) Masalah-masalah yang mengancam kehidupan merupakan prioritas utama.
b) Masalah-masalah yang mengancam kesehatan seseorang adalah prioritas
kedua.
c) Masalah-masalah yang mempengaruhi perilaku merupakan prioritas ketiga.

2) Tujuan Asuhan Keperawatan


Kriteria :
a) Spesifik
b) Bisa diukur
c) Bisa dipakai
d) Realistik
e) Ada batas waktu

3) Rencana Tindakan
Kriteria :
a) Disusun berdasarkan tujuan asuhan keperawatan.
b) Melibatkan pasien/keluarga.
c) Mempertimbangkan latar belakang budaya pasien/keluarga.
d) Menentukan alternatif tindakan yang tepat.
e) Mempertimbangkan kebijaksanaan dan peraturan yang berlaku, lingkungan,
sumber daya dan fasilitas yang ada.
f) Menjamin rasa aman dan nyaman bagi pasien.
g) Kalimat instruksi, ringkas, tegas dan bahasanya mudah dimengerti.

d. Standar IV – Intervensi keperawatan


Berupa pelaksanaan tindakan yang ditentukan dengan maksud agar
kebutuhan pasien terpenuhi secara maksimal yang mencakup aspek peningkatan,
pencegahan, pemeliharaan serta pemulihan kesehatan dengan mengikut sertakan
keluarga serta berorientasi pada 14 komponen keperawatan, antara lain ;
1) Memenuhi kebutuhan oksigen
2) Memenuhi kebutuhan nutrisi, keseimbangan cairan dan elektrolik
3) Memenuhi kebutuhan eliminasi
4) Memenuhi Kebutuhan keamanan
5) Memenuhi kebutuhan kebersihan dan kenyamanan fisik
6) Memenuhi kebutuhan istirahat dan tidur
7) Memenuhi kebutuhan gerak dan kegiatan jasmani
8) Memenuhi kebutuhan spiritual
9) Memenuhi kebutuhan emosional
10) Memenuhi kebutuhan komunikasi
11) Mencegah dan mengatasi reaksi fisiologis
12) Memenuhi kebutuhan pengobatan dan membantu proses penyembuhan,
13) Memenuhi kebutuhan penyuluhan
14) Memenuhi kebutuhan rehabilitasi.

e. Standar V – Evaluasi keperawatan


Dilakukan secara periodik sistematis dan berencana untuk menilai
perkembangan pasien. Menentukan keberhasilan tindakan keperawatan dan
kebutuhan akan perubahan rencana perawatan meliputi : pengumpulan data
pengkajian, membandingkan perilaku pasien yang diharapkan dengan kenyataan,
melakukan evaluasi bersama pasien, keluarga dan bersama tim kesehatan lainnya,
mengidentifikasi perubahan yang dibutuhkan dalam menentukan tujuan dan
rencana keperawatan.
Kriteria :
1) Setiap tindakan keperawatan, dilakukan evaluasi.
2) Evaluasi hasil menggunakan indikator yang ada pada rumusan tujuan.
3) Hasil evaluasi segera dicatat dan dikomunikasikan.
4) Evaluasi melibatkan pasien, keluarga dan tim kesehatan.
5) Evaluasi dilakukan sesuai dengan standar.

f. Standar VI – Catatan asuhan keperawatan


Dilakukan secara individual oleh perawat selama pasien dirawat inap
maupun rawat jalan, digunakan sebagai informasi, komunikasi dan laporan,
dilalkukan segera setelah tindakan dilaksanakan sesuai dengan pelaksanaan proses
perawatan, setiap mencatat harus mencantumkan inisial/paraf nama perawat,
menggunakan formulir yang baku, disimpan sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
Terkait dengan standar diatas, sangat penting diperhatikan
pendokumentasian asuhan keperawatan. Dokumentasi dibuat berdasarkan
pemecahan masalah pasien, yang terdiri dari pengkajian, rencana keperawatan,
catatan tindakan keperawatan, dan catatan perkembangan pasien
Pendokumentasian ini merupakan unsur penting dalam menjamin kesinambunagn
asuhan keperawatan, yang secara spesifik berfungsi sebagai:
1) Sarana komunikasi antar profesi kesehatan
2) Sumber data untuk pemberian asuhan keperawatan
3) Bahan bukti pertanggungjawaban dan pertangunggugatan asuhan keperawatan
4) Sarana untuk pemantauan asuhan keperawatan.

 Pengevaluasian Penerapan SAK


Penerapan Evaluasi Standar Pelayanan Kesehatan secara objektif dengan
menggunakan metode penerapan dan instrument penilaian yang baku. Instrumen Evaluasi
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan ini terdiri dari (1) pedoman Studi Dokumentasi
Asuhan Keperawatan yang seianjutnya disebut instrument A, (2) Angket yang ditujukan
kepada pasien dan keluarga untuk memperoleh gambaran tentang persepsi pasien
terhadap mutu asuhan keperawatan yang selanjutnya disebut instrument B, (3) pedoman
Observasi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan selanjutnya disebut instrument C. Ketiga
jenis instrument ini satu sama lain saling terkait. Instrumen penilaian ini dapat digunakan
di semua rumah sakit, yaitu di RS khusus dan RSU klas A, B dan C baik RS pemerintah
maupun swasta.

a. Cara Pengisian Instrumen A.


1) Perawat penilai mengisi kolom 3 dan 4
2) Kolom 3 terdiri dari 10 sub kolom yang diisi dengan kode berkas
pasien(1,2,3,...dst), sesuai dengan urutan waktu pulang pada periode evaluasi.
Tiap sub kolom hanya digunakan untuk penilaian terhadap satu rekam medik
pasien. Contoh: Sub kolom 01 digunakan untuk mengisi hasil penilaian rekam
medik dengan kode berkas 01. Rekam medik yang telah digunakan untuk
penilaian harus diberitan tanda dengankode berkas agar tidak dinilai ulang.
3) Pada tiap sub kolom diisi dengan tanda "V" bila aspek yang dinilai tadi
ditemukan dan tanda "O" bila aspek yang dinilai tidak ditemukan pada rekam
medik pasien ybs.
4) kolom keterangan diisi bila penilai menganggap perlu mencantumkan penjelasan
atau bila ada keraguan penilaian.
5) Sub total diisi sesuai dengan hasil penjumlahan jawaban nilai 'V" yang
ditemukan pada masing-masing kolom
6) Total diisi dengan hasil penjumlahan sub total,01 + 02 + 03 .....-dst.
7) Tiap variable dihitung persentasenya, dengan cara

REKAPITULASI
Pada akhir penilaian dibuat rekapitulasinya baik di ruangan yang
dilakukan evaluasi maupun ditingkat rumah sakit. Rekapitulasi ini merupakan
laporan hasil pelaksanaan evaluasi.
INSTRUMEN A

INSTRUMEN STUDY DOKUMENTASI


PENERAPAN STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN

PETUNJUK:
BERI TANDA “V” BILA KEGIATAN DILAKUKKAN
BERI TANDA “O” BILA KEGIATAN TIDAK DILAKUKKAN

PERIODE:………………… s/d ……………….. (Dua Bulan)

Ket
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1
N Aspek Yang di Nilai
0
o
A Pengkajian
1 Mencatat Data Yang di Kaji Sesuai
dengan pedoman Pengkajian

2 Data Dikelompokkan (Bio, Psiko,


Sosial, Spritual)

3 Data Di Kaji Sejak Pasien Masuk


Sampai dengan Pulang

4 Masalah di rumuskan berdasarkan


kesenjangan antara status kesehatan
dengan norma dan pola fungsi
kehidupan
Sub Total
Total
PRESENTASE
B DIAGNOSA

1 Dx. Keperawatan berdasarkan


masalah yang telah dirumuskan
Dx. Keperawatan Mencerminkan
PE/PES

Merumuskan diagnosa ke
perawatan actual/potensial.
Sub Total
Total
PRESENTASE
b. PETUNJUK PENGGUNAAN INSTRUMEN B
Petunjuk instrument B terdiri dari 2 hal:
1) Petunjuk untuk pengumpul data (Penilai).
2) Petunjuk untuk pasien/keluarga (Responden).
Instrumen B digunakan untuk mengumpulkan data tentang persepsi pasien/
keluarga terhadap mutu asuhan keperawatan di rumah sakit (RSU klas C
instrument B dan RS Jiwa instrument B2).
Aspek yang dinilai dalam instrument B adalah:
1) Data umum.
2) Data pelayanan keperawatan.
3) Saran pasien/keluarga untuk perbaikan merupakan pertanyaan terbuka.

Perawat pengumpul data harus memenuhi kriteria:


1) Kepala Ruangan: Perawat terpilih dari ruangan tempat dilakukan evaluasi.
2) Perawat yang telah memahami cara pengisian instrument B.

Perawat pengumpul data bertanggung jawab untuk:


1) Memberikan instrument B kepada pasien atau keluarga yang terpilih.
2) Memberikan penjelasan yang diperlukan kepada pasien/keluarga tentang cara
pengisian instrument tsb.
3) Mengumpulkan instrument B yang telah diisi oleh pasien keluarga.
4) Menyerahkan instrument B yang telah diisi kepada Ketua Tim Penerapan

Standar Asuhan Keperawatan.


Tim Penerapan SAK bertanggungjawab mengolah data. Menganalisa dan
melaporkannya kepada Direktur yang selanjutnya Direktur melaporkan kepada
Direktorat RS Umum dan Pendidikan, Direktorat Jenderal Pelayanan Medik
Depkes Rl. Responden (pasien keluarga yang terpilih) harus memenuhi kriteria
sebagai berikut:
1) Sukarela.
2) Dapat membaca dan menulis.
3) Pasien yang telah ditetapkan pulang dan telah dirawat minimal 3 hari, pada
periode evaluasi.
4) Jumlah responden minimal 20 orang ditiap ruangan.

BENTUK INSTRUMEN.
lnstrumen 3 terdiri dari 4 kolom sebagai berikut:
1) Data umum terdiri dari latar belakang Pendidikan, latar belakang pekerjaan dan
lama dirawat.
2) Data pelayanan keoerawatan terdiri dari 4 kolom:
Kolom 1: Nomor urut pertanyaan.
Kolom 2: Daftar pertanyaan tentang pelayanan keperawatan.
Kolom 3: Kolom jawaban.
Kolom 4: Keterangan.
3) Kesan dan saran dari pasien keluarga rnerupakan pertanyaan terbuka.

CARA PENGISIAN INSTRUMEN B.


Responden/pasien/keluarga terpilih mengisi instrument B yang diberikan
oleh perawat dengan cara:
1) Data umum:
a) Latar belakang pendidikan dan pekerjaan diisi dengan memberitanda "V"
pada kotak yang telah tersedia untuk jawaban yang sesuai untuk iawaban
yang sesuai.
b) Lama dirawat: diisi dengan memberitanda 'V' pada kotak yang tersedia.

2) Data pelayanan keperawatan.


a) Responden rnengisi kolom 3 dan 4.
b) Kolom 3 diisi dengan memberi tanda "V" untuk jawabanya atau tidak.
c) pada pertanyaan yang tidak sesuai dengan tindakan yang dilakukan pada
pasien maka pada kolom iawaban diisi dengan tanda "-'.
Contoh: Pada waktu dirawat pasien tidak diinfus, maka pertanyaan yang
berkaitan dengan tindakan inlus (pertanyaan no. 7), kolom iawaban diisi
dengan tanda "-".
d) Kolom 4 (kolom keterangan). Diisi dengan penielasan/alasan terhadap
jawaban"tidak"dan"-'.
e) umlah diisi dengan hasil penjumlahan jawaban nilai "V", pada kolom ya
dan tidak.
3) Kesan dan Saran
Kesan dan saran diisi secara bebas oleh pasion/ keluarga terpilih
mengenali pelayanan keperawatan.

REKAPITULASI
Rekapitulasi tentang data umum. Pelayanan keperawatan, kesan dan saran
pasien keluarga dibuat untuk ruangan dan rumah sakit secara keseluruhan.
Rekapitulasi ini merupakan laporan hasil pelaksanaan evaluasi.

A. REKAPITULASI UNTUK RUANGAN.


1. Data Umum.
a. Latar belakang Pendidikan (lihat tabel). Latar belakang Pendidikan
responden.
Persepsi mutu asuhan keperawatan
Di rungan………………… RSU………….
Pada periode……………… s/d ……………
N= ………………….
Persepsi Mutu asuhan keperawatan:
Di ruangan: …………. RSU ………..
Periode ……………………. S.d ………………
N= …………………………….
NO Pekerjaan Jumlah %
1 PNS
2 ABRI
3 SWASTA
4 LAIN-LAIN
Jumlah 100 %
Cara mengisi:
1. Jumlah responden yang mempunyai latar belakang pekerjaan PNS dicantumkan
pada kolom jumlah responden PNS, demikian juga seterusnya untuk responden
yang mempunyai latar belakang pekerjaan ABRI, SWASTA, dll.
2. Prosentase tiap macam pekerjaan dihitung dengan cara sebagai berikut:

Jumlah responden dengan pekerja tertentu

Prosentase = x 100

Jmlh seluruh responden (N)

Contoh:
1) Jumlah responden dengan latar belakang pekerjaan PNS= 10 orang
2) Jumlah Reponden (N) = 20 orang.
3) Maka prosentasenya: 20
X 100 % = 50 %
10
Angka 50 % ini dicantumkan pada kolom prosetanse pekerjaan PNS

Lama di rawat (lihat di table)


Proporsi lama pasien di rawat
Diruangan…………. RSU…………
Periode……………….. s/d ………………
N=
2. Data pelayanan keperawatan
Hasil persepsi pasien/keluarga yang terpilih terhadap mutu pelayanan
keperawatan di ruangan ybs, disajikan dalam bentuk prosentase.

Cara menghitung sebagai berikut:


a. Jumlah jawaban “Ya” dan “Tidak” pada seluruh responden dijumlahkan dan
diolah dengan menggunakan table dibawah ini
b. Presentase persepsi pasien/keluarga di hitung sbb:

c. Jawaban -_- tidak dihitung dalam perhitungan prosentase, karena pertanyaan tsb
tidak sesuai dengan keadaan klien

3. Kesan dan Saran Responden


Kesan dan saran responden dikelompokkan sesuai permasalahannya, yang
selanjutnya digunakan sebagai masukkan untuk bahan perbaikan
1. Latar belakang pekerjaan (lihat ditabel)
Latar belakang pekerjaan Responden
Tabel Rekapitulasi data Jenis pekerjaan
Ruangan…………………….. RSU………………….
Periode tgl……………………..s/d…………………

2. Data pelayanan Keperawatan


Rekapitulasi persepsi Responden terhadap mutu pelayanan Asuhan keperawatan
3. Kesan
dan saran

Responden
Kesan dan saran dari semua ruangan dikelompokkan sesuai permasalahan yang
selanjutnya digunakan sebagai masukkan untuk bahan perbaikan

Instrumen Evaluasi Persepsi Pasien Terhadap Mutu Pelayanan Keperawatan Di rumah sakit
(Instrumen B)
C. Petunjuk Penggunaan Instrumen C
Instrumen C digunnakan untuk mengumpulkan data dan menilai pelaksanaan kegiatan
keperawatan yang sedang dilakukkan oleh perawat. Observasi adalah perawat menilai dalam
melakukkan kegiatan keperawatan, rasio observasi adalah 1:2
Penilaian dilakukkan dengan cara membandingkan hasil observasi yang ditemukan dengn
standar asuhan keperawatan atau prosedur.
Aspek yang dinilai dalam instrumen ini adalah:
Persiapan dan pelaksanaan tiap kegiatan keperawatan.
Pengisian instrument dilakukan oleh:
a. Perawat obsever dengan kriteria sebagai berikut:
4) Perawat terpilih dari ruangan lain
5) Perawat yang telah memahami penggunaan Instrumen C
6) Perawat yang telah mengikuti pelatihan penerapan standar asuhan keperawatan
Untuk Masing-masing ruangan di:
RSU kelas C = 2-4 orang
RSU kelas B = 4-6 orang
RSU kelas A = 6-8 orang
b. Observasi harus memeuhi sebagai berikut:
1) Perawat yang sedang bertugas diruangan yang sedang dilakukkan evaluasi
2) Perawat dengan latar belakang Pendidikan minimal SPK dan pengalaman kerja minimal
2tahun
Bentuk instrumen
Instrumen C terdiri dari 5 kolom
a. Kolom 1: berisi nomor kegiatan keperawatan
b. Kolom 2: berisi jenis kegiatan keperawatan yang di observasi
c. Kolom 3: berisi aspek yang dinilai pada saat observasi
d. Kolom 4: berisi hasil observasi yang terdiri dari 5 sub kolom
e. Kolom 5: berisi keterangan tentang hal-hal yang terkait dengan situsi dari aspek yang
dinilai.
B. Rekapitulasi Untuk Rumah Sakit

DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. 2005.


Instrumen Evaluasi
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan. Direktorat Jenderal Pelayanan Medik Direktorat
Keperawatan dan Keteknisian Medik (dalam http://www.indonesian-publichealth.com/standar-
asuhan-keperawatan-indonesia-2/)

Anda mungkin juga menyukai