Disusun oleh :
SLAMET NURROCHMAD
NIM 18.0.P.215
2021
LAPORAN PENDAHULUAN HALUSINASI
A. MASALAH UTAMA
Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi
2. Rentang Respon
Persepsi mengacu pada identifikasi dan interpretasi awal dari suatu stimulus
yang berdasarkan informasi diperoleh melalui panca indra Respon
neurolobiologis sepanjang rentang sehat dan sakit berkisar dari adaptif yang
meliputi pikiran logis, persepsi akurat , emosi konsisten, perilaku sesuai dan
hubungan sosial teratur, sampai maladaptif yang meliputi gangguan pikiran
/waham, halusinasi ,kesulitan memproses emosi , ketidakteraturan dan isolasi
sosial dapat digambarkan sebagai berikut:
Teratur
4. Penyebab
Gangguan halusinasi dapat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain:
a. Biologiso
Genetik
Diturunkan melalui kromosom orang tua, apabila orang tua
keduanya penderita maka beresiko 35% dan apabila hanya
salah satu beresiko 15%
Kelainan fisik
Terdapat lesi daerah frointal sehingga neurotransmitter
dopamin berlebihan dibandingkan serotonin
Riwayat janin saat pre dan perinatal
Meliputi prematur, preeklamsi, ibu perokok/alkohol ,stress
Keadaan kesehatan secara umum
Meliputi kurang gizi, kurang tidur dan infeksi
Sensitivitas biologi
Seperti riwayat penggunaan obat halusinogen, riwayat infeksi
riwayat trauma ataupun riwayat pengobatan sebelumnya
b. Psikologis
Pengalaman masa lalu
Meliputi orang tua yang otoriter, dan selalu membandingkan,
konflik dengan orang tua , terlalu dingin dan tidak berperasaan
Konsep diri
Adanya riwayat ideal diri yang tidak realistis, harga diri yang
rendah
Motivasi
Riwayat kurangnya penghargaan dan adanya riwayat kegagalan
Self Kontrol
Adanya riwayat tidak bisa mengontrol saat stimulus datang
misalnya suara, rabaan, penglihatan ,penciuman,pengecapan
c. Sosial Budaya
Usia
Riwayat tugas perkembangan yang tidak sesuai
Pendidikan
Pendidikan yang rendah ,riwayat putus sekolah
Pendapatan
Penghasilan yang rendah
Pengalaman social
Meliputi perceraian, tekanan dalam pekerjaan sulit
mendapatkan pekerjaan (Iskandar, 2013)
5. Akibat
Klien yang mengalami halusinasi dapat kehilangan control terhadap dirinya
sehingga bisa membahayakan diri sendiri,orang lain dan lingkungan Hal ini
bisa terjadi jika halusinasi sampai fase ke 4 ,dimana klien mengalami panik
dan perilakunya dikendalikan oleh isi halusinasinya klien benar-benar
kehilangan kemampuan penialaian realita terhadap lingkungan dalam situasi
ini klien dapat melakukan bunuh diri ,membunuh orang lain dan bahkan
merusak lingkungan (Keliat,2015)
C. MEKANISME KOPING
Menurut( Yosep ,2013) mekanisme koping pada klien halusinasi yaitu upaya
untuk melindungi dari pengalaman yang menakutkan berhubungan dengan respon
neurobiologis maladaptive yaitu:
1. Regresi
Berhubungan dengan masalah proses informasi dan upaya untuk mengatasi
ansietas yang menyisahkan sedikit energi untuk aktivitas sehari-hari
2. Proyeksi
Sebagai upaya untuk menjelaskan kerancuan persepsi
3. Menarik diri
Ketika klien halusinasi yang akan dilakukan adalah menarik diri dan
menghindar dari orang lain
D. POHON MASALAH
Resiko Perilaku Kekerasan
b. TUK II
Klien dapat mengenal halusinasinya
Kriteria evaluasi setelah interaksi klien dapat menyebutkan isi, waktu
frekuensi, situasi dan kondisi yang menimbulkan halusinari
Intervensi
1) adakah kontak sering dan singkat secara bertahap
2) observasi tingkah laku klien terkait halusinasinya : bicara dan tertawa
tanpa stimulus memandang ke kiri/kanan depan seolah -olah ada teman
bicara
3) bantu klien mengenal halusinasinya
4) diskusikan dengan klien tentang situasi penyebab halusinasinya
5) diskusikan dengan klien tentang apa yang dirasakan saat terjadi halusinasi
(marah takut, sedih senang ) beri kesempatan klien mengungkapkan
perasaannya.
c. TUK III
Klien dapat mengontrol halusinasinya
Kriteria evaluasi
Setelah interaksi klien dapat menycbutkan tindakan yang biasanya dilakuakan
untuk mengendalikan halusinasinya
Intervensi
1) Identifikasi bersama klien cara tindakan yang dilakukan jika terjadi
halusinasi (tidur,marah, menyibukan diri)
2) Diskusikan manfaat cara yang digunakan klien jika bermanfaat beri pujian
3) Diskusikan cara baru untuk mengontrol halusinasinya
4) Bantu klien memilih dan melatih cara memutus halusinasinya
5) Beri kesempatan untuk melakukan cara yang dilatih
6) Evaluasi hasilnya dan beri pujian jika berhasil
7) Anjurkan klien mengikuti TAK ,orientasi realita stimulasi persepsi
d. TUK IV
Klien mendapat dukungan dari keluarga dalam mengontrol halusinasi
Kriteria evaluasi
Setelah interaksi keluarga menyatakaa setuju untuk mengikuti pertemuan
dengan perawat
Intervensi
1) Anjurkan klien untuk memberitahu keluarga jika mengalami halusinasi
2) Diskusikan dengan keluarga (saat berkunjung): Gejala halusinasi cara
yang dapat dilakukan untuk memutus halusinasi cara merawat anggota
keluarga yang mengalami halusinasi dirumah , beri informasi waktu
follow up atau kapan perlu mendapat bantuan dan beri reinforcemen atas
keterlibatan keluarga
e. TUK V
Klien dapat menggunakan obat dengan benar
Kriteria evaluasi
Setelah interaksi klien dapat menggunakan obat dengan benar
Intervensi
1) Diskusikan dengan klien dan keluarga tentang dosis frekuensi, manfaat
minum obat
2) Anjurkan klien meminta sendiri obatnya pada perawat
3) Diskusikan akibat berhenti obat-obatan tanpa konsultasi
4) Pantau klien saat minum obat
5) Beri reinforcement jika klien menggunkan obat dengan benar
DAFTAR PUSTAKA