TUM :
Klien dapat
berkomunikasi
dengan baik
dan benar.
TUK 1 :
Klien dapat
membina dan
mempertahank
an hubungan
saling percaya.
Rasional
5
1.1.1
Hubung
an saling percaya
merupakan dasar
dari terjadinya
komunikasi
terapeutik sehingga
akan memfasilitasi
dalam
pengungkapan
perasaan, emosi,
dan harapan klien.
1.1.2
Ungkap
an perasaan klein
kepada perawat
sebagai bukti bahwa
klien mulai
mempercayai
perawat.
1.1.3
Rasa
emapati akan
meningkatkan
hubungan saling
percaya.
1.1.4
Perdeba
tan dengan klien
waham dapat
menyebabkan
trauma dan
memperburuk
kondisi klien.
an dengan
perawat.
Mau
mengutarak
an masalah
yang
dihadapi.
1.1.5
Keadaa
n aman dan
terlindung
membantu
mencegah waham.
1.1.6
Untuk
menentukan
intervensi lebih
lanjut.
D
x
Tujuan
TUK 2 :
Klien dapat
mengidentifikasi
kemampuan yang
dimiliki
TUK 3 :
Klien dapat
mengidentifikasi
kebutuhan yang tidak
terpenuhi.
Kriteria
Evaluasi
2.1. Klien dapat
menyebutka
n
kemampuan
yang
dimilikinya .
Tindakan
2.1.1
2.1.2
2.1.3
2.1.4
3.1.1
Observasi kebutuhan klien
sehari-hari
3.1.2
Diskusikan kebutuhan klien
yang tidak terpenuhi, baik selama di
rumah sakit maupun di rumah.
3.1.3
Hubungkan kebutuhan yang
tidak terpenuhi dengan timbulnya
waham.
3.1.4
Tingkatkan aktivitas yang
dapat memenuhi kebutuhan klien
yang memerlukan waktu dan tenaga
(aktivitas dapat dipilih bersama
klien).
Rasionalisasi
2.1.1
Meningkatkan
harga diri klien sehingga
merasa memiliki
kemampuan yang dapat
diandalkan .
2.1.2
Merupakan
modal utama untuk
menutupi ketidak
berdayaan klien.
2.1.3
Untuk
membiasakan klien
melakukan aktivitas secara
rutin sehingga mencegah
munculnya waham.
3.1.1
Untuk
menentukan intervensi
selanjutnya.
3.1.2
Untuk
mengetahui stressor dari
timbulnya waham sehingga
memudahkan intervensi.
3.1.3
Untuk
mengetahui rentang
stressor dengan munculnya
waham.
3.1.4
Untuk
memenuhi kebutuhan klien
sehingga mencegah
3.1.5
Atur situasi agar klien tidak
mempunyai waktu untuk
menggunakan wahamnya.
timbulnya waham.
3.1.5
Mencegah
timbulnya waham.
D
x
Tujuan
Kriteria Evaluasi
Tindakan
Rasionalisasi
TUK 4 :
Klien dapat
berhubungan
dengan realitas.
4.1.1
Berbicara
dengan klien dalam
konteks realitas
( realitas diri, orang
lain tempat dan
waktu ) secara
bertahap.
4.1.2
Sertakan klien
dalam terapi aktivitas
kelompok orientasi
realitas.
4.1.3
Gunakan
teknik focusing bila
kondisi tidak relevan
lagi dengan
percakapan.
4.1.4
Beri
reinforcement positif
pada tiap kegaiatan
positif yang dilakukan
klien.
4.1.1
Mengorientasika
n pada hal-hal yang nyata
secara bertahap akan
membantu klien untuk
menghadapi kenyataan.
4.1.2
Dengan
menyertakan klien dala TAK
akan melatih klien mengenal
realitas.
4.1.3
Interaksi yang
adekuat antara perawat dan
klien dapat menghindari
waham.
4.1.4
Meningkatkan
harga diri klien.
TUK 5 :
Klien dapat
menggunakan
obat dengan
benar.
5.1.1
Diskusikan
dengan klien dan
keluarga tentang obat,
dosis dan akibat
penghentian obat.
5.1.2
Diskusikan
perasaan klien setelah
minum obat.
5.1.3
Berikan obat
dengan prinsip 5 benar.
5.2.1
Bantu klien
untuk memastikan
bahwa klien mau
5.1.1
Pengetahuan
klien tentang program
pengobatan memotivasi
klien untuk mematuhinya.
5.1.2
Untuk
menentukan intervensi
selanjutnya.
5.1.3
Dengan minum
obat secara teratur dan
tepat dapat mengontrol
waham.
5.2.1
Mnegendalikan
memotivasi klien untuk
D
x
Tujuan
Kriteria Evaluasi
Tindakan
Rasionalisasi
TUK 6 :
Klien dapat
memamfaatkan
system pendukung
atau keluarga.
6.1.1
Lakukan
kunjungan rumah atau
saat berkunjung
perkenalkan identitas
perawat dalam sebuah
interaksi yang hangat.
6.1.1
Hubungan saling
percaya dapat terbina jika
perawat dapat menerima
keluarga dan sebaliknya
sehingga timbul rasa aman.
6.1.2
Jelaskan
maksud dan tujuan
interaksi.
6.2.1
Jelaskan peran
dan tanggung jawab
keluarga sehingga
dapat membantu klien
mengatasi masalahnya.
6.3.1
Diskusikan
dengan keluarga
tentang waham, gejala,
cra merawat,
lingkungan keluarga,
follow up dan obat.
6.3.2
Beri motivasi
keluarga untuk
melaksanakannya.
6.3.3
Beri umpan
balik positif atas
kesanggupan keluarga.
6.1.2
Penjelasan maksud
dan tujuan interaksi
menurunkan kecurigaan
keluarga terhadap perawat ,
sehingga hubungan dapat
terjadi secara optimal.
6.2.1
Pemahaman
tentang peran dan tanggung
jawab sangat berguna untuk
mengkaji persepsi keluarga
terhadap masalah yang pada
akhirnya dapat membantu
klien.
6.3.1
Menamba
h pengetahuan keluarga
sehingga kooperatif.
6.3.2
Meningkat
kan peran keluarga dalam
merawat klien .
6.3.3
Meningkat
kan harga diri dan memperkuat
hubungan saling percaya.