Anda di halaman 1dari 17

ANALISA PROSES INTERAKSI

Inisial Klien

: Nn. Y

Usia

: 27 tahun

Interaksi ke

: I (Fase perkenalan)

Lingkungan

: Di dalam kamar klien, duduk berhadapan dengan jarak 1 meter, suasana


tenang ada orang tua klien dan 2 mahasiswa keperawatan

Deskripsi

: Klien memakai baju ungu bermotif polkadot, bercelana jeans,


berkerudung ungu, klien memakai sandal jepit

Tujuan interaksi: - Klien mau memperkenalkan diri


- Terbina hubungan saling percaya antara perawat dan klien
Waktu interaksi: Hari Rabu, 10 September 2014, Jam 10.30 WIB
Komunikasi
verbal
P : Selamat
siang
Mbak...?

K : Selamat
siang
mbak..?

P:
Perkenalkan
nama saya
Ima Safitri,
saya biasa
dipanggil

Komunikasi non
verbal

Analisa
berpusat pada
klien
Agak
tercengang dan
sedikit terkejut
disapa oleh
perawat

Analisa
berpusat pada
perawat
Berharap klien
mau diajak
berkenalan

K : Mendekat,
duduk dikursi
berhadapan
dengan perawat
P : Langsung
menyentuh tangan
klien untuk diajak
berjabat tangan

Duduk, agak
ragu sambil
menatap lekat
pada wajah
perawat

Merasa senang
ada signal
penerimaan
oleh klien,
klien mau
diajak berjabat
tangan

Signal
persahabatan
belum begitu
kuat, perlu
ditingkatkan,
sudah terjalin
hubungan saling
percaya

P : Kontak
mata,memperbaiki
duduk dan
tersenyum ramah
K:
Memperhatikan
perawat, kelihatan

Klien tetap
duduk,
menatap
perawat

Berharap
dapat
melanjutkan
bincangbincang

Untuk
menimbulkan
rasa percaya
bagi klien
terlebih dahulu
perawat
memperkenalkan

P : Kontak mata,
berjabat tangan,
mendekati klien
K : Kontak mata
baik dan lama

Rasional
Ucapan salam
sebagai tanda
awal dari
terjadinya
hubungan saling
percaya

Ima, saya
masih sedikit ragu
mahasiswa
dari PSIK
UB Selama 1
minggu
kedepan saya
akan merawat
mbak dan
pasien yang
lain yang
berada disini.
Bagaimana
kalau kita
ngorol
sebentar 15
menit.
Apakah mbak
setuju?
K : Iya,
setuju mbak

P : Nama
Mbak siapa?
Biasanya
suka
dipanggil
siapa?Umur
Mbak
berapa? Terus
asal Mbak
darimana?
K : Nama
saya Yuli
Kurniawati,
saya biasa
dipanggil
Yuli, umur
saya 27
tahun, rumah
saya di

K: Kontak mata
baik
P:
Memperhatikan
tingkah laku klien

P : Kontak mata,
berjabat tangan
sambil tersenyum
K : Kontak mata
bersahabat, klien
merasa ada
hubungan

K : Kontak mata
bersahabat,klien
sudah merasa ada
hubungan
P : Kontak mata,
memperhatikan
klien

diri

Klien duduk
berhadapan,
tidak ada
keraguan

Klien merasa
senang selama
berkomunikasi
dengan
perawat

Klien bicara
lancar tidak
canggung,
selalu bicara
sesuai
pertanyaan

Berharap
dapat
melanjutkan
pertemuan

Perawat
menginginkan
adanya
pertemuan
ulang

Perawat
senang,
pertanyaan
dapat
diklasifikasi
masalah yang
diajukan

Sudah terasa
adanya
hubungan saling
percaya sehingga
klien terasa
terlindungi
Menyebutkan
nama, umur dan
asal menandakan
sudah terjadi
hubungan

Menstimulasi
klien terhadap
perubahan

Kanigoro
Malang
mbak
P : Apakah
Mbak Yuli
masih ingat
sudah berapa
lama ibu
dirawat
disini? Dan
sudah berapa
kali Mbak
Qorid dirawat
disini?
K : Saya
sudah sekitar
1 minggu
disini mbak,.
Dulu saya
pernah
dirawat disini
mbak waktu
anak saya
umur 5 tahun
sekarang
anak saya
sudah kelas 2
SMA

P : Kontak mata,
memperhatikan
klien
K : Klien
mendengarkan
dengan serius saat
perawat
mengajukan
pertanyaan

Klien bicara
jelas

Perawat
berharap klien
bisa
mengatakan
apa yang ingin
digali oleh
perawat

K : Kontak mata
bersahabat, bicara
tidak ada
hambatan dan
sesuai dengan
pertanyaan
P : Mendengarkan
klien dengan
penuh perhatian

Klien bicara
tidak ada
penghalang

Perawat
berharap klien
kooperatif dan
bicara sesuai

Mengetahui
seberapa terbuka
klien terhadap
perawat

Orientasi waktu,
tempat dan
orang cukup
baik

ANALISA PROSES INTERAKSI


Inisial Klien

: Nn. Y

Usia

: 27 tahun

Interaksi ke

: II (Fase kerja)

Lingkungan

: Di dalam ruang makan, duduk berhadapan berbatas sudut meja makan


jarak setengah meter, suasana tenang

Deskripsi

: Klien memakai baju seragam warna kuning bermotif bunga, berjaket


jeans, rambut berjilbab kuning, bercelana jeans, kulit sawo matang,
klien memakai sandal jepit, ekspresi wajah tenang

Tujuan interaksi: - Klien dapat mengidentifikasi penyebab marah


- Mengetahui respon klien terhadap penyebab marah
Waktu interaksi: Hari Kamis, 11 September 2010, Jam 10.00 WIB
Komunikasi
verbal

Komunikasi non
verbal

Analisa
berpusat pada
perawat
Berharap klien
dapat
berinteraksi
dengan perawat

Analisa
berpusat pada
klien
Klien senang
disapa oleh
perawat

P : Selamat
pagi Mbak
Yuli...?

P : Kontak mata,
berjabat tangan,
mendekati klien
K : Klien
tersenyum

K :Selamat
pagi mbak
Ima..?

K : Klien
tersenyum,
berjabat tangan,
kooperatif,
kontak mata baik

Senang karena
klien menerima
kehadiran
perawat

Klien kooperatif Hubungan saling


percaya sudah
terbina

P : Apakah
Mbak Yuli
masih ingat
kenapa
Mbak
dirawat
disini?

P:
Mempertahankan
kontak mata
K : Klien diam

Berharap klien
mau menjawab
pertanyaan
perawat

Ada sedikit
perasaan ragu
untuk
menceritakan
masalahnya
dengan perawat

Klien
mengungkapkan
perasaan
marahnya

K : Saya
dirumah
mara-marah

K : Kontak mata,
kadang
menunduk
Berharap klien
mengungkapkan
perasaannya
sesuai yang
dialami

Ada banyak
keinginan untuk
mengungkapkan
perasaannya

Klien
mengungkapkan
perasaan
penyebab marah

P : Iya,
dalam
catatan
dokter dan
perawat
ditulis kalau

P:
mempertahankan
kontak mata
K : Klien
mengengarkan
perawat dan

Rasional
Mengkaji
perasaan
sehingga dapat
mengetahui
mood klien

Mbak Yuli di terkadang


rumah
tersenyum
marahmarah
sampai
memukul
ibunya
sendiri? Apa
ada yang
membuat
Mbak Yuli
kesal?
K : Saya
sebal dengan
mantan
pacar saya,
dia membuat
saya kesal.
P:
Bagaimana
perasaan
mbak Yuli
setelah kita
berbincangbincang
tadi?
K:
Perasaan
saya jadi
lega mabak,
jadi plong

K : Kontak mata
lama, bicara
pelan
P : Kontak mata,
memperhatikan
gerakan dan
kata-kata klien
P : Kontak mata,
tersenyum pada
klien
K : Tersenyum,
kooperatif

K : Kontak mata
baik, bicara
pelan sambil
tersenyum

Menilai klien
menyebutkan
penyebab
marahnya

Menyebutkan
Klien menjadi
penyebab marah lebih dekat
dengan perawat

Berharap
perasaan klien
menjadi lega

Klien kooperatif

Perawat senang
klien mau
bercerita
tentang
masalahnya

Klien senang
karena dapat
mengungkapkan
perasaannya

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


KLIEN DENGAN PERILAKU KEKERASAN
HARI PERTAMA (Rabu, 29 Juli 2009)

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
Tenang
2. Diagnosa Keperawatan
Resiko menciderai diri, orang lain b/d PK
3. Tujuan Khusus
TUK 1: Klien dapat membina hubungan saling percaya
TUK 2: Klien dapat mengindentifikasi penyebab perilaku kekerasaan
4. Tindakan keperawatan
a. Bina hubungan saling percaya
b. Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya
c. Bantu klien untuk mengungkapkan penyebab perasaan jengkel/kesal/marah
B. Strategi Komunikasi dan Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
Selamat pagi bu Qorid..masih ingat nama saya? Kemarinkan kita sudah
kenalan, coba ingat siapa nama saya dan saya asalnya dari mana?
b. Evaluasi/validasi
Bagaimana perasaan bu Qorid hari ini? Masih ingat kenapa ibu sampai
dibawa kesini? Tolong ibu ceritakan kembali.
c. Kontrak
Topik: Bagaimana kalau sekarang kita membicarakan tentang hal-hal
penyebab bu Qorid marah?
Waktu: Boleh saya berbincang-bincang selama 15 menit? Bu Qorid mau
berapa lama?

Tempat: Dimana tempat yang menurut bu Qorid cocok untuk berbincangbincang? Bagaimana kalau diruang tamu saja ?
2. Fase kerja
a. Apakah yang membuat bu Qorid membanting-banting gelas dan piring?
b. Apakah ada yang membuat bu Qorid kesal?
c. Apakah bu Qorid sebelumnya pernah marah?
d. Apa penyebabnya? Apa sama dengan yang sekarang?
e. Baiklah jadi ada 2 penyebab bu Qorid marah,ya ?
3. Terminasi
a. - Evaluasi subjective (klien)
Saya senang sekali bu Qorid sudah mau menceritakan penyebab ibu
marah, bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap tadi ?
d.

Evaluasi objektif (perawat)

Coba sebutkan penyebab yang membuat bu Qorid kesal/marah?


b . Tindak lanjut
Baiklah, waktu kita sudsh habis, nanti coba bu Qorid ingat lagi penyebab
marah yang belum kita bicarakan.
c . Kontrak yang akan datang
Topik: Besok kita berbincang-bincang lagi ya bu Qorid...nanti kita akan
bicarakan tanda dan gejala marah yang dialami, cara marah yang
biasa di lakukan bu Qorid dan akibat dari marah tersebut.
Waktu: Jam berapa besok kita bisa bertemu? Bagaimana kalau jam 09.00
WIB selama 15 menit, bu Qorid setuju ?
Tempat: Bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang di ruang
tamu?

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


KLIEN DENGAN PERILAKU KEKERASAN
HARI KEDUA (Kamis, 30 Juli 2009)

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
Klien tenang, klien kooperatif, tidak menunjukkan perilaku kekerasan
2. Diagnosa Keperawatan
Resiko menciderai diri, orang lain dan lingkungan b/d PK
3. Tujuan Khusus
TUK 3: Klien dapat mengidentifikasi tanda-tanda perilaku kekerasan
TUK 4: Klien dapat mengidentifikasikan perilaku kekerasan yang biasa
dilakukan
TUK 5: Klien dapat mengidentifikasikan akibat perilaku kekerasan
4. Tindakan keperawatan
TUK 3: Bantu klien mengungkapkan tanda-tanda perilaku kekerasan yang
dialami
a. Motivasi klien menceritakan kondisi fisik (tanda-tanda fisik) saat
terjadi perilsku kekerasan
b. Motivasi klien menceritakan kondisi emosinya (tanda-tanda
emosional) saat perilaku kekersan terjadi
c. Motivasi klien menceritakan kondisi hubungan dengan orang lain
(tanda-tanda sosial) saat perilaku kekerasan terjadi
TUK 4: Diskusikan dengan klien perilaku kekerasan yang dilakukan selama
ini
a. Motivasi klien menceritakan jenis-jenis tindak kekerasan yang
selama ini pernah dilakukan
b. Motivasi klien menceritakan perasaan klien setelah tindak
kekerasan tersebut terjadi
c. Diskusikan apakah dengan tindak kekerasan yang dilakukannya
masalah yang dialami teratasi

TUK 5: Diskusikan dengan klien akibat negative (kerugian) cara yang


dilakukan pada: dari sendiri, orang lain/keluarga dan lingkungan
B. Strategi Komunikasi dan Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
Selamat pagi bu Qorid, apa kabar hari ini?
b. Evaluasi/validasi
Bagaimana perasaan bu Qorid hari ini?
Apakah ada penyebab marah yang lain?
c. Kontrak
Topik: Seperti janji kita kemarin, hari ini kita akan membicarakan
perasaan bu Qorid saat sedang marah-marah
Waktu: Mau berapa lama? bagaimana kalau 15 menit? setuju?
Tempat: Bu Qorid bilang kemarin di kamar saja?
2. Fase Kerja
a. Apakah yang ibu rasakan saat bu Qorid bertengkar dengan bapak
dirumah?
b. Apakah bu Qorid merasa kesal, dadanya berdebar-debar, mata melotot,
mulut seperti terkunci rapat, tangan mengepal atau bertolak pinggang, ada
perasaan kuat ingin menangis, menjerit dan mengacaukan semua barangbarang yang ada?
c. Lalu apa yang biasa ibu lakukan?
d. Apakah sampai memukul? atau memecahkan barang-barang?
e. Coba bu Qorid praktekkan cara marah pada suster Ika. Anggap suster Ika
adalah bapak yang membuat bu Qorid jengkel. Wah bagus sekali.
f. Bagaimana perasaan ibu setelah membanting gelas dan piring? Setelah
memukul ibu dan anak ibu?
g. Apakah dengan begitu masalah bisa selesai?
h. Ibu tau akibatnya dari semua yang ibu lakukan tadi?

i. Betul, ibu menyakiti orang lain, membuat orang lain takut, barang-barang
menjadi pecah dan masalah tidak selesai malah menambah masalah.
j. Bagaimana kalau kita belajar cara mengungkapkan marah yang benar dan
sehat? mau atau tidak?
k. Baiklah bu Qorid, waktu kita sudah habis.
3. Terminasi
a. - Evaluasi subjektif (klien)
Bagaimana perasaan bu Qorid setelah kita berbincang-bincang tadi?
- Evaluasi objektif (perawat)
- Apa saja tadi yang kita bicarakan?
- Benar, tanda dan gejala marah. Apa saja tadi? ya betul, lagi, lagi, oke
- Lalu marah /amuk yang selama ini dilakukan? coba sebutkan?
- Dan akibat marah, apa saja? Ya betul.
b. Rencana tindak lanjut
Baiklah sudah banyak yang kita bicarakan. Nanti coba ingat-ingat lagi
tanda dan gejala marah, cara ibu marah dan akibat yang dialami. Pertemuan
berikutnya kita akan mendiskusikan cara marah yang sehat.
c. Kontrak yang akan datang
Topik: Besok kita berbincang-bincang lagi ya bu Qorid...nanti kita akan
bicarakan cara konstruktif dalam berespon terhadap marah.
Waktu: Jam berapa besok kita bisa bertemu? Bagaimana kalau jam 09.00
WIB selama 15 menit, bu Qorid setuju?
Tempat: Bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang di ruang tamu?

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


KLIEN DENGAN PERILAKU KEKERASAN
HARI KETIGA (JUMAT, 31 Juli 2009)
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Klien tenang, bicara koheren, kooperatif
2. Diagnosa Keperawatan
Resiko menciderai diri , orang lain dan lingkungan b/d pk
3. Tujuan Khusus
TUK 6: Klien dapat mengindentifikasi cara konstruktif dalam berespon
terhadap marah
4. Tindakan Keperawatan
- Diskusikan dengan klien cara baru mengungkapkan marah yang sehat
- Diskusikan dengan klien berbagai alternative pilihan untuk mengungkapkan
marah selain perilaku kekerasan yang diketahui klien
- Menjelas cara-cara sehat untuk mengungkapkan marah .
B. Strategi Komunikasi dan Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
Selamat pagi bu Qorid, apa kaba ?
b. Evaluasi/validasi
Bagaimana perasaan bu Qorid hari ini?
Bagaimana denga tanda dan gejala, cara marah dan akibat marahnya ibu
masih ada yang lain/tambaha ?
c. Kontrak
Topik: bu Qorid masih ingat apa yang kita latih sekarang? Benar kita akan
latihan cara marah yang sehat.
Waktu: Mau berapa lama bu? 15 menit saja ya?
Tempat: Sesuai janji kita kemarin, kita ngobrol disini saja ya?

2. Fase Kerja
a. Bu Qorid tau ada berapa cara marah yang sehat? Hari ini kita pelajari 3
cara
b. Nah bagaimana kalau kita berlatih cara yang sehat sercara fisik seperti
tarik

nafas

dalam

atau

pengen

cara

lain

seperti

memukul

bantal/guling/kasur?
c. Cara marah yang sehat yang kedua adalah secara sosial/verbal yaitu
dengan menyampaikan marah dengan cara berbicara yang baik.
d. Cara marah yang sehat yang ketiga adalah secara spiritual yaitu dengan
sholat, doa, dzikir, wudhu.
e. Coba sebutkan cara marah yang sehat yang sudah kita pelajari bersama
tadi? Benar, ingat-ingat ya bu, besok akan saya tanyakan lagi.
3. Fase Terminasi
a. - Evaluasi klien (subjektive)
Bagaimana perasaan ibu setelah kita pelajari cara marah yang sehat?
a.

Evaluasi perawat (objektif )

Coba sebutkan apa yang sudah kita pelajari tadi?


b. Tindak lanjut
Baiklah sudah banyak yang kita bicarakan. Nanti coba ingat-ingat lagi
cara marah yang sehat ya. Besok saya tanya lagi tentang cara marah yang
sehat ya?
c. Kontrak yang akan datang
Topik: Waktu kita sudah habis, besok kita akan belajar cara mengontrol
marah ya?
Waktu: Mau berapa menit? Bagaimana kalau 15 menit?
Tempat: Ditaman ya bu? Baik sampai besok ya?

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


KLIEN DENGAN PERILAKU KEKERASAN
HARI KEEMPAT (SABTU, 01 AGUSTUS 2009)

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Klien tenang, klien tampak senang, banyak cerita dan ngomong.
2. Diagnosa Keperawatan
Resiko menciderai diri, orang lain dan lingkungan b/d PK
3. Tujuan Khusus
TUK 7: Klien dapat mendemostrasikan cara mengontrol PK
4. Tindakan Keperawatan
- Diskusikan cara yang mungkian dipilih dan anjurkan klien memilih cara
yang mungkin untuk mengungkapkan kemarahan
- Latih klien memperagakan cara yang dipilih
- Anjurkan klien menggunakan cara yang sudah dilatih saat marah / jengkel
B. Strategi Komunikasi dan tindakan Keperawatan
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
Selamat pagi bu Qorid, apa kabar hari ini?
b. Evaluasi/validasi
Bagaimana perasaan bu Qorid hari ini?
Apakah masih ingat tentang cara marah yang sehat yang sudah kita
pelajari kemarin?
c. Kontrak
Topik: Bu Qorid masih ingat apa yang akan kita latih sekarang? Benar kita
akan latihan cara mengontrol PK/marah yang sehat.
Waktu: Sesuai perjanjian kemarin kita akan ngobrol selama 15 menit ya
bu?
Tempat: Sesuai perjanjian kemarin kita akan ngobrol ditaman ya bu?

2. Fase Kerja
a. Bu Qorid masih ingat ada berapa cara marah yang sehat yang sudah kita
pelajari kemarin? coba sebutkan? ya benar .
b. Bagaimana kalau kita belajar cara mengontrol marah?
c. *Cara pertama, kita akan latihan cara marah yang sehat secara fisik kalau
bu Qorid merasakan tanda-tanda marah, bu Qorid bisa lakukan tarik nafas
dalam, caranya seperti ini: mari kita berdiri, tarik nafas dari hidung, tahan,
lalu tiup dari mulut, ulangi 5x. Bagus! Jika sudah tarik nafas dalam tapi
rasa marah masih ada dan ingin memukul, maka bu Qorid bisa coba cara
yang lain, misalnya mukul bantal dan kasur sekuatnya, lakukan sampai bu
Qorid merasa tenang. Jangan lupa juga tetap lakukan nafas dalam sampai
lega, dengan begitu bu Qorid tidak menyakiti ibu dan anak ibu serta tidak
merusak barang-barang.
*Cara kedua menyampaikan marah dengan berbicara yang baik dengan
orang yang berbuat kesal, tujuannya agar ibu dapat menyampaikan
keinginan dengan benar tanpa merasa kesal/bermusuhan dengan orang lain,
caranya: kita ngomong kalau kita sedang kesal
*Cara ketiga secara spiritual, tujuannya bu Qorid merasa tenang dan
sabar, caranya begini: sholat 5 waktu, wudhu, dzikir, berdoa. Doanya
seperti ini: Ya Allah, Yang Maha Penyanyang, Sayangi hamba dan keluarga,
hilangkan perasaan kesal hamba dan gantilah dengan kegembiraan dan
jadikan hamba orang yang sabar. Amin, kemudian tarik nafas dalam,
hembuskan perlahan-lahan. Sekarang bu Qorid coba, bagus sekali.
3. Fase Terminasi
a. - Evaluasi klien (subjektif)
Bagaimana perasaan bu Qorid setelah latihan, ada perasaan lega?
b.

Evaluasi perawat (objektif)

Coba sebutkan apa yang sudah kita pelajari tadi?


Benar, berapa kali tarik nafas dalam? ya betul. Berapa kali sholat?
b. Tindak lanjut

Nah berapa kali sehari bu Qorid mau latihan? Bagaimana kalau 3 kali?
Mau kapan latihannya? Bagaimana kalau pagi hari setelah bangun tidur,
lalu siang sebelum makan dan makan sebelum tidur? Juga lakukan kalau
ada yang membuat kesal! Bagaimana kalau kita buat jadwal kegiatan?
c. Kontrak yang akan datang
Topik: Waktu kita sudah habis, besok kita belajar cara yang lain?
Waktu: Mau berapa menit kita besok ngobrolnya? Bagaimana kalau 10
menit?
Tempat: Ditaman aja ya bu, gimana? Baik sampai besok ya bu?

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

KLIEN DENGAN PERILAKU KEKERASAN


HARI KELIMA (SENIN, 03 AGUSTUS 2009)

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Klien tenang, tampak lesu tidak bersemangat, ngantuk
2. Diagnosa Keperawatan
Resiko menciderai diri , orang lain dan lingkungan b/d pk
3. Tujuan Khusus
TUK 8: Klien dapat menggunakan obat dengan benar (sesuai program
pengobatan)
4. Tindakan keperawatan
a. Jelaskan manfaat menggunakan obat secara teratur dan kerugian jika tidak
menggunakan obat
b. Jelaskan 5 benar pemberian obat
c. Anjurkan klien minta dan menggunakan obat tepat waktu
d. Anjurkan lapor perawat /dokter jika mengalami efek yang tidak biasa
B. Strategi Komunikasi dan Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
Selamat pagi bu Qorid?
b. Evaluasi/validasi
Bagaimana perasaan bu Qorid hari ini?
Apakah sudah mencoba cara marah yang benar dan sehat (cara
mengontrol marah)?
c. Kontrak
Topik: Baiklah, sesuai kontrak kita kemarin, hari ini kita akan
membicarakan tentang obat yang ibu minum.
Waktu: Mau berapa lama? Bagaimana kalau 10 menit?
Tempat; Sesuai kontrak kemarin, ayo kita ngobrol ditaman saja.

2. Fase Kerja
a. Ini lho obat yang ibu minum. Obat ini berguna untuk mengendalikan
perasaan kesal yang bu Qorid rasakan. Dengan minum obat ini ibu
mungkin akan merasakan perasaan ngantuk, lemas, pengen tidur terus. Tapi
jangan kwatir, perawat akan selalu memonitor keadaan bu Qorid.
b. Ada 5 hal yang harus diingat saat bu Qorid minum obat, yaitu: benar obat,
benar orang, benar cara, benar waktu dan benar frekwensinya. Ingat ya bu
Qorid? Bagus!
c. Kalau dokter datang ceritakan yang bu Qorid rasakan saat menggunakan
obat-obatan ini.
d. Obat-obatan ini dimium berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Jangan
khawatir obat ini aman jika ibu meminumnya sesuai peraturan. Jangan
hentikan obat tanpa konsultasi dengan dokter.
3. Fase Terminasi
a. - Evaluasi subjektif (klien)
Bagaimana perasaan bu Qorid setelah kita bercakap-cakap?
- Evaluasi objektif (perawat)
Coba sebutkan jenis obat yang bu Qorid minum. Bagus! Sekarang 5 benar
kalau kita minum obat, apa saja? ya, bagus sekali!
b. Tindak lanjut
Karena bu Qorid sudah paham tentang obat-obatan yang ibu minum, bu
Qorid dapat langsung minta obat jika waktu pemberian sudah tiba!
c . Kontrak yang akan datang
Dihentikan pasien hari ini pulang.

Anda mungkin juga menyukai