Anda di halaman 1dari 5

RSUD NGUDI WALUYO WLINGI

KABUPATEN BLITAR
PROSEDUR KERJA
INTOKSIKASI SEAFOOD
Distribusi (Jabatan atau
Lokasi)

NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

No.

Distribusi (Jabatan atau


Lokasi)

Instalasi Gawat Darurat (IGD)


Instalasi Rawat Inap
Instalasi Radiologi
Instalasi Laboratorium
Instalasi Farmasi
Dokter Spesialis Dalam
Kabid Keperawatan
Kabid Pelayanan Medik
Kabid Penunjang Medik
Instalasi Rawat Intensif
Instalasi Kesehatan Jiwa

No. Dok.

: RSUD-W/PK-IGD.29

No. Revisi

: 00

Tgl.
Berlaku

Hal.

Disiapkan

Diperiksa

Disahkan

Dr. Bambang S, SpOG

Dr. Dwiyanto Utomo, SpB

Dr. Budi Winarno, MM

Ketua Komite Medik

MR

Direktur RSUD

PERINGATAN : Dokumen ini tidak boleh diperbanyak tanpa ijin tertulis dari Manajemen RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Kabupaten Blitar

PROSEDUR KERJA
INTOKSIKASI SEAFOOD

RSUD NGUDI WALUYO


WLINGI KABUPATEN
BLITAR

I. PENGERTIAN :

No. Dok.

: RSUD-W/PK-IGD.29

No.
Revisi

: 00

Tgl.
Berlaku

Hal.

Disiapkan

Diperiksa

Disahkan

Dr. Bambang , SpOG

Dr. Dwiyanto, SpB

Dr. Budi Winarno, MM

Ketua Komite Medik

MR

Direktur RSUD

Racun makanan laut (seafood) yang paling sering ditemui adalah


ciguatera,

scombroid,

tetrodotoxin,

dan

shellfish

poisoning.

Penatalaksanaan pada dasarnya bersifat suportif (DiPalma, 2004)

II. TUJUAN :

Mengeluarkan pasien dari zat racun atau pengeluaran zat racun


dari pasien

III. KEBIJAKAN :

Kriteria standar :
TTV stabil

IV. PROSEDUR :

Penatalaksanaan :
Ciguatera:
1. Stabilisasi
Jika perlu beri terapi suportif:
a. Penatalaksanaan jalan nafas
b. Penatalaksanaan fungsi pernafasan: ventilasi dan oksigenasi
c. Penatalaksanaan sirkulasi: resusitasi cairan jika ada dehidrasi
akibat muntah dan diare,

infus Mannitol untuk mengurangi

gejala neurologis
2. Dekontaminasi : 3. Meningkatkan eliminasi : tidak ada
4. Terapi spesifik: tidak ada antidotum
5. Terapi selanjutnya
Anti mual dan muntah
Scombroid:
1. Stabilisasi
Jika perlu beri terapi suportif:
PERINGATAN : Dokumen ini tidak boleh diperbanyak tanpa ijin tertulis dari Manajemen RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Kabupaten Blitar

PROSEDUR KERJA
INTOKSIKASI

RSUD NGUDI WALUYO


WLINGI KABUPATEN
BLITAR

No. Dok.

: RSUD-W/PK-IGD.29

No.
Revisi

: 00

Tgl.
Berlaku

Hal.

Disiapkan

Diperiksa

Disahkan

Dr. Bambang , SpOG

Dr. Dwiyanto, SpB

Dr. Budi Winarno, MM

Ketua Komite Medik

MR

Direktur RSUD

a. Penatalaksanaan jalan nafas


b. Penatalaksanaan fungsi pernafasan: ventilasi dan oksigenasi
c. Penatalaksanaan sirkulasi: resusitasi cairan jika ada dehidrasi
akibat muntah dan diare
2. Dekontaminasi :
Dekontaminasi gastrointestinal:

Induksi muntah

Aspirasi dan kumbah lambung

Arang aktif

Katartik

3. Meningkatkan eliminasi : tidak ada


4. Terapi spesifik: tidak ada antidotum
5. Terapi selanjutnya

Bronkhodilator bila ada bronkhospasme

Hipotensi: berikan cairan infus dan posisi tredelenburg. Jika


tidak ada respon setelah tindakan, berikan dopamin 25ug/kg/menit (pilihan pertama) atau norepinephrine 0,1-0,2
ug/kg/menit dan titrasi sesuai respon.

Difenhidramin: dewasa atau anak-anak: 1,0 mg/kg/dosis IV


sampai maksimum 50 mg/dosis (dewasa) atau 5 mg/kg/24 jam
(150 mg/m(2)/24 jam) (anak-anak).

Tetrodotoksin:
Beri terapi suportif:
1. Stabilisasi
Jika perlu beri terapi suportif:
__________________________________________________________________________________
PERINGATAN : Dokumen ini tidak boleh diperbanyak tanpa ijin tertulis dari Manajemen RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Kabupaten Blitar

PROSEDUR KERJA
INTOKSIKASI SEAFOOD

RSUD NGUDI WALUYO


WLINGI KABUPATEN
BLITAR

No. Dok.

: RSUD-W/PK-IGD.29

No.
Revisi

: 00

Tgl.
Berlaku

Hal.

Disiapkan

Diperiksa

Disahkan

Dr. Bambang , SpOG

Dr. Dwiyanto, SpB

Dr. Budi Winarno, MM

Ketua Komite Medik

MR

Direktur RSUD

a. Penatalaksanaan jalan nafas


b. Penatalaksanaan fungsi pernafasan: ventilasi dan oksigenasi
c. Penatalaksanaan sirkulasi: pasang infus kristaloid
2. Dekontaminasi
Dekontaminasi gastrointestinal:

Induksi muntah

Aspirasi dan kumbah lambung

Arang aktif

Katartik

3. Meningkatkan eliminasi: tidak ada


4. Terapi spesifik: tidak ada antidotum
Shellfish:
1. Stabilisasi
Jika perlu beri terapi suportif:
a. Penatalaksanaan jalan nafas
b. Penatalaksanaan fungsi pernafasan: ventilasi dan oksigenasi
c. Penatalaksanaan sirkulasi: resusitasi cairan jika ada dehidrasi
akibat muntah dan diare
2. Dekontaminasi : 3. Meningkatkan eliminasi : tidak ada
4. Terapi spesifik: tidak ada antidotum
5. Terapi selanjutnya
Anti mual dan muntah

V. UNIT TERKAIT :

1.

Instalasi Gawat Darurat (IGD)

2.

Instalasi Laboratorium

PERINGATAN : Dokumen ini tidak boleh diperbanyak tanpa ijin tertulis dari Manajemen RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Kabupaten Blitar

PROSEDUR KERJA
INTOKSIKASI

RSUD NGUDI WALUYO


WLINGI KABUPATEN
BLITAR

No. Dok.

: RSUD-W/PK-IGD.29

No.
Revisi

: 00

Tgl.
Berlaku

Hal.

Disiapkan

Diperiksa

Disahkan

Dr. Bambang , SpOG

Dr. Dwiyanto, SpB

Dr. Budi Winarno, MM

Ketua Komite Medik

MR

Direktur RSUD

3.

Instalasi Radiologi

4.

Instalasi Rawat Inap

5.

Instalasi Rawat Intensif

6.

Instalasi Farmasi

7.

Dokter Spesialis Dalam

8.

Instalasi Kesehatan Jiwa

__________________________________________________________________________________
PERINGATAN : Dokumen ini tidak boleh diperbanyak tanpa ijin tertulis dari Manajemen RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Kabupaten Blitar

Anda mungkin juga menyukai