Anda di halaman 1dari 4

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN


JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG
PROGRAM STUDI D IV KEPERAWATAN

TELP : (021) 5522250 – (021) 55733740


JL. Dr. SITANALA - TANGERANG 15121 FAX : (021) 5522250

LEMBAR OBSERVASI

Nama Mahasiswa :
NIM :
Hari/ Tanggal Ujian :
Tindakan : Resusitasi Jantung Paru

No KEGIATAN 0 1 2
1. Persiapan lingkungan :
Aman diri, aman pasien, aman lingkungan, amankan lokasi kejadian.
2. Persiapan pasien
Tentukan apakan pasien tidak sadar.
3. Persiapan alat-alat:
Barrier untuk penolong ( tisu, CPR mask, pocket resucitair ).
4. Langkah kerja :
Memeriksa kesadaran penderita, dengan cara memanggil sambil menepuk
pundak penderita dan tanyakan “apakah anda baik-baik saja?”
5. Bila berespon tetapi terluka atau membutuhkan bantuan medis segera
menghubungi rumah sakit terdekat, kemudian kembali lagi dan periksa
kembali penderita.
6. Jika penderita dalam keadaan tidak sadar ( tidak ada respon ), penolong harus
segera meminta pertolongan terdekat, menghubungi 118 ( aktifkan sistem
tanggap darurat melalui perangkat yang tersedia ), ambil AED dan peralatan
gawat darurat bila tersedia. Kemudian kembali lagi untuk melakukan RJP
dan defibrilisasi jika diperlukan.
7. Letakkan penderita pada posisi telentang, jika penderita dalam posisi
terlungkup ubah posisi penderita pada posisi terlentang.
8. Cek nadi karotis ( Circulation ) apakah nadi benar-benar teraba dalam 10
detik simultaan dengan cek pernafasan (look, listen and feel), apakah nafas
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN
JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG
PROGRAM STUDI D IV KEPERAWATAN

TELP : (021) 5522250 – (021) 55733740


JL. Dr. SITANALA - TANGERANG 15121 FAX : (021) 5522250

terhenti atau tersenggal. bila bernafas normal dan ada denyut, pantau hingga
tenaga medis terlatih tiba. Bila terdapat denyut dan nafas tidak normal
lanjutkan ke 9 a. Bila nadi tidak teraba lanjutkan ke langkah 9 b.
9. a. Beri nafas buatan : 1 nafas setiap 5-6 detik atau sekitar 10-12 nafas buatan
permenit.
 Aktifkan system tanggap darurat ( jika belum dilakukan ) setelah 2
menit
 Terus berikan nafas buatan, periksa denyut kurang lebih 2 menit. Jika
tidak ada denyut, mulai CPR (lanjutkan ke langkah 7)
 Jika kemudian terjadi overdosis opioid, beri nolokson sesuai pratokol
berlaku.
b. Lakukan kompresi 30 x *
 Letakkan penderita pada posisi terlentang pada alas yang keras.
( contoh: diletakkan pada papan keras (back board) atau lantai ).
 Penolong berlutut disamping penderita sejajar dengan thoraks atau
dada penderita.
 Penolong menekan pertengahan atau bagian stertum penderita.
 Tekan stertum minimal 2 inci (5 cm) dengan kecepatan atau tempo
100-120 x/menit. Hindari kedalaman kompresi dada yang berlebihan
(>2,4 inci/6 cm).
10. Berikan 2 hembusan nafas penuh secara perlahan (simultan dengan bead tilt,
cbin lifft or jaw tbrust), setiap 30 kompresi sambil memperhatikan
pengembangan dada. Kemudian lanjutkan 30 kali kompresi jantung, evaluasi
tiap siklus ke 5. *
11. Beri dan cepat periksa nafas dan nadi

12. Jika belum ada nafas dan teraba denyut nadi, lanjutkan RJP sampai penolong
lainnya datang
13. Jika ada nafas dan denyut nadi teraba : Selamat anda telah menyelamatkan pasien.
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN
JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG
PROGRAM STUDI D IV KEPERAWATAN

TELP : (021) 5522250 – (021) 55733740


JL. Dr. SITANALA - TANGERANG 15121 FAX : (021) 5522250

beri posisi miring mantap. (Recovery position).


14. Tetap observasi pasien sampai datang pertolongan lebih lanjut / resusitasi diambil
alih oleh petugas yang berkompeten.
15. Evaluasi respon pasien
16. Rapihkan alat dan pasien
17. Terminasi : tanyakan respon klien, reinforcement, kontrak waktu, salam (lihat SOP
komunikasi terapetik). Evaluasi hasil akhir (TTV).
18. Cuci tangan (Lihat SOP cuci tangan).
19. Dokumentasikan tindakan ( Tanggal dan jam, tindakan yang dilakukan, respon
pasien lebih lanjut).
20. Rencana tindak lanjut
JUMLAH
TOTAL NILAI

Keterangan :

- Nilai 2 : Tindakan dilakukan sempurna


- Nilai 1 : Tindakan dilakukan tidak sempurna
- Nilai 0 : Tindakan tidak dilakukan sama sekali
- Presentase : total nilai x 100%
40
- Nilai lulus ujian praktek :
 Apakah mahasiswa melakukan perasat dengan persentase minimal 75
 Critical point dilakukan sempurna
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN
JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG
PROGRAM STUDI D IV KEPERAWATAN

TELP : (021) 5522250 – (021) 55733740


JL. Dr. SITANALA - TANGERANG 15121 FAX : (021) 5522250

Mahasiswa yang diuji Penguji

(.....................................................) (....................................................)

Anda mungkin juga menyukai