Oleh :
Nina Aulya Wibowo (0521040034)
DOSEN PENGAMPU :
dr. Am Maisarah Disrinama, M.Kes
1. Penilaian keadaan
2. Penilaian dini
3. Pemeriksaan fisik
4. Riwayat penderita
5. Pemeriksaan berkala
6. Pelaporan
Pemberian nafas bantuan tetap harus diawali penilaian penderita setelah Circulation
teratasi
Secara umum jika seseorang mengalami tersedak maka dapat dilihat dari
tangan yang memegangi tenggorokan, namun jika seseorang tersebut tidak
memberikan tanda ketika tersedak maka dapat dilihat dari gejala lainnya, yaitu :
Saat sampai di lokasi kejadian, hal yang pertama kali harus dilakukan adalah
menilai keadaan sekitar, aman atau tidak bagi korban. Penilaian keadaan dilakukan
untuk memperoleh gambaran umum mengenai apa yang sedang dihadapi, faktor
pendukung dan penghambat pertolongan yang ada di tempat kejadian. Dalam fase
ini penolong terlebih dulu harus memastikan situasi aman untuk “penolong, orang
sekitar/lingkungan dan korban” dengan cara :
c) Bagaimana mengatasinya
Tanda-tanda vital pada manusia yang menunjukkan adanya kehidupan dapat dilihat
pada :
1. Denyut Nadi
Nadi adalah gelombang tekanan yang dihasilkan oleh denyut jantung.
Denyut nadi normal manusia adalah:
• Bayi : 120 – 150 kali/menit
• Anak-anak : 80 – 150 kali/menit
• Dewasa : 60 – 90 kali/menit
2. Frekuensi Pernafasan
Satu pernafasan adalah satu kali menghirup nafas dan satu kali
mengeluarkan nafas (satu kali gerakan naik dan turun). Frekuensi
pernafasan normal manusia adalah:
• Bayi : 25 – 50 kali/menit
• Anak-anak : 15 – 30 kali/menit
• Dewasa : 12 – 20 kali/menit
3. Tekanan Darah
Tekanan darah normal pada manusia adalah:
• Sistolik : 100 – 140 mmHg
• Diastolik : 60 – 90 mmHg
4. Suhu Tubuh
Suhu tubuh normal manusia adalah 36 - 37.5°C
5. Keadaan Kulit
Keadaan kulit yang normal adalah jika diraba terasa hangat dan warnanya
kemerah-merahan
1. Kesan Umum
Identifikasi kasus apa yang dihadapi, apakah kasus trauma atau
medis.
2. Memeriksa Respon
Pada langkah ini untuk mengetahui berat atau ringannya gangguan
pasda otak penderita. Ada empat tingkatan respon (ASNT), yaitu :
a. Awas
b. Suara
c. Nyeri
d. Tidak respon
3. Memeriksa peredaran darah (circulation), jalan nafas (airway) dan
pernafasan (breathing).
CIRCULATION
Pada langkah ini penolong menilai apakah jantung dapat bekerja
dengan baik atau tidak, serta untuk melihat ada/tidaknya peredaran
darah adalah :
a. Penderita respon baik
Periksa nadi radial (pergelangan tangan), brakial (bagian dalam
lengan) dan karotis (leher) untuk melihat ada/tidaknya kerja
jantung.
b. Penderita tidak respon Periksa nadi seperti pada penderita respon
baik. Jika tidak ada nadi maka lakukan RJP/CPR.
AIRWAY
BREATHING
Tekanan darah
Sistolik : 100 mmHg
Diastolik : 60 mmHg
Mencari tahu riwayat penderita dilakukan saat atau setelah korban sadar
(jika pingsan). Tahap ini dilakukan dengan cara wawancara dimana pertanyaannya
meliputi KOMPAK (Keluhan utama, Obatobatan yang dikonsumsi, Makanan
atauminuman yang terakhir dikonsumsi, penyakit yang diderita, alergi yang
diderita, kejadian).
3.2.6 Pelaporan
Pelaporan dilakukan secara singkat dan tepat dari penolong pertama pada
penolong selanjutnya agar memudahkan dalam penanganan selanjutnya.
Dalam laporan sebaiknya dicantumkan:
1. Umur dan jenis kelamin penderita
2. Keluhan utama
3. Tingkat respon
4. Keadaan jalan napas
5. Pernapasan
6. Sirkulasi
7. Pemeriksaan fisik yang penting
8. Wawancara yang penting
9. Penatalaksanaan
10. Perkembangan lain yang dianggap penting
3.3 Diagram Alir
BAB 4
ANALISA DAN PEMBAHASAN
A : Awas
S : Suara
N : Nyeri
T : Tidak respon ✔
Cara:
3. M = Makanan/minuman terakhir
Pertanyaan : Makanan/minuman apa yang terakhir anda
konsumsi?
Jawaban : Makanan yang saya makan terakhir kali
Permen karet.
4.2.6 Pelaporan
1. Umur dan jenis kelamin penderita
Umur : 18 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
2. Keluhan utama
Tersedak hingga menyebabkan pingsan
3. Tingkat respon
Tidak respon karena korban pingsan
4. Keadaan jalan napas
Tersumbat makanan
5. Pernapasan
Tidak normal
6. Sirkulasi
Tidak ada denyut nadi
7. Pemeriksaan Fisik yang penting
• Denyut nadi : 65 kali/menit
• Frekuensi napas : 19 kali/menit
• Suhu badan : 37,2 °C
• Tekanan darah :
o Sistolik : 105 mmHg
o Diastolik : 65 mmHg
8. Wawancara penting
1. Penilaian keadaan
2. Penilaian dini,
3. Penilaian dini, terdiri dari kesan umum, pemeriksaan respon,
dan pemeriksaan CAB (Circulation, Airway, Breathing). Pada
tahap ini jika tidak ditemukan nadi karotis maka harus segera
dilakukan RJP. RJP dilakukan sebayak 5 siklus dimana setiap
siklus terdiri dari 30 pijatan diselingi 2 bantuan napas. Apabila
terdapat sumbatan pada jalan nafas korban, sumbatan bisa
disingkirkan dengan teknik sapuan jari (pada korban tidak sadar)
atau dapat menggunakan teknik Heimlich Maneuver (pada
korban sadar). Pastikan korban bernafas spontan, jika belum ada
gerakan nafas maka segera memberikan bantuan nafas
4. Pemeriksaan fisik yang dilakukan mulai dari ujung rambut hingga
ujung kaki. Pemeriksaan dilakukan untuk melihat apakah ada
PLNB (Perubahan bentuk, Luka terbuka, Nyeri, Bengkak) serta
pemeriksaan vital.
5. Riwayat penderita yang ditanyakan adalah KOMPAK (Keluhan
utama, Obatyang diminum, Makanan/minuman terakhir dikonsumsi,
Penyakit yang diderita, Alergi, dan Kejadian). Hal ini ditanyakan
untuk memperbanyak data sehingga membantu penanganan
selanjutnya untuk korban.
6. Pemeriksaan berkala dilakukan untuk memastikan tidak ada
pemeriksaan yang tertinggal serta mengetahui jika terjadi
perkembangan pada korban.
7. Pelaporan dilakukan secara tepat dan singkat.
DAFTAR PUSTAKA