Program Studi
Perkapalan P3K
Teknik Keselamatan&
Negeri Praktek 1 KesehatanKerja
Penilaian Penderita
Surabaya
BUKU AJAR
PENILAIAN PENDERITA
PENDAHULUAN
DASAR TEORI
Pertolongan Pertama
Dalam buku Pertolongan Pertama Palang Merah Remaja Wira (2008),
Pertolongan Pertama yaitu pemberian pertolongan segera kepada penderita
sakit atau cedera/kecelakaan yang memerlukan penanganan medis dasar.
Menurut Susilowati (2015), pertolongan pertama yaitu orang yang pertama
memberikan bantuan atau pertolongan pada orang yang terkena kecelakaan.
Pengertian P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) adalah bantuan yang
dilakukan dengan cepat dan tepat sebelum korban dibawa ke rujukan,
sedangkan Pertolongan Pertama (PP) adalah pemberian pertolongan segera
kepada penderita sakit atau cedera/kecelakaan yang memerlukan penanganan
medis dasar, yaitu suatu tindakan perawatan yang didasarkan pada kaidah
ilmu kedokteran yang dapat dimiliki oleh orang awam khusus yang dilatih
memberikan pertolongan pertama.
Menurut Sudijandoko (2000), cedera ditandai dengan adanya rasa
sakit, pembengkakan, kram, memar, kekakuan dan adanya pembatasan gerak
sendi serta berkurangnya kekuatan pada daerah yang mengalami cedera
tersebut. Dalam memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan, tindakan
penilaian merupakan urutan langkah yang harus dilakukan. Tindakan
penilaian korban terdiri dari:
1. Penilaian keadaan
2. Penilaian dini
3. Pemeriksaan fisik
4. Riwayat penderita
5. Pemeriksaan berkala
6. Pelaporan
Penilaian Keadaan
Saat sampai di lokasi kejadian, hal yang pertama kali harus dilakukan adalah
menilai keadaan sekitar, aman atau tidak bagi korban. Penilaian keadaan
dilakukan untuk memperoleh gambaran umum mengenai apa yang sedang
dihadapi, faktor pendukung dan penghambat pertolongan yang ada di tempat
kejadian.
Penilaian Dini
Penilaian dini dimulai dengan membedakan kasus, apakah termasuk kasus
trauma atau kasus medis. Kasus trauma adalah kasus yang disebabkan oleh
suatu ruda-paksa yang memiliki tanda yang jelas dan terlihat atau teraba,
contohnya luka terbakar, memar, patah tulang, dan lain-lain. Kasus medis
yaitu kasus yang diderita seseorang tanpa riwayat ruda-paksa, contohnya
sesak nafas, pingsan, dan lain-lain (PMI, 2008).
Selanjutnya dilakukan penilaian respon atau kesadaran. Respon penderita
adalah suatu cara sederhana untuk mendapatkan gambaran berat ringannya
gangguan yang terjadi dalam otak. Ada 4 tingkatan respon yang dapat
disingkat dengan ASNT atau AVPU, yaitu:
1. Respon Awas/Alert (penderita sadar sepenuhnya)
2. Respon Suara/Voice (penderita hanya menjawab jika mendengar suara)
3. Respon Nyeri/Pain (penderita hanya bereaksi jika ada rangsang nyeri yang
diberikan penolong)
4. Tidak respon/Un-respon (penderita tidak bereaksi terhadap rangsang
apapun)
Memastikan jalan nafas korban terbuka dengan baik. Jika tidak ada dugaan
cedera kepala/leher/tulang belakang, gunakan teknik angkat dagu tekan
dahi (head tilt-chin lift). Jika ada dugaan cedera kepala/leher/tulang
belakang, gunakan teknik Jaw Thrust Manuever.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik merupakan pemeriksaan seluruh anggota badan penderita
yang dilakukan berurutan mulai dari ujung rambut sampai dengan ujung kaki.
Dalam buku Patient Assessment (2005), pemeriksaan fisik meliputi 4 teknik
dasar, yaitu inspeksi (penglihatan), palpasi (sentuhan), perkusi (ketukan), dan
auskultasi (pendengaran). Tanda-tanda yang perlu ditemukan penolong dapat
File : Disusun : Disetujui : Kode Page :
Buku Ajar P3K Bayu Editya Am Maisarah D. dr. Revisi :
Wiguna Mkes 2
Dr. DewiKurniasih
SKM, Mkes
Politeknik LABORATORIUM
Program Studi
Perkapalan P3K
Teknik Keselamatan&
Negeri Praktek 1 KesehatanKerja
Penilaian Penderita
Surabaya
Riwayat Penderita
Dalam pertolongan pertama, item ini hanya untuk mencari informasi
sebanyak mungkin mengenai kejadian darurat medis yang terjadi. Informasi
mengenai riwayat penderita dapat diperoleh melalui wawancara dengan
penderita, keluarga, atau saksi mata. Penolong tidak membuat diagnosa, tetapi
membuat kesimpulan berdasarkan hasil temuannya. Dalam buku PMI (2008),
riwayat yang perlu diketahui yaitu:
1. Keluhan utama
Tanyakan sesuatu yang sangat dikeluhkan penderita. Gejala adalah hal-hal
yanghanya dapat dirasakan oleh penderita misalnya nyeri, pusing.
Tandaadalah hal-hal yang dapat diamati oleh orang lain.
2. Obat-obatan yang diminum
Tanyakan apakah penderita sedang dalam proses pengobatan.
Gangguanyang dialami mungkin akibat lupa minum atau menelan obat
tertentucontohnya seorang penderita kencing manis mengalami masalah
kadargula derah yang tinggi karena lupa minum obat sebelum makan.
3. Makanan/minuman terakhir
Hal ini dapat dijadikan dasar terjadinya kehilangan kesadaran
padapenderita. Selain itu data ini juga penting untuk diketahui bila
ternyatapenderita harus menjalai pembedahan di RS.
4. Penyakit yang diderita
Riwayat penyakit yang sedang diderita atau pernah diderita yangmungkin
berhubungan dengan keadaan yang dialami penderita saat ini.
Contohnyaasma dan jantung.
5. Alergi yang dialami
Perlu dicari apakah penyebab pada penderita ini mungkin merupakansuatu
bentuk alergi terhadap bahan-bahan tertentu. Umumnya penderitaatau
keluarga sudah mengetahuinya dan sudah memahami mengatasikeadaan
itu.
6. Kejadian
Kejadian yang dialami penderita sebelum kecelakaan atau
sebelumtimbulnya penyakit yang diderita saat ini.
Penilaian dan penatalaksanaan yang sudah selesai tidak berarti bahwa tugas
seorang penolong sudah selesai. Pemeriksaan harus diteruskan secara berkala
sebelum mendapat pertolongan medis dengan mengulang pemeriksaan dari
awal atau mencari hal yang terlewati.
Pelaporan
Setelah selesai menangani korban, maka perlu dilaporkan secara singkat dan
jelas kepada penolong selanjutnya.Dalam laporan sebaiknya dicantumkan:
1. Umur dan jenis kelamin penderita
2. Keluhan utama
3. Tingkat respon
4. Keadaan jalan nafas
5. Pernafasan
6. Sirkulasi
7. Pemeriksaan fisik yang penting
8. Wawancara yang penting
9. Penatalaksanaan
10. Perkembangan lain yang dianggap penting
Kasus:
Tomi mendapatkan hadiah sepeda diulang tahun yang ke 8. Dia selalu ke sekolah
dengan sepedanya. Suatu hari, sepulang sekolah Tomi terserempet motor dari
sebelah kanan di depan gerbang sekolah yang banyak pedagang mainan dan
makanan. Tomi langsung jatuh dan tidak sadarkan diri.
Penanganan:
1. Meminta tolong kepada orang lain untuk menjauhkan sepeda dan dagangan
pedagang yang ada di dekat Tomi dan menghubungi ambulan.
2. Memperkenalkan diri kepada orang-orang sekitar dan memastikan ada saksi
sebelum menolong.
3. Kasus yang dialami Tomi merupakan kasus trauma.
4. Memeriksa respon Tomi. Tomi sadar dan membuka matanya ketika lengan
atasnya dicubit.
5. Memeriksa denyut nadi carotis(di leher yang terlihat seperti benjolan dengan
menekan ke kiri).
6. Memeriksa jalan pernapasan. Ternyata ada permen di pangkal lidah Tomi.
Lalu melakukan teknik sapuan jari untuk mengambil permen itu.
7. Memeriksa pernapasan dengan teknik LDR (lihat, dengar, rasakan). Dada
Tomi kembang kempis saat bernapas. Suara napas dari hidung juga terdengar
dan terasa.
8. Memeriksa seluruh tubuh Tomi. Ternyata ada luka di sikut kiri dan ada
pembengkakan di pergelangan kaki kiri.
9. Memeriksa tanda vital Tomi, mulai dari denyut nadi, frekuensi pernapasan,
tekanan darah, dan suhu, semuanya normal.
10. Menanyakan riwayat penderita kepada Tomi karena sudah sadar. Riwayat
yang ditanyakan yaitu keluhan, obat-obatan yang baru saja diminum,
makanan dan minuman yang terakhir dikonsumsi, penyakit yang diderita,
alergi yang dialami, dan kronologis kejadian.
11. Melakukan pemeriksaan secara berkala untuk memastikan kondisi Tomi.
12. Melakukan pelaporan kepada bantuan ambulan.
Kasus
File : Disusun : Disetujui : Kode Page :
Buku Ajar P3K Bayu Editya Am Maisarah D. dr. Revisi :
Wiguna Mkes 2
Dr. DewiKurniasih
SKM, Mkes
Politeknik LABORATORIUM
Program Studi
Perkapalan P3K
Teknik Keselamatan&
Negeri Praktek 1 KesehatanKerja
Penilaian Penderita
Surabaya
Telah terjadi insiden terjadinya keracunan makanan pada salah satu mahasiswa
PPNS dengan kondisi korban yang muntah-muntah, badan lemas dan terjadi
penyumbatan pernafasan karena tersumbat oleh makanan terakhir yang dimakan.
Penanganannya
A. Penilaian Keadaan
Pada tahap ini penolong harus melakukan pengamanan lokasi kejadian,
Menghubungi pihak medis
B. Penilaian Dini
Pada tahap ini penolong harus mengenali dan mengatasi keadaan yang
mengancam nyawa penderita dengan tepat , cepat , dan sederhana.
Langkah - langkah penilaian dini :
B.1 Kesan Umum
Kasus Trauma Kasus Medis
X
CIRCULATION
Tahap ini penolong menilai apakah jantung dapat bekerja dengan baik atau tidak ,
serta untuk melihat ada tidaknya perdarahan yang harus segera ditangani.
Cara menilai circulation / peredaran darah adalah :
File : Disusun : Disetujui : Kode Page :
Buku Ajar P3K Bayu Editya Am Maisarah D. dr. Revisi :
Wiguna Mkes 2
Dr. DewiKurniasih
SKM, Mkes
Politeknik LABORATORIUM
Program Studi
Perkapalan P3K
Teknik Keselamatan&
Negeri Praktek 1 KesehatanKerja
Penilaian Penderita
Surabaya
Periksa nadi seperti pada penderita respon baik. Jika tidak ada nadi maka
lakukan RJP/CPR
Nadi penderita : ada tidak
Kesimpulan sementara : tidak perlu melakukan RJP
AIRWAY
a) Penderita dengan respon baik
Cara :
1. Tekan dahi penderita
BREATHING
Cara melihat ada / tidaknya nafas :
Dilihat naik turunnya dada penderita
4. Bengkak (B)
Suhu badan : 30 0C
Tekanan Darah
F. Pelaporan
KASUS
Pada suatu hari kami berempat sedang melakukan kegiatan pendakian di
sebuah gunung tertinggi di Jawa. Kami melakukan start pendakian jam 11 siang
dan sampai di camp area jam 10 malam sesaat setelah sampai kami langsung
mendirikan tenda untuk beristirahat. Saat setelah mendirikan tenda dan bersiap
untuk tidur, salah seorang yang ada d tenda sebelah dikabarkan mendapatkan
serangan hipotermia secara tiba-tiba dengan kondisi setengah sadar. Korban
mengalami mengginggil dengan kondisi yang parah.
PEMECAHAN MASALAH
1. Langkah pertama melihat kondisi sekitar, pada saat itu terdapat 4 rombongan
lain dan tempat tersebut memiliki suhu yang rendah
2. Memanggil orang sekitar untuk menjadi saksi serta meminta bantuan
3. Memperkenalkan diri kepada orang sekitar agar tidak ada salah paham dan
berprasangka buruk
4. Kasus yang dialami korban adalah kasus medis.
5. Memeriksa respon korban sadar dan masih bisa mendengarkan suara penolong.
6. Memeriksa denyut nadi karotis (disekitar leher sebelah kiri)
Soal:
1. Langkah-langkah penilaian penderita adalah…..
2. Frekuensi pernapasan normal pada manusia dewasa adalah…..
3. Untuk menilai ada tidaknya napas pada korban dilakukan dengan cara…..
4. Dalam proses pemeriksaan fisik korban, yang harus dicari adalah…..
5. Seorang korban mengalami kecelakaan yang mengakibatkan luka pada tangan
dan kaki. Kondisi korban termasuk kategori…..
6. Apa yang harus kita lakukan saat mengetahui ada orang yang keracunan?
7. Bagaimana cara melakukan Heimlich maneuver yang benar?
8. Sebutkan perbedaan RJP oleh satu orang dan RJP oleh dua orang?
9. Jelaskan metode Airways, Breathing, dan Circulation ?
10. Sebutkan apa yang dimaksud dengan KOMPAK ?
11. Sebutkan dan jelaskan 3 tindakan resusitasi jantung paru !
12. Sebutkan urutan langkah penilaian penderita yang harus dilakukan dalam
memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan?
13. Sebutkan 4 respon penderita saat terjadi kecelakaan?
14. Jelaskan langkah-langkah RJP oleh satu orang penolong dan dua orang
penolong !
15. Bagaimana cara penanganan korban saat mengalami hipotermia?
DAFTAR PUSTAKA
Aryani, Evelyn dan Jo Suherman. 2009. “Pengaruh Ukuran Manset Terhadap
Hasil Pengukuran Tekanan Darah”. Jurnal Kesehatan Masyarakat. Volume
9, Nomor 1, Halaman 50.
Bergeron, J.D., Bizjsk, G., 1999. First Responder, Fifth Edition. New Jersey :
Prentice Hall Inc
Ellchuk, Darlene. 2005. Patient Assessment: Self-Assessment Tool.College of
Licensed Practical Nurses of BC.