Anda di halaman 1dari 73

MAKALAH

“P3K”
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Semester 2
Mata Kuliah :
Keterampilan Dasar Kebidanan 2

Disusun oleh :
1. Huwaida Zalfa Putri Alifa P3.73.24.2.19.016
2. Nabila Azzaetuna syahwali P3.73.24.2.19.021
3. Nurlisa Adinda P3.73.24.2.19.024
4. Selfia Herlita P3.73.24.2.19.032
5. Utami Wulandari P3.73.24.2.19.036
6. Yasmin Raihana P3.73.24.2.19.038

KELAS 1A
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN
Jl. Arteri Jorr Jatiwarna Pondok Melati Pondok Gede
Website : http://www.poltekkesjakarta3
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, taufik serta hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan studi kasus
dengan judul “ P3K’’.
Makalah ini memberi perhatian yang besar terhadap ilmu pengetahuan dan
teknologi dibidang kebidanan.Di dalam sub bab makalah ini sudah ada uraian & teori
pendukung yang menjelaskan tentang asuhan kebidanan. Bagian lampiran di sajikan
secara sistematis dan di sertai dengan gambar-gambar yang relevan,sehingga
mempermudah untuk memahami maksud dari isi makalah ini.
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna.
Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran demi penyempurnaan makalah ini.
Semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca.

Bekasi, 14 Febuari 2019

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan...........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2
A. Pengertian Pertolongan Pertama...................................................................2
B. Tujuan Pertolongan Pertama.........................................................................3
C. Pedoman dan Pelaku P3K.............................................................................4
D. Dasar Hukum dan Prinsip P3K.....................................................................6
E. Jenis dan Pertolongan P3K Pada Keadaan (Kecuali Bantuan Hidup Dasar/
Resusitasi).....................................................................................................9
BAB III PENUTUP................................................................................................ 68
A. Kesimpulan.................................................................................................. 68
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 69
F.

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
P3K merupakan sebuah pengetahuan dan keterampilan karena jika kita hanya
mengetahui teorinya saja tanpa melakukan latihan atau praktek, maka mental kita
tidak terlatih ketika kita benar-benar menghadapi kejadian sebenarnya.
Sebaliknya jika kita langsung praktek tanpa membaca teori kemungkinan besar
kita akan melakukan pertolongan yang salah pada korban. Sebagai seorang
pecinta alam, materi ini penting untuk dipelajari, karena kondisi alam seringkali
tidak dapat diduga dan sangat mungkin terjadi kecelakaan yang tidak kita
harapkan. Sedangkan tenaga medis, sarana dan prasarana kesehatan sulit untuk
dijangkau. Maka satu-satunya pilihan adalah mencoba melakukan pertolongan
sementara pada korban kerumah sakit atau dokter terdekat.

B. Rumusan Masalah
1. Apa penegrtian dari Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan ?
2. Apa tujuan dari P3K ?
3. Bagaimana pedoman dan pelaku P3K ?
4. Apa saja dasar hukum dan prinsip P3K ?
5. Apa saja jenis dan pertolongan P3K pada keadaan apapun?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
2. Untuk mengetahui tujuan dari P3K
3. Untuk mengetahui bagaimana pedoman dan pelaku P3K
4. Untuk mengetahui apa saja dasar hukum dan prinsip P3K
5. Untuk mengetahui apa saja jenis dan pertolongan P3K pada keadaan apapun

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pertolongan Pertama


Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan merupakan usaha pertolongan
segera kepada penderita sakit atau cedera di tempat kerja dengan penanganan
medis dasar. Medis dasar adalah tindakan perawatan berdasarkan ilmu
kedokteran yang dapat dimiliki oleh awam atau awam yang terlatih secara
khusus. Batasannya adalah sesuai dengan sertifikat yang dimiliki oleh Pelaku
Pertolongan Pertama (First Aider). First Aider tidak dapat menggantikan
tenaga medis, tetap hanya memberikan pertolongan awal terhadap korban
yang sakit atau cedera.
Menurut Cecep (2014), Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)
adalah upaya pertolongan dan perawatan sementara terhadap korban
kecelakaan sebelum mendapat pertolongan yang lebih sempurna dari dokter
atau paramedik.Ini berarti pertolongan tersebut bukan sebagai pengobatan
atau penanganan yang sempurna, tetapi hanyalah berupa pertolongan
sementara yang dilakukan oleh petugas P3K (petugas medik atau orang
awam) yang pertama kali melihat.
Menurut Mashoed dan Djonet Sutatmo (1979), Pertolongan pertama
pada kecelakaan atau yang disingkat P3K adalah pertolongan sementara yang
diberikan kepada seseorang yang menderita sakit atau kecelakaan sebelum
mendapatkan pertolongan dari dokter.
Sedangkan Menurut Aip Syarifuddin dan Muhadi (1991:274),
pertolongan pertama pada kecelakaan adalah pertolongan yang segera
diberikan keada korban kecelakaan sebelum mendapatkan pertolongan dokter.
Berdasarkan berbagai pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa
pertolongan pertama pada kecelakaan adalah suatu bentuk pertolongan
sementara terhadap korban yang dilakukan secepat dan setepat mungkin

2
sebelum mendapatkan pertolongan dari dokter agar korban tidak menjadi
lebih parah.
B. Tujuan Pertolongan Pertama
Tujuan P3K yaitu Mencegah cidera bertambah parah, Menunjang
upaya penyembuhan. Prinsip yang harus ditanamkan pada petugas P3K dalam
melaksanakan tugas menurut Margareta (2012), Cecep (2014) adalah sikap
tenang (tidak panik), tindakan yang harus dilakukan tidak tergesa- gesa,
perhatikan si korban, lakukan tindakan secara hati-hati, perhatikan pernapasan
si korban, korban kecelakaan atau bahaya, apapun perlu perhatian tentang
pernapasan si korban, misalnya napas tersengal-sengal, napas terganggu, atau
pernapasan terhenti, hentikan pendarahan, Hentikan pendarahan apabila
terjadi, karena apabila tidak segera dilakukan akan menimbulkan kematian,
mengamankan korban, korban harus diamankan dari bahaya/kejadian yang
akan timbul lagi, misalnya di jalan raya dan di sungai, lakukan penyelamatan
di tempat, sebelum di bawa ke dokter, korban harus ditolong di tempat yang
aman, lakukan tindakan penyelamatan dengan cepat, tepat, dan hati-hati,
perhatikan pertolongan secara cepat dan tepat pada diri si korban, yang
membahayakan tubuh korban.
Adapun tujuan lainnya dari first aid, yaitu:
1. Mencegah kematian
2. Mencegah cacat yang lebih berat
3. Mencegah infeksi, dan
4. Mengurangi rasa sakit dan rasa takut
Tindakan First Aid yang dilakukan dengan benar akan mengurangi
cacat atau penderitaan dan bahkan menyelamatkan korban dari kematian,
tetapi bila tindakan First Aid dilakukan tidak baik malah bisa memperburuk
akibat kecelakaan bahkan membunuh korban. Dalam kehidupan sehari-hari
sering terjadi kecelakaan yang menimpa seseorang atau sekelompok orang.
Kecelakaan bisa terjadi dimana saja, di rumah, jalan, tempat kerja atau
ditempat lainnya. Untuk mengantisipasi masalah itu maka pemerintah

3
mencanangkan gerakan usaha kesehatan sekolah (UKS) yang mana terdapat
pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan lingkungan sekolah yang
sehat. Tujuan pengabdian ini yakni untuk melatih siswanya menjadi tenaga
penolong pertama agar mampu melakukan tindakan pertolongan pertama
apabila diperlukan.
C. Pedoman dan Pelaku P3K
Pedoman P3K yaitu menerapkan PATUT, PATUT adalah :
P : Penolong mengamankan sendiri lebih dahulu sebelum bertindak
A : Amankan korban dari gangguan di tempat kejadian sehingga bebas dari
bahaya
T : Tandai tempat kejadian sehingga orang lain tahu bahwa di tempat itu ada
kecelakaan
U : Usahakan menghubungi ambulans, dokter, rumah sakit atau yang berwajib
polisi atau keamanan setempat
T : Tindakan pertolongan terhadap korban dalam urutan paling tepat
Pelaku pertolongan pertama adalah penolong yang pertama kali tiba
di tempat kejadian yang memiliki kemampuan dan terlatih dalam penanganan
medis dasar. Secara umum semua orang boleh memberikan pertolongan.
1. Klasifikasi Penolong:
a. Orang Awam : Tidak terlatih atau memiliki sedikit pengetahuan
pertolongan pertama
b. Penolong pertama : Kualifikasi ini yang dicapai oleh KSR PMI
c. Tenaga Khusus/Terlatih : Tenaga yang dilatih secara khusus untuk
menanggulangi kedaruratan di Lapangan
2. Kualifikasi Seorang Pelaku Pertolongan Pertama
Agar dapat menjalankan tugas, petugas penolong harus memiliki
kualifikasi sebagai berikut
a. Jujur dan bertanggungjawab.
b. Memiliki sikap profesional, kematangan emosi. dan Kemampuan
bersosialisasi.

4
c. Selalu dalam keadaan siap, khususnya secara fisik
d. Kemampuannya nyata terukur sesuai sertifikasi PMI.
3. Kewajiban Pelaku Pertolongan Pertama
a. Menjaga keselamatan diri, anggota tim, penderita dan orang sekitarnya
b. Dapat mengenali dan mengatasi masalah yang mengancam nyawa
c. Memberikan pertolongan dengan cepat dan tepat berdasarkan keadaan
korban
d. Meminta bantuan / rujukan
e. Ikut menjaga kerahasiaan dengan petugas lain yang terlibat
f. Mempersiapkan untuk ditransportasikan
4. Peralatan Dasar Pelaku Pertolongan Pertama (Alat Pelindung Diri)
a. Sarung Tangan Lateks
berguna untuk melindungi diri karena pada dasarnya semua cairan
tubuh dianggap dapat menularkan penyakit
b. Kacamata Pelindung
berguna untuk melindungi mata dari percikan darah maupun
mencegah cedera akibat benturan atau kelilipan pada mata saat
melakukan pertolongan.
c. Baju pelindung
berguna untuk mencegah merembesnya cairan tubuh penderita melalui
baju penolong.
d. Masker Penolong
berguna untuk mencegah penularan penyakit penyakit melalui udara.
e. Masker RJP
diperlukan bila akan melakukan tindakan Resusitasi Jantung Paru
(RJP)
f. Helm
Dipakai apabila akan bekerja di tempat yang rawan akan jatuhnya
benda untuk mencegah terjadinya cedera pada kepala saat melakukan
pertolongan.

5
5. Peralatan yang dibutuhkan dalam Pertolongan Pertama
a. Penutup Luka misalnya kasa steril
b. Pembalut misalnya pembalut segitiga (mitella) dan pembalut gulung
c. Cairan Antiseptik misalnya alkohol
d. Cairan Pencuci Mata misalnya boorwater
e. Peralatan stabilisasi misalnya bidai dan papan spinal panjang
f. Gunting
g. Senter
h. Tandu
i. Tensimeter dan Stetoskop
j. Kapas
k. Pinset
l. Senter
m. Alat Tulis
n. Kartu penderita
D. Dasar Hukum dan Prinsip P3K
Pada hakekatnya pertolongan adalah kewajiban bagi setiap insan
manusia serta hati nurani setiap manusia pasti akan menolong orang apalagi
bagi kita bangsa timur, jiwa kemanusiaan pasti ada di setiap diri masing
masing. Sebenarnya tidak perlu menggunakan dasar hukum karena manusia
itu pasti memiliki jiwa penolong. Tetapi untuk lebih teratur lagi karena jiwa
penolong pun saja belum tentu dan apalagi ditempat kerja banyak orang
yang sudah tidak peduli terhadap orang lain karena ke egoisannya oleh
karena sangat perlu sekali ada peraturan yang mengatur tentang pertolongan
pertama agar tercapai tujuan Indonesia menjadikan bangsa yang selamat dan
sehat makmur.
Dasar hukum Pertolongan pertama pada kecelakaan di tempat kerja
sudah di terangkan pada undang - undang no 1 tahun 1970 tentang
keselamatan dimana isi dari undang undang tersebut adanya kewajiban yang
harus dilaksanakan adalah pelaksanaan pertolongan pertama pada

6
kecelakaan bisa disingkat dengan P3K. Pelaksanaan Pertolongan pertama
pada kecelakaan dimaksudkan untuk memberikan perawatan darurat kepada
korban kecelakaan maupun sakit mendadak di tempat kerja, sebelum
pertolongan yang lebih lengkap diberikan oleh dokter atau petugas kesehatan
lainnya.
Kesehatan kerja bertujuan pada (menurut ILO/WHO Commite on
Occupational Health tahun 1995)
1. Sebagai Promosi dan pemeliharaan derajat kesehatan yang setinggi
tingginya dari kesehatan fisik, mental dan sosial dan pekerja pada semua
pekerjaan
2. Pencegahan ganguan kesehatan pada pekerja yang disebabkan oleh
kondisi pekerjaan
3. perlindungan pekerja dalam bekerja dan resiko akibat faktor -faktor yang
menggangu kesehatan
4. Penempatan dan pemeliharaan pekerja dalam suatu lingkungan kerja yang
sesuai drnengan keamampuan fisik dan psikologisnya
5. Penyesuaian pekerjaan terhadap manusia dan setiap manusia terhadap
pekerjaannya
Selain Undang Undang No 1 tahun 1970 tentang keselamatan terdapat lagi
aturan yang lainnya diantaranya :
a. Undang Undang No 3 tahun 1969 tentang Persetujuan konnvensi ILO no
120 mengenai higiene -dalam perniagaan dan kantor kantor Undang
Undang ini menjelaskan dalam konversi no 120 secara garis besar
mengatur kebersihan, ventilasi, suhu, penerangan, persediaan air minum,
wc, tempat mencuci, ruang ganti di tempat kerja, serta perlindungan
terhadap bahaya bahaya di tempat kerja
b. Peraturan menteri tenaga kerja No 3 tahun 1982 tentang Pelayanan
kesehatan kerja

7
Dalam Peraturan ini diatur antara lain :
1) Pelayanan Kesehatan kerja adalah sarana penerapan upaya kesehatan kerja
yang bersifat komprehensif
2) Pelayanan Kesehatan Kerja dipimpin dan dijalankan oleh seorang dokter
yang ditunjuk berdasarkan kompetensi
3) Peraturan menteri tenaga kerja no 15 tahun 2008 tentang Pertolongan
pertama pada kecelakaan di tempat kerja
Merupakan peraturan pelaksanaan dari Undang Undang no 1 tahun 1970
berkaitan dengan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan di tempat Kerja.
Memuat kewajiban pengusaha dan pengurus untuk menyediakan petugas,
fasilitas dan melaksanakan Pertolongan pertama pada kecelakaan di tempat
kerja.
Dasar Hukum untuk P3K adalah:
a) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja jo.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor Per-
03/Men/1982 tentang Pelayanan Kesehatan Kerja.
b) Permen RI No.Per-15/Men/VIII/2008, tentan Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan di tempat kerja
c) Keputusan Dirjen, Kep 53/DJPPK/VIII/2009, tentang Pelatihan dan
Pemberian Lisensi Petugas Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
di Tempat Kerja
Prinsip Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K)
Beberapa prinsip yang harus ditanamkan pada jiwa petugas P3K
apabila menghadapi kejadian kecelakaan adalah sebagai berikut
a Bersikaplah tenang, jangan pernah panik. Anda diharapkan menjadi
penolong bukan pembunuh atau menjadi korban selanjutnya (ditolong).
b Gunakan mata dengan jeli, kuatkan hatimu karena anda harus tega
melakukan tindakan yang membuat korban menjerit kesakitan untuk
keselamatannya, lakukan gerakan dengan tangkas dan tepat tanpa
menambah kerusakan.

8
c Perhatikan keadaan sekitar kecelakaan, cara terjadinya kecelakaan, cuaca
dan lain-lain.
d Perhatikan keadaan penderita apakah pingsan, ada perdarahan dan luka,
patah tulang, merasa sangat kesakitan dan lain-lain.
e Periksa pernafasan korban. Kalau tidak bernafas, periksa dan bersihkan
jalan nafas lalu berikan pernafasan bantuan (A, B = Airway, Breathing
management).
f Periksa nadi atau denyut jantung korban. Kalau jantung berhenti, lakukan
pijat jantung luar. Kalau ada perdarahan berat segera hentikan (C
= Circulatory management).
g Apakah penderita shock? Kalau shock cari dan atasi penyebabnya.
h Setelah A, B, dan C stabil, periksa ulang cedera penyebab atau penyerta.
Kalau ada patah tulang lakukan pembidaian pada tulang yang patah.
Jangan buru-buru memindahkan atau membawa ke klinik atau rumah sakit
sebelum tulang yang patah dibidai.
E. Jenis dan Pertolongan P3K Pada Keadaan (Kecuali Bantuan Hidup
Dasar/ Resusitasi)
1) Pertolongan P3K Pada Saat Terjatuh
Luka lecet adalah luka yang mengakibatkan permukaan kulit
terkelupas akibat pergeseran dengan benda yang kasar. Tindakan
pertolongan pertama yang harus dilakukan adalah membersihkan luka
dengan air dan obat antiseptik yang ada. Tutup luka dengan kain kasa
steril yang kering dan plaster kemudian beri balutan.
Luka tergores adalah dimana lapisan bagian atas kulit mengalami
goresan karena tergesek pada permukaan bidang yang kasar dan
perawataanya sama dengan perawatan pada cedera lainnya. Apabila
terdapat kotoran yang menyertai jenis cedera ini, anda dapat menyikat
permukaan tersebut dengan pelan – pelan jangan dilakukan dengan keras.
Seterusnya bersihkan daerah disekitar yang terluka dan gunakan pembalut
yang kering.

9
Memar adalah jenis luka yang ditimbulkan oleh benturan benda
tumpul yang mengakibatkan kerusakan jaringan dibawah kulit, memar
ditandai dengan kulit yang membiru dan membengkak. Pertolongan
pertama yang harus diberikan pada penderita luka memar adalah dengan
mengkompres jaringan kulit yang memar dengan es atau air dingin.
Sedangkan pembengkakan karena memar dapat disusutkan dengan
mempergunakan salab lasonil atau sejenisnya. Pada kasus luka memar ini
kompres yang diberikan harus secepat mungkin untuk mencegah
terjadinya pembengkakan yang semakin parah.
Sedangkan, Lebam (Hematoma) adalah cedera yang disebabkan oleh
pendarahan kedalam jaringan setelah terkena suatu pukulan atau benturan
secara langsung. Tindakan pertolongan pertama yang harus dilakukan
adalah pertama dengan menghentikan aktivitas yang sedang dilakukan,
aplikasi es pada bagian yang cedera selama 2 menit, kemudian dikompres
untuk mengurangi pendarahan lebih jauh ke dalam jaringan.
2) Pertolongan P3K Pada Saat Terkilir
Keseleo atau terkilir merupakan trauma yang terjadi ligamen (sendi)
sehingga terasa nyeri dan bengkak. Terkilir dibagi menjadi tiga tingkatan,
yaitu:
a. Tingkat I : Merupakan robekan dari beberapa ligament akan tetapi
tidak menghilangkan dan menurunkan fungsi sendi tersebut.
b. Tingkat II : Kerusakan ligament yang lebi besar tetapi tidak sampai
terjadi putus total.
c. Tingkat III: Pemisahan komplit ligament dari tulang, pada tingkatan
ini ligament mengalami putus secara total dan organ yang terkena
kerusaka ini tidak dapat digerakkan lagi.
Tindakan pertolongan pertama pada ketiga tingkatan ini adalah sama,
yaitu dengan mengistirahatkan area yang cedera, memberikan kompres es,
dan memberi balutan menggunakan perban, kemudian area yang
mengalami cedera tersebut di tinggikan dari anggota badan lain.

10
Yang sedikit berbeda adalah pada tingkat tiga. Dimana pada tingkat
tiga ini penderita harus sesegera mungkin dibawa kerumah sakit untuk
mendapatkan perawatan yang lebih intensif, karena pada tingkatan ketiga
ini harus dilakukan operasi pada organ liganent yang telah putus tersebut.
3) Pertolongan P3K Pada Saat Kemasukan Benda Asing
Kemasukan benda asing adalah keadaan darurat dimana bagian tubuh
seperti mata, hidung, telinga dan mulut secara tidak sengaja (tidak
diinginkan) atau disengaja kemasukan benda asing yang dapat
mengganggu sistem vital tubuh siapa saja dan kapan saja yang dapat
menyebabkan kematian karena kurangnya pengetahuan pertolongan
pertama.
Penyebab
Penyebab dari kemasukan benda asing adalah sebagai berikut:
a. Karena seseorang yang kurang hati-hati
b. Keingintahuan pada anak-anak
c. Kurangnya pengawasan dari orang tua
d. Kurangnya pengetahuan tentang baik atau buruknya sebuah benda
bagi tubuh
e. Tersedak makanan atau yang lainnya
Komplikasi
Kemasukan benda asing itu dapat menyebabkan komplikasi diantaranya
adalah sebagai berikut:
a. Pada Mata
b. Terganggunya fungsi pengelihatan pada mata
c. Infeksi mata
d. Radang mata
e. Kebutaan
f. Pada Hidung
g. Terganggunya fungsi penciuman dan atau pernapasan
h. Sesak nafas

11
i. Infeksi pada hidung
j. Pada Telinga
k. Terganggunya fungsi pendengaran
l. Infeksi pada telinga
m. Tuli
n. Pada Mulut
o. Sesak nafas
p. Teranggunya fungsi organ pencernaan
q. Infeksi pada tenggorokan
Komlikasi yang terberat dari kemasukan benda asing adalah kematian.
1) Kemasukan Benda Asing Pada Telinga
a) Pengertian
Benda asing merupakan benda yang berasal dari luar tubuh
atau dari dalam tubuh yang dalam keadaan normal tidak ada. Telinga
sering kemasukan benda asing. Kadang-kadang benda dapat masuk.
Bila kemasukan benda asing di telinga, tentu saja terjadi penurunan
pendengaran. Terkadang benda asing dapat masuk tanpa sengaja ke
dalam telinga orang dewasa yang mencoba membersihkan kanalis
eksternus atau mengurangi gatal atau dengan sengaja anak-anak
memasukkan benda tersebut ke dalam telinganya sendiri. Namun,
terkadang sering dianggap enteng oleh setiap orang.
Benda asing di liang telinga (Corpus Allenium) adalah benda
asing yang di temukan di liang telinga bervariasi sekali. Bisa berupa
benda mati ataupun benda hidup, binatang, komponen tumbuh-
tumbuhan atau mineral. Pada anak kecil sering ditemukan kacang
hijau, manik-manik, dan lain-lain. Pada orang dewasa yang relatif
sering adalah kapas cotton buds yang tertinggal, potongan korek api,
patahan pensil, kadang-kadang ditemukan serangga kecil seperti
kecoa, semut dan nyamuk.

12
Usaha mengeluarkan benda asing sering kali akan lebih
mendorongnya lebih ke dalam liang telinga. Mengeluarkan benda
asing harus lebih hati-hati. Bila kurang hati-hati atau bila klien tidak
kooperatif dapat berisiko trauma yang merusak membran timpani
atau struktur telinga tengah. Anak harus dipegang sedemikian rupa
sehingga tubuh dan kepala tidak dapat bergerak bebas. Bila benda
asing yang masih hidup seperti binatang serangga, binatang di liang
telinga harus dimatikan dengan memasukkan tampon basah ke liang
telinga lalu meneteskan cairan (misalnya larutan revanol atau obat
anestesi lokal) lebih kurang di tunggu selama 10 menit, setelah
binatang telah pasti mati, Dikeluarkan secara hati-hati dengan pinset
atau di irigasi dengan air bersih yang hangat. Pastikan juga tidak di
dapatkan serpihan badan binatang yang tertinggal pada proses
pengeluaran benda asing tersebut karena dapat dikawatirkan
terjadinya resiko infeksi pada liang telinga luar ataupun tengah. Bila
terjadi infeksi biasanya ditandai dengan tanda-tanda inflamasi atau
peradangan berupa demam sehingga suhu tubuh klien bertambah
panas. Benda asing yang besar dapat ditarik dengan pengait
serumen.
Pada anak, anak tak melaporkan keluhannya sebelum timbul
keluhan nyeri akibat infeksi di telinga tersebut, lama-lama telinganya
berbau. Jika hal ini terjadi, orang tua patut mencurigainya sebagai
akibat kemasukan benda asing. Jangan menanganinya sendiri karena
bisa-bisa benda yang masuk malah melesak ke dalam karena
anatomi liang telinga yang berlekuk. Di telinga banyak terdapat
saraf-saraf dan bisa terjadi luka. Benda yang masuk biasanya hanya
bisa dikeluarkan oleh dokter THT dengan menggunakan peralatan
dan keahlian khusus.

13
b) Etiologi
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan benda asing bisa
berada diliang telinga yaitu :
 Faktor kesengajaan, biasanya terjadi pada anak-anak balita.
 Faktor kecerobohan sering terjadi pada orang dewasa sewaktu
menggunakan alat alat pembersih telinga misalnya kapas, tangkai
korek api atau lidi yang tertinggal di dalam telinga
 Faktor kebetulan terjadi tanpa sengaja dimana benda asing
masuk ke dalam telinga contoh masuknya serangga, kecoa, lalat
dan nyamuk.
Berikut beberapa benda asing yang sering masuk ke telinga dan
penangangan pertama yang bisa dilakukan:
1) Air
Sering kali saat kita heboh mandi, berenang dan keramas,
membuat air masuk ke dalam telinga. Jika telinga dalam keadaan
bersih, air bisa keluar dengan sendirinya. Tetapi jika di dalam
telinga kita ada kotoran, air justru bisa membuat benda lain di
sekitarnya menjadi mengembang dan air sendiri menjadi
terperangkap di dalamnya. Segera kunjungi dokter THT untuk
membersihkan kotoran kuping yang ada.
2) Cotton Buds
Cotton buds tidak di anjurkan secara medis untuk
membersihkan telinga. Selain kapas bisa tertinggal di dalam
telinga, bahaya lainnya adalah dapat menusuk selaput gendang
bila tidak hati-hati menggunakannya.
3) Benda-benda kecil
Anak-anak kecil sering tidak sengaja memasukkan sesuatu ke
dalam telinganya. Misalnya, manik-manik mainan. Jika terjadi,
segera bawa ke dokter THT. Jangan coba-coba mengeluarkannya
sendiri, karena bisa menimbulkan masalah baru. Di ruang

14
praktek, dokter mempunyai alat khusus untuk mengeluarkan
benda tersebut.
4) Serangga
Bila telinga sampai kemasukan semut, berarti ada yang salah
dengan bagian dalam telinga. Pada prinsipnya, telinga punya
mekanisme sendiri yang dapat menghambat binatang seperti
semut untuk tidak masuk ke dalam.
c) Manifestasi Klinik
Efek dari masuknya benda asing tersebut ke dalam telinga
dapat berkisar di tanpa gejala sampai dengan gejala nyeri berat dan
adanya penurunan pendengaran. Beberapa efek yang dapat terjadi
yaitu sebagai berikut.
1. Merasa tidak enak di telinga
Karena benda asing yang masuk pada telinga, tentu saja
membuat telinga merasa tidak enak, dan banyak orang yang
malah membersihkan telinganya, padahal membersihkan akan
mendorong benda asing yang masuk ke dalam menjadi masuk
lagi.
2. Tersumbat
Karena terdapat benda asing yang masuk kedalam liang
telinga, tentu saja membuat telinga terasa tersumbat
3. Pendengaran terganggu
Biasanya dijumpai tuli konduktif namun dapat pula bersifat
campuran. Beratnya ketulian tergantung dari besar dan letak
perforasi membran timpani serta keutuhan dan mobilitas sistem
pengantaran suara ke telinga tengah.
4. Rasa nyeri telinga / otalgia
Nyeri dapat berarti adanya ancaman komplikasi akibat
hambatan pengaliran sekret, terpaparnya durameter atau dinding
sinus lateralis, atau ancaman pembentukan abses otak. Nyeri

15
merupakan tanda berkembang komplikasi telinga akibat benda
asing.
d) Patofisiologis
Benda asing yang masuk ke telinga biasanya disebabkan oleh
beberapa faktor antara lain pada anak – anak yaitu faktor
kesengajaan dari anak tersebut , faktor kecerobohan misalnya
menggunakan alat-alat pembersih telinga pada orang dewasa seperti
kapas, korek api ataupun lidi serta factor kebetulan yang tidak
disengaja seperti kemasukan air, serangga lalat , nyamuk dan lain-
lain.
Masuknya benda asing ke dalam telinga yaitu ke bagian kanalis
audiotorius eksternus akan menimbulkan perasaaan tersumbat pada
telinga, sehingga klien akan berusaha mengeluarkan benda asing
tersebut. Namun, tindakan yang klien lakukan untuk mengeluarkan
benda asing tersebut sering kali berakibat semakin terdorongnya
benda asing ke bagian tulang kanalis eksternus sehingga
menyebabkan laserasi kulit dan melukai membrane timpani. Akibat
dari laserasi kulit dan lukanya membrane timpanai, akan
menyebabkan gangguan pendengaran , rasa nyeri telinga/ otalgia dan
kemungkinan adanya risiko terjadinya infeksi.
e) Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan dengan Otoskopik, Caranya :
1) Bersihkan serumen
2) Lihat kanalis dan membran timpani
Interpretasi :
 Warna kemerahan, bau busuk dan bengkak menandakan
adanya infeksi.
 Warna kebiruan dan kerucut menandakan adanya tumpukan
darah dibelakang gendang.
 Kemungkinan gendang mengalami robekan.

16
b. Pemeriksaan Ketajaman dengan Test Penyaringan Sederhana
1) Lepaskan semua alat bantu dengar
2) Uji satu telinga secara bergiliran dengan cara tutup salah satu
telinga
3) Berdirilah dengan jarak 30 cm
4) Tarik nafas dan bisikan angka secara acak (tutup mulut)
5) Untuk nada frekuensi tinggi: lakukan dgn suara jam
c. Uji Ketajaman dengan Garpu Tala (Uji Weber)
1. Menguji hantaran tulang (tuli konduksi)
2. Pegang tangkai garpu tala, pukulkan pada telapak tangan
3. Letakan tangkai garpu tala pada puncak kepala klien.
4. Tanyakan pada klien, letak suara dan sisi yang paling keras.
Interpretasi :
 Normal: suara terdengar seimbang (suara terpusat pada
ditengah kepala)
 Tuli kondusif: suara akan lebih jelas pada bagian yang sakit
akan menghambat ruang hampa.
 Tuli sensorineural: suara lateralisasi kebagian telinga yang
lebih baik.
d. Uji Ketajaman dengan Garpu Tala (Uji Rine)
1) Membandingkan konduksi udara dan tulang
2) Pegang garpu tala, pukulkan pada telapak tangan
3) Sentuhkan garpu tala pada tulang prosesus mastoid, apabila
bunyi tidak terdengar lagi pindahkan kedepan lubang telinga
(2 cm)
4) Tanyakan klien, kapan suara tak terdengar (hitungan detik)
5) Ulangi pada telinga berikutnya
Interpretasi
 Normal: terdengar terus suara garpu tala.

17
 Klien dengan tuli kondusif udara: mendengar garpu tala lebih
jelas melalui konduksi tulang (Rine negatif).
f) Pencegahan
Usaha pencegahan yang dapat dilakukan yaitu sebagai berikut.
1. Kebiasaan terlalu sering memakai cotton buds untuk
membersihkan telinga sebaiknya dijauhi karena dapat
menimbulkan beberapa efek samping: kulit telinga kita yang
ditumbuhi bulu-bulu halus yang berguna untuk membuat gerakan
menyapu kotoran di telinga kita akan rusak, sehingga mekanisme
pembersihan alami ini akan hilang. Jika kulit kita lecet dapat
terjadi infeksi telinga luar yang sangat tidak nyaman dan
kemungkinan lain bila anda terlalu dalam mendorong Cottonbud,
maka dapat melukai atau menembus gendang telinga.
2. Hindarkan memberi mainan berupa biji-bijian atau manik-manik
pada anak-anak, dapat tejadi bahaya di atas atau juga dapat
tertelan dan yang fatal dapat menyumbat jalan nafas.
g) Penatalaksanaan
Sekali waktu mungkin bayi anda menangis tanpa sebab. Jika
anda menjumpai hal demikian, periksalah telinga bayi dengan
bantuan lampu senter. Kemungkinan ada serangga yang masuk dan
menggigit. Kadang ada juga anak yang langsung menunjuk
telinganya memberi isyarat bahwa ada sesuatu yang masuk ke
telinganya.
Serangga yang masuk ke telinga dapat dibunuh dengan
meneteskan baby oil ataupun minyak zaitun ke dalam liang telinga
yang kemasukan serangga. Apabila belum berhasil bisa dicoba
meneteskan alkohol 70%. Jika tidak ada bahan-bahan yang tadi, bisa
dicoba dengan meneteskan obat tetes telinga beberapa kali.
Alkohol yang diteteskan ke telinga lebih cepat membunuh
serangga. Terutama serangga-serangga yang agak besar. Namun

18
dalam penggunaannya kita harus tetap hati-hati. Usahakan agar
alkohol tidak masuk ke kerongkongan dengan cara memiringkan
kepala ke arah telinga yang tidak terkena beberapa saat setelah
ditetesi. Jika benda asing yang masuk ke telinga berupa biji-bijian
basah yang mudah mengambang, jangan sekali kali anda mencoba
mengeluarkannya dengan memasukkan cairan (misalnya air, minyak,
obat tetes telinga ataupun alkohol) ke dalam telinga.
Sebaiknya diambil dengan korek kuping secara hati-hati. Bila
belum berhasil bawalah ke dokter. Namun pada umumnya, benda
kecil yang masuk ke telinga dapat kita keluarkan dengan jalan
memiringkan kepala ke arah telinga yang termasuki benda tersebut.
Kemudian tepukkan tangan beberapa kali di kepala sebelah atau
dekat telinga yang satu lagi
a. Ekstrasi benda asing dengan menggunakan pengait atau pinset
atau alligator (khususnya gabah). Pada anak yang tidak
kooperatif, sebaiknya dikeluarkan dalam narcosis umum, agar
tidak terjadi komplikasi pada membrane timapani.
b. Bila benda asing berupa binatang atau serangga yang hidup,
harus dimatikan terlebih dahulu dengan meneteskan larutan
pantokain, alcohol, rivanol atau minyak.
Kemudian benda asing dikait dengan pinset atau klem dan ditarik
keluar. Setelah benda asing keluar, liang telinga dibersihkan dengan
larutan betadin. Bila ada laserasi liang telinga diberikan antibiotik
ampisilin selama 3 hari dan analgetik jika perlu. Usaha pengeluaran
harus dilakukan dengan hati- hati biasanya dijepit dengan pinset dan
ditarik keluar. Bila klien tidak kooperatif dan beresiko merusak
gendang telinga atau struktur- struktur telinga tengah, maka
sebaiknya dilakukan anastesi sebelum dilakukan penatalaksanaan.
Benda asing seperti kertas, busa, bunga, kapas, dijepit dengan pinset
dan ditarik keluar. Benda asing yang licin dan keras seperti batu,

19
manik-manik, biji-bijian pada anak yang tidak kooperatif dilakukan
dengan narkose. Dengan memakai lampu kepala yang sinarnya
terang lalu dikeluarkan dengan pengait secara hati-hati karena dapat
menyebabkan trauma pada membran timpani.
Usaha pencegahan
 Kebiasaan terlalu sering memakai cotton bud untuk
membersihkan telinga sebaiknya dijauhi karena dapat
menimbulkan beberapa efek samping seperti kulit telinga kita
yang ditumbuhi bulu-bulu halus yang berguna untuk membuat
gerakan menyapu kotoran di telinga kita akan rusak, sehingga
mekanisme pembersihan alami ini akan hilang.
Jika kulit kita lecet dapat terjadi infeksi telinga luar yang sangat
tidak nyaman dan kemungkinan lain bila  terlalu dalam mendorong
Cottonbud, maka dapat melukai atau menembus gendang telinga.
Sebaiknya bersihkan telinga 2-3 kali dalam seminggu.
c. Hindarkan memberi mainan berupa biji-bijian pada anak-anak,
dapat tejadi bahaya di atas atau juga dapat tertelan dan yang fatal
dapat menyumbat jalan nafas (obstruksi jalan nafas).
2. Kemasukan Benda Asing Pada Mata
a. Pengertian
Corpus alienum adalah benda asing. Istilah ini sering
digunakan dalam istilah medis. Merupakan salah satu penyebab
cedera mata yang paling sering mengenai sclera, kornea, dan
konjungtiva.
Meskipun kebanyakan bersifat ringan, tetapi beberapa cedera
bisa berakibat serius. Apabila suatu korpus alienum masuk ke
dalam bola mata maka biasanya terjadi reaksi infeksi yang hebat
serta timbul kerusakan dari isi bola mata dan terjadi iridocylitis
serta panophthmitis. Karena itu perlu cepat mengenali benda asing

20
tersebut dan menentukan lokasinya didalam bola mata untuk
kemudian mengeluarkannya.
Beratnya kerusakan pada organ-organ di dalam bola mata
tergantung dari besarnya corpus alienum, kecepatannya masuk,
ada atau tidaknya proses infeksi dan jenis bendanya sendiri.Bila
ini berada pada segmen depan dari bola mata, hal ini kurang
berbahaya jika dibandingkan dengan bila benda ini terdapat di
dalam segmen belakang. Jika suatu benda masuk ke dalam bola
mata maka akan terjadi salah satu dari ketiga perubahan berikut:
1. Mecanical effect
Benda yang masuk ke dalam bola mata hingga melalui kornea
ataupun sclera. Setelah benda ini menembus kornea maka ia
masuk ke dalam kamera oculi anterior dan mengendap ke
dasar. Bila kecil sekali dapat mengendap di dalam sudut bilik
mata. Bila benda ini terus, maka ia akan menembus iris dan
kalau mengenai lensa mata akan terjadi catarack, traumatic.
Benda ini bisa juga tinggal di dalam corpus vitreus. Bila benda
ini melekat di retina biasanya kelihatan sebagai bagian yang
dikelilingi oleh eksudat yang berwarna putih serta adanya
endapan sel-sel darah merah, akhirnya terjadi degenerasi retina.
2. Permulaan terjadinya proses infeksi
Dengan masuknya benda asing ke dalam bola mata
kemungkinan akan timbul infeksi. Corpus vitreus dan lensa
dapat merupakan media yang baik untuk pertumbuhan kuman
sehingga sering timbul infeksi supuratif. Juga kita tidak boleh
melupakan infeksi kuman tetanus.
Terjadi perubahan-perubahan spesifik pada jaringan mata
karena proses kimiawi (reaction of ocular tissue).

21
b. Penyebab
Penyebab cedera mata pada permukaan mata adalah percikan kaca,
partikel yang terbawa angin dan ranting pohon.
c. Manifestasi Klinis
Setiap cedera pada permukaan mata biasanya menimbulkan
perasaan ada sesuatu dimata. Gejala lainnya adalah kepekaan
terhadap cahaya, mata atau pembengkakan mata dan kelopak mata.
Penglihatan bisa menjadi kabur.
d. Pemeriksaan Penunjang
 Pemeriksaan tajam penglihatan
Dengan menggunakan snellens chart dan test brigshtess
dilakukan untuk mengetahui ketajaman penglihatan, normalnya
tajam penglihatan seseorang adalah 6/6, sedangkan pada pasien
trauma mata hanya 1/30.
 Test onel
Dilakukan untuk mengetahui fungsi eksresi sistem lakrimel,
normal bila terlihat adanya reaksi menelan tetapi bila test anel
negatif atau fungsi lakrimah tidak normal maka keadaan ini
mudah sekali terjadi infeksi, umumnya pada pasien trauma mata
tes onelnya (-) karena saat itu sistem lakrimal akan lebih banyak
mengeluarkan air mata
 Pemeriksaan lapang pandang
Dapat diperiksa dengancara konfrontasi yaitu dengancara
meminta pasien untuk memejamkan salah satu matanya dan
memfokuskan motonya pada salah satu tempat atau satu titik
dihadapinya, pada pasien trauma mata pada bagian mata yang
trauma maka lapang pandangnya agak sedikit kabur / berkurang,
namun pada mata yuang normal lapang pandangnya masih
normal/jelas

22
 Foto rontgen orbila
Foto rontgen orbita dilakukan untuk memastikan adanya benda
asing di dalam mata, pada trauma mata apabila terdapat benda
asing yang masukke dalam mata maka akan terlihat dengan
jelas.
e. Penatalaksanaan
a. Anamnesa kejadian trauma
b. Pemeriksaan tajam penglihatan kedua mata.
c. Pemeriksaan dengan optalmoskop
d. Pemeriksaan keadaan mata yang kena trauma
e. Bila ada perforasi lakukan pemeriksaan X-Ray orbita dengan
PA dan lateral
f. Perawatan luka
g. Pengeluaran benda asing sesuai dengan fasilitas dan Rujuk ke
rumah sakit pusat.
h. Benda asing di mata harus dikeluarkan. Agar benda asing
terlihat lebih jelas dan untuk melihat adanya goresan atau
benda asing pada mata, bisa diberikan obat tetes mata khusus
yang mengandung zat warna flouresensi.Kemudian diberikan
obat tetes mata yang mengandung obat bius untuk mematikan
rasa dipermukaan mata.Dengan menggunakan alat penerangan
khusus, benda tersebut bisa dibuang oleh dokter. Benda asing
seringkali bisa diambil dengan menggunakan kapas steril yang
lembab atau kadang dengan mengguyur mata dengan air steril.
Jika benda asing menyebabkan goresan kecil pada permukaan
kornea, diberikan salep antibiotik selama beberapa hari. Goresan
yang lebih besar memerlukan pengobatan tambahan. Pupil
diusahakan tetap melebar dengan pemberian obat, lalu dimasukkan
antibiotik dan mata ditutup dengan plester. Sel-sel pada permukaan

23
mata berregenerasi dengan cepat, meskipun goresannya besar,
penyembuhannya akan berlangsung selama 1-3 hari.
Jika benda asing telah menembus ke lapisan mata yang lebih
dalam, segera hubungi dokter spesialis mata. Benda asing yang
masuk mata biasanya kecil dan ringan. Istilah umumnya adalah
“kelilipan”. Kelilipan yang ringan dapat dibersihkan dengan jalan
mencuci (mengguyur) mata dengan air bersih. Lebih baik lagi bila
menggunakan air masak. Kelilipan yang tidak terguyur dibersihkan
dengan kapas yang dibasahi dengan air bersih terlebih dahulu.
Kelilipan yang tajam harus diambil dengan hati-hati sebab apabila
tergeser dapat melukai mata.
Kelilipan larutan kapur tembak ( contoh lainnya kapur tohor )
harus ditangani seperti ketika mata terkena basa keras, yaitu
seluruh muka dan mata dibasuh dengan larutan cuka encer dengan
perbandingan satu bagian cuka dicampur dengan satu bagian air.
Atau bisa juga dengan air biasa. Guyuran dilakukan secara terus
menerus selama tiga puluh sampai empat puluh lima menit dan
harus mengenai bagian yang terlindung oleh kelopak mata. Selama
diguyur penderita harus menggerak-gerakkan bola matanya.
3. Kemasukan Benda Asing Pada Hidung
a. Anatomi Dan Fisiologi Hidung
Selain sebagai indera penciuman, hidung juga ternyata berguna
sebagai saringan (filter) terhadap debu yang masuk bersama udara
yang kita hirup. Hidung juga menjadi air conditioning system
dengan cara menghangatkan atau melembabkan udara yang masuk
ke tubuh kita. Hidung luar berbentuk pyramid dengan bagian-
bagiannya dari atas ke bawah:
1) Pangkal hidung
2) Dorsum nasi
3) Puncak hidung

24
4) Ala nasi
5) Kolumela
6) Lubang hidung
Hidung luar dibentuk oleh kulit, jaringan ikat dan beberapa
otot kecil yang berfungsi untuk melebarkan atau menyempitkan
lubang hidung. Kerangka tulang hidung terdiri dari:
a) Tulang hidung (os. Nasalis)
b) Prosesus frontalis os. Maksila
c) Prosesus nasalis os. Frontal
Sedangkan kerangka tulang rawan yang terletak dibagian bawah
hidung, yaitu:
1. Sepasang kartilago nasalis lateralis superior
2. Sepasang kartilago nasalis lateralis inferior yang disebut juga
kartilago ala mayor
3. Beberapa pasang kartilago alar minor
4. Tepi anterior kartilago septum
b. Pengertian
Hidung adalah organ sederhana yang sebenarnya berfungsi
sangat vital dalam kehidupan kita. Terkadang tanpa sengaja ada benda
yang masuk kehidung. Benda asing disini biasanya berupa biji-bijian
yang kecil seperti jagung, kacang, dan juga kedelai, manic-manic,
kapur barus, nyamuk, lalat, kerikil, pasir dan lainnya. Mula-mula
benda tersebut berada dilubang hidung sebelah luar kemudian
terdorong kearah dalam ketika tarik nafas dalam dan menyebabkan
sesak nafas.
c. Penyebab
Benda asing seperti biji-bijian yang kecil seperti jagung,
kacang, dan juga kedelai, manic-manic, kapur barus, nyamuk, lalat,
kerikil, pasir dan lainnya.

25
d. Manifestasi Klinis
1) Hidung tersumbat sebelah
2) Rasa pedas dan sakit dalam hidung
3) Hidung sampai berdarah
4) Hidung pilek sebelah dan berbau disertai darah bila sudah lama
kejadiannya.
e. Pemeriksaan Penunjang
1) Pemeriksaan Diagnostic
2) Laboratorium
f. Penatalaksanaan
1) Bila yang masuk tidak terlalu dalam dan masih bisa terlihat, bisa
diambil dengan sebatang pinset. Secara perlahan pinset tersebut
dimasukkan kedalam hidung tarik benda tersebut dengan perlahan
keluar dengan hati – hati.
2) Bisa juga dilakukan dengan menutup liang hidung yang tidak
tersumbat tarik nafas dengan mulut lalu buang hembuskan kuat–
kuat udara hingga benda asing itu keluar.
3) Bila gagal letakkan anak atau korban dalam posisi sedikit
menunduk condong kedepan cobalah benda asing dikait kearah
keluar dengan pengait yang ujungnya tumpul agar tidak melukai.
4) Bila gagal lagi, bawa segera kerumah sakit atau ahli THT
5) Apabila benda itu lintah maka jepit dengan kuat lintah tersebut,
hidung yang tersumbat ditetesi dengan air perasan tembakau sambil
menarik jepitan tersebut.
6) Jika ada perdarahan, sumbatlah liang hidung yang berdarah dengan
lintingan daun sirih yang sudah diremas atau lintingan kassa yang
dibasahi lembab, peras dahulu sebelum dimasukkan kedalam liang
hidung dengan minyak paraffin atau minyak kelapa atau boorzalf,
vasselin agar tidak lengket bila dicabut.

26
Anak-anak kadang memasukkan biji-bijian atau manik-manik ke
dalam lubang hidungnya. Untuk mengambilnya sebaiknya diserahkan
kepada dokter. Jikalau ingin mencoba mengambilnya sendiri,
pergunakan sebatang kawat berujung tumpul yang dibengkokkan
seperti kail. Masukkan kail tersebut dengan sangat hati-hati menyusup
di samping benda yang masuk tadi. Setelah melampauinya tariklah
benda asing tadi perlahan-lahan.
Apabila benda tersebut belum begitu masuk ke dalam, bisa dicoba
dengan cara memerintah anak mengeluarkannya seperti ketika
mengeluarkan lendir dari hidung dengan memencet bagian hidung
yang tidak kemasukan benda tersebut.
4. Kemasukan Benda Asing Ke Tenggorokan
Makanan bahkan gigi yang lepas bisa menyangkut di
tenggorokan. Dengan menggunakan jari, rabalah tenggorokkan
penderita. Usahakan untuk mengeluarkan benda tersebut. Pada anak
kecil, lindungilah jari-jari anda dari gigitannya. Bila benda masuk ke
dalam saluran nafas, dudukkan penderita di kursi. Tundukkan kepala
penderita, lalu tepuk tengkuknya dengan keras. Jika kasus ini terjadi
pada anak kecil, angkat kakinya dan dijungkirkan. Kemudian tepuk
punggungnya keras-keras.
Benda yang menyangkut tadi biasanya dapat terlempar keluar
dengan cara ini. Jika belum berhasil, cobalah menelungkupkan
penderita. Lalu rogohlah tenggorokkannya dengan jari kemudian
cungkil benda asing yang menyangkut tadi supaya keluar. Caranya
ialah dengan memasukkan jari anda menyusuri gigi dan terus ke
dinding belakang tenggorokan. Setelah benda yang menyumbat dapat
diraba, cungkillah ke arah mulut.
Cara lain ialah dengan mencoba mendesak benda tersebut
dengan tekanan udara yang didorongkan dari ronga perut sebagai
berikut:

27
 Untuk Anak-anak Usia 2 Tahun Ke Atas
 Peluklah korban dari belakang dan lingkarkan tangan anda ke perut
tepat di bawah tulang iga terakhir.
 Bengkokkan punggung korban ke depan dengan posisi kepala agak
menggantung
 Kepalkan salah satu tangan anda tepat di bawah tulang dada
korban, kemudian letakkan telapak tangan anda yang satunya lagi
di atas kepalan tadi.
 Tekan dan dorong perut korban kuat-kuat dan menyentak dengan
sudut empat puluh lima derajat ke atas ke arah letak jantung.
 Jangan menekan tulang iganya.
 Jangan menekan dengan lengan anda tetapi pergunakan kepala
tangan dengan hentakkan yang cepat dan kuat.
 Untuk Anak Kecil Atau Bayi
 Telentangkan korban dan letakkan pangkal telapak tangan anda
ditentang sekat rongga badannya ( lihat petunjuk di atas)
 Tekan secara kuat dan tujukan ke arah jantung dengan sudut empat
puluh lima derajat ke atas rongga dada.
 Jika anda sendiri yang menjadi korban sementara tidak ada orang
yang membantu anda, lakukanlah penekanan dengan kepalan
tangan anda sendiri seperti petunjuk di atas. Bila pada kondisi-
kondisi di atas wajah penderita mulai membiru, usahakan
memberikan pernafasan buatan dari mulut penolong ke mulut
penderita, dan siapkan penderita untuk segera dibawa ke tempat
pelayanan kesehatan terdekat.
1) Benda Yang Tertelan
Benda yang tertelan biasanya yang berbentuk bulat. Kemungkinan
bahaya yang ditimbulkan relatif kecil, karena benda tersebut akan
keluar lagi bersama kotoran. Apabila timbul gejala semisal perut mulas
atau sakit serta gejala lainnya di luar kebiasaan normal, segeralah

28
berkonsultasi dengan tenaga medis terdekat. Jika benda yang tertelan
termasuk benda tajam, jangan mencoba mengeluarkannya dengan obat
pencahar (laxative /obat urus-urus). Sebab akan sangat membahayakan
usus. Sebaiknya penderita diberi makanan padat seperti kentang,
singkong, pisang atau roti.
2) Benda Masuk Ke Kulit
Untuk mengeluarkan jarum, duri, peluru atau serpihan kayu dan benda
lain yang masuk ke dalam kulit sebaiknya diserahkan ke tenaga medis.
Namun tidak menutup kemungkinan kita bisa mencabut sendiri apabila
benda masih tampak di permukaan kulit. Untuk mengeluarkannya kita
membutuhkan alat rumah tangga seperti gunting, pisau tajam, peniti
atau jarum. Dengan catatan benda-benda tersebut harus disterilkan
terlebih dahulu dengan cara membakarnya langsung atau dengan
merebusnya sampai mendidih selama kurang lebih lima sampai sepuluh
menit.
Jika benda masuk ke dalam telapak kaki, segera atasi dengan cara
mengistirahatkan kaki tersebut. Gerakan kaki dapat mengubah letak
benda makin masuk ke dalam. Adapun jika benda yang masuk ke
dalam kulit adalah kail, maka jangan sekali-kali anda menariknya
kembali. Akan tetapi doronglah mata kail tersebut hingga muncul
keluar. Kemudian potonglah mata kail tersebut sehingga dapat ditarik
ke luar dengan mudah.
4) Pertolongan P3K Pada Saat Tenggelam
Pertolongan Pertama (PP) adalah perawatan pertama yang diberikan
kepada orang yang mendapat kecelakaan atau sakit yang tiba-tiba datang
sebelum mendapatkan pertolongan dari tenaga medis. Ini berarti:
1. Pertolongan Pertama harus diberikan secara cepat walaupun perawatan
selanjutnya tertunda.
2. Pertolongan Pertama harus tepat sehingga akan meringankan sakit
korban bukan menambah sakit korban

29
Tenggelam ( Drawning ) adalah kematian yang disebabkan oleh
aspirasi cairan ke dalam pernapasan akibat terbenamnya seluruh atau
sebagian tubuh ke dalam cairan.
Tenggelam menjadi salah satu penyebab kematian yang terbilang
cukup sering. Pada hakikatnya kematian yang menimpa korban tenggelam
terjadi akibat adanya sumbatan jalan pernafasan serta kekurangan oksigen
(hipoksia). Korban tenggelam harus segera di bawa ke permukaan untuk
mendapatkan Resusitasi jantung Paru (RJP). RJP yang dilakukan di air
memang merupakan tindakan yang berrisiko tinggi bagi kedua belah
pihak, korban dan penolong. Akan tetapi jika penolong telah terlatih dan
mumpuni, langkah ini masih mungkin jadi pilihan penyelamatan.
Begitu penderita sampai ke darat, Resusitasi jantung Paru dapat cepat
dilaksanakan dengan frekuensi lima siklus sebelum penolong meminta
bantuan.  Tindakan menyapu mulut dengan jari tak perlu dilaksanakan
karena untuk kasus tenggelam, si korban mengalami kekurangan oksigen
dan air tidak lagi dianggap sebagai benda asing yang memicu
penyumbatan.Tenggelam dapat terjadi di mana-mana, baik itu di laut atau
danau, bahkan di lingkungan sekitar seperti kolam renang. Kasus
tenggelam sering kali menimpa anak-anak karena banyak orang tua yang
terkadang membiarkan anak berenang tanpa pengawasan.
Agar dapat terhindar dari tenggelam, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan yaitu : anak yang sedang berenang harus terus dipantau,
menghindari konsumsi minuman keras sebelum berenang ataupun di dekat
kolam renang, akses atau pintu masuk menuju kolam renang harus terus di
pantau, peralatan penyelamat mulai dari pelampung hingga ban
penyelamat harus selalu terletak di dekat area renang, Jika memiliki kolam
renang di rumah, jangan ragu untuk meletakkan telepon di dekat kolam
renang. Hal ini bertujuan agar para orang tua tetap dapat menerima
telepon tanpa meninggalkan pengawasan pada anak yang sedang
berenang. Menghindari posisi meja dan kursi yang berada dekat dengan

30
kolam renang agar anak tidak memanjatnya. Tenggelam juga dapat terjadi
pada orang dewasa, jadi pemantauan memang terus diperlukan. Ikut
sertakan salah satu anggota keluarga dalam pelatihan RJP agardapat
membantu memberi pertolongan pertama pada siapa saja, terutama
keluarga sendiri.
a. Dasar-dasar Pertolongan Pertama
Pertolongan Pertama merupakan tindakan pertolongan yang
diberikan terhadap korban dengan tujuan mencegah keadaan
bertambah buruk sebelum korban mendapatkan perawatan dari tenaga
medis resmi. Jadi tindakan Pertolongan Pertama (PP) ini bukanlah
tindakan pengobatan sesungguhnya dari suatu diagnosa penyakit agar
si penderita sembuh dari penyakit yang dialami. Pertolongan Pertama
biasanya diberikan oleh orang-orang disekitar korban yang diantaranya
akan menghubungi petugas kesehatan terdekat. Pertolongan ini harus
diberikan secara cepat dan tepat sebab penanganan yang salah dapat
berakibat buruk, cacat tubuh bahkan kematian.
Pertolongan Pertama pada anak yang tenggelam bisa terjadi
dimana saja, baik di sungai, laut ataupun di kolam renang. Bila
pernapasan kemasukan air, maka bisa menyebabkan kesulitan bernapas
(berhenti bernapas).
Tenggelam adalah penyebab utama kematian terkait cedera di
kalangan anak-anak usia 1 sampai 4 – dan penyebab utama kedua
kematian pada anak-anak 14 dan di bawah. Anak-anak muda
khususnya beresiko karena mereka penasaran, cepat, dan tertarik pada
air tetapi belum dapat memahami betapa berbahayanya. Kabar baiknya
adalah bahwa beberapa tindakan pencegahan dapat mencegah sebagian
besar tenggelam.
Jika anak Anda adalah korban tenggelam pertolongan pertama
yang dapat diberikan, yaitu Pertolongan :

31
1. Jika anak sulit bernafas atau tidak bernafas, letakkan di tempat
yang Pencet lubang hidungnya dan bernafaslah dengan meniup ke
dalam mulutnya. Tiuplah dengan hati-hati dan tetap kuat agar dada
anak berdetak. Hitung hingga tiga dan tiup lagi hingga anak
bernafas.
2. Jika anak bernafas tetapi tidak sadar, gulingkan badan¬nya agar
lidah anak tidak menutup jalan
3. Jika orang yang tidak bisa berenang melihat anak tenggelam, orang
tersebut harus segera melemparkan tali, alat pelampung, atau
dahan pohon dan berteriak keras agar orang datang
menyelamatkan anak.
4. Jika anak sulit bernafas atau tidak bernafas, letakkan mendatar.
Pencet lubang hidungnya dan bernafaslah dengan meniup ke dalam
mulutnya. Tiuplah dengan hati-hati dan tetap kuat agar dada anak
berdetak. Hitung hingga tiga dan tiup lagi hingga anak bernafas.
5. Jika anak bernafas tetapi tidak sadar, gulingkan badan¬nya agar
lidah anak tidak menutup jalan
6. Jika orang yang tidak bisa berenang melihat anak tenggelam, orang
tersebut harus segera melemparkan tali, alat pelampung, atau
dahan pohon dan berteriak keras agar orang datang
menyelamatkan anak.
Proses Pernapasan Buatan :
1. Baringkan anak dengan kepala ditarik perlahan ke belakang, agar
jalan napas terbuka.
2. Longgarkan seluruh pakaian yang
3. Buka mulut anak dengan menekan rahangnya perlahan dengan satu
tangan, jaga tangan jangan sampai menekan leher. Kemudian
pencet
4. Tempelkan mulut anda ke mulut anak sama seluruh mulut
menutup bibir anak.

32
5. Hembuskan napas kuat-kuat ke dalam mulutnya, sampai terlihat
gerakan naik turun pada dada. Kalau ini terjadi, Anda telah
melakukannya dengan benar.
Cara terhindar dari ancaman tenggelam :
1. Setiap anak yang sedang berenang
2. harus selalu diawasi.
3. Hindari minum minuman keras sebelum berenang atau dekat
kolam
4. Pintu masuk atau akses ke kolam renang harus selalu dalam
5. Peralatan penyelamat seperti pelampung atau ban penyelamat
harus selalu dekat dengan kolam renang atau area berenang.
6. Bila punya kolam renang di rumah, letakkan telepon dekat dengan
kolam Agar anda bisa mengangkat telepon tanpa meninggalkan
pengawasan anak anda saat berenang.
7. Hindari meletakkan meja dan kursi dekat kolam renang agar anak
anda tidak dapat memanjatnya.
8. Tenggelam pun bisa terjadi pada orang dewasa, jadi pengawasan
tetap
9. Ikutkan salah seorang anggota keluarga anda di dalam pelatihan
RJP agar bila dibutuhkan suatu saat ia dapat menolong.
Pada dasarnya semua kondisi darurat harus dapat segera dilakukan
tindakan cepat guna melakukan pertolongan. Hal ini membutuhkan
suatu pengetahuan bagi orang sekitar tentang teknik P3K.
b. Etiologi
Biasanya kejadian tenggelam terjadi disebabkan beberapa faktor :
1. Terganggunya kemampuan fisik akibat pengaruh obat-obatan
2. Ketidakmampuan akibat hipotermia, syok, cedera, atau kelelahan
3. Ketidakmampuan akibat penyakit akut ketika berenang
c. Manifestasi Klinik
1. Koma

33
2. Peningkatan edema paru
3. Kolaps sirkulasi
4. Hipoksemia
5. Asidosis
6. Timbulnya hiperkapnia
d. Kondisi Umum dan Faktor Resiko Pada Kejadian Korban
Tenggelam
1. Pria lebih beresiko untuk mengalami kejadian tenggelam terutama
dengan usia 18-24 tahun
2. Kurang pengawasan terhadap anak terutama yang berusia 5 tahun
ke bawah
3. Tidak memakai pelampung ketika menjadi penumpang angkutan
air
4. Kondisi air melebihi kemampuan perenang, arus kuat dan air yang
sangat dalam
5. Ditenggelamkan dengan paksa oleh orang lain dengan tujuan
membunuh,kekerasan atau permainan di luar batas.
e. Komplikasi
1. Ensefalopati Hipoksi
2. Tenggelam sekunder
3. Pneumonia aspirasi
4. Fibrosis interstisial pulmoner
5. Disritmia ventricular
6. Gagal Ginjal
7. Nekrosis pancreas
8. Infeksi
f. Klasifikasi Tenggelam
1. Berdasarkan Kondisi Paru-Paru Korban
2. Typical Drawning

34
Keadaan dimana cairan masuk ke dalam saluran pernapasan korban
saat korban tenggelam.
1. Atypical Drawning
2. Dry Drowning
Keadaan dimana hanya sedikit bahkan tidak ada cairan yang masuk ke
dalam saluran pernapasan.
1) Immersion Syndrom
Terjadi terutama pada anak-anak yang tiba-tiba terjun ke dalam air
dingin (suhu < 20°C ) yang menyebabkan terpicunya reflex vagal yang
menyebabkan apneu, bradikardia, dan vasokonstriksi dari pembuluh
darah kapiler dan menyebabkan terhentinya aliran darah koroner dan
sirkulasi serebaral.
2. Submersion of the Unconscious
Sering terjadi pada korban yang menderita epilepsy atau penyakit
jantung khususnya coronary atheroma, hipertensi atau peminum yang
mengalami trauma kepala saat masuk ke air .
3. Delayed Dead
Keadaan dimana seorang korban masih hidup setelah lebih dari 24 jam
setelah diselamatkan dari suatu episode tenggelam. Berdasarkan Kondisi
Kejadian
1) Tenggelam
Suatu keadaan dimana penderita akan meneguk air dalam
jumlah yang banyak sehingga air masuk ke dalam saluran pernapasan
dan saluran nafas atas tepatnya bagian apiglotis akan mengalami
spasme yang mengakibatkan saluran nafas menjadi tertutup serta
hanya dapat dilalui oleh udara yang sangat sedikit.
2) Hampir Tenggelam
Suatu keadaan dimana penderita masih bernafas dan membatukkan
air keluar.

35
g. Kegawatdaruratan Pada Korban Tenggelam
 Perubahan Pada Paru-Paru
Aspirasi paru terjadi pada sekitar 90% korban tenggelam dan
80 – 90% pada korban hamper tenggelam. Jumlah dan komposisi
aspirat dapat mempengaruhi perjalanan klinis penderita,  isi
lambung, organism pathogen, bahan kimia toksisk dan bahan asing
lain dapat member cedera pada paru dan atau menimbulkan
obstruksi jalan nafas.
 Perubahan Pada Kardiovaskuler
Pada korban hampir tenggelam kadang-kadang menunjukkan
bradikardi berat. Bradikardi dapat timbul karena refleks fisiologis
saat berenang di air dingin atau karena hipoksia. Perubahan pada
fungsi kardiovaskuler yang terjadi pada hampir tenggelam sebagian
besar akibat perubahan tekanan parsial oksigen arterial (PaO2) dan
gangguan keseimbangan asam-basa.
 Perubahan Pada Susunan Saraf Pusat
Iskemia terjadi akibat tenggelam dapat mempengaruhi semua
organ tetapi penyebab kesakitan dan kematian terutama terjadi
karena iskemi otak. Iskemi otak dapat berlanjut akibat hipotensi,
hipoksia, reperfusi dan peningkatan tekanan intra kranial akibat
edema serebral.Kesadaran korban yang tenggelam dapat mengalami
penurunan. Biasanya penurunan kesadaran terjadi 2 – 3 menit
setelah apnoe dan hipoksia. Kerusakan otak irreversibel mulai
terjadi 4 – 10 menit setelah anoksia dan fungsi normotermik otak
tidak akan kembali setelah 8 – 10 menit anoksia. Penderita yang
tetap koma selama selang waktu tertentu tapi kemudian bangun
dalam
 Perubahan Pada Ginjal
Fungsi ginjal penderita tenggelam yang telah  mendapat
resusitasi biasanya tidak menunjukkan kelainan, tetapi dapat terjadi

36
albuminuria, hemoglobonuria, oliguria dan anuria. Kerusakan ginjal
progresif akan mengakibatkan tubular nekrosis akut akibat
terjadinya hipoksia berat, asidosis laktat dan perubahan aliran darah
ke ginjal.
 Perubahan Cairan dan Elektrolit
Pada korban tenggelam tidak mengaspirasi sebagian besar
cairan tetapi selalu menelan banyak cairan. Air yang tertelan,
aspirasi paru, cairan intravena yang diberikan selama resusitasi
dapat menimbulkan perubahan keadaan cairan dan elektrolit.
Aspirasi air laut dapat menimbulkan perubahan elektrolit dan 
perubahancairan karena tingginya kadar Na dan Osmolaritasnya.
Hipernatremia dan hipovolemia dapat terjadi setelah aspirasi air laut
yang banyak. Sedangkan aspirasi air tawar yang banyak dapat
mengakibatkan hipervolemia dan hipernatremia. Hiperkalemia
dapat terjadi karena kerusakan jaringan akibat hipoksia yang luas.
h. Penanganan Pertama Pada Korban Tenggelam
1) Prinsip pertolongan di air :
a. Raih ( dengan atau tanpa alat ).
b. Lempar ( alat apung ).
2. Dayung ( atau menggunakan perahu mendekati penderita ).
3. Renang ( upaya terakhir harus terlatih dan menggunakan alat
apung).
i. Penanganan Korban
a. Pindahkan penderita secepat mungkin dari air dengan cara teraman.
b. Bila ada kecurigaan cedera spinal satu penolong mempertahankan
posisi kepala, leher dan tulang punggung dalam satu garis lurus.
Pertimbangkan untuk menggunakan papan spinal dalam air, atau
bila tidak memungkinkan pasanglah sebelum menaikan penderita
ke darat.

37
c. Buka jalan nafas penderita, periksa nafas. Bila tidak ada maka
upayakan untuk memberikan nafas awal secepat mungkin dan
berikan bantuan nafas sepanjang perjalanan.
d. Upayakan wajah penderita menghadap ke atas.
e. Sampai di darat atau perahu lakukan penilaian dini dan RJP bila
perlu.
f. Berikan oksigen bila ada sesuai protokol.
g. Jagalah kehangatan tubuh penderita, ganti pakaian basah dan
selimuti.
h. Lakukan pemeriksaan fisik, rawat cedera yang ada.
i. Segera bawa ke fasilitas kesehatan.
j. Penanganan Klinik dan Asuhan Kebidanan Pada Korban
Tenggelam
1. Penanganan Klinik
Tersedianya sarana bantuan hidup dasar dan lanjutan ditempat
kejadian merupakan hal yang sangat penting karena beratnya cedera
pada sistem saraf pusat tidak dapat dikaji dengan cermat pada saat
pertolongan diberikan. Pastikan keadekuatan jalan napas,
pernapasan dan Sirkulasi. Cedera lain juga harus dipertimbangkan
dan perlu tidaknya hospitalisasi ditentukan berdasarkan keparahan
kejadian dan evaluasi klinis. Pasien dengan gejala respiratori,
penurunan saturasi oksigen dan perubahan tingkat kesadaran perlu
untuk dihospitalisasi. perhatian harus difokuskan pada oksigenasi,
ventilasi, dan fungsi jantung. Melindungi sistem saraf pusat dan
mengurangi edema serebri merupakan hal yang sangat penting dan
berhubungan langsung dengan hasil akhir.
k. Asuhan Kebidanan Pada Korban Tenggelam
1. Pengkajian
a. Kaji adanya respirasi spontan
b. Kaji tingkat kesadaran

38
c. Kaji suhu inti tubuh
2. Diagnosa Keperawatan
a. Gangguan pertukaran gas
b. Bersihan jalan nafas tidak efektif
c. Perubahan perfusi jaringan otak
d. Pola nafas tidak efektif
e. Penurunan curah jantung
f. Kelebihan volume cairan
g. Resiko tinggi cedera
h. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
3. Intervensi Keperawatan
 Buat dan pertahankan jalan napas yang paten
a. Hisap dan jalan napas seperlunya
b. Pasang selang nasogastrik (untuk mencegah aspirasi
muntahan)
 Pantau dan catat respons anak terhadap terapi oksigen
a. Lakukan pengkajian pernapasan (frekuensinya tergantung
pada keadaan)
b. Pantau penggunaan ventilator dan alat respirasi lainnya.
c. Pantau tekanan vena sentral (CVP) dan jalur arteri.
d. Pantau penggunaan pernapasan tekanan positif intermiten
(IPPB) atau tekanan akhir ekspiratori posisti (PEEP)
 Pantau dan catat tingkat fungsi neurologik anak
a. Lakukan pengkajian neurologik (frekuensinya tergantung
status)
b. Observasi dan catat tanda-tanda TIK (letargi, peningkatan
tekanan darah, penurunan frekuensi napas, peningkatan
denyut apeks, pupil dilatasi)
 Pantau dan pertahankan keseimbangan cairan
a. Catat asupan dan haluaran

39
b. Jaga kepatenan dan lakukan perawatan kateter Foley
c. Pertahankan restriksi cairan dengan adanya edema serebri
 Pantau dan pertahankan pengaturan suhu homeostatik
(penurunan dan kebutuhan oksigen)
a. Pantau suhu
b. Sediakan kasur pendingin (mencegah menggigil)
c. Berikan antipiretik
 Berikan dan pertahankan asupan nutrisi yang adekuat
a. Kaji kemampuan anak untuk mendapatkan asupan nutrisi
melalui selang nasogastrik atau oral ( NG po )
b. Kaji kapasitas anak untuk mentolerir makanan melalui
selang nasogastrik atau per-oral ( periksa adanya sisa dan
muntah )
c. Naikkan jumlah dan jenis asupan nutrisi
 Observasi dan catat tanda-tanda komplikasi
a. Pantau respons anak terhadap tata cara terapi fisik
b. Pantau respons terapeutik anak dan efek samping dari
pengobatan
5. Pertolongan P3K Pada Saat Perdarahan
Pertolongan pertama pada korban yang mengalami pendarahan
harus tepat, sehingga perlu memperhatikan letak pandarahan yang
terjadi.

40
Pendarahan di Kepala

Apabila terjadi pendarahan di kepala maka penolong perlu menekan


arteri yang manyilang pada tulang. Tempat yang harus ditekan adalah
antara luka dengan jantung. Gambar di atas adalah titik tempat
menekan arteri apabila terjadi pendarahan di kepala. Di bawah ini
adalah cara penekanan apabila terjadi pandarahan.
Pendarahan di atas mata tekan di depan telinga.

Pendarahan pada pipi tekan pada lekuk rahang bawah


Pendarahan di Leher

41
Pendarahan pada leher dengan meletakkan ibu jari di belakang leher
dan jari-jari pada pinggir tenggorokan. Penekanan pada jari-jari kearah
ibu jari.
Pendarahan di Lengan dan Bagian Tubuh Lain
Pendarahan pada lengan bawah tekan pada arteri antara siku

dengan ketiak.

Pendarahan pada bahu, ketiak


dan lengan atas penekanan pada tulang rusuk yang pertama.

42
Pendarahan pada paha, betis, dan tungkai bawah penekanan
pada arteri dekat lipatan paha.

Apabila terjadi pendarahan hebat maka dapat menggunakan


tourniquet seperti pada gambar di atas, akan tetapi perlu
memperhatikan cara penggunaannya
6. Pertolongan P3K Pada Saat Keracunan
Keracunan yanug dialami oleh penderita akibat makanan atau
minuman yang mengandung racun.
Gejala :
1. Mual, muntah
2. Keringat dingin

43
3. Wajah pucat/kebiruan
4. Pusing
5. Kejang-kejang seluruh badan
6. Kadang-kadang mencret
7. Kalau terlalu berat bisa pingsang
Tindakan :
1. Bawa korban ke tempat yang teduh dan segar.
Kurangi kadar racun yang masih ada di dalam lambung dengan
memberi korban minum air putih atau susu sesegera mungkin.
Jangan beri jus buah atau asam cuka untuk menetralkan racun.
Zat asam akan menyebabkan kerusakan lebih parah pada
lambung atau esofagusnya jika dimuntahkan. Sedangkan produk
BBM yang dimuntahkan dapat masuk ke paru-paru dan
menyebabkan pneumonia.
2. Usahakan untuk mengeluarkan racun dengan melepaskan korban
untuk muntah.
3. Usahakan korban untuk muntah dengan wajah menghadap ke
bawah dengan kepala menunduk lebih rendah dari badannya agar
tak tersedak.
4. Bawa segera ke ruang gawat darurat rumah sakit terdekat.
5. Jangan beri minuman atau memuntahkan isi perut korban jika ia
dalam keadaan pingsan. Jangan mencoba memuntahkannya jika
tidak tahu apa yang ditelan.
6. Jangan mencoba memuntahkan korban yang dapat digunakan
bahan-bahan seperti pembersih toilet, cairan antikarat, cairan
pemutih, sabun cuci, bensin, minyak tanah, tiner dan cairan
pemantik api.
7. Jika korban tidak sehat, pastikan jalan napas selalu terbuka dan
amati pernapasan dan sirkulasinya.
8. Cegah cedera lebih lanjut.

44
9. Istirahatkan
10. Jangan diberi air minum sampai kondisinya lebih baik.
Hal hal yang perlu diperhatikan dalam penanganan keracunan yaitu
a. Untuk racun yang tertelan, jangan berusaha agar korban muntah
karena bisa membahayakan korban, ada baik korban di beri susu
atau obat norit kalau ada
b. Untuk racun yang terhirup, Singkirkan korban dari bahaya dan
bawa ke tempat yang udaranya segar.
c. Untuk racun yang terserap, sisa-sisa zat kimia yang masih ada pada
kulit di bilas dengan air megalir.
Catatan : Apabila anda menginginkan korban muntah, Tindakan yang
harus dilakukan adalah mencampur satu sendok garam dengan air
panas Atau dengan sepotong sabun yang dikocok dengan segelas air
panas. Jika racun sudah leluar beri minum segelas susu untuk
melepaskan jaringan-jaringan yang rusak.
Keracunan makanan sangat mudah terjadi tidak sesuai untuk
disimpan atau disiapkan. Selain itu, bahan-bahan rumah tangga seperti
pembersih atau deterjen juga mengandung bahan kimia yang
berbahaya. Untuk itu, korban keracunan perlu segera menjalani
perawatan.
Segera hubungi paramedis atau bawa korban ke rumah sakit
terdekat. Sertakan pula informasi mengenai usia, jenis racun yang
tertelan, berapa banyak racun yang tertelan, kapan saja terjadi, korban
yang terbuang, atau berapa lama waktu yang diperlukan untuk
membawa korban ke rumah sakit.
7. Pertolongan P3K Pada Saat Pingsan
Pingsan adalah keadaan kehilangan kesadaran sementara (sebentar)
karena aliran darah ke otak berkurang, sehingga otak tidak mendapat
cukup glukosa dan oksigen. Kejadiannya bisa berlangsung mendadak,
cepat atau sebelumnya korban sudah merasakan mau pingsan. Agar

45
tubuh tetap sadar, bagian otak yang dikenal dengan sistem pengaktif
retikuler yang terletak di batang otak harus mendapat cukup aliran
darah dan setidaknya satu belahan otak harus berfungsi. Pada kondisi
pingsan, aliran darah mengumpul di bawah tubuh sehingga hanya
sedikit yang didistribusikan ke otak.
Pingsan adalah salah satu mekanisme pertahanan alami dari tubuh
untuk meminimalkan kerusakan yang terjadi dalam tubuh. Faktor-
faktor yang menyebabkan pingsan antara lain overstimulasi sistem
saraf vagus (nyeri, ketakutan, emosi kemarahan, panik, stress, dan rasa
sakit yang kuat), perubahan tekanan darah (karena terlalu lama berdiri
atau karena aktivitas fisik yang berlebihan dan kurang istirahat),
anemia (kurangnya asupan zat besi, penyakit atau perdarahan),
dehidrasi (karena muntah, diare, kurang minum, keringat berlebihan
dan luka bakar), syok, obat-obatan tertentu, hipoglikemia (misalnya
karena puasa, terlambat makan, tidak sarapan), serta
ketidakseimbangan elektrolit.
Pingsan pada lansia lebih berbahaya daripada pingsan pada remaja
dan orang dewasa.
Tanda dan gejala yang biasanya terjadi sebelum serangan pingsan :
1) Pucat yang Ekstrim
2) Berkeringat
3) Kulit terasa dingin
4) Pusing
5) Mati rasa dan kesemutan pada tangan dan kaki
6) Mual
7) Kemungkinan gangguan penglihatan
Pertolongan pada keadaan pingsan bertujuan memperbaiki
aliran darah ke otak, menenangkan dan menyamankan siswa setelah
sadar. Adapun tindakan yang dilakukan pada kondisi ini adalah
sebagai berikut:

46
a) Pencegahan
Jika siswa merasa mau pingsan (pusing berputar, mual,
keringat dingin, penglihatan kabur, telinga berdenging), dudukkan
siswa di lantai dan mintalah dia untuk meletakkan kepalanya
diantara lututnya dan menarik napas panjang (membungkuk). Jika
ada kecurigaan cedera leher, cedera kepala serius, cedera syaraf
spinal, orang dengan gangguan pernapasan dan riwayat penyakit
jantung, manuver ini tidak boleh dilakukan. Jika siswa sudah
membaik, ketika berdiri lakukan perlahan-lahan.
b) Pertolongan
Lakukan DR (Lindungi korban dari bahaya dan cedera,
Pastikan korban mendapat udara segar dengan membaringkannya
di tempat yang nyaman, teduh, serta diatas alas yang datar,
Rangsang kesadaran korban dengan memberi wangi-wangian atau
minyak gosok di depan hidung). Baringkan korban dengan kaki
ditinggikan dan ditopang misalnya dengan bantal atau tas. Buka
baju terutama bagian atas, kendorkan pakaian bawah, pakaian
dalam yang ketat, ikat pinggang, dan segala sesuatu yang menekan
leher. Lap dahi dan wajah dengan air panas – dingin bergantian
(jangan disiram). Jika korban mau muntah, miringkan kepala
korban agar muntahan tidak tersedak masuk ke paru-paru.
Setelah pulih, tenangkan korban dan beri dukungan emosional.
Dudukkan korban secara bertahap, namun korban sebaiknya baru
diberikan minum setelah benar-benar sadar untuk menghindari
masuknya minuman ke saluran pernapasan.
c) Segera mencari pertolongan medis.
Jika mengalami pingsan berulang, hilang kesadaran ketika
duduk atau berbaring, muntah untuk alasan yang tidak jelas, tidak
segera bangun jika dirangsang dengan bau-bauan dalam waktu > 5
menit, hamil atau mengalami kondisi serius lain seperti sakit

47
jantung, jatuh mengenai kepala saat pingsan dan mengalami gejala
yang tidak normal seperti kebingungan, sesak napas, penglihatan
buram, atau sulit bicara, maka segera rujuk ke sarana kesehatan
terdekat.
8. Pertolongan P3K Pada Saat Luka (tumpul,tajam,bakar,tembak)
Luka merupakan keadaan dimana terjadi kerusakan dalam
kontinuitas kulit dan jaringan bawah kulit (terbuka) atau jika
terputusnya kontinuitas kulit dibawah kulit saja, kulit tetap utuh/intak
dinamakan luka tertutup. Berikut jenis luka dan perawatannya :
1. Luka Akibat Benda Tumpul
Tanda dan gejala pukulan benda tumpul. Ada beberapa tanda
dan gejala dari trauma pukulan benda tumpul, yaitu:
a. Memar
Memar seringkali menjadi pertanda utama adanya
pembuluh darah yang pecah di bawah permukaan kulit. Meski
demikian, keberadaan memar ini tidak selalu bisa dijadikan
patokan yang pasti mengenai seberapa parah atau berapa
banyak kerusakan yang terjadi di dalam tubuh, seperti di
rongga dada dan di sekitar paru-paru.
b. Luka gores
Luka gores, lecet, atau luka gesek bisa muncul sebagai
akibat trauma benda tumpul. Ini mungkin terjadi ketika korban
dipukuli, diseret, atau ditendang. Luka-luka ini kadang juga
menandakankan bahwa korban menyerang balik si pelaku,
berusaha menggapai sesuatu sebagai bentuk pertahanan, atau
terkena sesuatu. Adanya luka gores juga bisa mengukur
seberapa banyak perjuangan yang dilakukan korban terhadap
penyerangnya.
c. Laserasi

48
Laserasi adalah luka robekan jaringan di bawah kulit.
Anda bisa saja dipukuli habis-habisan atau mengalami
benturan parah mengenai benda kokoh, sehingga menyebabkan
kerusakan parah pada jaringan dan organ tubuh. Laserasi tak
selalu kasat mata saat dilihat dengan mata telanjang, dan jika
korban telah meninggal, otopsilah yang baru bisa
mengungkapkan keberadaan laserasi. Perlu disebutkan bahwa
gejala di atas tidak selalu harus hadir di tubuh korban serangan
untuk membuktikan bahwa trauma tumpul merupakan akar
penyebabnya. Hal ini dikarenakan perbedaan di berbagai area
tubuh yang berkaitan dengan kelembutan jaringan dan massa
tulang.
Misalnya, seseorang mungkin dipukuli atau mendapat
pukulan berat di dada tapi bisa mati akibat serangan jantung
atau dipukul di sekitar kepala dimana tulang tengkorak bisa
patah dan patahannya menusuk otak menyebabkan perdarahan.
Sebuah pukulan keras ke perut dapat menyebabkan limpa
pecah, yang dengan sendirinya dapat berakibat fatal jika tidak
diobati. Pukulan benda tumpul juga bisa menyebabkan patah
tulang hingga gegar otak.
1) Pertolongan pertama pada pukulan keras benda tumpul
Ini yang harus dilakukan jika Anda menerima pukulan
benda tumpul atau menyaksikan seseorang menjadi korban
kekerasan.
1) Cek kondisi luka
Gejala trauma benda tumpul bisa bervariasi, dari yang
paling ringan hingga berat dan fatal — misalnya mata
hitam bonyok hingga gegar otak. Anda perlu mengevaluasi
tingkat keparahan luka agar bisa mengetahui apa langkah
selanjutnya. Berikut adalah dua panduan untuk digunakan.

49
Di mana lokasi pukulannya? Efek pukulan di
beberapa tempat bisa lebih parah dari yang lainnya. Kaki
dan tangan biasanya adalah dua area yang paling “aman”,
kecuali jika ada patah tulang atau retak. Tempat lain,
seperti kepala dan leher, amat sangat sensitif. Jika Anda
menerima pukulan berat ke area yang sensitif, Anda harus
segera mencari pertolongan medis .
Seberapa keras pukulannya? Seberapa parah
kerusakan yang ditimbulkan tergantung dari seberapa keras
pukulan yang Anda terima. Misalnya, kerusakan dari
tonjokan ke perut atau kejedot tiang listrik tentu jauh lebih
ringan daripada ayunan tongkat baseball ke kepala.
2) Cari tempat aman
Berbaringlah dalam posisi yang nyaman. Coba angkat
area di mana trauma tumpul diterima. Mungkin akan
timbul memar dan bengkak di area tersebut, jadi bersiaplah
untuk itu. Kompres es (balut dulu dengan kain tipis) di area
tersebut, tidak lebih dari 15 menit sekali. Paparan dingin
yang berkepanjangan dapat makin merusak jaringan yang
sudah rusak. Jika obat penghilang nyeri
(ibuprofen/paracetamol) ada dalam jangkauan, minum
sesuai dosis dan petunjuk di kemasan.
3) Rawat luka yang ada
Trauma benda tumpul jarang menimbulkan luka sobek, tapi
sering menimbulkan banyak luka lecet atau luka gores. Jika
ada, Bersihkan dengan aliran air, kering dan sterilkan, serta
perban luka agar terhindar dari infeksi.
4) Jika korban tidak sadar
Jika korban pukulan tidak sadarkan diri, cobalah untuk
membangunkannya dengan menggoncang-goncangkan

50
tubuhnya atau teriakan lembut. Tinggikan kepala dan
badannya sedikit di atas jantung. Pastikan dia terus
bernapas. Jika pernapasan berhenti, berikan CPR jika Anda
mengetahui caranya. Jaga agar jalan napas bebas dari
penyumbatan, dan gulingkan orang tersebut di sisinya jika
mereka muntah.
2. Luka Akibat Benda Tajam
Luka yang sering dialami kebanyakan orang terjadi di
permukaan kulit dan hanya sebagian kecil saja yang sampai
menembus kulit. Luka ini biasanya disebabkan oleh benda tajam.
Luka yang terbuka mungkin perlu dijahit. Luka yang besarnya
lebih dari 1 cm biasanya perlu dijahit. Jika lukanya ada di wajah
dan ukurannya lebih besar dari 0,5 cm,  biasanya juga perlu dijahit.
Semakin cepat luka ditutup, semakin rendah risiko terkena infeksi.
Jika Anda merasa bahwa luka Anda perlu dijahit, usahakan untuk
temui dokter maksimal 4 jam setelah cedera. Semua luka terbuka
yang mungkin perlu jahitan harus segera diperiksa oleh dokter.
Gejala-gejala luka goresan meliputi:
 Luka berdarah
 Kemerahan atau bengkak di sekitar luka
 Rasa sakit atau iritasi pada permukaan kulit
Pertolongan pertama pada kondisi tubuh terkena luka gores
benda tajam adalah sebagai berikut :
1) Usahakan jangan panik dan berusaha tenang
2) Bila perdarahan banyak dan aktif, lakukan penekanan pada
luka dengan menggunakan kassa atau tissue bersih, penekanan
dilakukan selama kurang lebih 5 menit atau hingga perdarahan
berhenti, jiika perdarahan tetap banyak dan tidak juga berhenti
segera temui di instalasi gawat darurat.

51
3) Segera bilas luka dengan air bersih mengalir selama 10-15
menit, pastikan luka bersih dan tidak ada kotoran yang melekat
di permukaan luka, bila perlu cuci dengan sabun.
4) Periksa apakah luka kotor atau terdapat benda asing di dalam
luka, seperti kotoran, pecahan kaca, karat, dll.
5) Jika luka terlihat dalam/luas/besar/terbuka maka sebaiknya
Anda segera temui dokter agar dapat dinilai dan diperiksa
apakah membutuhkan jahitan atau tidak.
6) Jika luka hanya berupa goresan yang rapat dan perdarahan
dapat segera berhenti dengan penekanan maka dapat Anda
perban atau balut tekan dengan plester dan dioleskan betadine
sebelumnya.
Perhatikan benda tajam yang melukai Anda, jika benda
tersebut berkarat maka sebaiknya segera temui dokter untuk
mendapatkan suntikan anti tetanus (pada luka yang dalam atau
besar). Kesalahan umum dalam mengobati luka goresan:
1) Jangan gunakan alkohol atau Merthiolate pada luka yang
terbuka. Obat tersebut dapat menyebabkan rasa menyengat dan
merusak jaringan sehat. Hidrogen peroksida juga tidak boleh
digunakan karena dapat memecah gumpalan darah sehat dan
juga kurang efektif sebagai pembunuh kuman.
2) Jangan mencium luka yang terbuka karena luka akan
terkontaminasi banyak kuman dari mulut orang sehat.
Biarkan keropeng luka jatuh dengan sendirinya;
mengelupasnya dapat menyebabkan bekas luka.
3. Luka Bakar
Penyebab luka bakar dapat berasal dari api, uap panas, dan
benda panas berupa cairan (air, minyak, dan gula), benda padat
(setrika, rokok, peralatan masak, dan lampu), dan bahan kimia,
seperti air aki, serta sengatan listrik atau petir. Segera baringkan

52
korban dengan bagian yang terbakar berada diatas, padamkan api
dengan menyiramkan air atau dengan alat pemadam kebakaran.
Selimuti korban dengan mantel atau selimut (bukan dari bahan
yang mudah terbakar), kemudian baringkan di lantai. Perhatian
jangan menggunakan bahan yang mudah terbakar ketika
memadamkan api, dan jangan menggulingkan korban di tanah
karena api dapat menjalar menimbulkan luka baru. Apabila terjadi
luka bakar maka kita harus menilai dahulu derajat luka bakarnya
untuk bisa memberikan pertolongan yang tepat. Tingkatan luka
bakar adalah sbb:
1) Luka bakar ringan, yaitu luka bakar yang hanya mengenai
lapisan luar kulit dan kurang dari 20% luas permukaan tubuh.
Misalnya ketumpahan teh atau kopi panas, terpercik minyak,
atau memegang benda panas. Tandanya kulit merah, agak
bengkak-lunak, nyeri tekan dan sakit.
2) Luka bakar sedang, yaitu luka bakar yang merusak setengah
ketebalan kulit dan kurang dari 50% luas permukaan tubuh.
Pada umumnya dapat sembuh sendiri tanpa bantuan medis
namun kalau luas berbahaya. Tandanya kulit terbakar berwarna
merah, melepuh dan bengkak berisi cairan serta kulitnya kasar,
dan nyeri hebat. Misalnya terkena air panas atau knalpot motor.
3) Luka bakar berat, yaitu luka bakar yang mengenai seluruh
lapisan kulit termasuk lapisan germinal di bawah kulit, serta
mengenai syaraf, otot dan lemak. Kulit tampak pucat seperti
lilin atau terkadang hangus, tidak akan terasa nyeri karena
syaraf sudah rusak.
Penanganannya terhadap luka bakar dan sengatan aliran listrik
atau kilat yang harus anda lakukan sbb:

53
1. Luka bakar ringan, dinginkan bagian tubuh yang terkena
dengan menyiram dengan air bersih yang dingin dan mengalir
(bukan air es) sampai berkurang rasa sakitnya
2. Luka bakar sedang, lepuh tidak boleh dipecahkan jika pecah
bersihkan dan tutup dengan salep luka bakar. Luka ditutup
dengan kain kasar steril.
3. Luka bakar berat, Luka ditutup dengan kasa steril dan anak
dibawa ke Puskesmas atau rumah sakit.
Pada penanganan luka bakar sebaiknya penolong jangan
mencoba melepaskan apapun yang melekat pada luka karena bisa
terjadi kerusakan yang lebih parah dan menyebabkan infeksi,
jangan menyentuh atau mengusik luka, jangan memakai pasta gigi,
krim atau minyak apapun pada kulit yang terbakar, jangan
memecahkan lepuh (gelembung) jika tidak memiliki alat steril,
jangan menggunakan bahan berbulu atau plester pada luka bakar.
 Luka Bakar karena Bahan Kimia
Luka bakar ini ditandai dengan nyeri hebat yang
menyengat, melepuh dan kulit terkelupas. Pertolongannya
segera sirami luka dengan air mengalir yang banyak selama 20
menit dan lindungi bagian yang tidak terkena bahan kimia,
lepaskan pakaian yang terkontaminasi (hati-hati jangan sampai
penolong ikut terkontaminasi), menutup luka dengan kasa steril
atau kain bersih dan segera mencari pertolongan medis. Jangan
berusaha melepaskan apapun yang menempel pada kulit.
 Luka Bakar Kimia di Mata
Percikan bahan kimia kuat ke dalam mata dapat
menimbulkan trauma serius yang bisa menyebabkan perlukaan
pada mata yang berujung kebutaan. Tanda-tandanya antara lain
nyeri hebat pada mata, tidak bisa dibuka, merah dan bengkak
yang dalam dan disekitar mata, banyak mengeluarkan air .

54
Pertolongannya adalah segera mengalirkan air dingin ke mata
yang sakit minimal selama 10 menit dan air harus mengaliri
kedua sisi kelopak mata. Jika mata masih menutup, tarik
kelopak mata kebawah hati-hati jangan sampai terjadi
perlengketan. Mata lalu ditutup dengan pembalut steril yang
tidak berbulu dan segera cari pertolongan medis.
Upaya pencegahan yang dapat dilakukan agar tidak
terjadi kebakaran antara lain dengan Menjauhkan benda yang
menyebabkan terbakar dari jangkuan anak-anak :
a) Memberikan pengaman pada benda penyebab terbakar atau
berbahaya, misalnya menutup lubang kontak listrik atau
memasang lubang pada tempat yang tinggi, jaga agar benda
tersebut aman, yaitu kabel terisolasi/ tertutup dengan baik,
letakkan benda listrik jauh dari air,
b) Matikan api atau benda listrik segera apabila tidak dipakai
atau apabila ada orang di dekatnya,
c) Jauhkan anak-anak dari benda yang menyebabkan terbakar,
d) Usahakan anak-anak berada di dalam ruangan apabila
hujan terutama yang berpetir, dan
e) Berikan pengertian kepada anak-anak mengenai bahaya
yang ada.
4. Luka Tembak
Luka tembak terjadi ketika seseorang tertembak oleh
peluru atau jenis proyektil lainnya dari senjata api; saat
konfrontasi kriminal atau insiden teroris (termasuk tembakan
oleh aparat penegak hukum), percobaan bunuh diri, atau
tembakan “kecelakaan” yang tidak diinginkan baik dari
kalangan sipil atau angkatan bersenjata.
Ada tiga faktor utama untuk menentukan tingkat
keparahan luka tembak, yaitu:

55
 Lokasi tembak dan jalur keluar-masuk peluru
 Ukuran proyektil
 Kecepatan proyektil
Ketiganya akan memiliki dampak pada luka tembak,
namun mengubah kecepatan peluru membuat perbedaan besar
terhadap tingkat fatalitas yang diakibatkan oleh tembakan
tersebut. Singkatnya, semakin besar senjata, akan semakin
besar luka tembakan yang dihasilkan.
 Langkah menolong korban luka tembak
1) Tetap aman. 
Jika Anda bukan korban luka tembak, tetap
selalu utamakan kewaspadaan umum. Segala situasi
yang melibatkan senjata api berpotensi bahaya. Jika
Anda juga terluka, Anda tidak bisa memberikan banyak
pertolongan bagi korban tersebut.
2) Telepon polisi atau layanan gawat darurat
Segera setelah Anda mengetahui pasti bahwa
ada keterlibatan senjata api. Bertahan hidup dari luka
tembak sangat bergantung pada seberapa cepat korban
dilarikan ke rumah sakit. Idealnya, korban luka tembak
harus segera dilarikan ke unit gawat darurat terdekat
dalam 10 menit setelah tertembak.
3) Jangan pindahkan korban, jika keselamatan dirinya
terancam.
4) Buka pakaian atau celananya, dan periksa
menyeluruh untuk mencari luka tembak. 
Anda tidak bisa hanya bergantung pada mencari
jalur masuk-keluar peluru, bahwa semua peluru akan
secara otomatis menembus keluar di jalur yang sama
dengan tempat masuknya dalam keadaan utuh. Kadang,

56
peluru dapat menabrak tulang, pecah menjadi serpihan
kecil, dan berbelok kemana saja di dalam tubuh.
Beberapa jenis peluru dapat menyebabkan luka ganda.
Kepala dan tubuh bagian atas (dada dan abdomen)
adalah dua area tubuh yang paling kritis, dengan
kemungkinan komplikasi gangguan sistem saraf utama
atau kerusakan organ berat dan perdarahan.
5) Hentikan perdarahan
a. Berikan tekanan langsung. Sebisa mungkin,
beri tekanan pada luka. Jika Anda memiliki kain
kasa, gunakanlah. Pembalut kasa akan menahan
darah dan membantu komponen darah untuk tetap
bersama dalam luka, guna mendorong proses
pembekuan darah. Jika Anda tidak memiliki kain
kasa, sobekan baju korban atau handuk juga akan
bekerja dengan baik. Jika darah menembus kasa,
tambahkan lapisannya dan jangan pernah
mengangkat kain tersebut. Mengupas kain kasa dari
luka akan menghentikan proses pembekuan darah
sehingga perdarahan akan terus berlanjut.
b. Angkat bagian tubuh yang terluka lebih tinggi
dari jantung. Posisikan luka lebih tinggi daripada
jantungnya. Dengan begitu, Anda akan
memperlambat aliran darah dan memudahkan untuk
menghentikan perdarahan. Ingat: tetap aplikasikan
tekanan di atas luka.
c. Tahan luka. Poin tekanan adalah area tubuh di
mana pembuluh darah terlihat jelas dari permukaan
kulit. Dengan menekan pembuluh darah di lokasi
ini, aliran darah akan berjalan lebih lambat, yang

57
memungkinkan tekanan langsung bisa
menghentikan perdarahan. Pastikan Anda menekan
pembuluh darah di lokasi yang lebih dekat ke
jantung, bukannya di sekitar luka. Menekan
pembuluh darah jauh dari jantung tidak akan
memiliki dampak apapun terhadap penghentian
perdarahan.
6) Rawat syok.
Perawatan syok harus dilakukan sejak awal dan
bersamaan dengan perawatan perdarahan, dan berlanjut
hingga bantuan medis datang. Caranya:
a. Pastikan korban masih bernapas.
b. Jika Anda tidak melihat ada cedera leher, pastikan
korban dalam kondisi telentang dan tinggikan
kakinya di atas jantung. Jangan mengangkat kaki
untuk mengobati syok jika luka tembak berada di
atas pinggang, kecuali luka tembak ada di lengan.
c. Jika korban muntah, miringkan kepalanya. Jika
dalam posisi berbaring, buka mulutnya, dan
keluarkan isi muntahannya.
d. Jaga agar korban tetap hangat. Kematian
akibat hipotermia adalah risiko nyata.
7) Jika korban tidak sadar, tetapi masih bernapas,
pastikan untuk menjaga saluran napas tetap terbuka dan
tidak terhalang. Jika korban tidak bernapas, lakukan
pernapasan buatan (CPR). Perhatikan tanda-tanda vital
korban.

9. Pertolongan P3K Pada Saat Digigit Hewan (serangga,anjing,ular)


1. Serangga

58
a. Ulat Bulu
Bentuk awal ulat bulu sebelum menjadi ngengat dan kupu-
kupu, terkadang memiliki sengat dan bulu yang melindunginya
dari pemangsa lain, terkadang mengandung racun saat mereka
melepaskannya. Tanda dan gejala: Ruam dan gatal pada kulit,
terkadang disertai kulit melepuh.. Benjolan kecil berwarna
merah, dan terasa Nyeri
Reaksi alergi: Kesulitan bernapas akan dialami jika Anda
memiliki alergi dan cedera ini tidak begitu berdampak serius
pada sebagian besar orang.

Pertolongan pertama :
1. Tetap tenang, yakinkan Anak bahwa Anda akan
menanganinya.
2. Singkirkan ulat bulu (jika masih menempel di badan),
dengan pinset bukan dengan tangan kosong.
3. Rekatkan selotip pada area yang terkena untuk
mengangkat bulu yang tertinggal.
4. Cuci daerah luka dengan sabun dan air bersih.
5. Lepaskan pakaian yang dikenakan dan cuci dengan air
panas.
b. Lebah
Serangga penyengat yang paling agresif adalah tawon
(yellow jackets), terutama jika sarangnya terganggu. Pada
orang yang memiliki riwayat alergi, sengatannya bisa
mengakibatkan reaksi alergi hebat yang mematikan.
Tanda dan gejala: Nyeri, bengkak, merah, gatal pada
kulit atau sensasi terbakar. Reaksi alergi: Bengkak di sekitar
mata, bibir, lidah atau tenggorokan, sulit bernapas atau

59
menelan, mengi atau serak atau parau, gatal atau ruam pada
kulit, pusing, keram perut, hilang kesadaran, diare dan mual.
Pertolongan pertama:
1. Lepaskan sengat dengan cara meletakkan sisi tumpul
dari pisau di area sengat yang masih menancap di kulit.
Berikan tekanan ringan dan gesek bagian tumpul pisau
satu arah, sampai sengat terlepas. Dengan demikian
racun tidak lebih banyak masuk kedalam tubuh.
2. Letakkan kompres dingin di daerah sengatan.
3. Lepaskan perhiasan di daerah sengatan, karena jika
bengkak, cincin atau gelang akan sulit untuk dilepas.
4. Cari pertolongan medis jika korban memiliki riwayat
alergi dengan atau tanpa gejala alergi berat (anafilaktik).
c. Semut api
Semut api cenderung menggigit dan menyengat
bersamaan dan berulang-ulang.
Tanda dan gejala: rasa sakit, terbakar atau gatal bisa
bertahan hingga berjam-jam. Korbannya akan merasa tubuh
panas terbakar. Akan timbul bekas melepuh di lokasi gigitan
(setelah beberapa jam, bahkan setelah beberapa hari). Bekas
ini akan terasa gatal, hingga 10 hari.
Reaksi alergi: Jarang terjadi, namun pada beberapa
kasus semut api dapat menimbulkan reaksi alergi yang
hebat. Segera cari bantuan medis jika Anda memiliki riwayat
alergi terhadap serangga atau mengalami gejala berikut:
Bercak merah di seluruh badan, gatal di seluruh badan,
bengkak di wajah, mata atau tenggorokan, nyeri di dada,
mual, berkeringat, kesulitan bernapas, tidak sadar/pingsan.
Pertolongan pertama :

60
1. Letakkan kompres dingin untuk mengurangi bengkak dan
rasa sakit di tempat yang digigit.
2. Bilas perlahan daerah yang terkena gigitan dengan sabun
dan air bersih dan dan jangan pecahkan luka yang
melepuh.
3. Segera cari bantuan medis jika Anda alergi terhadap
sengatan serangga atau merasakan gejala alergi.
d. Lipan
Lipan memiliki sepasang kaki berbentuk seperti cakar
di setiap ruas tubuhnya, digunakan untuk menapak ke dalam
kulit. Bentuknya yang seperti pinset ini berfungsi sebagai
“cakar beracun” terdapat di setiap ruas tubuhnya dan
menimbulkan luka kecil seperti tusukan dan dapat membuat
kulit melepuh.
Tanda dan gejala:. Biasanya, korban akan merasakan
sakit, bengkak, dan merah di daerah gigitan. Gejala
biasanya kurang dari 48 jam. Bagi mereka yang sensitif
terhadap efek racunnya mungkin akan merasakan sakit
kepala, mual , dan muntah.
Penanganan pertama: Lipan tidak beracun, jadi tak
perlu panik , meski terasa sakit. Gunakan sabun antiseptik
dan air untuk membersihkan luka dan sekitar luka. Jika
bengkak, gunakan kompres dingin untuk mengurangi rasa
sakit.
e. Laba-laba
Kebanyakan gigitan laba-laba hanya menimbulkan luka
ringan. Namun, beberapa laba-laba bisa berbahaya, misalnya
laba-laba black widow dan laba-laba brown recluse.
Tanda dan gejala: Kemerahan, bengkak, gatal dan nyeri
pada kulit. Anda perlu memerhatikan reaksi yang timbul

61
daerah yang digigit karena bida menjadi lebih parah lebih
dari 24 jam. Cari tanda kemerahan disekitar luka atau tubuh,
rasa nyeri yang semakin dalam, mati rasa/kesemutan,
perubahan warna di sekitar luka yang tampak seperti cincin
keputihan atau pola “mata banteng” (bullseye).
Pertolongan pertama:
1. Bersihkan luka. Gunakan sabun dan air bersih.
2. Berikan kompres dingin. Gunakan kain yang dibasahi
dengan air dingin atau isi dengan es batu untuk
mengurangi rasa sakit dan bengkak.

Cari bantuan medis jika:


1. Anda tidak yakin apakah laba-laba itu beracun atau tidak.
2. Korban mengalami rasa sakit yang parah, keram perut atau timbul
nanah di daerah luka.
3. Jika korban berhenti bernapas, lakukan Resusitasi Jantung Paru
(RJP). Untuk melakukan RJP, disarankan mengikuti pelatihannya
2. Anjing
Virus rabies dapat menular ke manusia melalui air liur dari gigitan
atau cakaran. Namun, kontak dari selaput lendir atau luka terbuka juga
dapat menyebarkan virus rabies. Biasanya, penularan terjadi dari binatang
ke binatang atau binatang ke manusia.
Penularan dari manusia ke manusia lain sangatlah jarang. Namun, ada
kasus yang pernah dilaporkan mengenai penularan rabies akibat
transplantasi kornea mata. Biasanya, rabies disebabkan oleh gigitan
anjing yang belum divaksinasi.
 Pertolongan pertama bila digigit anjing
Rabies termasuk penyakit yang jarang terjadi, tapi dapat
menyebabkan infeksi yang serius. Virus akan menyerang sistem saraf

62
dan otak. Setelah digigit oleh anjing atau hewan lainnya, biasanya
penderita tidak akan langsung menampakkan gejala rabies. Terdapat
waktu inkubasi, yaitu jarak waktu antara gigitan dan gejala, selama 1
bulan hingga 3 bulan. Namun, waktu inkubasi juga bisa terjadi
beberapa hari hingga 6 tahun setelah penularan.
Gejala akut dari rabies hanya seperti flu dan berlangsung
selama 2 hingga 10 hari. Setelah gejala klinis muncul, rabies
merupakan penyakit yang mematikan. Oleh karena itu, pencegahan
penyakit sangat penting.
Berikut ini adalah pertolongan pertama setelah digigit anjing:
1. Cuci luka dengan sabun dan air mengalir selama beberapa menit.
2. Memeriksakan diri ke dokter terdekat untuk perawatan luka.
3. Berusaha mendapatkan vaksin rabies dalam hitungan beberapa jam
setelah insiden digigit anjing.
4. Gigitan anjing, baik kecil maupun besar, sama-sama berisiko untuk
menularkan virus rabies. Oleh sebab itu, meski hanya luka lecet
dan pasien tidak sadar digigit anjing, sebaiknya tetap diperiksakan
ke dokter. Ingat, cakaran pun bisa menyebarkan virus rabies.
5. Ketika digigit anjing, sebaiknya langkah pencegahan virus rabies
segera dilaksakanan. Apabila gejala rabies sudah muncul, sebagian
besar penyakit rabies bisa berakibat fatal. Pengobatan selanjutnya
hanya untuk membantu penderita merasa nyaman.
6. Vaksin rabies tidak hanya dilakukan dalam satu kali suntik. Dosis
tambahan perlu diberikan lagi pada hari ke 3, 7, dan 14. Selain itu,
vaksin tetanus juga mungkin diperlukan jika Anda sudah tidak
pernah divaksin dalam waktu 10 tahun.
 Pencegahan rabies
Mencegah penyakit rabies dapat dilakukan dengan mencegah
kontaminasi air liur hewan liar, melakukan vaksin pada anjing, atau
pada manusia. Hindari hewan yang tidak jelas riwayat vaksin

63
rabiesnya atau hewan liar. Ingat, tidak semua hewan yang terinfeksi
virus ini bertingkah seperti anjing gila. Beberapa hewan justru
berperilaku normal. Hindari juga menyentuh hewan liar yang sudah
mati. Jagalah anak-anak Anda karena mereka tidak mengerti bahaya
hewan liar.Rabies adalah penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin.
Memberikan vaksin pada anjing adalah strategi yang paling hemat
biaya. Vaksin pada manusia biasanya dilakukan pada orang yang
memiliki pekerjaan risiko tinggi akan rabies. Contohnya, pekerja
laboratorium yang menangani virus rabies atau penjaga hewan gila,
atau orang-orang yang akan berlibur ke alam liar seperti gunung.

64
Pertolongan pertama setelah digigit anjing sangatlah penting
untuk mencegah terjadinya penyakit rabies. Jika Anda dan/atau hewan
peliharaan Anda seperti anjing atau kucing belum divaksin rabies,
segera dapatkan untuk mencegah penyakit mematikan ini.
3. Ular
Pertolongan pertama gigitan ular dapat dilakukan dengan
melihat kondisi pasien dan jenis ular yang menggigit.
Hubungi unit gawat darurat jika:
a. Ada kemungkinan bahwa ular yang menggigit adalah ular berbisa
b. Orang yang memiliki kesulitan bernapas
c. Kehilangan kesadaran
Jika Anda tahu ular tidak berbisa, perlakukan gigitan ular
sebagai luka tusukan.
1. Perhatikan Penampilan Ular
Bersiaplah untuk menggambarkan bentuk ular ke petugas yang
berjaga di unit darurat.
2. Lindungi Orang yang Tergigit
Sambil menunggu bantuan medis:
 Pindahkan orang di luar jarak jangkauan ular
 Biarkan orang berbaring jika luka memiliki posisi di bawah
jantung
 Menjaga orang agar tenang dan diam, menjaga agar racun tidak
menyebar
 Tutup luka dengan perban steril yang longgar
 Lepas semua perhiasan dari daerah yang digigit
 Lepas sepatu jika kaki atau kaki digigit
Beberapa hal yang jangan dilakukan:
 Memotong luka gigitan
 Mencoba untuk menghisap racun
 Meletakkan tornikuet, es, atau air

65
 Memberikan orang yang tergigit minuman alkohol atau minuman
berkafein atau obat lain
 Tindak Lanjut
Jika Anda merawat gigitan ular di rumah:
 Hubungi penyedia layanan kesehatan. Orang mungkin perlu
suntikan tetanus. Booster tetanus harus diberikan setiap 10 tahun.
Di rumah sakit, perawatan akan tergantung pada jenis ular,
antara lain:
a. Jika ular itu berbisa, orang tersebut akan diberikan pengobatan
anti-bisa-ular (ABU).
b. Suntikan tetanus dapat diberikan, tergantung pada tanggal suntikan
terakhir.
Beberapa jenis ular berbisa

King cobra (Ophiophagus hannah), sebuah elapid Asia berbahaya dan


terpanjang dari ular berbisa sekitar 4 m (13 kaki).

Ular hitam mamba (Dendraspis Polylepis), ular yang sangat cepat,


besar, dan berbahaya, keluarga elapid Afrika.

66
Ular karang (Micrurus Fulvius), seekor elapid Amerika pemalu yang
menyumbang hanya sekitar 1% dari gigitan ular berbisa di Amerika
Serikat. Ular ini dikenali dengan pepatah di Barat: “Red on yellow, kill
a fellow (yang artinya, “merah pada kuning, membunuh sesama”).

Ular  susu (Lampropeltis Triangulum), kurang berbahaya daripada ular


karang. Ular ini dikenali dengan pepatah barat “Red on black, venom
lack, yang artinya “merah pada hitam dengan bisa yang kurang,”
Meskipun pepatah lama ini menjadi tidak sesuai di kawasan selatan
Amerika Serikat.

Ular berbisa diamondback (Crotalus Atrox), pit viper Amerika, dengan


derik pada ekor. Ini adalah salah satu ular paling berbahaya dari
Amerika Utara.

67
Ular berbisa  kayu (Crotalus horridus), Amerika pit viper, tertangkap
menguap setelah makan besar.

68
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
P3K adalah upaya pertolongan dan perawatan sementara terhadap korban
kecelakaan sebelum mendapat pertolongan yang lebih sempurna dari dokter atau
paramedik. Pertolongan pertama pada kecelakaan sifatnya semantara. Artinya kita
harus tetap membawa korban ke dokter atau rumah sakit terdekat untuk
pertolongan lebih lanjut dan memastikan korban mendapatkan pertolongan yang
dibutuhkan. Ada beberapa tahap dalam memberikan Pertolongan Pertama Pada
kecelakaan :
1. Penolong mengamankan diri sendiri ( memastikan penolong telah aman dari
bahaya)
2. Amankan Korban ( evakuasi atau pindahkan korban ketempat yang lebih
aman dan
3. nyaman.
4. Tandai tempat Kejadian jika diperlukan untuk mencegah adanya korban baru.
5. Usahakan Menghubungi Tim Medis
6. Tindakan P3K

69
DAFTAR PUSTAKA

Setyo, banu .2012.Jurnal Pemahaman Guru Tentang Pertolongan Pertama Pada


Kecelakaan: Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.
Wulandini, putri; Roza, andalia .2017. Jurnal Pendidikan Kesehatan Pertolongan Pertama
Pada Kecelakaan (First Aid) Pada Siswa/Siswi: Universitas Abdurrab, Riau.
Mufidah, asna; Anggraini, novita .2018. Jurnal Pendidikan Kesehatan Pertolongan Pertama
Pada Kecelakaan d Kelurahan Dandangan: STIKes Surya Mitra Husada, Kediri.
Doddy, ahmad. 2008. Buku saku P3K: Jakarta. Departemen Pendidikan Nasional.
Koesmadji W, dkk. 2004. Teknik Laboratorium. FMIPA Universitas Pendidikan
Indonesia.

70

Anda mungkin juga menyukai