Anda di halaman 1dari 16

TUGAS MANDIRI

MAKALAH PENCEGAHAN DAN PERAWATAN


CEDERA
( P3K)

Oleh:

LA ODE INDRA NUGRAHA


( A1F116026)

JURUSAN PENJASKES-REK

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HALUOLEO

KENDARI

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Karena dengan anugerah dan kasih
sayang, petunjuk dan kekuatannya yang telah diberikan pada penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah “P3K”. Tanpa pertolongan-Nya mungkin
saya tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik. Yang akan memberikan
manfaat di kemudian hari guna kemajuan ilmu pengetahuan.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai arti P3K. Saya juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh
dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, saya berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Kendari, 6 Oktober 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 2

1.3. Tujuan ........................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3

2.1 Pengertian Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) ............................ 3

2.2 Tujuan P3K.................................................................................................... 3

2.3 Pelaku P3K .................................................................................................... 4

2.4 Dasar Hukum P3K ......................................................................................... 6

2.5 Obat-Obatan Dan Peralata P3K ..................................................................... 6

2.6 Cara Memberikan P3K .................................................................................. 8

BAB III PENUTUP ............................................................................................. 11

3.1. Kesimpulan ................................................................................................. 11

3.2. Saran ........................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
P3K merupakan sebuah pengetahuan dan keterampilan karena jika kita
hanya mengetahui teorinya saja tanpa melakukan latihan atau praktek, maka
mental kita tidak terlatih ketika kita benar-benar menghadapi kejadian
sebenarnya. Sebaliknya jika kita langsung praktek tanpa membaca teori
kemungkinan besar kita akan melakukan pertolongan yang salah pada korban.
Sebagai seorang pecinta alam, materi ini penting untuk dipelajari, karena
kondisi alam seringkali tidak dapat diduga dan sangat mungkin terjadi
kecelakaan yang tidak kita harapkan. Sedangkan tenaga medis, sarana dan
prasarana kesehatan sulit untuk dijangkau. Maka satu-satunya pilihan adalah
mencoba melakukan pertolongan sementara pada korban kerumah sakit atau
dokter terdekat.
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) merupakan usaha-usaha
untuk menangani korban segera mungkin ditempat kejadian sebelum tenaga
medis mengambil alih penanganan, macam-macam tindakan yang dilakukan
dalam pertolongan pertama, seperti memindahkan korban pada tempat yang
aman dan lapang untuk bisa memberikan pertolongan lebih lanjut kepada
korban sewaktu mengalami kecelakaan (Nadia, 2008).
Banyak kita temui siswa yang mengalami suatu kecelakaan baik itu berupa
patah tulang, pingsan, terkilir, dan lain-lain diberikan perlakuan yang sama
bahkan ada kesalahan dalam memberikan pertolongan. Kondisi ini tentu saja
sangat membahayakan apabila berakibat memperparah keadaan penderita.
Untuk itu siswa semestinya mempunyai pengetahuan tentang P3K, Namun
pentingnya P3K tidak disertai dengan pengetahuan yang cukup dalam
penerapannya, karena selama ini pengetahuan P3K hanya didapat dari buku-
buku dan penyuluhan kesehatan.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang di maksud P3K?
2. Apa tujuan dari P3K?
3. Bagaimana dasar hukum P3K?
4. Apa saja kewajiban pelaku P3K?
5. Apa saja obat-obatan dan peralata P3K?
6. Bagaimana cara memberikan P3K?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian P3K.
2. Mengetahui tujuan P3K.
3. Mengetahui dasar hukum P3K.
4. Mengetahui cara kerja pelaku P3K
5. Mengetahui jenis obat-obatan dan peralatan P3K
6. Mengetahui cara memberikan P3K

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)


Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) adalah upaya pertolongan
dan perawatan sementara terhadap korban kecelakaan sebelum mendapat
pertolongan yang lebih sempurna dari dokter atau paramedik. Ini berarti
pertolongan tersebut bukan sebagai pengobatan atau penanganan yang
sempurna, tetapi hanyalah berupa pertolongan sementara yang dilakukan oleh
petugas P3K (petugas medik atau orang awam) yang pertama kali melihat
korban. Pemberian pertolongan harus secara cepat dan tepat dengan
menggunakan sarana dan prasarana yang ada di tempat kejadian. Tindakan
P3K yang dilakukan dengan benar akan mengurangi cacat atau penderitaan
dan bahkan menyelamatkan korban dari kematian, tetapi bila tindakan P3K
dilakukan tidak baik malah bisa memperburuk akibat kecelakaan bahkan
menimbulkan kematian.
Pertolongan pertama pada kecelakaan sifatnya semantara. Artinya kita
harus tetap membawa korban ke dokter atau rumah sakit terdekat untuk
pertolongan lebih lanjut dan memastikan korban mendapatkan pertolongan
yang dibutuhkan.

B. Tujuan P3K
Adapun Tujuan dari P3K adalah sebagai berikut:
1. Menyelamatkan nyawa atau mencegah kematian.
a. Memperhatikan kondisi dan keadaan yang mengancam korban.
b. Melaksanakan Resusitasi Jantung dan Paru (RJP) kalau perlu.
c. Mencari dan mengatasi pendarahan.
2. Mencegah cacat yang lebih berat (mencegah kondisi memburuk).
a. Mengadakan diagnosa.
b. Menangani korban dengan prioritas yang logis.

3
c. Memperhatikan kondisi atau keadaan (penyakit) yang tersembunyi.
3. Menunjang penyembuhan.
a. Mengurangi rasa sakit dan rasa takut.
b. Mencegah infeksi.
c. Merencanakan pertolongan medis serta transportasi korban dengan
tepat.

C. Pelaku P3K
Dalam pertolongan pertama terdapat pelaku pertolongan pertama yang
artinya ialah penolong yang pertama kali tiba di tempat kejadian, yang
memiliki kemampuan dan terlatih dalam kemampuan medis dasar. Kewajiban
pelaku pertolongan pertama antara lain :
1. Menjaga keselamatan diri, anggota tim, penderita dan orang lain di
sekitarnya.
2. Dapat menjangkau penderita baik dalam kendaraan, kerumunan massa
maupun bangunan.
3. Dapat mengenali dan mengatasi masalah yang mengancam nyawa.
4. Meminta bantuan ataupun rujukan apabila diperlukan.
5. Memberikan pertolongan dengan cepat dan tepat berdasarkan keadaan
korban.
6. Membantu pelaku pertolongan pertama lainnya.
7. Ikut menjaga kerahasiaan medis penderita.
8. Melakukan komunikasi dengan petugas lain yang terlibat.
9. Mempersiapkan penderita untuk ditransportasikan.
Pelaku pertolongan pertama dalam melaksanakan tugasnya memerlukan
peralatan dasar untuk digunakan. Oleh karena penderita dapat saja
mengeluarkan ceceran darah ataupun cairan tubuh lainnya yang memiliki
potensi sumber penyakit, maka pelaku penolong pertama memerlukan APD
(Alat Perlindungan Diri) yang di antaranya ialah :
 Sarung tangan lateks.
 Kacamata pelindung.

4
 Baju pelindung.
 Masker.
 Helm (untuk melindungi apabila menolong di tempat yang rawan akan
jatuhnya benda dari atas seperti runtuhan bangunan,dsj).
Selain APD, penolong pertama juga menggunakan peralatanpenolong
dalam menjalankan tugasnya di antaranya ialah :
1) Penutup luka :
 Kasa steril.
 Bantalan Kasa.
2) Pembalut luka :
 Pembalut gulung (pita).
 Pembalut segitiga (mitella).
 Pembalut tubuller (tabung).
 Pembalut rekat (plester).
3) Cairan antiseptik :
 Alkohol 70%.
 Betadine.
4) Cairan pencuci mata (boorwater).
5) Bidai dan peralatan stabilitas tubuh lainnya.
6) Gunting pembalut.
7) Pinset.
8) Senter.
9) Kapas.
10) Selimut.
11) Oksigen.
12) Tensimeter
13) Stetoskop.
14) Tandu.
15) Alat Tulis.

5
Kemampuan berimprovisasi pelaku penolong pertama juga diperlukan
apabila tidak ditemukan alat-alat di atas di lokasi kejadian sehingga dapat
mencari alat lain sesuai fungsinya serta aman untuk digunakan.

D. Dasar Hukum P3K


Dasar hukum mengenai pertolongan pertama belum diatur secara khusus,
namun umumnya merujuk pasal 531 KUHP yang menyebutkan
bahwa Barangsiapa menyaksikan sendiri ada orang di dalam keadaan bahaya
maut, lalai memberikan atau mengadakan pertolongan kepadanya sedang
pertolongan itu dapat diberikannya atau diadakannya dengan tidak akan
menguatirkan, bahwa ia sendiri atau orang lain akan kena bahaya dihukum
kurungan selama-lamanya tiga bulan atau denda sebanyk-banyaknya Rp.
4.500,-. Jika orang yang perlu ditolong itu mati, diancam dengan : KUHP 45,
165, 187, 304s, 478, 535, 566.

E. Obat-Obatan Dan Peralata P3K

Gambar Isi Kotak P3K beserta Jumlah yang diperlukannya

a. Obat-Obatan
1. CTM
Obat ini digunakan untuk penderita alergi, susah tidur (obat tidur)
dan pilek.

6
2. Betadine
Obat ini adalah antiseptik yang di gunakan untuk obat luka luar.
3. Povidone Iodine
Obat ini adalah antiseptik yang di gunakan untuk obat luka luar.
4. Neo Napacyne
Obat ini digunakan untuk penderita Asma dan sesak nafas.
5. Asma soho
Obat ini digunakan untuk penderita Asma dan sesak nafas.
6. Konidin
Obat ini digunakan untuk penderita Batuk karena alergi, flu, dan
pilek.
7. Oralit
Obat ini digunakan untuk penderita Dehidrasi.
b. Fungsi dan Cara Penggunaan Obat / Alat dalam Kotak P3K
1. Kasa Steril terbungkus
Kasa Steril digunakan untuk menutupi luka yang telah dibersihkan.
Lipat Kasa Steril untuk menyesuaikan ukuran lebar Kasa dengan ukuran
Luka, Tutup Luka tersebut dan rekatkan dengan menggunakan Plester.
2. Perban
Terdapat 2 Ukuran lebar Perban dalam Kotak P3K, diantaranya
adalah 5cm dan 10cm. Perban berfungsi untuk membalut luka yang
sudah ditutup dengan Kasa Steril dan juga sebagai bantalan
menghentikan luka pendarahan.
3. Plester
Pleaster digunakan dalam Kotak P3K adalah pleaster yang berukuran
1,25cm yang berfungsi untuk merekatkan luka yang telah ditutupi
dengan kasa atau perban.
4. Plester Cepat
Plester Cepat digunakan untuk menutupi Luka Kecil. Plester Cepat
pada umumnya sudah terdapat Kasa bantalan yang diberi obat luka.
Contoh Plester Cepat diantaranya adalah Hansaplast.

7
5. Kapas
Kapas dalam Kotak P3K digunakan untuk membersihkan Luka dan
juga sebagai bantalan Luka. Setelah membersihkan luka dengan kapas,
harus pastikan tidak ada Kapas yang tersisa pada luka.
6. Gunting
Gunting adalah alat yang digunakan untuk menggunting perban,
pleaster ataupun yang lainnya agar sesuai dengan ukuran yang
diinginkan.
7. Alkohol 70%
Alkohol 70% digunakan sebagai antiseptik luka dan juga dapat
digunakan sebagai perangsang orang yang pingsan.
8. Buku Panduan P3K
Buku yang dipergunakan sebagai panduan dalam Pertolongan
Pertama Pada Kecelakaan (P3K). Isi dari buku tersebut diantaranya
adalah cara-cara melakukan pertolongan pertama pada patah tulang, luka
bakar, korban keracunan, serangan asthma, korban pingsan, sumbatan
nafas, terpapar baha kimia, Evakuasi Korban dan lain sebagainya.

F. Cara Memberikan P3K


a. Prioritas Pertolongan
Ada beberapa prioritas utama yang harus dilakukan oleh penolong
dalam menolong korban yaitu:
 Henti napas.
 Henti jantung.
 Pendarahan berat.
 Shock.
 Ketidak sadaran.
 Pendaraahan ringan.
 Patah tulang atau cedera lain

8
b. Tindakan Pertama Saat Menemukan Korban
Pastikan 123 korban telah stabil, kalau perlu lakukan RJP.
Mengadakan diagnosa (mendapatkan informasi tentang keadaan korban)
a) Riwayat
Yaitu cerita tentang bagaimana insiden itu terjadi, bagaimana
cedera atau penyakit yang didera. Tanyakan kepada korban bila sadar
dan atau saksi mata.
b) Petunjuk luar
Semua petunjuk yang mungkin ada pada korban seperti catatan
medis korban, obat-obatan yang dibawa korban.
c) Keluhan
Adalah sesuatu yang dirasakan atau dialami atau dijelaskan oleh
korban seperti mual, nyeri panas, dingin atau lemah. Hal itu harus
ditanyakan dan dicocokkan dengan diagnose lainnya.
d) Gejala
Adalah rincian dari pengamatan yang anda lihat, cium dan raba
dalam suatu pemeriksaan korban (pemeriksaan dari ujung rambut
sampai ujung kaki).
e) Melakukan pertolongan dan perawatan terhadap hasil diagnosa diatas
sesuai dengan prioritas pertolongan.
c. Keluhan Dan Gejala Penyakit Atau Derita
1) Keluhan yang mungkin diungkapkan korban:
Misalnya: nyeri, takut, panas, tidak dapat mendengar secara
normal, hilang penginderaan, penginderaan abnormal, haus, mual,
perih, mau pingsan, kaku, tidak sadar sebentar, lemah, gangguan daya
ingat, pening, tulang terasa patah.
2) Gejala yang mungkin dilihat (ekspresi).
Misalnya: Cemas dan nyeri, gerakan dada abnormal, berkeringat,
luka, pendarahan dari liang tubuh, bereaksi bila disentuh, bereaksi atas
ucapan, lebam, warna kulit abnormal, kejang otot, bengkak deformitas

9
(kelainan bentuk), benda asing, bekas suntikan, bekas gigitan, bekas
muntahan, dll.
3) Gejala yang didapatkan dari perabaan
Misalnya: lembab, suhu tubuh abnormal, nyeri dan luka lunak bila
disentuh, pembengkakan, deformitas (perubahan bentuk ke yang
buruk), ujung-ujung tulang bergeser.
4) Gejala yang mungkin didengar
Misalnya: napas bising atau sesak, rintihan, suara hisapan, bereaksi
bila disentuh, reaksi atas ucapan.
5) Gejala yang mungkin dicium
Misalnya: Aseton, alcohol, gas atau uap, asap atau terbakar.

d. Evakuasi Korban
Evakuasi adalah untuk memindahkan korban ke lingkungan yang lebih
aman dan nyaman untuk mendapatkan pertolongan medis lebih lanjut.
Prinsip dasar dalam melakukan evakuasi adalah:
1. Dilakukan jika mutlak perlu.
2. Menggunakan teknik yang baik dan benar.
3. Penolong harus memiliki kondisi fisik yang prima dan terlatih serta
memiliki semangat untuk menyelamatkan korban dari bahaya yang
lebih besar atau bahkan kematian

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
P3K adalah upaya pertolongan dan perawatan sementara terhadap korban
kecelakaan sebelum mendapat pertolongan yang lebih sempurna dari dokter
atau paramedik. Pertolongan pertama pada kecelakaan sifatnya semantara.
Artinya kita harus tetap membawa korban ke dokter atau rumah sakit terdekat
untuk pertolongan lebih lanjut dan memastikan korban mendapatkan
pertolongan yang dibutuhkan.
Ada beberapa tahap dalam memberikan Pertolongan Pertama Pada
kecelakaan :
Penolong mengamankan diri sendiri ( memastikan penolong telah
aman dari bahaya), Amankan Korban ( evakuasi atau pindahkan korban
ketempat yang lebih aman dan nyaman, Tandai tempat Kejadian jika
diperlukan untuk mencegah adanya korban baru, Usahakan Menghubungi
Tim Medis dan Tindakan P3K.

11
B. Saran
Agar tak melakukan kesalahan saat melakukan Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan ada beberapa kesalahan yang harus di hindari, yaitu:
1) Menoreh bekas luka gigitan hewan berbisa.
2) Mengoles mentega pada luka bakar.
3) Menghentikan pendarahan dengan membuat ikatan yang bisa
dikencangkan dan dilonggarkan (torniquet) diatas luka yang mengalami
pendarahan.
4) Memberikan terapi panas pada kondisi keseleo, otot tegang, atau patah
tulang.
5) Memindahak korban tabrakan dari dalam mobil ke tempat lain.
6) Mengucek mata ketika ada benda masuk ke mata.
7) Menggunakan air panas untuk menolong mereka yang sangat kedinginan
atau tubuhnya mulai membeku. Bahkan pada kondisi dimana jari jari
sudah mulai membeku, terkadang langsung direndam pada air panas
8) Mengosok tubuh dengan alkohol untuk mengurangi demam.

12
DAFTAR PUSTAKA

http://unjakreatif.blogspot.com/2012/08/makalah-p3k.html
http://mayavivianti12.blogspot.com/2015/03/makalah-p3k_51.html

13

Anda mungkin juga menyukai