Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PROSEDUR PERTOLONGAN PERTAMA


Mata Kuliah : Sanitasi Hygiene Dan Keselamatan Kerja
Dosen Pengampuh : Dr. Slamet Widodo, S.Pd., M.Kes
Dosen Mitra : Haeril S.Pd., M.Pd
Disusun Untuk Memenuhi Tugas

Oleh :

o Roihan Al Husain : 220207601010


o Andi Dery Maharani : 220207602020
o Derma Dwi Damayanti Ilyas : 220207602015
o Hikmal Iqrar : 220207601003

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA


PROGRAM STUDI D4 TATABOGA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang prosedur
pertolongan pertama

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu, kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ilmiah ini

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Prosedur Pertolongan Pertama ini
dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca. 

Makassar, September 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................................1
B. Rumusan masalah.....................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................2
PEMBAHASAN........................................................................................................................2
A. Pengertian Pertolongan Pertama.............................................................................2
B. Pentingnya Pertolongan Pertama............................................................................3
C. Prosedur Pertolongan Pertama................................................................................4
D. Fasilitas Pertolongan Pertama Di Tempat Kerja...................................................6
BAB III.......................................................................................................................................9
PENUTUP..................................................................................................................................9
A. Kesimpulan................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pertolongan pertama merupakan tindakan pertolongan ataupun bentuk perawatan yang


diberikan secara cepat dan tepat terhadap seorang korban dengan tujuan mencegah
keadaan bertambah buruk, cacat tubuh bahkan kematian sebelum korban mendapatkan
perawatan dari tenaga medis yang resmi sehingga pertolongan pertama bukanlah tindakan
pengobatan yang sesungguhnya dari suatu diagnosis penyakit agar si penderita sembuh
dari penyakit yang dialami. Kegawatdaruratan dapat terjadi dimana saja dan kapan saja
sudah menjadi tugas dari petugas kesehatan untuk menangani masalah tersebut. Walaupun
begitu, tidak menutup kemungkinan kondisi kegawatdaruratan dapat terjadi pada daerah
yang sulit dijangkau oleh petugas kesehatan. Peran serta masyarakat untuk membantu
korban sebelum ditemukan oleh petugas kesehatan menjadi sangat penting.
Kegawatdaruratan dapat didefinisikan sebagai situasi serius dan kadang kala berbahaya
yang terjadi secara tiba-tiba dan tidak terduga dan membutuhkan tindakan segera guna
menyelamatkan jiwa atau nyawa (Anggraini, Mufidah, Putro, & Permatasari, 2018).

Masyarakat kadang-kadang mengambil keputusan yang salah tentang tindakan


pertolongan pertama pada kasus henti jantung. Mereka mungkin terlambat menelepon 119
atau bahkan mengabaikan layanan medis darurat dan membawa korban cedera atau sakit
ke tempat pelayanan kesehatan dengan kendaraan pribadi, padahal ambulan lebih baik
untuk korban. Ketika memberikan pertolongan pertama pada korban kasus henti jantung
penolong harus memberikan penanganan atau tindakan dengan tepat untuk menghilangkan
ancaman nyawa korban. Setiap orang harus mampu melakukan pertolongan pertama,
karena sebagian besar orang pada akhirnya akan berada dalam situasi yang memerlukan
pertolongan pertama untuk orang lain atau diri mereka sendiri (Febriani, 2010)

B. Rumusan masalah

1. Apa itu procedur pertolongan pertama?


2. Apa yang harus pertama kali di lakukan saat terjadi kecelakaan saat bekerja?
3. Penanganan seperti apa yang harus di berikan?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pertolongan Pertama

Pengertian pertolongan pertama adalah upaya pertolongan dan perawatan


sementara terhadap korban kecelakaan sebelum mendapatkan pertolongan yang lebih
sempurna dari dokter (Abu Al Fatih, 2014). Ini berarti pertolongan tersebut bukan
sebagai pengobatan atau penanganan yang sempurna, tetapi hanyalah pertolongan
sementara yang di lakukan petugas. Pemberian pertolongan pertama harus secara cepat
dan tepat menggunkan sarana dan pasarana yang ada di tempat kejadian bila tindakan
pertolongan pertama ini di lakukan dengan benar dan baik akan mengurangin cacat atau
penderitaan bagi korban dan bahkan dapat menyelamatkan korban dari kematian, tetapi
bila tindakan pertolongan pertama ini tidak berjalan baik makan kemungkinan besar
memperburuk keadaan dan bahkan dapat mengakibatkan cacat dan kematian.
Tujuan dari pertolongan pertama adalah menyelamatkan nyawa atau mencegah
kematian, mencegah cacat yang` lebih berat (mencegah kondisi memburuk), dan
menunjang penyembuhaan dengan mengurangin rasa sakit, takut dan mencegah infeksi.
Pertolongan ini di kenal dengan pelayanan gawat darurat. Pelayanan ini di bagi
dala dua fase :
1. Fase Pra Rumah Sakit
Pada fase ini di lakukan perawatan di tempat kejadian dengan atau tanpa
melakukan transportasi penderita ke fasilitas Kesehatan. Konsep dasar dari
pertolongan pertama adalah memberikan bantuan hidup dasar dan mempertahankan
nyawa dengan melakukan Tindakan pertolongan pertama secepatnya setelah
kejadian.
Siapa yang boleh menolong dalam keadaan darurat?
a. Orang awam, kelompok ini tidak terlatih atau memiliki sedikit pengetahuan
pertolongan pertama atau hanya meniru apa yang pernah dilihat atau di
dengarnya
b. Penolong pertama, atau biasa di kenal denga sebutan Palang Merah Indonesia
(PMI)

2
c. Tenaga khusus, kelompok ini berupa tenaga yang dilatih secara khusus untuk
menanggulangi kedaruratan di lapangan seperti paramedik dan sejenisnya.
Mereka dapat melakukan Tindakan yang lebih banyak dibandingkan dengan
penolong pertama.
2. Perawatan rumah sakit
Para penderita tentunya akan dikirim kefasilitas Kesehatan yang umumnya adalah
rumah sakit atau puskesmas di daerah-daerah terpencil. Perawatan kedua pada fase
ini seharusnya tidak di bedakan. Keduanya harus saling menunjang, fase pra rumah
sakit di lakukan denga baik sehingga rumah sakit tinggal melanjutkan apa yang
sudah dilakukan dan tidak mundur Kembali dan kalau perlu system rujukan harus
diaktifkan. System inilah yang sebenarnya dikenal dengan system pelayanan gawat
darurat terpadu.

B. Pentingnya Pertolongan Pertama

Pertolongan Pertama yaitu pemberian pertolongan segera kepada penderita sakit


atau cedera/kecelakaan yang memerlukan penanganan medis dasar.
Tujuan utama pertolongan pertama adalah untuk :
a. Mempertahankan penderita tetap hidup atau terhindar dari maut
b. Membuat keadaan penderita tetap stabil
c. Mengurangi rasa nyeri, ketidak-nyamanan dan rasa cemas
d. Menghindarkan kecacatan yang lebih parah

Dasar hukum dari pertolongan pertama ini adalah Pasal 531 K U H Pidana “Barang
siapa menyaksikan sendiri ada orang didalam keadaan bahaya maut, lalai memberikan
atau mengadakan pertolongan kepadanya sedang pertolongan itu dapat diberikannya atau
diadakannya dengan tidak akan menguatirkan, bahwa ia sendiri atau orang lain akan
kena bahaya dihukum kurungan selama-lamanya tiga bulan atau denda sebanyak-
banyaknya Rp 4.500,-. Jika orang yang perlu ditolong itu mati, diancam dengan : KUHP
45, 165, 187, 304 s, 478, 525, 566”

Namun, hanya sedikit masyarakat Indonesia yang mengetahui pengetahuan tentang


pertolongan pertama ini sehingga banyak korban kecelakaan di jalan atau kejadian di
rumah yang meninggal di perjalanan/saat menunggu pertolongan. Memang ada relawan
Palang Merah yang memiliki kemampuan pertolongan pertama namun, tidak setiap saat

3
dalam suatu kejadian, hadir seorang yang mengetahui masalah pertolongan pertama ini
(relawan PMI). Dalam kenyataannya, apabila ada kecelakaan di jalan atau di rumah
kebanyakan orang hanya melihat atau menelpon ambulans lalu menunggu korban
dijemput dengan ambulans. Masyarakat sekitar hanya mengevakuasi korban seadanya
tanpa mengetahui cara mengevakuasi yang baik dan benar. Hal tersebut tentu
membahayakan karena tanpa pengetahuan yang cukup mengenai pertolongan pertama, si
penolong dapat memperparah keadaan si korban. Disini lah pentingnya pengetahuan
mengenai pertolongan pertama bagi masyarakat.

Sosialisasi mengenai pentingnya pertolongan pertama sangatlah diperlukan


sehingga peran pemerintah dan masyarakat harus bersinergi. Pemerintah dapat memberi
pengetahuan pertolongan pertama lewat pendidikan formal seperti melalui pelajaran di
sekolah-sekolah. Masyarakat juga sebaiknya meningkatkan kesadarannya mengenai
pentingnya pengetahuan pertolongan pertama ini dan dapat pro aktif untuk mencari
materi pertolongan pertama sehingga apabila ada kejadian maka masyarakat dapat
berperan aktif. Palang Merah Indonesia sebagai organisasi kepalangmerahan yang
menyediakan informasi pertolongan pertama juga dapat berperan dalam menyediakan
informasi dan mengadakan sosialisasi.

C. Prosedur Pertolongan Pertama

Hal pertama yang di lakukan sebelum menolong adalah meminta izin . Ada dua
bentuk persetujuan atau ijin bagi penolong untuk melakukan tindakan

a. Persetujuan yang dianggap diberikan atau tersirat Adalah persetujuan yang umum
diberikan dalam keadaan penderita sadar atau normal.
b. Persetujuan yang dinyatakan Adalah persetujuan yang dinyatakan secara lisan atau
secara tertulis oleh penderita itu sendiri.
1. Kewajiban pelaku pertolongan pertama
a. Menjaga keselamatan diri, anggota tim, penderita dan orang sekitarnya.
Kita tidak akan mamapu memberikan pertolongan bila sebagai penolong kita
sudah mengalami cecera sebelum mencapai penderita atau pada saat sedang
menolong penderita, sehingga keselamatan diri dan tim harus menjadi prioritas.
Masalah keselamatan mencakup bahaya dari orang orang sekitar, hewan, bangunan
yang tidak Stabil, api, ledakan dan lainnya yang akan Gibahas lebih lanjut dalam

4
Bab Penilaian Penderita. Berhati-hatilah selalu supaya selamat. Orang orang yang
berada disekitar suatu kejadian sering hanya menginginkan agar penderita dibawa ke
fasilitas kesehatan secepat mungkin tanpa mempertimbangkan keadaan, bahkan
tidak memberikan kesempatan menolong di tempat kejadian  
b. Dapat Menjangkau Penderita.
Sebagai penolong kita harus mampu untuk menjangkau penderita, baik dalam
kendaraan, ditengah kerumunan masa, terperangkap di dalam bangungan, kalau
perlu gunakan alat-alat sederhana. Dalam kasus kecelakaan atau musibah,
kemungkinan pelaku harus memindahkan. penderita lain untuk dapat menjangkau
penderita yang lebih parah. Namun ingat keselamatan ( para ) penolong selalu
nomor satu, jangan berupaya melampaui batas kemampuan
c. Dapat mengenali dan mengatasi masalah yang mengancam nyawa.
Ingatlah bahwa kita berada di sini untuk menyelamatkan nyawa, maka
selayaknyalah kita mengenali dan mengatasi keadaan yang mengancam nyawa.
d. Meminta bantuan atau rujukan
Pelaku Pertolongan Pertama harus bertanggungjawab sampai bantuan rujukan
mengambil alih penanganan penderita. Bila sistem di Indonesia sudah berjalan
dengan baik maka sistem rujukan akan berjalan dengan baik. Dalam suatu kejadian
mungkin kita memerlukan bantuan unit atau kesatuan lainnya.
e. Memberikan pertolongan dengan cepat dan tepat berdasarkan keadaan korban
Carilah masalah penderita dan berikan Pertolongan Pertama dengan
menggunakan peralatan sesedikit mungkin. Masalah penderita dapat kita peroleh
dari informasi yang diperoleh di tempat kejadian, saksi dan penderita Itu sendiri,
serta melakukan pemeriksaan dan penilaian penderita. Berdasarkan semua informasi
Ini kita memberikan pertolongan sesuai dengan kemampuan dan wewenang kita,
Pertolongan Pertama dapat sederhana saja misalnya menenangkan penderita, atau
dapat juga kompleks dan rumit seperti memberikan Bantuan Hidup Dasar.
f. Membantu pelaku pertolongan pertama
Kita mungkin merupakan tim kedua yang tiba dilokasi, maka menjadi
kewajiban kita untuk membantu tim yang sudah ada
g. Ikut menjaga kerahasiaan medis penderita
h. Melakukan komunikasi dengan petugas lain yang terlibat
i. Mempersiapkan penderita untuk ditrasportasi

5
Pengangkatan dan pemindahan penderita hanya di lakukan bila perlu. Jangan
sampai Tindakan ini mengakibatkan cedera yang baru

2. Sistematika pertolongan pertama pada korban kecelakaan

a. Jangan panik
Meski situasi dan kondisi saat terjadi kecelakaan crowded, usahakan tetap
tenang dan segera mengambil tindakan secara tepat dan cepat.
b. Jauhkan korban dari kecelakaan berikutnya
Menjauhkan korban kecelakaan dari tempat semula berfungsi untuk
menghindari kecelakaan susulan yang mungkin bisa saja terjadi. Selain itu, dengan
menghindar dari lokasi terjadinya kecelakaan, petugas P3K akan dapat lebih fokus
mengurus korban.
c. Perhatikan pernafasan,denyut jantung, pendarahan dan tanda-tanda shock
Jika korban kecelakaan mengalami kendala dalam pernafasan, pendarahan,
dan terjadi tenda-tanda shock maka segera beri pertolongan pertama sesuai dengan
SOP. 
d. Jangan memindahkan korban secara terburu-buru.
Jangan pindahkan korban sebelum diketahui secara pasti jenis dan keparahan
cidera yang dialami, kecuali bila tempat tersebut tidak memungkinkan lagi untuk
melalukan perawatan. Apabila korban hendak diusung, hentikan pendarahan dan
pastikan tulang yang patah sudah dibidai.
e.  Segera rujuk ke pusat pengobatan terdekat.
Pertolongan pertama pada prinsipnya adalah pertolongan sementara. Apabila
korban mengalami luka parah, jangan segan untuk merujuk ke pusat pengobatan
terdekat, bisa ke puskesmas, dokter spesialis maupun rumah sakit.

D. Fasilitas Pertolongan Pertama Di Tempat Kerja

6
Hal terpenting dalam pertolongan pertama adalah fasilitas P3K di tempat kerja,
karena dengan adanya fasilitas akan memudahkan proses pertolongan saat terjadi
kecelakaan kerja. Berikut ini adalah fasilitas P3K yang harus tersedia di tempat kerja.
1. Ruang P3K

Ruang P3K merupakan ruangan yang disediakan dan dirancang khusus oleh
perusahaan untuk penanganan pertama tenaga kerja yang mengalami kecelakaan maupun
tempat merawat pekerja yang sedang sakit saat bekerja.
Perusahaan yang mempekerjakan 100 orang atau lebih dan perusahaan yang
mempekerjakan kurang dari 100 orang namun memiliki potensi bahaya tinggi WAJIB
memiliki ruang P3K.
Lokasi yang ideal untuk ruang P3K adalah ruangan yang dekat dengan toilet/kamar
mandi, dekat jalan keluar, mudah dijangkau dari area kerja, dan dekat dengan tempat
parkir kendaraan.
Syarat utama ruang P3K adalah bersih/steril dan memiliki luas yang cukup untuk
menampung tempat tidur, lemari/kotak obat P3K, timbangan badan, tempat menyimpan
tandu dan kursi roda, tempat sampah, air minum, penyejuk ruangan, meja dan kursi.
Selain itu, ruang P3K yang baik juga terdapat petugas kesehatan yang telah terlatih P3K.

2. Kotak P3K dan isinya

Lemari atau kotak P3K adalah tempat yang digunakan untuk menyimpan
berbagai peralatan dan obat  pertolongan pertama pada kecelakaan. Selain dipasang di
ruang P3K, kotak ini biasanya juga dipasang di beberapa tempat yang mudah dilihat dan
dijangkau oleh pekerja.

7
Kotak P3K yang baik harus kuat dan mudah diangkat/dipindah. Biasanya kotak
ini terbuat dari bahan kayu atau logam, berwarna putih, diberi lambang palang merah
dan tulisan “P3K” atau “First Aid” dibagian kaca pintu kotak K3 sebagai penanda.
Kotak P3K memiliki ukuran yang beragam, penggunaannyapun juga tergantung
kebutuhan.  Semakin besar jumlah tenaga kerja yang ada di perusahaan maka akan
semakin besar pula kotak obat yang dibutuhkan. Bahkan bagi perusahaan dengan
karyawan yang banyak, kotak P3K bisa dibuat lebih banyak dan ditempatkan di
berbagai tempat yang rawan terjadi kecelakaan.
Beberapa isi perlengkapan di kotak K3 terdiri dari : Kasa steril terbungkus,
Perban, Plester, Kapas, Kain mittela, Gunting, Peniti, Sarung tangan, Masker, Pinset,
Lampu senter, Gelas untuk cuci mata, Kantong plastik, Aquades, Povidon Iodin,
Alkohol 70%, Buku panduan P3K, Buku catatan, Tensimeter, Stetoskop, Daftar isi
kotak, dan obat-obatan.
3. Alat evakuasi dan transportasi

Alat Evakuasi adalah peralatan yang digunakan untuk memindahkan korban


kecelakaan kerja dari lokasi kecelakaan ke tempat lain yang lebih aman dengan cara-cara
yang sederhana.
Dalam melakukan evakuasi, penolong bisa menggunakan alat transportasi
seadanya, dan saat korban dievakuasi maka penolong juga wajib melakukan perawatan
darurat selama perjalanan.
Beberap alat evakuasi dan transportasi yang bisa digunakan pertolongan pertama
adalah tandu, alat bantu pernafasan, kursi roda, dan jika memungkinkan bisa
menggunakan mobil ambulan atau kendaraan lain yang dapat digunakan untuk
mengangkut korban

4. Fasilitas tambahan
Selain berbagai fasilitas P3K yang telah disebutkan diatas, perusahaan tertentu juga
membutuhkan berbagai fasilitas tambahan untuk menjamin kegiatan P3K dapat berjalan
dengan baik. Fasilitas tambahan tersebut bisa berupa alat pelindung diri atau peralatan

8
khusus yang digunakan di tempat kerja yang menangani potensi bahaya yang
membutuhkan penanganan khusus.
Alat pelindung diri ini khusus disediakan untuk perlindungan petugas K3 maupun
korban kecelakaan. Hal ini disesuaikan dengan potensi bahaya di tempat kerja, misalnya
alat pencuci mata, seragam anti api, alat pembasahan tubuh cepat, dan lain sebagainya.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pemaparan diatas dapat di simpulkan bahwa Prosedure Pertolongan Pertama


adalah Langkah awal untuk menolong korban yang mengalami kecelakaan kerja untuk
menyelamatkan korban dari dampak yang lebih serius yaitu kematian, dan menunjang
penyembuhaan dengan mengurangin rasa sakit, takut dan mencegah infeksi.
Penting bagi kita untuk mengetahui pertolongan pertama agar kita bisa mengetahui
Langkah awal untuk melakukan pertolongan pada saat terjadi kecelakaan kerja.

10
DAFTAR PUSTAKA

o Sarana, lita dr. 2009. Pedoman Pertolongan Pertama. Bandung: Markas Pusat
Palang Merah Indonesia.
o Artikel, pertolongan pertama pada kecelakaan kerja
http://www.srssafetyndo.com/artikel/pertolongan-pertama-pada-kecelakaan-
p3k-di-tempat-kerja#:~:text=Ruang%20P3K%20merupakan%20ruangan
%20yang,yang%20sedang%20sakit%20saat%20bekerja.
o Tambipi, F. J., Multazam, A., & Ikhtiar, M. (2020). Penerapan Pertolongan
Pertama Pada Kecelakaan (P3K) Kontruksi Kapal Di Kota Makassar. Journal
of Muslim Community Health, 1(2), 96-106.

11

Anda mungkin juga menyukai