Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

PERILAKU BUDAYA TERKAIT DENGAN PERTOLONGAN PERTAMA


GAWAT DARURAT DISENGAT LEBAH, DIGIGIT ULAR, DAN LUKA
BAKAR YANG BERLAKU DI MASYARAKAT

Dosen Pembimbing :
Dr. Anita Joeliantina, S.Kep., Ns., M.Kes.

Disusun Oleh :
Kelompok 11
1. Fitri Puji Rahayu (20 / P27820122070)
2. Lila Pindha Astuti (24 / P27820122074)
3. Nadya Fitri Ilhami (31 / P27820122081)
4. Nyimas Abidatul Kamilah (36 / P27820122086)
5. Puput Kumala Dwi Ningsih (38 / P27820122088)

PRODI D-III KEPERAWATAN SOETOMO


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SURABAYA
TAHUN AJARAN 2022 / 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya, karena atas izin-Nya kami dapat menyelesaikan tugas mata
kuliah Antropologi Kesehatan yang berjudul “Perilaku Budaya Terkait Dengan
Pertolongan Pertama Gawat Darurat Disengat Lebah, Digigit Ular, dan Luka Bakar
Yang Berlaku di Masyarakat”.
Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Antropologi
Kesehatan. Tidak lupa, kami juga mengucapkan banyak terimakasih kepada dosen mata
kuliah Antropologi Kesehatan yaitu Ibu Dr. Anita Joeliantina, S.Kep., Ns., M.Kes.
Karena dengan bimbingannya, kami bisa menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat
waktu. Selain itu, kami menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan dan penyusunan makalah ini masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritikan serta saran yang
membangun dari Ibu Dosen dan para pembaca guna menjadi acuan agar kami bisa
menyusun makalah yang lebih baik lagi di waktu yang akan datang.
Kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca
sekalian. Sekian yang dapat kami sampaikan, apabila ada salah kata mohon dimaafkan.

Surabaya, 28 Februari 2023

Kelompok 11

1
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR..................................................................................................................1
DAFTAR ISI................................................................................................................................2
BAB I...........................................................................................................................................3
PENDAHULUAN........................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................3
1.3 Tujuan..........................................................................................................................4
1.4 Manfaat........................................................................................................................4
BAB II..........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN..........................................................................................................................5
2.1 Definisi Pertolongan Pertama.......................................................................................5
2.2 Pertolongan Pertama Gawat Darurat Disengat Lebah...................................................5
2.3 Pertolongan Pertama Gawat Darurat Digigit Ular......................................................10
2.4 Pertolongan Pertama Gawat Darurat Luka Bakar.......................................................12
2.5 Link Video Youtube...................................................................................................21
BAB III......................................................................................................................................22
PENUTUP..................................................................................................................................22
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................22
3.2 Saran...........................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................23

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pertolongan pertama merupakan tindakan pertolongan ataupun bentuk perawatan
yang diberikan secara cepat dan tepat terhadap seorang korban dengan tujuan mencegah
keadaan bertambah buruk, cacat tubuh bahkan kematian sebelum korban mendapatkan
perawatan dari tenaga medis yang resmi sehingga pertolongan pertama bukanlah
tindakan pengobatan yang sesungguhnya dari suatu diagnosis penyakit agar si penderita
sembuh dari penyakit yang dialami. Kegawatdaruratan dapat terjadi dimana saja dan
kapan saja sudah menjadi tugas dari petugas kesehatan untuk menangani masalah
tersebut. Walaupun begitu, tidak menutup kemungkinan kondisi kegawatdaruratan dapat
terjadi pada daerah yang sulit dijangkau oleh petugas kesehatan. Peran serta masyarakat
untuk membantu korban sebelum ditemukan oleh petugas kesehatan menjadi sangat
penting. Kegawatdaruratan dapat didefinisikan sebagai situasi serius dan kadang kala
berbahaya yang terjadi secara tiba-tiba dan tidak terduga dan membutuhkan tindakan
segera guna menyelamatkan jiwa atau nyawa.

Masyarakat kadang-kadang mengambil keputusan yang salah tentang tindakan


pertolongan pertama pada kasus henti jantung. Mereka mungkin terlambat menelepon
119 atau bahkan mengabaikan layanan medis darurat dan membawa korban cedera atau
sakit ke tempat pelayanan kesehatan dengan kendaraan pribadi, padahal ambulan lebih
baik untuk korban. Ketika memberikan pertolongan pertama pada korban, penolong
harus memberikan penanganan atau tindakan dengan tepat untuk menghilangkan
ancaman nyawa korban. Setiap orang harus mampu melakukan pertolongan pertama,
karena sebagian besar orang pada akhirnya akan berada dalam situasi yang memerlukan
pertolongan pertama untuk orang lain atau diri mereka sendiri.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari pertolongan pertama?
2. Bagaimana pertolongan pertama gawat darurat disengat lebah?
3. Bagaimana pertolongan pertama gawat darurat digigit ular?

3
4. Bagaimana pertolongan pertama gawat darurat luka bakar?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari pertolongan pertama.
2. Mengetahui pertolongan pertama gawat darurat disengat lebah.
3. Mengetahui pertolongan pertama gawat darurat digigit ular.
4. Mengetahui pertolongan pertama gawat darurat luka bakar.

1.4 Manfaat
Dengan adanya pembuatan makalah ini diharap dapat menjadi media untuk
menambah pengetahuan dan media pembelajaran bagi pembaca, terutama bagi
mahasiswa keperawatan agar lebih memahami mengenai pertolongan pertama pada
kegawatdaruratan.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Pertolongan Pertama


Pertolongan pertama merupakan tindakan pertolongan ataupun bentuk perawatan
yang diberikan secara cepat dan tepat terhadap seorang korban dengan tujuan mencegah
keadaan bertambah buruk, cacat tubuh bahkan kematian sebelum korban mendapatkan
perawatan dari tenaga medis yang resmi sehingga pertolongan pertama bukanlah
tindakan pengobatan yang sesungguhnya dari suatu diagnosis penyakit agar si penderita
sembuh dari penyakit yang dialami.

Kegawatdaruratan dapat terjadi dimana saja dan kapan saja sudah menjadi tugas
dari petugas kesehatan untuk menangani masalah tersebut. Walaupun begitu, tidak
menutup kemungkinan kondisi kegawatdaruratan dapat terjadi pada daerah yang sulit
dijangkau oleh petugas kesehatan. Peran serta masyarakat untuk membantu korban
sebelum ditemukan oleh petugas kesehatan menjadi sangat penting. Kegawatdaruratan
dapat didefinisikan sebagai situasi serius dan kadang kala berbahaya yang terjadi secara
tiba-tiba dan tidak terduga dan membutuhkan tindakan segera guna menyelamatkan jiwa
atau nyawa.

2.2 Pertolongan Pertama Gawat Darurat Disengat Lebah


Ketika disengat lebah, racun yang terdapat pada sengat lebah akan langsung
bereaksi dan menyebabkan kulit yang terkena sengatan menjadi merah dan bengkak.
Bila terjadi hal tersebut, pertolongan pertama yang tepat sangat dibutuhkan untuk
meminimalkan timbulnya kondisi yang lebih parah lagi.

2.2.1 Bahaya disengat lebah


Reaksi seseorang terhadap sengatan lebah bisa beragam, mulai dari sebatas
bengkak dan gatal hingga mengancam nyawa. Sengat dari lebah mengandung duri
tajam yang terikat dengan kantung racun. Racun tersebut akan dipompa ke dalam
tubuh setelah lebah mendarat. Alergi terhadap racun inilah yang kemudian
menyebabkan reaksi alergi. Dampak sengatan lebah sendiri adalah reaksi

5
anafilaktik. Target organnya adalah kulit, sistem pembuluh darah, dan sistem
pernapasan.

2.2.2 Penanganan sengatan lebah


Penanganan yang dilakukan pada kasus sengatan lebah bisa beragam, sesuai
dengan tingkat keparahannya. Tetapi langkah pertama yang harus segera dilakukan
adalah menyingkirkan sengat yang ditinggalkan oleh lebah dengan menggunakan
benda tajam atau keras tipis seperti pisau, kartu kredit atau kuku jari. Keluarkan
sengat yang tertinggal secara perlahan. Usahakan jangan sampai memeras kantong
racun.

Semakin cepat menyingkirkan sengat yang ada, akan mengurangi peredaran


jumlah racun yang masuk ke dalam tubuh. Setelah itu harus langsung dinilai,
apakah terjadi reaksi alergi yang dapat mematikan. Karena pasien yang mengalami
kondisi berat dapat meninggal dalam waktu 30 menit setelah terjadi sengatan.
Namun jika tidak terjadi reaksi alergi berat, artinya hanya terjadi reaksi lokal saja
dan dapat dilakukan beberapa tindakan, seperti :

1. Cuci daerah sengatan dengan sabun dan air setelah sengat berhasil
dikeluarkan.
2. Berikan es batu pada area yang terkena sengat dan sekitarnya selama 20
menit sekali bila Bungkus es dengan handuk untuk menjaga agar kulit tidak
beku.
3. Penggunaan obat golongan antihistamin untuk membatasi reaksi lokal dan
mengurangi gatal juga dapat dilakukan.
4. Gunakan obat antinyeri untuk mengatasi nyeri.
5. Penggunaan salep hidrokortison pada tempat sengatan dapat membantu
mengurangi kemerahan, rasa gatal dan bengkak.
6. Meninggikan lengan atau tungkai yang terkena untuk mengurangi bengkak.
7. Ada yang menganjurkan untuk mengulangi tetanus booster jika terakhir
melakukannya 10 tahun lalu.

6
2.2.3 Pengobatan tradisional sengatan lebah
Selain cara-cara di atas, pengobatan tradisional seperti madu, baking soda,
cuka apel, pasta gigi, daging, tablet aspirin basah dan minyak rempah juga
seringkali digunakan untuk mengobati sengatan lebah.

1. Madu

Mengoleskan madu bisa membantu menghilangkan bengkak sengatan lebah


dikarenakan madu mempunyai senyawa anti peradangan untuk membantu
menyembuhkan luka, nyeri, serta rasa gatal. Cara menerapkannya juga sangat
mudah. Hanya perlu mencelupkan kapas ke dalam madu dan kemudian
mengompresnya pada luka. Madu akan menyembuhkan rasa sakit yang terjadi
secara alami.

2. Soda kue

Soda kue cocok dipakai untuk menyembuhkan sengatan lebah. Hal ini
disebabkan karena soda kue mampu menetralkan sifat asam pada sengatan
lebah. Cara menerapkannya hanya perlu mengoleskan soda kue dengan takaran
yang cukup. Oleskan sampai benar-benar menutupi daerah yang terkena
sengatan lebah. Setelah itu, tutup olesan soda kue dengan dengan perban.
Biarkan selama 15 menit sampai benar-benar mengering dan dilakukan dengan
berulang agar hasil pengobatannya lebih maksimal.

3. Pasta gigi

Pasta gigi bisa meredakan sensasi terbakar atau panas pada bagian yang
disengat sekaligus meredakan bengkak karena beberapa orang meyakini bahwa
kadar basa pada pasta gigi dapat menetralkan kadar asam dari racun lebah.
Caranya sangat mudah, yaitu hanya dengan mengoleskan sedikit pasta gigi di
daerah yang tersengat.

4. Pelembut daging

Pada pelembut daging terdapat zat bernama papain yang berfungsi


memecah protein yang menyebabkan gatal dan nyeri. Caranya dengan membuat

7
larutan 1 bagian pelembut daging dan 4 bagian air. Oleskan pada bagian yang
tersengat dan diamkan selama 30 menit.

5. Cuka sari apel

Cuka sari apel juga diyakini dapat membantu menetralisir racun lebah. Obat
tradisional ini digunakan dengan cara merendam perban atau kain di dalam
cuka terlebih dulu, kemudian menempelkannya ke lokasi kulit yang disengat.

6. Aspirin

Larutan atau pasta aspirin dikenal sebagai obat rumahan untuk mengatasi
nyeri dan bengkak akibat sengatan lebah. Namun penelitian menyebutkan
bahwa hal tersebut tidak akan mengurangi nyeri bahkan akan memperpanjang
jangka waktu bengkak.

7. Minyak esensial

Minyak esensial cocok dipakai untuk mengobati sengatan lebah karena


minyak esensial mampu berperan menghentikan pendarahan yang terjadi karena
sengatan lebah. Sementara sifat antiinflamasinya mampu meringankan
pembengkakan yang terjadi akibat sengatan. Penerapannya sangat mudah.
Hanya perlu mencampurkan minyak esensial seperti lavender dengan minyak
lain. Bisa gunakan minyak kelapa atau minyak zaitun. Jika sudah, oleskan
campuran minyak ke bagian tubuh yang terkena sengatan lebah.

8. Lidah buaya

Kandungan lidah buaya bermanfaat untuk mendinginkan, menenangkan,


dan membantu meredakan rasa sakit pada kulit. Caranya yaitu oleskan
cairannya pada area kulit, juga bisa menggunakan perawatan kulit aloe vera gel
sebagai alternatif. Namun, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan
dokter apakah aman atau tidak.

9. Lumpur

Lumpur bisa dijadikan sebagai obat alami untuk mengatasi sengatan lebah.
Caranya yaitu ambil lumpur dan kemudian campur dengan air sehingga

8
memiliki bentuk seperti pasta. Kemudian oleskan di atas kulit yang tersengat
dan tunggu hingga kering.

10. Bawang putih

Bawang putih bisa dipertimbangkan sebagai solusi efektif untuk mengobati


sengatan lebah karena bawang putih memiliki kandungan kalsium, zat besi,
kalium, selenium, magnesium, dan fitonutrien allicin. Memiliki sifat antibakteri,
antivirus, antiseptik, mengencerkan darah, dan menguatkan kekebalan tubuh.
Caranya sederhana yaitu dengan menghaluskan bawang putih dan kemudian
oleskan sambil ditekan di atas luka. Setelah itu tutupi area yang luka tersebut
selama 30 menit.

11. Daun pisang

Getah daun pisang mampu meredakan bengkak dan menghilangkan rasa


terbakar atau panas di kulit sehingga mempercepat penyembuhan. Caranya
yaitu ambil dan hancurkan sedikit daun pisang lalu bubuhkan pada bagian yang
disengat.

12. Kunyit

Kunyit memiliki khasiat antibakteri, antijamur, dan antivirus. Kunyit


mengandung curcumin yang memiliki khasiat untuk meredakan inflamasi,
seperti bengkak dan nyeri. Penerapannya juga sangat mudah. Hanya perlu
menyiapkan 2-3 rimpang kunyit sebesar ibu jari. Kemudain ¼ sendok makan
kapur sirih. Jika sudah, parut kunyit dan campurkan kedua bahan tersebut. Lalu
langsung saja oleskan pada bagian yang terkena sengatan lebah.

13. Asam Jawa

Asam Jawa dapat dimanfaatkan untuk mengatasi bengkak karena disengat


lebah. Bagian yang digunakan untuk penyembuhan gigitan serangga adalah biji
atau klungsu. Hanya perlu menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan, yaitu 3-5
biji asam Jawa dan minyak kayu putih secukupnya. Lanjut dengan menumbuk
biji asam Jawa sampai halus. Cara menerapkannya sangat mudah. Bersihkan
bagian yang terkena sengatan lebah terlebih dahulu. Bersihkan dengan kain

9
yang dibasahi minyak kayu putih. Kemudian ditaburi/ditempeli dengan
bubukan biji Asam Jawa.

2.2.4 Pantangan dalam mengobati sengatan lebah


Dalam menjalani pengobatan sengatan lebah, perlu diperhatikan beberapa
pantangan seperti berikut :

1. Jangan biarkan sengatan menancap terlalu lama di kulit. Terlalu lama


mengeluarkan sengatan bisa menyebabkan nyeri dan meningkatkan risiko alergi.
2. Jika sengatan masuk sangat dalam, jangan mencabut paksa sengat yang
tertancap sampai ke bawah permukaan kulit.
3. Jangan menggaruk area yang disengat lebah. Menggaruk bisa memperburuk rasa
gatal, pembengkakan, juga risiko infeksi.

2.3 Pertolongan Pertama Gawat Darurat Digigit Ular

2.3.1 Definisi digigit ular


Gigitan ular (snake bite) adalah penyakit akibat lingkungan dan pekerjaan
yang sering dan umum dijumpai, khususnya di daerah negara tropis, seperti
indonesia. Gigitan ular dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan lokal, nekrosis
sel perdarahan dalam, hilangnya fungsi dari otot, pembengkakan, tekanan darah
turun, kerusakan pada kornea, iritasi dan bengkak pada daerah uvea, dan pecahnya
sel darah merah, bahkan dapat menyebabkan kematian. Penyebab snake bite atau
gigitan ular adalah ular berbisa. Secara umum, ular berbisa di kawasan Asia
Tenggara dibagi menjadi 3 jenis yaitu :

1. Elapidae adalah ular berbisa yang memiliki taring depan pendek, berbadan
panjang, kurus, berwarna seragam dan bersisik halus simetris pada bagian
kepala. Contoh ular jenis ini adalah ular kobra, king kobra, ular kraits, dan ular
weling.
2. Viperidae merupakan jenis ular bertaring panjang yang terlipat datar ke rahang
atas dan baru keluar saat akan menyerang, bertubuh pendek, tebal, dan memiliki
sisik kecil dan kasar pada bagian kepala. Contoh ular jenis ini yaitu ular
bandotan puspa, ular hijau, dan ular tanah.

10
3. Colubridae merupakan jenis ular yang dapat menyebabkan terjadinya anti
hemostasis dan gagal ginjal akut. Contoh jenis ular ini yaitu ular mangrove dan
ular sawah.

2.3.2 Pengobatan akibat gigitan ular yang berlaku di Masyarakat


1. Pengobatan tradisional Suku Napan dan Suku Yaur

Sistem pengobatan tradisional yang dimiliki oleh Suku Napan dan Suku Yaur
merupakan warisan turun temurun dari nenek moyang mereka sebagaimana juga
dengan setiap suku yang berada di Nusantara. Suku Napan dan Suku Yaur yang
berada di Kabupaten Nabire merupakan suku yang dikategorikan sebagai
masyarakat pesisir. Sehingga bahan obat-obatan pun yang digunakan merupakan
tumbuhan yang tumbuh berada di daerah pesisir.

Pengobatan dalam masyarakat Napan dan Yaur menggunakan Pohon matoa,


atau dalam bahasa Napan disebut Kawano dan dalam bahasa Yaur disebut Waibre.
Tumbuhan ini biasa digunakan sebagai obat tradisional untuk pengobatan akibat
gigitan ular. Pohon matoa merupakan tumbuhan endemik Papua. Salah satu
kegunaan dari pohon Matoa yaitu untuk menyembuhkan gigitan ular berbisa. Bagian
yang digunakan adalah batang pohonnya. Cara pemakaiannya yaitu batang pohon
matoa dibakar hingga menjadi arang (meere dalam bahasa Yaur), kemudian
arangnya dihaluskan dan ditempelkan atau digosok pada bagian bekas gigitan ular,
setelah itu dibungkus dengan daun matoa.

2. Tanaman Mongoose

Tanaman Mongoose dapat mengobati seseorang yang terkena gigitan ular.


Tanaman Mongoose memiliki kemampuan untuk menetralkan racun yang telah
menyebar ke aliran darah. Tanaman Mongoose ini biasanya tumbuh di kawasan
Asia Selatan. Cara pengobatan menggunakan tanaman ini yaitu dengan cara
merebusnya tanaman ini dengan air. Lalu usapkan pada daerah yang terkena gigitan.

3. Kunyit

Kunyit termasuk dalam salah satu tanaman rempah-rempah dan obat yang sering
ditemui di Indonesia. Kunyit dijadikan bumbu masakan hingga minuman seperti

11
jamu. Namun, kunyit juga dipercaya oleh masyarakat dapat mengeluarkan racun
dalam tubuh. Untuk mengeluarkan racun dalam tubuh, bisa mengonsumsi air kunyit.
Tak hanya saat terkena racun saja, air kunyit juga bisa untuk pemulihan.

4. Minyak Kelapa

Masyarakat percaya bahwa minyak kelapa berfungsi untuk melawan bakteri,


parasit dan racun. Minyak kelapa dapat menyembuhkan luka. Untuk
menyembuhkan luka, cukup oleskan minyak kelapa pada area yang terkena gigitan
lalu bungkus dengan perban.

5. Daun Kari

Ramuan selanjutnya yang mampu menghambat penyebaran bisa ular dalam


tubuh adalah daun kari. Daun kari digunakan selama berabad-abad untuk
menyembuhkan gigitan ular karena sifatnya yang memulihkan. Bahkan, dapat
secara instan mengeluarkan racun dalam tubuh. Ramuan ini didapat dengan cara
yang mudah. Pertama, rebus segenggam daun kari dalam susu lalu oleskan air
rebusan ini ke luka gigitan ular.

2.4 Pertolongan Pertama Gawat Darurat Luka Bakar

2.4.1 Definisi luka bakar


Luka bakar adalah kerusakan jaringan yang disebabkan oleh panas, bahan
kimia, listrik, radiasi atau matahari. Dokter biasanya menentukan keseriusan (derajat)
luka berdasarkan kedalaman luka dan jumlah kulit yang terkena. Kondisi ini bisa
menyakitkan dan menyebabkan infeksi jika tidak diobati. Kondisi luka tingkat
pertama, dan sebagian besar luka bakar tingkat dua, sembuh dengan perawatan di
rumah. Sementara itu luka tingkat tiga dapat mengancam jiwa dan memerlukan
perawatan medis khusus.

2.4.2 Penyebab luka bakar


Ada banyak hal yang bisa menjadi penyebab luka bakar, yaitu :

 Cairan panas, yang disebabkan dari air, minyak.

12
 Api, yang dapat berasal dari bensin, minyak tanah, atau gas LPG.
 Listrik, yang juga dapat bersumber dari petir.
 Zat kimia, yaitu seperti asam, basa, dan kosmetik.
 Radiasi, yang bersumber dari matahari, radioterapi, dan bom.

2.4.3 Faktor risiko luka bakar


Ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang dapat mengalami luka
bakar yaitu :

 Jenis Kelamin

Wanita memiliki risiko lebih tinggi mengalami kondisi ini dibanding pria. Hal ini
karena wanita lebih sering berhadapan dengan api, misalnya saat memasak.

 Usia

Anak-anak sangat rentan terhadap luka bakar, karena mereka umumnya belum bisa
mendeteksi bahaya sebaik orang dewasa.

 Pekerjaan yang mengharuskan untuk berhadapan dengan api.


 Kemiskinan, kepadatan penduduk dan kurangnya langkah-langkah keamanan
yang tepat.
 Kondisi medis yang mendasari, termasuk epilepsi, neuropati perifer, dan cacat
fisik dan kognitif.
 Penyalahgunaan alkohol dan merokok.
 Akses mudah ke bahan kimia berbahaya.
 Penggunaan minyak tanah (parafin) sebagai sumber bahan bakar untuk peralatan
rumah tangga non-listrik.
 Langkah-langkah keamanan yang tidak memadai untuk bahan bakar gas cair dan
listrik.

2.4.4 Gejala luka bakar


Gejala umum luka bakar meliputi lepuh, rasa sakit, pembengkakan, dan
pengelupasan kulit. Gejala sering memburuk selama beberapa jam atau hari pertama
setelah luka. Gejala lainnya juga bervariasi tergantung pada seberapa dalam
kerusakan kulit. Berikut ini gejala dari kondisi tersebut berdasarkan derajatnya :

13
 Luka bakar derajat 1

Jenis luka ringan ini hanya memengaruhi lapisan luar kulit (epidermis). Ini dapat
menyebabkan kemerahan dan rasa sakit.

 Luka bakar derajat 2

Jenis luka ini memengaruhi epidermis dan lapisan kedua kulit (dermis). Kondisi ini
dapat menyebabkan kulit bengkak dan merah, dan putih. Lepuh dapat berkembang,
dan rasa sakit bisa parah. Luka bakar tingkat dua yang dalam dapat menyebabkan
jaringan parut.

 Luka bakar derajat 3

Jenis luka ini mencapai lapisan lemak di bawah kulit. Area yang terbakar mungkin
berwarna hitam, coklat atau putih. Kulit mungkin terlihat kasar. Luka bakar tingkat
tiga dapat merusak saraf dan menyebabkan mati rasa.

2.4.5 Diagnosis luka bakar


Diagnosis dan derajat keparahannya akan ditentukan oleh dokter dengan
memeriksa kulit yang terdampak. Dokter juga akan memeriksa cedera lain dan
mungkin melakukan tes laboratorium, sinar-X atau prosedur diagnostik lainnya.

2.4.6 Pengobatan luka bakar


Perawatan kondisi ini bervariasi tergantung pada penyebab dan tingkat
keparahannya. Pastikan menjaga semua luka tetap bersih dan menggunakan perban
yang tepat tergantung pada tingkat keparahan luka. Periksa luka untuk tanda-tanda
infeksi dan masalah jangka panjang lainnya. Contohnya seperti jaringan parut dan
pengencangan kulit di atas sendi atau otot yang membuat sulit bergerak. Pengobatan
berdasarkan jenis luka bakar meliputi :

 Luka Bakar Derajat Pertama

Alirkan air dingin di atas luka. Jangan oleskan es secara langsung ke kulit. Untuk
kulit yang terbakar sinar matahari, oleskan gel lidah buaya. Kamu juga dapat
mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas.

 Luka Bakar Derajat Kedua

14
Perawatan untuk jenis luka tingkat dua dan satu serupa. Dokter mungkin
meresepkan krim antibiotik yang lebih kuat yang mengandung perak, seperti perak
sulfadiazin, untuk membunuh bakteri. Mengangkat area yang terbakar dapat
mengurangi rasa sakit dan bengkak.

 Luka Bakar Derajat Ketiga

Luka bakar tingkat tiga dapat mengancam jiwa dan sering kali membutuhkan
cangkok kulit. Cangkok kulit menggantikan jaringan yang rusak dengan kulit yang
sehat dari bagian tubuh lain yang tidak terluka. Daerah tempat pengambilan cangkok
kulit biasanya sembuh dengan sendirinya. Perawatan juga termasuk pemberian
cairan ekstra (biasanya diberikan secara intravena, dengan infus) untuk menjaga
tekanan darah tetap stabil dan mencegah syok dan dehidrasi.

2.4.7 Komplikasi Luka Bakar


Komplikasi dari kondisi ini yang dalam atau luas dapat meliputi :

 Infeksi bakteri, yang dapat menyebabkan infeksi aliran darah (sepsis).


 Kehilangan cairan, termasuk volume darah rendah (hipovolemia).
 Suhu tubuh yang sangat rendah (hipotermia).
 Masalah pernapasan akibat asupan udara panas atau asap.
 Bekas luka atau area bergerigi yang disebabkan oleh pertumbuhan berlebih dari
jaringan parut (keloid).
 Masalah tulang dan sendi, seperti ketika jaringan parut menyebabkan
pemendekan dan pengencangan kulit, otot atau tendon (kontraktur).

2.4.8 Pencegahan Luka Bakar


Kondisi ini memiliki banyak penyebab yang tidak disengaja. Kamu dapat
mengambil langkah-langkah ini untuk mengurangi risiko luka bakar :

 Pakailah tabir surya saat beraktivitas di luar ruangan.


 Selalu periksa suhu air di bak mandi sebelum masuk atau memandikan anak.
 Amankan bahan kimia berbahaya dan korek api dari jangkauan anak-anak.
 Jangan tinggalkan kompor tanpa pengawasan.
 Jangan menggendong anak saat berada di dekat benda panas, seperti kompor.

15
 Tetapkan perlindungan di sekitar perapian dan jangan pernah meninggalkan
anak tanpa pengawasan.
 Pasang dan cek detektor asap secara teratur di rumah.
 Lengkapi rumah dengan alat pemadam kebakaran dan ketahui cara
menggunakannya.
 Tutup colokan listrik jika dapat dijangkau oleh anak-anak.

2.4.9 Pengobatan tradisional luka bakar


Selain menggunakan cara – cara diatas, adapun pengobatan luka bakar
menggunakan bahan yang alami seperti :

 Air dingin

Obat alami untuk luka bakar sebagai pertolongan pertama yang sederhana adalah
dengan menggunakan air dingin. Taruh kulit yang terbakar di bawah air yang
mengalir atau menggunakan kompres air dingin selama 5 menit.

 Lidah buaya

Lidah buaya adalah herbal yang paling terkenal sebagai obat alami untuk mengobati
luka bakar. Obat alami ini bisa menghentikan rasa sakit dan peradangan,
mengurangi pembengkakan, serta merangsang pertumbuhan dan perbaikan kulit
terbakar.

 Teh hitam

Teh hitam mengandung asam tanat yang bisa berkhasiat menarik panas dari luka
bakar untuk mengurangi rasa sakitnya. Cara menggunakan teh hitam sebagai obat
alami untuk luka bakar, yaitu letakkan kantong teh hitam yang basah di atas luka
bakar. Anda bisa menggunakan kain kasas untuk menahan posisi kantong teh hitam.

 Vanila

Vanila bisa dimanfaatkan untuk mengobati luka bakar ala rumahan. Penguapan
alkohol dalam ekstrak vanila bisa akan mendinginkan luka bakar dan mengurangi
rasa sakit. Cara menggunakan ekstrak vanila sebagai obat alami untuk mengobati
luka bakar adalah dengan mengoleskan kapas yang dibasahi ekstrak vanila ke luka

16
bakar. Cuka Cuka putih mengandung asam asetat, komponen aspirin yang dapat
membantu meredakan nyeri, gatal, dan radang luka bakar. Bahan ini juga
merupakan antiseptik dan astringen, yang bisa mencegah luka Anda dari infeksi.

 Cuka

Cuka putih mengandung asam asetat, komponen aspirin yang dapat membantu
meredakan nyeri, gatal, dan radang luka bakar. Bahan ini juga merupakan antiseptik
dan astringen, yang bisa mencegah luka Anda dari infeksi. Cuka yang memiliki sifat
bisa menarik panas dari luka bakar, membantu menghilangkan rasa sakit secara
alami. Cara menggunakan obat alami ini yaitu dengan rendam handuk kecil atau
kapas dalam cuka yang diencerkan untuk dioleskan ke luka bakar.

 Madu

Madu memiliki sifat antibiotik, yang bisa menjadi obat alami untuk luka bakar,
membantu mencegahnya terinfeksi. Madu memiliki keseimbangan pH alami yang
tidak ramah terhadap bakteri, jadi setelah dioleskan, bisa membunuh bakteri atau
infeksi yang ada pada kulit. Madu juga akan mendinginkan luka bakar, meredakan
nyeri, dan membantu penyembuhan kulit.

 Susu murni

Susu bisa menjadi obat alami untuk mengobati luka bakar karena kandungan lemak
dan protein bisa menenangkan dan mempercepat penyembuhan kondisi kulit yang
terbakar. Rendam luka bakar dalam susu selama 15 menit agar cepat sembuh.
Yoghurt dari susu murni juga dapat membantu mendinginkan dan melembabkan
kulit kering Anda.

 Minyak kelapa

Minyak kelapa memiliki manfaat sebagai obat alami luka bakar karena sumber
vitamin E. Kandungan vitamin E adalah penyembuh luka kulit yang sangat baik.
Selain itu, mengandung asam lemak yang anti jamur dan anti bakteri, yang
membantu menjaga luka bakar Anda tidak terinfeksi. Jika lepuh meninggalkan
bekas pada kulit Anda, Anda bisa menambahkan jus lemon ke minyak kelapa

17
sebelum memijatnya ke bekas luka itu. Sifat asam jus lemon akan membantu
meringankan bekas luka, sementara minyak kelapa membantu menyembuhkannya.

 Minyak lavender

Minyak lavender adalah obat alami untuk mengobati luka bakar yang efektif.
Minyak lavender bisa meredakan rasa sakit dan menyembuhkan luka bakar dengan
cepat. Cara menggunakan minyak levender untuk mengobati luka bakar, yaitu
campurkan 1 sendok teh minyak esensial lavender murni ke dalam sekitar 2 ons air
dalam botol. Kocok dan semprot ke kulit yang terbakar. Cara ini perlu dilakukan
sesering yang diperlukan.

 Oat

Oat mungkin menjadi solusi paling berguna untuk mengobati luka bakar yang
sedang sembuh dan Anda tergoda untuk menggaruknya. Cara menggunakan oat
menjadi obat alami untuk luka bakar adalah dengan campurkan oat ke dalam air
selama 20 menit, lalu gunakan air rendaman itu untuk dioleskan ke kulit yang
terbakar. Jika luka bakar besar, masukkan 1 cup oat ke air mandi dan rendam selama
20 menit. Jika untuk luka bakar kecil, cukup ambil beberapa oat ke mangkok kecil,
lalu rendam. Setelah itu, keringkan kulit Anda dengan udara ruangan, sehingga
lapisan tipis oat tetap ada. Lapisan itu untuk mengurangi rasa gatal.

2.4.10 Kesalahan dalam mengobati luka bakar


Kesalahan-kesalahan pada saat mengobati luka bakar yang sering dilakukan
oleh masyarakat indenesia, yaitu :

 Memberi Air Dingin Mengalir pada Bekas Luka Bakar

Ketika menangani luka bakar, menggunakan air dingin atau air bisa jadi kesalahan
dan malah memperburuk masalah kulit. Mendinginkan luka bakar bisa merusak
jaringan kulit dan resposns fisiologis terhadap stres. Ketika mengalami luka bakar,
beri air dalam temperatur ruangan selama 10 menit.

 Memecah Benjolan yang Muncul

18
Jika luka bakar yang kamu alami memunculkan benjolan, sebaiknya jangan
pecahkan bekas luka tersebut karena dapat memicu infeksi. Ketika luka bakar
milikmu memunculkan benjolan, sebaiknya konsultasi dengan dokter untuk
mengatasinya.

 Menggunakan Antibiotik

Pada saat kamu mengalami luka bakar ringan, tidak dibutuhkan antibiotik untuk
mensterilkan bekas luka. Kulit mengandung bakteri sehat yang bisa mengobati diri
sendiri. Oleh karena itu, mengonsumsi antibiotik yang mempengaruhi tubuh secara
keseluruhan tidak harus dilakukan.

 Terpapar Matahari

Setelah mengalami luka bakar, disarankan agar luka tersebut tidak terpapar matahari
pada hari pertama dan sebisa mungkin menutupinya. Cahaya matahari bisa membuat
luka bakar semakin memburuk dan memunculkan benjolan. Selama beberapa waktu,
tutupi luka menggunakan kain atau perban agar aman.

 Menggunakan Ramuan Rumahan secara Sembarangan

Menggunakan ramuan rumahan untuk mengobati luka bakar bisa sangat berbahaya.
Penggunaan mentega dan pasta gigi yang kerap dilakukan untuk mengobati luka
bakar sebenarnya sangat tidak disarankan dan bisa berbahaya. Hal ini bisa membuat
luka pulih lebih lama serta memicu munculnya infeksi.Sejumlah kesalahan tersebut
merupakan hal yang rentang dan sering dilakukan ketika seseorang mengalami luka
bakar. Pastikan untuk menghindari sejumlah hal tersebut agar tidak mengalami
masalah lebih lanjut.

 Mengoleskan Pasta Gigi

Kebiasaan mengoleskan pasta gigi saat mengalami luka bakar agaknya sudah
menjadi satu hal yang sangat dipercaya. Terutama di Indonesia. Sebagian besar
orang meyakini bahwa kandungan mint yang ada dalam produk pasta gigi bisa
membantu mengurangi rasa panas akibat terbakar dan memberi sensasi dingin.
Padahal, mengoleskan odol ke bagian tubuh yang mengalami luka bakar malah bisa
memperparah keadaan. Pasalnya, pasta gigi memiliki kandungan mint dan kalsium,

19
kedua zat tersebut malah bisa memicu risiko infeksi dan membahayakan jaringan
kulit.

 Mengoleskan Mentega

Selain pasta gigi, bahan lain yang juga sering dibalurkan pada bagian tubuh yang
mengalami luka bakar adalah mentega. Kebiasaan ini dimaksudkan untuk menjaga
kulit dari udara dan bakteri yang bisa menyebabkan infeksi. Nah, lagi-lagi
kepercayaan ini tidak dapat dipertanggungjwabkan kebenarannya. Alih-alih
mencegah infeksi, menutup luka dengan mentega malah bisa menghalangi sirkulasi
udara. Alhasil, suhu tubuh pun terperangkap di lapisan kulit dan membuatnya
semakin terbakar. Selain itu, olesan mentega ini pun bisa membuat kulit lembap dan
malah memicu bakteri bertumpuk dan menyebabkan infeksi.

 Mengompres dengan Es Batu

Saat mengalami luka bakar, hal pertama yang terpikir mungkin adalah hal-hal yang
bisa “mendinginkan”. Hal itu kemudian membuat orang percaya bahwa luka bakar
bisa diatasi dengan cara mengompres bagian yang terluka dengan es batu. Suhu es
batu rata-rata berkisar 0 sampai -4 derajat celsius. Dengan suhu yang sedingin ini,
peredaran darah di kulit dan bagian yang terluka malah bisa berhenti. Kondisi ini
bisa menyebabkan terjadinya radang dingin serta kerusakan pada jaringan kulit.

2.4.11 Tindakan yang Harus Dilakukan saat Mengalami Luka Bakar


Saat mendapatkan luka bakar, sebaiknya segera hubungi tenaga medis atau
pergi ke rumah sakit. Sebab, pengobatan yang cepat dan tepat sangat dibutuhkan
untuk meminimalisir hal yang tidak diinginkan. Sambil menunggu bantuan medis,
ada cara pertolongan pertama yang bisa dilakukan yaitu dengan cara :

 Bersihkan bagian luka dengan air mengalir (bukan air es atau air panas). Biarkan
air mengaliri luka hingga kira-kira 20 menit. Usahakan lakukan cara ini sebelum
kulit mulai melepuh. Mengalirkan air ke bagian yang terluka dapat membantu
mencegah panas masuk ke lapisan kulit yang lebih dalam.
 Basahi sebuah kain atau kapas dengan air dingin. Kemudian, tepuk-tepukkan
pada bagian luka secara perlahan. Jangan terlalu lama ditempelkan dan berhati-
hatilah dengan bagian yang terluka.

20
 Agar luka tidak terlalu parah, hindari bagian yang terluka terkena gesekan atau
benda lain. Untuk menghindarinya, cobalah untuk menutup luka dengan penutup
luka steril.

2.5 Link Video Youtube


1) Pertolongan pertama disengat lebah
https://youtu.be/YN_zYtWTpsg
2) Pertolongan pertama digigit ular
https://youtu.be/_0jwitHohxw
3) Pertolongan pertama luka bakar
https://youtu.be/OyNqSxTnVy4

2.1

21
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa pertolongan pertama gawat
darurat disengat lebah pada masyarakat sudah cukup tepat sehingga penyebaran
racun lebah yang masuk kedalam tubuh dapat diminimalisir. Serta pada pengobatan
tradisionalnya, masih ada beberapa bahan yang belum diuji keefektifannya dalam
mengobati sengatan lebah. Kemudian pada pertolongan pertama gawat darurat
digigit ular pada masyarakat umumnya masih banyak yang belum mengetahui cara
yang tepat dalam memberikan pertolongan pertama digigit ular serta banyak yang
hanya terfokus pada pengobatan tradisional untuk menghentikan penyebaran bisa
ular. Serta, masih belum dibuktikan apakah pengobatan tradisional tersebut berhasil
atau tidak dalam mencegah bisa ular menyebar dalam darah. Sedangkan pada
pertolongan pertama gawat darurat luka bakar, banyak masyarakat yang masih
memberikan pasta gigi, mentega, ataupun air es alih-alih memberikan air mengalir
pada anggota tubuh yang terkena luka bakar sehingga luka yang dialami lebih lama
sembuh dan meninggalkan bekas

3.2 Saran
Dari penjelasan yang sudah dipaparkan, diharapkan pembaca dapat memahami
materi mengenai pertolongan pertama gawat darurat disengat lebah, digigit ular,
dan luka bakar sehingga mampu memberikan pertolongan apabila disekitar ada
masyarakat yang mengalami hal tersebut. Selain itu, diharapkan pembaca mampu
memberikan pertolongan pertama yang sesuai dengan anjuran dan tidak
memberikan pertolongan pertama yang salah atau belum dibuktikan kebenarannya.

DAFTAR PUSTAKA

22
Adlina, A. (2022, Januari 5). SehatQ. Diakses melalui
https://www.sehatq.com/artikel/mengobati-sengatan-lebah-dengan-bahan-alami-
yang-ada-di-rumah
Adrian, K. (2020, Mei 14). Alodokter.com. Diakses melalui
https://www.alodokter.com/gunakan-obat-disengat-lebah-sesuai-gejala-yang-
timbul
Anonim. (2019, April 10). Honestdocs.id. Diakses melalui
https://www.honestdocs.id/reaksi-pengobatan-pencegahan-sengatan-lebah
Anonim. (2023, Januari 6). Merdeka.com. Diakses melalui
https://www.merdeka.com/sehat/5-kesalahan-yang-sering-dilakukan-ketika-
sedang-mengobati-luka-bakar.html
Diah, F. (2016, Maret 14). Merdeka.com. Diakses melalui
https://www.merdeka.com/sehat/kamu-tersengat-lebah-ini-7-cara-aman-untuk-
mengatasinya.html
Fadli, R. (2022, Mei 31). Halodoc.com. Diakses melalui
https://www.halodoc.com/kesehatan/luka-bakar
Febby. (2016, Maret 14). Fimela.com. Diakses melalui
https://www.fimela.com/beauty/read/3757809/5-cara-alami-obati-sengatan-
lebah-hilang-dalam-semalam
Halodoc, R. (2018, Juli 13). Halodoc.com. Diakses melalui
https://www.halodoc.com/artikel/3-pertolongan-pertama-luka-bakar-yang-
ternyata-salah
Kemala, F. (2021, September 23). Hellosehat.com. Diakses melalui
https://hellosehat.com/hidup-sehat/pertolongan-pertama/mengobati-sengatan-
lebah/
Redaksi, T. (2010, Januari 1). Kemdikbud.go.id. Diakses melalui
https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailCatat=884
Sicca, S. P. (2023, Januari 22). Kompas.com. Diakses melalui
https://health.kompas.com/read/23A22150000568/10-obat-alami-untuk-luka-
bakar-sebagai-pertolongan-pertama?page=all
Tysara, L. (2020, Oktober 12). Liputan6.com. Diakses melalui
https://www.liputan6.com/hot/read/4379912/8-cara-mengobati-sengatan-lebah-
dengan-bahan-alami-begini-gejala-dan-pencegahannya

23
24

Anda mungkin juga menyukai