Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN

PRAKTIKUM FARMAKOLOGI SISTEM ORGAN


PENANDAAN HEWAN PERCOBAAN

(disusun untuk memenuhi salah satu tugas praktikum farmakologi sistem organ)

Disusun oleh :
Kelompok 1 Farmasi 2C
1. Muhammad Iqbal Syafaat (31120126)
2. Nada Saidah (31120127)
3. Ira Safitri Rahayu (31120128)
4. Dineu Septy UR (31120130)
5. Nisa Armila (31120135)
6. Ade Triana Abidin (31120165)

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


UNIVERSITAS BHAKTI TUNAS HUSADA
TASIKMALAYA
2022
PERCOBAAN IV
PENANDAAN HEWAN PERCOBAAN

A. Dasar Teori

Penandaan hewan uji sangatlah penting dan perlu dilakukan dengan


metode yang benar. Jika hewan ditandai maka perlu dicantumkan metode
penandaan dalam proposal maupun laporan penelitian. Metode penandaan
mencit dapat dilakukan dengan mempertimbangkan umur mencit, jumlah
karakter yang akan dimasukan dalam penelitian dan lama waktu penelitian.
(Nugroho, 2018)
Dasar dilakukan penandaan hewan percobaan adalah bentuk
karakteristik hewan satu spesies itu identik atau mempunyai identitas diri
sama dengan demikian dilakukan penandaan terhadap hewan percobaan
karena dosis obat yang diberikan pada hewan percobaan dinyatakan dalam
mg /g per kg bobot tubuh hewan sehingga perlu diketahui berat dari tiap
hewan percobaan yang akan digunakan dalam percobaan dan tiap hewan
diberi tanda (titik/garis) dengan pewarna untuk mengidentifikasinya. Hal
tersebut dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu :
1. Diberi nama : dengan ditulis nomor pada tubuhnya.
2. Diberi tanda :
No. Hewan Lokasi Tanda Identifikasi
pewarnaan pada bulu (dengan
1 Kepala K
asam pikrat): tata letak dibagian
2 Punggung P
tubuh tertentu
3 Ekor E
misalnya : kaki
4 Kepala punggung KP
kanan/kiri
5 Kepala ekor KE
3. Tanda pada ekor
6 Punggung ekor PE
berdasarkan tata nomor
7 Kepala punggung ekor KPE
romawi.
8 Kaki anterior KKA
9 Kaki posterior KKP
10 4 kaki 4 KK
11 Kaki anterior kanan KKA Ka
12 Kaki anterior kiri KKA Ki
13 Kaki posterior kiri KKP Ka
14 2 kaki kanan 2 KK Ka
15 2 Kaki kiri 2 KK Ki
16 Blanko (tanpa tanda) B
4. Dengan tato nomor. Di ekor dengan laser; Animal Identification
Marking system (AIMS).
Tabel 1.1 Penandaan Hewan Percobaan Berdasarkan Lokasi Penandaan

Contoh penandaan pada ekor menggunakan spidol permanen

Penandaan pada bulu dengan asam pikrat

B. Tujan
1. Untuk mengetahui cara penandaan hewan percobaan.
2. Untuk mengidentifikasi hewan percobaan dan mengelompokkannya
untuk diberi penandaan yang pada umumnya berdasarkan pada bobot
hewan percobaan (mg/kg BB atau g/kg BB)
C. Alat & Bahan
1. Alat
 Spidol permanen
 Ram kawat
2. Bahan
 Asam pikrat
 Mencit
 tikus
D. Prosedur Kerja
 Penandaan pada ekor

 Penandaan pada bulu dengan asam pikrat


E. Hasil Pengamatan

Tanda yang digunakan Gambar Keterangan


Angka 1 Penandaan dengan
menggunakan spidol berupa
angka 1 pada hewan uji mencit.

Angka 1 pada bulu Penandaan dengan asam pikrat


pada bulu tikus dengan tanda
angka 1 yaitu ditandai dengan
cara mengoleskan asam pikrat
pada bagian punggung tikus.

F. Pembahasan
Pada praktikum kali ini mempelajari tentang penandaan pada ekor dan
bulu hewan uji coba yang berupa tikus dan mencit. Dasar dilakukan
penandaan hewan percobaan adalah bentuk karakteristik hewan satu spesies
itu identik atau mempunyai identitas diri sama dengan demikian dilakukan
penandaan terhadap hewan percobaan karena dosis yang diberikan pada
hewan percobaan dinyatakan dalam mg/g per kg bobot tubuh hewan
sehingga perlu diketahui berat dari tiap hewan percobaan yang akan
digunakan dalam percobaan dan tiap hewan diberi tanda (titik/garis) dengan
pewarna untuk mengidentifikasi. Berdasarkan sifat karakteristik mencit dan
tikus yang berbeda maka perlakuan yang digunakan juga berbeda
dikarenakan pada saat melakukan penandaan pada ekor dan bulu hewan uji
coba diperlukannya ketenangan hewan karena apabila hewan belum tenang
maka sangat sulit melakukannya. Adapun pembahasan penandaan pada
hewan adalah sebagai berikut :
a. Penandaan pada ekor dan bulu hewan uji coba
Penanganan pada mencit hampir sama dengan tikus namun
mencit lebih agresif sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk
menenangkannya. Cara yang efektif supaya mencit tenang dan
merasa aman yaitu dengan mengelus-elus kepala dan memegang
mencit pada bagian belakang leher tanpa harus mencekiknya. Setelah
mencit tenang maka penandaan dilakukan, namun penandaan pada
ekor mencit kurang efektif karena ukurannya yang relatif kecil
sehingga mempersulit penandaan. Tanda lambang negatif (-) kami
gunakan pada ekor mencit yang artinya angka 1.

b. Penandaan pada bulu tikus


Penanganan pada tikus supaya tenang yaitu dengan cara
memegang tikus diangkat dengan secara halus dan tenang tanpa rasa
takut. Lalu tutup kepala tikus dengan kain dan selanjutnya pegang
tangan tikus agar tidak menggeliat pada saat proses penandaan pada
bulu hewan. Tanda yang kami gunakan yaitu angka 1 dengan asam
pikrat. Angka 1 ditandai seperti lambang (I) pada bulu tikus bagian
punggung. Asam pikrat kami gunakan karena lebih mudah kering
dan memudahkan pengolesan karena bentuknya yang cairan.

Asam pikrat adalah senyawa kimia secara yang secara resmi disebut
2,4,6- trinitrofenol (TNP). Kristal padat berwarna kuning ini adalah salah
satu fenol yang paling asam dan vinylogous untuk asam nitrat. Beberapa
kegunaan dari asam pikrat dalam kimia organik adalah untuk pembuatan
garam kristal dari basa organik (pikrat) untuk tujuan identifikasi dan
karakterisasi. Lebih jarang, asam pikrat basah telah digunakan sebagai
pewarna kulit atau bahan merek sementara. Zat ini bereaksi dengan protein
di kulit untuk memberi warna coklat tua yang mungkin berlangsung selama
satu bulan. Asam pikrat telah digunakan selama bertahun-tahun oleh lalat
tyers untuk mewarnai kulit mol dan bulu gelap zaitun hijau. Ini yang
menjadi alasan mengapa digunakan asam pikrat untuk penandaan hewan
uji. Yang menjadi kekurangan dari senyawa ini karena sifat racunnya.
Ketika senyawa ini akan digunakan, tidak menutup kemungkinan terjadinya
kontak langsung dengan penguji.

G. Kesimpulan
Pada praktikum kali ini melakukan penandaan pada hewan percobaan
yang akan digunakan, penandaan dilakukan supaya hewan tidak tertukar
ketika akan melakukan percobaan, penandaan juga dilakukan sesuai dengan
angka romawi dan tata letaknya dengan berbagai arti.
Daftar Pustaka

Nugroho, R. A. (2018). Mengenal Mencit Sebagai Hewan Laboratorium. Samarinda


Kalimantan Timur: Universitas Mulawarman.

Anggriana.A, (2014) Pembuatan Infusa dan Penandaan Hewan Percobaan,


Universitas Gajah Masa : Yogyakarta.
Domer, FR, (1971). Animal Experimental in Pharmacology Analysis, Illinois, USA.

Anda mungkin juga menyukai