(disusun untuk memenuhi salah satu tugas praktikum farmakologi sistem organ)
Disusun oleh :
Kelompok 1 Farmasi 2C
1. Muhammad Iqbal Syafaat (31120126)
2. Nada Saidah (31120127)
3. Ira Safitri Rahayu (31120128)
4. Dineu Septy UR (31120130)
5. Nisa Armila (31120135)
6. Ade Triana Abidin (31120165)
A. Dasar Teori
B. Tujan
1. Untuk mengetahui cara penandaan hewan percobaan.
2. Untuk mengidentifikasi hewan percobaan dan mengelompokkannya
untuk diberi penandaan yang pada umumnya berdasarkan pada bobot
hewan percobaan (mg/kg BB atau g/kg BB)
C. Alat & Bahan
1. Alat
Spidol permanen
Ram kawat
2. Bahan
Asam pikrat
Mencit
tikus
D. Prosedur Kerja
Penandaan pada ekor
F. Pembahasan
Pada praktikum kali ini mempelajari tentang penandaan pada ekor dan
bulu hewan uji coba yang berupa tikus dan mencit. Dasar dilakukan
penandaan hewan percobaan adalah bentuk karakteristik hewan satu spesies
itu identik atau mempunyai identitas diri sama dengan demikian dilakukan
penandaan terhadap hewan percobaan karena dosis yang diberikan pada
hewan percobaan dinyatakan dalam mg/g per kg bobot tubuh hewan
sehingga perlu diketahui berat dari tiap hewan percobaan yang akan
digunakan dalam percobaan dan tiap hewan diberi tanda (titik/garis) dengan
pewarna untuk mengidentifikasi. Berdasarkan sifat karakteristik mencit dan
tikus yang berbeda maka perlakuan yang digunakan juga berbeda
dikarenakan pada saat melakukan penandaan pada ekor dan bulu hewan uji
coba diperlukannya ketenangan hewan karena apabila hewan belum tenang
maka sangat sulit melakukannya. Adapun pembahasan penandaan pada
hewan adalah sebagai berikut :
a. Penandaan pada ekor dan bulu hewan uji coba
Penanganan pada mencit hampir sama dengan tikus namun
mencit lebih agresif sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk
menenangkannya. Cara yang efektif supaya mencit tenang dan
merasa aman yaitu dengan mengelus-elus kepala dan memegang
mencit pada bagian belakang leher tanpa harus mencekiknya. Setelah
mencit tenang maka penandaan dilakukan, namun penandaan pada
ekor mencit kurang efektif karena ukurannya yang relatif kecil
sehingga mempersulit penandaan. Tanda lambang negatif (-) kami
gunakan pada ekor mencit yang artinya angka 1.
Asam pikrat adalah senyawa kimia secara yang secara resmi disebut
2,4,6- trinitrofenol (TNP). Kristal padat berwarna kuning ini adalah salah
satu fenol yang paling asam dan vinylogous untuk asam nitrat. Beberapa
kegunaan dari asam pikrat dalam kimia organik adalah untuk pembuatan
garam kristal dari basa organik (pikrat) untuk tujuan identifikasi dan
karakterisasi. Lebih jarang, asam pikrat basah telah digunakan sebagai
pewarna kulit atau bahan merek sementara. Zat ini bereaksi dengan protein
di kulit untuk memberi warna coklat tua yang mungkin berlangsung selama
satu bulan. Asam pikrat telah digunakan selama bertahun-tahun oleh lalat
tyers untuk mewarnai kulit mol dan bulu gelap zaitun hijau. Ini yang
menjadi alasan mengapa digunakan asam pikrat untuk penandaan hewan
uji. Yang menjadi kekurangan dari senyawa ini karena sifat racunnya.
Ketika senyawa ini akan digunakan, tidak menutup kemungkinan terjadinya
kontak langsung dengan penguji.
G. Kesimpulan
Pada praktikum kali ini melakukan penandaan pada hewan percobaan
yang akan digunakan, penandaan dilakukan supaya hewan tidak tertukar
ketika akan melakukan percobaan, penandaan juga dilakukan sesuai dengan
angka romawi dan tata letaknya dengan berbagai arti.
Daftar Pustaka