2 Maret 2022
https://jurnal.jomparnd.com/index.php/jp e-ISSN: 2809-7998 p-ISSN: 2809-8005
Abstrak
Etnobotani merupakan ilmu tentang mempelajari pemanfaatan suatu tumbuhan oleh masyarakat,
adat, atau suku bangsa tertentu. Potensi local sekitar lingkungan dapat dijadikan sumber belajar,
khususnya tumbuhan dalam lingkup etnobotani. Hanjuang memiliki penyebaran dan manfaat di Desa
Sabuhur. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji etnobotani Hanjuang di Desa Sabuhur, mengetahui
validitas, serta kepraktisan isi buku yang dikembangkan sebagai Buku Ilmiah Populer. Metode pada
penlitian dengan pendekatan deskriptif untuk mendeskripsikan kajian etno-botani Hanjuang dengan
melakukan wawancara menggunakan teknik snowball sampling dan penelitian pengembangan
menggunakan evaluasi formatif Tessmer melalui tahapan self evaluation, expert review dan one to one.
Hasil penelitian menunjukkan 6 kajian etnobotani yaitu Hanjuang merupakan tumbuhan perdu (botani)
yang digunakan masyarakat Desa Sabuhur sebagai obat hipertensi (farmakologi), serta sebagai tanaman
hias yang ditanam di pekarangan rumah (ekologi). Hanjuang digunakan sebagai bahan untuk upacara
adat mandi-mandi pengantin (sosioantropologi), dan bisa dijual sebagai tanaman hias (ekonomi).
Penamaan hanjuang sebagai ‘pawang’ dipercaya dapat menangkal makhluk halus (linguistik). Hasil
pengembangan Buku Ilmiah Populer pada expert review dari dua validator memiliki Validitas Sangat
Valid dengan persentase 94,7% dan hasil kepraktisan isi dari tiga orang mahasiswi Pendidikan Biologi
FKIP ULM Banjarmasin yang telah menempuh mata kuliah Etnobotani dan lulus dengan nilai A
mendapatkan persentase 93,0% dengan kriteria Sangat Baik.
13
JUPEIS: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial Vol. 1. No. 2 Maret 2022
https://jurnal.jomparnd.com/index.php/jp e-ISSN: 2809-7998 p-ISSN: 2809-8005
Sumber beserta media belajar yang yang beragam dari tema yang sama dari masa
berdasarkan kepada potensi lokal dapat lalu (Dalman, 2014).
mengakrabkan siswa pada tujuan belajar, Proses pembelajaran Etnobotani
membangkitkan peran aktif murid, khususnya pada Prodi Pendidikan Biologi
mengeksplorasi pengalaman tambahan dan FKIP ULM Banjarmasin yang mana contoh-
konkret bagi siswa, serta memajukan contoh kajian etnobotani pada tumbuhan lokal
pengetahuan dan keterampilan siswa terhadap masih terbatas, padahal kajian etnobotani pada
bahan pembelajaran (Riefani, 2019). Manfaat tumbuhan lokal membantu pemahaman
lain bahan ajar bermuatan lokal yaitu mahasiswa dan memperkaya pengetahuan dan
memudahkan peserta didik dalam mempelajari wawasan mengenai Etnobotani tumbuhan
pengetahuan lokal yang ada didekatnya yaitu lokal di Kalimantan Selatan (Rahman, 2019).
lebih memahami situasi alam, lingkungan Berdasarkan uraian di atas, maka
sosial dan budaya yang terdapat di suatu peneliti melakukan penelitian dalam lingkup
daerah serta menjadi akrab dengan lingkungan kajian etnobotani tumbuhan Hanjuang
sekitarnya dan terlepas dari kepelikan dengan (Cordyline fruticosa) untuk kepentingan ilmu
lingkungan terdekatnya dikarenakan dengan pengetahuan dan kepentingan masyarakat
menggunakan lingkungan sebagai awal yang selanjutnya akan dibuat menjadi bahan
pembelajaran, lalu peluang siswa dapat ajar yang disebut dengan Buku Ilmiah
memeriksa, melaksanakan observasi atau Populer.
tindakan belajar secara mandiri (Arsanti,
2018). METODE
Buku ilmiah populer adalah buku yang Penelitian ini menggunakan pendekatan
memiliki isi tentang bidang pengetahuan dan deskriptif pada penelitan kajian etonobatani
menampilkan fenomena dan dibukukan terhadap Hanjuang (Cordyline fruticosa).
dengan bahasa yang sederhana dan memikat Penelitian ini dilakukan pada bulan
pembaca. BIP sebagai bagian karya ilmiah September 2021 secara langsng ke kawasan
berisi bahasa yang mudah dimengerti atau penelitian menggunakan teknik pengambilan
dengan bahasa populer yang bertujuan agar data secara teknik snowball sampling. Hasil
orang-orang juga dapat mempelajari dan penelitian dianalisis secara deskriptif dengan
mendalami karya ilmiah tersebut (Setiawan, menggunakan pustaka.
2017). Tulisan karya ilmiah ini dapat bersifat
deduksi, induktif, dan bisa juga berupa
campuran antara keduanya, dan ditambahkan
dengan pandangan penulis. Daya pikat dari
buku ilmiah yaitu isi buku sebanding dengan
situasi yang nyata, kegiatan rutin, berisi Gambar 1. Skema Teknik Snowball sampling
rancangan baru, dan ulasannya dari perspektif
Hasil penelitian keanekaragaman kajian
Etnobotani Hanjuang (Cordyline fruticosa)
14
JUPEIS: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial Vol. 1. No. 2 Maret 2022
https://jurnal.jomparnd.com/index.php/jp e-ISSN: 2809-7998 p-ISSN: 2809-8005
15
JUPEIS: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial Vol. 1. No. 2 Maret 2022
https://jurnal.jomparnd.com/index.php/jp e-ISSN: 2809-7998 p-ISSN: 2809-8005
16
JUPEIS: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial Vol. 1. No. 2 Maret 2022
https://jurnal.jomparnd.com/index.php/jp e-ISSN: 2809-7998 p-ISSN: 2809-8005
17
JUPEIS: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial Vol. 1. No. 2 Maret 2022
https://jurnal.jomparnd.com/index.php/jp e-ISSN: 2809-7998 p-ISSN: 2809-8005
18
JUPEIS: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial Vol. 1. No. 2 Maret 2022
https://jurnal.jomparnd.com/index.php/jp e-ISSN: 2809-7998 p-ISSN: 2809-8005
19
JUPEIS: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial Vol. 1. No. 2 Maret 2022
https://jurnal.jomparnd.com/index.php/jp e-ISSN: 2809-7998 p-ISSN: 2809-8005
20
JUPEIS: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial Vol. 1. No. 2 Maret 2022
https://jurnal.jomparnd.com/index.php/jp e-ISSN: 2809-7998 p-ISSN: 2809-8005
mengukur teks serta fakta yang ada pada buku yang tujuannya supaya orang yang membaca
dan telah diatur dengan berurutan dan dibantu mampu mendalami jalan narasi yang telah
oleh materi penunjangnya. Hasil dari penilaian dituliskan (Wibowo, 2008).
aspek Metode Penulisan mendapatkan
persentase 100%. Menurut Suryaman (2012)
keistimewaan suatu BIP adalah mempunyai
kesesuaian & ketepatan makna sehingga
bertujuan penjelasan yang dijelaskan di dalam
buku akan disambut pembaca dan tidak terjadi
kesalahan pada penjelasan tersebut.
Berdasarkan kegiatan validasi yang
dilaksanakan pada aspek aplikasi dan
implikasi memiliki persentase 100%.
Penulisan buku ilmiah populer sekiranya
ditulis berdasarkan hasil penelitian atau materi
yang berasal dari lingkungan, sehingga akan
tercipta karangan yang bersifat sesuai dengan Gambar 2. Cover Depan Buku Ilmiah Populer
kondisi yang nyata yang akan memudahkan
pembaca untuk memahami isi karena orang
yang membaca yang sesekali berhubungan
dengan lingkungnnya (Dalman, 2014). Hasil
pada aspek definisi dan penjelasan
mendapatkan persentase 100%. Sejalan
dengan Wibowo (2008) karangan yang
berbentuk catatan pada bagian uraian
menekankan kemahiran penulis untuk
menceritakan dan menggambarkan kasus, era,
atau lanskap secara faktual melalui sebuah
kalimat, sampai orang yang membaca seakan
merasakan kejadian atau cerita yang tercantum
pada buku yang dibuat.
Gambar 3. Cover Belakang Buku Ilmiah Populer
Hasil yang didapat di penilaian aspek
gaya lain perangkat: narasi, humor, analogi 3. Kepraktisan isi BIP
dengan persentase 93,7%. Format karya Tiga orang mahasiswi yang telah
deskripsi yang dibuat untuk sudut pandang mengambil dan lulus mata kuliah Etnobotani
penuturan atas suatu kumpulan kejadian yang dengan nilai A untuk menguji kepraktisan isi
bertautan secara nyata maupun tambahan Buku Ilmiah Populer pada Uji kepraktisan isi
imajinasi penulis untuk menarik pembaca (One-to-one). Setelah diberikan saran dan
21
JUPEIS: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial Vol. 1. No. 2 Maret 2022
https://jurnal.jomparnd.com/index.php/jp e-ISSN: 2809-7998 p-ISSN: 2809-8005
masukan oleh mahasiswa direvisi. Hasil uji etnobotani Hanjuang di Desa Sabuhur
perorangan diperoleh 93,0% dengan kriteria Kecamatan Jorong Kabupaten Tanah Laut
“Sangat Baik”. dan tidak ditemukan lagi dimanapun buku
Tabel 5. Hasil Uji one-to-one lainnya yang membahas tentang kajian
Tanggapan Etnobotani Hanjuang di Desa Sabuhur.
No. Pernyataan
M1 M2 M3
Menurut Hidayati (2016) uji
1 Jumlah 22 22 23
2 Skor (%) 91,6 91,6 95,8 perorangan merupakan sarana untuk
3 Rata-Rata (%) 93,0 mengukur kepraktisan, didapat dari
4 Kriteria Sangat Baik tanggapan terhadap isi bahan ajar serta
menilai bahan ajar yang diberikan untuk
Untuk menyimpulkan jika bahan ajar
dapat dipahami maksudnya atau tidak,
yang dibuat sejalan dengan keadaan
khususnya pada bagian bahasa dan gambar.
mahasiswa unruk dipakai saat pembelajaran.
Uji perorangan ini penting dilakukan agar
Pengujian perorangan ini dilaksanakan untuk
bahan ajar yang dikembangkan sesuai dengan
mendapati kelayakan dan fungsi serta
kondisi mahasiswa yang akan
kemudahan pemakaian bahan ajar dalam
menggunakannya di lapangan secara nyata.
pembelajaran untuk perbaikan atau
Setelah dilakukan Uji validasi dan Uji
penyelesaian sebelum diproduksi (Asyhar,
kepraktisan isi, maka diharapkan bahwa
2012).
bahan ajar Buku Ilmiah Populer ini sudah
Instrumen kepraktisan isi BIP ini
bisa diajarkan secara lokal. Hal ini
bersumber dari adaptasi Tessmer (1998) yang
dikarenakan BIP yang dibuat memiliki
meliputi 6 aspek penilaian, yaitu perbagian
kelebihan Tampilan BIP lebih menarik karena
yang dipelajari mudah dipahami, kelengkapan
warna background buku yang tidak polos atau
isi BIP lengkap meliputi bagian cover, bagian
berwarna, Kata-kata yang digunakan mudah
editorial, isi pokok,dan penutup, kata yang ada
dipahami sehingga menjadikan kepaduan
pada buku mudah dipahami, kualitas gambar
hubungan antar kalimat, kesesuian dengan
dapat dipahami, Salah pengetikan atau tata
tingkatan usia dan tingkatan pendidikan yang
bahasa tidak ditemukan dan foto pada sampul
menggunakannya, BIP yang disusun
jelas dan bisa dipahami.
memperlihatkan infomasi berupa data atau
Hasil uji perorangan pada tiga orang
foto yang tersusun secara berurutan dan
mahasiswi Pendidikan Biologi FKIP ULM
didukung oleh kajian pendukungnya,
yang telah menempuh dan memperoleh nilai
pengembangan Buku Illmiah Populer berasal
A, didapatkan skor rata-rata dari total 3
dari materi-materi lokal sehingga materi yang
mahasiswa, yaitu 93,0% yang mana termasuk
disampaikan terkait dan dapat bermanfaat
dalam kategori sangat baik. kelebihan BIP
bagi kehidupan sehari-hari.
yang dibuat memiliki kelebihan dan perbedaan
Pammai (2014) menjelaskan bahwa
dari BIP yang lain yaitu BIP yang
BIP bisa digunakan segenap kalangan,
dikembangkan merupakan satu-satunya Buku
contohnya mahasiswa beragam level maupun
Ilmiah Populer yang membahas kajian
22
JUPEIS: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial Vol. 1. No. 2 Maret 2022
https://jurnal.jomparnd.com/index.php/jp e-ISSN: 2809-7998 p-ISSN: 2809-8005
masyarakatawam. Jadi, BIP merupakan buku Hasil validasi BIP yang didapatkan nilai
yang bermuatan pengetahuan dan tengah oleh dua dosen pembimbing I dan
menampilkan kebenaran dan dibuat dengan pembimbing II yaitu 94,7 % dengan kstegori
bahasa yang menarik dan mudah dipahami “sangat valid” di ujivalidasi (expert review).
oleh masyarakat awam. penyajian BIP yang Kepraktisan isi BIP yang dilakukan oleh tigs
ditulis secara sederhana dengan cara dan mahasiswi Pendidikan Biologi FKIP ULM
dengan menggunakan gaya bahasa populer, Banjarmasin yang sudah mengambil dan lulus
sederhana, padat dan padat, sehingga menarik dengan memperoleh nilai A mendapatkan
untuk dibaca menarik dan mudah dipahami skor rata-rata 93,0% dengan kategori “sangat
oleh banyak orang. Ini membuatnya mudah baik” pada uji perseorangan (one- to-one)..
dipelajari, tidak membosankan, dan mudah
dibawa kemana-mana sehingga bisa dipelajari UCAPAN TERIMAKASIH
kapanpun dan dimanapun (Panjaitan et al., Alhamdulillah penulis panjatkan ke
2021). hadirat Allah SWT, atas rahmat, taufik dan
hidayah-Nya, dan kedua orang tua yang
KESIMPULAN selalu memberikan dukungan dan kasih
Berdasarkan hasil penelitian dari sayang. Penulis megucapkan Terima kasih
Kajian Etnobotani Hanjuang (Cordyline kepada Bapak Dr. Dharmono, M. Si dan
fruticosa) di Kawasan Desa Sabuhur Bapak Maulana Khalid Riefani, S.Sc., M.Si.,
Kecamatan Jorong Kabupaten Tanah Laut M.Pd. sebagai dosen yang membimbing
Sebagai Buku Ilmiah Populer bisa peneliti sehingga dapat melakukan penelitian
disimpulkan hasil penelitian menunjukkan 6 ini. Serta masukan dan saran yang telah
kajian etnobotani tumbuhan Hanjuang diberikan agar naskah ini lebih baik.
(Cordylline fruticosa). Hanjuang merupakan
tumbuhan perdu (kajian botani) yang DAFTAR PUSTAKA
digunakan masyarakat Desa Sabuhur Akbar, S. (2013). Instrumen Perangkat
Pembelajaran. Bandung: Penerbit
disebutkan dapat digunakan sebagai obat
Rosdakarya.
hipertensi (kajian farmakologi), serta sebagai Alcorn, J. B. (1995). Ethnobotanical
tumbuhan hias yang dibiakkan di halaman knowledge systems-a resource for
depan rumah (kajian ekologi). Hanjuang juga meeting rural development goals. The
cultural dimension of development:
digunakan sebagai bahan-bahan untuk mandi- indigenous knowledge systems., 1-12.
mandi pengantin dan dipercaya dapat Arsanti, M. (2018). Pengembangan Bahan
menangkal makhluk halus (kajian Ajar Mata Kuliah Penulisan Kreatif
Bermuatan Nilai-Nilai Pendidikan
sosioantropologi), dan bisa dikembangbiakkan Karakter Religius bagi Mahasiswa
dengan stek untuk dijual (kajian ekonomi). Prodi PBSI, FKIP, UNISSULA.
Penamaan hanjuang sebagai „pawang‟ KREDO: Jurnal Ilmiah Bahasa dan
Sastra, 1(2), 69-88.
disebutkan dipercaya dapat menangkal
makhluk halus (kajian linguistik).
23
JUPEIS: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial Vol. 1. No. 2 Maret 2022
https://jurnal.jomparnd.com/index.php/jp e-ISSN: 2809-7998 p-ISSN: 2809-8005
24
JUPEIS: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial Vol. 1. No. 2 Maret 2022
https://jurnal.jomparnd.com/index.php/jp e-ISSN: 2809-7998 p-ISSN: 2809-8005
25