Anda di halaman 1dari 5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. CIPROFLOXACIN

2.1.1. Sifat fisiko kimia (United States Pharmaceutical hal. 516)

HCL . H2O 

1) Rumus kimia : C₁₇H₁₈FN₃O₃


2) BM : 331,436
3) PH : 3.0-6.0
4) Pemerian : Serbuk dengan kekuningan berwarna kuning
5) Kelarutan : Larut dalam air, sedikit larut dalam metanol, sangat sedikit larut
dalam etanol, sedikit tidak larut dalam aseton, dan etil asetat, dan dalam metilen
klorida, memiliki kelarutan dalam air hingga suhu 25°C.
6) Bau : Agak berbau
7) Rasa : Pahit
8) Wadah dan penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya
9) Khasiat : Antibiotik

2.1.2. Formulasi

Nama Jumlah (mg/tab)


Ciprofloxacin HCL . H2O  500.582.19
Crosporidin (korridon Cl) 10.000
Sodium stacrh glikolat (primofer) 60.00
Povidone (PVP k . 30) 9.50
Microcrystaiisne celolosp (avicel Ph 101) 54,37
Crospovidone 20.00
Sodium strach gigcolat (primojel) 20.00
Magnesium stearate 6.00
Aerosol 200 3.46

2.2 METODE PENELITIAN

Metode Titrasi Argentometri Volhard

Pada metode ini, sejumlah volume larutan standar AgNO3 ditambahkan secara berlebih kedalam
larutan yang mengandung ion halida. Konsentrasi ion klorida, iodide, bromide dan yang lainnya
dapat ditentukan dengan menggunakan larutan standar perak nitrat. Larutan perak nitrat
ditambahkan secara berlebihan kepada larutan anali dan kemudian kelebihan konsentrasi larutan
Ag+ dititrasi dengan menggunakan larutan standar tiosianat (SCN) dengan menggunakan
indicator ion Fe3+. Ion besi (III) ini akan bereaksi dengan ion tiosianat membentuk kompleks
yang berwarna merah.

Persamaan reaksi :

2.3. PRINSIP PERCOBAAN

Prinsip filtrasi argentometri volhard, yaitu menggunakan indikator Fe3+ dan ion tiosianat
(SCNˉ) bertindak sebagai larutan standar. Titik akhir titrasi pada metode volhard ditandai
dengan perubahan warna putih menjadi ↓ merah.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 ALAT DAN BAHAN

3.1.1. Alat

1. Buret
2. Kuvet
3. Statif
4. Gelas kimia
5. Gelas ukur
6. Tabung sentrifugasi
7. Erlenmeyer
8. Labu ukur
9. Pipet tetes
10. Pipet volume
11. Spatel
12. Tabung reaksi
13. Batang pengaduk
14. Bunsen
15. Kaki 3
16. Kassa

3.1.2. Bahan

1. Ciprofloxacin
2. AgNO3
3. Aquadest
4. NH4SCN
5. Indicator
6. Fest
3.2 PROSEDUR

A. Proses isolasi analit (sediaan tablet)

Timbang Gerus tablet. Analit sampel. Masukkan ke


tablet sampel. tabung
sentrifugasi.

Lakukan ekstraksi
Timbang berulang-ulang
analit dalam hingga semua analit
gelas kimia. terekstrasi sempurna.

B. Proses isolasi analit (serbuk)

Timbang Masukkan ke tabung Tambahkan vortex.


sampel sebuk. sentrifugasi. pelarut.

Titrasi. Identifikasi Filtrat larutan Lakukan


sampel. analit. sentrifugasi.

C. Pembakuan AgNO3

Timbang NaCl, lalu Masukkan ke dalam Titrasi dengan


larutkan dengan aquabidest erlenmeyer, AgNO3,
sampai 10 ml. tambahkan 2-3 tetes perubahan warna
K2Cr2O4. yang terjadi yaitu
bening menjadi
terbentuk endapan.

D. Titrasi NH4SCN

Masukkan AgNO3 10 Tambahkan 2-3 tetes


ml ke dalam erlenmeyer. Fe(NH4)(SO4)2 lalu titrasi
dengan NH4SCN.

E. Titrasi sampel
Masukkan 10 ml analit Tambahkan Kemudian disaring dan
ke dalam erlenmeyer. AgNO3 berlebih dicuci dengan HNO3.
hasil orientasi. Cucian terakhir diuji
dengan hcl.

Hitung kadar Titrasi dengan NH4SCN Tambahkan 2-3 tetes


ciprofloxacin sampai tidak terbentuk ion Fe(NH4)(SO4)2.
dalam sampel. perak.

Anda mungkin juga menyukai