Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM FARMASI FISIK II

DIFUSI DAN DISOLUSI

Dosen Pengampu :
Laela Febriana, S.Farm., M.Farm

Disusun Oleh :
Kayla Keysha Nathania
202208064

LABORATORIUM TEKNOLOGI FARMASI


PROGRAM STUDI S1 FARMASI
STIKES BHAKTI HUSADA MULIA
MADIUN
2023/2024
I. JUDUL PRAKTIKUM
Difusi dan Disolusi

II. TUJUAN PRAKTIKUM


Mahasiswa mampu mendiskripsikan difusi zat cair dan memahami
proses disolusi

III. DASAR TEORI


Difusi atau pembauran adalah peristiwa mengalirnya atau berpindahnya
suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang
berkonsentrasi rendah. Disolusi adalah pelarutan zat aktif dari sediaan obat
pada satu waktu tertentu.
IV. ALAT DAN BAHAN
a. Alat yang digunakan :

1. Gelas Beaker

2. Erlenmeyer

3. Pipet Tetes

4. Buret

5. Statif dan Klem

6. Satu Set Alat Disolusi

b. Bahan yang digunakan :

1. Aquadest

2. Methylen Blue Pekat

3. Kristal CuSO4

4. Antalgin

5. NaOH 0,1 %

6. Indikator PP

V. PROSEDUR KERJA

1. Prosedur Difusi

a. Methylen Blue Pekat

1) Mengambil 25 ml Aquades, masukkan kedalam gelas beaker

2) Menambahkan satu tetes methylen blue pada gelas beaker

3) Hitung waktunya menggunakan stopwatch dimulai dari


penetesan hingga methylen blue larut dalam aquades

4) Lakukan replikasi sebanyak 3 kali

b. Kristal CuSO4

1) Mengambil 25 ml Aquades, masukkan kedalam gelas beaker

2) Memasukkan 0,1 gram kristal CuSO4 pada gelas beaker

3) Hitung waktunya menggunakan stopwatch dimulai dari


penetesan hingga kristal CuSO4 larut dalam aquades

4) Lakukan replikasi sebanyak 3 kali


2. Prosedur Disolusi

1) Penangas air yang ada pada alat disolusi diisi dengan air
suling. Alat dinyalakan dan diatur pada suhu 37 ° C

2) Mengisi labu disolusi dengan media disolusi yaitu berupa


aquades sebanyak 900 ml. Inkubasi media disolusi hingga
penangas air mencapai suhu 37 ° C

3) Bila sudah mencapai suhu 37 ° C, masukkan serbuk antalgin


kedalam keranjang. Aduk dengan kecepatan 100 rpm

4) Nyalakan stopwatch untuk menghitung waktu dimulai dari


penambahan serbuk antalgin kedalam keranjang alat disolusi

5) Ambil media disolusi pada menit ke 5, menit ke 10, dan menit


ke 15 sebanyak 10 ml dengan menggunakan pipet tetes

6) Isi kembali media disolusi dengan aquades hingga mencapai


900 ml kembali setiap setelah pengambilan media

7) Media yang diambil sebanyak 10 ml ditiap menitnya,


dimasukkan di masing – masing erlenmeyer

8) Menambahkan indikator PP dan dititrasi dengan NaOH 0,1 N


tunggu hingga media berubah warna, lalu catat volumenya

9) Hitung konsentrasi Antalgin setiap waktu menitnya

VI. HASIL

a. Tabel Hasil Difusi

Waktu Lamanya Bahan Larut Dalam Aquades


Nama Bahan
Replika I Replika II Replika III

Metylen Blue Menit Detik Menit Detik Menit Detik

Kristal CuSO4 28 Menit Detik 28 Menit Detik 8 Menit 8 Detik

b. Tabel Hasil Disolusi

Menit Volume Titrasi Perubahan Warna % Kadar W % Kelarutan

5 0,1 ml Ungu 0,06 % 54 % 0,108 %

10 0,1 ml Merah Muda Jernih 0,06 % 54 % 0,108 %

15 0,1 ml Merah Muda Pekat 0,06 % 54 % 0,108 %


VII. PERHITUNGAN
Diketahui :

 Massa Sampel (mg) = 1 tab → 600 mg

 Volume Sampel (ml) = 10 ml

 N NaOH = 0,1 N

 Dosis Zat Aktif (Antalgin) = 500 mg

 Volume Titrasi Disolusi

a) T5 = 0,1 ml

b) T10 = 0,1 ml

c) T15 = 0,1 ml

Mr NaOH 40
 BE = = = 40 g/mol
Valensi 1

Ditanya :

 % Kadar ?

 W?

 % Kelarutan ?

Jawaban :

 Perhitungan Mencari % Kadar

Volume Sampel × N NaOH × BE


a) T5 = × 100 %
Massa Sampel

0 ,1 ml × 0 , 1 N × 40 g /mol
T5 = × 100 %
600 mg

T5 = 0,06 %

Volume Sampel × N NaOH × BE


b) T10 = × 100 %
Massa Sampel

0 ,1 ml × 0 , 1 N × 40 g /mol
T10 = × 100 %
600 mg

T10 = 0,06 %

Volume Sampel × N NaOH × BE


c) T15 = × 100 %
Massa Sampel

0 ,1 ml × 0 , 1 N × 40 g /mol
T15 = × 100 %
600 mg

T15 = 0,06 %
 Perhitungan Mencari W

a) T5 = % Kadar × 900 ml

T5 = 0,06 % × 900 ml

T5 = 54 %

b) T10 = % Kadar × 900 ml

T10 = 0,06 % × 900 ml

T5 = 54 %

c) T15 = % Kadar × 900 ml

T15 = 0,06 % × 900 ml

T5 = 54 %

 Perhitungan Mencari % Kelarutan

W
a) T5 =
Zat Aktif

54 %
T5 = = 0,108 %
500 mg

W
b) T10 =
Zat Aktif

54 %
T10 = = 0,108 %
500 mg

W
c) T15 =
Zat Aktif

54 %
T5 = = 0,108 %
500 mg
VIII. PEMBAHASAN

Pada praktikum Farmasi Fisika II kali ini melakukan praktikum


mengenai difusi dan disolusi. Praktikum ini bertujuan agar mampu
mendeskripsikan difusi zat cair dan dapat memahami proses disolusi.
IX. KESIMPULAN

Pada prosedur praktikum difusi, kristal CuSO4 lebih cepat larut dalam
aquades daripada metylen blue pekat.

X. DAFTAR PUSTAKA

Sinala, Santi.(2016). Farmasi Fisik. Jakarta Selatan : Pusdik SDM


Kesehatan.

Eryani, Mikhania Christiningtyas., Aditama, Agnis Pondineka Ria., &


Indawati, Pipit Ida. (2022). Kimia Pengaruh Variasi Konsentrasi
Gliserin Sebagai Humektan Terhadap Sifat Fisik Sediaan Obat
Kumur Daun Asam Jawa (Tamarindus Indica L.). Jember: Jurnal
Ilmiah Farmasi.

Martin. (2008). Kimia Fisika Edisi Ketiga. Jakarta: UI PRESS.

Panitia Farmakope Indonesia. (1979). Farmakope Indosesia Edisi Ketiga.


Jakarta : Kemenkes RI.
XI. LAMPIRAN

Gambar 1
Hasil Difusi Methylen Blue Pekat

Gambar 2
Hasil Difusi Kristal CuSO4

Gambar 3
Proses Disolusi Dan Larutan NaOH

Gambar 4
Hasil Titrasi Setelah Proses Disolusi

Anda mungkin juga menyukai